Selasa, 15 September 2020

SKIZOFRENIA



OLeH : Bunda Heradini F., S.Psi

 💎M a T e R i💎

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ


اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur kehadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ  atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa di kajian malam hari ini, dalam kafaah keilmuan kita untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi dalam bertaqarrub kepada Alloh ﷻ, menguatkan Azzam dalam jamaah, memaksimalkan potensi dakwah, menyemaikan syariah dalam bermuamalah hingga dunia bersemai indah.

Shalawat dan salam kita haturkan pada baginda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , yang berakhlak mulia, uswatun hasanah.
Semoga terus memotivasi kita untuk terus menjadi lebih baik.

Semoga pada malam hari yang barokah ini, insyaAllah mampu menerangi kita untuk selalu dekat dengan-Nya untuk menuju Jannah yang Abadi...
Aamiin ya robbal alaamiin.

Alhamdulillah kita bisa berkumpul bersama di room Bidadari Surga ini dalam keadaan sehat al afiat. Dalam keadaan masih dalam naungan hidayah Alloh ﷻ.
In syaa Allah materi diskusi kita malam ini adalah SKIZOFRENIA.

Siapa yang tahu, apa ini ya.....???

Mungkin istilah ini masih asing bagi kita ya.
Secara sederhana diartikan sebagai gangguan jiwa
Pernah kita lihat orang gila di jalanan?
Anehkan perilakunya.
Sebentar-sebentar ketawa. Sebentar-sebentar nangis. Ya kira-kira skizofrenia itu mirip seperti itu.

Bagi mahasiswa kedokteran dan psikologi, sudah jamak menghadapi ini. Baik secara materi atau praktik langsung menangani orang dengan gangguan jiwa jenis ini.
Skizofrenia adalah  gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi dimana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

💎GEJALA AWAL SKIZOFRENIA

Gejala awal skizofrenia umumnya muncul di masa remaja. Oleh karena itu, gejala awal ini sering disalahartikan, karena dinilai wajar terjadi pada masa remaja.

Pada pria, gejala awal muncul di usia 15-30 tahun. Sedangkan pada wanita, gejala biasanya menyerang kelompok usia 25-30 tahun.
Sejumlah gejala awal skizofrenia, yaitu:

1. Cenderung mengasingkan diri dari orang lain.

2. Mudah marah dan depresi.

3. Perubahan pola tidur.

4. Kurang konsentrasi dan motivasi.

5. Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.

Akhwati fillah penghuni room Bidadari Surga yang dirahmati Alloh ﷻ.

💎PENYEBAB SKIZOFRENIA

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan skizofrenia. Namun demikian, skizofrenia dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko, seperti:

1) Faktor Genetik

Seseorang dari keluarga penderita skizofrenia, 10% lebih berisiko mengalami kondisi yang sama. Risiko akan menjadi 40% lebih besar bila kedua orang tua sama-sama menderita skizofrenia. Pada orang yang memiliki saudara kembar dengan skizofrenia, risiko meningkat hingga 50%.

2) Faktor Kimia Otak

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kadar dopamin dan serotonin berisiko menimbulkan skizofrenia. Dopamin dan serotonin adalah bagian dari neurotransmitter, zat kimia yang berfungsi mengirim sinyal antar sel-sel otak.

Telah diketahui juga, terdapat perbedaan struktur dan fungsi otak pada penderita skizofrenia. Sejumlah perbedaan tersebut, antara lain:

√ Koneksi antar sel-sel otak yang lebih sedikit.

√ Ukuran lobus temporalis yang lebih kecil. Lobus temporalis adalah bagian otak yang terkait dengan ingatan.

√ Ukuran ventrikel otak yang lebih besar. Ventrikel adalah bagian di dalam otak yang berisi cairan.

3) Komplikasi Kehamilan Dan Persalinan

Sejumlah kondisi yang terjadi pada masa kehamilan diduga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak yang dilahirkan. Diantaranya adalah kekurangan nutrisi, paparan racun dan virus, preeklamsia, diabetes, serta perdarahan dalam masa kehamilan.

Komplikasi saat persalinan, juga berisiko menyebabkan skizofrenia pada anak. Misalnya kekurangan oksigen saat dilahirkan (asfiksia), berat badan lahir rendah, dan lahir prematur.

Selain sejumlah faktor risiko di atas, ada yang disebut faktor pemicu skizofrenia. Pada orang dengan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, stres merupakan faktor psikologis paling utama yang dapat memicu timbulnya skizofrenia. Stres bisa terjadi karena perceraian, kehilangan pekerjaan atau tempat tinggal, dan ditinggal orang yang dicintai.

Pelecehan seksual, atau kekerasan fisik dan emosional juga dapat menyebabkan stres.
Penyalahgunaan NAPZA, seperti kokain, ganja dan amfetamin, juga dapat memicu skizofrenia pada orang dengan faktor risiko di atas. Penelitian menunjukkan, pecandu ganja berisiko empat kali lipat lebih tinggi untuk mengalami skizofrenia.

Banyak sekali ya faktor faktor yang menyebabkan seseorang menderita skizofrenia. Dan itu bisa menimpa siapa saja

Akhwati fillah.....
Bagaimana cara mengatasi gangguan  di atas?

◼️Mengkonsumsi Obat

Perawatan pertama yang mungkin diberikan adalah konsumsi obat. Meski sebenarnya tidak ada obat yang secara khusus disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati gangguan ini. Namun, beberapa jenis obat psikiatri dapat membantu dengan berbagai gejala gangguan kepribadian.
Untuk mengonsumsi obat, tentu butuh konsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar pasien bisa mendapatkan produk yang tepat sesuai kondisi.

Dokter mungkin akan memberikan antidepresan, stabilisator suasana hati yang dapat membantu bahkan perubahan suasana hati, obat anti-psikotik, serta obat anti-kecemasan.

◼️Psikoterapi

Selain obat, orang dengan gangguan kepribadian disarankan ikut psikoterapi yang juga biasa disebut terapi bicara dengan ahli kesehatan mental.
Selama terapi, mereka bisa berbicara tentang suasana hati, perasaan, pikiran, dan perilaku. Mereka juga akan belajar mengatasi stres dan mengelola gangguan yang dialami.

Terapis akan mendengarkan dan mendiskusikan masalah-masalah penting, mengidentifikasi strategi untuk menyelesaikan masalah dan jika diperlukan akan membantu mereka mengubah perilaku. Psikoterapi dapat diberikan dalam sesi individu, terapi kelompok, atau sesi bersama keluarga atau teman. Ini akan memberikan dukungan dan pendidikan kepada keluarga yang berurusan dengan anggota keluarga yang memiliki gangguan kepribadian.

Setelah psikoterapi, pasien akan melalui masa pemulihan. Banyak orang dengan gangguan kepribadian pulih dari waktu ke waktu.

Tidak ada pendekatan tunggal yang cocok untuk semua orang. Perawatan harus disesuaikan dengan individu.

Selain itu ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan ini. Diantaranya, diet dan ruqyah syar'iyyah.

InsyaaAllah ini yang bisa saya sampaikan.
Jazakumulloh khoir atas perhatiannya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bunda, mengapa penderita skizofrenia ini bisa dari keturunan? Mungkin tidak bunda bila orang tuanya penderita skizofrenia, tapi anaknya TIDAK menderita?

🌸Jawab:
Waalaikum salam,

Salah satunya faktor keturunan. Karena dari beberapa penelitian ODGJ menunjukkan gen pembawa sifat keturunan yang berbeda dengan orang normal. Namun tidak semata-mata orang gila akan melahirkan anak yang gila pula. Ini sangat tergantung pada faktor pemicu yang lain
Ada apa tidak pemicunya.

🔹Seperti apa bund contoh pemicunya?
Apa misal kalau sering di bully bisa kena penyakit ini?

🌸Pemicunya adalah penyebab diluar faktor genetika.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Nit ~ Bandung
Seberapa parahkah tingkatan skizofrenia ini? Apa ada tingkatan atau levelnya?

🌸Jawab:
Berat, sedang, ringan
Biasanya di rumah sakit jiwa atau panti sosial mereka ditempatkan di sel yang berbeda tergantung tingkatannya.

🔹Adakah ciri-cirinya tiap level?

🌸Gejalanya sama.
Tinggal kerap tidaknya gejala-gejala tersebut muncul. Dan separah apa kemunculan gejala tersebut.

Misal: Perpindahan kondisi emosi. Seberapa sering emosinya berganti antara marah dan bahagia.

🔹Afwan soalnya nit pernah punya teman dia sangat pintar bahkan mahir beberapa bahasa sehingga kerap menerima beasiswa pendidikan dan dikirim keluar negeri tapi kalau lagi kambuh dia bisa lari dan bersembunyi sambil menangis bahkan bisa sampai pingsan.
Kondisi ini sudah termasuk parahkan?

🌸Bisa jadi masih diposisi sedang. Tapi tetap harus terapi ya.
Karena psikopat isinya orang-orang cerdas.

🔹Kalau ditanya pas sudah agak tenang dan sadar kenapa dia berlari sambil nangis dan bersembunyi dia bilang tadi ada orang yang menakutkan ngejar dia katanya.

🌸Halusinasi
Salah satu gejala skizofrenia. Halusinasi sering menimpa ODGJ apapun. Seperti ada bisikan-bisikan. Suara-suara keras. Bahkan bisikan membunuh orang atau bunuh diri juga ada. Makanya harus dijaga terus.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Chie ~ Gresik
Assalamu'alaikum, bunda

Apakah pemicu skizofrenia bisa dari trauma masa lalu? Lalu apakah penderita bisa sembuh tanpa bergantung pada obat seumur hidup?

Jazakillah khoir.

🌸Jawab:
Bisa karena trauma masa lalu. Tidak bisa sembuh total. Hanya bisa menekan agar tidak sering kambuh.

🔹Sebagai orang awam, gejala awal yang muncul seperti apa, bunda?
Apakah kehilangan empati dan simpati merupakan salah satu tanda bahwa orang tersebut menderita skizofrenia?

🌸Murung.
Tiba-tiba nangis.
Tiba-tiba ketawa-ketawa.
Tanpa sebab yang jelas.

🔹Hampir sama dengan gejala bipolar ya, bunda.

🌸Benar. Karena biasanya skizofrenia tidak bisa berdiri sendiri. Ada gangguan jiwa lainnya yang menyertai.

🔹Apakah Split Personality merupakan salah satu bagian dari skizofrenia, bunda?

🌸Gangguan jiwa jenis lain. Tapi adakalanya ODGJ menderita lebih dari satu gangguan jiwa termasuk Split Personality.

🔹Delusi juga termasuk kah, bunda?

🌸Benar.
Termasuk juga delusi
Apa beda delusi dan halusinasi?

Halusinasi merupakan hal yang dirasakan namun tidak nyata.

Sedangkan delusi adalah kepercayaan seseorang terhadap hal yang tidak nyata atau benar.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ May ~ Jakarta
Dari gejala awal di atas, bisa kah gejala itu terlihat ketika masih anak-anak? Walau tidak semua, tapi ada beberapa point yang di atas.
1. ❌
2. Mudah marah atau emosian, tapi penakut, tidak depresi.
3. ❌
4. ✅
5. ✅
Itu bagaimana Ustadzah?

🌸Jawab:
Skizofrenia itu hanya salah satu gangguan jiwa ya. Dan gangguan jiwa jenis lain itu banyak ragamnya.
Bisa jadi beberapa gejala skizofrenia nampak pada seseorang namun tidak serta merta dia menderita gangguan tersebut. Bisa jadi dia menderita gangguan jiwa jenis lain.

Kapan-kapan kita bahas macam-macam gangguan jiwa ya (Mental Disorder).

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah, 

Kalau orang yang sudah punya gangguan skizofrenia ini apa dia bisa sembuh total  menjadi orang yang tidak sakit seperti ini? Terus ustadzah kan kalau orang yang punya skizofrenia ini perasaan hati dan logikanya berjalan dengan selaras tidak sih?

🌸Jawab:
Waalaikum salam,

Bisa sembuh. Tapi tidak total. Ketika ada pemicunya, bisa kambuh lagi. Makanya ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) butuh pendampingan (caregiver) seumur hidupnya. Bisa dari orang tua, suami, atau anggota keluarga terdekat lainnya.

Iya.
Tidak sinkron antara suasana hati dan logika.

🔹Begitu iya iya,  jadi kalau skizofrenia itu dia sadar mungkin secara logika tapi disisi lain dia juga bingung dengan semuanya seperti dia tuh ingin bangun tapi dia tidak bisa seperti ada sesuatu hal yang menarik dia seperti itu, seperti begitu bukan sih ustadzah?

🌸Benar.
Bahkan ada tembok pemisah antara dirinya dengan dunia luar.

🔹Hm... Begitu ya,  kasian ya jadi orang seperti itu harus benar-benar dirangkul dan kasih semangat hidup.

🌸Benar.
Dan kita sebagai orang normal harus benar-benar sabar menghadapi mereka.

Makin kita marah, makin parahlah mereka. Makin kita tidak bisa menerima, makin susah sembuhnya.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'alaikum...

Apakah bisa disebut mengidap skizofrenia bila yang timbul hanya satu gejala saja?
Di tambah perubahan pola tidur itu seperti apa?

🌸Jawab:
Waalaikum salam,

Tidak bisa.
Jadi perlu ada test psikologi menyeluruh untuk menentukannya.
Orang normal pagi-sore bangun. Malam tidur.
Kalau ODGJ bisa kebalikannya. Dia mengalami gangguan tidur. Bahkan bisa sampai berhari hari tidak tidur dan kuat.

🔹Jadi kalau gejalanya di usia anak tidak termasuk skizofrenia?

🌸Tidak.
Karena anak secara jiwa juga masih labil. Namun ketika melihat kondisi emosi anak yang kita rasa lain dari yang lainnya, sebaiknya konsultasikan ke klinik tumbuh kembang anak. Agar ketika terdeteksi dia menderita gangguan perkembangan (terutama psikis) akan segera ditangani. Dan kemungkinan sembuhnya lebih besar.

Misal penderita ADHD dan autis. Karena mereka menunjukkan gejala berbeda.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Assalamualaikum,

Bunda, saya mempunyai kakak yang sakit seperti itu. Sudah bertahun tahun beliau sakit sejak ayah kami wafat. Hari ini beliau sembuh di lain hari sakit. Sudah di ruqiah dan berobat ke dokter juga. Sekarang alhamdulillah sudah sembuh. Tapi kakak saya hidupnya datar saja. Tanpa rona tidak bahagia. Apakah memang seperti itu orang yang mengudap sakit tersebut bunda? Apakah tidak bisa sembuh total?

Syukron sebelumnya bunda.

🌸Jawab:
Waalaikum salam,

Iya memang seperti itu. Ada yang beberapa kali terapi sembuh. Ada yang perlu terapi rutin. Minum obat setiap hari. Ke dokter jiwa sebulan sekali.

Terapi bicara kelompok dan lain-lain, setiap seminggu 3 kali. Dan itu rutin. Karena kalau tidak rutin, dimungkinkan kambuh lagi. Dia tidak bisa normal kondisi jiwanya sebagaimana orang normal lainnya.

🔹Syukron bunda. Saya kadang sedih melihat kakak saya seperti itu bunda.

🌸Terus dijaga ya.
Jadi caregiver yang baik
Ini yang menentukan apakah sering kambuh atau tidak.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Andita ~ Jakarta Barat
Setelah melalui tahapan pengobatan dan psikoterapi, apakah banyak penderita skizofrenia ini nantinya dapat hidup normal seperti orang biasa (menikah, bekerja, bersosialisasi, dan sebagainya) ataukah memang masih akan ada hambatan?

🌸Jawab:
Ketika rutin menjalankan terapi, mereka bisa hidup normal. Menikah, memiliki anak, bekerja dan lainnya.

🔹Satu lagi ustadzah. Apakah dari hasil tes psikologi bisa terlihat seseorang akan mempunyai kecenderungan untuk mengidap skizofrenia di kemudian hari walaupun belum tampak gejala apapun dari yang disebutkan di atas? Misal, ada ayah atau ibunya yang skizofrenia dan ingin mengetahui apakah anak-anaknya nantinya mengidap penyakit yang sama. Apakah bisa dites psikologi untuk mengetahuinya? Dan apakah hasilnya akurat, dalam artian tidak bisa dimanipulasi oleh orang tersebut?

Terima kasih ustadzah.

🌸Sejauh pengalaman saya dalam melaksanakan test psikologi, pelaksanaan test kepribadian bisa melihat gejala awal. Tapi tidak bisa langsung memvonis seseorang menderita gangguan jiwa tertentu.

Jadi dia harus melakukan test kepribadian jenis lain. Bisa 3 atau 4 jenis test yang berbeda. Kemudian ketika ada gejala klinis yang mengarah kesitu, diadakan wawancara dengan keluarganya. Dan diarahkan untuk mendatangi psikiater atau kemudian mengikuti terapi lainnya.

Seorang psikolog yang berpengalaman akan melihat adanya kelainan jiwa seseorang dengan hanya melihat dan berinteraksi beberapa kali. Namun diagnosa baru bisa ditegakkan setelah melalui serangkaian test.

Dan itu tidak bisa dimanipulasi (karena ini berhubungan dengan kode etik seorang psikolog). Kebanyakan dari mereka malah menyarankan untuk mencari second opinion. Atau malah jika sebelumnya ODGJ itu sudah melakukan test, diminta untuk membawa hasil testnya.

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ AnnaKiky ~ Solo
Assalamualaikum Ummi,

Menyimpan segala rasa sakit hati, kekecewaan selama puluhan tahun dan berpura baik-baik saja apakah akan mengarah ke skizofrenia?
Sudah datang ke psikiater dan diberi obat penenang, namun hanya sekali konsultasi, kembali ke rasa pura-pura baik-baik saja, bagaimana seharusnya Ummi, dilanjutkaan konsultasi atau berhenti dan membiarkan semua seperti dulu?

🌸Jawab:
Waalaikum salam,

Tetap terapi. Tetap konsultasi kalau kita memang melihat "kondisi baik" dia hanya pura-pura.
Karena kalau kepentok sesuatu malah bisa fatal keadaannya. Itu seperti boom waktu.
Tetap didampingi. Tetap menjaga suasana hati. Karena kondisi kejiwaannya rapuh.

Wallahu a'lam

1️⃣0️⃣ Yeni ~ Semarang
Bunda, saya di diagnosa gangguan jiwa dan harus minum obat rutin sertraline hcl dan zipraz. Apakah tidak ada efek samping dari obat tersebut. InsyaAllah disamping obat-obatan saya rutin ruqyah mandiri dan tilawah rutin.

Sementara ini saya ke psikiater, apakah saya perlu ke psikolog. Apa beda psikiater dan psikolog?

🌸Jawab:
Memang harus minum obat bunda. Efek sampingnya, ginjal dan pendengaran akan terganggu. Namun ketika bunda memiliki obat pengganti lainnya (misal herbal), dan melakukan diet, akan lebih baik. Ada diet khusus bagi penderita sakit jiwa.

Psikolog (berasal dari pendidikan s1 psikologi yang ambil profesi psikologi).

Psikiater (s1 kedokteran yang ambil spesialis kejiwaan).

Sebaiknya tetap dijalankan terapi obat, ruqyah, dan konsultasi.
Biasanya dokter akan mengurangi dosisnya jika dirasa sudah cukup baik.

🔹Afwan Bunda...
Mohon bisa diberi keterangan sedikit tentang diet untuk penderita gangguan jiwa. Konsumsi apa yang harus dikurangi?

🌸Gluten.
Pemanis buatan.
Pewarna buatan.
Semua Zat kimia tambahan.
Kurangi karbohidrat, lemak tak jenuh ganda, dan gula.
Banyak konsumsi buah dan sayuran segar
Perbanyak ikan laut tapi masak tanpa digoreng.

Wallahu a'lam

1️⃣1️⃣ Novita ~ Ambon
Assalamualaykum,

Apa tindakan pertama pihak keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gejala penyakit ini?

Apakah faktor utama dari penyakit ini adalah komunikasi yang tidak baik? Serumah tapi tidak sejiwa antar anggota keluarga?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bawa ke psikiater atau ke psikolog. Bawa juga peruqyah syari'iyyah. Agar hasilnya maksimal.

Benar. Itu salah satu faktor pemicu.

Wallahu a'lam

1️⃣2️⃣ Emi ~ Bekasi
1. Ustadzah, apakah skizofrenia ini ada tingkatannya?

2. Dari 5 gejala awal yang disebutkan di atas, untuk pemeriksaan lanjut harus ada berapa gejala? Apakah lima-limanya atau hanya beberapa gejala yang ada?

🌸Jawab:
1. Berat, sedang, ringan,  tergantung dari gejala yang ditunjukkan.

2. Ada beberapa gejala skaligus. Tidak hanya satu atau dua. Biasanya dari pemeriksaan lanjutan, akan ditentukan jenis gangguan kejiwaannya dan terapi yang perlu dilakukan.

Wallahu a'lam

1️⃣3️⃣ Ratna ~ Cikarang  Assalamualaikum ustadzah,

Apakah skizofrenia itu penyakit keturunan dan menular? Soalnya pernah ada teman kakaknya kena skizofrenia adiknya juga sama. 

Mohon pencerahan syukron ustadzah

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Salah satunya faktor keturunan. Karena dari beberapa penelitian ODGJ menunjukkan gen pembawa sifat keturunan yang berbeda dengan orang normal. Namun tidak semata-mata orang gila akan melahirkan anak yang gila pula. Ini sangat tergantung pada faktor pemicu yang lain.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Kesehatan jiwa adalah tanggung jawab kita semua.

Jangan abai terhadap mereka karena ODGJ juga sebagaimana kita, makhluk Alloh ﷻ yang sedang diberi cobaan oleh-Nya.

Mari saling menjaga, saling merangkul, agar mereka tidak merasa sendiri menghadapi dunia dan deritanya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar