Minggu, 17 November 2019

SAAT UJIAN DAN COBAAN MENERPA DIRI



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💎M a T e R i💎

Sahabat-sahabatku yang dicintai Alloh ﷻ...

Akan ada fasenya dalam hidup di mana kita akan berkawan dengan cobaan dan rintangan. Sebagian kamu mungkin tengah mengalaminya saat ini.
Sudah berjibaku belajar demi lulus ujian perguruan tinggi, ternyata harus menerima kegagalan.

Sudah segala usaha dilakukan demi pekerjaan impian, tapi yang didapat justru pekerjaan yang tak pernah kamu inginkan. Bisnis yang dirintis dengan optimis harus berakhir dengan miris.
Mencari pelarian dari masalah dan cobaan yang tengah menderamu hanyalah jalan pintas yang sia-sia. Berpergian ke sana-kemari, melintas ke tempat-tempat gemerlap, mencicipi apa yang terlarang, semua hanya memberi kesenangan sesaat. Sepulangnya di rumah, beban itu kembali terasa.

Pun jika sudah menceritakan masalah ke beberapa kawan, namun kelegaan tak kunjung  didapatkan. Tak ada seorang pun yang benar-benar paham dengan cobaan yang tengah kita hadapi saat ini.

“Aku lelah, penderitaan ini seperti tiada hentinya. Bahkan tidak ada seorang pun yang peduli dan menemani di saat aku terpuruk seperti ini.”
Ya, barangkali itulah sebaris kalimat yang sering terucapkan ketika menerima cobaan.

Seakan kitalah orang yang paling menderita di dunia ini.

Mengeluh,

Mengeluh,

Dan mengeluh terus tanpa henti.

Kita selalu iri melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih bahagia. Di dalam benak, kita berbisik  jika Tuhan tidak adil, “kenapa harus  aku yang menerima takdir ini?”
Sudah menjadi kodrat jika hidup di dunia selalu penuh dengan ujian dan cobaan. Sebagai manusia, kita hanya perlu bertahan untuk menjalaninya.

Bersyukur di saat senang dan bersabar di saat susah. Kita tidak perlu mengeluh, atau selalu iri kehidupan orang lain.
Sebenarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang luput dari cobaan. Hanya saja, terkadang terdapat perbedaan cara dalam menyikapi cobaan tersebut. Ada orang yang selalu curhat ke orang lain, ada yang menyebar penderitaannya dengan memasang status di sosial media, ada yang lebih memilih diam, dan ada yang hanya mengadu kepada Alloh ﷻ.

Sahabat-sahabatku yang kucintai karena Alloh ﷻ... 

Kehidupan di dunia hanyalah sementara. Kita hanyalah seorang pengelana yang singgah sesaat. Kelak jika sudah habis masanya, kita akan berpulang kepada-Nya. Jika kita dapat menuju surga-Nya, maka kita akan memperoleh kebahagiaan yang kekal selamanya.

Apapun yang bernama ujian dalam hidup, hakekatnya, Allah Ta'ala telah sesuaikan dengan kemampuan makhluk-Nya

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya’: 35)

Tidak akan ada habisnya memperbincangkan masalah-masalah kehidupan yang ada di sekitar kita. Setiap kita memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menghadapi setiap persoalan yang datang silih berganti.

Hidup selalu bergandengan dengan masalahnya, dan kita berusaha sekuat tenaga menyelesaikannya dengan memohon pertolongan dari Alloh Ta’ala.
Setiap yang diberi hidup pasti akan mendapatkan bagiannya dalam hal ujian. Apapun ujian yang dihadapi, baik itu masalah pribadi, problem keluarga, perjuangan untuk kemaslahatan umat atau menegakkan agama Alloh ﷻ, kesemuanya membutuhkan sikap cermat dan kesabaran yang utuh.

Pun tidak ada kesempatan untuk mengelak dari apa yang sudah ditetapkan. Tidak juga dapat menghindar dari apa yang telah ditakdirkan. Masing-masing di antara manusia mendapatkannya secara adil dan merata.
Jika terdapat seorang makhluk yang mampu berbuat baik secara sempurna dalam beribadah kepada Alloh ﷻ dan ‘mumpuni’ dalam memberikan manfaat bagi hamba-hamba-Nya yang lain, maka baginya bagian yang besar berupa rahmat dari sisi Allah Ta’ala.

Setiap orang, saat dihadapkan pada masalah hidup, menjadi nyata dan nampak sifat kemanusiaannya. Terhadap persoalan hidup yang susah dan rumit orang cenderung mengeluh dan berkecil hati, seakan hidup ini tidak adil.

Orang menjadi beranggapan negatif terhadap Tuhan. “Mengapa kesusahan hidup selalu menimpaku?”, atau dengan ungkapan lain “Kapan hidup keluargaku sejahtera dan berkecukupan?”.

Pertanyaan semacam itu sangat mungkin muncul dalam kehidupan setiap orang.
Berkenaan dengan sifat manusia, Alloh ﷻ memberikan penjelasan

فإذا مسّ الإنسان ضرّ دعانا ثمّ إذا خوّلناه نعمة منّا قال إنّما أوتيته على علم بل هى فتنة ولكنّ أكثرهم لا يعلمون

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku.” Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (QS: Az-Zumar ayat 49)

🌸🌷🌸
Saudari-saudari ku yang dicintai Alloh ﷻ...
Di manapun dan kapanpun manusia akan menemukan ujian sesuai dengan apa yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Ketentuan-Nya berlaku bagi siapapun tanpa terkecuali. Terhadap ujian yang diberikan itu hendaknya manusia berpikir dan merenungi akan hikmah dan pelajaran berharga di balik setiap ujian yang datang. Adakah itu peringatan, cobaan atau malah hukuman?

Alloh ﷻ telah mensinyalir keadaan manusia terhadap ujian yang dihadapi, firman-Nya:

فأمّا الإنسانُ إذا ما ابتلاهُ ربّه فأكرمه ونعّمه فيقول ربّي أكرمني

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakan ku”.” (QS: Al-Fajr: 15)

Untuk itulah, sikap kita adalah pilihan kita. Menghadapi setiap ujian itu dengan sebentuk kesadaran akan kekuasaan Allah Ta’ala, dan pemaknaan ketidakberdayaan kita pada titik klimaks, dengan ujian tersebut menjadi wahana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Dengan pengertian ini konsekuensinya setiap yang diuji dengan berbagai macam kesulitan dan kesusahan, sikap sabar menjadi penguat kepribadiannya. Pun jika diuji dengan berbagai macam keberlimpahan harta dan kemudahan, sikap syukur dengan tidak melupakan bahwa apapun yang diterima adalah pemberian dan rahmat dari Allah Ta’ala, kemudian ada kepuasan dalam berbagi dengan sesama.

Namun jika perasaan prasangka negatif manusia cenderung dominan, maka akibatnya adalah sebagaimana firman-Nya:

وَأمّا إذَا ما ابتلاهُ فقدرَ عليهِ رزقهُ فيقولُ ربّي أهاننِ

“Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.” (QS: Al-Fajr: 16)

Maksud ayat di atas adalah Alloh ﷻ menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. Tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.

Bagi mereka yang mendapat ujian berupa kesulitan hidup hendaknya menjadikan kesabaran sebagai hiasan kehidupannya, dengan membangun sebuah keyakinan bahwa kesulitan itu akan segera berganti kemudahan. Dan, cepat atau lambat, hal itu mudah bagi Alloh ﷻ.

Bagi mereka yang diberi kemudahan dan kesejahteraan hidup hendaknya mampu menunjukkan keteladanan nyata sebagaimana rasul saw dan para sahabat contohkan, yaitu kemauan untuk berbagai dengan sesama, dan kepedulian terhadap orang-orang sekitar yang berada di bawah garis kemiskinan.

Sahabat-sahabatku...
Jangan dilupakan, kesadaran bahwa yang dimiliki sekarang –dalam wujud kekayaan atau lainnya– sejatinya hanya titipan belaka. Sehingga jika Yang Maha Memiliki mengambilnya tidak akan merasa kehilangan sedikitpun, karena hanya titipan. Kapan saja Sang Pemilik berkehendak, akan menarik dan mencabutnya. Kesiapan dalam bentuk yang sedemikian ini agak sulit dipraktekkan oleh mereka yang merasa memiliki segalanya. Kadang keberlimpahan harta melalaikan siapapun
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)

✔Mengetahui bahwa kehidupan di dunia bersifat fluktuatif (tidak tetap) dan sementara.

Hal ini terdapat pada Al-Quran surat Al Hadid ayat 20:
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

✔Mengenali diri kita sebagai manusia.
Alloh ﷻ akan menguji kita dengan cobaan atau nikmat yang berhubungan dengan sisi terlemah kita. Semisalnya bahwa kita adalah seorang pemarah, maka Alloh ﷻ akan menguji kita dengan kejadian yang dapat membuat kita marah. Apabila kita tidak mampu menghadapi ujian tersebut maka kita akan terus diuji seperti itu hingga kita “naik kelas” dan dinyatakan “lolos”.

✔Yakinlah bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At-Thalaaq: 3).

Allah akan memberi rezeki atau jalan keluar dengan cara yang tidak kita sangka-sangka. Syaratnya adalah: bertakwa dan bertawakal kepada Alloh ﷻ, jangan pernah berharap pada makhluk.

✔Yakinlah ada balasan baik di sisi Alloh ﷻ.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.  Al-Baqarah:261)

✔Meneladani sikap orang terdahulu yang lulus dari ujian Alloh ﷻ.
Rasulullah bertahan dengan ujian berat dari Alloh ﷻ, seandainya dulu beliau menyerah dengan ujian yang diberikan, mungkin kita tidak akan menjadi muslim seperti ini.

✔Beriman Qadar Allah dan sunnatullah. Alloh ﷻ mengatur segalanya dengan sangat baik dan rapi.

✔Menjauhi perbuatan yang merusak kesabaran dan ketegaran.
Apabila kita diberi ujian, maka seharusnya kita mendekati orang-orang yang dapat memberikan energi positif, nasihat yang dapat membuat kita semangat. Namun kebanyakan manusia cenderung bercerita kepada teman-teman yang senasib sehingga jadi galau kuadrat, sedih kuadrat.

✔Senantiasa berdoa kepada Alloh ﷻ dalam meminta pertolongan supaya diberi jalan keluar yang terbaik.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Ruri ~ Lumajang
Ketika kita sedang menerima ujian kemudian diberi saran bersabarlah Rasulullah saja dulu ujiannya lebih berat namun sabarnya lebih besar. Lalu dalam hati menjawab itukan Rasulullah lha saya kan manusia biasa. Bisa dibenarkan tidak bunda perasaan seperti itu?
Lalu bagaimana upaya kita agar bisa bersabar dalam setiap ujian?

🌸Jawab:
Hal itu memang sering terjadi, disaat kita dinasehati untuk menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai Tauladan, malah kita mencari alasan untuk mematahkannya.

Benar adanya Rasulullah ﷺ itu orang pilihan dan kita bukan, tapi perlu diingat bahwa Rasulullah ﷺ itu manusia seperti kita, tak ada bedanya, yang membedakan hanyalah kadar keimanan kepada Allah Azza wajalla.

Abu Sa’id Al-Khudri mengisahkan:
Apabila demam yang dirasakan oleh manusia itu suhunya sekitar 38,5-40 derajat celcius, maka demam yang dirasakan oleh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam adalah dua kali lipatnya yaitu sekitar 77-80 derajat celcius, suhu air yang hampir mendidih dan panas.

Sebagai gambarannya, seorang sahabat beliau yang mulia, Abu Sa’id Al-Khudri meletakkan tangannya di atas selimut beliau dan mendapati panasnya demam beliau. Perhatikan hadits berikut.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata,

دخلت على النبي صلى الله عليه وسلم وهو يوعك، فوضعت يدي عليه فوجدت حره بين يدي فوق اللحاف، فقلت: يا رسول الله، ما أشدها عليك! قال: إنا كذلك يضاعف لنا البلاء ويضاعف لنا الأجر، قلت: يا رسول الله، أي الناس أشد بلاءً؟ قال: الأنبياء، قلت: يا رسول الله، ثم من؟ قال: ثم الصالحون، إن كان أحدهم ليبتلى بالفقر حتى ما يجد أحدهم إلا العباءة يحويها، وإن كان أحدهم ليفرح بالبلاء كما يفرح أحدكم بالرخاء

“Aku pernah mengunjungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu sedang sakit. Kemudian Aku letakkan tanganku di atas selimut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku dapati panasnya (sangat panas karena yang disentuh adalah selimutnya, bukan badannya,). Aku berkata, ‘wahai Rasulullah, betapa beratnya demam ini!’ Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya kami para nabi, diberi ujian yang sangat berat, sehingga pahala kami dilipat gandakan.’ Abu Said pun bertanya, ‘wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab; ‘Para nabi, kemudian orang shaleh. Sungguh ada di antara mereka yang diuji dengan kemiskinan, sehingga harta yang dimiliki tinggal baju yang dia gunakan. Sungguh para nabi dan orang shaleh itu, lebih bangga dengan ujian yang dideritanya, melebihi kegembiraan kalian ketika mendapat rezeki.'

Secara umum beliau merasakan sakit dua kali lipatnya ketika terkena penyakit. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu dia berkata: ‘Aku pernah menjenguk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sakit, sepertinya beliau sedang merasakan rasa sakit yang parah.’ Maka aku berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ لَتُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا؟ قَالَ: «أَجَلْ، إِنِّي أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ» قُلْتُ: ذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ؟ قَالَ: «أَجَلْ، ذَلِكَ كَذَلِك

“Sepertinya anda sedang merasakan rasa sakit yang amat berat”, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘iya benar, aku sakit sebagimana rasa sakit dua orang kalian (dua kali lipat)’, aku berkata, ‘oleh karena itukah anda mendapatkan pahala dua kali lipat.’ Beliau menjawab, ‘Benar, karena hal itu’.“

Demikianlah ujian dan cobaan yang dirasakan oleh Nabi kita yang mulia shallallahu alahi wa sallam. Lantas apa pantas kita membandingkan ujian kita dengan Rasulullah ﷺ?

AMAT SANGAT TIDAK PANTAS!!! KARENA MEMANG TIDAK SEBANDING. BERHENTILAH UNTUK BERKATA BAHWA BELIAU ITU KAN MANUSIA PILIHAN. KARENA UJIAN TERHADAP BELIAU DAN JUGA RASUL LAINNYA JUGA PILIHAN. KADARNYA BERLIPAT LIPAT DIBANDING KITA.

Wallahu a’lam

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Bagaimana caranya agar bisa keluar dari goa masalah dan segera move on dengan sabar agar bisa mengikhlaskan semua yang terlepas dari diri dan mengikhlaskan apa-apa yang terjadi atas kehendak Alloh ﷻ?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Jalan satu-satunya untuk keluar adalah dengan sholat dan sabar, karena sebagai seorang muslim kita diperintahkan untuk memohon pertolongan Alloh ﷻ dengan cara seperti itu. 

Untuk move on tentunya kita harus merubah pola pikir, bahwa diri kita berhak mendapatkan yang terbaik. Tidak pantas dia mendapatkan kesakitan. Maka ikhlas adalah cara terbaik untuk memberikan hak tubuh kita.

Sayangi diri sendiri sebelum menyayangi orang lain.
Karena tubuh yang Alloh ﷻ pinjamkan ini akan kita pertanggungjawaban esok dihadapan Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ iNdika ~ Kartasura
Bagaimana caranya kita pasrah & ikhlas kepada Alloh ﷻ namun tidak pasif?

🌸Jawab:
Pasrah dan ikhlas sejatinya bukan sebuah ke pasifan sebagaimana kita memahami pasrah selama ini.

PASRAH adalah menerima segala keputusan Alloh ﷻ sebelum dan setelah usaha dan do'a kita lakukan. 

IKHLAS adalah menerima apa yang telah terjadi dan berlaku kepada kita dan mengakui itu adalah ketetapan dari Allah azza wajalla. 

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Helmy ~ Tangerang
Bagaimana caranya kita mengetahui sinyal atau massage dari Alloh ﷻ agar kita bisa lulus dari ujian-Nya?

🌸Jawab:
Jika setiap masalah yang datang membuat kita semakin yakin dan percaya kepada Alloh ﷻ,  maka itu pertanda kita lulus ujian, meski masalah itu belum terselesaikan. 

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Chusnul ~ Kramat Jati
Assalamu'alaikum bunda,

Boleh tidak sih kita memberi tahu orang-orang kalau si A tuh tabiatnya jelek suka hutang dimana-mana & tidak ada itikad baik untuk bayar, biar tidak ada korban lagi.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bukankah kita disuruh untuk menutup aib saudara kita? 

Kalaupun ingin memperingatkan orang lain, diminta saja untuk berhati-hati, tidak perlu merinci kesalahan-kesalahan orang lain. 

Wallahu a'lam

0⃣6⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna, setiap menerima ujian saya mencoba menenangkan hati saya sadar bahwa apa yang diujikan Alloh ﷻ kepada saya adalah tidak melebihi batas kemampuan saya.
Tapi namanya manusia kadang ada rasa tidak bisa menerima kenyataan kenapa harus saya dan saya lagi.

Terus bagaimana ya bun untuk menyikapinya biar bisa ikhlas.

🌸Jawab:
Saya lagi...
Saya lagi...

Kenapa itu terjadi? 

Karena ada setan yang mengendalikan hati kita, hingga kita tak mampu melihat bahwa dibalik masalah dan ujian itu ada hikmah hebat yang luar biasa. 

Selain itu juga, semua karena perjalanan kita kurang jauh, banyak orang-orang yang lebih berat ujiannya daripada kita. 

Cobalah untuk mencari tahu dan belajar memahami penderitaan orang lain. Maka kita akan bisa ikhlas menerima ujian dari Allah Azza Wajalla.

Wallahu a'lam

0⃣7⃣ Yeyen ~ Bandung Barat
1. Bagaimana jika ada seseorang yang ditimpa musibah bertahun-tahun tapi masalah tak kunjung selesai. Datang lagi datang lagi, selalu mengeluh karena tidak ada jalan penyelesaian yang dirasa. Itu bagaimana ustadzah?

2. Bagaimana jika ada seseorang yang ditimpa musibah malah menjadi futur? Padahal dia itu tahu kalau sabar dengan ujian yang menimpanya akan baik hasilnya?
Mohon pencerahannya.

3. Ada seseorang nih dikasih sakit berat sudah lebih dari 10 tahun, terus dia itu putus asa dan mengharapkan Alloh ﷻ segera mencabut nyawanya karena sudah tak sanggup memikul beban sakit yang dideritanya. 

Dia sering mendatangi dukun-dukun untuk berobat tapi hasilnya hanya 1-2 minggu sakit itu hilang selebihnya malah tambah parah. Bagaimana cara mesuport dia agar selalu sabar memberitahu dengan agar dia tidak terjerumus dalam dosa?

🌸 Jawab:
1. Alloh ﷻ tunjukkan cara menjawab ujian itu. Dan minta pertolonganlah kamu dengan kesabaran dan dengan salat, dan sesungguhnya salat sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk tunduk jiwanya. (QS. Al-Baqarah l: 48).

Allah yang Maha Tahu  sebaik-baik waktu kapan diselesaikan masalah tersebut. Maka berserah dirilah kepada Alloh ﷻ setelah segala daya upaya dilakukan.

2. Mengalami futur didalam menghadapi ujian adalah manusiawi, tapi bukan berarti kita dibolehkan membiarkan diri terus-menerus didalam futur. Kita harus bangkit dan melawan futur tersebut agar tidak mengurangi keimanan dan menggerus kesabaran kita.

3. Bertaubatlah, karena mendatangi dukun adalah sebuah dosa. kembalilah kejalan yang benar.  tidaklah boleh meminta kematian lebih awal kepada Alloh ﷻ.

“Janganlah salah seorang di antara kalian berangan-angan untuk mati karena musibah yang menimpanya. Kalau memang harus berangan-angan, hendaknya dia mengatakan, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku. Dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku.” (HR. Bukhari no. 6351, 5671 dan Muslim no. 2680)

“Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah berdoa meminta mati sebelum datang waktunya.” (HR. Muslim no. 2682)

Untuk memperbaiki orang yang telah jatuh kepada keputus asaan ini, selain dibutuhkan support dari keluarga juga dibutuhkan tenaga ahli yaitu psikiater. silakan berkonsultasi dengan dokter tersebut. In syaa Allah akan dibantu.

Wallahu a'lam

0⃣8⃣ Ramlah ~ Jambi
Ustadzah, apakah setiap masalah yang menimpa hidup ini adalah ujian atau cobaan?
Dan semua yang terjadi itu karena sudah takdir-Nya?

Tapi saya selalu berpikir setiap masalah yang terjadi dalam hidup saya ini karena kesalahan saya dan mungkin jika saya tidak melakukan kesalahan semua masalah ini tidak akan terjadi.

Masalah datang karena kesalahan kita atau memang sudah takdir-Nya Ustadzah?

🌸Jawab:
Kita harus paham lebih dahulu apa dan bagaimana itu takdir.

▪Takdir Itu Ada 2:

√ Pertama, Taqdir Mubram.
Yaitu takdir yang sudah ditulis dalam Lauhul Mahfuzh. Tidak ada pengurangan, penambahan atau pengubahan pada takdir ini. Ia adalah ketentuan Alloh ﷻ yang pasti berlaku dan tidak dapat di halang oleh sesuatu apapun.

Contohnya, kehidupan dan kematian. Alloh ﷻ berfirman, “Tidak akan diganti ketentuan Kami, dan aku tidak menzalimi hamba-Ku.” (QS. Qaf: 29)

Contoh lainnya, kita dilahirkan wanita atau pria. 

√ Kedua, Taqdir Mu’allaq.
Yaitu takdir yang sudah ditetapkan tetapi bisa berubah sesuai kehendak Alloh ﷻ. Bergantung kepada sebab-sebab yang diusahakan oleh manusia. Mu’allaq berarti tergantung. Ia adalah ketentuan yang tidak semestinya berlaku bahkan bergantung kepada sesuatu perkara.

Nah disinilah terkadang kita kita paham pada hakikat takdir yang kedua yaitu takdir mu'alaq. 

Disini kita bisa merubahnya dengan segala daya dan upaya kita, Alloh ﷻ tidak akan merubah suatu kaum selama kaum itu tidak merubahnya. Jelas disini kita punya kekuatan untuk merubah. 

Dan apa yang berlaku setelahnya, maka itulah takdir kita. 

Didalam Islam itu ada hukum sebab akibat, kita akan menuai apa yang kita tanam. Kita berbuat kebaikkan maka akan menuai kebaikkan jika berbuat keburukan maka keburukan juga yang akan kita dapati. 

Berlomba-lombalah untuk berbuat baik. 

Wallahu a'lam

0⃣9⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadzah,

Bukankah cobaan atau ujian dan musibah itu beda ya... Kalau kita dikasih ujian belum tentu itu musibah kan karena memang musibah dan ujian itu sifat berbeda halnya seperti ini: (1) Ada orang yg dulunya kaya raya lalu tiba-tiba dia miskin bangkrut lah perusahaanya karena banyak karyawan yang korupsi. (2) Ada keluarga yang kehilangan salah satu anggota keluarganya meninggal karena sakit.

Dalam 2 kasus ini bagaimana cara kita membedakan mana ujian dan musibah padahal dua-duanya ini datang dari Alloh ﷻ ketika kita mengalami musibah itu seperti sesuatu yang kita miliki lalu pergi kan. Nah kita harus ikhlas dalam menerimanya begitukah ustadzah?

Mohon penjelasanya.

Terimakasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Untuk membedakan ujian,  musibah dan teguran, maka lihatlah posisi kita saat itu dihadapan Alloh ﷻ. Jika kita sedang dalam ketaatan maka itu adalah ujian, jika sedang didalam kemungkaran maka itu adalah teguran. 
Kalau hal itu terjadi pada orang lain, kita tidak bisa menilai dengan mata telanjang, karena apa yang kita lihat belum tentu seperti itu pandangan Allah. 

Antara bangkrut dan kematian itu hal yang berbeda juga dengan kematian, kematian itu sudah ketetapan Alloh ﷻ, yang tidak bisa kita ketahui kapan datangnya.  Semenit tidak akan diundur pun juga tidak akan dimajukan, semua pas pada hitungannya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat-sahabatku Jama'ah Bidadari Surga...

Subhanallah...
Alloh ﷻ amat sayang kepada kita.

"Alloh ﷻ tunjukkan cara menjawab ujian itu . Dan minta pertolonganlah kamu dengan kesabaran dan dengan shalat, dan sesungguhnya shalat sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk tunduk jiwanya." (QS. Al-Baqarah: 48).

Semoga kita dijadikan Alloh ﷻ, hamba-Nya yang lulus dari ujian.
Aamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MERETAS HIKMAH DARI SETIAP MUSIBAH (Episode 2)



OLeH: Bunda Endria Soediono

           💘M a T e R i💘

Bismillaah...

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin ...

Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya wal mursalin, Nabiyyina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumiddin.

Asyhadu an laa ilaaha illallahu la syarikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abdu wa rasulullah.

Ukhtifillah semua yang semoga dirahmati Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى ...

Mari kita panjatkan syukur kita kepada Allah yang telah melimpahkan banyak karunia kepada kita.

Terutama atas karunia iman dan islam serta penjagaan serta kasih sayang yg selalu Allah limpahkan pada diri kita.

Sholawat dan salam mari kita sampaikan bagi Nabi kita tercinta Muhammad sholallahu ‘alai wa salam. Yang telah membimbing kita pada jalan Allah hingga dengannya kita semua memiliki kesempatan menjadi calon penghuni surganya Allah. Atas jasa dan kasih sayang Beliau kita mendapatkan tuntunan kehidupan yang selamat dunia dan akhirat.

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Malam ini semoga kita semua dalam keadaan baik, sehat jasmani dan juga sehat hati.

Betapa pentingnya kita memperhatikan kesehatan bukan saja kesehatan jasmani kita tetapi justru yang lebih utama adalah kita menjaga kesehatan hati kita.
Jika hati sehat maka kita akan tenang dan bijak dalam melangkah menghadapi segala persoalan hidup yang sedang kita hadapi.
Ukhtifillah yang semoga senantiasa dirahmati Allah...

Sebagaimana kita tahu, bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kita selalu dihadapkan pada persoalan hidup yang rumit bahkan tidak jarang kita menghadapi suatu kesulitan berat dengan apa yang biasa kita sebut dengan musibah.

Suatu ketidak nyamanan yang menimpa diri kita yang mana sering membuat kita bingung harus bagaimana bahkan sering pula mendatangkan rasa sedih bimbang bahkan keputusasaan.

Malam ini sedikit akan kita bahas point-point terkait musibah yang insyaAllah nanti bisa dikembangkan dalam bentuk konsultasi atau pertanyaan-pertanyaan.

Dalam tema malam ini saya hanya membagi dalam beberapa bagian utama saja agar tidak terlalu rumit.
Yakni tentang apa makna dari musibah dan bagaimana cara menyikapi musibah sehingga kita bisa lulus dan sukses dalam menjalaninya.

Dua bagian ini insyaAllah cukup untuk menjadi bahan renungan yang bisa mencerahkan hati.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Bagian pertama :
◼HAKIKAT MUSIBAH

Memahami hakikat musibah itu sangat penting karena dengan memahaminya kita bisa mengambil sikap yang tepat untuk menghadapinya. Tidak salah langkah yang bisa menimbulkan dampak kefatalan yang justru dapat memperburuk keadaan tidak hanya di dunia juga saja dampak itu menjerumuskan seorang ke dalam neraka kelak di akhirat.

Contoh langkah yang fatal adalah saat seorang mendapat musibah kemudian dia tidak lari menuju jalan yang diridhoi Allah tetapi justru mengarah pada jalan yang dimurkai-Nya.

Apa contoh riilnya dalam kehidupan sehari-hari?

Banyak contoh ...

Seperti tatkala ada seorang yang mengalami musibah kebangrutan kemudian bukanhya lari bersimpuh dihadapan Allah tetapi malah larinya pergi ke dukun.
Ini adalah prilaku fatal yang disebabkan karena kebodohan ilmu agama.

Dan kekayaan seseorang bukan menjadi ukuran kecerdasan agamanya.
Terbukti banyak orang kaya justru karena musibah atau rasa takutnya mereka lari ke dukun untuk minta pertolongan si dukun atau para normal hingga harus membayar mahal pun mereka sanggupi.

Artinya kaya bukan ukuran kecerdasan spiritual.

Adapun jika seorang memiliki kekuatan iman kepada Allah maka artinya kecerdasan spiritualnya sudah merupakan modal berharga baginya. Orang seperti ini disebut sebagai orang yang beriman.

Setiap orang beriman akan diberi ujian oleh Allah untuk membuktikan keimanannya.
Ujian atau musibah bisa berupa macam-macam.

Yang jelas setiap ketidak nyamanan adalah merupakan bentuk musibah.
Dengan memahami hakikat musibah insyaAllah kita tidak akan mengalami hal seperti itu.

Sekali lagi dalam pemahaman sederhana musibah itu adalah sesuatu yang tidak diinginkan dan mengganggu kenyamanan hidup dari seorang mukmin.

Istilah Musibah lebih diarahkan hanya bagi seorang yang sudah beriman karena dalam musibah selalu terkandung kebaikan bagi yang ditimpa.

Musibah juga bisa menjadi tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Karena dengan musibah seorang mukmin diharapkan akan lebih mudah kembali kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Adapun suatu celaka yang menimpa orang diluar islam maka bukan diartikan sebagai musibah tetapi azab yang didahulukan oleh Allah di dunia ini.

 ‎والله أعلم بالصواب

Bukti bahwa musibah itu datangnya dari Allah adalah firman-Nya sebagai berikut:

‎وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan (musibah) kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS.  Al-Baqarah: 155)

Bagian Kedua:
◼SIKAP YANG TEPAT DALAM MENGHADAPI MUSIBAH

Setelah mengetahui apa makna dari sebuah musibah yang menimpa orang beriman, selanjutnya kita hendaknya mengetahui pola utama, atau langkah sikap kita saat menyikapi setiap musibah yang datang sehingga tidak terjadi kepanikan dan keputus asaan.

🔹Pertama,
Mengembalikan segala Musibah kepada Allah.

Sebagai orang yang BERIMAN kita wajib mengimani (meyakini) bahwa Setiap Musibah yang menimpa adalah Takdir Allah.

Dan Seorang mukmin harus yakin bahwa apa yang ditakdirkan اللهِ itu pasti baik adanya.

Setiap titik tujuan kepada siapa musibah itu akan menimpa tidak pernah sekalipun akan meleset,  selalu tepat sasaran. Dan sebaliknya apa yang tidak ditakdirkan oleh-Nya pasti tidak akan menimpanya. Walaupun manusia mengusahakannya maka jika suatu musibah tidak dikehendaki Allah menimpa seseorang maka musibah itu tidak akan menimpanya sama sekali.

Jadi kembali intinya bahwa setiap musibah itu selalu terjadi sudah seizin Allah.

Keyakinan seperti diatas harus dipegang teguh agar hati tetap tegar, kuat dan tidak mudah terkacaukan oleh situasi.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‎مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. لِكَيْ لاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-Hadid: 22-23).

Ayat diatas mengandung pesan bahwa musibah adalah bagian dari ujian Allah yang harus kita imani dan kita sikapi dengan benar agar meretas ridho Allah bukan justru membangkitkan murka-Nya.

Karena itu pentingnya kita Istirja’ ketika Musibah.

Istirja’ adalah ucapan:

‎إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ

“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”

Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى berfirman:

‎وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Juga Hadist Nabi  صلى الله عليه وآله وسلم
yang artinya :
“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)

🔹Kedua,
SABAR menghadapi musibah yang menimpa.

Seorang mukmin harus yakin bahwa Allah itu baik, Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya.

Sabar saat menghadapi musibah ada 2 macam, yakni:

(1) Sabar dalam tetap menjalankan ketaatan kepada-Nya, walaupun dalam keadaan sempit karena menanggung beban musibah yang sedang menimpa.

(2) Sabar untuk tidak bermaksiat kepada Allah, berbuat dosa yang baru.
Seperti yang sudah disebutkan tadi dengan pergi ke dukun atau mabuk-mabukan, minum obat penenang dgn dalih apapun bahkan tak sedikit orang yang membuat Allah murka kepada orang yang menghabisi nyawanya (bunuh diri) karena tidak sabar dengan musibah yang Allah ujikan kepadanya.

Karena itu yang  juga harus dijaga adalah agar diri kita tetap berprasangka baik kepada Allah. Karena sejatinya setiap musibah yang menimpa seorang mukmin maka bersamanya selalu ada kebaikan. Karena itu kita wajib untuk bersikap Sabar dalam menjalani segala musibah.

Musibah berarti Allah sedang menggugurkan dosanya, mengarahkan agar seorang kembali kejalan yang benar, Allah ingin mengangkat derajatnya atau Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik sesuatu setelah lenyapnya musibah itu.

Perhatikan janji Allah bagi seorang mukmin yang sabar atas musibah yang menimpanya.

‎إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Nabi  صلى الله عليه وآله وسلم bersabda yang maknanya seperti ini:

“Sesungguhnya bala` (musibah) ditimpakan kepada seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)

🔹Ketiga,
TABAH dan tidak merasa sendiri.

Jika kita sedang ditimpa musibah maka sadari bahwa bukan hanyadiri kita saja yang mendapat musibah tetapi setiap mukmin pasti pernah ditimpakan musibah oleh Allah sebagai ujian atas keimanannya.

🔹Keempat,
Segera Ingat AKHIRAT.

Jika kita ditimpa musibah maka segeralah ingat akhirat.
Jika di dunia saja begini rasa kegirnya suatu musibah yang menimpa maka bagaimana jika kelak di akhirat keadaan orang yang durkaha.

Dengan demikian kita seharusnya bergegas memperbaiki urusan akhirat kita. Menekuni dalam belajar ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita menjadi pribadi yang sholih yang dicintai Allah.

🔹Kelima,
Bergegas kembali kepada Allah, BERTAUBAT kepada-Nya, dan MEMOHON PERTOLONGANNYA.

Ketika kita ditimpa musibah hendaklah segera ingat kepada Allah dan teringat dosanya serta segera bertaubat dan memohon ampun serta meminta pertolongan-Nya.

Bagian Ketiga:
◼KESIMPULAN ....
Yakni bahwa :

Untuk Meretas Kesuksesan dalam menjalani Musibah, Hendaklah kita memahami bahwa diantara berbagai musibah yang ada maka musibah yang paling besar adalah musibah kebodohan dalam perkara agama islam.

Sehingga karena kebodohan itu banyak sikap dan langkah yang salah dalam menjalani kehidupan dunia ini hingga menjadi sebab seorang tergelincir pada jalan yang salah yang mengarah pada neraka.

Seperti seseorang yang dahulu rajin ibadah, namun kini bermalas-malasan, atau orang yang dulunya taat kini meninggalkannya dan suka dengan kemaksiatan. Inilah musibah yang tidak ada keberuntungannya sama sekali. Bahkan menjadi sebab dirinya memiliki catatan buruk kelak di akhirat.

Jika hal ini difahami dengan baik maka ringanlah bagi kita menghadapi apa saja bentuk musibah selama itu masih sebatas urusan dunia.

Dan ini menjadi salah satu kunci utama kesuksesan kita dalam menghadapi musibah.

 ‎والله أعلم…

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Erni ~ Yogya
Assalamualaikum,

Bagaimana caranya berterimakasih pada orang-orang yang suka bersusah payah membuat masalah dalam hidup kita agar kita senantiasa aktif tidak mati dalam hidup menghadapi persoalan hidup?

Bagaimana caranya menempa diri agar bisa bersikap seperti tembok yang kokoh ditinju setiap hari tetap tegak kokoh, yang meninju kita justru tangannya yang bonyok-bonyok sendiri tapi hal ini kaitannya dengan hati. Bagaimana caranya bisa diserang dengan kata-kata dan perbuatan tapi tidak bisa ngefek di hati kita?

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah

Pertama sebaiknya kita menyadari bahwa setiap oran, siapa pun itu  yang ada disekitar kita bahkan bisa juga yang jauh dimata maka mereka itu adalah ujian bagi diri kita.

Baik dalam interaksi langsung ataupun tidak.

Jika sudah faham tentang hal ini maka selanjutnya pilihan ada pada diri kita.

Apakah kita mau menjadi orang yang dicintai Allah karena kesabaran kita, kelembutan ahlaq kita dan kemurahan hati kita untuk memaklumi perilaku saudara kita yang sedang menjadi ujian bagi kita.

Itu semua pilihan.

Bisa saja jika kita mau bersikap melawan, meladeni segala sikap buruknya terhadap kita dan lain sebagainya.

Tetapi untuk apa?

Bukankah itu buang-buang energi saja? Menambah catatan buruk kita dan merendahkan derajat kita disisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Allah itu mencintai hamba-Nya yang penyabar dan suka memaafkan orang lain.

Ingat juga bahwa setiap emosi yang muncul dari diri seseorang maka itu merupakan pintu syetan masuk ke tubuhnya. Jika kebiasaan emosi atau marah dipelihara maka setan akan betah berada di dalam tubuh itu dan memperbudak orang tersebut.

Apakah kita mau jadi budak syetan. Kita yang memiliki raga sedangkan syetan yang menguasai jiwa kita, maksudnya mengendalikan nafsu kita. Diajak terus-menerus menjadi orang yang mudah terprofokasi dan terpancing emosi oleh orang yang mengganggu kita.
Na’udzubillahi mindzalik.

Lantas bagaimana langkah agar kita terbebas dari musibah seperti itu?

(1). Harus cerdas.
Tidak mudah terpancing emosi. Ingat bahwa antara diri kita dengan orang yang berpotensi menjadi ujian kita ada syetan yang selalu siap mengadu domba.

(2). Fokuslah pada performance kita dihadapan Allah. Jadilah seorang yang memiliki pribadi yang sholih dan mulia. Sehingga memiliki kedudukan yang tinggi disisi Allah.

(3). Tinggalkan hal-hal yang sia-sia seperti meladeni gangguan orang yang mungkin di dalam dirinya juga sudah akrab dengan syetan sehingga suka mengganggu.

Pastikan kalau kita tidak seperti dia, kita ingin menjadi seorang yang baik dan mulia disisi Allah karena itu harus beda dengan dia.

(4). Perbanyak baca Al Qur’an agar hati kita lembut dan kokoh. Tidak mudah terbawa situasi yang rendah dan memalukan jika dipandang Allah.

(5). Berusahalah menghindar tanpa berniat memutuskan hubungan silaturahim atau perbanyak diam daripada berkata-kata dengannya.

(6). Berdoa mohon kekuatan dan bimbingan dari Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى agar dibeti hati yang bersih dan mulia.

Semua itu adalah pilihan.
Silahkan menempa diri untuk menjadi pribadi yang mulia dan bersahaja agar kita merasakan kedamaian dan kebahagiaan hidup di dunia ini. Dan juga selamat ketika di akhirat nanti.

Jangan lupa baca doa sapu jagad (Robbanaa aatina fidunya hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar)  Yakni saat sujud atau duduk tahiyat setelah baca Sholawat (sebelum salam).

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ iNdika ~ Kartasura
Pada saat seseorang berharap hajat atau keinginan dikabulkan atau diijabah oleh Allah, dia akan sangat taat & selalu berada dijalan yang benar. Apabila hajat atau keinginan sudah terkabul, maka dia akan sedikit oleng.

Bagaimana cara supaya tetap selalu dijalan yang benar?

🔷Jawab:
Bismillaah,

Demikianlah sifat kebanyakan manusia ...
Termasuk diri kita  sangatlah lemah.

Sangat mudah dilenakan oleh syetan ketika mendapat sedikit saja kenikmatan.

Karena itu baiknya seorang mukmin itu ketika dia mendapat nikmat maka ia bersyukur kepada Allah dan tetap taat sedangkan saat ia memiliki hajad maka ia juga mendekat dan tetap menjauhi maksiat.

Akan tetapi bedanya mendekat kepada Allah itu justru lebih mudah dlsaat dalam keadaan sempit daripada lapang.

Maka agar kita tidak termasuk sebagai orang yang kufur kepada Allah maka ingatlah bawah ujian itu bukan hanya berupa kesempitan saja tetapi segala kenikmatan yang sedang kita rasakan itu juga merupakan ujian.

Karena itu jangan sampai terlena. Semua nikmat kelak akan ditanya. Dimintai pertanggung jawaban juga apakah sudah disyukuri dengan semestinya atau dilupakan begitu saja.

Ingatlah bahwa kita hidup di dunia ini bukan untuk bersenang-senanglah di dunia...

Dunia ini adalah tempat kita di uji ... hidup yang sebenarnya adalah akhirat.

Dunia ini bagaikan air yang menempel di satu jari tangan kita sedangkan akhirat adalah sebanyak air yang tertumpah diseluruh lautan yang ada dimuka bumi ini.

Dunia ini pasti berakhir sedangkan akhirat adalah abadi. Tidak berujung pangkal waktunya.

Karena itu jangan sampai kita terpedaya dengan dunia. Apa saja yang membuat kita cinta dan berat pada dunia maka tinggalkan dan beralihlah pada kesibukan apa saja yang bisa menjadi sebab hidup kita kelak di akhirat selamat dan mendapatkan kenikmatan yang abadi.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣3⃣ Ramlah ~ Jambi
Ustadzah, bagaimana sikap sabar yang sebenarnya dalam menghadapi musibah yang terjadi?
Apa berarti bersabar, kita tidak boleh menangisi keadaan dan menyesali sikap dan kesalahan kita?

🔷Jawab:
Bismillaah,

Menangis karena suatu musibah berat itu boleh-boleh saja tetapi tidak harus menangis yang terus menerus ya sayang.

Karena menangis itu tanpa sedih. Dan musibah memang selalu mendatangkan kesedihan tetapi kesedihan yang wajar ya ...

Jika menangisnya terus menerus atau sedinya juga tidak berhenti-henti maka ini suatu bentuk sikap yang menunjukkan ketidak sabaran.

Sabar itu harus kuat menerima beban sedih.
Sabar itu menahan diri dari mengeluh.
Sabar itu menjauh dari bisikan-bisikan setan untuk berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sabar itu tetap taat dan ikhlas dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya.
Sabar itu tenang dan sebusa mungkin menyembunyikan kesedihannya dari orang lain.

Sabar itu tidak bergantung dan tidak pula berharap kepada manusia atau makhluk lain apapun. Tetapi hanya berharap dan memohon pertologan Allah.
Sabar itu juga selalu terpancarnya rasa optimis dan berbaik sangka selalu kepada Allah.

Dan sabar juga menyimpan cita-cita ingin memiliki rumah di syurga dan bisa melihat wajah-Nya. Hingga dirinya bertahan tetap menjadi hamba yang sholih.  Walaupun dirasa berat ujian yang sedang dihadapi.

‎ان شاء الٌله semua itu bisa dilatih sayang.

Jika kita lemah maka berusaha berilmulah dan mintalah kekuatan kepada Allah.

Allah sungguh maha melihat keadaan hamba-Nya dan Dia Maha Mengabulkan segala doa yang baik. Selama si hamba tidak menyekutukan-Nya dan selalu berprasangka baik kepada-Nya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣4⃣ Astri ~ Wonogiri
Assalamu'alaikum ustadzah,

Adakah cara, agar dalam proses menerima musibah itu terhindar dari rasa putus asa?

Terima kasih sebelumnya

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah,
Putus asa itu adalah bisikan syetan. Jangan sekali-kali diikuti ya sayang...

Allah sangat murka kepada orang yang berputus asa. Karena artinya dia tidak mengimani bahwa Rahmat Allah itu luas, PertolonganNya itu dekat dan Diri-Nya Maha Mengampuni segala kesalahan hamba-Nya serta Maha Menolong siapa saja yang meminta pertolongan kepada-Nya.

Lalu untuk apa kita putus asa jika memiliki Robb yang sebaik ituuu.

Ingat ... Putus asa itu bisikan syetan. Gelisah dan kesedihan itu bumbu syetan agar seorang terjerumus pada keputus asaan. Karena sikap putus asa merupakan sikap yang dibenci oleh اللهِ maka sengaja sama setan seorang terus dibuat hatinya agar putus asa dan akhirnya masuk neraka bersama mereka dan menjadi teman-teman mereka (iblis laknatullah dan pengikutnya).
Na’udzubillahi mindzalik.

Hayuk ...
Terus dekatkan diri kita kepada Allah dengan dzikir-dzikir kita, sholat malam kita dan penjagaan kebersihan hati kita dari segala pikiraj yang negatif dan buruk.

Hidup ini sangat singkat jangan dibuat sibuk mengurusi perkara-perkara yang tidak ada manfaatnya untuk kehidupan akhirat kita.

Rajinlah mendatangi majelis ilmu dan perbaiki hubungan kita dengan Allah melalui kedekatan kita dengan al Qur’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣5⃣ Fitri ~ Gresik
Ustadzah, Jika rusaknya rumah tangga akibat guna-guna dan sihir, apakah itu juga takdir Allah? Sedangkan sihir, guna-guna itu adalah bikinan dukun yang mana seseorang tidak suka dipaksa untuk suka, rumah tangga yang awalanya baik-baik saja dibikin panas sehingga ada saja permasalahan yang menimbulkan pertengkaran?
Dan bagaimana cara menyikapinya?

🔷 Jawab:
Bismillah,

Setiap yang sudah terjadi itu merupakan takdir Allah. Akan tetapi manusia tidak perlu banyak bertanya tentang takdir. Karena ia akan jadi menyalahkan Allah.
Apa yang diizinkan terjadi belum tentu diridhoi-Nya.

Bahkan tidak ada sehelai daunpun yang jatuh tanpa seizin Allah terjadinya. Semua kehendak Allah baik dan memiliki hikmah yang baik. Allah Maha Suci dari segala keburukan dan kesalahan sekecil apapun.

Allah tegaskan dalam Al Qur’an bahwa setiap musibah yang menimpa seseorang itu karena sebab perbuatan manusia itu sendiri:

Orang yang mencuri,  pencurian itu terjadi sudah atas izin Allah,  akan tetapi perbuatan mencuri itu tidak diperintahkan Allah. Bahkan merupakan perbuatan yang dilarang-Nya.

Jadi walaupun Allah kuasa dalam mengizinkan suatu kejadian tetapi tidak semua kejadian atau perbuatan itu diridhoi-Nya.

‎وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ”  (QS. Asy Syuraa: 30).

Karena itu dengan ilmu dan keimanannya serta ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya maka manusia wajib berusaha sekuat tenaganya untuk memilih amal perbuatan atau jalan-jalan yang diridhoi Allah dan Rasul-Nya saja. Yang tidak diridhoi-Nya harus kita jauhi. Inilah yang disebut dengan taqwa.

Demikian juga dengan kondisi kekacauan sebuah rumah tangga. Jika itu sudah terjadi maka oleh Allah memang sudah diizinkan. Akan tetapi terjadi bisa sebagai hukuman karena pasangan tersebut tidak taat kepada Allah atau melakukan pelanggaran-pelanggaran agama sehingga saat retak dan mulai kacau tidak dijaga oleh Allah dan tidak diselamatkan-Nya. Sehingga dibuatkan menjadi ujian dan pelajaran bagi keduanya.

Betapa banyak pasangan suami istri yang sebenarnya memiliki peluang untuk bercerai tetapi karena keduanya taat kepada Allah dalam kemiskinan mereka tetapi bersabar dan bertqwa kepada Allah, maka pasangan ini dijaga-Nya dari sebab-sebab perpecahan dan kekacauan dalam mengarungi rumah tangganya.

Demikian pula dengan segala masalah yang menimpa kita ...
Harus kita yakini sebagai akibat dati dosa dan keselahan kita. Bukan menyalahkan orang lain apalagi berprasangka buruk terhadap Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Lantas harus bagaimana jika sudah terlanjur terjadi musibah dan kita baru menyadarinya?

Perhatikan firman Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى berikut ini :

‎مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ  وَمَنْ  يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗ  وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11).

Yakni kita harus kembali menguatkan iman. Bagaimana cara menguatkan iman kita. Tentu pintu iman itu ilmu dan amal sholih. Dari keduanya iman seseorang akan bertambah kuat sebagai hidayah dari Allah dan dengan kuatnya iman maka hati seorang akan kokoh dan mampu memilih langkah-langkah mana yang seharusnya dia ambil saat menghadapi suatu musibah.

Bagi seorang yang beriman keuntungan yang paling besar bagi dirinya ketika dia berdosa atau setelah melakukan kesalahan kemudian dia bertaubat maka taubatnya akan ditrima Allah dan hatinya akan dibimbing kembali ke jalan kebahagiaan.

Karena itu segera melakukan banyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya bahkan tidak hanya ketika kita sedang memdapat musibah saja.

Akan tetapi saat kita lapang lazimkan dzikir dan istighfar kepada Allah insyaAllah segala problema hidup akan lebih terasa ringan dirasakan. Jalan hidup menjadi terang dan kita mendapatkan kebahagiaan dalam mengarungi kehidupan ini. Allahu a’lam.

Wallahu Musta’aan.

0⃣6⃣ Safitri ~ Banten
Assalamu'alaikum ustadzah,

Jika dulu seseorang pernah menempuh jalan yang salah karena suatu musibah lalu dia sadar bahwa perbuatan seperti itu salah dan dia sudah tidak melakukanya lagi terus kalau seperti itu apa seseorang harus melalukan sholat taubat dahulu baru dosanya diampuni apa dia tidak melakukan sholat taubat dosa-dosa dia ini tetap diampuni karena emang sudah meninggalkannya?

Terimakasih, mohon penjelasanya.

🔷 Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Menyadari kesalahan kemudian menyesal dan bertaubat kepada Allah,  setelah itu memperbaiki diri dan berusaha istiqomah diatas jalan yang benar. Ini adalah perbuatan yang sangat dicintai Allah.

Karena itu jagalah taubat kita. Jangan dinodai lagi. Jaga kepercayaan dan kemuliaan diri kita dihadapan Allah dengan terus mendekat kepada-Nya dan selalu memohon pertolongan-Nya agar dijaga dari segala keburukan yang berasal dari syetan ataupun dari diri kita sendiri.

Amalkan doa yang diajarkan  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ini :

Allahuma ‘alimal ghoibi wa syahadah, Fathiras samawati wal ‘ard, Robbi kulli sya’in wa malikah, Ashadu ala ilaha ila Anta, Audzubika min syari Nafsih wa min syarri syaithon, wa syirkihi,wa an aqtarifa ‘ala nafsi suu’an aw ajurah ila muslim.

(Yaa اللهِ yang maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Robb Sang Pencipta Langit dan Bumi. Robb atasyang segala sesuatu (Dia yang) merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dari kejahatan setan, dan ajakannya untuk menyekutukan Allah dan (aku juga berlindung kepada اللهِ)  dari berbuat keburukan atas diriku atau mendorong orang Mulsim yang lain melakukan keburukan itu.

Itu terjemahan bebasnya ya...
Baca di pagi dan sore hari serta Sebelum Tidur. Masing-masing waktu cukup baca 1x saja.

Adapun cara bertaubat tidak harus sholat taubat. Kalau ingin sholat taubat juga boleh. Tetapi yang penting lagi melakukan sholat nya tidak hanya sekali sholat kemudian tidak lagi.

Lakukan saja sunnah mutlaq yakni sholat sunnah 2 rakaat yang bisa dilakukan kapan saja setelah wudhu’.

Jadi setiap kita selesai wudhu maka langsung lakukan sholat 2 rakaat dengan niat sholat sunnah wudhu’ itu sudah cukup. Dan tidak harus kita lakukan dalam kondisi ingin bertaubat saja.

Kapan saja setelah kita berwudhu ada sunnah sholat sunnah 2 raka'at,  maka dengan mengerjakan sholat ini diampuni dosa-dosa kita oleh Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى - asal setelah wudhu langsung sholat ya jangan di jeda dengan melakukan hal yang lain.

Adapun dalil-dalil penguat bahwa setiap kita berdosa dan melakukan suatu kesalahan kemudian segera bertaubat kepada Allah.  Mari kita simak firman Allah dan Hadist  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berikut :

‎وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya." (QS. at-Talaq: 5).

Dalam ayat diatas mengisyaratkan bahwa setiap orang beriman kepada Allah yang telah melakukan dosa kemudian kembali bertaubat dan bertaqwa kepada Allah maka Allah pasti ampuni kesalahannya dan ketika dia kembali beramal sholih maka Allah akan lipatkan pahalanya. MasyaAllah.

Kemudian juga perhatikan ayat berikut :

‎قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

‎مـاشــاءاللـــــه
‎مـاشــاءاللـــــه

Betapa baiknya Allah ya sayang...
Ayat di atas sungguh sangat indah menunjukkan betapa Allah itu Maha Penyayang. Allah itu sangat mencitai hamba-Nya yang mau bertaubat dan memperbaik dirinya.

Karena itu jangan pernah kita putus asa atas rahmat Allah.

Dia Maha Mengampuni, Dia juga Maha Menerima taubat.

Jika kita termasuk orang yang bertaubat maka berbahagialah kita. Jagalah taubat kita. Bersungguh-sungguhlah dalam berhijrah. Jangan kita goyah kala ada rintangan syetan yang pastinya mereka akan selalu menghalangi kita dari jalan kembali pada kebaikan.

Ingan pesan  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ini :

“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” (HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

 ‎ ‎والله أعلم…

‎وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Jika hati kita benar-benar yakin akan takdir dan ridho pada-Nya. Maka tidak ada yang perlu kita jadikan alasan untuk bersedih di dunia ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 16 November 2019

TABURKAN MAAF, PEDULI SESAMA



OLeH: Ummi Yulianti

          💎M a T e R i💎

🌸TABURKAN MAAF, PEDULI SESAMA


Memaafkan bukanlah perkara mudah. Tetapi, ketika seseorang mau memaafkan orang lain, sebenarnya ia telah mengambil keputusan besar untuk menggugurkan haknya. Hak untuk mengungkit sakit hati, menyimpan dendam, atau membalas perlakuan buruk yang pernah dideritanya.

Tetapi, dari teladan Rasul SAW dan sejumlah sahabat yang mulia, terpancar hikmah bahwa memaafkan itu nikmat. Ada beberapa manfaat yang akan kita petik ketika sudi membukakan pintu maaf bagi siapapun yang pernah menyakiti. Di antaranya:

√ Pertama, memaafkan dapat mengurangi beban hidup. Seringkali, rasa sakit yang kita terima dari orang lain tidak berkaitan langsung dengan tujuan atau bagian penting hidup kita. Bila memilih untuk selalu mengungkit-ungkitnya, berarti kita menjadikan sesuatu yang tidak penting sebagai masalah serius dan beban bagi hidup kita.

Padahal, dalam perkara yang sangat prinsipil sekalipun, Nabi SAW tetap mau memaafkan, sehingga tidak menjadi beban baru bagi dakwah dan hidup beliau. Ketika orang-orang Thaif merespons dakwah beliau dengan tindakan yang sangat kasar, Rasulullah memilih untuk memaafkan.

Beliau tidak hanya melupakan perlakuan kasar mereka, malah membalasnya dengan untaian doa, ''Ya Allah, berilah hidayah kepada mereka. Sesungguhnya mereka mengasari ku hanya karena mereka tidak tahu.''

√ Kedua, memaafkan adalah pangkal kemuliaan. Sebab, hanya orang yang mulia dan berjiwa besar yang bisa dengan lapang melebur kesalahan orang lain. Dan Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kebajikan setiap hamba-Nya. Dia akan membalas kelapangan orang yang mau membuka pintu maafnya dengan limpahan kemuliaan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah bersabda, ''Allah akan membalas orang yang mau memaafkan (orang lain) dengan menambah kemuliaannya.''

Tuntunan ini menjadi lentera bagi para sahabat ketika gelisah. Seperti Abu Bakar RA yang marah besar kepada Musthah; orang yang telah dirawat dan dinafkahinya, namun justru ikut memfitnah Aisyah RA dalam tragedi khabar al-ifki. Abu Bakar hendak mengusir Musthah. Tetapi, ketika teringat tuntunan Nabi tersebut, ia mengurungkan niatnya.

√ Ketiga, memaafkan adalah tabungan akhirat yang tak bernilai. Dalam Al Qur'an suras al-Syura ayat 40, Allah SWT berfirman, ''Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya menjadi tanggungan Allah.''
Saat menafsirkan ayat ini, Imam al-Hasan RA meriwayatkan, ''Pada hari kiamat nanti, semua manusia akan dibawa ke hadapan Allah kemudian ada yang menyeru, 'Tidak boleh berdiri kecuali orang yang mempunyai simpanan pahala di sisi Allah'. Ternyata, tidak ada yang berdiri kecuali orang-orang yang pernah memaafkan orang lain kala hidup di dunia.''

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Artinya : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat ayatnya  agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imron ayat 103)

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَايُحِبُّ لِنَفْسِهِ. (رواه البخارى ومسلم وأحمد والنسائى)

Anas ra. berkata, bahwa Nabi saw. bersabda, “Tidaklah termasuk beriman seseorang di antara kami sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).

Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan lain-lain. dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:

1. Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari sebuah kesulitan di antara berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan salah satu kesulitan di antara berbagai kesulitannya pada hari kiamat.

2. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat.

3. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat.

4. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya.

5. Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga.

6. Tidaklah sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah (masjid atau majelis taklim) dalam rangka membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk yang ada di sisi-Nya.

7. Siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh hisabnya.

Dalam hadits Nabi lain disebutkan, “Jika seorang Muslim mendoakan saudaranya dari kejauhan, maka malaikat akan mengucapkan: ‘Amin, dan bagimu sepertinya,” (HR. Muslim).

Rasulullah mengecam umat Islam yang tidak peduli nasib saudara seiman.

من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم

“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (Al-Hadits).

“Barangsiapa yang pada pagi harinya hasrat dunianya lebih besar maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barangsiapa yang tidak takut kepada Allah maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barang siapa yang tidak perhatian dengan urusan kaum muslimin semuanya maka dia bukan golongan mereka.” (HR. Al-Hakim dan Baihaqi).

Untuk itu mari kita tata kembali hati dan hidup kita untuk bermanfaat dan bermakna bagi sesama. Sungguh tidak artinya hidup ini, manakala hanya untuk kesenangan.
Insan senantiasa berkeinginan membuktikan ketakwaannya dengan peduli untuk berbagi terhadap saudara Muslim lainnya. Saling membina persahabatan, persaudaraan dan persatuan dan berbagi pada sesama umat Islam cukup banyak disampaikan dalam al-Quran.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imron: 134).

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari اللّه.
Yang salah dari ketidaktahuan ana yang masih fakir ilmu agama.

Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yanti ~ Jakarta
Apakah kita harus memaafkan juga seorang kafir yang menghalang-halangi kita untuk membantu rakyat Gaza dengan alasan bangsa kita juga banyak yang susah?

Rasanya berang sekali melihat tulisannya di grup. 

🌷Jawab:
Abaikan saja, tetap bantu saudara kita di Gaza, kalau kita terangkan kepada mereka percuma, jadi jangan diladeni, kita tetap bergerak selama itu baik di hadapan Allah.

0⃣2⃣ Phity ~ Yogja
Bunda, maksud dari point nomor 7, siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya?

🌷Jawab:
Afwan salah ketik,  maksudnya hisabnya.

0⃣3⃣ Ninick ~ Cilegon
Pas point 4  bund mau tanya kalau sudah kita tolong nih tapi malah ingkar janji terus saja begitu setiap di tolong ingkar janji. Jadi buat kitanya trauma, terus dosa tidak ya bund misalnya kita pura-pura tidak tahu kesulitan yang dia hadapi, soalnya dia tidak terus terang sama keluarga apa permasalahannya?

🌷Jawab:
Sepertinya perlu shock therapy, misalnya buat kesepakatan dulu kalau yang terakhir ini masih ingkar janji nanti tidak dibantu lagi.

0⃣4⃣ iNdika ~ Kartasura
Ada keluarga wanita dari masa lalu suami meminta tolong ke suami untuk menyadarkan wanita pada saat wanita itu koma. Sang istri menginginkan. Pada saat wanita itu sadar, wanita itu masih menjalin komunikasi dengan suami. Si suami bilang silahturahim lewat istri saya saja lebih afdol.

Si wanita itu tidak mau, malah menunjukkan itikad yang tidak baik. Apabila keluarga wanita tersebut meminta maaf, sang istri hanya bilang In shaa Allah memaafkan. Salahkan jawaban sang istri?

🌷Jawab:
Maa syaa Allah, sungguh berlapang dada sang istri. Dan suaminya juga menjaga perasaan istrinya. Benar sikap suami agar bersilaturahim lewat istrinya.

0⃣5⃣ Nida ~ Bojonegoro
Menurut ustadzah, cara menyikapi dan membedakan sampai batas mana kita memberi nasehat atau pandangan tentang islam dengan baik kepada seseorang itu, bagaimana?

Tapi tanpa membatasi atau mengurangi hak mereka bersosial (bebas memilih pandangan atau menjalani hidup mereka untuk tetap menghargai, menghormati pilihan mereka tanpa menghakimi terlepas pendapat mereka benar atau salah).

Saya sadar bahwa setiap orang memiliki kapasitas, pemahaman yang berbeda-beda. Dan kitapun tidak bisa memaksakan seseorang untuk tetap sepemikiran dengan kita. Cuman berusaha memposisikan diri saja sebagai mereka. 

Tapi ada saja hal-hal yang menganggu, seperti misal cara hidup mereka yang sebenarnya kalau dari segi agama itu sangat melenceng atau keluar batas begitu dan dari segi kemanusiaan, sosial, adat pilihan mereka sudah pasti akan mendapat respon negatif juga tapi disisi lain kita juga harus berlaku adil pada mereka, memberikan hak yang sama tanpa judge, sedangkan di agama kita juga dianjurkan untuk tetap nasehat menasehati.

Lalu bagaimana agar keduanya bisa berjalan seimbang?

Terima kasih sebelumnya.

🌷Jawab:
Kedepan akhlak kita, menasehati dengan bahasa yang tidak menggurui, lebih kepada diskusi, dengan demikian hatinya lebih terbuka untuk menerima kebaikan.

0⃣6⃣ Erni ~ Yogja
Bagaimana caranya memaafkan secara kaffah saudara kita yang bila bertemu suka menyerang dengan kata-kata hingga kita marah. Ketika kita bisa tahan amarah dia akan bercerita pada dunia kalau dia orang yang teraniaya dunia akhiratnya karena keberadaan saya. Ketika saya marah, diapun akan bercerita pada dunia betapa buruknya akhlak saya?
Mohon pencerahan.

🌷Jawab:
Maafkan dengan ikhlas, tetap berlaku baik padanya, tunjukkan bahwa kata-katanya itu tidak berpengaruh apa-apa pada mba.

0⃣7⃣ Eriska ~ Pangkal Pinang
Assalamu'alaikum,

Ana punya teman kuliah yang menjelekkan dan menyudutkan islam. Karena pandangan pemikiran duniawinya. Hal ini membuat kami semua marah. Sehingga kami unfollow IG, Fb dan WA. Apakah itu langkah yang benar. Karena kita akhirnya membentuk grup yang sepemikiran dan kaffa.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Sebaiknya dengan orang seperti ini hindari perdebatan, kalau di grup mancing-mancing perdebatan jangan dilayani jangan ditanggapi, karena percuma berdebat dengan orang yang sudah benci. 

Tapi kalau menurut saya jangan dikeluarkan dari grup, anggap teman tersebut lahan da'wah, kalau dikeluarkan dari grup jadi kehilangan kesempatan memberikan pencerahan padanya.

0⃣8⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustadzah, ada kasus istri meninggalkan suaminya di lain kota dan dia memilih tinggal bersama anak-anaknya, apakah  tidak apa-apa?Karena kan meninggalkan kewajibannya, suaminya pasrah saja dengan kondisi tersebut.

Syukron

🌷Jawab:
Apakah anaknya masih kecil-kecil dan masih sekolah? 

Mungkin si istri kasihan kepada anak-anaknya karena kalau pindah rumah pindah sekolah harus adaptasi, sementara mungkin anak-anaknya agak lambat beradaptasi, sehingga suami istri tersebut sepakat untuk LDR an.

Meski memang idealnya  ke manapun suami pergi istri membersamainya.

0⃣9⃣ Yeyen ~ Bandung Barat
Ustadzah, bagaimana cara memaafkan pasangan jika sudah ada penghianatan?
Seringkali disakiti berulang-ulang, tapi masih cinta jika ingin meninggalkan? Ingin sekali hati ini memaafkan dan melupakan kesalahan itu tapi tidak mampu.
Bagaimana baiknya?
Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Maafkan dengan tulus mba, jangan mengungkit-ungkit kesalahannya, biasanya lelaki merasa tertantang untuk melakukannya lagi.

Coba bicara dari hati ke hati, tanyakan apa yang membuatnya berkhianat,  kebutuhan apa yang belum terpenuhi oleh mba. Semoga ada solusi.

1⃣0⃣ Ramlah ~ Jambi
Assalamu'alaikum Ustadzah,

Jika kita sudah memaafkan orang lain. Tapi saat orang itu dekat dengan kita, rasanya masih jengkel dan kembali ingat apa yang sudah orang itu lakukan kepada saya dulu. Rasanya tidak mau terlalu dekat. Supaya tidak ingat lagi kejadian yang menyakitkan dulu.

Apakah ini sama halnya saya masih menyimpan dendam? Dan belum benar-benar memaafkan, ya ustadzah?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ya mba, ketika masih ada rasa jengkel, berarti belum memaafkan sepenuhnya. Kita memang tidak bisa melupakannya, tetapi ketika kita mengingatnya dengan perasaan santai bahkan sambil tersenyum, berarti mba sudah memaafkan dengan tulus ikhlas.

1⃣1⃣ Nurgy ~ Ponorogo 
Saya masih menyimpan dendam dan tidak terima atas perlakuan pasangan, atas penghianatan, kebohongan, dan perlakuan yang dilakukan pada saat kami bersama dulu. Saya sudah berusaha memaafkan dan ikhlas tetapi tidak bisa dan saat ini kami sudah tidak bersama, tapi sulit menghilangkan dendam dan kebencian dalam hati?

Mohon pecerahannya,  Terima kasih.

🌷Jawab:
Ya mba, ketika masih ada rasa jengkel, berarti belum memaafkan sepenuhnya. Kita memang tidak bisa melupakannya, tetapi ketika kita mengingatnya dengan perasaan santai bahkan sambil tersenyum, berarti mba sudah memaafkan dengan tulus ikhlas.

Toh sekarang sudah memutuskan berpisah, apakah ada manfaatnya dendam?

Memaafkan bukan kebutuhan orang yang berbuat salah kepada kita, tapi justru kebutuhan kita, dengan memaafkan hati kita akan nyaman dan damai.

1⃣2⃣ Han ~ Nganjuk
Assalamu'alaikum,

Umm, bagaimana kita menyikapi dan memperlakukan mereka yang sudah meminta dan kita terima dengan baik di grup malah keluar dan pergi tanpa pamit?

Sudah mengikhlaskan, tapi kadang masih terbersit kenapa tidak punya etika walaupun hanya di Online.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Mungkin belum paham aturan dalam ber medsos mba, sehingga keluar grup tanpa pamit.

1⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah, 

Kalau seseorang itu benar-benar tidak mau memaafkan kesalahan temanya karena kesalahan temanya ini benar-benar sudah fatal sudah bikin sakit hati sekali dan dia berucap tidak bakal memaafkan sampai kapanpun dan tidak mau lihat muka kamu lagi pokoknya pintu maaf saya sudah tertutup buat kamu.

Dalam kasus ini bagaimana yah ustadzah dalam pandangan islam seperti apa, apa nanti kelak di kehidupan kedepannya dia yang tidak mau memaafkan dia tidak apa-apa?

Minta penjelasanya ustadzah.

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Meminta maaf itu sulit, apalagi memaafkan memang lebih sulit. Tapi bukan berarti tidak bisa. Allah saja Maha Pengampun, masa kita hamba-Nya tidak mau memaafkan.

Ketika yang menyakiti sudah meminta maaf, sementara yang tersakiti tidak mau memaafkan,  maka kedudukannya menjadi terbalik. Yang bersalah sekarang justru yang tersakiti.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Memaafkan bukanlah perkara mudah, akan tetapi bukanlah suatu hal yang mustahil dilakukan.

Maafkan dengan tulus orang-orang yang sudah membuat luka di hati. Maka rasa nyaman dan damai akan kita dapatkan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

LA TAGHDOB



OLeH: Ustadz Trisatya Hadi

           💘M a T e R i💘

🌸LA TAGHDOB (JANGAN MARAH)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]

Islam mengajarkan kepada umatnya agar berakhlak mulia, santun, malu, tawaduk, dan cinta kepada manusia. Islam juga memerintahkan umatnya agar menjauhi akhlak yang tercela, termasuk di antaranya adalah marah. Marah menghimpun segala bentuk keburukan Itu artinya, jika kita mampu menahan amarah, berarti kita telah meninggalkan segala keburukan. Jika kita telah meninggalkan segala keburukan, kita akan mendapatkan segala kebaikan.

Karena itu, Rasulullah bersabda, yang artinya: "Barangsiapa mampu menahan amarahnya, padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Allah akan memanggilnya pada hari Kiamat di hadapan segala makhluk, lalu ia diberi hak untuk memilih bidadari mana yang disukainya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Pemarah adalah orang yang berjiwa lemah dan rapuh. Sedang orang yang mampu menahan amarah adalah orang yang berjiwa kuat dan kokoh. Ukuran kuat lemahnya seseorang tidak didasarkan pada kemampuannya dalam memukul ataupun menendang, tetapi dilihat dari sejauh mana ia mampu mengekang nafsunya ketika marah Menahan diri ketika ada sebab yang membuat kita marah, sampai kita tidak marah.

Sabda Rasulullah
"Orang yang kuat bukanlah orang yang ahli gulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengekang hawa nafsunya ketika sedang marah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis di awal dijelaskan bahwa laki-laki yang meminta wasiat kepada Nabi tersebut mengira bahwa wasiat Rasulullah ini bersifat parsial, padahal ia sebenarnya menginginkan agar Nabi memberikan wasiat kepadanya yang bersifat menyeluruh. Karena itu, ia mengulangi permintaannya. Ketika beliau mengulangi wasiat yang sama, ia pun tahu bahwa sebenarnya wasiat ini bersifat menyeluruh. JANGAN MARAH, mengandung dua hal penting:

◼Pertama, perintah melakukan usaha dan melatih diri untuk berakhlak baik, yaitu sabar dan menahan diri atas tindakan buruk dilakukan orang lain.

◼Kedua, perintah untuk tidak meluapkan amarah. Sifat marah biasanya memang tidak bisa dihindari, tetapi seyogianya seseorang tidak meluapkannya. Karena itu, ketika marah kita wajib menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang diharamkan oleh Allah.

Maka, yang menjadi bukti kekuatan seorang hamba adalah kemampuannya dalam menahan diri dari gejolak syahwat, luapan emosi, amarah, dan pengaruh-pengaruh buruk yang lain. Sebaik-baik manusia adalah orang yang syahwat dan hawa nafsunya mengikuti aturan Islam. la pergunakan amarah dan perlawanannya untuk membela kebenaran dan mengalahkan ke batilan. Sebaliknya, seburuk-buruk manusia adalah orang yang dikalahkan dan dikendalikan oleh nafsu dan amarahnya.

Namun, ada kemarahan yang diperbolehkan, bahkan terpuji, yaitu kemarahan yang timbul karena Allah, ketika larangan-larangan Allah dilanggar. Marah semacam ini adalah buah dari keimanan. Siapa saja yang dalam keadaan seperti ini tidak marah, maka perlu dipertanyakan keimanannya.
Rasulullah adalah sosok yang tidak pernah marah, kecuali ketika beliau melihat larangan-larangan Allah dilanggar.

Aisyah pernah berkata, "Rasulullah tidak pernah sekali pun memukul sesuatu atau seseorang dengan tangannya, tidak juga seorang wanita ataupun pelayan, kecuali pada saat berjihad di jalan Allah. Beliau tidak pernah merasa dendam karena disakiti, lalu membalas kepada orang yang menyakitinya, kecuali jika hal itu merupakan pelanggaran terhadap larangan Allah. Rasulullah membalas karena Allah semata." (HR. Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi wasiat “jangan marah” menunjukkan pentingnya wasiat ini.

💎Beberapa Kiat Meredam Marah:

1) Membaca ta’awudz, meminta perlindungan pada Allah dari godaan setan.

Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya.

Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no. 3282)

Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
"Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.” (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)

2) Diam.

“Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).

3) Berganti Posisi.

“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

4) Mengambil Air Wudhu.

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

5) Ingat wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan janji beliau.

Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan)
Jangan marah karena balasannya surga.

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi).

Sumber:
#diambil dari Syarah Hadits Arbain Annawawi penulis M. suhadi, Lc.
#sumber lainnya.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadz, 

Seseorang sudah sabar benar-benar sabar sekali dengan menahan amarahnya dia. Seketika ada orang yang membuat dia marah dan kesabaran dia lepas kendali. 

Bagaimana dengan orang tersebut, apa pahala dia yang menahan kesabaran hilang dan sia-sia kesabaran yang selama ini itu gugur? 

Minta penjelsanya ustadz.

Terimakasih

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (QS. Azzumar: 10)

Tidak ada yang sia-sia sepanjang ikhlas karena Allah. Semua ada perhitungannya ukhti, segera saja beristighfar atas amarah kita, in syaa Allah pahala bersabar berlimpah.

Amarah itu ujian bagi orang Beriman ukhti.

“Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, ketaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 155)

0⃣2⃣ Rustia ~ Bekasi
Ustadz, kalau sedang marah meredamnya dengan diam, kalau ditanya kita tidak jawab.

Kemudian ta'awudz sambil teriak (tidak menahan amarah).

Kedua hal tersebut bagaimana ustadz?

🔷Jawab:
Diam dan bersabar itu sangat mulia, namun marah atas ketidakadilan atau kedzoliman yang kita alami sebagai bentuk pembelaan, merupakan izzah (harga diri) dibolehkan ukhty, sepanjang tidak berlebihan yang membuat orang sekitar bisa berprasangka buruk. Taawudz, istighfar sepantasnya saja.

0⃣3⃣ Yeyen ` Bandung Barat
Ustadz,a bagaimana jika seorang istri marah kepada suami karena sebuah penghianatan?

Jika dibicarakan malah masalahnya tambah runyam tapi kalau tidak dibicarakan suami istri saling diam, tapi kembali seperti biasa baik-baik.

Tapi kedepannya jika ada konflik bisa merembet ke masalah yang lama. Bagaimana cara mengatasinya?

Ingin sekali marah seorang istri ke suami tapi takut durhaka, takut salah bicara apa nyakitin hati pasangannya.

Mohon Solusinya.

🔷Jawab :
Tidak ada yang sia-sia kalau kita ikhlas karena Allah. Ridho berbakti untuk suami, memang marah ini sifat yang pasti ada disetiap manusia, bahwa menikah sebagai suami istri bukan mencari persamaan tapi memenej perbedaan, dan memang harus tahu tujuan akhir dari pernikahan itu apa.

Ini yang harus disamakan frekuensinya bisa lewat komunikasi yang pas momentnya, saat suami lagi nyaman. Maaf belum bisa memuaskan jawabannya, In syaa Allah ini butuh pendalaman di materi yang khusus bunda. Next kajian ya bunda.

0⃣4⃣ Ninick ~ Cilegon
Assalamu'alaikum, 

Kalau misalnya terkadang adik saya kalau misal tidak diturutin kemauannya terus nanti tiba-tiba tuh marah-marah terus wajahnya suka berubah lebih tua dari biasanya.

Itu kenapa ya bun setiap dia marah-marah pasti begitu nanti kalau sudah tidak marah wajahnya jadi seperti anak kecil lagi?

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ukhty, marah biasanya wajah memerah, urat leher tegang, mata melotot. Wajah akan tampak lebih buruk lagi bila disertai mulut mengumpat.

Wajar akan terlihat tua, ingatkan selalu tentang pahala sabar dan balasan orang yang menahan amarah ukhty.

0⃣5⃣ iandika ~ Kartasura
Ada ungkapan "lebih baik marah diungkapkan daripada disimpan dalam hati akan membuat sakit hati."

Apakah itu termasuk ajakan yang menyesatkan?

🔷Jawab:
Bisa iya bisa tidak, marah untuk izzah harga diri atas agama, kedzoliman atau ketidakadilan, perlu itu, tampilkan, keluarkan. Contoh kecil marah atas hutang yang belum dibayar setelah berkali kali diingatkan.

Sedangkan marah dalam hal hubungan kekeluargaan, teman dan seterusnya. Sepanjang kita bisa bersabar, diam, menahan itu lebih mulia dengan pahala yang besar.

0⃣6⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum,

Bagaimana caranya agar hati ini tidak sakit ketika bertemu saudara yang punya tabiat suka bicara seenaknya. Dan merasa puas ketika kita tersinggung marah atau nangis. Dan akan terus menyerang dengan kata-kata belum berhenti sebelum ada reaksi dari kita berupa marah nangis atau nahan amarah.

Ketika kita marah beliaunya merasa sukses yang akhirnya justru mengacungkan tangan ke kita untuk men justice kita betapa buruk akhlaq kita?

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Pandangan atau prasangka manusia  sangat kecil dengan penilaian Allah nanti, abaikan tetap fokus pada amal dan akhlakul karimah, Ini perlu dilatih.

Selalu ingat akan pahala bersabar, ketika terjebak dalam suasana marah segera istighfar, taawudz, belajar memahamkan atas hak kita itu ternyata dibatasi hak orang lain, sehingga kita mudah berlapang dada, perbanyak doa, puasa, dan sholat malam.

Namun jika itu sudah menyangkut ke dzoliman, ketidakadilan atas harga diri atau izzah sebagai muslim, kota berhak marah dan melawan.

0⃣7⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz tapi memang menahan amarah tuh sulit yah menurut saya soalnya saya sendiri kadang-kadang suka emosi-emosi sekali kalimat yang sering aki ucapin bodoh amat suruh siapa bikin kesel bikin emosi saja bagaimana sih caranya jadi orang sabar?

🔷Jawab:
Ini perlu dilatih, dengan mulai bersabar terhadap hal-hal yang kecil. Selalu ingat akan pahala bersabar, ketika terjebak dalam suasana marah segera istighfar, taawudz, belajar memahamkan atas hak kita itu ternyata dibatasi hak orang lain, sehingga kita mudah berlapang dada, perbanyak doa, puasa, dan sholat malam.

0⃣8⃣ Fitri ~ Gresik
Tadz, bagaimana jikalau saat marah kita sudah melakukan tahapan untuk menahan marah namun tidak mereda, apa yang harus kita lakukan?

🔷Jawab:
Tetap semangat melatih diri, kalau sudah tidak mampu menahan lebih baik pergi. Wudhu, sholat, stay baca Quran.

Tapi boleh kok dikeluarkan marahnya tentunya  dengan tetap mengontrol nafsu, fokus dan pikiran jernih, bahwa marahnya kita atas ke dzoliman atau ketidakadilan yang kita terima.

Wallahu al'am

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


"Janganlah engkau marah, maka bagimu surga..."

Semoga kita bisa mengamalkan ini agar mudah pula kita masuk surga ya shalihah.

Aamiin...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

K O N S U L T A S I 🌐🔹(CLaSS iBu HaMiL)



OLeH: Team Kesehatan PeRiNDu SuRGA

Sabtu, 16 November 2019
Moderator : Neng Ella
Notulensi   : Han
➖➖➖➖➖➖➖➖

0⃣1⃣ Esa ~ Bogor
@drg. Selly Priliana Dewi

Baby baru tumbuh gigi  biasanya diawali rewel sama demam.

1. Adakah kemungkinan baby demam lagi untuk tumbuh gigi berikutnya?

2. Apa penyebab baby demam saat awal tumbuh gigi?

Jazakillah atas jawabannya dok.

💊Jawab:
1. Bisa iya bisa tidak. Tergantung daya tahan tubuh dan kondisi rongga mulut.

2. Daya tahan tubuh yang bereaksi dengan adanya luka robek yang ditimbulkan gigi saat tumbuh.

0⃣2⃣ Winda ~ Pati
@dr. Valleria, Sp.OG

Dok saya sekarang sedang hamil kurang lebih usia kandungan 14 minggu, beberapa hari yang lalu pas saya pergi tiba-tiba seperti ngos-ngosan. Terus rasanya kepala berat dan mata jadi gelap seperti mau pingsan, padahal saya baru jalan sebentar dan pas berangkat juga baik-baik saja.

Itu kenapa ya dok?
Adakah tips supaya tidak terulang?

Jazakillah khairan dok.

💊Jawab:
Biasanya karena lapar (gula darah mendadak turun) atau dehidrasi (kurang cairan) atau hipoksia (kurang oksigen).

√ Solusinya:
Makan dan minum teratur, sesuai kebutuhan dan cegah anemia.

0⃣3⃣ Mala Hasan ~ Lampung
@Bunda Heradini Faizah, S.Psi

Assalamualaikum bunda,
Namanya sama dengan nama adik saya (maaf ya bunda).

Ini titipan dari seseorang yang malu jika bertanya langsung.

Bagaimana menghadapi  saudara yang tidak mau di nasehati. Jika dinasehati malahan marah dan tidak terima kalau dikatakan dia dan suami salah dalam beberapa hal tidak boleh juga anak-anaknya di katakan salah dalam pergaulan, padahal sudah jelas salah.

Jika di biarkan tidak tega, jika dinasehati tidak terima, jadi buah simalakama. Jadi akhirnya yang lain lebih memilih tidak ketemu saudara daripada ribut.

Jadi apa yang harus di lakukan menghadapi sikap yang seperti ini?

Jazakillahu khoiran bunda

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Iya...
Ini memang seperti buah simalakama.
Dibiarkan nanti dikira kita tidak peduli. Dinasehati  malah bikin ribut.

Coba ibu selidiki siapa kira-kira orang yang didengar oleh mereka. Apakah orang tuanya, apakah sahabatnya, apakah pimpinannya dan lain-lain. Jika sudah, minta tolong sama mereka untuk menasehati.

Atau bisa juga dalam pertemuan keluarga, hal tersebut dibahas sama-sama jika efek dari didikan yang salah itu imbasnya bisa kemana-mana.

Tidak apa-apa minta tolong orang lain. Buka  maksud membuka aib atau mengghibah, tapi untuk kebaikan keluarga bersama-sama.

0⃣4⃣ Annisa ~ Tangerang
@dr. Valleria, Sp.OG

Dok, jika hari ini terakhir haid, apa besok langsung masuk masa subur?

💊Jawab:
Mungkin, jika siklus haidnya 21 hari.

0⃣5⃣ Khodijah ~ Solo
@Rif'atul Amini, S.Gz

Baby usia 10 bulan bb 6,5 hb 10,1.

Makanan apa ya yang bisa menaikan hb pada anak usia 10 bulan?

Terimakasih atas jawabannya

💊Jawab:
Penambahan zat besi bisa dalam bentuk makanan sehari-hari atau suplemen (di luar dari porsi makan).

Untuk makanan sendiri sumber zat besi sendiri yang terbaik adalah dari protein hewani, terutama yang berwarna merah seperti daging merah, hati, telur, ikan, dan unggas.

Sayuran sendiri bayam hijau dan bayam merah. Buah-buahan bisa jambu merah saring.  Sedangkan suplemen yang saya sarankan adalah sari kurma dan madu asli.

0⃣6⃣ Diah ~ Yogja
@Bidan Khoirunnisa Yurliyana,S.Si.T.,M.Kes

Saya baru ikut KB suntik bulan lalu setelah balita usia 1,5 tahun. Setelah KB saya menstruasi 2 Minggu, selama 1 Minggu lancar 1 Minggu lagi selang-seling. Dua hari ini seperti ada tanda lagi mens tapi sekitar pagi sampai sore, kalau malam tidak ada. Apakah itu normal atau harus di cek?

Terimakasih

💊Jawab:
KB suntik yang berapa bulan bunda Diah?
KB suntik 3 bulan atau KB suntik 1 bulan?
Balitanya laki laki atau perempuan?

🌸KB suntik yang 3 bulan.
Anak saya Perempuan usia 1,5 tahun.

💊Pilihan KB bunda Diah sudah tepat. InsyaAllah.

Haid tidak teratur adalah efek samping yang paling umum dari penggunaan KB suntik, mulai dari tidak haid selama beberapa bulan, spotting (flek-flek), hingga terjadi perdarahan hebat. Hal ini terjadi karena perubahan hormon setelah dilakukan suntik KB.

Efek perubahan ini adalah efek yang wajar, bukan sesuatu yang berbahaya. Jika bunda tidak memperpanjang suntikan KB-nya, maka siklus haid akan kembali lagi seperti biasa.

Selain dari pengaruh KB hormonal, menstruasi yang tidak teratur bisa juga disebabkan oleh anemia, dan lain-lain.

Jika bunda merasa terganggu dengan kondisi bunda baiknya bunda segera memeriksakan ke bidan atau dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.

0⃣7⃣ Khodijah ~ Solo
@Bidan Khoirunnisa Yurliyana,S.Si.T.,M.Kes

Bu bidan bagaimana menghitung masa subur?

💊Jawab:
Menghitung masa subur lebih mudah untuk wanita dengan siklus haid teratur.

Untuk menentukan siklus haidnya, diperlukan data (tanggal hari pertama haid terakhir) selama minimal 5 siklus haid.

Silahkan cantumkan tanggal hari pertama haid terakhir bunda Khodijah selama 5 siklus haid, untuk saya bantu penghitungan masa suburnya.

🌸Saya januari tanggal 6 melahirkan. Selesai nifas tanggal 8 februari, tanggal 14 keluar lagi.

Bulan Maret tanggal 2,
April & Mei TIDAK HAID,
Bulan Juni tanggal 18,
Bulan Juli tangga 29,
Bulan Agustus TIDAK HAID,
Bulan September tanggal 12,
Bulan oktober tanggal 17,
Bulan ini BELUM HAID.

💊Siklus Haidnya tidak teratur sekali yaa...

Bunda Khodijah menyusui ASI exclusif?

Apakah sudah ber KB?

🌸Iya bu bidan, makanya saya suka bingung kenapa begitu ya...

Iya ASI exclusif.

Ada keinginan sebenarnya bu bidan, tapi belum ada keberanian untuk KB.

Lihat kasus teman-teman jadi merinding sebelum melangkah.

💊Secara umum, Ovulasi terjadi sekitar 12 sampai 14 hari sebelum periode menstruasi dimulai.

Rata-rata masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17 setelah hari pertama menstruasi, jika bunda menggunakan kontrasepsi dengan sistem KB Kalender, diwaktu inilah tidak boleh bersetubuh.

✔CARA MENGHITUNG MASA SUBUR:

A) Tentukan Panjang Siklus Menstruasinya.

Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi, sampai hari terakhir, yaitu hari sebelum periode menstruasi selanjutnya dimulai.

Disini sudah didapatkan data hpht bunda:
√ 14-02-2019
√ 02-03-2019
√ April & Mei TIDAK HAID
√ 18-06-2019
√ 29-07-2019
√ Agustus TIDAK HAID
√ 12-09-2019
√ 17-10-2019
√ November BELUM HAID

Sangat tidak teratur siklus haidnya, bisa disebabkan karena bunda sedang menyusui ASI exclusif, atau karena penyebab lain.
Baiknya Diperiksakan Ke Dokter Untuk Penyebab Pastinya.

Jika saya hitung siklus haidnya dari bulan Juni-Oktober 2019, didapatkan:
# Siklus Haid Terpendek: 35 hari

#Siklus Haid Terpanjang: 45 hari

B) TENTUKAN MASA SUBUR.

Dengan cara:
~ Siklus Terpendek Dikurangi 17

~ Siklus Terpanjang Dikurangi 11

~ Berarti:
√ 35-17 = 18
√ 45-11 = 34

✔Artinya: Hari paling subur bunda adalah antara hari 18 dan 34 dari siklus menstruasi bunda.

Untuk metode KB kalender, di tanggal inilah, tidak diperbolehkan bersetubuh.

Kira-kira seperti itu penghitungannya ya Bun, pastikan setiap kali bunda mendapatkan haid dicatat ya.

Semoga bermanfaat.

Aamiin

0⃣8⃣ Risma ~ Kediri
@drg. Selly Prilliana Dewi

Dok, anak saya usia 9 bulan belum tumbuh gigi.  Bagaimana cara menstimulasi biar cepat tumbuh dan maksimal usia berapa bulan gigi harus numbuh?

💊Jawab:
Ditunggu saja dengan sabar. Sambil di nutrisi makanan seimbang.

Tidak ada maksimal ataupun minimal,  semuanya variatif.

0⃣9⃣ Rosi ~ Jambi
@Bidan Khoirunnisa Yurliyana,S.Si.T.,M.Kes

Assalamu'alaikum bu bidan,

Saya baru melahirkan tanggal 4 juni 2019, sekarang saya hamil 7-8w, dan saya masih menyusui, sebenarnya saya masih berat menerima ini.

Pertanyaannya, apa harus ada tambahan nutrisi untuk memenuhi keduanya? (Masukan dan saran)

Terimakasih

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Pastinya bunda harus meningkatkan kualitas gizi yang dikonsumsi agar tetap bisa menyusui ASI dan agar kehamilan bunda Rosi berjalan baik dan aman.

Jenis nutrisi yang diperlukan antara lain karbohidrat, protein, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral, yaitu dengan cara bunda mengonsumsi jenis makanan yang beraneka ragam.

Bunda...
Tidak ada satu makanan tunggal yang mengandung semua nutrisi. Bunda harus mendapatkannya dengan mengonsumsi bermacam kelompok makanan cukup nutrisi.

InsyaAllah tidak ada masalah dengan produksi ASI nya karena saat hamil produksi ASI tetap berjalan.

Jangan lupa untuk terus memeriksakan kondisi kehamilan bunda secara teratur pada bidan atau dokter untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin.

Begitu pula untuk si Kecil yang masih mengonsumsi ASI, pastikan pertumbuhan berat badannya berlangsung baik dengan melakukan kontrol rutin di bidan atau dokter melalui buku KIA atau KMS nya.

^^^_^^^

@Bidan Khoirunnisa Yurliyana,S.Si.T.,M.Kes
@Bidan Devi Inggerianie, S.ST.,M.Kes
@dr. Barry Army Bakry, Sp.A
@dr. Lilis Kurniah R., M.A.R.S
@dr. Valleria, Sp.OG
@Rif'atul Amini, S.Gz
@drg. Selly Priliana Dewi
@dr. Fendi F.G.,Sp.BS
@dr. Merta Arum Prastika
@Heradini Faizah, S.Psi
➖➖➖
🌷bkc🌷