Rabu, 16 September 2020

UJIAN TERBERAT DALAM RUMAH TANGGA



OLeH  : Ustadz Undang Suherlan

  💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
: الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ.

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke jaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Kebahagiaan rumah tangga tentu keinginan semua pasangan.

Tidak cuma merasa bahagia di awal pernikahannya, kalau bisa terus bertahan selamanya.

Tetapi kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan.

Cobaan dan badai ujian juga bagian yang lain dari kehidupan.

Banyak orang bilang kalau ujian terberat rumah tangga itu terjadi selama 5 tahun pertama saja. Akan tetapi faktanya tidak demikian. Setelah 10 tahun berumah tangga pun, selalu ada masalah yang bisa menghancurkan keharmonisan rumah tangga. Rumah tangga sakinah bukanlah yang terbebas dari ujian.

Rumah tangga sakinah adalah yang mampu menghadapi ujian bersama seraya berpegang teguh pada syariat-Nya.

Sepanjang perjalanan pernikahan yang tidak mengenal batas, selama itu pula akan ada ujian datang.

TIDAK ADA RUMAH TANGGA YANG TANPA UJIAN.

Dalam Islam, ujian rumah tangga adalah keniscayaan dan tantangan yang harus dihadapi semua orang.

Adakalanya ujian adalah sarana peningkatan kualitas.

Misalnya, ketika seorang istri menemui hal yang tidak menyenangkan dari suaminya, jangan mudah untuk berpikir pisah atau cerai. Sebab itu pertanda lemahnya kesungguhan dalam menjaga keutuhan rumah tangga.

Ujian juga harus dipandang sebagai rahmat dari Alloh ﷻ.

Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa, maka Alloh ﷻ menetapkan salah satu cara pembersihan dosa manusia dengan ujian-ujian yang diberikannya.

Jika tidak ada ujian, manusia akan sulit bersyukur dan jarang terbersihkan dosanya.

"Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap Muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Alloh ﷻ jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya."
(HR. Bukhari).

Kebahagiaan itu adanya di dalam jiwa kita. Dan hanya Alloh ﷻ yang bisa memberikan rasa bahagia itu. Maka semua proses sejak awal (niat dan caranya) harus selalu memenuhi tuntunan-Nya.

Menurut penelitian orang-orang yang mau meneliti ada 5 titik kritis ujian yang harus dijaga agar pernikahan tetap berbahagia. Ini ilmu penting yang wajib diketahui oleh siapapun yang menikah dan akan menikah.

◼️1. Tahap Pengantin Baru

Ini adalah masa-masa penuh cinta. Penuh gairah dan pujian. Segala sesuatunya dibicarakan dengan penuh kehangatan dan keintiman. Inilah tahap ideal pasangan saling mengingat dan menjaga komitmen di antara mereka. Saat-saat makan bersama, jalan-jalan dan ungkapan penuh rayuan adalah ciri khas tahapan ini. Entah karena rasa cinta atau indahnya hidup yang baru, setiap pasangan bercita-cita menjaga kegairahan agar tetap hidup.

◼️2. Tahap Istri Sempurna

Biasanya sebelum kita menikah, ada kesepahaman yang dibicarakan atau tidak, bahwa suami dan istri akan berbagi tugas dan pekerjaan rumah tangga. Para suami akan menyanjung masakan istrinya dan selalu kangen makan dirumah. Atau istri akan bilang, bakal menyajikan teh hangat tiap suami pulang. Nah, kenyataannya kadang tidak demikian. Dalam waktu 2-3 tahun, biasanya istri mulai merasa seperti pembantu rumah tangga. Semuanya terasa menjengkelkan. Sementara suami merasa cukup lelah bekerja mencari uang. Jadinya istri sering merasa tidak dihargai atas kinerjanya di dalam rumah.

Tahapan ini juga ditandai adanya pertengkaran kecil karena suami suka meletakkan baju kotor sembarangan, atau tidak membantu membuang sampah di dapur. Satu sama lain mulai menilai dan mengkritik tabiat, kebiasaan buruk dan hal-hal unik yang dilakukan pasangan, bahkan setiap hari.

◼️3. Tahap Hadirnya Momongan

Inilah saat yang penuh kebahagiaan sekaligus ancaman berkurangnya kemesraaan pasangan. Setelah bayi hadir, seorang wanita cenderung berubah. Ada yang seperti kehilangan minat dan gairah pada suami mereka.
Karena mereka merasa sudah mencapai tujuan, yakni memiliki momongan. Kemudian banyak pula wanita yang tanpa sadar melupakan siapa mereka. Bukan hanya menjadi  ibu yang bahagia tetapi juga istri yang penuh cinta pada suami.

Bila keintiman keduanya mulai berkurang, maka terjadi jarak emosi diantara mereka. Karena alasan inilah, terkadang pasangan muda tidak mau buru-buru punya momongan. Selain mungkin terhambat oleh jenjang karir. Bukankah banyak contoh perceraian terjadi justru setelah hadirnya anak pertama diantara pasangan muda? Hati-hati dan bijaklah menyikapi tahap ini.

◼️4. Tahap Dua Mimpi Dalam Satu Rumah

Setelah bisa melewati ketiga fase tadi, tantangan pun makin beragam di 10 tahun pernikahan. Banyak suami yang merasa istrinya mulai bawel dan lebih cerewet dari tahun-tahun sebelumnya. Demikian sebaliknya, istri merasa mudah capek dan sering marah-marah. Misalnya karena mulai ada masalah uang atau bagaimana cara membesarkan dan mendidik anak.

Istri ingin anaknya pintar main musik, suami malah mengantarkan les bela diri. Suami suka membelikan es krim, istri lebih suka belanja vitamin dan susu yang mahal buat anak-anak mereka. Belajarlah memahami dan berempati lebih dalam pada impian pasangan. Bila tidak, akan lebih banyak cekcok dan mencari-cari kebahagiaan di luar rumah.

◼️5. Tahap Kesepian Hati

Tahap ini paling menggetarkan karena melewati usia 15 tahun pernikahan, anak-anak mulai besar. Sudah lebih mandiri dan punya banyak teman di luar rumah. Banyak istri mulai kesepian di rumah dan berpikir bisa bekerja lagi. Atau berbisnis dari rumah. Nah, tahukah bahwa tahap ini menyediakan lahan subur untuk berselingkuh.

Bagaimana Islam memberi solusi?

Jika kita menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi dalam menghadapi badai rumah tangga, maka disamping menuai pahala, juga menyelesaikan masalah dan menguatkan cinta suami dan istri.

BAGAIMANA CARANYA?

🔹Husnuzhan Kepada Alloh ﷻ

Firman Alloh ﷻ,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Alloh ﷻ mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).

🔹Qana’ah Dan Bersabar

Ujian rumah tangga kadang datang berupa keterbatasan atau bahkan keterpurukan ekonomi keluarga. Disinilah sifat qana’ah (menerima apa adanya dalam hal kebendaan atau duniawi) sangat dibutuhkan. Ia adalah rahasia kebahagiaan, yang tidak menjadikan kesempitan duniawi sebagai sumber percekcokan apalagi perceraian.

🔹Hindari Caci Maki Dan Kekerasan Fisik

Konflik juga bagian dari ujian rumah tangga. Rumah tangga tanpa konflik ibarat masakan tanpa bumbu. Tapi jika bumbu terlalu banyak, masakan jadi tidak enak.

Agar konflik tidak semakin memanas dan berkepanjangan, hindari caci maki dan kekerasan fisik pada pasangan.

Cacian dan makian, akan menimbulkan luka batin yang lebih menyakitkan daripada kekerasan fisik, walau tidak mengucurkan darah. Meski begitu, kekerasan fisik juga amat tercela. Tindakan kekerasan fisik yang dilakukan dalam keadaan emosi akan sangat membahayakan keselamatan pasangan.

Tidak pantas dua orang yang berhimpun atas nama cinta, saling melukai dan mencaci. Tidak patut hal tersebut dilakukan oleh manusia yang bertakwa.

🔹Jangan Menampakkan Konflik

Salah satu dampak negatif media sosial adalah semakin mudahnya seseorang mengumbar masalahnya di muka umum. Sedang kesal dengan suami, ditumpahkan di Twitter. Bahkan ada suami istri yang bertengkar dan saling melempar cacian di Facebook. Mereka tidak peduli pada teman di jaringan mereka yang menonton ‘pertunjukan’ tersebut.

Konflik dengan pasangan semestinya dikelola di ruang privat sembari mencari solusi bersama, bukan diumbar melalui jejaring sosial.

Sudah semestinya seseorang mempunyai rasa malu jika aibnya diumbar. Selain itu, menampakkan konflik dimuka umum, berpotensi memunculkan pihak ketiga yang berniat jahat dan ingin memperkeruh masalah.

Jika permasalahan atau ujian rumah tangga datang berulang, berdamailah dengan ujian tersebut.

Karena dalam rumah tangga, setiap hari bertemu dengan orang yang sama. Wajar jika persoalan yang ditemukan sering kali berulang.

 Salah satu ujian dalam rumah tangga adalah mencintai orang yang sama dalam waktu lama.

Ingin lulus dalam ujian rumah tangga?

Islam mempunyai solusinya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Rochma ~ Bantul
Assalamualaikum ustadz, 

Bagaimana mengatasi kejenuhan dalam keluarga Menurut Islam?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

√ Berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah

Cara mengatasi masalah rumah tangga yang pertama pastinya harus berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah. Apapun masalahnya, kembalikan pada syariat agama.

√ Diselesaikan Lewat Kasih Sayang

Setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga tidak harus diselesaikan lewat pertengkaran. 

√ Saling Memberikan Nasihat

Ketika ada masalah di rumah tangga, misalnya istri marah karena sebab tertentu maka janganlah ikutan marah. Tindakan tersebut akan membuat masalah semakin membuncah. Sebaliknya, kewajiban suami terhadap istri dalam Islam adalah memberikan nasehat yang baik kepada istri.

√ Fokus Pada Penyebab Masalah.

√ Menghindari Sikap Egois.

√ Saling Terbuka

Setelah menikah sebaiknya jangan ada rahasia diantara pasangan. Cobalah  bersikap terbuka.

√ Bersikap Dewasa

Masalah tidak akan terselesaikan bila diatasi dengan cara kanakan-kanakan.

√ Saling Memaafkan

Masalah tidak akan selesai jika Anda dan pasangan sama-sama keras kepala dan tidak mau meminta maaf duluan. Cobalah bersikap saling memaafkan. Toh, manusia tidak ada yang lepas dari kesalahan. Memaafkan tidak berarti menjatuhkan harga diri. Memaafkan itu lebih disenangi oleh Allah Ta’ala. Dan orang-orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain maka baginya balasan yang indah di sisi Allah Ta’ala.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Nurlena ~ Singapore
Tidak pantas dua orang yang berhimpun atas nama cinta, saling melukai dan mencaci. Tidak patut hal tersebut dilakukan oleh manusia yang bertakwa.

Kalau hal diatas terjadi bagaimana solusinya ustadz?

Konsultasi kemana sebaiknya?

🌸Jawab:
Saling intropeksi diri, apa tujuan pernikahan mau dibawa kemana rumah tangga.

Bisa konsultasikan ke konsultan pernikahan syariah islam.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yunita ~ Makassar
Ustadz, Bagaiamna dengan wanita yang menikah tanpa cinta?
Bahkan sampai berjalannya waktu, tahun demi tahun cinta itu tidak kunjung tumbuh untuk suaminya. Mungkin karena pasangannya tersebut tidak berIslam secara kaffah, tidak melaksanakan perintah Rabb-Nya, termasuk shalat 5 waktu, puasa ramadhan pun seadanya dan juga masih lebih cenderung mematuhi saudara-saudaranya ketimbang istrinya sendiri.

Mungkin itu alasan kenapa cinta itu tidak tumbuh. Bertahan karena alasan kewajiban. Keikhlasan dan kesabaran yang kadang turun naik dalam pengabdian.
Bagaimana seharusnya sikap sang istri?

🌸Jawab:
Pertama terimalah ini bagian dari takdir, berdoa pada Alloh ﷻ sang pemilik hati yang Maha membolak balikan hati manusia agar ditumbuhkan rasa cinta. Cari kebaikan-kebaikan yang ada pada suami, fokus pada kebaikannya.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Rina ~ Bandung
Assalamu'alaikum ustadz,

Bagaimana kalau suami suka pelit sama istri, apalagi istrinya bekerja, sehingga di rumah istri suka marah-marah karena suami tidak peduli keperluan istri, tapi suaminya lempeng aja, malah kalau istrinya marah dibilangnya tidak pandai bersyukur. Nah ini bagaimana solusinya ustadz?

Terima kasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Kalau memungkinkan coba diungkapkan hal-hal yang mengganjal di hati, bicara dari hati ke hati. Meski memang sebenarnya kalau istri bekerja, tetap suami berkewajiban memberi nafkah kepada istrinya. Disabari dan didoakan saj, in syaaAllah yang dikeluarkan istri dalam memenuhi kebutuhannya bernilai sedekah.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Safitri~ Banten
Assalamualaikum ustadz,

Kan iya tuh banyak yang bilang dan cerita 5 tahun usia pernikahan cobaan dengan adanya orang ketiga memang benar seperti itu ustadz?

2. Semakin lama pernikahan kita benar-benar tahu sifat jeleknya masing-masing apa benar seorang suami yang tidak suka marah tapi lama kelamaan kita tahu marahnya dia paling serem deh.

Minta penjelasanya ustadz buat jofisa nih.

🌸Jawab:
1. Setiap pernikahan ada saja cobaan atau ujiannya, tidak hanya di tahun ke-5, bisa tahun pertama kedua keenam dan selanjutnya, begitulah kehidupan kita akan selalu melewati ujian yang akan mendewasakan kedua pihak, bentuk ujian bisa siapa saja tidak hanya orang ketiga (WIL atau PIL), bisa juga mertua ipar bahkan anak-anak.

2. Seiring berjalan waktu akan muncul hal-hal baru dari suami ataupun istri, sifat baik dan sifat buruknya.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Poppy ~ Solok
Terima kasih atas  paparannya ustadz. 
Bagaimana dengan kewajiban suami yang tidak mau tahu kebutuhan anak istri, anak berprestasi dibangga-banggain  karena hasil didikannya, giliran anak tidak mau nurut nyalahin istri tidak pandai mendidik!

Mohon pencerahannya ustadz.

🌸Jawab:
Pahamkan suami tanggung jawabnya sebagai qowwam dalam keluarga karena itu akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat kelak.

Apapun prestasi yang diraih anak adalah kerja sama-sama tidak ada yang lebih dominan satu dengan yang lainnya masing-masing menjalankan fungsinya.
Ibu sebagai madrasah bagi anak-anaknya sedangkan ayah adalah kepala sekolahnya. Semua berperan sekecil apapun.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Rina ~ Bandung
Mohon pencerahan untuk kedua kalinya ustadz,

Pernikahan sudah lama, tapi tidak ada kebahagiaan, sang suami lebih suka melakukan hobbynya dari pada menghabiskan waktu bersama keluarga, libur kerja dia gunakan untuk  bersama temannya di luar. Istri dan anak tidak pernah diajak main kemanapun, sudah dinasihatin agar memperhatikan anaknya tapi suaminya malah cuek, tapi suaminya sholat dan ngajinya rajin.
Ternyata tidak menjamin ya Ustadz orang yang rajin sholat dan ngaji bakal bisa membahagiakan, bagaimana solusi permasalahan begini ustadz?

Terima kasih sebelumnya.

🌸Jawab:
Rajin sholat dan rajin ngaji saja tidak menjamin seseorang pandai dalam muamalah (hubungan antar manusia) apalagi kalau tidak sholat tidak ngaji.

Dalam masalah ibadah ada yang sifatnya vertical langsung sama Alloh ﷻ ada yang horizontal berhubungan dengan muamalah sesama insan.
Minta bantuan orang yang dia segani dan hormati untuk mengingatkan nua jika omongan kita sudah tidak didengar.
Teruslah berdoa jangan pernah berhenti meminta yang terbaik.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Yeni ~ Semarang
Ustadzah, mohon penjelasan dengan kalimat Berdamailah Dengan Ujian Tersebut, jika ada dengan contohnya?

🌸Jawab:
Dalam kehidupan pasti akan selalu ada ujian yang harus kita hadapi dan kita harus menyelesaikannya.
Dalam rumah tangga pun ujian adalah keniscayaan dan tantangan yang harus dihadapi semua orang. Ujian adalah sarana peningkatan kualitas.
Misalnya, ketika seorang suami menemui hal yang tidak menyenangkan dari istrinya, jangan mudah untuk berpikir pisah atau cerai. Cari dulu ke dalam diri apa kekurangan kita ingat semua kekurangan kita. Dan ingat semua kelebihan istri. Itu akan membuat kita bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah
(moto tukang gadai).

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ Anty ~ Bekasi
Ustadz bagaimana caranya agar seorang istri bisa lebih taat, patuh terhadap suami. Bagaimana caranya agar lebih sabar dalam menghadapi suami yang pendiam, sabar sekali!

🌸Jawab:
Jadikan kita mencintai suami sebagai bentuk cinta kita kepada Alloh ﷻ. Karena ridho Alloh ﷻ adalah ridho suami. Mintalah suami ridho agar Alloh ﷻ pun ridho terhadap apa yang kita lakukan.
Pernikahan adalah menyatukan perbedaan untuk dikemas secara porposional saling melengkapi kekurangan pasangan kita salah satunya.
Jika suami pendiam tidak masalah mba anty yang sedikit cerewet tapi tetap dalam batasan syariat.

🌴Jika suami diam-diam sekalinya bicara tapi menyakitkan itu bagaimana?

🌸 Disabari saja dan lain waktu dibicarakan dengannya bahwa kata-katanya kurang berkenan di hati.

Wallahu a'lam

1️⃣0️⃣ Sri ~ Sumedang
1. Bagaimana menghilangkan rasa jenuh dari kesalahan pasangan yang berulang dan dianggap tidak pernah berubah padahal dari masing-masing sudah berusaha untuk sedikit demi sedikit menperbaiki dan berusaha tidak membuat kesalahan yang sama.
Dan akhirnya saling menuntut.

2. Bagaimana cara menghilangkan luka batin yang kadang ikut ter Up ketika menemukan problem dengan pasangan?

🌸Jawab:
1. Senantiasa berpikir positive berperilaku positif tetap tenang dan jangan lupakan awali semuanya dengan doa. Fokus pada kelebihan pasangan kita coba lupakan kekurangan-kekurangannya.

2. Bergantung dan hanya bersandarlah kepada Alloh ﷻ. Adukan semuanya kepada-Nya di sepertiga malam terakhir. Mungkin semuanya karena kita kurang berserah diri pada Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

1️⃣1️⃣ Wika ~ Bandung
1. Tadz minta solusi, bagaimana kiat-kiat agar perjalanan rumah tangga LDR tetap saling percaya?

2. Batasan patuh seorang istri terhadap suami apakah harus selalu menurut apa kata suami, jika suami bilang A harus A apakah jika istri membantah apakah termasuk istri durhaka?

🌸Jawab:
1. Senantiasa memberi kabar setiap harinya kegiatan kita, mau kegiatan penting atau hanya sekedar nyapa.  Bisa VC untuk lebih menguatkan. Berikan kesempatan pasangan kita untuk berkeluh kesah sesekali kita jadi pendengar setia.

2. Batasannya semua perintah suami harus dikerjakan selama perintah itu tidak dalam rangka maksiat kepada Alloh ﷻ. Selama perintah suami tidak bertentangan dengan syariat istri wajib taat. Kalau kita agak keberatan bicarakan baik-baik dengan nya dalam suasana hati suami lagi happy.

Wallahu a'lam

1️⃣2️⃣ Dias ~ Bandung
Ustadz mohon penjelasannya menentukan skala prioritas yang harus lebih duluan dilakukan, contoh pagi hari sesudah subuh saya ingin dzikir pagi lebih dulu, tilawah dan baru ke dapur siapkan sarapan pagi. Namun dalam praktek suami kadang minta bikin teh dulu, kalau tidak ibu mertua yang sudah sepuh juga siap harus dilayani. Sering saya mendahulukan ibu mertua dulu, dzikir pagi kemudian suami, tapi akhir akhir ini alhamdulillah suami mulai paham, tapi menurut ustadz bagaimana baiknya?

Jazakallah khair

🌸Jawab:
Dahulukan perintah suami dan birulwalidain karena dengan mentaatinya Alloh ﷻ akan ridho kepada kita.
Dzikir dan tilawah bisa kita cari waktu ketika kebutuhan suami dan orang tua sudah terpenuhi.

Wallahu a'lam

1️⃣3️⃣ AnnaKiky ~ Solo
Assalamualaikum Tadz,

Di awal pernikahan sudah ada riak, bahkan sampai terjadi kekerasan fisik karena kecemburuan suami yang tidak terkendali, hingga berjalan 4 tahun, dengan kondisi ekonomi yang guncang, suami kerja serabutan bahkan sempat beberapa waktu menganggur, alhamdulillah istri ada penghasilan, bahkan istri sudah pada level tidak dikasih uang juga nggak apa apa, selama ia masih bisa mencari uang untuk anak-anak, hingga terjadi pisah ranjang, disini suami tidak mengupayakan tempat tinggal untuk anak istrinya, hingga istri terpaksa kembali ke rumah orang tuanya, sampai pada puncaknya si suami sudah tidak lagi mengunjungi istri dan anaknya, sudah tidak meperdulikan lagi anak istrinya, justru malah bikin masalah baru dengan membuka masa lalu istrinya! 

Mohon solusi juga sarannya Tadz.

Wassalamaualaikum

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bicarakan dengan pihak suami dengan baik-baik.
Lebih baik pakai perantaraan orang ke tiga yang dihormati dan disegani suami. Karena emosi ketika menyampaikan permasalahan akan lebih stabil dibanding orangnya sendiri yang bicara karena kan melibatkan emosi. Minta nasihat ke KUA juga bisa menjadi solusi karena orang-orang di KUA akan melihat dari sisi syariat Islam.

Wallahu a'lam

1️⃣4️⃣ Novita ~ Ambon
1. Bagaimana hadapi pasangan yang terlalu pendiam. Apa tips supaya komunikasi bisa dua arah?

2. Bagaimana sikap istri shalihah bila hak-haknya belum bisa dipenuhi suami?

🌸Jawab:
1. Salah satunya harus lebih banyak bicara. Rumah tangga itu harus saling melengkapi. Pancing dengan obrolan-obrolan yang memang pasangan kita suka topiknya, kalau perlu pelajari dan pahami kesukaan pasangan kita.

2. Bicarakanlah dengan baik-baik dalam suasana yang memang menyenangkan bagi kedua belah pihak.

Wallahu a'lam

1️⃣5️⃣ Mifta ~ Jombang
1. Bagaimana sikap kita menghadapi seorang mertua yang baik ketika ada suami dan tidak menganggap kita ada ketika suami tidak ada?

2. Bagaimana menghadapi sikap mertua yang selalu menganggap kita salah, tidak pernah ada benarnya!

🌸Jawab:
1. Hadapi dengan kesabaran InsyaAlloh akan menjadi ladang pahala buat mba.
Jangan lupa terus berdoa pada sang pemilik hati semoga mertua bukan hanya baik ketika suami ada tapi selamanya baik.

2. Cara menghadapinya sebenarnya kita pindah rumah hidup hanya dengan pasangan kita dan anak-anak kita. Tapi kalau itu belum bisa cari cara agar kehadiran kita sangat diperlukan oleh mertua sesekali minta ijin untuk keluar rumah nengok orang tua sendiri siapa tahu ketika kita tidak berada mertua akan merasa butuh kita dan kita memang dibutuhkan kehadirannya.

Wallahu a'lam

1️⃣6️⃣ Atin ~ Pekalongan
Maturnuwun materinya Ustadz,

Bagaimana menghadapi sikap suami yang selalu menganggap salah langkah anak-anaknya yang sudah dewasa tanpa memberikan saran atau solusi. Kemudian istri juga disalahkan, dianggap terlalu memanjakan anak.

🌸Jawab:
Pendidikan anak bukan tanggung jawab salah satu dari ayah atau ibu. Tapi tanggung jawab bersama. Jadi tidak ada yang patut dipersalahkan. Tapi harus diingat selain pendidikan harus dipantau juga lingkungan tempatnya bersosialisasi.

Dan cara mendidik harus dibicarakan dulu dan disepakati, jadi ketika ayah lagi menasihati anak ibu jangan membela anaknya biarkan diselesaikan sendiri.

Wallahu a'lam

1️⃣7️⃣ Evi ~ Jaksel
Bagaimana sikap dan perilaku kita menghadapi masalah rumah tangga yang melibatkan campur tangan mertua karena saya dan suami masih tinggal bersama orang tua?

🌸Jawab:
Bicarakan dengan suami bahwa kita lebih baik punya rumah atau kontrakan sendiri. Utarakan sisi baiknya saja dengan kita punya rumah sendiri bukan berarti kita tidak peduli sama orang tua kita akan sering silaturahim ke tempat orang tua.

RT ibarat perahu yang kadang kalau ada orang ketiga akan menjadi benalu walaupun itu orang terdekat kita, orang yang kita hormati sekalipun.

Pahamkan dengan suami tentang keresahan ini. Dan jangan lupa berdoa minta yang terbaik buat RT kita.

Wallahu a'lam

1️⃣8️⃣ Madinah ~ Malaysia
Mohon pencerahanya ustadz,

Pernikahan sudah lama sudah hampir 10 tahun. Tapi tidak ada kebahagiaan. Suami lebih suka melakukan hobbinya daripada menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Libur kerja dia gunakan untuk bersama temannya di luar, istri dan anak tidak pernah diajak main kemanapun. Sudah dinasihatin agar memperhatikan anaknya tapi suami malah marah-marah. Di ajak sholat, ngaji tidak mau katanya masih muda, istrinya ingin berhijab juga kata suami nanti saja kan masih muda. Naah bagaimana solusi permasalahan seperti ini ustadz?

Terima kasih sebelumnya.

🌸Jawab:
Ingatkan bahwa kematian tidak pernah menunggu kita tua. Banyak yang masih bayi pun meninggal dan datangnya kiamat semakin dekat. Bukan semakin jauh. Apakah ada jaminan kita masih bisa bertaubat suatu saat nanti?

Pahamkan semuanya itu kepada suami bisa minta tolong ustadz atau orang yang dihormati suami. Sampaikan dengan cara yang santun dan tidak mengguruinya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Rumah tangga adalah sebuah sarana untuk menjadikan ujian menjadi keberkahan jika dihadapi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar