Selasa, 29 September 2020

MENGENAL THIBBUN NABAWI



OLeH  : Ustadz Abdul Rohim

        💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

🌸MENGENAL THIBBUN NABAWI

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Alhamdulillah... 
Bersyukur kita kepada Allah Ta'ala atas segala limpahan nikmat-Nya.

Kita memohon kepada-Nya agar malam ini Alloh ﷻ jadikan malam yang terbaik bagi kita semua dari malam-malam yang pernah kita jalani.

Alloh ﷻ sehatkan bagi yang saat ini sedang sakit.
Alloh ﷻ lapangkan hatinya bagi yang saat ini sedang sempit.
Alloh ﷻ mudahkan untuk melunasi hutangnya bagi yang saat ini terjerembab dalam hutang.
Alloh ﷻ segerakan jodohnya bagi yang saat ini sedang menantikan.
Aamiin

Insyaa Allah kajian malam ini kita akan bahas MENGENAL THIBBUN NABAWI.

Ada yg sudah tahu apa itu Thibbun Nabawi?

Thoyib...
Pengobatan ala Nabi. Benar memang namun tahukah kita apa yang dimaksud dengan pengobatan ala Nabi?

Saat ini kita sering mendengar slogan Back To Nature...  Atau ada juga kembali ke Herbal..

Apakah Back To Nature termasuk yang dimaksud dengan Thibbun Nabawi?

Pengobatan dengan prinsip “BACK TO NATURE” kembali marak akhir-akhir ini. Slogan-slogan terkait pengobatan herbal dan Thibbun Nabawi pun menjadi sering kita dengar.
Alhamdulillah, secara umum hal ini merupakan kebaikan, karena berobat dengan herbal dan Thibbun Nabawi yang alami dan diracik oleh ahlinya akan mujarab dan bermanfaat, selama dilakukan oleh ahlinya yang berpengalaman.

Dengan maraknya hal ini, maka kita temui banyak toko-toko yang menjual herbal dan bahan Thibbun Nabawi, banyak praktisi membuka praktek pengobatan. Kemudian tidak kalah juga di dunia maya, bermunculan toko online yang menawarkan hal ini. Akan tetapi yang perlu kita luruskan dalam hal ini adalah, para penjual yang menawarkan pengobatan jenis tersebut, belum mengetahui perbedaan antara Thibbun Nabawi dan herbal. Beberapa herbal disebut sebagai Thibbun Nabawi sehingga pembeli merasa yakin bahwa ini adalah pengobatan yang mujarab dan manjur karena diklaim didukung oleh dalil.

Misalnya ada ramuan herbal tertentu, kemudian sekedar ditambahkan dengan madu dan habbatussauda, maka serta-merta diklaim sebagai Thibbun Nabawi. Contoh lainnya lagi, suatu bahan pengobatan karena berasal dari Arab atau nama bernuansa Arab, sebagian mengklaim ia adalah Thibbun Nabawi. Semisal ramuan rumput Fatimah dan tongkat Ali.

Inilah yang kita bahas dalam kesempatan kali ini. Mari kita mengenal apa itu Thibbun Nabawi, bagaimana metode-nya dan bagaimana prinsipnya.

Ada beberapa pengertian mengenai Thibbun Nabawi yang didefinisikan oleh ulama diantaranya:

الطب النبوي هو كل ما ذكر في القرآن والأحاديث النبوية الصحيحة فيما يتعلق بالطب سواء كان وقاية أم علاجا

“Thibbun nabawi adalah segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih yang berkaitan dengan kedokteran baik berupa pencegahan (penyakit) atau pengobatan.”

الطب النبوي هو مجموع ما ثبت في هدي رسول الله محمد صلى الله عليه وسلم في الطب الذي تطبب به ووصفه لغيره.

“Thibbun Nabawi adalah semua shahih dari tuntunan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bidang kedokteran, yang beliau gunakan sendiri atau beliau gunakan untuk mengobati orang lain.”

تعريف الطب النبوي: هو طب رسول الله صلى الله عليه وسلم الذي نطق به ، واقره ، او عمل به وهو طب يقيني وليس طب ظني ، يعالج الجسد والروح والحس.

“Definisi Thibbun Nabawi adalah (metode) pengobatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau ucapkan, beliau tetapkan (akui) beliau amalkan, merupakan pengobatan yang pasti bukan sangkaan, bisa mengobati penyakit jasad, roh dan indera.”

Dari beberapa definisi tersebut, maka Thibbun Nabawi contohnya seperti apa yang beliau ucapkan tentang keutamaan habbatussauda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ هَذِهِ الحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، إِلَّا مِنَ السَّام

”Sesungguhnya pada habbatussauda’ terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian.”

Contoh Thibbun Nabawi yang Nabi Shallallahu’alaihi  Wasallam tetapkan (akui), yaitu kisah sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang me-ruqyah orang yang terkena gigitan racun kalajengking dengan hanya membaca Al-Fatihah saja. Maka orang tersebut langsung sembuh.

🌸🌷🌸
Istilah Thibbun Nabawi sebenarnya tidak dikenal pada masa kerasulan. Penggunaan istilah tersebut baru familiar pada abad ke-13 oleh Ibnul Qayyim al-jauziyah dalam kitabnya Zaadul Ma'ad. Dalam bahasa Arab, thibb berasal dari thabba - yathubbu - thabban yang bermakna kemahiran, memperbaiki, mengobati.
Dari akar kata yang sama, thabbib berarti pelaku yang mengobati atau dokter. Sehingga, thibb-an-nabawi secara bahasa berarti pengobatan Nabi. Adapun Ibnul Qayyim al-jauziyah memaknai secara istilah thibb bermakna ilmu untuk mengetahui kondisi tubuh manusia dari aspek kesehatan, baik untuk memelihara kesehatan maupun mengobatinya. Metode pengobatannya tidak seperti pengobatan yang dilakukan dokter.
Thibbun Nabawi bersifat qath'i dan ilahi yang bersumber dari wahyu kenabian dan kesempurnaan akal. Adapun pengobatan lain secara umum hanya berlandaskan perkiraan, dugaan, dan percobaan.

Ibnul Qayyim al-jauziyah pun mengatakan, kemujaraban Thibbun Nabawi akan dirasakan manfaatnya jika menerima dan meyakini Alloh ﷻ akan memberikan kesembuhan baginya. Sehingga, pengobatan Thibbun Nabawi hanya cocok bagi jiwa yang baik sebagaimana pengobatan dengan Alquran yang tidak cocok kecuali bagi jiwa yang baik dan hati yang hidup.
“Hal-hal tersebut bukanlah disebabkan kekurangan pada obat, namun lebih disebabkan buruknya karakter, rusaknya tempat, dan tidak adanya penerimaan,” demikian penjelasan Ibnul Qayyim al-jauziyah dalam Thibbun Nabawi.

Dalam sirah Rasul, banyak sekali Rasulullah ﷺ memberikan anjuran obat bagi sahabat yang sakit. Dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah ﷺ pun mengandung tuntutan hidup sehat yang patut menjadi uswah. Beberapa jenis obat-obatan yang pernah dianjurkan Rasulullah ﷺ diantaranya habatussauda atau jintan hitam, madu, minyak zaitun, kurma, air zam-zam, bawang putih, ismid, dan kam'ah.

Rasulullah ﷺ juga mengajarkan pengobatan seperti bekam (hijamah), khitan, wudhu, dan gurah. Selain itu, ayat-ayat Alquran juga sering kali digunakan untuk pengobatan. Dikenal juga pengobatan dengan ruqyah.

Secara garis besar, Ibnul Qayyim al-jauziyah membagi tiga jenis pengobatan nabi, yakni pengobatan dengan menggunakan obat-obatan alami (natural), pengobatan dengan menggunakan obat-obatan ilahiah (petunjuk ketuhanan), serta pengobatan dengan menggabungkan kedua unsur tersebut.

Tiga Metode Pengobatan
Ketika Rasulullah ﷺ berhasil membentuk masyarakat muslim di Madinah, perannya sebagai seorang Nabi sekaligus seorang pemimpin. Keteladanan Rasulullah ﷺ menjadi panutan bagi para sahabat. Sekalipun seorang nabi, beliau juga tetap sebagai manusia biasa. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Rasulullah ﷺ juga mengalami kondisi sebagaimana manusia biasa. Rasulullah ﷺ juga memiliki kiat-kiat khusus yang berhubungan dengan upaya menjaga kesehatan dan mengobati penyakit.

Dalam kitab Tibb an-Nabawi (hlm. 49), Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengklasifikasikan metode pengobatan dan untuk jenis-jenis penyakit yang berbeda dalam tiga kategori:

√ Pertama, obat alamiah untuk jenis penyakit yang bersifat fisik.

√ Kedua, obat ilahiyah untuk jenis penyakit yang kasat mata.

√ Ketiga, kombinasi obat alamiah dan ilahiyah.

Sebenarnya, praktek pengobatan alamiah pada zaman Nabi masih amat sederhana. Ibnul Qayyim al-Jauziyah (hlm. 30) menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ memiliki resep khusus tentang cara mengobati penyakit fisik yang menimpa dirinya, keluarga, dan para sahabat. Rasulullah ﷺ tidak menggunakan obat dari campuran bahan-bahan kimia, tetapi berupa jenis makanan sehat non kimiawi. Resep tersebut dikenal dengan istilah EQRABADZAIN, yang biasa dikonsumsi oleh bangsa Arab, Turki, India, dan bangsa-bangsa pengembara.

Bangsa Romawi yang telah maju dalam ilmu medis telah menggunakan obat yang terdiri dari campuran bahan-bahan kimia. Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ menggunakan metode berbekam dan minum madu untuk menjaga kesehatan. Misalnya, Hadits riwayat al-Bukhari dari ‘Aisyah menyebutkan, “Nabi Sholallahu 'alaihi wassalam amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu.”

🌸🌷🌸
Untuk kategori pengobatan ilahiyah, jenis-jenis penyakitnya tergolong kasat mata. Ilmu pengetahuan modern tidak mampu mendeteksi jenis-jenis penyakit ini.

Ibnul Qayyim al-Jauziyah (hlm. 21) membagi jenis penyakit ini menjadi dua: SYUBHAT dan SYAHWAT. Penyakit syubhat yang bersemayam dalam hati manusia sebagaimana disinyalir dalam surat al-Baqarah ayat 10 dan al-Muddatsir ayat 31.

Jenis penyakit ini timbul karena faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, misalnya rasa khawatir, bimbang, tekanan hutang, banyak pikiran, dan sebagainya. Ilmu pengetahuan modern baru dapat mengungkap jenis penyakit ini pada sekitar abad XVII.

Sedangkan penyakit syahwat disinyalir dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 32. Jenis penyakit ini, dalam teori psikologi modern, dikenal sebagai libido seksual. Penyakit inilah yang sering menjerumuskan seorang laki-laki untuk melakukan perzinaan.

Metode pengobatan jenis penyakit ini hanya dapat dilakukan oleh para Nabi dan Rasul-Nya. Sebab, syubhat dan syahwat termasuk jenis penyakit yang menggerogoti keimanan seseorang. Oleh karena itu, upaya menanamkan keimanan menjadi terapi paling efektif dalam hal ini. Rasulullah ﷺ telah memberikan bimbingan berupa doa-doa khusus untuk mengokohkan keimanan seseorang agar dijauhkan dari penyakit syubhat dan syahwat.

Untuk kategori pengobatan berupa kombinasi antara obat alamiah dan obat ilahiyah, jenis-jenis penyakitnya yang agak aneh dalam perspektif pengetahuan modern. Misalnya, penyakit yang disebabkan oleh mata jahat ('ain atau sihir), gangguan jin, dan serangan binatang melata. Sahabat Sahal bin Hunaif pernah mandi di sungai, setelah selesai lalu ia sakit demam. Mendengar berita tersebut, Rasulullah ﷺ lantas bersabda, “Perintahkan kepada Tsabit untuk berlindung kepada Allah (bagi Sahal) dengan ruqyah.” Ketika ditanya, apakah ruqyah bermanfaat? Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam menjawab, “Tidak ada ruqyah kecuali untuk menolak mata jahat, demam, dan gigitan binatang.” (HR. Abu Dawud).

Ibnul Qayyim al-Jauziyah (hlm. 215) mencatat beberapa doa untuk memohon perlindungan kepada Alloh ﷻ dari mata jahat, demam, dan gigitan serangga. Surat an-Naas dan al-Falaq (al-mu’awwidzatain) adalah salah satu di antara doa-doa untuk memohon perlindungan dari gangguan jin dan setan. Adapun doa yang diajarkan oleh Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam, diantaranya adalah,
“Aku berlindung melalui kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan, binatang, dan mata jahat.”

Di samping doa-doa tersebut, Ibnul Qayyim al-Jauziyah (hlm. 220) juga menyebutkan bahwa air putih bisa menjadi media untuk meruqyah. Syaikh Abdurrahman bin Hasan, dalam kitab Fathul Majid (bab sihir) menyebutkan, selain air putih, daun bidara juga termasuk media yang dapat digunakan untuk meruqyah sihir.

Sebagian orang salah paham dengan Thibbun Nabawi. Ada yang sekedar minum habbatussauda dan minum madu tanpa takaran yang jelas, ia sangka sudah menerapkan Thibbun Nabawi. Padahal seperti yang sudah dijelaskan bahwa Thibun Nabawi merupakan suatu metode yang kompleks. Begitu juga dengan sebagian kecil pelaku herbal yang hanya dengan menambahkan madu atau habbatussauda dalam ramuannya, maka ia klaim bahwa ramuannya adalah Thibbun Nabawi.

Perlu kita ketahui bahwa konsep Thibbun Nabawi adalah konsep kedokteran yang kompleks sebagaimana kedokteran yang lain. Dalam Thibbun Nabawi perlu juga kemampuan mendiagnosa penyakit, meramu bahan dan kadarnya, mengetahui dosis obat dan lain-lain.

Ibnu Hajar Al-Atsqalani rahimahullahu berkata,

فقد اتفق الأطباء على أن المرض الواحد يختلف علاجه باختلاف السن والعادة والزمان والغذاء المألوف والتدبير وقوة الطبيعة…لأن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب الداء إن قصر عنه لم يدفعه بالكلية وإن جاوزه أو هي القوة وأحدث ضررا آخر

“Seluruh tabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik. Karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.”

🌸🌷🌸
Jadi jika menggunakan madu dan habbatussauda tanpa dosis dan indikasinya, tentu ini bukan konsep Thibbun Nabawi.

Madu dan habbatussauda yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis baru bahannya saja. Perlu pengalaman tabib untuk meramunya menjadi sebuah obat yang mujarab. Sebagaimana penjelasan dalam hadits berikut.

عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ: «إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ

“Dari Sahabat Sa’ad mengisahkan, pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di antara kedua putingku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan hendaknya dia (Al-Harits bin Kalidah) mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuh beserta biji-bijinya, kemudian meminumkan mu dengannya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu ramuan obat yang sebaiknya diminum, akan tetapi beliau tidak meraciknya sendiri tetapi meminta sahabat Sa’ad radhiallahu ‘anhu agar membawanya ke Al-Harits bin Kalidah sebagai seorang tabib. Hal ini karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tahu ramuan obat secara global saja dan Al-Harits bin Kalidah sebagai tabib mengetahui lebih detail komposisi, cara meracik, kombinasi dan indikasinya.

Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan:

وَإِنَّمَا أَمَرَ الطَّبِيبُ بِذَلِكَ لِأَنَّهُ يَكُونُ أَعْلَمَ بِاتِّخَاذِ الدَّوَاءِ وَكَيْفِيَّةِ اسْتِعْمَالِهِ

“Sang tabib (Al-Harits bin Kalidah) memerintahkan demikian karena ia lebih paham bagaimana mengonsumsi obat, paham cara dan penggunaannya.”

Thibbun Nabawi adalah ibarat pedang yang tajam, hanya saja tangan yang memegang pedang tersebut juga harus kuat dan terlatih. Demikianlah jika kita berobat dengan Thibbun Nabawi, ada unsur keimanan dan keyakinan orang yang mengobati serta orang yang diobati tidak semata-mata sebab-akibat saja.

Kita ambil contoh mengenai air Zamzam. Air Zamzam yang di dalam hadis adalah sesuai dengan niat orang yang meminumnya baik berupa kesembuhan, kepintaran dan pemenuhan hajat.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ

“Air Zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.”

Ibnul Qayyim rahimahullah telah membuktikan mujarrabnya air Zamzam, beliau berkata,

وقد جرّبت أنا وغيري من الاستشفاء بماء زمزم أمورا عجيبة، واستشفيت به من عدة أمراض، فبرأت بإذن الله

“Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air Zamzam adalah  hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan ijin Allah Ta’ala.”

Jika ada orang di zaman ini sakit, kemudian minum air Zamzam dan ternyata tidak sembuh-sembuh walaupun sudah banyak dan lama meminumnya. Maka jangan salahkan air Zamzam dan hal tersebut adalah bukti bahwa Thibbun Nabawi berkaitan erat dengan keimanan dan tawakal.

Demikianlah kajian yang singkat ini, semoga bermanfaat.

Barakallahu fiikum

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Nurul F. ~ Tangsel
Assalamu'alaykum ustadz,

Seberapa besar pengaruh pikiran dengan hal-hal yang terjadi di luar logika?
Misal: Kejadian ular masuk kedalam kamar tetapi tiba-tiba hilang tanpa jejak.

Terkadang ingin berpositif thinking tentang kejadian itu tetapi disisi lain saya ingin tahu tentang itu, tapi terkadang jadi parno.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ketika mengalami seperti itu. Pertama adalah mohon perlindungan dengan membaca do'a-do'a perlindungan seperti kalimat tammah.

🌴Perlu ruqyah mandiri tidak ustadz?
Karena beberapa kali mimpi kurang baik.

🌸Ya Perlu.

🌴Membaca yasin 2 kali ada tuntunannya tidak ustadz dalam Islam?

Pernah teman menyarankan membaca yasin 2 kali untuk perlindungan.

🌸Boleh saja, tidak mesti 2 kali tapi lebih bagus yang sesuai dalil.

Amalan sunnah yang Rasulullah ﷺ ajarkan yaitu:
~ Berwudhu.
~ Mengkibas-kibaskan tempat tidur.
~ Membaca ayat kursi.
~ Membaca 3 qul di telapak tangan kemudian mengusapkannya ke seluruh tubuh.
~ Berdoa.
~ Maafkan orang lain
Tidur dengan posisi menghadap ke kanan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

Apakah Thibun Nabawi boleh untuk balita?
Kalau boleh apakah Ada batasan penyakit yang di derita atau bagaimana?

Terima kasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Boleh bahkan harus. Salah satu contohnya adalah mentahnik bayi yang baru lahir.
Untuk mengatasi penyakit dengan herbal, jika (bayi) masih mengkonsumsi ASI.

Usahakan ibunya saja yang mengkonsumsi herbal-herbal tersebut.

Barakallahu fiikum

0️⃣3️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadz,

Sekarang ini banyak sekali ustadz yang membuka pengobatan Thibun Nabawi. Bagaimana caranya agar kita bisa yakin kalau pengobatan itu benar tanpa ada syirik?

Jazakallah

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Herbal yang utama itu madu, habbatusauda, zaitun, kurma.

Adapun ciri praktek pengobatan syirik adalah dengan menggunakan jampi-jampi mantra bathil, menyentuh aurat dengan pasien yang bukan mahrom, bisa meramal, bisa melihat dan tahu jumlah jin dalam tubuh pasien, transfer penyakit, tenaga dalam, dan lain sebagainya.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum,

Ustadz, obat-obat herbal sekarang ini lagi marak sekali diperbincangkan dan banyak yang menjualnya juga "Back To Nature."
Nah ustadz kalau misal ada orang atau oknum-oknum yang menyalahgunakan obat trasidional dan pasti otomatis dampaknya ke Islam itu sendiri. Itu bagaimana ustadz, apa yang mesti dilakukan?

🌸 Jawab :
Wa'alaikumsalam,

Belajar lagi dengan ilmu yang sesuai tuntunan atau dalil, biar kita paham.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Fanti ~ Grobogan
Ustadz, bagaimana cara mengatasi susah tidur secara thibbun Nabawi?

🌸Jawab:
Dalam hadits yang diriwayatkan at Tirmidzi,  Buraidah berkata Khalid bin Walid Al Makhzumi r.a pernah mengeluh kepada Rasulullah ﷺ tentang dirinya yang sulit tidur.

Mendengar keluhan Khalid bin Walid itu, Rasulullah ﷺ pun mengajarkan agar ketika Khalid telah sampai di tempat tidur untuk membaca doa sebagai berikut. "Allahumma rabbi smawaati sab'i wa maa adzolat wa rabbal arodliyna wa maa aqollat wa robba syayaatini wa maa addollat kun liy jarroo min syarri kholqika kullihim jamiy'an, an yafrutho 'alayya ahadu minhum au anyabgiya 'azzaa jaaruka was jalla tsnaauka walaa ilaaha ghoiruka la Ilaha Illa anta."

"Ya Allah, Tuhan pencipta tujuh langit dengan segala yang dinaunginya, Tuhan pencipta seluruh jagat dengan segala apa yang dikandungnya, Tuhan pencipta setan-setan dengan segala yang disesatkannya, jadilah Engkau ya Allah pendamping yang melindungiku dari segal kejahatan yang akan diperbuat makhluk-makhlukmu kepadaku, atau siapa saja yang ingin menyakitiku atau menyerangku, Maha Tinggi Engkau dan tidak ada tuhan selain Engkau."

Karenanya saat seorang Muslim mengalami insomnia, jangan hanya mengandalkan obat semata. Terapi perlu juga dibarengi dengan berdoa kepada Alloh ﷻ seperti yang diajarkan Rasul kepada para sahabat.

Barakallahu fiikum

0️⃣6️⃣ Win ~ Semarang
Ustadz, herbal apa yang bisa menambah trombosit supaya tetap stabil?

🌸Jawab:
InsyaaAllah bisa dengan konsumsi bayam, jambu biji (merah).

Barakallahu fiikum

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Thibbun Nabawi bukanlah pengobatan alternatif yang menjadi pilihan terakhir seseorang saat berobat karena terkena penyakit.

Pengobatan Nabi Shalallahi Alaihi Wassalam diyakini dapat mendatangkan kesembuhan karena bersumber dari wahyu sedangkan pengobatan lainnya, kebanyakan berdasarkan praduga dan eksperimen.

Thibbun Nabawi juga terkait dengan keimanan. Untuk itu perlu keimanan yang mantap, dan kuat, agar Thibbun Nabawi bisa terwujud dan bisa mengobati banyak orang.

Apabila keimanannya kurang karena banyak melakukan maksiat, maka bisa jadi Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan mengabulkan kesembuhan tersebut. 

Mohon maaf jika ada khilaf dalam tulisan maupun penyampaian, karena sesungguhnya kebenaran hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Barakallahu fiikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar