Selasa, 15 September 2020

SAKIT... KENAPA TAK KUNJUNG SEMBUH?



OLeH :  Ustadz Abdul Rohim

   💎M a T e R i💎

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Alhamdulillah...
Bersyukur kita kepada Allah Ta'ala atas segala limpahan nikmat-Nya. Kita memohon kepada-Nya agar malam ini Alloh ﷻ jadikan malam yang terbaik bagi kita semua dari malam-malam yang pernah kita jalani. Aamiin.

Apa kabar teman-teman?
Sehat kah?

🔸Alhamdulillah

🔸Alhamdulillah Khoir tadz

🔸Alhamdulillah sehat tadz..

Sepertinya masih malu-malu nih. Atau jangan-jangan... Banyak yang kurang sehat?

Baiklah...  Saya lanjut ya.. Sudah siap menyimak kan?

Yuk... Ambil Alqur'an nya dan buka QS. Al-isra ayat 82.

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌۭ وَرَحْمَةٌۭ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًۭا

wanunazzilu mina alqur-aani maa huwa syifaaun warahmatun lilmu'miniina walaa yaziidu alzhzhaalimiina illaa khasaaraan

Yang artinya:
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar (Penyembuh) dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.

Dalam ayat tersebut jelas Allah Ta'ala katakan bahwa Alqur'an adalah penyembuh. Dan salah satu ikhtiar kesembuhan adalah dengan Ruqyah Syar'iyyah.

Namun... 
Menjadi pertanyaan, Kenapa Kita Sulit Untuk Sembuh Dari Penyakit Yang Kita Alami?

Sebelum saya bahas materinya.. Saya ingin tahu dulu nih kondisi teman-teman. Jujur ya..
Adakah yang hingga saat ini sedang sakit?

🔸Alhamdulillah, sehat ustadz.

🔸Ada ustadz.

Alhamdulillah,  senang dengarnya.
Sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa Alqur'an Alloh ﷻ turunkan sebagai penyembuh. Sepakat yaa....

Dan seluruh makhluk di muka bumi ini paham bahwa Alqur'an itu adalah penyembuh...
Sel penyakit adalah salah satu makhluk Alloh ﷻ yang dia paham Alqur'an dan ta'at terhadap mukjizat Alqur'an.
Dan saat ketika dibacakan Alqur'an, sel penyakit harus pergi. Mereka harus pergi.

Nah...  Persoalannya, kenapa ada yang di Ruqyah bahkan berkali-kali di Ruqyah tapi tidak sembuh-sembuh... Ada disini?

Saat dibacakan Alqur'an harusnya sel penyakit itu pergi, tapi kenapa mereka tidak mau pergi?
Karena ternyata sel penyakit itu datang atas perintah Allah Ta'ala.
Alloh ﷻ yang suruh.

"kamu" masuk kedalam...  Kenapa? Karena dia pernah berzinah... 

"kamu" masuk kedalam... Kenapa? Karena dia pernah makan harta riba...

"kamu" masuk kesana...  Kenapa? Karena dia pernah minum khamr...

Jadi... Setiap dosa yang pernah kita lakukan itu menyebabkan Alloh ﷻ utus tentaranya dalam bentuk penyakit.

Dan ketika dibacakan Alqur'an tentaranya (penyakit) itu tidak mau pergi, karena mereka menunggu keputusan Allah Ta'ala. Kapan dia pergi? Tentunya setelah kita taubati semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Allah Ta'ala isyaratkan dalam QS. Al-isra ayat 45 :

Wa-idzaa qara’tal quraana ja’alnaa bainaka wabainal-ladziina laa yu’minuuna bil-aakhirati hijaaban mastuura.

Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Alquran, Kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat.

Ternyata ada tembok yang tidak terlihat dinding pemisah. Hijaban masturo yang menghalangi antara bacaan Qur'an dengan penyakit, sehingga Alqur'an tidak berefek.

Berkali-kali dibacakan ayat-ayat Alqur'an namun tidak merespon.

Berkali kali diruqyah namun tidak ada pengaruhnya.

Yaa... Tidak menembus karena adanya penghalang.

Apa tembok penghalangnya???

Dialah "DOSA"

Hakikatnya Ruqyah itu adalah dakwah, hanya penyampai perantara antara alqur'an dengan qolbu. Yang menghantarkan seseorang hijrah pada ketaatan (Taubat).

Jikapun memang sudah berkali kali di ruqyah..)  Berpindah-pindah tempat ikhtiar. Semua itu tidak akan ada hasil selama diri ini masih enggan untuk bertaubat. Qolbu masih keras untuk memaafkan. Jiwa masih malas untuk berhijrah.

Makanya tanya sama Alloh ﷻ.

Ya Allah... 
Dosa yang mana ya Allah..
Tanya terus...

Kalau belum sembuh? Terus tanya... 

Ya Allah dosa yang mana ya Allah tolong tunjukan. Saya sudah bertaubat. Tolong tunjukan ya Allah...
Niscaya Alloh ﷻ tunjukan... Bangun malam sholat hajat teteskan air mata, mohon petunjuk dari Alloh ﷻ.

Setelah Alloh ﷻ tunjukan. Maka bertaubatlah.
Setelah bertaubat maka sel penyakit yang tadi Alloh ﷻ utus maka akan ikut perintah Allah Ta'ala untuk pergi karena tugasnya sudah selesai.

Faham ya...?
Maka jika teman-teman yang hingga kini belum dapatkan kesembuhan. Maka bermuhasabahlah ingat-ingat bisa jadi ada dosa dahulu yang terlupakan dan belum sempat di taubati... 

Kenapa harus TAUBAT?

Silahkan buka QS. Asy Syura ayat 30.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

Mudahnya kita analogikan jika di rumah atapnya bocor, maka lantai akan basah. Bagaimana membersihkannya?
Pasti di pel...  Kering? Pasti, kalau tidak kering, tidak di pel namanya.

Basah... Pel
Basah... Pel
Terus seperti itu... Mau? Capek lah... Tidak kelar-kelar.
Lalu solusinya? Ya minta tolong suaminya untuk menambal atapnya agar tidak bocor lagi. Kalau belum punya suami. Cari dulu suaminya.

Begitupun halnya dengan penyakit yang kita alami. Yang hingga saat ini belum juga Alloh ﷻ berikan kesembuhan. Artinya tambal lubang-lubang dari dosa-dosa kita dimasa lalu yang mungkin sudah terlupakan dan belum sempat di taubati.
Intinya... TAUBAT.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Demikian saya cukupkan kajian singkat malam hari ini, semoga manfaat.

Jika ada pertanyaan,  Dipersilahkan, akan dipandu oleh moderator.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎
       
0️⃣1️⃣ Lia ~ Bandung
Ustadz, Apakah ada doa khusus dalam Alqur'an yang wajib dibaca sebagai penyembuh penyakit dalam setiap shalat kita?

Jazakallah

🌸Jawab:
QS. Al-isra ayat 82 sudah cukup menjelaskan bahwa ayat dalam alqur'an itu sebagai penawar (penyembuh).

Bacalah Alqur'an full sampai khatam niatkan untuk meruqyah. Adapun ayat inti ruqyah adalah Alfatihah, Ayat kursi, 3 Qul...

Barakallahu fiikum

0️⃣2️⃣ Nita ~ Lampung
Bagaimana dengan penyakit keturunan misalnya alergi, kadang datang kadang hilang apakah penyebabnya dosa juga?

Mohon pencerahan.

🌸Jawab:
Dalam ruqyah syar'iyyah tidak mengenal adanya penyakit keturunan, namun gangguan dari jin nasab (jin keturunan).

Adakah hubunganya dengan dosa? Pasti. Karena celahnya yaitu dosa.

Barakallahu fiikum

0️⃣3️⃣ Yeni ~ Bandung
Afwan ustadz, sakit otot apakah harus di rukyah juga? Semua rasa sakit atau ada penyakit-penyakit khusus yang perlu di ruqyah!

🌸Jawab:
Apa dulu penyebabnya?
Namun hakikat ruqyah itu bukan hanya untuk meyembuhkan jasad tapi lebih pada ketenangan jiwa.

Ini salah satu doa yang bisa diamalkan ketika anggota tubuh ada yang sakit, ini termasuk bacaan ruqyah sederhana.
Pegang dengan tangan kanan pada bagian tubuh yang sakit lalu bacakan:

بِاسْمِ اللَّهِ (3×)

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7×)

Bismillah (3 x)

A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7 x)

"Dengan menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai." (HR. Muslim no. 2202)

Barakallahu fiikum

0️⃣4️⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustadz, apakah dosa tersebut dosa terhadap Alloh ﷻ atau juga terhadap makhluk, jika terhadap makhluk bagaimana taubatnya sementara yang bersangkutan memblokir HP kita dan tidak mau bertemu?

Mohon penjelasannya, jazakalloh khoir.

🌸Jawab:
Semua dosa baik kepada Alloh ﷻ ataupun kepada makhluk.

Dosa kepada sesama manusia lebih berat daripada dosa kepada Alloh ﷻ. Alloh ﷻ Maha Pemaaf sehingga dosa kita sangat mudah dihapuskan asalkan kita istighfar dan bertobat. Namun, dosa atau kesalahan terhadap sesama manusia, belum tentu semudah menghapus dosa kepada Alloh ﷻ karena manusia tidak sepemaaf Alloh ﷻ.

“Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman kepada saudaranya mengenai hartanya atau kehormatannya, maka diminta dihalalkanlah kepadanya dari dosanya itu sebelum datang hari dimana nanti tidak ada dinar dan dirham (hari kiamat), dimana akan diambil dari pahala amal kebaikannya untuk membayarnya. Kalau sudah tidak ada lagi amal kebaikannya, maka akan diambil dari dosa orang yang teraniaya itu, lalu dipikulkan kepada orang yang menganiaya itu.” (HR. Bukhari)

Kekhilafan diantara sesama manusia hanya akan terbebas setelah dapat saling memaafkan di antara mereka. Inilah otoritas Alloh ﷻ yang diberikan kepada manusia. Alloh ﷻ sendiri tidak akan memaafkan seseorang atas kesalahan yang pernah diperbuatnya dengan sesama manusia, sebelum di antara mereka sendiri dapat saling memaafkan.

Namun demikian, sangat mulia jika kita menjadi manusia pemaaf. ”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” (QS. An-Nur:22).

”Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka sesungguhnya Alloh ﷻ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.  Al-Taqhâbun:14). Wallahu a’lam.

Barakallahu fiikum

🔹Kalau yang bersangkutan tidak mau ketemu bagaimana? HP kita pun diblokir.

🌸Ya sudah serahkan sama Alloh ﷻ saja. Jangan lupa maafkan juga yang bersangkutan. Jangan sampai diri kitanya yang punya dendam.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Yunita ~ Makassar
Dulu saya termasuk sakit-sakitan. Alergi dingin yang kronis, batuk lama sampai akhirnya di vonis TB paru.
Terus sekarang masih ada benjolan di pay*dara.
Alhamdulillah alergi sembuh dan TB paru sudah sembuh setelah hijrah dan taubat dosa-dosa.
Tapi sekarang benjolannya masih ada meski tidak bertambah lagi pertumbuhannya.

Apakah itu indikasi masih adakah dosa yang tersisa? Apakah dengan operasi bagian dari ikhtiar untuk bebas dari penyakit itu? Atau nunggu sampai terus bertaubat?

🌸Jawab:
Yang terpenting adalah ISTIQOMAH dalam beribadah, ISTIQOMAH dalam hijrah pada ketaatan.

Barakallahu fiikum

0️⃣6️⃣ Sri ~ Sumedang
Ustadz ketika Kita yakin bahwa Al-qur'an adalah syifa, tapi Alloh ﷻ belum sembuhkan apakah termasuk bacaan kita belum ikhlas?

Saya merasa sulit menilai Ikhlas dalam ibadah.
Apakah ketika kita merasa kita berserah tanpa terbesit ibadah kita adalah penggugur kewajiban padahal samua kembali ke kita.

Beberapa kali ruqyah mandiri kadang berefek kadang pun tidak merasakan apa-apa. Itu bagaimana tadz?

🌸Jawab:
Taubat....
Reaksi dalam ruqyah bukan kewajiban. Artinya ruqyah itu bukan untuk reaksi tapi ada ketenangan setelahnya.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Mutia ~ Klaten
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ustadz, kalau ada teman kita ke tempelan dia tidak mau kita aja ke ruqyah dia malah mau ke tempat orang pintar, cara bagaimana kita mengajak teman kita tempat ruqyah tidak usah ke tempat orang pintar?
Cara meruqyah mandiri?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Biarkan saja...
Tugas kita hanya mengajak atau membimbing dan mendoakan. Soal mau tidak mau hanya Alloh ﷻ yang Maha Memberi Hidayah.

Barakallahu fiikum

0️⃣8️⃣ Ruri ~ Lumajang
Ustadz bagaimana jika penyakitnya adalah stroke dimana si sakit sulit bicara dan diajak bicara, bagaimana membimbing yang sakit untuk bisa bertaubat?

🌸Jawab:
Yang tidak bisa berbicara kan lisan nya. Tapi tidak dengan qolbunya. Alloh ﷻ Maha Mendengar.
Tuntunlah terus dan doakan agar Penutup lembutkan qolbu nya.

Barakallahu fiikum

🔹Diajak bicara juga susah ustadz seperti tidak paham yang kita bicarakan.

🌸Tetap dibimbing dan doakan. Serta berikan ia maaf. Allahu a'lam

Barakallahu fiikum

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat saudaraku yang Alloh ﷻ muliakan...

Jika kita sudah bertaubat dan hijrah dari masa lalu, namun Alloh ﷻ tidak kunjung berikan kita kesembuhan. Maka, berbaik sangkalah bisa jadi penyakit yang Alloh ﷻ titipkan ini sebagai penebus dosa-dosa kita di masa lalu dan untuk mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta'ala.

Maka kemudian jika kita menyadari bahwa penyakit yang Alloh ﷻ turunkan adalah cara Alloh ﷻ untuk mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta'ala. Maka sepatutnya kita bersyukur Alhamdulillah terimaksih ya Allah atas ujuan yang Engkau berikan kepadaku..

Marilah kita belajar dari kisahnya Nabi Ayub 'alaihissalam. Yang diuji oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dengan penyakit selama 18 tahun dan nabi Ayub pernah sedikitpun mengeluh. Hingga kemudian beliaupun mengangkat tangannya sambil berdoa:

رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang."
(QS. Al-Anbiya : 83)

Dan itupun beliau lakukan karena penyakitnya sudah mulai mengganggu aktifitas ibadahnya.

Dan Alloh ﷻ sembuhkan penyakitnya. Ini menunjukan kepada kita, kesembuhan yang didapatkan Nabi Ayub adalah buah dari kesabarannya, dan penyakit yang menimpa Nabi Ayub bukan karena dosanya tapi melainkan karena Allah Ta'ala ingin mengangkat derajat Nabi Ayub di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.

Ada hikmah dibalik setiap musibah atau ujian. Dan orang yang cerdas adalah mereka yang bisa memetik hikmah dari kejadian-kejadian yang menimpa dirinya.

Mohon maaf atas segala khilaf... Karena sesungguhnya kebenaran hanyalah milik Allah Subhanahu wa ta'ala

Barakallahu fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar