Selasa, 15 September 2020

AL QUR'AN SEBAGAI PENYEMBUH



OLeH  : Ustadz Abdul Rohim

           💎M a T e R i💎

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamualaikum wa Rahmatullohi wa Barakatuh

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta'iinuhu wanastaghfiruhu wana'udzubiillah minsyurruri 'anfusinaa waminsayyi'ati 'amaalinnaa manyadihillahu falah mudhillalah wa man yudhlil falaa haadiyalah

Asyahadu allaa Ilaaha Illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh

Laa nabiyya ba'da

Allahumma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad

Qaulollohu ta'ala

A'udzu billahis samii'il 'alim minasy syaithoonir rojiim

Wa nunazzilu minal  qur'aan maa huwa syifaa'uw warahmatul lil mu'miniin

Sodaqollohuladziim

Alhamdulillaah
Alhamdulillaahi Robbil Alamiin

Segala puji dan syukur senantiasa hanyalah milik Allah ﷻ yang mana di malam hari ini Alloh ﷻ masih memberikan kita berbagai macam kenikmatan demi kenikmatannya terutama adalah nikmat iman, nikmat Islam serta nikmat sehat dan juga nikmat kesempatan.

Kita berdoa kepada Allah ﷻ semoga malam hari ini Alloh ﷻ jadikan malam terbaik di antara malam-malam yang pernah kita jalani.

Aamiin Yaa Robbal Alamiin

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah terlimpahkan pula kepada junjungan kita, sang suri tauladan, pemimpin umat yang sangat-sangat kredibel, sesosok ayah yang sangat dicintai oleh anak-anaknya dan juga sesosok suami yang sangat dicintai oleh istri-istrinya dan juga mencintainya, baginda Rasululloh Muhammad ﷺ beserta para istri-istrinya, para keluarganya, para sahabat, para thabi'in, thabi'at thabi'in dan juga para pengikutnya termasuk kita yang mudah-mudahan senantiasa istiqomah, berpegang teguh pada Al Qur'an dan as Sunnah hingga yaumil akhir nanti.

Aamiin Yaa Robbal Alamiin

Saudara/iku, hamba-hamba Alloh ﷻ yang dimuliakan Allah ﷻ berjumpa kembali dengan Saya dalam kajian Al Qur'an Sebagai Penyembuh, tentunya materi ini adalah sambungan dari pada materi pekan lalu yaitu Tazkitunafs bil Qur'an.

Salah satu keutamaan Al Qur'an adalah sebagai obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah ﷻ sebagaimana firman Allah ﷻ dalam Al Qur'an surah Al Isra ayat 82 yang di awal tadi Saya bacakan:

"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidak menambah kepada orang-orang yang dzolim selain kerugian."

Ayat ini menjelaskan bahwa Al Qur'an mengandung penyembuh dan rahmat namun hal itu tidak berlaku untuk semua orang.

Yaa, tidak berlaku untuk semua orang hanya bagi orang-orang yang beriman yang memang membenarkan ayat-ayatnya dan berilmu dengannya.

Adapun orang-orang yang dzolim, yang tidak membenarkan, yang tidak mengamalkannya maka ayat-ayat tersebut tidaklah menambah baginya kecuali kerugian.

Ibnu Katsir menguraikan bahwa Allah ﷻ mengabarkan tentang kitabnya yang diturunkan kepada Rasululloh ﷺ yaitu Al Qur'an yang tidak terdapat kebathilan di dalamnya baik dari sisi depan maupun belakang yang diturunkan dari Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Bahwa sesungguhnya Al Qur'an itu merupakan penyembuh dan rahmat bagi kaum mukminin yaitu menghilangkan segala hal berupa keraguan, kemunafikan, kesyirikan, penyimpangan dan penyelisihan yang terdapat dalam hati. Al Qur'an lah yang menyembuhkan itu semua. Di samping itu, Al Qur'an merupakan rahmat yang dengannya membuahkan keimanan, hikmah, mencari kebaikan dan mendorong untuk melakukannya. Hal ini tidaklah didapatkan kecuali oleh orang-orang yang mengimani, membenarkan serta mengikutinya. Bagi orang yang seperti ini, Al Qur'an akan menjadi penyembuh dan juga rahmat. Adapun bagi orang kafir yang mendzolimi dirinya sendiri maka tatkala mendengarkan Al Qur'an tidaklah bertambah baginya melainkan semakin jauh dan semakin kufur dan sebab ini pada orang kafir itu, bukan pada Qur'annya.

Pada ayat lain yaitu Qur'an Fusshilat ayat 44, Allah ﷻ berfirman yang artinya:

"Katakanlah Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka, mereka itu adalah seperti orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh."

Pada ayat yang lainnya juga dikatakan di Qur'an surah At Taubah ayat 124-125:

"Dan apabila diturunkan suatu surat maka di antara mereka orang-orang munafik ada yang berkata siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan turunnya surat ini, adapun orang-orang yang beriman maka surat ini menambah imannya sedang mereka merasa gembira. Adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit maka dengan surat ini bertambah kekafiran mereka di samping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir."

Naudzubillahi min dzalik

🌸🌷🌸
Adapun jenis penyakit yang bisa diobati oleh Qur'an seperti disebutkan Ibnu al Qurthubi adalah penyakit hati seperti:
kebodohan dan keraguan, juga menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani yaitu dengan cara Ruqiyah Syar'iyah.

Muhammad Said Tanthowi menjelaskan lebih rinci, penyakit atau contoh penyakit hati yang bisa disembuhkan oleh Al Qur'an antara lain:
~ Perasaan was-was.
~ Bingung.
~ Keragu-raguan.
~ Iri hati.
~ Hasad.
~ Rakus.
~ Menyimpang dari jalan yang benar.
~ Dan juga lain-lain.

Maka, makna lainnya adalah bahwa penyembuhan yang terkandung dalam Al Qur'an bersifat umum meliputi penyembuhan hati dari berbagai syubhat, kejahilan, berbagai pemikiran yang merusak, penyimpangan yang jahat dan berbagai tendensi yang bathil.

Sebab Al Qur'an mengandung ilmu yakin yang dengannya akan musnah setiap syubhat dan kejahilan yang merupakan pemberian nasihat serta peringatan yang dengannya akan musnah setiap syahwat yang menyelisihi perintah Allah ﷻ , di samping itu Al Qur'an juga menyembuhkan jasmani dari berbagai penyakit.

Ibnu Qoyyim al Jauziah dalam kitab Zadul Ma'ad menjelaskan bahwasannya Al Qur'an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani dan begitu pula penyakit dunia dan akhirat dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufik untuk menjadikannya sebagai obat.

Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya yaitu dengan Al Qur'an dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran, keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh dan menyempurnakan syaratnya niscaya penyakit apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya.

Al Qur'an dikatakan sebagai obat penawar atau penyembuh itu karena pembacanya bertawakal.

Ya sekali lagi Saya tekankan Al Qur'an dikatakan sebagai obat penawar atau penyembuh itu karena pembacanya, pembacanya bertawakal kepada Allah ﷻ yang telah menurunkan Al Qur'an. Tingkat ketawakalannya, kita tempatkan tawakal kita kepada Alloh ﷻ bahwasannya yang menyembuhkan adalah Alloh ﷻ sehingga yang memohon hanya kepada Alloh ﷻ atas kesembuhan dari segala penyakitnya maka benarlah bahwa tidak ada satupun jenis penyakit baik penyakit hati maupun jasmani melainkan dalam Al Qur'an ada cara yang membimbing kepada obat dan sebab kesembuhannya.

Sebagaimana yang bisa dipahami dari firman Allah ﷻ berkenaan dengan sikap nabi Ibrahim Alaihisalam dalam di Qur'an surah As Syura: 80

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Wa iżā mariḍtu fa huwa yasyfīn

"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan diriku."

Begitulah Al Qur'an yang diwahyukan oleh Allah ﷻ sebagai obat penawar bagi orang-orang yang beriman. Namun, meskipun Al Qur'an itu bisa juga dibaca oleh orang-orang tidak beriman tapi fungsi Al Qur'an sebagai obat penawar dan juga rahmat tentunya tidak akan dirasakan oleh mereka. Walaupun mereka bisa membacanya tapi fungsi Al Qur'an sebagai obat penawar dan rahmat itu tidak dirasakan oleh mereka bukan karena kesalahan Al Qur'annya tetapi karena mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan obat penawar dan rahmat dari Allah ﷻ melalui media sarana Al Qur'an itu.

Salah satu metode pengobatan atau salah satu metode penyembuhan dengan Al Qur'an yaitu adalah Ruqiyah Syar'iyah.

Kemudian yang menjadi pertanyaan, siapa saja orang-orang yang harus diruqiyah, ya karena sebagian masyarakat atau sebagian orang awam mengatakan bahwasannya ruqiyah hanyalah bagi orang-orang yang kesurupan, ya orang-orang yang terkena gangguan setan, nah yaitu diantaranya adalah orang-orang kesurupan. Benarkah itu? Mari kita simak ini ada beberapa ciri-ciri, mohon diperhatikan karena ada enam atau sepuluh poin yang kita rasakan, ini sudah termasuk bahwasannya antum semua harus diruqiyah.

🔹Ciri-ciri Diruqiyah Apa Saja:

◼️Gangguan Pada Jiwa
Gangguan pada jiwa ini menyangkut gangguan emosi, emosinya tidak stabil, sering ragu, was-was, cemas, penakut, paranoid (takut berlebih), tidak fokus, pelupa akut kemudian juga depresi.

◼️Gangguan Pada Ibadah
Ibadahnya tidak khusu, kalau sholat tidak pernah khusu kemudian ketika sholat sering lupa rakaat sholat, malas, sesak nafas dan sering menguap saat sholat, mengantuk saat baca Qur'an, satu halaman, dua halaman bahkan belum satu halaman sudah mengantuk, sudah menguap bahkan satu lembar sudah tidur tapi beda dengan ketika kita membuka lembaran-lembaran wa, chattingan-chattingan di wa kita kuat, tapi Al Qur'an kita tidak kuat. Ini termasuk dari pada gangguan pada ibadah.

◼️Melihat Jelmaan Jin
Bisa melihat penampakan, entah itu gendoruwo, entah itu setan, entah itu kuntilanak, tuyul, segala macam.

Ini menandakan bahwasannya orang tersebut yang bisa melihat jelmaan jin adalah orang yang sedang terkena gangguan. Jadi, orang yang bisa melihat penampakan itu bukan orang yang hebat, bukan punya indra keenam tapi justru ia sedang diganggu. Bagaimana dengan yang biasa orang disebut dipanggil ustadz tapi dia bisa melihat jin.  Saya katakan itu terkena gangguan karena pada hakikatnya manusia tidak diberikan ijin atau fitrah manusia tidak bisa melihat mahluk ghoib dan seandainya bisa melihat, bisa melihat penampakan, maka dia terkena gangguan.

~ Banyak bisikan jahat
Ada bisikan-bisikan

~ Definisi linglung, gila, LGBT, ini termasuk gangguan.

~ Jomblo menahun
Ada di sini jomblo menahun, yang belum menikah-menikah

~ Orang yang sering cerai.
Yang menikah-cerai, menikah-cerai.

~ Galau akut.
Melemahnya hati, minder total, sedih berlebih,  merasa tertekan, sering menghayal dan sering menyendiri, tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat atau dengan lingkungan luar.

Ini ciri-ciri dari pada gangguan pada jiwa. Kemudian selanjutnya:

◼️Gangguan Pada Jasad
Penyakit jantung, kanker, lupus, paru, stroke, asam lambung, gangguan syaraf, sakit menahun yang tidak terdeteksi oleh medis, sakitnya parah, lama tapi hasil lab semuanya normal, hasil medisnya normal, tidak ada kendala apapun, sudah jelas gangguan. Kemudian juga vertigo, dengung telinga, rontok rambutnya, pengapuran, bell's palsy, asam urat, diabetes, pegal menahun, eksim, ginjal, usus buntu, wasir, kedutan, kesemutan.

Ada juga yang sering mencium bau-bau ghaib, mencium bau ghaib tanpa bentuknya, mencium kopi tanpa bentuknya, mencium bau melati, mencium aroma bunga, mencium bau bangkai dan segalanya. Ini jelas adalah gangguan. Kemudian juga, sakit bekas operasi dan kecelakaan, sakit ketika setelah melakukan operasi, hasil operasinya ini tidak kering-kering, selalu basah dan tidak sembuh-sembuh, ini termasuk dari gangguan dan juga ada blokade gerakan sholat. Ketika sebelum sholat, jasad kita sehat tapi ketika sholat seakan-akan ada yang sesuatu yang kita rasakan, sakit yang kita rasakan.

Kemudian, masalah pendarahan dan juga masalah menstruasi, sering keguguran, hilang kandungan, masalah rahim, menstruasinya tidak teratur, kadang ketika datang, sakit, kemudian kista, miom dan lahiran sesar, sulit sakaratul maut, impotensi, ejakulasi dini dan juga mandul.

Selanjutnya, gangguan saat tidur yaitu susah tidur dan bangun shubuh, jam 1, jam 2, jam 3 tidak bisa tidur, masih kuat tapi ketika adzan shubuh, ketika waktu shubuh tertidur pulas, ini jelas gangguan.

Selanjutnya, sering mimpi buruk dan menyiksa, mimpi-mimpi buruk yang menyiksa, mimpi diserang binatang-binatang buas seperti mimpi ular, mimpi binatang-binatang buas, kemudian sering bertemu dengan orang yang sudah meninggal, mimpi jatuh, mimpi tenggelam, mimpi berenang, mimpi mandi, ada juga mimpi berkaitan dengan berhubungan suami istri, mimpi bercinta dan lain-lain, rep-rep, ketindihan, gigi beradu saat tidur, gigi geraham keretekan termasuk dari gangguan saat tidur.

Kemudian gangguan jin pada anak yaitu anak-anak yang hiperaktif, anak autis, cacat mental dan cacat jasad, anak indigo, pemarah dan pembantah, tidak mau sholat dan belajar Qur'an, nangis waktu-waktu tertentu dan juga anak-anak yang kecanduan game.

Baik, sudah dipahami tadi ciri-ciri daripada orang-orang yang memang perlu di ruqyah atau kita sebut dengan ciri-ciri gangguan jin, baik secara kita sadari ataupun tidak kita sadari.

Ada 6 atau 10 poin ada di diri kita berarti itu salah satu yang harus di ruqyah. Bagaimana teman-teman sekalian, ada berapa ciri yang dirasa atau tidak ada semua, coba. Ada yang lebih dari 6?

Baik, kemudian darimana gangguan-gangguan itu datang, ya sebab gangguan-gangguan jin.

🔹Sebab-sebab Gangguan Jin Ini Ada Enam:

1. Sifatnya natural.

Natural dari sananya, dari janji iblis, ketika mereka diturunkan ke neraka oleh Allah ﷻ , karena awalnya, jin itu adalah makhluk Alloh ﷻ yang taat karena ada penyimpangan yaitu iblis, maka Alloh ﷻ turunkan mereka ke neraka dan ketika diturunkan iblis ini berjanji akan menyesatkan keturunan Adam kecuali orang-orang yang sholeh, orang-orang yang taqwa kepada Allah ﷻ . Ini natural sifatnya. Memang sudah ada janji dari bangsa iblis atau bangsa jin untuk menyesatkan manusia.

2. Sebab datangnya itu dari nafsu, dari syahwat, kemudian dari kelalaian.

Kelalaian kita, kelalaian manusia itu sendiri yang menyerupai kebiasaan-kebiasaan setan, yaitu salah satu contohnya makan dan minum dengan tangan kiri, masuk kamar mandi tanpa membaca doa, sering buang air panas ke saluran kamar mandi atau saluran air. Itupun dapat menyebabkan gangguan jin.

3. Datangnya dari undang, diundang.

Yang kedua awal tadi tidak diundang itupun datang, ini diundang. Melalui apa? Melalui ritual-ritual kesyirikan, diantaranya memakai jimat, punya penglaris, kemudian dengan tenaga dalam, punya tenaga dalam, punya ilmu kebatinan, kemudian ritual-ritual bidah, diantaranya puasa mutih, puasa pati geni, puasa di hari lahirnya, ini tidak dicontohkan oleh Rasullullah ﷺ dan ini akan mendatangkan gangguan-gangguan, adapun menyimpan benda-benda keramat itupun termasuk seperti jimat-jimat, wafak-wafak, mengundang gangguan jin.

4. Datangnya dari nasab atau keturunan, jin keturunan.

5. Ain, pandangan mata yang menyebabkan orang itu sakit.

◼️Ain Ada Dua:
a. Dihadirkan oleh pandangan mata karena rasa takjub.

b. Dan juga pandangan mata karena hasad.

6. Datangnya dari sihir.

Nah, mengenai sihir perlu Saya jelaskan di sini, sihir ini sejatinya adalah senjata setan. Perlu dipahami sihir adalah senjatanya setan. Jadi sihir ini bukan hanya kiriman, bukan hanya santet, tapi sihir ini adalah senjatanya setan.

Senjata setan ada dua. Intinya senjatanya setan. √ Sihir itu ada:
a) Sihir yang dikirim oleh seseorang melalui dukun.

b) Sihir yang didatangkan secara natural oleh bangsa jin.

Karena intinya tadi adalah senjatanya setan, sihir. Jadi, tidak semua sihir itu kiriman. Ini tidak sebab-sebab gangguan jin ada enam ya. Natural, nafsu, diundang, nasab, ain, dan juga sihir.

Kemudian, bagaimana penanganannya? Ketika kita terkena penyakit-penyakit, baik penyakit jasad ataupun penyakit rohani, baik penyakit fisik ataupun penyakit psikis, kejiwaan segala macam maka solusinya adalah dengan Al Qur'an yang mukjizat Allah ﷻ , kemudian kita namakan ruqyah syar'iyah.

Sebagaimana Rasululloh ﷺ mencontohkan sejarahnya atau awal daripada ruqyah syar'iyah diriwayatkan dari hadist Ahmad no. 20237 dan juga sunnah Ibnu Majah no. 3539, dari Ubay bin Ka'ab, dia berkata, "Aku berada di sisi Rasululloh ﷺ dan datanglah seorang arab Baduy yang berkata: "Wahai nabiyullah, Saya mempunyai seorang saudara laki-laki yang sedang sakit, kemudian nabi bertanya: "Apa sakitnya?" Dia menjawab: "Dia terkena penyakit gila." Kemudian kata nabi: "Bawa dia kemari" Kemudian dia dihadapkan pada beliau dan nabi ﷺ memohon perlindungan untuknya dengan membaca Al Fatihah kemudian al Baqarah ayat 1-4, 163-164, kemudian ayat 255 (ayat kursi), kemudian ayat 284-286 dilanjut dengan surah Ali Imran ayat 18, surat Al Araf ayat 54, Al Mukminun ayat 116, Al Jin ayat 3, As Shafat ayat 1-10, Al Asyr ayat 22-24, Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas, ya kemudian berdirilah laki-laki itu seakan-akan dia tak pernah terkena sakit sama sekali, langsung berdiri. Allahu Akbar. Ini adalah yang meruqyah Rasullullah ﷺ , ini sejarahnya, awalnya ruqyah ini dari kisah ini.

Dan kemudian adapun dalil dalil dari Alquran tentang kesembuhan adalah Qur'an surah Al Fusshilat ayat 44, Al Isra ayat 82 dan surah Yunus ayat 57. Kemudian ada satu hadist yang menjadikan syubhat di antara teman teman yang takut diruqyah, katanya kalau diruqyah maka tidak termasuk dari 70.000 golongan yang masuk surga tanpa hisab. Ini sedikit Saya jelaskan ya. Ada sebuah hadist kutipan shahih Bukhari no. 5270 juga dalam musnad Ahmad no. 3615:

Ummul ladina la yastarkun, wala ya thatoyarun wa la ya thaun wa ala Robbihim yatawakallun.

Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta untuk diruqyah, tidak pernah bertathoyur menganggap sial pada binatang dan tidak pula melakukan terapi dengan kay, terapi dengan menempelkan besi panas pada daerah yang sakit sedangkan kepada Rabb, mereka bertawakal, ini salah satu hadistnya, hadistnya panjang, Saya ceritakan sedikit, kisahnya seperti ini, telah menceritakan kepada kami, Ibnu Abbas, Rasullullah ﷺ bersabda: "Beberapa umat pernah ditampakkan kepadaku, maka nampaklah seorang nabi dan 2 orang nabi lain lewat bersama dengan beberapa orang saja dan seorang nabi lagi yang tidak bersama siapapun hingga tampak olehku segerombolan manusia yang sangat banyak. Akupun bertanya, apakah segerombolan manusia itu adalah umatku? Diberitahukan ini adalah Musa dan kaumnya, lalu diberitahukan pula kepadaku lihatlah ke ufuk, ternyata di sana terdapat segerombolan manusia yang memenuhi ufuk, kemudian diberitahukan kepadaku lihatlah di sebelah sini dan di sebelah sana yaitu di ufuk langit. Ternyata di sana telah dipadati segerombolan manusia yang sangat banyak. Diberitahukan kepadaku, ini adalah umatmu dan di antara mereka terdapat 70.000 yang masuk surga tanpa hisab."

Setelah itu beliau masuk ke rumah, belum sempat memberi penjelasan kepada mereka, kepada para sahabat maka orang-orang menjadi ribut. Mereka bertanya atau berkata: "Kita adalah orang-orang yang telah beriman kepada Allah dan mengikuti jejak Rasulnya, mungkinkah kelompok tersebut adalah kita? Ataukah anak-anak kita yang dilahirkan dalam keadaan islam, sementara kita dilahirkan di zaman jahiliyah." Maka sampai itu kepada nabi ﷺ lantas beliau keluar dan bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah minta di ruqyah, tidak pernah berthatoyur, tidak pula melakukan terapi kay sedangkan kepada Rabb mereka bertawakal."

🌸🌷🌸
Saudaraku sekalian, dalam hadist ini, kita lihat rangkaiannya, di sini tidak pernah minta untuk diruqyah kemudian digabungkan dengan tidak pernah berthatoyur dan tidak pula melakukan terapi kay. Ini larangan, thatoyur itu larangan, terapi kay larangan. Otomatis ruqyah yang di sini adalah ruqyah yang dilarang karena pada hakikatnya, pada dasarnya ruqyah itu artinya jampi-jampi , mantra-mantra. Dukun di arab menyebutnya ruqyah. Ruqyah yang dimaksud adalah ruqyah syirkiyah. Kemudian, ada juga yang tidak dibolehkan adalah ketika kita menggantungkan penyakit kita kepada peruqyah, ini yang tidak boleh. Maka di akhir hadistnya disebutkan sedangkan kepada rabb mereka bertawakal, artinya hanya kepada Alloh ﷻ lah kita bertawakal. Oleh karena ini hadist ini dijelaskan bahwasannya ada perbedaan antara ruqyah syirkiyah dan syar'iyah, yang dilarang adalah ruqyah syirkiyah.

Ruqyah ada 2 jenis, kita bedakan ruqyah syirkiyah atau ruqyah syirik dan ruqyah syariyah atau ruqyah yang sesuai dengan syariat.

◼️Ciri-ciri Ruqyah Syirkiyah Yaitu:

a) Selalu menanyakan nama ibu kandung.

b) Kemudian meminta pakaian bekas.

c) Meminta hewan sembelihan.

d) Memberikan jimat dan.

e) Menggunakan mantra-mantra aneh.

f) Kemudian bisa melihat jelmaan jin.

g) Bisa melihat penampakan.

h) Bisa menghitung jumlah jin dalam tubuh manusia, ini termasuk syirik.

i) Kemudian sakti dan bisa meramal.

j) Memberikan amalan-amalan bidah, wirid-wirid over dosis.

k) Kemudian dengan gerakan cara-cara sihir termasuk transfer energi, transfer penyakit, penyakitnya ditransfer ke telur, ke hewan, ke tumbuhan, dan lainnya.

l) Menggunakan tenaga dalam kebatinan.

m) Dan juga menggunakan mantra-mantra batil dan kemenyan, serta adanya tumbal.

Ini ciri-ciri daripada ruqyah syirkiyah.

◼️Adapun Ruqyah Syariyah. Ciri-cirinya Adalah:

a) Menggunakan bacaan Al Qur'an baik, benar, dan jelas, tidak bisik bisik.

b) Kemudian menggunakan doa-doa Nabi.

c) Amalan-amalan sunnah sesuai syariat jelas dan shohih. Di antara doa-doa nabi, doa-doa kesembuhan adalah:

Allahuma rabbannas, adz-hibil ba’sa isyfi wa antasy-syafi laa syifa’a illa syifa’uka, syifa’an laa yughadiru saqaman

d. Dan keempat biiznillah, tanpa sihir dan bertawakal kepada Alloh ﷻ.

Artinya yang menyembuhkan adalah Allah ﷻ , bukan peruqyahnya, bukan ustadznya, tapi Alloh ﷻ. Ini adalah ciri dari ruqyah Syariyah. Yang pertama adalah membaca al quran dengan jelas, kemudian dengan doa-doa nabi, dan ketiga menggantungkan semua kepada Allah ﷻ.

Ada pertanyaan terkait perbedaan antara bacaan ruqyah dengan imam sholat. Nah, banyak pertanyaan seperti ini datang ke Saya. Ustadz, kenapa ketika shalat, ketika imam baca, membacakan surat dalam shalat tidak ada yang reaksi tetapi kenapa ketika ruqyah banyak yang reaksi. Ini jelas ada perbedaannya, kalau sholat ya sholat, jangan diniatkan untuk meruqyah tetapi kalau ruqyah itu beda lagi, niatkan untuk meruqyah.

1. Ada rahasianya.

Rahasia Al Qur'an sebagai penyembuh, rahasianya adalah pertama gelombang suara. Gelombang suara ini yang menentukan juga, jangan malu-malu kalau baca Al Qur'an untuk meruqyah. Makanya ruqyah yang syariyah itu yang syari itu tidak bisik-bisik tetapi dengan suara yang keras.

2. Niat dan iman.

Niatkan untuk kesembuhan, untuk meruqyah, seperti salah satu contohnya yaitu dengan ruqyah Jibril ya:

Bismillahi Arqika, Min Kulli Syai'in Yu'dzika, Min Syarri Kulli Nafsin Aw 'Ainin Hasid

"Dengan nama ALLAH aku meruqyahmu dari kejahatan ain, kejahatan hasad dan lain-lainnya."

Atau cukup dengan bahasa kita sendiri:
"Ya Allah, Saya niat baca Al Qur'an ini, baca ayat ini untuk meruqyah diri Saya, untuk kesembuhan dalam tubuh Saya, yang ada penyakit di dalam diri Saya."

Pertama adalah gelombang suara, kemudian kedua, niat dan iman. Sekali lagi niat dan iman. Peruntukkan niat untuk kesembuhan tetapi yang menyembuhkan adalah yakinkan adalah Allah ﷻ , bukan peruqyahnya, bukan yang lain-lainnya tapi Alloh ﷻ lah yang menyembuhkan.

3. Kita mengetahui teknik-teknik sunnah.

√ Ada teknik-teknik dalam meruqyah:
a) Dengan usapan
b) Dengan tiupan
c) Dengan pukulan

Ini pembahasannya lebih lanjut nanti ya jika ada kesempatan lain akan Saya bahas tentang teknik ini.

4. Mengenal talbis iblis.

Tipu daya setan kemudian selanjutnya yaitu dengan menghancurkan hijab, artinya menghancurkan hijab yang ada di qolbu kita, bukan melepas hijab tapi menghancurkan penghalang-penghalang yang ada di qolbu kita, apa penghalangnya, diantaranya ada kesyirikan-kesyirikan, jimat-jimat dan juga masih adanya kotoran-kotoran jiwa yang bisa menutup Al Qur'an itu untuk masuk ke qolbu kita.

Di antara kotoran-kotoran jiwa adalah seperti yang dibahas pada pekan lalu Tazqiyatun nafs bil Qur'an yaitu adalah kesombongan, ada hasad, ada dendam, masih kerasnya hati untuk memaafkan. Ini harus dihilangkan, barulah Al Qur'an itu efektif untuk menjadi kesembuhan, untuk menjadi penyembuh, seperti itu.

🌸🌷🌸
Baik, bagaimana kalau kita selanjutnya praktik ruqyah mandiri. Siap.

Baik, sekarang silahkan disiapkan air minumnya, boleh di gelas, boleh di botol, boleh di galon pun, boleh, silahkan.

Siapkan terlebih dahulu tentunya kondisi kitapun harus berwudhu dahulu ya, bagi yang sudah batal silahkan berwudhu lagi kemudian kembali dengan air minumnya.

Atur duduk yang nyaman ya dan ingat kondisi ruangan, persiapan ruqyah harus benar-benar steril, artian harus nyaman, steril dari gambar-gambar, patung-patung kemudian gambar-gambar yang bernyawa, kemudian harus dalam kondisi yang tenang, tidak ada suara musik, tidak ada suara TV, tidak ada suara-suara anjing ya, pokoknya harus tenang, bebas dari gambar-gambar bernyawa, dari lukisan-lukisan bernyawa ataupun dari patung-patung dan yang pasti bebas dari jimat-jimat ya. Kalau sudah kasih Saya tanda agar kita bisa mulai nanti ya, baik, silahkan dipersiapkan airnya.

Yang sudah berwudhu dan sudah menyiapkan airnya, silahkan atur posisinya yang nyaman, duduk menghadap kiblat. Airnya didekatkan ke mulut, air gelasnya, air galonnya atau air botolnya. Untuk botol, tutup botolnya dibuka terlebih dahulu, dekatkan ke mulut kemudian baca taawudz dan baca Al Fatihah, Ayat kursi, Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas. Setiap selesai baca surah ditiupkan airnya, bacanya jangan malu-malu dengan suara yang terdengar kemudian setelah selesai, setiap selesai baca surah ditiupkan airnya ya. Al Fatihah selesai, tiupkan, Ayat Kursi selesai ditiupkan, begitu seterusnya sampai An Nas selesai, ditiupkan. Setelah selesai ditiupkan, setelah selesai baca surahnya kemudian doakan airnya, doakan sesuai dengan kebutuhan yang kita butuhkan, sesuai dengan penyakit yang kita rasa, sesuai dengan kesusahan hati yang kita rasa, sesuai dengan keresahan jiwa yang kita rasa, doakan, nanti akan Saya pandu dengan text yang Saya kirim lewat text WA, nanti ya, itu nanti dibaca, setelah setelah selesai baca surah dibaca textnya.

Kemudian setelah selesai baca textnya, bismillah, diminum airnya. Ingat, minumnya dengan tangan kanan, minum jangan terlalu sedikit tapi secukupnya saja, jangan terlalu banyak pula, kalau galon jangan dihabiskan ya satu galon, secukupnya saja, tiga tegukan boleh.

Kemudian setelah selesai minum, rasakan dulu beberapa detik, jika ada sesuatu yang dirasa jangan ditahan, jika ada rasa mual jangan ditahan, biarkan ia muntah ya, biarkan muntah. Bisa jadi, melalui muntah itu, penyakit-penyakit yang ada di dalam tubuh kita itu Alloh ﷻ angkat ya.

Kemudian setelah selesai, nanti langsung dengarkan audio ruqyah yang Saya berikan. Dengarkan sampai selesai. Setelah selesai dengarkan, apapun yang terjadi, apa yang dirasa selama praktek ruqyah ini tolong di share ya, tolong diceritakan apa yang terjadi. Begitu pula nanti jika memang ada pertanyaan silahkan diajukan setelah, tentunya setelah selesai praktek ruqyah ini.

Baik, teman-teman sekalian, hamba-hamba Alloh ﷻ yang diberkahi Allah Subhana wa Ta'ala kiranya demikian materi yang bisa Saya sampaikan pada malam hari ini terkait Al Qur'an sebagai penyembuh, ya karena kuncinya tadi, kunci Al Qur'an sebagai penyembuh adalah tentang bagaimana kita mempercayai Al Qur'an ini adalah mukzijat Alloh ﷻ yang salah satu di antara kandungannya adalah sebagai As Syifa atau sebagai penyembuh.

Jadi, ingat, jangan sekali-kali kita terapi Al Qur'an itu dengan istilah coba-coba, cobalah diruqyah, cobalah baca Qur'an, coba aah siapa tahu sembuh, yakinlah, itu tidak akan mendapatkan kesembuhan dan tidak akan mendapatkan rahmat, karena apa, karena kita mencoba-coba, yakin saja, Alloh ﷻ yang menyembuhkan.

Baik, demikian, mohon maaf apabila ada kesalahan karena sesungguhnya kebenaran hanyalah milik Allah Subhana wa Ta'ala, yang salah dari diri Saya pribadi.

Selanjutnya, Saya serahkan kepada admin untuk memandu selanjutnya.

Akhirul kalam...
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

🌸🌷🌸
“Wahai rabb yang maha mengambil sumpah, ambilah sumpah hamba-Mu ini. Bahwasannya, mulai detik ini, menit ini, hari ini hamba (mewakili diri hamba, leluhur hamba, keluarga hamba, dan seluruh keturunan hamba) menyatakan; bahwa tidak ada lagi ikatan, perjanjian, hubungan, akad, persekutuan dengan bangsa jin jenis apapun. Putuskanlah ikatannya ya Allah… putuskanlah.. putuskanlah. Allahuakbar!!!”

“Mulai detik ini, diatas bumi-Mu ini hamba nyatakan bahwa hamba-Mu ini adalah musuh bagi iblis dan seluruh sekutunya. Allahuakbar!”

“Ya Allah.. Seandainya dalam tubuh hamba, jiwa hamba, darah hamba, dada hamba, perut hamba, pikiran hamba, jiwa dan raga hamba ada kekuatan yang disebabkan amalan-amalan bid’ah yang engkau benci maka keluarkanlah ya Allah.”

Seandainya dalam tubuh hamba Ada kekutan negatif, ada syaitan, ada jin, ada sihir, ada khodam  yang tersembunyi dan menghalangi hamba untuk dekat kepadamu maka hancurkan dan binasakanlah ya Rabb...

Ya Allah. Oleh karena hamba telah bersumpah untuk menjadikan mereka semua musuh, maka lindungi hamba ya Rabb. Masukan hamba kedalam benteng-Mu yang kokoh. Jangan biarkan hamba tergelincir lagi, jangan biarkan hamba mati sebelum meraih ampunan-MU. Matikan hamba dalam keadaan bersih dari penguasaan musuh-Mu, husnul khatimah atau syahid dijalanmu!
Allahuakbar! Allahuakbar!! Allaaaaahuakbar!!!

Dibaca diatas setelah itu minumkan airnya...
Lanjut dengar audio ruqyah dengan khusyu dibawah ini:

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Laa hawla wala quwwata illa billa hil aliyyul adzim

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodiir

Hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wanikma nasiir

Wa laa hawla wala quwwata illa billah

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

Bismillahilladzi laa yadhuru ma'asmihi syai'un fil ardhi wa laa fis samaa' wa huwas sami'ul 'alim
(baca 3 kali)

A'udzu bikalimaatillahit-taammaah min kulli syaithoni wa hammah wa min kulli ainil lamah

A'udzu bikalimaatillahit taamaati min syari maa kholaq

Allahumma rabbannaasi adzhibil ba'sa isyfi wa antas syaafi, laa syifa illa syifaauka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa

Bismillahi arqikum, min kulli syai'in yu'dzikum, wa min syarri kulli nafsin aw 'ainin hasid, Allahu yasyfiikum, Allahu yasyfiikum, Allahu yasyfiikum, Bismillaahi arqikum

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Ar-raḥmānir-raḥīm

Māliki yaumid-dīn

Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Aamiin...

(Dari basmalah, Al Fatihah, Aamiin dibaca 2x)

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Ar-raḥmānir-raḥīm

Māliki yaumid-dīn

Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Aamiin...

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā

Qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā

Mākiṡīna fīhi abadā

Wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā

Mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā

Fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā

Innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā

Wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā

Am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā

Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

Rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alif lām mīm

Zālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn

Ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm

Wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

Yukhādi'ụnallāha wallażīna āmanụ, wa mā yakhda'ụna illā anfusahum wa mā yasy'urụn

Fī qulụbihim maraḍ

Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā

Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā

Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn

Wa iżā qīla lahum lā tufsidụ fil arḍi qālū innamā naḥnu muṣliḥụn

Alā innahum humul-mufsidụna wa lākil lā yasy'urụn

Wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya'lamụn

Wa iżā laqullażīna āmanụ qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayāṭīnihim qālū innā ma'akum innamā naḥnu mustahzi`ụn

Allāhu yastahzi`u bihim wa yamudduhum fī ṭugyānihim ya'mahụn

Ulā`ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīn

(QS.  Al Baqarah: 163-164)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm

Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri wal-fulkillatī tajrī fil-baḥri bimā yanfa'un-nāsa wa mā anzalallāhu minas-samā`i mim mā`in fa aḥyā bihil-arḍa ba'da mautihā wa baṡṡa fīhā ming kulli dābbatiw wa taṣrīfir-riyāḥi was-saḥābil-musakhkhari bainas-samā`i wal-arḍi la`āyātil liqaumiy ya'qilụn

(QS. Al Baqarah: 255-257)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm

Allāhu waliyyullażīna āmanụ yukhrijuhum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wallażīna kafarū auliyā`uhumuṭ-ṭāgụtu yukhrijụnahum minan-nụri ilaẓ-ẓulumāt, ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn

(QS. Al Baqarah: 284-286)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa in tubdụ mā fī anfusikum au tukhfụhu yuḥāsibkum bihillāh, fa yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr

Amanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā

Wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

(QS. As Saffat : 1-10)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Waṣ-ṣāffāti ṣaffā

Faz-zājirāti zajrā

Fat-tāliyāti żikrā

Inna ilāhakum lawāḥid

Rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq

Innā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib

Wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid

Lā yassamma'ụna ilal-mala`il-a'lā wa yuqżafụna ming kulli jānib

Duḥụraw wa lahum 'ażābuw wāṣib

Illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqib

(QS. Ar Rahman: 33-36)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

Yā ma'syaral-jinni wal-insi inistaṭa'tum an tanfużụ min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisulṭān

Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān

Yursalu 'alaikumā syuwāẓum min nāriw wa nuḥāsun fa lā tantaṣirān

Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān

(QS. Al Jinn: 1-8)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Qul ụḥiya ilayya annahustama'a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami'nā qur`ānan 'ajabā

Yahdī ilar-rusydi fa āmannā bih, wa lan nusyrika birabbinā aḥadā

Wa annahụ ta'ālā jaddu rabbinā mattakhaża ṣāḥibataw wa lā waladā

Wa annahụ kāna yaqụlu safīhunā 'alallāhi syaṭaṭā

Wa annā ẓanannā al lan taqụlal-insu wal-jinnu 'alallāhi każibā

Wa annahụ kāna rijālum minal-insi ya'ụżụna birijālim minal-jinni fa zādụhum rahaqā

Wa annahum ẓannụ kamā ẓanantum al lay yab'aṡallāhu aḥadā

Wa annā lamasnas-samā`a fa wajadnāhā muli`at ḥarasan syadīdaw wa syuhubā

Wa annā kunnā naq'udu min-hā maqā'ida lis-sam', fa may yastami'il-āna yajid lahụ syihābar raṣadā

Wa annā kunnā naq'udu min-hā maqā'ida lis-sam', fa may yastami'il-āna yajid lahụ syihābar raṣadā (ulang).


(QS. Al Ikhlas: 1-4)

A'udzu billahi minasy syaithonir rojiim

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Qul huwallāhu aḥad
Allāhuṣ-ṣamad
Lam yalid wa lam yụlad
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

(QS. Al Falaq: 1-5)

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Qul a'ụżu birabbil-falaq
Min syarri mā khalaq
Wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

(QS. An Naas: 1-6)

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Qul a'ụżu birabbin-nās
Malikin-nās
Ilāhin-nās
Min syarril-waswāsil-khannās
Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Minal-jinnati wan-nās

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎
       
0️⃣1️⃣ Bunda Ika ~ Bandung
Ustadz, belum lama ini ada saudara yang habis operasi kista dan miom, dan sekarang ternyata di vonis kanker serviks stadium 3, saudara Saya tersebut depresi berat dan bila rasa sakit datang suka tidak terkontrol emosi, ketika dibacakan Al Qur'an pun sering mengamuk.

Apakah itu ada indikasi KESURUPAN???

Suaminya menyuruh di rukyah tapi dia selalu tidak mau dan selalu bilang TIDAK KESURUPAN (baik-baik saja).

Yang ingin ditanyakan, bagaimana upaya menyadarkan bahwa Ruqiyah bukan semata buat orang-orang yang kesurupan juga.

🌸Jawab:
Jazakillah khoiron Bunda ika dari Bandung.

Penanganannya dengan tazkiyatunnafs, ruqyahnya hanya di tahap akhir.

🔹Aamiin wa iyyaka, Ustadz.

🌸Jangan bilang langsung diruqyah. Perlu pendekatan, ajak dialog dari hati ke hati. Peran penting adalah suami.

Barakallahu fiikum.

🔹Oh begitu ya, Ustadz.
Baik, terimakasih atas sarannya dan jawabannya.

🌸Sama-sama.

0️⃣2️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, kalau seseorang yang ada gangguan, kemudian dirukyah, apakah ia menjadi rentan untuk terkena gangguan lagi?

Ada yang bilang kalau orang pernah kerasukan itu, seolah jiwanya berlubang, dan jin bisa melihatnya, oleh karena itu, dapat menarik jin untuk masuk ke badan, apakah benar?

🌸Jawab:
Jazakillah khoiron bu Phity dari Yogja.

Apakah setelah diruqyah menjadi rentan terkena gangguan lagi?

Jawabnya bisa...
Namun perlu dipahami gangguan itu masuk karena celah yang kita buat sendiri. Yaitu adanya kotoran jiwa. Solusinya, bertaubat dan bentengi jiwa dengan dzikir pagi petang.

Allahu a'lam
Barakallahu fiikum

🔹Begitu ya, Ustadz... syukron Tadz atas jawabannya.

🌸 Afwan.

0️⃣3️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, pakah rukyah seperti ini perlu pendamping? Bagaimana kalau terjadi reaksi seperti yang ada di program TV tentang rukyah yang sampai guling-guling atau tidak sadarkan diri?

🌸Jawab:
Insyaa Allah reaksi dari ruqyah mandiri tidak se-frontal ketika diruqyah. Paling berat ya muntah.

Yang di TV itu kan di ruqyah dan juga itu sudah seleksi dari beberapa sesi diambil yang reaksi frontal. Kan TV ya harga juallah yang diutamakan.

Yang perlu kita pahami adalah reaksi muntah ataupun guling-guling dan lainnya itu bukanlah kewajiban dari ruqyah. Karena tujuan ruqyah bukan untuk buat orang muntah atau kesurupan, tapi... Tujuan utama adalah menuju pertaubatan.

Seratus kali diruqyah pun reaksi pula tapi kalau tidak ada perubahan dalam qolbu. Ibadahnya malas. Ya sia-sia namanya.

Allahu a'lam
Barakallahu fiikum

🔹Intinya, kalau tidak ada pertaubatan maka seolah tidak ada efek dari rukyah itu ya, Tadz?

🌸 Benar.

0️⃣4️⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadz.

Afwan dengerin Ustadz baca doa ketiduran, bangun-bangun di kepala dan tengkuk sampai punggung serasa ada yang jalan-jalan kleler-kleler.

Pertanyaannya:
1. Kenapa selama ini di perut bagian kanan serasa seperti ada yang gerak-gerak. Kalau dilihat nampak kedutan seperti ada bayinya, padahal Saya tidak sedang hamil? Apa solusinya.

2. Kenapa kalau dengerin atau baca Qur'an langsung ngantuk. Kalau dipaksa bisa mulutnya baca tapi angannya kemana-mana, begitu juga dengan sholat. Kalau dipaksa untuk khusuk, kalau pas sholat bisa kepala pusing terus muncul benjolan di tengkuk sebesar telur ayam, tapi bisa hilang sendiri. Kalau pas baca Qur'an ngantuk dipaksa, tulisan bisa kabur, dan tidak nampak sama sekali. Tapi untuk melihat yang lain nampak jelas. Kalau dipaksa sampai tertidur, bangunnya keluar kotoran dari mata seperti pasir. Apa sebabnya dan bagaimana solusinya?

3. Bagaimana caranya bisa memaafkan secara kaffah untuk orang-orang yang sengaja mengirim sihir?

4. Bagaimana caranya mensyukuri nikmat Alloh ﷻ yang diberikan lewat suami dan anak-anak?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Jazakillah khoiron bu Erni dari Yogja.

Wa'alaikum salam warohmatullah

1. Perlu diagnosa secara detail.
Saat terasa seperti itu tempelkan telapak tangan kanan di area yang gerak-gerak. Bacakan ayat kursi..  Istiqomah dengan ruqyah mandirinya (buat air ruqyah) setiap hari.

2. Ini jelas gangguan... Istiqomah ruqyah mandirinya.

3. Paksakan dan selalu berdoa agar Alloh ﷻ lembutkan qolbu untuk bisa memaafkan dan ridho dengan takdir.

4. Bermuhasabah.

Allahu a'lam
Barakallahu fiikum.

0️⃣5️⃣ Dias ~ Bandung
Ustadz, dari beberapa ciri-ciri orang yang kena gangguan, beberapa ada yang Saya rasakan, Ustadz seperti emosi yang kadang kurang terkontrol, rasa was-was ini yang sampai kejadian yang Saya andaikan terjadi, baperan kadang kalau anak menjawab dengan kata yang kurang enak, mudah tersinggung tapi ditahan.
Oh iya anak laki-laki Saya kalau tidur suka menggigau dan gigi gemeretak.

Bagaimana therapinya ya ustadz?

Adakah ustadz membuka klinik therapi Rukyah?

Jazakallah khair.

🌸Jawab:
Jazakillah khoiron Bu Dias dari Bandung.

Anak usia berapa tahun? Jika usia di bawah usia baligh. Maka permasalahan anak terkait dengan orang tuanya. Yang diterapi orang tuanya.
Sering bermuhasabah dan perbanyak istighfar. Buatkan air ruqyah untuk diminum sekeluarga.

Saya buka layanan di Bekasi. Melayani juga layanan kunjungan.

Barakallahu fiikum.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Al-Qur’an Nur Karim merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Mukjizat yang terbesar dan terakhir diberikan kepada Nabi terakhir, yang tidak diberikan kepada Nabi sebelumnya.
salah satu dari ribuan mukjizat yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah mukjizat kesembuhan kepada siapa yang berobat dengan Al-Qur’an.

Seperti firman Alloh ﷻ dalam Surat Yunus: 81-82, Al-Isra’: 82, Surat Yunus: 57, juga beberapa dalil terkait dengannya. Di abad ini banyak penyakit yang tidak dapat diungkap dalam dunia medis, seperti penyakit psikis, mental dan penyakit tidak nyata lainnya.

Secara teknisnya ada 5 syarat agar Al-Qur’an dapat menyembuhkan melalui:
1. Gelombang; Suara.
2. Niat dan Iman.
3. Teknis Sunnah.
4. Mengenal Tabisul Iblis.
5. Perisai Ghaib.

Dan yang paling pokok adalah Al Qur'an akan bekerja ketika qolbu terbebas dari kotoran jiwa yaitu Taubat.

Demikian ringkasan singkat materi malam hari ini.
Semoga bermanfaat.

Barakallahu fiikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar