Selasa, 29 September 2020

10 P MELAHIRKAN NYAMAN



OLeH: Bidan Khoirunnisa Yurliyana,S.Si.T.,M.Kes

          💎M a T e R i💎

Saya menghaturkan terimakasih kepada team PS yang memberikan kesempatan kepada saya untuk hadir disini bersama ibu hamil hebatnya Perindu Surga, semoga ukhuwah kita ini until Jannah ya.. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin. 

Di kesempatan hari ini kita akan bersama-sama membahas tentang 10 P Melahirkan Nyaman.

Kenapa disebut 10 P karena huruf awal setiap kalimatnya P semua.

Terdapat 10 faktor yang mempengaruhi persalinan menjadi berlangsung normal dan nyaman, yaitu karena ada 10 P yang terbagi menjadi 6 P di Ibu dan janin dan 4 P nya adalah di provider dan pendamping.

🔹6 P Yang Terdapat Di Ibu Dan Janin
1. Psikologi ibu.
2. Powernya Ibu dan janin.
3. Passage (jalan lahirnya ibu).
4. Passanger (penumpang yaitu janin dan plasenta).
5. Position (posisi ibu dan janin).
6. Plasenta (kondisi dan posisi plasenta).

🔹4 P (Pada Provider dan Pendamping Persalinan):
7. Patient & Psychology.
8. Passion & Phylosophy.
9. Persistance of Support.
10. Practice or Skill.

10 P tersebut saling berhubungan satu sama lain

Jamaah kelas ibu hamil yang dirahmati Alloh ﷻ.
Ketika proses persalinan dimulai, peran Ibu sangat penting dalam proses persalinan.  

Sedangkan peran petugas kesehatan seperti bidan atau dokter adalah memantau persalinan dan mendeteksi dini adanya komplikasi disamping bersama-sama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.

Kelahiran adalah proses saat janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.

Persalinan normal atau disebut juga sebagai partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat, tangan dan tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu di usia kehamilan 37 hingga 42 Minggu dan lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

Baik. InsyaAllah kita bahas satu persatu apa itu 10 P Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan:

◼️1. Psikologi (Ibu)

◼️2. Patient & Psychology (Provider & Pendamping)

2P ini sangat berhubungan erat karena mendukung psikologi Ibu.

Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan tentu mengalami perasaan takut khawatir ataupun cemas terutama pada ibu primipara atau yang baru pertama kali melahirkan.

Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, menegangkan otot-otot, dan menjadikan ibu cepat lelah dan pada akhirnya akan menghambat proses persalinan.

Disinilah saat tepat ibu bersalin memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat pasien seperti suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter; sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan dan mampu memberikan dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan. Pendamping Persalinan adalah sebaiknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas antenatal atau kelas ibu hamil demi mengoptimalkan kesehatan mental dan fisiknya ibu hamil.

Menurut penelitian Field (2004) diketahui bahwa ibu-ibu yang mendapat pijatan dan pendampingan mengalami penurunan potensi terjadinya depresi kecemasan dan nyeri serta perasaan yang negatif dan waktu persalinannya berjalan lebih pendek dibanding yang tidak mendapatkan pijatan dan pendampingan dan juga dapat mengurangi kejadian depresi post partum.  

Menurut Michael Odent (2004) jika wanita dibiarkan melahirkan secara alami seperti mamalia lainnya, persalinannya cenderung berlangsung tanpa kesulitan. Secara alamiah mamalia akan mencari tempat yang Lebih privacy dengan cahaya redup nyaman dan menyenangkan. Lingkungan yang seperti ini akan mengurangi aktivitas neokorteks dan memungkinkan otak tengah dan batang otak lebih berperan dalam mengatur kerja prostaglandin dan hormon-hormon yang memacu proses persalinan.

Odent juga mengatakan bahwa lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak familiar bagi Ibu, banyak orang asing, banyak pertanyaan dan cahaya yang terang, berperan merangsang neokorteks menghasilkan katekolamin yang dapat menghambat kemajuan persalinan.

Dalam Cochrane Database didapatkan bukti bahwa suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan yang melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa : Kehadiran pendamping secara terus-menerus selama persalinan akan mengurangi risiko kejadian persalinan dengan vakum, forceps, sesar, bayi dengan apgar score dibawah 7 menjadi lebih sedikit, lama persalinan makin memendek, dan kepuasan ibu makin besar dalam pengalaman bersalin atau melahirkan.

◼️3. Power (kontraksi uterus, energi dan kekuatan ibu dan janin)

◼️4. Passion & Phylosophy (Provider & Pendamping Persalinan)

P3 dan P4 ini juga saling berkaitan erat.

Kontraksi merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam proses persalinan namun disisi lain kontraksi merupakan momok dalam proses persalinan.

Tidak jarang seorang ibu menyerah dan memilih untuk melakukan metode persalinan caesar hanya karena rasa takut atau trauma terhadap sakitnya kontraksi pada saat proses persalinan.

Tanda kontraksi adalah pusarnya teraba keras dan tegang. Jadi, saat ibu yang dalam proses persalinan merasa perutnya nyeri kencang segeralah meraba pusar, Jika pusarnya teraba keras dan tegang maka itulah kontraksi.

Penghitungan Kontraksi harus memenuhi:
1) Frekuensi.
2) Durasi.
3) Intensitas kontraksi.

🔸1) Frekuensi kontraksi = berapa kali terjadi kontraksi dalam waktu 10 menit. 
Saat timbul kontraksi segera melihat jam, catatlah jam berapa mulai kontraksinya dan dalam 10 menit ada berapa kali kontraksi.

🔸2) Durasi. Durasi adalah lamanya kontraksi dalam satu kali kontraksi dalam hitungan detik.
Jadi hitung berapa detik lamanya kontraksi setiap kali timbul kontraksi.

🔸3) Intensitas Kontraksi. Penilaian intensitas kontraksi adalah lemah, sedang dan kuat.

~ Intensitas kontraksi lemah jika lama kontraksinya ≤ 20 detik.
~ Intensitas kontraksi sedang jika lama kontraksi 20-40 detik.
~ Intensitas kontraksi kuat jika lama kontraksinya >40 detik.

Jadi, penilaian kontraksi adalah dalam 10 menit berapa kali kontraksi dan setiap kali kontraksi berapa detik sehingga dapat menghitung intensitas kekuatan kontraksinya.

Jika ibu bersalin merasakan nyeri perutnya atau kontraksinya belum ada 10 menit sekali, dan kurang dari 10 menit sekali ; hal ini disebut sebagai kontraksi palsu.

Jadi kontraksi tanda akan bersalin yang sebenarnya adalah jika frekuensi kontraksinya minimal 2x dalam 10 menit, dan terjadi dengan interval teratur, durasinya semakin lama, dan intensitas kontraksinya semakin kuat, hingga dalam 10 menit terjadi 4-5x kontraksi dengan intensitas kontraksi kuat (>40 detik). 

Hal ini yang disebut dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya atau True labor.

◼️5. Persistance of Support

Proses persalinan terbagi menjadi 4 kala yaitu:
~ Kala 1 (fase dilatasi servix atau pembukaan servix). 
~ Kala 2 (fase pelahiran bayi). 
~ Kala 3 (fase pelahiran plasenta). 
~ Kala 4 (fase 2 jam setelah kelahiran plasenta). 

Kala 1 persalinan (fase dilatasi serviks atau pembukaan serviks) terbagi menjadi 2 fase yaitu fase laten (pembukaan serviks <4cm) dan fase aktif (pembukaan serviks ≥4cm-10cm).

✔️Fase Laten
Saat ibu berada dalam fase laten suami harus tenang dan memiliki kepercayaan diri sendiri, kehadiran suami maupun pendamping persalinan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kesuksesan proses persalinan. 

Jika persalinan dimulai pada malam hari, beri motivasi ibu untuk mencoba istirahat dan tidur sehingga memiliki cukup energi Saat memasuki fase aktif persalinan.

Jika persalinan dimulai pada siang hari, suami atau pendamping persalinan wajib menghibur untuk mengisi waktu dan tetap memotivasi ibu untuk beristirahat, mengingatkan Ibu melatih teknik nafas terutama nafas perut ketika diperlukan, ingatkan ibu untuk bersantai dan nafas panjang jika timbul kontraksi, pimpinlah relaksasi dan tenangkan istri dengan memberikan sugesti yang positif.

✔️Fase Aktif 
Saat ibu memasuki fase aktif, hindari mengajukan pertanyaan selama kontraksi karena setiap kontraksi akan menuntut konsentrasi.

Lingkungan yang nyaman juga membantu ibu bersalin, hindari lampu terang dan obrolan yang berlebihan, sebaiknya kurangi menerima kunjungan terlebih dahulu, agar ibu tetap tenang.

◼️6. Plasenta

Letak plasenta untuk persyaratan melahirkan normal adalah yang tidak menutupi jalan lahir.

Cara tahunya apakah posisi plasentanya normal atau tidak; adalah dengan USG. 

◼️7. Posisi

◼️8. Passage

◼️9. Passanger

POSISI penting untuk kenyamanan dan kemampuan ibu untuk bersantai, beri motivasi pada ibu bersalin untuk mengubah posisi setidaknya setiap 30 menit sekali, bantu ibu dengan menyesuaikan bantal atau membantu dengan gerakan, bantu ibu untuk melakukan rocking pelvic. 

Jika timbul kram pada kaki cobalah untuk mengubah posisi, meluruskan kaki atau memberikan pijatan lembut pada bagian kaki yang kram untuk mengurangi keluhan atau rasa kurang nyaman terutama pada saat kontraksi.

Lakukan endorphin massage pada ibu, berikan sugesti positif, dan selalu utarakan cinta dan kekaguman pada ibu,  serta berikan komentar-komentar yang positif tentang kemajuan persalinan, bantu dan ingatkan ibu untuk selalu mengendalikan nafasnya, periksa relaksasi diantara kontraksi, pastikan ibu bersalin benar-benar santai dan menghemat energinya beri motivasi pada ibu untuk pergi ke kamar mandi setiap 1 sampai 2 jam, karena kandung kemih yang penuh dapat menghambat penurunan kepala janin yang akhirnya bisa memperpanjang masa kala 1.

Pijatan perlu diberikan kepada ibu bersalin karena dapat membantu ibu bersalin lebih santai dan merasakan nyaman diantara kontraksi, pimpin ibu untuk melakukan visualisasi. Visualisasi adalah suatu teknik yang dapat membantu ibu bersantai dengan membayangkan dirinya berada pada situasi tertentu; bayangkan pada setiap kontraksi seolah-olah ibu bersalin sedang memeluk bayi sambil mendorongnya untuk menemui dunia dan sebagainya.

Pemilihan posisi persalinan akan sangat berpengaruh dalam kemajuan proses persalinan. Posisi terbaik adalah posisi yang paling nyaman untuk ibu dan yang membantu bayi bergerak menuruni jalan lahir, seperti:
√ Berjongkok lebih baik daripada berdiri. 
√ Berdiri lebih baik daripada duduk. 
√ Duduk lebih baik daripada berbaring. 
√ Berbaring miring lebih baik daripada telentang atau lithotomi. 

Agar persalinan mengalami kemajuan, kepala bayi harus meregangkan leher rahim, yaitu dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi.

Posisi litotomi yaitu posisi berbaring telentang atau sedikit miring, kadang dengan kaki disangga.
Kekurangan dari posisi litotomi untuk ibu bersalin: Biasanya lebih terasa nyeri saat kontraksi timbul. Tapi kalau untuk ibu bidan atau untuk penolong persalinan posisi lithotomi adalah posisi yang menguntungkan ibu bidan karena mudah untuk melakukan tindakan.

Posisi ini jika untuk ibu bersalin menyebabkan pembukaan menjadi lambat, dan ruang panggul menjadi sempit atau tidak maksimal, karena adanya tekanan pada tulang ekor, sehingga akhirnya menjadikan ibu harus mengejan dengan melawan gravitasi,  meningkatkan tekanan pada perineum yang dapat mengakibatkan robekan dan derajat episiotomi, juga dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah menuju rahim dan membatasi aliran darah ke bayi sehingga berisiko menurunkan detak jantung bayi. 

Dari seluruh posisi melahirkan posisi yang terbaik sebenarnya adalah berjongkok. Mengapa jongkok menjadi posisi terbaik dalam persalinan? Karena ketika berjongkok ibu meluruskan kurva jalan lahir, Hal inilah yang dapat membantu kemajuan persalinan dan membuat proses persalinan menjadi lebih cepat dan mudah.

Posisi jongkok memang dapat terasa melelahkan bagi ibu yang jarang berjongkok selama hamil, untuk itu berlatih yoga dengan posisi squatting sangat penting dan dapat membantu meningkatkan kekuatan kaki seorang ibu.

Bagaimana cara melakukan posisi jongkok? Yaitu seperti posisi ketika buang air besar di WC sambil jongkok, ibu dapat mengatur posisi jongkok tanpa disanggah atau didukung oleh pasangan dengan terlebih dahulu.

Dengan berjongkok, dapat membantu membuka panggul hingga 30% dibandingkan dengan posisi berbaring, dan posisi jongkok banyak ibu bersalin tidak terlalu merasakan nyeri dibandingkan posisi berbaring, karena membantu meluruskan jalan lahir dan membentuk tulang panggul sejajar dengan jalan lahir. Posisi jongkok juga memanfaatkan gaya gravitasi bumi sehingga memperpendek tahap mengejan dalam persalinan dan akhirnya persalinannya berjalan lebih cepat, juga mencegah terjadinya robekan perineum.

◼️10. Practice Or Skill (Provider)

Mengapa proses persalinan tampak begitu mudah bagi hewan mamalia, tapi terasa sangat sulit bagi manusia?

Ketika kucing hendak melahirkan, apa yang dia lakukan?
Dia keluar mencari laci, tumpukan pakaian, atau tempat apa saja yang membuat dia dan bayi-bayinya merasa hangat. 

Kucing selalu mencari tempat tersembunyi yang memungkinkan dirinya tidak terganggu oleh apapun. Ketika kucing melahirkan semuanya sunyi. Tidak ada jeritan kucing bersalin atau suara gaduh apapun. Ketika waktunya tiba, sekumpulan anak kucing sudah lahir dan mengelilingi induknya.

Bagi ibu yang tengah hamil dan menunggu detik-detik persalinan, pastinya sudah menyiapkan tas khusus untuk ke rumah sakit sebelum segera merasakan tanda-tanda bersalin.

Rasa gembira, bercampur gugup, cemas dan khawatir.

Namun, ketika sudah merasakan tanda-tanda persalinan, suasana pasti berubah menjadi panik. Semua keluarga menjadi repot. Ketika sampai di rumah sakit, ada yang menangis, mengeluh bahkan menjerit. Karena apa? Karena khawatirnya tinggi. 

Tingkat stress orang yang seperti inilah yang membuat proses persalinan menjadi lambat atau menjadi tidak cepat. Yang seharusnya berjalan lancar, malahan jadi lambat sekali dan mungkin harus dirujuk ke rumah sakit. 

Panggul atau pelvic outline dan postur tubuh kita yang tegak membuat bayi harus melakukan berbagai putaran menavigasi lengkungan pada panggul.

Karena pada dasarnya kelahiran manusia itu sama seperti hewan mamalia lain, karena melibatkan hormon yang sama. 

Hormon yang menyebabkan proses persalinan, mempunyai pengaruh yang kuat pada emosi dan perilaku kita. 

Dokter kandungan sekaligus peneliti Michael Odent, percaya bahwa kita dapat memiliki kesempatan untuk bersalin dengan cara yang mudah dan paling nyaman, jika kita lebih menghormati insting kita. Sehingga kita bisa memanfaatkan hormon-hormon dalam tubuh kita. 

Ketika ibu sedang bersalin, tubuh mengeluarkan sejumlah hormon yang akan membantu ibu. Hormon-hormon itu bersinergi secara harmonis, sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar.

🍓🌷🍓
Hormon-hormon tersebut adalah:

🔸1. Hormon Oksitosin 
Hormon yang disebut sebagai hormon cinta dan prolaktin. Hormon cinta itu apabila sudah keluar maka akan menyebabkan kontraksi, yang semakin lama semakin kuat. 

Tapi ibu bersalin tidak boleh cemas, tidak boleh khawatir tidak boleh stress. Justru harus berbahagia. Supaya apa? Supaya berkurang nyerinya. 

Saat ibu merasakan kontraksi, penuhi hati ibu dengan cinta, bahagialah, bahwa berarti sebentar lagi ibu akan melahirkan, sebentar lagi ibu akan memeluk bayi ibu, sebentar lagi, ibu akan menyusui bayi, itu dibuat semangat. Jangan merasa menjadi tertekan, walaupun sambil merasakan rasa sakit yang luar biasa hebat. Karena, semakin bertambah pembukaan cervic, maka sakitnya pun akan semakin bertambah.

Oksitosin adalah hormon yang menyebabkan rahim berkontraksi selama persalinan. Kadar oksitosin secara bertahap meningkat selama persalinan, dan kadar tertinggi adalah saat melahirkan.

Hal ini juga yang memberikan kontribusi pada euphoria, puncak produksi hormon ini dipicu oleh sensasi peregangan jalan lahir, setelah bayi lahir. Hal ini justru terjadi ketika, ibu mendapatkan tindakan epidural (obat bius). 

Oksitosin disebut sebagai hormon cinta karena lonjakan terjadi ketika kita merasa jatuh cinta, hal yang sama juga bisa terjadi ketika ibu terhubung dengan orang lain, dipicu oleh sentuhan seperti pijat atau pelukan. 

Neurotransmitter ini luar biasa memainkan peran penting dalam proses melahirkan. Karena memicu kontraksi, membuat aliran susu dan membantu ibu membentuk ikatan dengan bayi ibu.

Oksitosin pada tingkat optimal, tidak hanya membantu proses persalinan dan produksi ASI saja. Tetapi membuat ibu merasa jatuh cinta, kepada bayi ibu. 

Oksitosin diproduksi dalam tubuh ibu sepanjang proses persalinan. Menyebabkan kontraksi makin kuat, yang mengarah kepada kelancaran kelahiran bayi ibu. 

Sehingga ketika ibu mendekati akhir persalinan, kulit ibu menjadi kemerahan dan panca indera meningkat. Hormon inilah yang menyebabkan ibu senangnya mencari tempat yang tidak terlalu terang, tidak silau. Sebagai sebuah mekanisme perlindungan diri, yang menbantu ibu merasa nyaman. 

Neurotransmitter ini juga akan membuat kulit ibu menjadi lebih panas, sehingga dapat membantu untuk menciptakan ikatan pertama (first bonding) ikatan pertama atau bonding attachment ibu terhadap bayi ibu.

Inilah mengapa, tubuh ibu merupakan inkubator terbaik untuk bayi yang sempurna. 
Kontak dari kulit ke kulit menciptakan suhu hangat saat bayi lahir. Juga membantu untuk awal menyusu yang baik.

Ketika bayi diletakkan di perut ibu segera setelah lahir, biarkan bayi ibu merangkak sampai ke payudara. Mencari puting, menempel, dan menyusu. 

Ini adalah peristiwa yang menakjubkan yang dihasilkan dan menghasilkan tingkat oksitosin yang tinggi. Ketika bayi menyusu, payudara ibu akan merangsang hormon oksitosin, yang membuat ASI memancar keluar. 

Tidak hanya itu, hormon oksitosin yang terlepas, juga menyebabkan rahim berkontraksi lebih lanjut, mengendalikan perdarahan post partum, dan meningkatkan pemulihan keseluruhan untuk ibu yang telah melahirkan.

Oksitosin adalah hormon cinta yang diproduksi oleh tubuh secara alami, namun ketika dilakukan induksi, yaitu mendapatkan oksitosin sintetik yang diberikan secara drip atau melalui infus, atau oral diminum atau melalui vagina, nyata justru membuat persalinan tidak efisien.

Oksitosin yang diberikan secara ini tidak dapat diresap otak, atau tidak dapat diterima otak, sehingga tidak dapat memberikan kontribusi pada kelahiran. Bahkan dapat menyebabkan oksitosin alami yang diproduksi ibu menurun.

Stimulasi puting, kadang-kadang dilakukan untuk merangsang kontraksi karena dapat menyebabkan tingkat oksitosin meningkat seperti untuk menyusui.

Oksitosin juga memiliki peran penting setelah melahirkan. Oksitosin menyebabkan kontraksi yang merangsang pelahiran plasenta. Dan plasenta wajib lahir, paling lambat 30 menit setelah bayi dilahirkan. 

Nah, dikarenakan hormon cinta itu yang tinggi itu, maka, hormon oksitosin pun mengalir deras. Sehingga terjadi kontraksi kuat, yang akhirnya mengurangi kemungkinan terjadi pendarahan setelah melahirkan.

🔸2. Hormon Fight or Flight
 Juga disebut sebagai katekolamin, hormon ini yang dapat mengganggu keluarnya hormon oksitosin selama persalinan dan setelah melahirkan.

Pada kala 2, yaitu kala pelahiran bayi, yaitu ketika cervic terbuka penuh, tetapi dorongan untuk mengejan belum kuat, Ibu dapat beristirahat selama beberapa waktu, dan setelah itu tiba-tiba mengalami mulut kering, pupil melebar, dan bersemangat secara tiba-tiba. 

Nah, kalau ada tanda-tanda seperti itu, berarti tingkat katekolaminnya tinggi.

Meningkatnya kadar katekolamin dalam tubuh ibu akan memberikan energi untuk mendorong bayi yang keluar.

Kadar katekolamin menurun secara drastis setelah kelahiran. Biasanya ibu setelah melahirkan bayi, badannya terasa dingin. Gemetar. Nah pada tahap ini, biasanya katekolamin berada pada tingkat yang rendah dan harus dimasukkan oksitosin  untuk ditimbulkan kembali kontraksinya agar tidak terjadi pendarahan. 

Makanya, setelah bayi lahir tersebut sudah dianggap sehat dan bugar, yaitu langsung menangis, maka langsung dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Dari IMD, Hormon oksitosin akan dihasilkan kembali bersama hormon prolaktin, sehingga rahim berkontraksi kembali untuk membantu kelahiran plasenta.

🔸3. Hormon Prolaktin
Adalah hormon utama proses menyusui, IMD akan meningkatkan prolaktin. 

Sering menyusui dihari-hari pertama bahkan detik-datik pertama setelah melahirkan akan menyebabkan payudara lebih responsif terhadap prolaktin. Pada gilirannya, akan menjamin ketersediaan ASI dalam jangka panjang. 

Seperti hormon lainnya, memiliki efek terhadap pada emosi dan prilaku. 

🔸4. Hormon Beta Endorfin
Yaitu hormon endorfin yang dihasilkan oleh otak pada saat stress atau sakit, dan merupakan penghilang rasa sakit alami yang setara seperti petidin.

Selama proses persalinan, beta endorfin membantu untuk menghilangkan rasa sakit dan berkontribusi terhadap euphoria yang dialami ibu selama proses persalinan. 

Tingkat beta endorfin berkurang saat obat-obatan kimia diberikan untuk menghilangkan rasa sakit. 

Beta endorfin memainkan peranan dalam ikatan antara ibu dan bayi. Bahkan endorfin sebenarnya terkandung dalan ASI. Beta endorfin membantu tubuh, untuk melepaskan prolaktin. 

◼️Untuk meningkatkan produksi oksitosin dalam proses persalinan, yang dapat ibu lakukan adalah sebagai berikut:

1. Tetap tenang, nyaman dan percaya diri, selama proses persalinan. 

2. Menghindari gangguan, seperti, orang yang tidak diinginkan. Kebisingan dan prosedur medis yang terasa tidak nyaman. 

3. Berusahalah mengatur posisi tubuh ibu, agar tetap tegak dan memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu bayi ibu semakin turun ke dalam panggul. 

4. Lakukan stimulasi puting atau klitoris, sebelum kelahiran bayi ibu, memberikan kesempatan untuk menyusu segera setelah lahir. 

5. Menghindari analgesia, epidural atau induksi. 

◼️Cara Meningkatkan Produksi Endorfin Dalam Tubuh Selama Persalinan, Adalah Sebagai Berikut:

√ Tetap Tenang, Nyaman Dan Percaya Diri.
√ Menghindari Gangguan.

Insya Allah, Alloh ﷻ sudah menyiapkan semua dalam tubuh kita. Yang kita lakukan adalah melakukan terbaik untuk kesehatan diri kita.
Tetap tenang rileks, maka seluruh tubuhpun akan tenang dan rileks.
Dan akhirnya seluruh hormon dan semua syaraf dalam tubuh kita akan bekerja secara harmonis selama proses persalinan.

Wallaahu a'lam

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Ulfa ~ Tangerang
Bu bidan kenapa ya jika ingin melahirkan, banyak bumil yang tegang sehingga tensi naik padahal ingin melahirkan secara normal. 

Benar sih, bu bidan nisa menganjurkan untuk tenang cuma kan kalau sudah saatnya itu rasanya luarrr biasa.

💊Jawab:
Benar sekali bu ulfa, yang namanya melahirkan itu rasanya tegang, apalagi saat muncul tanda persalinan, tiba-tiba langsung cemas, langsung khawatir. Memang seperti itu yang rata-rata parturient rasakan, karenanya wajib bisa relax, jangan takut, jangan tegang because You are what you think yakni apapun yang kita pikirkan akan terwujud dalam perilaku bahkan untuk kesehatan tubuh, maka lepaskan seluruh ketegangan dengan mengatur nafas. Jadi seiring menghembuskan nafas, lepaskan juga semua ketegangan yang ada termasuk seluruh ketegangan otot ibu. 

Setiap ibu hamil yang mengikuti kelas prenatal atau kelas ibu hamil, diajarkan bagaimana cara mengatur emosi, mengatur nafas. Contohnya : Jika sedang tegang bagaimana cara mengatur nafas agar relax kembali. 

Penting sekali menegaskan ke diri sendiri untuk mempertangguh mental ibu dalam menghadapi persalinan dengan afirmasikan ke dalam diri bahwasanya = aku dan bayiku sehat, tubuhku nyaman, setiap timbul kontraksi cinta aku selalu tersenyum dan merasakan nikmat dikarenakan janinku semakin turun ke jalan lahir dengan posisi optimal dan membuka serviks ku dengan sangat mudah, persalinan ku lancar, aku bisa dan mampu menguasai nafasku dan melahirkan sehat selamat karena aku didukung oleh orang yang ku, dokter dan bidan yang merawat ku pun selalu sabar dan membuat ku nyaman dan tenang.

Afirmasikan yang saya tulis di atas, sambil tersenyum penuh cinta dan bahagia sejak mulai muncul tanda persalinan. 

Tanda kontraksi pusernya keras, begitu tanda-tanda mau ada rasa sakit mau ada nyeri, raba puser, begitu pusernya terasa keras, langsung senyum, rileks, seluruh otot-otot tubuh dibikin rileks.

Senyumnya senyum yang paling manis, penuh rasa cinta dan rasa bahagia. Dari situ kalau sudah senyum insyaAllah akan lebih rileks. Memang sakit, tapi rasanya tidak terlalu sakit.

Alhamdulillaah dengan cara itu, bisa memperpendek proses persalinan daripada ibu yang melahirkan dengan teriak-teriak, cemas luar biasa, karena menahan kesakitan yang hebat, dengan menjerit-jerit dan gelisah akan menjadi lebih lama persalinannya dibandingkan ibu-ibu yang melahirkan dengan rileks, dengan bahagia, dan dengan penuh cinta.

💎Tapi saya penasaran dengan posisi jongkok dalam melahirkan karena 2x melahirkan itu dengan posisi tiduran atau memiringkan badan
InsyaaAlloh ini mau yang k-3 jadi deg-deg ser tapi senang.

💊Bisa di coba besok saat bersalin ya Bu ulfa. InsyaAllah cepat prosesnya. Aamiin

💎 Bilangnya ke bidan bagaimana tu bu bidan dengan posisi jongkok.

💊Bilang saja mau berganti posisi ke posisi jongkok Bu ulfa.

Parturient yang memiliki semangat tinggi, mau bergerak dengan berganti posisi saat bersalin, terbukti proses persalinannya menjadi sangat cepat.

Apalagi sambil di gym ball, pakai gerakan putaran seperti orang tawaf, ke arah kiri, untuk membuka cerviks.
Jika akan bersalin tanyakan ke bidannya ada gym ball atau tidak, atau tanyakan metode apa yang dapat memudahkan proses persalinan.

💎 Belum tahu itu gym ball apa bu bidan,
Terus jongkoknya diatas kasur atau dimana ya bu bid. Afwan jadi banyak tanya ya bu bidan. 

💊Gym ball atau Birth ball adalah bola berukuran cukup besar dengan bentuk yang menyerupai bola gym. Bedanya, ukuran birth ball jauh lebih besar, kira-kira bisa mencapai tinggi 65-75 cm setelah dipompa. Tinggi gymball atau birthball disesuaikan dengan Tinggi Badan Parturient. 

Birth ball dirancang khusus supaya tidak licin saat digunakan di lantai. Ini yang membuatnya aman untuk digunakan oleh ibu hamil, bahkan saat proses kelahiran.

Jongkok nya boleh diatas kasur atau di lantai, pastikan nyaman saja.

0️⃣2️⃣ Yulis ~ Batam
1. Bu Bidan, penyebab posisi bayi sungsang itu apa ya?
Karena yang tadinya ingin lahiran normal, jadinya malah caesar. Bisakah posisi bayi di benarin, terus bagaimana kalau pas hari H mau lahiran balik lagi? 

2. Pertanyaan titipan, Bu Bidan, waktu saya mau lahiran normal, di tengah proses kontraksi, bayinya tidak bergerak. Akhirnya caesar Bu. Jadi sakitnya itu 2 kali, karena sudah pembukaan juga Bu. Apa caesar ini sudah cara satu-satunya ya Bu?

Terima kasih

💊Jawab:
1. Salah satu penyebab bayi sungsang adalah karena bayi itu bergerak aktif. Maka, penting sekali periksa hamil rutin, agar diketahui posisi kepala bayi ibu tetap ada di bawah atau berubah. 

Supaya kepala tetap diposisi bawah, caranya adalah rajin melakukan posisi knee-chest.

Posisi knee-chest seperti posisi sujud, bedanya dadanya menempel ke tempat sujud. Jadi setiap selesai shalat, sujud lagi (knee-chest) yang lama sambil doa atau dzikir, dengan kondisi nyaman, atau bisa juga dengan sering melakukan posisi cat and cow. 

2. Di tengah proses kontraksi bayi tidak bergerak. 
Bu, tanda janin sehat adalah janin bergerak aktif. Pada saat kontraksi gerakan bayi akan berkurang, selesai kontraksi dia akan bergerak aktif lagi, namun jika dalam proses observasi bidan atau dokter bayi semakin menurun pergerakannya, denyut jantung bayi semakin menurun, maka harus dilakukan tindakan segera melalui tindakan caesar. Untuk menyelamatkan bayi. 

0️⃣3️⃣ Esa ~ Bogor
Saya sudah 3x melahirkan dan selalu dapat jahitan yang panjang, bahkan (maaf) sampai ke dekat anus. Kata orang jangan angkat panggul, tapi kalau sudah klimaks begitu pas mengejan sudah lupa, inginnya si janin buru-buru keluar, jadi mengejan sekuat-kuatnya. 

Apa sebenarnya yang membuat robekan besar?

Anak pertama beratnya 3,6 kg, anak kedua 2,8 kg tapi robekannya sama-sama besar atau panjang, jadinya diobras deh.

💊Jawab:
Apa yang membuat robekan menjadi besar. 

1) Bayinya besar. 

2) Perinium (area di antara bibir kemaluan dan anus) kaku, jika kaku maka berisiko robek, karena terjadi peregangan pada saat kepala membuka pulva (bibir kemaluan atau jalan lahir). Kalau kaku biasanya digunting.

Biar tidak robek, lakukan=
a) Senam kegel.
Caranya pada saat hamil, ibu rajin senam kegel. Caranya dengan menjepit-jepit anus dan vagina. Tarik otot seakan-akan menjepit vagina dan anus. 

b) Pijat perinium. 
Dipijat oleh suami atau oleh ibu bidan. Sering-sering pada kehamilan trimester ketiga agar periniumnya lemas, tidak kaku. 

c) Kompres hangat daerah perinium dengan handuk hangat pada saat menjelang persalinan. Tujuannya adalah untuk memperlancar aliran darah sehingga menjadi elastis. 

Biasanya jika sudah dilakukan semua, resiko robek menjadi kecil.

0️⃣4️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum, 

1. Apakah bekas jahitan nanti akan menjadi jalan lahir bagi anak berikutnya? 

2. Saya lahiran dalam kondisi kaki gemetaran, apakah itu normal atau bagaimana? 

3. Saya sekarang belum haid dan masih menyusui anak saya, apakah jika tahun depan belum haid termasuk normal? 

Terima kasih

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

Sekarang berapa usia Dede bayi Bu serra?

💎1 tahun 2 bulan

💊1. Iya. 

2. Gemetaran pada saat melahirkan biasanya karena faktor lelah, lelah menahan sakit dari awal mula kontraksi. Kemudian bisa jadi kurang pergerakan juga, kurang mobilisasi, dan asupan nutrisi. Melahirkan itu memang rasanya luar biasa lelah dan sakit. Karenanya seorang ibu yang melahirkan itu dianjurkan makan dan minum diantara kontraksi, untuk menguatkan tubuh, menguatkan otot-otot tubuh, dan jangan menetap di satu posisi saja. Karena kalau hanya menetap di satu posisi saja, itu juga sama, bikin jadi kaku dan akhirnya gemetaran, dan lemas. 

3. Kalau Bu Serra hanya menyusui ASI saja (ASI eksklusif) hal ini bisa dianggap sebagai  metode KB alami yaitu KB laktasi. InsyaAllah normal.

Tapi kalau Bu Serra ragu-ragu, boleh silakan testpack saja ya. 

0️⃣5️⃣ Diana ~ Bogor
Bu Bidan, 
1. Apa yang menyebabkan pada saat persalinan normal kepala bayi selalu mentok dijalan lahir?

Pengalaman yang bikin trauma saat melahirkan sampai satu jam lamanya, rambut dan kepala bayi selalu keluar tapi selalu nyangkut dan masuk lagi ke dalam. 
Jadi persalinannya selalu terhambat dengan kepala bayi yang sulit dikeluarkan oleh yang bantu persalinan, karena ketika mau ditarik keluar kepala bayi nya, tiba-tiba kepala bayi nya itu masuk lagi ke dalam. 

Dan pertanyaan selanjutnya titipan dari teman, 

2. Bolehkah ibu hamil yang matanya minus lebih dari 5 melahirkan normal?

Terimakasih sebelumnya.

💊Jawab:
1. √ Bisa karena bayi besar. 
√ Karena tenaga ibu saat mengedan itu kurang kuat. 
√ Karena cara mengedannya atau teknik mengejan yang salah sehingga kepala bayi lama keluar atau lahir.

Lakukan posisi jongkok ya Bu.., dengan posisi kedua paha di lebarkan.

Untuk selanjutnya kalau ibu melahirkan lagi, begitu ya, karena kalau misalkan Ibu tetap di posisi litotomi (telentang), kalau untuk bayi besar, itu biasanya agak susah dan lama proses persalinan nya. 

2. Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter mata ya bu, kemudian nanti surat keterangannya diberikan ke dokter kandungan ibu. Untuk diberikan surat rekomendasi persalinan oleh dokter SpOG.

InsyaAllah.

0️⃣6️⃣ Wahyuni ~ Sukoharjo
Assalamualaikum, 

Bu bidan, apa tips lahiran normal untuk panggul sempit Bu? 

Terima kasih

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

√ Pastikan bayinya tidak terlalu besar. Jadi harus kita pantau selalu, besar atau berat badan bayinya, atau taksiran berat janinnya, oleh ibu bidan atau oleh dokter. Jadi supaya makannya itu tidak kebanyakan nantinya. Jadi dietnya  diatur oleh bidan atau dokter yang memeriksa ibu. 

√ Lakukan semua yang disampaikan di video yoganya ya bu.. InsyaAllah dapat sebagai usaha atau ikhtiar sambil berdoa ke Alloh ﷻ. 

Melaksanakan yoga hamil dimulai di trimester kedua. Dan segera mulai memposisikan sikap tubuh ibu yang benar, supaya panggulnya ikut melebar. Di video yoga hamil diajarkan, bagaimana cara tubuh ibu bersikap yang benar, supaya panggulnya bisa melebar, sesuai dengan besar janin ibu. Insyaallah. Aamiin

Semoga bermanfaat ya bu, mudah-mudahan InsyaAllah, aamiin.

0️⃣7️⃣ Esa ~ Bogor
Adik ipar saya sejak lahir anak kedua sampai sekarang usianya 14 bulan belum datang-datang haidnya. 
Dia ASI ekslusif.
Masih wajarkah jika usia anak sudah setahun lebih belum haid juga?

💊Jawab:
InsyaAllah Normal bunda. 

💎Sampai kapan dianggap normal bubid?
Dia jadi was-was begitu, khawatir ada masalah di organ reproduksinya? 

💊Test peck saja Bu, jika khawatir hamil.
Menyusui ASI saja bisa sebagai metode KB alamiah. 

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Bismillahirrohmanirrohim...  

Kehamilan dan persalinan adalah proses dan peristiwa yang sangat unik, yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Proses persalinan adalah proses yang penuh dengan kejutan. Kita tidak bisa selalu memastikan proses persalinan berjalan lancar dan nyaman karena kemungkinan apapun bisa terjadi selama proses persalinan, bahkan kemungkinan terburuk sekalipun. Jadi seluruh ibu hamil, harus sangat terbuka dan mampu menyiapkan diri, terhadap berbagai kemungkinan.

Jadi intinya adalah menyiapkan diri.

Apa saja yang dipersiapkan? 

1. Ibu hamil harus berdaya, ibu hamil harus cerdas, karena "knowledge is power," cerdas untuk sehat. 

2. Persiapan fisik. 
Lakukan apapun agar fisik ibu hamil kuat dan sehat. Karena kalau fisik ibu hamil sehat, insyaAllah janin pun sehat. 

3. Persiapan mental. 
Kuatkan mental. Jangan mudah cemas dan panik. Selalu penuhi hati dan pikiran dengan cinta dan kebahagiaan.

InsyaAllah. Aamiin.

Demikian, terima kasih.
Semangat sehat ya Bu❤️




Tidak ada komentar:

Posting Komentar