Minggu, 25 April 2021

KEUTAMAAN SHALAT MALAM DAN ANJURANNYA

 


OLeH: Ustadz M. Lukmanul Hakim

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀KEUTAMAAN SHALAT MALAM DAN ANJURANNYA

Author M. Lukmanul Hakim
Oleh Muhammad bin Suud Al-Uraifi

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan di dalam al-Qur-an pada banyak ayat dan juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits tentang besarnya pahala yang diperoleh dari melaksanakan shalat malam. Bahkan, ketahuilah wahai pembaca yang budiman sebelum kami memaparkan ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut bahwa shalat yang paling baik setelah shalat wajib adalah shalat malam, dan hal ini telah menjadi ijma’ (kesepakatan) ulama.
(Lihat Haasyiyatur Raudhil Murbi’, (II/219)

🔹Ayat-Ayat Tentang Keutamaan Shalat Malam Dan Anjurannya Di dalam banyak ayat, 

Allah Subhanahu wa Ta’ala menganjurkan kepada Nabi-Nya yang mulia untuk melakukan shalat malam. Antara lain adalah:

ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺘَﻬَﺠَّﺪْ ﺑِﻪِ

“Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu….” [QS. Al- Israa’: 79]

ﻭَﺍﺫْﻛُﺮِ ﺍﺳْﻢَ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑُﻜْﺮَﺓً ﻭَﺃَﺻِﻴﻠًﺎ ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺎﺳْﺠُﺪْ ﻟَﻪُ ﻭَﺳَﺒِّﺤْﻪُ ﻟَﻴْﻠًﺎ ﻃَﻮِﻳﻠًﺎ

“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” [QS. Al-Insaan: 25-26].

ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺴَﺒِّﺤْﻪُ ﻭَﺃَﺩْﺑَﺎﺭَ ﺍﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ

“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai shalat.” [QS. Qaaf: 40].

ﻭَﺍﺻْﺒِﺮْ ﻟِﺤُﻜْﻢِ ﺭَﺑِّﻚَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﺑِﺄَﻋْﻴُﻨِﻨَﺎ ۖ ﻭَﺳَﺒِّﺢْ ﺑِﺤَﻤْﺪِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺣِﻴﻦَ ﺗَﻘُﻮﻡُ ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺴَﺒِّﺤْﻪُ ﻭَﺇِﺩْﺑَﺎﺭَ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ

“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” [Ath-Thuur/52: 48-49]

Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan memerintahkan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah selesai melakukan shalat wajib agar melakukan shalat malam.
(Lihat Tafsiir Fat-hul Qadiir oleh as-Syaukani, (V/667))

Hal itu sebagaimana terdapat pada firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻓَﺮَﻏْﺖَ ﻓَﺎﻧْﺼَﺐْ ﻭَﺇِﻟَﻰٰ ﺭَﺑِّﻚَ ﻓَﺎﺭْﻏَﺐْ

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabb-mu-lah hendaknya kamu berharap.” [Asy-Syarh/94 : 7-8)

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan shalat malam dan bertahajjud, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻗَﻠِﻴﻠًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻣَﺎ ﻳَﻬْﺠَﻌُﻮﻥَ ﻭَﺑِﺎﻟْﺄَﺳْﺤَﺎﺭِ ﻫُﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻥَ

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Alloh ﷻ).” [Adz- Dzaariyaat/51: 17-18]

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma mengatakan, “Tidak ada satu pun malam yang terlewatkan oleh mereka melainkan mereka melakukan shalat walaupun hanya beberapa raka’at saja.”
(Tafsiir ath-Thabari, (XIII/197) [4]. Ibid (XIII/200)

Al-Hasan al-Bashri berkata, “Setiap malam mereka tidak tidur kecuali sangat sedikit sekali.” 
(Tafsiir ath-Thabari, (XIII/200))

Al-Hasan juga berkata, “Mereka melakukan shalat malam dengan lamanya dan penuh semangat hingga tiba waktu memohon ampunan pada waktu sahur.”
(Tafsiir ath-Thabari, (XIII/200))

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam memuji dan menyanjung mereka:

ﺗَﺘَﺠَﺎﻓَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻀَﺎﺟِﻊِ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺧَﻮْﻓًﺎ ﻭَﻃَﻤَﻌًﺎ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻳُﻨْﻔِﻘُﻮﻥَ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎ ﺃُﺧْﻔِﻲَ ﻟَﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﻗُﺮَّﺓِ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﺟَﺰَﺍﺀً ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-Nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [As-Sajdah/32: 16-17]

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, 
“Yang dimaksud dengan apa yang mereka lakukan adalah shalat malam dan meninggalkan tidur serta berbaring di atas tempat tidur yang empuk.” 
(Tafsiir Ibni Katsir (VI/363))

Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Alloh ﷻ membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Alloh ﷻ membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.”
(Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278))

Dari Asma’ binti Yazid Radhiyallahu anha, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺇِﺫَﺍ ﺟَﻤَﻊَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍْﻷَﻭَّﻟِﻴْﻦَ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮِﻳْﻦَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﺟَﺎﺀَ ﻣُﻨَﺎﺩٍ ﻓَﻨَﺎﺩَﻯ ﺑِﺼَﻮْﺕٍ ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺍﻟْﺨَﻼَﺋِﻖُ: ﺳَﻴَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟْﺠَﻤْﻊِ ﺍَﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻣَﻦْ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﺑِﺎﻟْﻜَﺮَﻡِ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺮْﺟِﻊُ ﻓَﻴُﻨَﺎﺩِﻱ: ﻟِﻴَﻘُﻢَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻛﺎَﻧَﺖْ ‏( ﺗَﺘَﺠَﺎﻓَﻰ ﺟُﻨُﻮْﺑُﻬُﻢْ ‏) ﻓَﻴَﻘُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﻭَﻫُﻢْ ﻗَﻠِﻴْﻞٌ .

“Bila Alloh ﷻ mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.”
(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir (IV/373) dari hadits Asma’ binti Yazid x. Juga diriwayatkan oleh al-Mundziri dalam at-Targhiib wat-Tarhiib, (I/215))

Di antara ayat-ayat yang memuji orang-orang yang selalu melakukan shalat malam adalah firman Alloh ﷻ:

ﺃَﻣَّﻦْ ﻫُﻮَ ﻗَﺎﻧِﺖٌ ﺁﻧَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺳَﺎﺟِﺪًﺍ ﻭَﻗَﺎﺋِﻤًﺎ ﻳَﺤْﺬَﺭُ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓَ ﻭَﻳَﺮْﺟُﻮ ﺭَﺣْﻤَﺔَ ﺭَﺑِّﻪِ

“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya? …” [Az-Zumar/39: 9].

ﻟَﻴْﺴُﻮﺍ ﺳَﻮَﺍﺀً ۗ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﺃُﻣَّﺔٌ ﻗَﺎﺋِﻤَﺔٌ ﻳَﺘْﻠُﻮﻥَ ﺁﻳَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺁﻧَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺴْﺠُﺪُﻭﻥَ

“Mereka itu tidak sama, di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Alloh ﷻ pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (shalat).” [Ali ‘Imraan/3: 113]

ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺒِﻴﺘُﻮﻥَ ﻟِﺮَﺑِّﻬِﻢْ ﺳُﺠَّﺪًﺍ ﻭَﻗِﻴَﺎﻣًﺎ

“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” [Al- Furqaan/25: 64]

ﺳِﻴﻤَﺎﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﻭُﺟُﻮﻫِﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﺃَﺛَﺮِ ﺍﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ

“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud….” [Al-Fat-h/48: 29]

ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻘَﺎﻧِﺘِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻔِﻘِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻐْﻔِﺮِﻳﻦَ ﺑِﺎﻟْﺄَﺳْﺤَﺎﺭِ

“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Alloh ﷻ), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” [Ali-‘Imran/3: 17].

Dan lain sebagainya dari ayat- ayat al-Qur-an.
Saya katakan, “Barangsiapa yang menginginkan pengetahuan yang bermanfaat dan faidah yang banyak, hendaknya menelaah penafsiran ayat-ayat ini dalam kitab-kitab tafsir, karena di sana terdapat manfaat dan faidah yang amat besar. Saya sengaja tidak memaparkannya di sini, semata karena komitmen saya untuk membahas secara ringkas dan tidak mendalam.”

🔹Hadits-Hadits Tentang Keutamaan Shalat Malam Dan Anjurannya. 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa menganjurkan kepada para Sahabatnya untuk melakukan shalat malam dan membaca al-Qur-an di dalamnya. Hadits-hadits yang mengungkapkan tentang hal ini sangat banyak untuk dapat dihitung. Namun kami hanya akan menyinggung sebagiannya saja, berikut pandangan para ulama sekitar masalah ini.

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺑَﻌْﺪَ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟْﻤَﻔْﺮُﻭْﺿَﺔِ، ﺻَﻼَﺓُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ.

“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari.” (HR. Muslim, kitab ash- Shiyaam bab Fadhli Shaumil Mu- harram, (no. 1163))

Al-Bukhari rahimahullah berkata: “Bab Keutamaan Shalat Malam.” Selanjutnya ia membawakan hadits dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, bahwa ia berkata: “Seseorang di masa hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bermimpi menceritakannya kepada beliau. Maka aku pun berharap dapat bermimpi agar aku ceritakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saat aku muda aku tidur di dalam masjid lalu aku bermimpi seakan dua Malaikat membawaku ke Neraka. Ternyata Neraka itu berupa sumur yang dibangun dari batu dan memiliki dua tanduk. Di dalamnya terdapat orang-orang yang aku kenal. Aku pun berucap, ‘Aku berlindung kepada Alloh ﷻ dari Neraka!’ Ibnu ‘Umar melanjutkan ceritanya, ‘Malaikat yang lain menemuiku seraya berkata, ‘Jangan takut!’ Akhirnya aku ceritakan mimpiku kepada Hafshah dan ia menceritakannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda:

ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻟَﻮْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ.

"‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Akhirnya ‘Abdullah tidak pernah tidur di malam hari kecuali hanya beberapa saat saja.”
(HR. Al-Bukhari, kitab al- Jumu’ah, bab Fadhli Qiyaamul Lail, (hadits no. 1122) dan Muslim, kitab Fadhaa-ilish Sha- haabah bab Fiqhi Fadhaa-ili ‘Abdillah bin ‘Umar c, (hadits no. 2479). [11]. Fat-hul Baarii (III/9))

Ibnu Hajar berkata: “Yang menjadi dalil dari masalah ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat ini mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik.”
(Fat-hul Baarii (III/9))

Ia berkata lagi, “Hadits ini menunjukkan bahwa shalat malam bisa menjauhkan orang dari adzab.”
(Fat-hul Baarii (III/10))

‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya pecah-pecah.”
(HR. Al-Bukhari, kitab Tafsiirul Qur-aan bab Liyaghfirallaahu laka maa Taqaddama min Dzanbika… (hadits no. 4837) dan Muslim, kitab Shifatul Qiyaamah bab Iktsaaril A’maal wal Ijtihaadi fil ‘Ibaadah (hadits no. 2820))

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﻳَﻌْﻘِﺪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﺎﻓِﻴَﺔِ ﺭَﺃْﺱِ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﻫُﻮَ ﻧَﺎﻡَ ﺛَﻼَﺙَ ﻋُﻘَﺪٍ ﻳَﻀْﺮِﺏُ ﻛُﻞَّ ﻋُﻘْﺪَﺓٍ: ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻟَﻴْﻞٌ ﻃَﻮِﻳْﻞٌ ﻓَﺎﺭْﻗُﺪْ! ﻓَﺈِﻥِ ﺍﺳْﺘَﻴْﻘَﻆَ ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍِﻧْﺤَﻠَّﺖْ ﻋُﻘْﺪَﺓٌ، ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﺿَّﺄَ ﺍِﻧْﺤَﻠَّﺖْ ﻋُﻘْﺪَﺓٌ، ﻓَﺈِﻥْ ﺻَﻠَّﻰ ﺍِﻧْﺤَﻠَّﺖْ ﻋُﻘْﺪَﺓٌ، ﻓَﺄَﺻْﺒَﺢَ ﻧَﺸِﻴْﻄًﺎ ﻃَﻴِّﺐَ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ، ﻭَﺇِﻻَّ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺧَﺒِﻴْﺚَ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻛَﺴْﻼَﻥَ .

“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Alloh ﷻ, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.”
(HR. Al-Bukhari, kitab at- Tahajjud, bab ‘Aqdisy Syaithaani ‘alaa Qaafiyatir Ra’-si idzza lam Yushshalli bil Lail, (hadits no. 1142) dan Muslim, kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Maa Warada fii man Naamal Laila Ajma’a hatta Ashbaha, (hadits no. 776))

Ibnu Hajar berkata, Apa yang terungkap dengan jelas dalam hadits ini adalah, bahwa shalat malam memiliki hikmah untuk kebaikan jiwa walaupun hal itu tidak dibayangkan oleh orang yang melakukannya, dan demikian juga sebaliknya. Inilah yang diisyaratkan Alloh ﷻ dalam firman-Nya:

ﺇِﻥَّ ﻧَﺎﺷِﺌَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻫِﻲَ ﺃَﺷَﺪُّ ﻭَﻃْﺌًﺎ ﻭَﺃَﻗْﻮَﻡُ ﻗِﻴﻠًﺎ

“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih terkesan.” [Al- Muzzammil/73: 6]

"Sebagian ulama menarik kesimpulan dari hadits ini bahwa orang yang melakukan shalat malam lalu ia tidur lagi, maka syaitan tidak akan kembali untuk mengikat dengan beberapa ikatan seperti semula.”
(Fat-hul Baarii (III/33))

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ ﺑَﻌْـﺪَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺷَﻬْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟْﻤُﺤَﺮَّﻡُ، ﻭَﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻔَﺮِﻳْﻀَﺔِ ﺻَﻼَﺓُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ.

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Alloh ﷻ yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
(Telah ditakhrij sebelumnya)

An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hadits ini menjadi dalil bagi kesepakatan ulama bahwa shalat sunnah di malam hari adalah lebih baik daripada shalat sunnah di siang hari.”
(Lihat Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi (VIII/55))

Ath-Thibi berkata, Demi hidupku, sungguh, seandainya tidak ada keutamaan dalam melakukan shalat Tahajjud selain pada firman Alloh ﷻ:

ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺘَﻬَﺠَّﺪْ ﺑِﻪِ ﻧَﺎﻓِﻠَﺔً ﻟَﻚَ ﻋَﺴَﻰٰ ﺃَﻥْ ﻳَﺒْﻌَﺜَﻚَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻣَﻘَﺎﻣًﺎ ﻣَﺤْﻤُﻮﺩًﺍ

“Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” [Al-Israa’/17: 79]

Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

ﺗَﺘَﺠَﺎﻓَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻀَﺎﺟِﻊِ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺧَﻮْﻓًﺎ ﻭَﻃَﻤَﻌًﺎ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻳُﻨْﻔِﻘُﻮﻥَ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﻧَﻔْﺲٌ ﻣَﺎ ﺃُﺧْﻔِﻲَ ﻟَﻬُﻢْ ﻣِﻦْ ﻗُﺮَّﺓِ ﺃَﻋْﻴُﻦٍ ﺟَﺰَﺍﺀً ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-Nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata…” [As-Sajdah/32: 16-17].

Juga ayat-ayat yang lainnya, maka hal itu sudah cukup menjadi bukti keistimewaan shalat ini. (Lihat Tuhfatul Ahwadzii bisy Syarh Jaami’it Tirmidzi oleh al- Mubarakfuri, (II/425)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃَﺣَﺐُّ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻼَﺓُ ﺩَﺍﻭُﺩَ، ﻭَﺃَﺣَﺐُّ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻِﻴَﺎﻡُ ﺩَﺍﻭُﺩَ: ﻛﺎَﻥَ ﻳَﻨَﺎﻡُ ﻧِﺼْﻒَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻳَﻘُﻮْﻡُ ﺛُﻠُﺜَﻪُ ﻭَﻳَﻨَﺎﻡُ ﺳُﺪُﺳَﻪُ، ﻭَﻳَﺼُﻮْﻡُ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻭَﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻳَﻮْﻣًﺎ .

“Shalat yang paling dicintai Alloh ﷻ adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Alloh ﷻ juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
(HR. Al-Bukhari dalam Shahiihnya kitab Ahaadiitsil Anbiyaa’, bab Ahabbish Shalaati ilallaah Shalaati Dawud… (hadits no. 3420) dan Muslim dalam kitab ash-Shiyaam bab an-Nahyi ‘an Shawmid Dahr, (hadits no. 1159))

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Al-Mahlabi mengatakan Nabi Dawud Alaihissallam mengistirahatkan dirinya dengan tidur pada awal malam lalu ia bangun pada waktu di mana Alloh ﷻ menyeru, ‘Adakah orang yang meminta?, niscaya akan Aku berikan permintaannya!’ lalu ia meneruskan lagi tidurnya pada malam yang tersisa sekedar untuk dapat beristirahat dari lelahnya melakukan shalat Tahajjud. Tidur terakhir inilah yang dilakukan pada waktu Sahur. Metode seperti ini lebih dicintai Alloh ﷻ karena bersikap sayang terhadap jiwa yang dikhawatirkan akan merasa bosan (jika dibebani dengan beban yang berat) dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻَ ﻳَﻤَﻞُّ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻤَﻠُّﻮْﺍ .

"Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak akan pernah merasa bosan sampai kalian sendiri yang akan merasa bosan."

Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin selalu melimpahkan karunia-Nya dan memberikan kebaikan-Nya.”
( Fat-hul Baarii (III/21))

🌀🌷🌀
Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻟَﺴَﺎﻋَـﺔً، ﻻَ ﻳُﻮَﺍﻓِﻘُﻬَﺎ ﺭَﺟُـﻞٌ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻳَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ، ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ .

“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Alloh ﷻ dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Alloh ﷻ pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.”
(HR. Muslim dalam kitab Shalaatul Musaafiriin, bab Fil Laili Saa’tun Mustajaabun fii had Du’aa’, (hadits no. 757))

An-Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menetapkan adanya waktu dikabulkannya do’a pada setiap malam, dan mengandung dorongan untuk selalu berdo’a di sepanjang waktu malam, agar mendapatkan waktu itu.”
(Lihat Shahiih Muslim bi Syarhin Nawawi (VI/36))

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺭَﺟُـﻼً، ﻗَﺎﻡَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﻰ، ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺍِﻣْﺮَﺃَﺗَﻪُ ﻓَﺼَﻠَّﺖْ، ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﺖْ ﻧَﻀَﺢَ ﻓِﻲْ ﻭَﺟْﻬِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ، ﻭَﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍِﻣْﺮَﺃَﺓً، ﻗَﺎﻣَﺖْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﺖْ، ﻭَ ﺃَﻳْﻘَﻈَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ، ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﻰ ﻧَﻀَﺤَﺖْ ﻓِﻲْ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ .

“Semoga Alloh ﷻ merahmati seorang suami yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan istrinya lalu sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke wajahnya. Semoga Alloh ﷻ merahmati seorang istri yang bangun di waktu malam lalu ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami enggan untuk bangun ia pun memercikkan air ke wajahnya.”
(HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamul Lail, (hadits no. 1308), an-Nasa-i dalam kitab Qiyaamul Lail, bab at-Targhiibu fii Qiyaamil Lail, (hadits no. 1610), Ibnu Majah dalam kitab Iqaamatush Shalaah, bab Maa Jaa-a fii man Ayqazha Ahlahu minal Lail, (hadits no. 1336), Ibnu Khuzaimah dalam Shahiihnya, (II/183), Ibnu Hibban dalam Shahiihnya (VI/306) sebagaimana yang terdapat dalam al-Ihsaan), al-Hakim dalam al-Mustadrak, (I/309) dengan komentarnya, “Ini adalah hadits shahih sesuai kriteria yang ditetapkan Muslim.” Penilaian al- Hakim disepakati pula oleh adz- Dzahabi. Sedangkan al-‘Allamah al-Albani dalam Shahiihut Targhiib (no. 621) menilai hadits ini hasan)

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﻣَﻦِ ﺍﺳْﺘَﻴْﻘَﻆَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﻓَﺼَﻠَّﻴَﺎ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ، ﻛُﺘِﺒَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺬَّﺍﻛِﺮِﻳْﻦَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﺍﻟﺬَّﺍﻛِﺮَﺍﺕِ.

“Barangsiapa yang bangun di waktu malam dan ia pun membangunkan istrinya lalu mereka shalat bersama dua raka’at, maka keduanya akan dicatat termasuk kaum laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Alloh ﷻ.”
(HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab al-Hatstsu ‘ala Qiyaamil Lail, (hadits no. 1451), Ibnu Majah, dalam kitab Iqaamatish Shalaah, bab Maa Jaa- a fii man Ayqazha Ahlahu minal Lail, (1339), Ibnu Hibban dalam Shahiihnya, (VI/307) sebagaimana dalam al-Ihsaan, al-Hakim (I/316) dan ia berkata, “Ini adalah hadits shahih sesuai kriteria al-Bukhari dan Muslim, hanya saja keduanya tidak mengeluarkannya.” Penilaian ini disepakati oleh adz- Dzahabi. Hadits ini dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ (hadits no. 330))

Al-Munawi berkata, “Hadits ini seperti dikemukakan oleh ath- Thibi menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan kebaikan seyogyanya menginginkan untuk orang lain apa yang ia inginkan untuk dirinya berupa kebaikan, lalu ia pun memberikan kepada yang terdekat terlebih dahulu.”
(Lihat Faidhul Qadiir oleh al- Munawi, (IV/25))

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳُﺒْﻐِﺾُ ﻛُﻞَّ ﺟَﻌْﻈَﺮِﻱٍّ ﺟَﻮَّﺍﻅٍ، ﺻَﺤَّﺎﺏٍ ﻓِﻲ ﺍْﻷَﺳْﻮَﺍﻕِ، ﺟِﻴْﻔَﺔٍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﺣِﻤَﺎﺭٍ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻋَﺎﻟِﻢٍ ﺑِﺄَﻣْﺮِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺑِﺄَﻣْﺮِ ﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ .

“Sesungguhnya Alloh ﷻ membenci setiap orang yang perilakunya kasar, sombong, tukang makan dan minum serta suka berteriak di pasar. Ia seperti bangkai di malam hari dan keledai di siang hari. Dia hanya tahu persoalan dunia tapi buta terhadap urusan akhirat.’”
(HR. Al-Baihaqi dalam as- Sunanul Kubra, (X/194) dan al- Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (hadits no. 195) menilai hadits ini shahih)

Dari Anas Radhiyallahu anhu ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻَﻼَﺓَ ﻗَﻮْﻡٍ ﺃَﺑْﺮَﺍﺭٍ ﻳَﻘُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞَ ﻭَﻳَﺼُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭَ، ﻟَﻴْﺴُﻮْﺍ ﺑِﺄَﺛَﻤَﺔٍ ﻭَﻻَ ﻓُﺠَّﺎﺭٍ.

“Alloh ﷻ telah menjadikan pada kalian shalat kaum yang baik; mereka shalat di waktu malam dan berpuasa di waktu siang. Mereka bukanlah para pelaku dosa dan orang-orang yang jahat.”
(HR. ‘Abd bin Humaid, (II/147) dan adh-Dhiya’ al-Maqdisi dalam al-Mukhtaarah, (V/74), melalui jalur periwayatan yang bersumber dari ‘Abd bin Humaid. Hadits ini dinilai shahih oleh al- Albani yg dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (hadits no. 1810))

Dari ‘Abdullah bin Salam Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Yang pertama kali aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sabda beliau:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺃَﻓْﺸُﻮﺍ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡَ، ﻭَﺃَﻃْﻌِﻤُﻮﺍ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ، ﻭَﺻِﻠُﻮﺍ ﺍْﻷَﺭْﺣَـﺎﻡَ، ﻭَﺻَﻠُّﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻧِﻴَﺎﻡٌ، ﺗَﺪْﺧُﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺑِﺴَﻼَﻡٍ .

“Wahai manusia, tebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahim dan shalatlah di malam hari saat manusia tertidur, niscaya kalian akan masuk ke dalam Surga dengan selamat.”
(HR. At-Tirmidzi dalam kitab Shifatil Qiyaamah bab Minhu…, (hadits no. 2485). Beliau mengomentari hadits ini dengan mengatakan, “Ini adalah hadits yang shahih.” Hadits ini juga dikeluarkan Ahmad dalam Musnadnya, (hadits no. 23272) dan ad-Darimi dalam Sunannya, (hadits no. 1460). Al-Hakim mengatakan, “Hadits ini sanadnya shahih,” lihat al- Mustadrak, (IV/176))

‘Abdullah bin Qais mengatakan, bahwa ‘Aisyah Radhiyallahun anhuma berkata: “Janganlah kalian meninggalkan shalat malam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit atau malas, beliau shalat dalam keadaan duduk.”
(HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamil Lail, (hadits no. 1307), Ahmad dalam Musnadnya, (hadits no. 25583), al-Hakim dalam al-Mustadraknya, (I/452). Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Muslim.” Penilaian al-Hakim disetujui oleh adz-Dzahabi)

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu ia menuturkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﻓَﻀْﻞُ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟﻠَّـﻴْﻞِ ﻋَﻠَﻰ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻛَﻔَﻀْﻞِ ﺻَﺪَﻗَﺔِ ﺍﻟﺴِّﺮِّ ﻋَﻠَﻰ ﺻَﺪَﻗَﺔِ ﺍﻟْﻌَﻼَﻧِﻴَﺔِ .

“Keutamaan shalat malam atas shalat siang, seperti keutamaan bersedekah secara sembunyi atas bersedekah secara terang-terangan.”
(HR. Ibnul Mubarak dalam az- Zuhd, (hal. 8) dan Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, (IV/166). Al- Haitsami (II/251) berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh ath- Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir dan para perawinya adalah tsiqah.”)

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu ia menuturkan pula, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ﺃَﻻَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﻀْﺤَﻚُ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺟُﻠَﻴْﻦِ: ﺭَﺟُﻞٌ ﻗَـﺎﻡَ ﻓِﻲْ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺑَﺎﺭِﺩَﺓٍ ﻣِﻦْ ﻓِﺮَﺍﺷِﻪِ ﻭَﻟِﺤَﺎﻓِﻪِ ﻭَﺩِﺛَﺎﺭِﻩِ، ﻓَﺘَﻮَﺿَّﺄَ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻡَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ، ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟِﻤَﻼَﺋِﻜَﺘِﻪِ: ﻣَﺎ ﺣَﻤَﻞَ ﻋَـﺒْﺪِﻱْ ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﺻَﻨَﻊَ؟ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻟُﻮْﻥَ: ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﺭَﺟَﺎﺀً ﻣَﺎ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﻭَﺷَﻔَﻘَﺔً ﻣِﻤَّﺎ ﻋِﻨْﺪَﻙَ، ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ: ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺪْ ﺃَﻋْﻄَﻴْﺘُﻪُ ﻣَﺎ ﺭَﺟَﺎ ﻭَﺃَﻣَّﻨْﺘُﻪُ ﻣِﻤَّﺎ ﻳُﺨَﺎﻑُ .

“Ketahuilah, sesungguhnya Alloh ﷻ tertawa terhadap dua orang laki- laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.’ Alloh ﷻ berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.’”
(HR. Ahmad, (I/416), Ibnu Hibban (VI/297, sebagaimana yang terdapat dalam al-Ihsaan), al-Hakim, (II/112), Ibnu ‘Ashim dalam as-Sunnah, (I/249). Al- Hakim berkata: “Sanad hadits ini shahih.” Penilaian al-Hakim disetujui oleh adz-Dzahabi. Sedangkan al-Haitsami dan al- Albani menilainya hasan)

Masih banyak lagi hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan shalat malam, dorongan terhadapnya dan kedudukan orang-orang yang senantiasa melakukannya.

Atsar Sahabat Dan Kaum Salaf Tentang Keutamaan Shalat Malam Dan Anjurannya Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Sesungguhnya di dalam Taurat tertulis, ‘Sungguh Alloh ﷻ telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur apa yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, yakni apa yang tidak diketahui oleh Malaikat yang dekat kepada Alloh ﷻ dan Nabi yang diutus-Nya.’”
(HR. Al-Marwazi. Lihat Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 36) dan al-Hakim dalam al- Mustadrak, (II/414). Al-Hakim menilai hadits ini shahih dan disepakati oleh adz-Dzahabi)

Dari Ya’la bin ‘Atha’ ia meriwayatkan dari bibinya Salma, bahwa ia berkata, “‘Amr bin al-‘Ash berkata, ‘Wahai Salma, shalat satu raka’at di waktu malam sama dengan shalat sepuluh raka’at di waktu siang.”
(Lihat ash-Shalaah wat Tahajjud oleh Ibnu al-Khirath, (298))

‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu berkata, “Seandainya tidak ada tiga perkara; seandainya aku tidak pergi berjihad di jalan Alloh ﷻ, seandainya aku tidak mengotori dahiku dengan debu karena bersujud kepada Alloh ﷻ dan seandainya aku tidak duduk bersama orang-orang yang mengambil kata-kata yang baik seperti mereka mengambil kurma-kurma yang baik, maka aku merasa senang berjumpa dengan Alloh ﷻ.”
(Mukhtashar Qiyaamil Lail (hal. 62))

Saat menjelang wafatnya Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Tidak ada sesuatu yang sangat aku sedihkan di dunia ini selain rasa dahaga di siang hari dan kelelahan di malam hari.”

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata, “Kemulian seseorang terletak pada shalatnya di malam hari dan sikapnya menjauhi apa yang ada pada tangan orang lain.”
(Mukhtashar Qiyaamil Lail (hal. 63))

Thalhah bin Mashraf berkata, “Aku mendengar bila seorang laki-laki bangun di waktu malam untuk melakukan shalat malam, Malaikat memanggilnya, ‘Berbahagialah engkau karena engkau telah menempuh jalan para ahli ibadah sebelummu.’” 
Thalhah mengatakan lagi, 
“Malam itu pun berwasiat kepada malam setelahnya agar membangunkannya pada waktu di mana ia bangun.” 
Thalhah mengatakan lagi, “Kebaikan turun dari atas langit ke pembelahan rambutnya dan ada penyeru yang berseru, ‘Seandainya seorang yang bermunajat tahu siapa yang ia seru, maka ia tidak akan berpaling (dari munajatnya).’”
(Atsar ini diriwayatkan oleh al-Aajuri dalam Fadhlu Qiyaamil Laili wat Tahajjud (hal. 58))

Dari al-Hasan al-Bashri berkata, “Kami tidak mengetahui amal ibadah yang lebih berat daripada lelahnya melakukan shalat malam dan menafkahkan harta ini.”
(Lihat ash-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298))

Al-Hasan juga pernah ditanya, “Mengapa orang yang selalu melakukan shalat Tahajjud wajahnya lebih indah?” Ia menjawab, “Sebab mereka menyendiri bersama ar-Rahman (Alloh ﷻ), sehingga Alloh ﷻ memberikan kepadanya cahaya-Nya.”
(Atsar ini diriwayatkan oleh al-Marwazi. Lihat Mukhtashar Qiyaamil Lail (hal. 58))

Syuraik berkata, “Barangsiapa yang banyak shalatnya di malam hari, maka wajahnya akan tampak indah di siang hari.”
(Lihat al-Kaamil karya Ibnu ‘Adi, (II/526). Komentar saya (penulis): Sebagian ulama ada yang menisbatkan ini kepada sabda Nabi dan penisbatan ini tidak benar. Ibnul Jauzi menyebutkan atsar ini dalam al- Maudhuu’aat, (II/109) dan Ibnu Thahir dalam Tadzkiratul Maudhuu’aat, (hal. 351). Kisah atsar ini selengkapnya adalah seperti berikut: Tsabit bin Musa, seorang zahid, datang kepada Syuraik al-Qadhi, sedang al- Mustamli ada di depannya. Syuraik mengatakan al-A’masy menceritakan kepada kami dari Abu Sufyan dari Jabir, ia menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda -tanpa menyebut matan haditsnya-, lalu ketika ia memandang Tsabit ia berkata, “Barangsiapa yang selalu melakukan shalat di malam hari maka wajahnya akan tampak indah di siang hari.” Yang dimaksudkan dengan ucapannya itu adalah Tsabit bin Musa karena kezuhudannya, lalu Tsabit mengira bahwa ia meriwayatkan hadits ini bersumber dari Nabi (hadits marfu’) dengan sanad ini. Lihat perkataan as-Sakhawi dalam Fat-hul Mughiits (I/311))

Yazid ar-Riqasyi berkata, “Shalat malam akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada hari Kiamat kelak dan cahaya itu akan berjalan dari depan dan belakangnya. Sedangkan puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya Neraka Sa’ir.”
(Lihat as-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298))

Wahab bin Munabih berkata, “Shalat di waktu malam akan menjadikan orang yang rendah kedudukannya, mulia, dan orang yang hina, berwibawa. Sedangkan puasa di siang hari akan mengekang seseorang dari dorongan syahwatnya. Tidak ada istirahat bagi seorang mukmin tanpa masuk Surga.”
(Ibid, (299). [42]. Lihat Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 66). [43]. Ibid, (hal. 67))

Al-Awza’i berkata, “Aku mendengar barang siapa yang lama melakukan shalat malam, maka Alloh ﷻ akan meringankan siksanya pada hari Kiamat kelak.” [42]

Ishaq bin Suwaid berkata, “Orang-orang Salaf memandang bahwa berekreasi adalah dengan cara puasa di siang hari dan shalat di malam hari.” [43]

Saya katakan, “Dari pemaparan terdahulu jelaslah bahwa shalat malam memiliki keutamaan yang besar dan hanya orang yang merugi yang meninggalkannya.”

Kita berlindung kepada Alloh ﷻ dari kerugian dan hanya Dia-lah tempat memohon pertolongan.

Wallahu a'lam

[Disalin dari kitab “Kaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahja’uun” karya Muhammad bin Su’ud al-‘Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh ‘Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

risalahluqman.worpress.com

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamualaikum ustadz,

Bagaimana tata cara  Rasulullah ﷺ sholat malam? (berapa raka’at, bacaan surat saat sholat malam) dan adakah doa khusus agar kita bisa terbangun untuk bisa melaksanakan sholat malam?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Rasulullah ﷺ menunaikan sholat malam tidak pernah ditinggalkan. 
Beliau mengerjakan sholat malam (tahajud) dengan bilangan 8 delapan raka’at, dikerjakan tiap 2 raka’at satu salam. 
Kemudian beliau lanjutkan dengan Shalat Witir 3 raka’at (dua raka’at dan 1 raka’at). 
Adapun bacaan surat pada sholat tahajud sama dengan sholat fardhu, dengan di sunnah kan bacaan surat raka’at pertama lebih panjang dari raka’at kedua. 

Agar kita terus terbangun setiap malam, cukup berniat dengan sungguh-sungguh bahwa kita mau melakukan sholat malam. Berdoalah minta kepada Alloh ﷻ agar kita dibangunkan. Insyaallah berawal dari niat, Alloh ﷻ akan bangunkan kita, walau godaan untuk bangun sangat tinggi.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, adakah tips-tips agar bisa istiqomah shalat tahajud ustadz?

🌸Jawab:
Tips agar istiqomah shalat tahajud:
1) Harus punya tekad dengan niat yang sungguh-sungguh. 

2) Mulailah qiyamullail dengan jumlah rakaat yang ringan, misal tahajud 2 raka’at plus witir 1 raka’at. 

3) Lakukan di penghujung sepertiga malam, waktu inilah yang sangat makbul. berdoalah agar bisa istiqomah sholat tahajud. 

4) Bergabunglah dengan para pecinta sholat tahajud, baik melalui kajian, atau ikut komunitas tahajud, Seperti Komunitas Tahajud Berantai (Kutub) atau yang lainnya yang senantiasa bisa saling mengingatkan.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Ratnah ~ Cikarang 
Assalamualaikum,

Ustadz, bolehkah sholat tahajud di qodho pas pagi waktu dhuha?

Syukron

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sholat tahajud ataupun sholat sunnah yang lain sudah ditentukan waktunya. Jika tertinggal juga tidak menjadi dosa, jadi tidak ada ketentuan atau dalil untuk mengqodho sholat tahajud.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Dewi ~ Bekasi
Ustadz, bolehkah mengutarakan keinginan ke Alloh ﷻ dengan menyebutkan tanggal bulan dan tahun keinginan tersebut di capai?
Misal: Ya Allah saya ingin punya bunga terindah tanggal 20 mei 2021.

🌸Jawab:
Doa kita saat selesai sholat tahajud adalah curhat dan permintaan kita kepada Alloh ﷻ langsung. 
Kita bebas meminta apa saja yang baik buat kita, termasuk keinginan yang ada waktunya. Jika bersungguh-sungguh di sepertiga malam terakhir adalah waktu yang tepat untuk bermunajat berdoa, sesuai keinginan kita.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Safitri ~ Banten 
Ustadz ketika kita sholat malam plus ditambah witir ketika mau berdoa itu tepatnya kapan ya ustadz selesai tahajud lalu berdoa apa selesai witir lalu berdoa ustadz? 

Berdoa di sujud terakhir juga sama ustadz itu sujud terakhir pas witir apa sujud terakhir pas tahajud kita memohon dan berdoanya?

🌸Jawab:
Qiyamullail atau tahajud terdiri dari dua sholat sunnah, setelah sholat tahajud sebelum naik sholat witir, lakukanlah doa, baik doa yang ada dalam panduan shalat tahajud, atau doa khusus yang kita panjatkan. 
Kemudian setelah sholat witir juga lakukan doa kembali. Itu lebih afdhol.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Romlah ~ Lumajang
Ustadz, selama bulan ramadhan ini kan kita sholat witirnya sesudah sholat tarawih, apakah sesudah sholat tahajud sholat witir lagi?

🌸Jawab:
Witir hanya dilakukan satu kali, satu dengan bilangan raka'at ganjil, jadi tidak perlu witir lagi setelah tarawih.
Jadi cukup satu kali, jika setelah tarawih lanjut  witir, setelah tahajud tidak perlu witir lagi.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat Perindu Surga yang di muliakan Alloh ﷻ, Ramadhan adalah saat yang tepat kita memperbaiki kualitas ibadah kita baik wajib maupun sunnah. 
Salah satunya adalah qiyamullail, walau sudah ada tarawih, tetapi saat sahur adalah saat utama di sepertiga malam terakhir dan di bulan ramadhan, dimana ini adalah waktu yang disiapkan Alloh ﷻ agar doa kita diijabah tanpa hijab. 

Selamat menunaikan ibadah shaum, dan tetap dalam semangat dalam kebaikan. Semoga Alloh ﷻ tetap menjadikan kita manusia bermutu baik dihadapan makhluk atau sang khaliknya.

Wallahu a'lam

MANFAAT DAN RESIKO BERPUASA BAGI KESEHATAN

 


OLeH: dr. Nurul Chairani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Assalamualaikum ukhti ukhti Sholehah yang insyaAllah jadi bidadari-bidadari surga. Bagaimana puasa Ramadhan nya? 
Ada yang sedang hamil dan berpuasa? 
Atau yang masih menyusui tapi mencoba berpuasa?

InsyaAllah siang ini saya share tentang:
Manfaat Puasa bagi Kesehatan dan adakah orang-orang yang beresiko secara kesehatan untuk menjalankan ibadah puasa?

Bismillahirrahmaanirrahiim

Berikut saya rangkumkan beberapa manfaat berpuasa bagi kesehatan:

🔹1. Mengontrol Kadar Gula Darah

Beberapa studi menyebutkan kadar gula darah lebih stabil terkontrol pada saat berpuasa. Selain itu berpuasa juga menurunkan resistensi insulin sehingga sensitivitas terhadap insulin meningkat yang mengakibatkan gula dalam darah terkontrol.

🔹2. Menurunkan Berat Badan

Secara teori berpuasa akan menurunkan jumlah asupan kalori ke dalam tubuh sehingga terjadi penurunan berat badan. Kondisi berpuasa lebih dari 12 jam juga akan memacu tubuh untuk membakar cadangan lemak yang ada dalam tubuh sebagai sumber energi. Tentu saja agar penurunan berat badan ini stabil dan signifikan, menu berbuka dan sahur juga tidak boleh berlebihan.

🔹3. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah

Berdasarkan beberapa jurnal study, puasa secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat dalam tubuh) hingga 25%. Hal ini menyebabkan pula menurunnya risiko penyakit jantung pada orang-orang yang rutin berpuasa.

🔹4. Menurunkan Tingkat Stress

Pada saat berpuasa kita akan terlatih mengontrol hawa nafsu dan mengontrol emosi. Hal ini akan menyebabkan ketenangan hati dan menurunkan tingkat stress.

🔹5. Melawan Peradangan

Berpuasa meningkatkan limfosit (bagian sel darah putih) yang penting bagi kekebalan tubuh dan mampu melawan proses peradangan.

🔹6. Meningkatkan Produksi Hormon Baik

Berpuasa meningkatkan kadar hormon pertumbuhan (HGH), sejenis hormon protein penting yang baik untuk kesehatan. 

🔹7. Meningkatkan Fungsi Otak Dan Mencegah Gangguan Neurodegeneratif

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berpuasa intermitten dapat meningkatkan fungsi serta struktur sel otak. Karena dapat juga membantu meredakan peradangan maka dianggap dapat juga mencegah masalah neurodegeneratif seperti alzheimer.

🔹8. Mencegah Kanker Serta Tingkatkan Efektivitas Kemoterapi

Pada beberapa penelitian menunjukkan berpuasa membantu memblokir pertumbuhan sel-sel tumor.

Lalu adakah orang-orang yang beresiko secara kesehatan untuk melakukan puasa? Pada intinya puasa sangat baik untuk kesehatan, tapi pada kondisi kondisi di bawah ini tetap perlu diperhatikan :

◼️1. Ibu Hamil Dan Menyusui

Pada kondisi hamil dan menyusui dalam Islam memang diringankan untuk boleh tidak berpuasa. Secara medis dapat disesuaikan dengan kondisi ibu hamil maupun ibu menyusui itu sendiri. Misal : ibu hamil pada trimester I yang cenderung masih hiperemesis gravidarum (muntah-muntah berlebihan) maka tidak dianjurkan berpuasa karena akan bisa menyebabkan kondisi dehidrasi yang lebih parah dan berbahaya baik bagi ibu maupun janinnya.

◼️2. Orang Dengan Diabetes

Meskipun puasa baik untuk mengontrol kadar gula dalam darah, para penderita diabetes terlebih yang sudah dengan komplikasi dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum menjalankan ibadah puasa.

◼️3. Pasien Penyakit Kronis

Sama dengan diabetes, pasien-pasien penyakit kronis seperti gagal ginjal kronis yang membutuhkan rutin cuci darah juga tidak dianjurkan untuk berpuasa. Atau disarankan konsultasi secara khusus sebelum menjalankan ibadah puasa.

◼️4. Pasien Dengan Gangguan Pencernaan Akut

Pada pasien pasien dengan gangguan pencernaan akut, seperti maag akut atau diare akut juga tidak disarankan untuk berpuasa dulu karena akan bisa menyebabkan kondisi dehidrasi yang memburuk.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Ulfa ~ Bogor 
Bu dokter maaf bila di luar materi,  anak saya berusia 7 bulan. Terus pup nya keras ketika saya ajak puasa. 

Apakah ada kaitannya dengan ASI ya bu dokter dengan puasa sehingga bayi saya kekurangan cairan?

💎Jawab:
Pup keras pada baby banyak penyebabnya. Apalagi usia 7 bulan baby biasanya sudah mulai konsumsi makanan tambahan, tidak cuma ASI. Bisa jadi penyesuaian dengan makanan pendampingnya juga yang bikin pup nya keras. Bunda boleh perhatikan lagi jenis makanan pendampingnya juga, kemudian lihat apakah baby tampak mengejan keras hingga menangis saat setiap hendak pup ataukah hanya konsistensinya saja yang keras.

Biasanya yang benar-benar kemungkinan berpengaruh pada kondisi puasa jika memang baby nya masih dalam fase ASI eksklusif.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamualaikum,

Bu dokter cantik,  bagaimana jika orang yang punya sakit jantung berpuasa apakah beresiko? Karena uwa saya usia 50+ kalau diajak puasa bilangnya takut kambuh sakitnya.

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh,

Penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan salah satu penyakit kronis. Penyakitnya ini sendiri banyak jenisnya, ada yang berupa pembesaran jantung, ada yang sumbatan pada jantung, atau dengan gagal jantung. Tidak ada larangan secara mutlak bahwa jika orang-orang dengan penyakit kardiovaskular tidak boleh berpuasa. 

Silahkan berpuasa dan sesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing, atau disarankan konsultasi terlebih dahulu dengan dokternya. Dokter akan mempertimbangkan boleh tidaknya dari kondisi klinis pasien maupun dari hasil pemeriksaan darah terakhirnya 

🌷Ini ada sumbatan bu dokter, terus sudah dipasang ring hampir setahun yang lalu.

💎InsyaAllah tidak apa-apa, malah bagus berpuasa karena akan menurunkan kadar LDL yang biasanya menyebabkan sumbatan di jantung. Tapi tetap cek kesehatan terakhir sebelum berpuasa dan obat-obatan nya juga harus tetap rutin dikonsumsi.

🌷Bu dokter,  zaman sekarang banyak yang beranggapan bahwa pil  KB bisa untuk program hamil. Nah, itu sebenarnya bagaimana ya? 
Mohon penjelasannya bu biar tidak salah kaprah.

💎Belum dengar malah kalau tujuannya pil KB untuk promil. Karena pil KB itu kan hormon yang mempengaruhi kadar estrogen atau progesteron, mengatur siklusnya. Jadi, justru berfungsi untuk menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Islam diturunkan untuk keselamatan dan kebaikan. Dan puasa yang disyariatkan oleh Islam pun terbukti membawa kebaikan bagi tubuh manusia itu sendiri. InsyaAllah semakin didalami dan dipelajari, apa-apa yang Alloh ﷻ tetapkan sejatinya membawa kebaikan bagi hamba-Nya yang beriman. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan ya ukhti-ukhti Sholehah, semoga Ramadhan ini menjadikan kita pribadi yang semakin baik, semakin Sholehah dan semakin sehat lagi.

Wallahu a'lam

SHAUM MU AKAN MELATIH SABAR MU

 


OLeH: Ustadzah Chichi Mulyaningsih

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم

Bismillahirrohmanirrohiim...

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ .

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataan ku.” (QS. Thoha: 25-28)

.....Semoga Alloh ﷻ senantiasa mengkaruniakan ridho dan barokah-Nya kepada kita agar amal sederhana kita malam ini menjadi bekal mendapatkan  Rahmat-Nya. Aamiin

 Yang terhormat, Founder komunitas Majlis Perindu Surga Mbak Hanny D.W., Para Admin Perindu Surga dan Sahabat saya pejuang Al Quran komunitas Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ....

Sudah selesai menunaikan sholat Isya' dan urusan keluarga?

Mohon tunaikan dulu ya... Selesai semua baru kita belajar bersama...

Barakallahu fiik untuk para bidadari surga yang siang hari bolong on, untuk kajian.

Karena kita bicara masalah Sabar dan orang-orang sabar saja yang bisa menit perjalanan menuju surga Alloh ﷻ.

Bisakah sabar menjadi karakter yang akan terus menempel menjadi akhlak. Semoga Alloh ﷻ hadiahkan berkah dari shoum kita. Aamiin Allahumma aamiin

🌸SHOUMMU MELATIH KESABARANMU

Di zaman yang semakin canggih ini, dengan segala kejadian yang bisa jadi disulap menjadi hal yang instan, terkadang membuat kita menjadi manusia yang sulit menjaga kesabarannya.

Semua maunya serba cepat, cepat kaya akhirnya menghalalkan segala cara, cepat selesai kuliahnya akhirnya ada yang berlaku curang, atau ingin cepat cepat yang lainnya, kalau ilmu syariah mengatakan manusia sering berlaku isti'jal yang akhirnya menghilangkan akhlak sabar dalam dirinya...

Padahal kalau kita lihat Firman Alloh ﷻ dalam Surat Al InSyiqaq : 19.

لَتَرۡكَبُنَّ طَبَقًا عَنۡ طَبَقٍؕ

"Sungguh, akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)."

Firman Alloh ﷻ ini mengajarkan kepada kita bahwa manusia akan menjalankan tiap fase hidupnya mulai dari bawah, dari sejak bayi jadi dewasa, dari kita belum paham ilmu ketika belajar jadi paham, semuanya bertahap tidak ada sesuatu yang instan didunia ini.

Ayat ini juga mengajarkan kepada kita tentang hakikat sabar, maka jalan yang paling mudah kita memiliki akhlak sabar adalah terus saja mendekati Alloh ﷻ, terus saja melatih diri dengan ibadah-ibadah yang banyak agar keunikan akhlak sabar ini menjadi karakter untuk hidup kita.

Jadi dari ayat diatas kita diajarkan selain memiliki sabar juga jangan mudah tertipu dengan kehidupan dunia.

Tidak ada yang namanya bisa cepat kaya ataupun cepat sukses.

Kaya itu hakikatnya berkah dari Alloh ﷻ karena kegigihan ikhtiar kita dengan sedekah-sedekah kita.

Semua di dunia ini harus mengalami proses belajar dalam hidup ini.

Semua yang serba cepat atau instan harus kita curigai dengan bersikap hati-hati ya.

Karena tidak sesuai dengan sunnahtullah ayat-ayat Alloh ﷻ lagi.

Salah satu ibadah yang bisa merubah kita bisa menumbuhkan akhlak sabar adalah Shoum, Alhamdulillah shoum Ramadhan saat ini bisa menjadikan kita selain hamba yang bertakwa, sabar juga pahala Shoum Ramadhan yang berlipat ganda  pahalanya, seperti hadits Rasulullah ﷺ...

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى »

"Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.” (HR. Muslim no. 1151)

Lalu seberapa besar balasan untuk amalan puasa? Agar lebih memahami maksud hadits di atas, perhatikanlah penjelasan Ibnu Rojab Al-Hambali (dalam Latho’if Al Ma’arif, 1/168) berikut ini:

Hadits di atas adalah mengenai pengecualian puasa dari amalan yang dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan hingga 700 kebaikan yang semisal. Khusus untuk puasa, tidak terbatas lipatan ganjarannya dalam bilangan-bilangan tadi. Bahkan Allah ‘Azza wa Jalla akan melipatgandakan pahala orang yang berpuasa hingga bilangan yang tidak terhingga. Alasannya karena puasa itu mirip dengan sabar. Mengenai ganjaran sabar, Alloh ﷻ ta’ala berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas dengan pahala tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10).

Jadi Shoum yang dapat menumbuhkan akhlak sabar dalam diri kita ya.

Siapakah makhluk yang membisikkan kita supaya jadi hamba Alloh ﷻ yang tidak sabar?

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Alloh ﷻ menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Alloh ﷻ Maha Luas, Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 268)

Jadi kalau mau yang serba cepat, serba instan coba kita periksa amal Sholeh diri kita hingga kita tidak melibatkan Alloh ﷻ.

Seorang muslim hanya Alloh ﷻ sandaran hidupnya, kata Rasulullah ﷺ apa???
Walau hanya mencari tali sepatu kita yang hilang mohon lah pada Alloh ﷻ agar Alloh ﷻ membantu kita

Kita seringnya engga sabar hingga lupa melibatkan Alloh ﷻ dalam hidup kita. Maka seringnya kita berharap pada manusia. 

#Ramadhan Reminder
"Mengingat manusia itu penyakit, dan mengingat Alloh ﷻ adalah obatnya."
(ibnu Aun)

Jika alhamdulillah sudah faham hari ini hanya shoum dengan keikhlasan akan menjadikan akhlak sabar itu ada dalam diri kita.

🌸🌷🌸
Puasa Ramadhan memang terdiri dari rasa sabar. Berhasil tidaknya kita mendapatkan pahala puasa Ramadhan tergantung seberapa besar kita bersabar dalam menjalani puasa ini. Maka selayaknya Alloh ﷻ akan membalasnya dengan balasan pahala tanpa batas, tidak hanya lipat 10 atau 700, bahkan lebih dari itu. Sabar memang berat, jadi layak bila mendapatkan balasan yang begitu menggiurkan.

◾Sabar Ada Tiga Macam, yaitu:

✓ Sabar dalam menjalani ketaatan.
✓ Sabar dalam menjauhi larangan.
✓ Sabar dalam menghadapi takdir Alloh ﷻ yang terasa menyakitkan.

Dalam puasa Ramadhan  terdapat tiga jenis kesabaran ini. Sabar dalam melakukan ketaatan, tanpa rasa sabar tidak mungkin manusia akan mampu melakukan ibadah ini. Di awali dengan bangun untuk makan sahur, hanya orang sabar yang mau bangun dikala nikmatnya tidur.

Dianjurkan juga tadarus Qur’an, hanya orang sabar yang mampu melakukannya, bayangkan saja, ketika tadarus Qur’an kita harus bersabar karena mata kita jadi terasa pedas, suara kita menjadi serak, kadang juga disertai rasa kantuk yang sulit dikendalikan. Ketika shalat tarawih tiba kita juga harus bersabar dalam menjalaninya. 11 raka'at cukup membuat kita merasa kelelahan, apalagi bila imamnya membaca suratnya panjang-panjang. Untuk dapat melewatinya hanya dengan rasa sabar dalam melakukan ketaatan.

Dalam puasa Ramadhan juga terdapat sabar dalam menjauhi larangan Alloh ﷻ yaitu menjauhi berbagai macam syahwat. Kita harus bersabar untuk menahan diri dari makan, minum, jima’ di siang hari dengan suami atau istri kita. Tanpa rasa sabar kita tidak akan mampu menjalaninya. Juga menahan lisan dari perkataan dusta dan sia-sia juga butuh kesabaran. Menahan marah juga dibutuhkan kesabaran yang ekstra, ketika rasa lapar dan haus berada di puncaknya, hal sepele dan kecil bisa memicu emosi kita. Sabar… hanya itu yang bisa dilakukan untuk menjaga puasa kita mendapatkan pahala yang tidak terhingga dari Allah ‘Azza wa Jalla.

"Sabar adalah ketika hati tidak meratap dan mulit tidak mengeluh. Saat Dia menghapus sesuatu yang menjadi milikmu. Itu hanya mengosongkan tanganmu untuk menerima suatu pemberian yang lebih besar." (Ibnu Qayyim)

Dalam puasa Ramadhan juga terdapat bentuk sabar dalam menghadapi takdir Alloh ﷻ yang menyakitkan. Takdir orang puasa adalah akan merasakan lapar, dahaga, jiwa dan badan yang terasa lemas. Butuh kesabaran untuk menghadapinya. Ada sebagian orang yang tidak mau puasa karena tidak sabar dengan takdir ini. Mereka membuat alasan-alasan yang digunakan untuk mendukung pembenaran atas tidak maunya mereka. Alasan klasik adalah kerja berat, atau sakit magh, padahal mereka belum pernah sekalipun melakukan atau mencoba berpuasa. Juga yang boleh menentukan ia boleh berpuasa atau tidak menurut kesehatan itu adalah dokter, bukan dirinya sendiri. Memang hanya orang sabarlah yang akan mampu melewati puasa ini.

Inilah rasa sakit yang diderita oleh orang yang melakukan amalan taat, maka dia pantas mendapatkan ganjaran sebagaimana firman Allah ta’ala,

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلَا نَصَبٌ وَلَا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

"Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Alloh ﷻ, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At Taubah: 120).

◾Pertolongan Alloh ﷻ Untuk Yang Bersabar

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, "Dan berang siapa berusaha bersabar, maka Alloh ﷻ akan menjadikannya bersabar." (HR. Al-Bukhari). 

"Dan sesungguhnya pertolongan (Alloh ﷻ) bersama kesabaran." (HR. Imam Ahmad).

"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : Innaa  Lillahi wa ilaihi Raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Resma ~ Cianjur
Bagaimana cara bersabar menghadapi perilaku anak yang kurang menyenangkan?

🌸Jawab:
Untuk sabar sebaik-baik sabar pada anak kita.

1. Kita harus ingat anak adalah titipan Alloh ﷻ, melebihi berharganya harta dunia, karena jika kita bersabar mendidik anak kita, doa anak yang sholeh yang akan diijabah Alloh ﷻ saat kita butuh pertolongan Alloh ﷻ di kubur nan gelap gulita, anak yang sholeh bisa mengantarkan kita ke surga Alloh ﷻ asal kita sabar mendidik anak kita untuk dekat kepada Alloh ﷻ... Maka salah satu solusi yang sangat ampuh adalah doa dan doakan anak kita dengan ketulusan jadi bersabar menjaga ketaatan kita InSyaaAllah berkah untuk diri dan keluarga kita.

2. Ajak anak kita dialog, ngobrol dan ajarkan anak kita takut kepada Alloh ﷻ dengan mencontohkan juga akhlak yang baik tentunya kita sebagai orang tua juga harus punya akhlak dan adab yang baik kepada Alloh ﷻ dulu ya. Seperti atau contohnya komitmen terhadap ibadah yang diwajibkan dan disunnahkan Alloh ﷻ itu bagian dari adab.
Jika kita sukses mengajarkan adab kepada Alloh ﷻ maka InSyaaAllah Alloh ﷻ yang akan menuntut hidayah untuk kita, mengajarkan adab hidup pada sesama manusia.

3. Didik anak anak kita sedini mungkin paham ilmu syariah, dari mulai sholat tepat waktu, lalu ajarkan mencintai Al-Qur'an dengan Menghafal Al-Quran, InsyaaAllah anak-anak yang didekatkan dengan nilai Al-Qur'an akan mempunyai hati yang lembut, jika hati anak kita lembut muda mendengarkan nasihat kebaikan.

Wallahu'alam

0️⃣2️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru 
Apakah tidak memaksa orang lain sesuai keinginan kita itu termasuk sabar?

🌸Jawab:
Iya benar sekali sayangku, karena nilai kebenaran dimata manusia itu relatif, dan kita diajarkan oleh Rasulullah ﷺ jangan merasa paling benar, paling sukses apalagi paling-paling yang lain ya.
Karena pun diatas langit masih ada langit, jadi usahakan kita mengenyahkan ego kita dengan istighfar yang banyak agar menjadi pribadi-pribadi yang tawadhu.

Jadi jika pendapat kita tidak dihargai, atau tidak didengar kata Allah la tahzan innallaha ma'ana, ada Alloh ﷻ yang menghargai dan tetap mencintai kita, jadi terus saja mengelola rasa SABAR disaat kondisi apapun terutama saat diri kita tidak didengarkan yang lain. 

Wallahu'alam.

0️⃣3️⃣ Agustin ~ Purwodadi-Grobogan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh MiChi.

Terkadang saat kita diberi Alloh ﷻ ujian kesabaran kemudian kita mengatakan, "Untung aku sabar", atau "Aku sabar kok, aku sudah bersabar". Tapi malah sepertinya ujian kesabaran itu tidak kunjung usai. 

Apakah ujian kesabaran itu bisa terjadi karena ucapan kita yang seperti itu? 

Syukron katsir, MiChi. 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Atas apapun masalah yang terjadi sama kita, memang obat yang terbaik adalah kita bisa memotivasi diri kita.

Niatkan dalam hati kita memotivasi diri kita karena Alloh ﷻ dengan terus husnuzhon kepada Alloh ﷻ, yakinlah setiap ujian akan ada akhirnya maka kalimat positif itu jadi doa asal diucapkan dalam hati, dan niatkan itu untuk doa, terus saja bersabar dengan niat yang tulus karena Anna inda zhonnii abdii... Sambil ikhtiar dengan fadzkurunii adzkurqum wadzkurulii walaa takfuruu yaayyuhalladzinastainuu bishobri wa Sholah asah terus doa-doa kita dengan disertai sholat wajib tepat waktu dan sholat Sunnah yang banyak.

Wallahu'alam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sabarlah seperti sabarnya para Rasul, bahkan Rasulullah ﷺ mengajarkan AsShobru 'inda Shodamatiil ulaa, sabar itu saat kita dapat ujian pertama kali kita tidak meratapi nasib bahkan kita tidak menyalahi Alloh ﷻ atas apapun yang terjadi pada kita.

Sabar menyikapi semua ujian hidup dengan tetap semangat menjaga ketaatan pada Alloh ﷻ...

Semangat ya kita meniti jalan keridhoan Alloh ﷻ dengan bersabar pada jalan menuntut ilmu-ilmu Alloh ﷻ dengan rajin ikut kajian majlis ilmu ini.

Wallahu a'lam

MENJADI PRIBADI YANG SEHAT DI BULAN RAMADHAN

 


OLeH: dr. Lilis Kurniah Rahmawati, MARS

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎••┈•

❀ MaTeRi, TJ & CLoSSiNG ❀

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎••┈•


Silahkan Lihat di Youtube Perindu Surga.


🌸MENJADI PRIBADI YANG SEHAT DI BULAN RAMADHAN


★ https://www.youtube.com/watch?v=Ii8aiXRDcKI


‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته


SHAUM MELATIH DIRI MENJADI PRIBADI SABAR

 


OLeH: Ustadz Adang Nurdin MS., M.Pd

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎SHAUM MELATIH DIRI MENJADI PRIBADI SABAR

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

الحد لله الذي جعل شهر رمضان الذي انزل فيه القران هدي للناس وبينات من الهدي والفرقان
االهم صلي علي سيدنا محمد وعلي اله واصحابه في كل لمحة ونفس عددم وسعه علم الله ( اما بعد)
قال الله تعلي في القرا ن العظيم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الر حمن الر حيم
 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

"Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan anugerah kepada kita sehingga Alloh ﷻ sampaikan kita di bulan yang penuh dengan keberkahan yaitu bulan suci Ramadhan, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad ﷺ."

Shaum atau puasa secara bahasa adalah menahan diri. Menahan diri disini maksudnya adalah menahan diri dari makan dan minum serta dari segala hal yang membatalkannya dari mulai terbit matahari sampai terbenam matahari.
Alloh ﷻ wajibkan seluruh manusia yang beriman untuk berpuasa selama satu bulan lamanya agar menjadi pribadi yang bertakwa kepada Alloh ﷻ.

Ramadhan bagaikan Madrasah bagi orang yang beriman dimana selama satu bulan di didik jadi pribadi yang lebih sabar. Kita diharuskan menahan diri untuk tidak makan dan minum dari mulai terbit matahari sampai terbenam matahari, padahal  di rumah kita banyak makanan dan minuman,  tapi kita tidak berani untuk meminumnya bahkan memakan setiap makanan yang ada sampai waktu magrib tiba, dan itu kita lakukan selama satu bulan lamanya.

Sabar adalah hal yang sangat mudah untuk diucapkan tetapi sangat berat mengamalkannya. Sering mendengar orang mengatakan sabar "SABAR ITU ADA BATASNYA", Apakah ungkapan ini benar?,  Bahwa sabar itu ada batasnya, atau kitanya yang terbatas untuk bersabar.

Maka sesungguhnya kesabaran itu tidak ada batasnya, tapi kitalah yang terbatas untuk menjadi pribadi yang sabar dalam setiap keadaan.

Oleh karena itu, selama satu bulan kita diajarkan bagaimana kita menjadi pribadi yang sabar.
Sabar dalam menahan rasa lapar dan dahaga sabar dalam menahan segala perilaku yang membuat puasa kita tidak bernilai.

Dalam mahfudzot jelaskan,

الصبر يعين علي كل عمل

"Kesabaran itu menolong pada setiap pekerjaan anak kuliah Amalia kepada setiap pekerjaan."

Bahkan Alloh ﷻ memotivasi dalam QS:  Al-Baqarah ayat 155-156,

وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang Sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Alloh ﷻ dan kepada-Nyalah kami kembali)."

Para Ulama menjelaskan agar kita senantiasa bersabar dalam tiga hal:

★ Pertama : Sabar dalam ketaatan kepada Alloh ﷻ

Untuk menjadi pribadi yang taat kepada Alloh ﷻ serta dimampukan menjalankan segala perintahnya itu  bukanlah hal yang mudah tapi kita sering merasa berat: Berat dalam menjalankan sholat, berat dalam mengeluarkan zakat dan lain sebagainya sehingga membutuhkan kesabaran yang kuat agar kita dimampukan untuk menjalankan segala perintah Alloh ﷻ.

Alloh ﷻ berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Alloh ﷻ, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron : 200).

Rasulullah ﷺ bersabda: 

عن النبي ﷺ أنه قال: حفت النار بالشهوات، وحفت الجنة بالمكاره، 

"Sesungguhnya jalan ke neraka dipenuhi dengan hal-hal yang menyenangkan yang selaras dengan nafsu kita dan jalan menuju surga dipenuhi dengan hal-hal yang tidak disukai."
 
★ Kedua : Sabar dalam menghindari kemaksiatan atau larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Menjauhi larangan Alloh ﷻ adalah hal yang sangat berat kita perlu kesabaran sehingga sabar dalam menjauhi kemaksiatan itu juga sesuatu yang berat.

★ Ketiga : Sabar dalam menerima musibah yang Alloh ﷻ berikan kepada kita.

Sesungguhnya bagi orang yang beriman musibah adalah bagian dari pada kasih sayang Alloh ﷻ karena dari setiap musibah yang Alloh ﷻ berikan maka sesungguhnya kita bisa mengambil pelajaran dan bagi orang yang beriman di balik setiap musibah banyak hikmah yang bisa diambil.

Dan terakhir semoga dengan berpuasa Ramadhan selama sebulan lamanya kita dimampukan untuk meningkatkan kesabaran dalam menjalankan kehidupan ini.

والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz, ketika kita sabar dalam menjalani ujian dari Alloh ﷻ bagaimana kita tahu kalau kita berhasil bersabar dalam ujian tersebut dan kita lulus dalam ujian tersebut?

🔷Jawab:
Seseorang berhasil bersabar dalam ujian ketika dia bisa menghadapi setiap ujian dan melewatinya dengan baik sesuai ketentuan Alloh ﷻ. 

Sesungguhnya besar dan kecil nya suatu masalah dalam ujian tergantung kita menyikapinya.

Ketika kita menyikapinya dengan baik dan penuh kesabaran maka akan mampu melewatinya dengan baik.

🌷Ustadz apa ketika Alloh ﷻ kasih ujian yang sama dalam setiap perjalanan hidup itu artinya kita belum lulus dalam menghadapinya? Dan Alloh ﷻ selalu memberi ujian yang sama apa Alloh ﷻ ingin kita itu berhasil dan tidak menyerah?

🔷Pertama kita harus pastikan dulu, ketika ada masalah atau musibah itu ujian atau peringatan dari Alloh ﷻ. Ujian Alloh ﷻ berikan bagi orang yang beriman. Sementara peringatan Alloh ﷻ berikan bagi orang yang tidak iman atau hubungan dengan Alloh ﷻ dalam  beribadah tidak baik. Ujian itu ada dua bisa dengan kebaikan atau dengan keburukan,

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Di uji dengan kebaikan agar kita bersyukur.
Di uji dengan keburukan agar kita bersabar.

Maka pastikan dulu itu ujian atau peringatan kalau ujian. Maka bersyukur ketika diuji dengan kebaikan dan  bersabar ketika diuji dengan keburukan.

🌷Oiya ustadz bagaimana cara kita memastikan kalau itu bentuk ujian atau peringatan dari Alloh ﷻ?

🔷Ujian untuk orang yang beriman sementara peringatan dan teguran bagi yang tidak beriman.

Atau lihat bagaimana ibadah kita atau hubungan kita dengan Alloh ﷻ kalau lagi baik maka ujian kalau lagi buruk maka peringatan dan teguran.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamualaikum ustadz.

Bagaimana cara bersabar menghadapi anak-anak yang rewel ketika kita sedang shaum?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Itulah ujian bagi orang yang shaum, sabar itu perbuatan hati yang tercermin dari perilaku maka jaga hatinya dengan perbanyak dzikir kepada Alloh ﷻ.

🌷Bagaimana kita tahu kalau orang itu sabar tadz? Apakah cukup dengan berbuat baik bisa dikatakan sabar?

🔷Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.

Orang yang memiliki sikap seperti inilah orang yang sabar.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Ustadz bagaimana cara bersabar tinggal di rumah mertua dan suami yang temperamental dan super cuek? 

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kembali lagi sabar itu perbuatan hati, maka jaga hatinya dengan terus melakukan proses membersihkan hati atau tazkiyatunafsi dan terus tambah quota sabarnya.
Perbanyak dzikrullah, dan senantiasa berkhusnudzon kepada Alloh ﷻ bahwa apapun yang Alloh ﷻ takdir kan itu yang terbaik menurut Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Assalamu'alaykum ustadz.

Benarkah sabar itu ada batasnya?

Jika seseorang dengan sabarnya menjalani takdir yang Alloh ﷻ berikan misalnya dengan keadaan yang miskin atau keinginan yang terjadi tidak sesuai dengan apa diharapkan. Apakah salah jika terbersit dalam hatinya menyalahkan keadaan?

Jazzakallahu khoiran ustadz

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak boleh menyalahkan keadaan harusnya merubah keadaan dengan berusaha.
"Orang hebat adalah orang yang mampu mengkondisikan keadaan bukan dikondisikan keadaan."

"Orang yang sabar menggunakan energinya untuk merubah keadaan bukan orang yang menghabiskan energinya  untuk menyesali keadaan apalagi menyalahkan keadaan."

Sabar tidak ada batasnya yang ada kitanya yang terbatas untuk sabar, maka belajarlah untuk senantiasa sabar dalam menghadapi keadaan.

Jadikan Ramadhan sebagai media untuk menambah quota sabar kita.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Semoga dengan puasa ramadhan sebulan lamanya semakin bertambah quota sabar kita dan kita menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi setiap ujian dari Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

MENGENALKAN ALLOH ﷻ PADA ANAK SEJAK DINI

 


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸MENGENALKAN ALLOH ﷻ PADA ANAK SEJAK DINI

بسم الله الرحمن الرحيم

الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

Di pagi hari ini semoga kita diliputi rasa syukur yang tidak berkesudahan atas nikmat dan semua karunia dari Alloh ﷻ.

Amanah sebagai ibu bukan lah amanah yang mudah dan biasa saja. Ia istimewa, karena kita sedang berinvestasi untuk akhirat yang abadi.

Coba kita simak dulu kisah berikut ini: 

★ KISAH ANAK KECIL SHALAT MALAM

Suatu hari ketika Abu Yazid al-Busthami menunaikan shalat tahajud. Tiba-tiba anaknya yang masih kecil berdiri shalat di sampingnya.

Abu Yazid merasa kasihan melihat anaknya yang masih kecil itu ikut shalat bersamanya, karena umumnya anak-anak kecil seusianya tidur di saat malam yang larut, apalagi malam itu udara terasa begitu dingin, orang-orang dewasa pun akan merasa berat meninggalkan tempat tidur mereka.
Abu Yazid berkata pada anaknya, “Tidurlah wahai anakku, malam masih panjang.”

Anaknya menjawab, “Lalu mengapa Ayah shalat?”
Abu Yazid mengatakan, “Anakku, aku memang dituntut untuk shalat malam.”

Anaknya malah menjawab dengan hafalan ayat Al Quran yang ia hafal, “Aku telah menghafal sebagian firman Alloh ﷻ yang berbunyi ‘Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu berdiri shalat kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam atau sepertiganya dan demikian pula segolongan orang-orang yang bersama kamu (Nabi)’. Lalu siapa orang-orang yang berdiri shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
Abu Yazid menjawab, “Tentu saja para sahabat beliau.”
Anak Abu Yazid kembali mengatakan, “Jangan menghalangiku untuk meraih kemuliaan menyertaimu dalam ketaatan kepada Alloh ﷻ.”

Abu Yazid dengan penuh kekaguman berkata, “Anakku kamu masih bocah dan belum mencapai usia dewasa.”
Anaknya menjawab, “Ayah, aku melihat ibu sewaktu menyalakan api dia memulai dengan potongan-potongan kayu kecil untuk menyalakan kayu-kayu yang besar. Maka aku takut Alloh ﷻ memulai dengan kami para anak kecil sebelum orang-orang dewasa pada hari kiamat nanti, jika kita lalai dari ketaatan kepada-Nya.”
Abu Yazid pun tersentak dengan ucapa anaknya itu dan kagum dengan rasa takut kepada Alloh ﷻ yang dimiliki anaknya walaupun masih sangat kecil. Abu Yazid berkata, “Anakku berdirilah. Kamu lebih berhak dengan Alloh ﷻ daripada bapakmu.”
Sungguh amatlah jauh berbeda dengan generasi zaman disaat ini.

Oleh karena itu, para orang tua hendaknya menjadi teladan bagi anak-anak mereka, mencontohkan perbuatan ketaatan, dan menjauhkan mereka dari acara-acara dan program yang memuat akhlak yang hina, karena anak-anak meniru apa yang mereka saksikan.

Mudah-mudahan Alloh ﷻ memberi taufik kepada kita dan keluarga kita untuk selalu menaati-Nya. Aamiin

•┈•◎❅❀❀❅◎•┈•

MasyaAllah...
Tabarakallah. Kisah yang begitu sangat menginspirasi bukan?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai ibu untuk sejak dini mengenalkan Alloh ﷻ pada anak-anak kita :

◾1. Usia 0 pekan atau sejak dalam kandungan
Biasakan calon ibu untuk memulai aktivitas nya dengan nuansa islami. Contoh mengucap bismillah untuk segala aktivitas. Dan mengakhiri dengan hamdalah, perdengarkan kalimat salam saat ayahnya mau berangkat atau datang dari luar rumah. Sehingga janin terbiasa mendengar kalimat-kalimat thoyyibah (baik).

◾2. Usia 0 bulan kelahiran
Artinya sejak bayi lahir ke dunia. Maka di adzanin dan iqomah. Sehingga kalimat pertama yang di dengar di telinganya adalah tentang TAUHID. 

Ada kisah ibu muda yang tinggal di malaysia, yang anak-anak nya hafal 30 juz diusia balita. Ternyata salah satu yang beliau lakukan adalah selalu wudhu dulu saat hendak menyusui. MasyaAllah...

Saat bayi sudah mulai mengenal wajah orang-orang sekitarnya maka biasakan perdengarkan doa-doa harian. Misal saat dia bangun tidur langsung kita sapa "wahh Dede sholih sudah bangun ya", Alhamdulillahilladzii ahyana ba' dha ma amatana.... Bacakan doa bangun tidur. Pun ketika bayi mau bobo.

◾3. Saat anak sudah mulai bisa berjalan usia 1 tahun ke atas sampai 5 tahun, maka biasakan mengajaknya berbincang atau ngobrol sambil mengenalkan ciptaan Alloh ﷻ. Contoh : ini bunga mawar namanya. Bunga ciptaan Alloh ﷻ sebutkan sebanyak mungkin apapun itu dan sebut terus Alloh ﷻ. Ini berguna untuk mengisi kecerdasan di usia golden age.

Jika anak sudah bisa bicara lancar kenalkan huruf-huruf hijaiyah dan huruf latin, belajar sambil bermain.

Jika sedang jalan-jalan maka biasakan tunjukkan anak masjid, dan katakan penuh semangat, "dede coba lihat itu namanya masjid, ada menaranya. Masjid di sebut rumah Alloh ﷻ, dede kan laki-laki nanti yang rajin ya ke masjid..."

Di usia ini, lingkungan banyak mempengaruhi mindset anak. Anak ditakut-takuti dengan hantu, setan dan hal-hal yang ghaib. Ini pentingnya peran ibu yang punya akidah lurus, sehingga anak tidak terpengaruh dengan konten-konten yang tidak ada dalilnya.

Jangan ajarin anak dengan kisah-kisah atau cerita yang naif dan tidak ada sumber nash nya. Contoh kancil mencuri timun, atau anak di kutuk jadii batu. 

Apalagi pas jalan-jalan di pantai malah di takut-takuti kisah nyi loro kidul. Tidak boleh pakai kaos hijau dan lain-lain. Ini syirik.

Atau saat wisata kemana, terus ada kisah itu jembatan kadih sayang, pohon jodoh dan lain-lain. Jauhkan anak-anak dari yang demikian.

Kalau bunda dulu jalan-jalan sama anak-anak, maka aspek sains dan ilmu pengetahuan yang dikedepankan, plus memuji kekuasaan Alloh ﷻ atas ciptaan-Nya. 

Contoh : ini namanya pohon kaktus, ciri pohon kaktus itu adalah..., kaktus berasal dari daerah, kenapa kontur pohon kaktus seperti itu?, hikmah apa yang Alloh ﷻ hendak ajarkan pada kita sebagai hamba-Nya.

Itu unta, kenapa telapak kaki unta seperti itu, kenapa bulu matanya panjang, terus kenapa berpunuk. Dan ternyata sains membuktikan bahwa telapak kaki unta seperti itu agar tidak tenggelam saat melewati padang pasir, bulu mata berfungsi saat ada badai padang pasir, dan punuk untuk cadangan makanan. Karena padang pasir itu tandus.

Saat ke gunung, kenapa di sebut gunung berapi, kenapa Al-Qur'an menyebut kan bahwa gunung itu pasaknya bumi dan lain-lain. 

Maka sambil rihlah atau rekreasi ilmu mereka bertambah dan iman pun terupgrade. 

◾4. Usia 6 sampai 10 tahun masa-masa keemasan untuk menanamkan akidah yang kokoh. 
Diusia ini anak dilatih tentang kedisiplinan, komitmen, dan amanah.

Anak mulai di latih cara wudhu yang benar, cara sholat. Kenalkan bacaan sholat dan gerakannya, ingatkan jika waktu sholat telah tiba, melatih puasa pun bisa dilakukan di usia ini. 

Semua perlu komitmen namun tetap terukur. Jika latihan tidak pernah diberikan maka usia selanjutnya akan sulit untuk mendisiplinkan, dan semakin susah untuk mengarahkan anak, karena anak bakal makin pinter cari alasan. Dan rasa tanggung jawab nya akan berkurang.

Di usia ini terapkan reward and punishment yang disepakati bersama. Misal : kalau adik full sholat 5 waktu nya adik boleh request minta dimasakin apa untuk besok makan siang atau sarapan. 

Jika adik bolong sholatnya maka hak adik main game atau nonton kartun dicabut hari ini.

Diusia ini anak mulai ditanamkan tentang betapa urgent nya sholat dan kewajiban menjalankan tugas dari Alloh ﷻ. Bahwa segala yang kita punya saat ini tidak mungkin ada kalau bukan karena Alloh ﷻ yang kasih.

Nah wujud dari rasa syukur kita sebagai hamba maka tunaikan kewajiban kita pada Alloh ﷻ. Sampaikan pula bahwa sebelum baligh 5 waktu sudah harus dibiasakan. Puasa sudah harus full. Dan siapkan reward untuk ini.

◾5. Usia diatas 10 tahun sampai belasan sudah disebut remaja atau dewasa. 
Maka jangan pernah abai untuk kontrol sholatnya. Karena ini sudah mulai memasuki usia baligh yang artinya mereka sudah tertaklif atau mukallaf atau terbebani. Pahala dan dosa menjadi tanggungan mereka.

Di usia ini anak perlu banyak belajar dan tau kenapa zakat harus ditunaikan, apa makna dari hijrah, ada apa dibalik syariat haji, dan kenapa harus berdakwah.

Mungkin hanya 5 hal diatas yang bisa bunda sampaikan. Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang ibu untuk menanamkan akidah yang kokoh kepada anak-anaknya. 

Mohon maaf jika ada kekurangan dan salah kata. Kebenaran haq milik Alloh ﷻ. Semoga kita Alloh ﷻ mudahkan menjadi ibu untuk generasi peradaban baru, yang berakhlak mulia dan kokoh imannya.

Billahi Taufik wal hidayah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Kiki ~ Dumai
1. Bagaimana tips nya agar seorang ibu bisa kuat dan istiqomah dalam mendampingi anak-anaknya untuk mengenalkan anak-anak dengan Alloh ﷻ ya bunda.

2. Bagaimana jika seorang ibu baru mendapat ilmu nya ketika anak-anak sudah berusia remaja menuju dewasa bunda, apakah tetap bisa mengejar ketertinggalan dalam mengenalkan anak kepada Alloh ﷻ ya nda? 
Jazakillah khoir bunda.

🌸Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم

1. Bagaimana tipsnya agar seorang ibu kuat dan istiqomah dalam mendampingin anak-anaknya untuk mengenal Alloh ﷻ.

Jadi, untuk bisa mendampingi anak-anak itu, seorang ibu memang harus sabar karena anak-anak itukan terus bertumbuh ya, dia dari mulai 0 tahun dia hanya kenal lingkungan didalam rumah, kakak adek kemudian orang tua. Kemudian om, nenek kakek, mungkin yang baru dikenal ketika mereka masih balita, tetapi ketika dia tumbuh besar bisa sekolah, maka lingkungannya menjadi diluar pagar rumah.

Nah ini, yang kemudian kita terus mendampingi karena tauhid itu bisa tergerus, apalagi kalau anak berteman dengan anak-anak yang dia tidak kuat akidahnya sehingga yang ada dalah percaya kepada hal-hal tahayul, kemudian percaya kepada yang berbau qurafat, kemudia sesuatu yang syirik. Misalnya temennya pada bilang, “ih jangan lewat pohon itu, pohon itu ada penunggunya” nah, yang seperti begitu kan masih ada ya sampai sekarang, pun di zaman kita kecil mungkin, kita tau, sehingga ketika gelap, kita malah takut lewat dipohon itu, atau malah justru berlaku syirik, missal “mbah numpang ya mbah jangan diganggu ya mbah, numpang lewat doang” itu sampai pamit begitu sama pohon, itu kan tidak dibenarkan.

Jadi pentingnya membentengi anak dengan akidah yang benar, sangat besar pengaruhnya ketika besar. Karena apa? Karena ketika remaja ia tidak memiliki akidah yang kuat, teman-temannya itu semakin kokoh untuk mempengaruhi dia, maka lepaslah dia. Sehingga teman-temannya ketika ia sudah remaja, terus teman-temannya bilang “jangan sok alim lah, tidak usah shalat sekali ini” ok dzuhur lewat, akhirnya besok “kan Cuma ashar sama dhuhur”, akhirnya apa seharian tidak shalat. Karena mungkin mainnya tanggung, lagi seru dan lain sebagainya. 

Ini kan berat jadi konsekuensinya, tetapi ketika anak dari kecil tahu mana yang harus ditakuti, mana itu adalah bohong, itu adalah sesuatu yang sangat terpengaruh dan mengakar nantinya ketika dia sudah besar, dia tidak bisa dipengaruhi oleh apapun karena bunda sendiri punya pengalaman dengan anak-anak bunda, ketika berada dilingkungan yang  teman-temannya yang mungkin orang tuanya tidak begitu menanamkan, yang penting anaknya berbuat baik saja, anaknya tidak mencuri, tidak membully anak orang dan lain sebagainya. Urusan akidah mah nanti-nanti saja gitukan. Itu ada yang seperti itu tetapi ketika anak bunda itu bergaul dengan anak-anak seperti ini di tidak bisa dipengaruhi, “aku shalat dulu ya, aku tinggal dulu, mana kamar mandinya”, misalnya dia main ke rumah temannya yang asik lagi main games, lagi seru tapi tetap mereka itu shalat, ini yang kemudian kita perlu mengawal anak-anak kita untuk terus menanyai, jangan sampai karena ini sudah besar sudah tahu kewajibannya, belum tentu. Karena mungkin justru sudah besar itu kewajibannya dia itu justru semakin berat. Itu menjadi tanggungjawab orang tua untuk selalu mengingatkan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab dia maka dia yang harus melakukan, tidak bisa digantikan ketika dia masih TK, ketika dia tidak shalat ya tidak masalah orang dia masih TK belum baligh.

Jadi kalau dia melakukan kebaikan maka pahalanya Insha Allah orang tua dapat, jadi kita memang sampai kapanpun kita harus istiqomah, bahkan ketika anak-anak kita pun menikah, sudah punya rumah, untuk urusan yang berkaitan dengan akidah orang tua tetap perlu mengingatkan jangan sampai ketika dia sudah menikah kemudian justru dia dipengarui istri atau suami, kalau misalnya anaknya laki-laki atau perempuan. Kemudian datang ke dukun, lebih percaya kepada sesuatu yang thathoyyur, misalnya “kejatuhan cicak akan mendapatkan malapetaka, percaya mimpi gigi copot orang tua akan meninggal dan lain sebagainya. Itu perlu untuk kita tetap luruskan dengan hal-hal yang seperti ini. Jadi orang tua itu punya tanggungjawab untuk mengingatkan. Nah perkara sudah diingatkan, ketika anak sudah dewasa dan dia tidak mau, maka Insha Allah tanggungjawab orang tua sudah lepas, tetapi ketika masih kecil, dalam pengasuhan itu orang tuanya akan dimintai pertanggungjawaban.

2. Bagaimana kalau orang tua itu baru belajar dan baru paham ketika anak-anak sudah mulai bertumbuh besar?  

Maka dengan anak-anak yang sudah remaja, dengan anak-anak yang sudah paham ketika ia diajak bicara sudah tahu konsekuensinya kalau main api dia akan terbakar, kalau main pisau ia bisa teriris. Artinya ia sudah bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah, mana yang bahaya, mana yang tidak, maka diajak bicara. Jadi minta maaf kepada anak-anak bahwa ibu, mama, ummi baru paham tentang bagaimana menanamkan tauhid kepada kalian dan mungkin inilah khilaf sehingga yuk kita belajar sama-sama. 

Karena ketika kita punya azam yang kuat untuk melakukan perubahan didalam rumah itu Alloh ﷻ akan membantu yang penting kita jangan berfikir begini “ah sudah telat” kalau sudah bilang seperti itukan dikatakan bahwa “mainset is do’a”, jadi kalau mainsetnya sudah berpikir bahwa itu akan sia-sia ya sudah sia-sia. Bukankah Alloh ﷻ mengatakan “Aku sesuai prasangka hamba-Ku.” Jadi ketika kita yakin bahwa sesuatu itu akan bahaya ya bahaya. Tetapi ketika kita tawakal kepada Alloh ﷻ, kita ikhtiar sungguh-sungguh, maka sungguh Alloh ﷻ tidak akan melihat hasil akhir, Alloh ﷻ melihat proses bagaimana kita berproses untuk mengarahkan anak kita, menarik anak-anak kita untuk kenal islam, maka Alloh ﷻ yang akan memudahkan, karena tidak ada ikhtiar pribadi kemudian kita merasa bangga, tidak ada. 

Semua atas campur tangan Alloh ﷻ.
Jadi, sangat naïf ketika kita merasa bahwa kita akan bisa dengan kemampuan ilmu yang kita miliki kemudian bisa mengarahkan anak-anak. Kita berkaca saja kepada Nuh, bagaimana Nuh seorang Nabi itu tidak bisa mengajak anak untuk bertakwa kepada Alloh ﷻ, sehingga justru dia menjadi seorang pembangkang dan durhaka kepada orang tuanya, Naudzubillah. Bukankah Nuh itu utusan, apalagi kita, dalam artian apa, bahwa semua daya, adalah milik Alloh ﷻ, tugas kita adalah ikhtiar.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Saat kita ditakdirkan sebagai ibu, maka satu tanggung jawab tentang pengokohan tauhid menjadi wajib untuk kita semat dalam jiwa anak-anak kita. Karena anak-anak adalah investasi ukhrowi, dimana balasannya hanya ada 2, berbuah surga atau sebaliknya. Naudzubillah.

Wallahu a'lam

AMALAN PUASA



OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I.

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸AMALAN PUASA

Bentuk rasa syukur bisa ditunjukan dengan melaksanakan amalan bulan Ramadhan terbaik.

√ 1. Puasa

Pada bulan Ramadhan, puasa menjadi ibadah wajib yang harus dilakukan oleh semua kaum muslim yang mampu.

Setiap amalan di bulan Ramadhan akan dilipatkan mulai dari 10 kali lipat hingga 700 kali lipat kecuali puasa. Sebab, Alloh ﷻ sendiri yang akan membalasnya.

Untuk membahas amalan bulan Ramadhan ini, Rasulullah ﷺ bersabda:

”Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka Alloh ﷻ akan menghapuskan dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

√ 2. Fokus Beribadah di 10 Hari Terakhir

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Alloh ﷻ menjanjikan akan memberikan ampunan kepada umat Islam yang beribadah.

Selain menjalankan sunnah, amalan bulan Ramadhan ini bisa menunjukkan keseriusan dari hari-hari sebelumnya sehingga bisa memberikan amalan bulan Ramadhan yang terbaik menjelang berakhir.

Menjelaskan hal ini, dalam salah satu hadis Rasulullah ﷺ bersabda:

“Rasulullah ﷺ sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Muslim).

√ 3. Melakukan I’tikaf

Amalan bulan Ramadhan ini terkait dengan akan jatuhnya malam Lailatuh Qadar pada satu malam di antara 10 hari terakhir Ramadhan.

Jika berhasil mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar, tentu saja pahala yang didapat akan sangat besar.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. ‘Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah,’. Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.” (HR. Bukhari).

√ 4. Menghidupkan Malam Lailatul Qadar

Menjadi amalan bulan Ramadhan yang utama, setiap malam ganjil terakhir yang diisyaratkan sebagai malam Lailatul Qadar disunnahkan memperbanyak shalat sunnah, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.

Namun, amalan yang paling utama di malam ini adalah memperbanyak shalat.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Alloh ﷻ, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari).

Lailatul Qadar merupakan malam seribu malam yang datang pada tanggal-tanggal ganjil di akhir bulan Ramadhan dan malam yang paling diharapkan adalah malam ke 27.

Sesungguhnya, satu amal shaleh yang dikerjakan pada bulan Ramadhan lebih baik daripada amal yang dikerjakan selama seribu bulan.

√ 5. Membaca Al-Qur'an

Amalan bulan Ramadhan ini dikategorikan sebagai amalan khusus, karena bisa digabungkan dengan amalan puasa.

Sehingga seakan-akan, jika seseorang berpuasa namun tidak menfokuskan diri dalam membaca ayat Al-Qur'an tidak mendapatkan fadillah ibadah.

Alloh ﷻ berfirman:

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al Baqarah: 185).

Selain itu, dalam sebuah hadis Ibnu ‘Abbas RA pernah berkata:

“Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah ﷺ pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al-Qur’an bersamanya.” (HR Bukhari).

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, kalau sedang berhalangan, bolehkah menghafalkan Al qur'an dengan menggunakan al qur'an tikror?

🌸Jawab:
Sangat boleh, bila ada terjemahan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz secara garis besar i'tikaf itu apa sih? Apa i'tikaf juga ada cara-cara yang baik dan benarnya?

🌸Jawab:
Secara umum i'tikaf berdiam diri di masjid dengan melaksanakan ibadah dalam shalat sunah dan membaca Al-Qur'an beserta mendengarkan tausiyah dengan tidak bolak balik keluar masjid, bila kembali ke masjid niat kembali i'tikaf nya.

💎Kalau perempuan itukan tidak boleh lama berdiam diri di masjid,  terus kalau di bulan ramadhan ini bagaimana tuh ada perempuan perempuan yang i'tikaf di masjid?

🌸Wanita boleh i'tikaf bila ada mahrom ya,
bila tidak ada, cukup di rumah.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Na ~ Semarang
Assalamualaikum,

Ijin bertanya masalah jima' Ustadz.

Maaf. Bukan membandingkan pendapat antara si A dan si B. Namun ada kebimbangan.

Jadi, setahun lalu. Seorang ustadz itu pernah berkata, "Berhubungan badan saat siang hari ketika bulan ramadhan itu tidak akan dijatuhi denda. Dengan catatan: Membatalkan puasa terlebih dahulu dan sudah tidak dapat menahan sekali."

Namun tadi waktu mengaji. Ustadzah di tempat saya bilangnya "Haram. Wajib denda. Meski sudah niat membatalkan."

Lalu teman saya berpendapat (bilang sama saya). "Tidak apa, kalau sudah batalin dulu. Ada di kitab qurotun uyyun."

Yang saya tanyakan.
Manakah pendapat yang lebih kuat?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Yang lebih kuat boleh jima' dalam ramadhan hanya pada malam hari.

Berbeda pada siang hari.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Suatu hari kami duduk-duduk di dekat Rasulullah ﷺ, kemudian datanglah seorang pria menghadap beliau. Lalu pria tersebut mengatakan, ‘Wahai Rasulullah ﷺ, celaka aku,’. Kemudian, Rasulullah ﷺ berkata:

‘Apa yang terjadi padamu?’. Pria tadi menjawab: ‘Aku telah menyetubuhi istri, padahal aku sedang puasa’. Kemudian Rasulullah ﷺ bertanya: ‘Apakah engkau memiliki seorang budak yang dapat engkau merdeka kan?’

Pria tadi menjawab: ‘Tidak’. Kemudian Rasulullah ﷺ bertanya lagi: ‘Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?’. Pria tadi menjawab: ‘Tidak’. kemudian beliau bertanya lagi: ‘Apakah engkau dapat memberi makan kepada 60 orang miskin?’. Pria tadi juga menjawab: ‘Tidak’.

Kemudian beliau diam. Tatkala dalam kondisi demikian, ada yang memberi hadiah satu wadah kurma kepada beliau. Kemudian beliau berkata, ’Di mana orang yang bertanya tadi?’. Pria tersebut menjawab, ‘Ya, aku,’. Kemudian beliau mengatakan, ‘Ambillah dan bersedakahlah dengannya,’

Kemudian pria tadi berkata: ‘Apakah akan aku berikan kepada orang yang lebih miskin dariku, wahai Rasulullah ﷺ? Demi Alloh ﷻ, tidak ada yang lebih miskin di ujung timur hingga ujung barat kota Madinah dari keluargaku,’. Kemudian Rasulullah ﷺ tertawa sampai terlihat gigi taringnya dan berkata, “Berilah makanan tersebut pada keluargamu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis tersebut terlihat bahwa hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadhan haram dilakukan saat siang hari. Dan jika seseorang melanggarnya, maka orang tersebut harus membayar denda yang telah ditentukan.

Dalam kitab qurotun uyyun pembahasannya singkat, tetapi kembali kepada dasar yang kuat.

💎Berarti di kitab tersebut memang ada. Namun seharusnya kembali kepada yang paling kuat ya, Tadz?

Berarti meski sudah niat membatalkan tetap bayar denda? Lalu takaran memberi makan 60 orang itu berapa?
Apakah dipatok harus se lepak. Atau hanya sebungkus?

🌸Ya dasar yang kuat, maka dalam Syarah ya di muat dalam hadist rasul.

Ketentuan jima' di siang hari membatalkan puasa tetap membayar kifarat sebanyak 60 orang fakir miskin masing-masing 1 liter beras.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamualaikum,

Ustadz berapa hitungan untuk bayar fidyah ibu menyusui? Karena tidak ikut puasa.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sesuai jumlah yang ditinggalkan puasanya.

Bila tidak puasanya 1 hari maka 1 liter beras diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Dijelaskan oleh Al Jashshosh radhiyallahu ‘anha,

“Keringanan separuh shalat tentu saja dikhususkan bagi musafir. Sedangkan bagi ibu hamil dan menyusui, tidak dibolehkan untuk mengqoshor shalat. Keringanan puasa bagi ibu hamil dan menyusui sama halnya dengan keringanan puasa bagi musafir.  Keringanan musafir yang tidak berpuasa adalah mengqodhonya, tanpa membayar fidyah. Maka berlaku pula bagi ibu hamil dan menyusui. Dari sini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara ibu hamil dan menyusui jika keduanya khawatir membahayakan dirinya atau anaknya (ketika mereka berpuasa) karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak merinci hal ini.”
(Ahkamul Qur’an, Ahmad bin ‘Ali Ar Rozi Al Jashshosh, 1: 224)

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Ramadhan meraih amalan yang terbaik agar terjadi ketakwaan yang sejati.

Wallahu a'lam