Selasa, 15 September 2020

KEINDAHAN HATI



OLeH  : Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I.

 💘M a T e R i💘

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dalam sebuah kisah sufi yang terkenal, tersebutlah sebuah kisah tentang seorang pemuda ahli ibadah dan seorang pecinta dunia. Suatu hari, si ahli ibadah memasuki hutan yang penuh dengan singa. Melihat kedatangan pemuda ahli ibadah tadi, singa-singa di hutan itu merasa senang dan menyambutnya. Sementara itu, si pecinta dunia yang tatkala itu sedang berburu, baru saja memasuki hutan yang sama. Melihat kedatangan si pecinta dunia dan rombongannya, singa-singa itu mengaum siap menerkam sehingga membuat mereka merasa ketakutan.

Si ahli ibadah melihat kejadian itu dan dia berusaha menenangkan singa-singa tersebut. Maka berkatalah si ahli ibadah kepada si pecinta dunia dan orang-orangnya setelah menenangkan singa-singa ini, “Kalian hanya memperbagus dan memperindah penampilan luar saja, maka kalian takut kepada singa. Adapun kami, kami selalu memperbaiki dan memperbagus batin kami, sehingga singa pun takut kepada kami.”

Kisah di atas memuat pelajaran penting tentang hati sebagai pusat kebaikan. Hati adalah ibarat Raja yang punya hak veto dalam memerintah seluruh anggota jasmani menuju perbuatan baik atau jahat. Untuk merawat dan memperindah hati agar bercahaya, maka seseorang perlu terus-menerus mempertahankan dan mengamalkan kebaikan. Hati akan terus bersih, bening dan bercahaya jika kejahatan terus dihindari, jauh dari debu-debu dengki, riya`, takabbur, dan cobaan dijalani dengan ikhlas.

Memelihara hati bukanlah tugas yang sulit. Ini merupakan tugas yang wajib dilakukan setiap Muslim. Andaikatapun sulit atau mudah, itu harus dilakukan agar hati yang bersih berpendar dengan sinar kebaikan. Hati adalah wajahnya jiwa. Orang yang jiwanya baik, hatinya akan baik. Cara memperbaiki jiwa dengan memperbaiki hati.

Hati, dalam pandangan Imam Abdullah Al-Haddad adalah tempat penglihatan Alloh ﷻ. Sebelum yang lain, Alloh ﷻ melihat hati seseorang terlebih dahulu. Disisi berbeda, anggota lahir badan kita menjadi tempat perhatian sesama makhluk yang acap dipandang dengan pandangan kekaguman.

Dalam sebuah doanya, Rasulullah ﷺ mengatakan:

“Allahummaj`al Sariiratiy Khairan Min `Alaaniyatiy Waj`al `Alaaniyatiy Shaalihah.”

(Ya Allah, jadikanlah keadaan batinku lebih baik dari keadaan lahirku dan jadikanlah keadaan lahirku baik).

Inilah salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi kepada Alloh ﷻ. Di dalamnya terkandung permintaan agar menjadikan suasana hati lebih bagus ketimbang keadaan lahir.

Pertanyaannya, mengapa Nabi menitik beratkan pada batin atau hati? Imam Abdullah menjawab:

“Ketika hati baik, maka keadaan lahir akan mengikuti kebaikan itu pula. Ini merupakan sebuah kepastian.” Keyakinan ini didasarkan pada peringatan sabda Nabi Muhammad ﷺ sendiri: “Di dalam jasad ada sekerat daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
(HR. Bukhari-Muslim)

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Adhry ~ Makassar
1. Bagaimana mempercantik hati jika sudah terlanjur di zalimi orang yang sama berkali-kali orang sudah dimaafkan berkali-kali tetapi masih menzalimi kita. Kan otomatis yang ada rasa dongkol sama dia dan tidak mau bertemu lagi karena jika bertemu pasti hati jadi sakit dan marah.

2. Bagaimana juga menata hati agar terus terjaga dari zina hati?

🔷Jawab:
1. Hiasi hati dengan berdzikir dan rutinkan membaca ayat suci Al-Qur'an dan tata lewat qiyamullail, akan Alloh ﷻ pulih kan dan terjaga hatinya.

2. Cara menata hati dengan adanya keikhlasan setiap beramal shalih disertai kesabaran dan ketaatan hanya kepada Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Hati yang indah dapat merasakan kesejukan iman dan Islam.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar