Selasa, 15 September 2020

MENEPIKAN KELUHAN



OLeH  : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

 💘M a T e R i💘

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Alhamdulillah Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan Rahmat dan kesempatan untuk kita malam ini. Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, keluarga,  sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Semoga semua sehat dan dalam lindungan Allah Azza Wajalla, senang bisa bersama malam ini.

Pernahkah kita menghitung berapa kali mengeluh dalam satu hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Jika dibuat daftarnya, bisa jadi sepanjang hari itu kita lebih banyak mengeluh dari hal-hal yang sepele di rumah sampai hal-hal yang berat di tempat kerja atau di lingkungan tempat kita tinggal.

Suatu hal yang wajar jika sesekali kita mengeluh, karena sudah menjadi kodrat manusia suka berkelu kesah seperti disebutkan dalam Surat Al-Ma’arij ayat 19-21,

“Sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan sifat suka mengeluh. Apabila ditimpa musibah dia mengeluh dan apabila ditimpa kesenangan berupa harta ia jadi kikir.”

Tapi yang sering terjadi adalah, tidak ditimpa musibah pun kita kadang sering mengeluh. Jalanan macet kita mengeluh,. Pekerjaan rumah tangga menumpuk karena tidak ada pembantu, kita mengeluh. Anak rewel, kita mengeluh. Tugas di kantor bertambah, kita mengeluh. Seolah semua hal jadi bahan keluhan.

Pantaskan mengeluh? Padahal telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah berkeluh kesah? Padahal telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkanmu untuk membenahi segala sesuatunya.
Apakah kita bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? Lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab?
Janganlah kekuatan yang ada pada diri, terjungkal karena berkeluh kesah.

Ayo tegarkan hati, tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena tidak tahu jawaban dari masalahmu tersebut.

Mengeluh adalah indikasi tidak bersyukur atas nikmat Alloh ﷻ,

Alloh ﷻ berfirman,
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya”
(QS. An-Nahl: 18).

Ketika seseorang hanyut dalam keluhan, panca inderanya pun tidak mampu lagi memainkan perannya untuk melihat, mendengar, mencium dan merasakan nikmat yang bertebaran diberikan oleh Alloh ﷻ.

Hatinya serta merta buta dari mengingat dan bersyukur atas nikmat Alloh ﷻ yang tiada terbatas. Itulah sifat manusia yang selalu mempunyai keinginan yang tidak terbatas dan tidak pernah puas atas pemberian Alloh ﷻ kecuali hamba-hamba yang bersyukur dan itu hanya sedikit.

Pada zaman Khalifah Umar Al-Khatthab, ada seorang pemuda yang sering berdoa di sisi Baitullah yang maksudnya: “Ya Allah, masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit.”
Doa beliau didengar oleh Khalifah Umar ketika beliau (Umar) sedang melakukan Thawaf. Umar heran dengan permintaan pemuda tersebut. Selepas melakukan Thawaf, Khalifah Umar memanggil pemuda tersebut dan bertanya: “Mengapa engkau berdoa sedemikian rupa (Ya Allah, masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit) apakah tidak ada permohonan yang lain yang engkau mohonkan kepada Alloh ﷻ?" Pemuda itu menjawab: Ya Amirul Mukminin, Aku membaca doa itu karena aku takut dengan penjelasan Alloh ﷻ Surat Al-A’raf ayat 10, yang artinya:

“Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber atau jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur”.

"Aku memohon agar Allah memasukkan aku dalam golongan yang sedikit, (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah.” Jelas pemuda tersebut.

Kita memang harus waspada dengan sifat suka mengeluh ini, jika tidak ingin sifat buruk ini menjelma menjadi bagian dari karakter.

Untuk itu perlu latihan pengendalian diri agar tidak selalu melontarkan keluhan.

🔷🌷🔷
Bagaimana caranya?

◼️1. Biasakan Menyampaikan Keluh Kesah Pada Alloh ﷻ Semata

Ketika kita ditimpa kemalangan atau musibah, lebih baik kita menyampaikan keluh kesah dan kegundahan hati kita pada Alloh ﷻ. Karena Dia-lah Yang Maha Tahu segala persoalan dan kegundahan dalam jiwa kita.

“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."
(QS. Yusuf: 86)

◼️2. Kita Bisa Berkeluh Kesah Pada Orang Lain, Hanya Jika Keluh Kesah Itu Merupakan Hal Yang Penting

Ini mungkin berkaitan dengan upaya Anda untuk mendapatkan hak Anda, atau hak orang lain yang Anda kenal. Kadang memiliki keluhan dan menyampaikan keluhan pada orang lain itu penting, asalkan disampaikan dengan baik-baik dan tidak berlebihan.

◼️3. Bicarakan Solusi Yang Praktis

Daripada mengeluh tiada akhir, lebih baik memikirkan atau membicarakan solusi praktis atas permasalahan yang kita hadapi. Tidak ada masalah yang tidak bisa dicari solusinya. Jika menemui jalan buntu, mohonlah bantuan pada Alloh ﷻ.

◼️4. Jangan Membesar-besarkan Hal Yang Kecil

Anas bin Malik berkata,
“Saya melayani Rasulullah ﷺ selama dua puluh tahun dan beliau tidak pernah mengatakan ‘ahh’ pada saya. Dan beliau tidak pernah mengatakan apapun yang tidak saya lakukan, ‘mengapa kamu tidak melakukannya?’ atau apapun yang telah saya lakukan, ‘mengapa engkau melakukan itu?'” (HR Muslim).

Jadi biarkan saja hal-hal sepele yang tidak penting itu lenyap dan tidak lagi mengganggu pikiran kita.

◼️5. Bicaralah Tentang Nikmat Alloh ﷻ

Daripada memilih membicarakan segala sesuatu yang salah dalam hidup Anda, pilihlah topik pembicaraan tentang hal-hal yang menyenangkan dalam hidup Anda. Dengan bersikap seperti ini, bukan hanya membantu Anda menghindar dari keluhan, tapi juga mematuhi perintah Alloh ﷻ untuk selalu mensyukuri nikmat Alloh ﷻ, “Lalu nikmat Allah manakah yang engkau dustakan?”

◼️6. Ingatlah Mereka Yang Kurang Beruntung

Salah satu cara untuk menyentak kita kembali untuk melihat realitas dan menghargai berkah yang Alloh ﷻ berikan pada kita adalah mengingat mereka yang kurang beruntung dari kita. Bacalah berita-berita tentang orang lain yang menderita di Asia, Afrika, dan seluruh dunia.

Bacalah tentang kehidupan anak yatim piatu di Palestina, tentang kehidupan para tunawisma di lingkungan kita sendiri. Sesekali berinteraksilah dengan mereka dan jangan menenggelamkan diri dalam rasa putus asa, tetapi menggunakan cerita mereka sebagai alat untuk bersyukur dan bersyukur kepada Alloh ﷻ atas apa yang kita miliki.

◼️7. Kurangi Stres Dalam Hidup Anda

Kita mungkin mengeluh karena kita mengalami stres yang cukup berat dalam kehidupan ini. Anda perlu tempat untuk menyendiri. Berhentilah sejenak, carilah tempat yang tenang untuk bersantai, duduk di ruang yang gelap, tarik napas dalam-dalam selama beberapa menit, berjalan-jalan di luar rumah, mendengarkan lagu-lagu nasheed dan membaca beberapa Al Qur’an akan memberikan ketenangan bagi hati dan pikiran yang sedang tertekan.

◼️8. Bacalah Kisah-kisah Dalam Sirah

Catatlah bagian-bagian yang penting dan pengalaman para nabi, sahabat nabi dan generasi-generasi muslim di masa lalu, belajarlah dari pengalaman, sikap dan cara mereka menghadapi masalah.

◼️9. Bicarakan Masalah-masalah Lain Yang Lebih Penting

Misalnya hal-hal baru yang mengundang minat Anda untuk belajar, proyek-proyek untuk pekerjaan Anda atau pengalaman jalan-jalan melihat keindahan alam yang membuat Anda merenungkan keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa.

◼️10. Ceritakan Pengalaman-pengalaman Lucu Yang Pernah Anda Alami, Asal Bukan Cerita Bohong

Ketika berkumpul bersama teman atau keluarga, akan lebih ceria jika kita mendengar cerita-cerita lucu daripada mendengar keluhan, yang mereka sendiri tidak bisa membantu memberikan jalan keluar. Ceritakanlah hal-hal ringan yang lucu dan berkesan yang pernah Anda alami, ini akan membuat suasana dan orang di sekeliling Anda lebih menyenangkan.

◼️11. Cari Lingkungan Yang Lebih Baik

Apakah kita merasakan lebih banyak mengeluh jika kita berada di sekitar orang-orang tertentu? Mungkin itu karena kita tidak memiliki banyak kesamaan minat dengan orang-orang tersebut, atau karena mereka tidak tertarik untuk bersikap positif dan berterima kasih. Jika itu terjadi, maka sudah saatnya kita mencari lingkungan teman yang lebih baik.

◼️12. Sedikit Bicara

Umumnya, jika kita sudah mencoba segala sesuatu yang kita pikirkan dan masih menemukan diri kita terlalu banyak mengeluh, mungkin itu karena kita sudah terlalu banyak bicara. Jangan biarkan setan yang mengarahkan kita untuk bicara hal-hal yang tidak berguna atau berbahaya.

Pertahankanlah kelembaban lidah dengan selalu mengingat Alloh ﷻ. Bertobatlah kepada-Nya dan bershalawat lah atas nama Rasulullah ﷺ  sesering mungkin.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Setyaning ~ Karanganyar
Assalamu'alaykum Ustadzah, 

Ketika kita punya masalah yang masih menggantung, belum deal, misalnya kita mengajukan bea siswa tapi belum di acc,  kita merasa gundah yang berkepanjangan sambil menunggu keputusan.
Supaya tidak gundah,  resepnya apa Ustadzah? 

Syukron atas pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam Mba,

Coba baca point ke tujuh dari materi kita diatas, hal diatas bisa dilakukan untuk menghilangkan, minimal mengurangi kegalauan, dan satu hal yang terpenting adalah berdoa kepada Allah Azza Wajalla untuk memberikan apa yang kita butuhkan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum umi,

Ketika kita merasa lelah sama semuanya dan ngerasa ngeluh dengan keadaan kalau kita ngeluarin nya dengan cara menangis apa itu baik um?

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Boleh-boleh saja mba Fitri, jika memang menangis membuat kita lega, tidak ada salahnya, asal tidak ada kalimat menyesali apa yang telah Alloh ﷻ berikan untuk kita.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Kesabaran termasuk akhlak Islam yang utama dan wajib. kesabaran adlah kepala dari sebuah keimananan.
Alloh ﷻ berfirman,
“Telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israel disebabkan kesabaran mereka,”
(QS. Al-A’raf: 137).

Kesabaran merupakan kepala dari keimanan, seorang yang memiliki kesabaran akan menahan diri dari marah, benci, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan tubuh dari perbuatan merusak.

Jangan mudah menyerah dengan keluhan atas apa yang masih Alloh ﷻ ciptakan sulit dan penuh tantangan. Terimalah dengan sabar, nikmati dengan penuh ikhlas, dan yakinlah masalahmu itu tidak akan selamanya.

Semuanya telah Alloh ﷻ tentukan kapan ia harus berakhir, maka tunggu semua itu dengan tetap bersabar dan yakin bahwa kamu akan tetap kuat menjalani apa yang sudah seharusnya kamu jalani bila terus percaya akan kebaikan-Nya.

Demikian dari saya, semoga bermanfaat,  mohon maaf lahir dan bathin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar