Selasa, 15 September 2020

MENINGKATKAN KESABARAN & KEIKHLASAN



OLeH  :  Ustadzah Tribuwhana K.W.

  💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabaraktuhu

🌸MENINGKATKAN KESABARAN DAN KEIKHLASAN


Ikhlas dan Sabar adalah kunci kehidupan Ikhlas dan Sabar adalah kunci kehidupan.

Dua kata yang selalu ada di dalam sifat manusia, jadi tidak aneh sabar dan ikhlas selalu beriringan ketika kita sedang mendapat cobaan maupun kesusahan.

Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Alloh ﷻ dengan hal yang menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan musibah kebanyakan dari kita akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar dan ikhlas.

Kalau kita definisikan sabar adalah sikap seorang mukmin mencegah dan menahan dirinya untuk tidak melakukan perbuatan yang menuruti hawa nafsu dan meninggalkan perbuatan yang dilarang Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)

Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segla sesuatu yang terjadi di dunia ini pada hakikatnya ujian.

Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Alloh ﷻ pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia.

Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Alloh ﷻ dan titipan Alloh ﷻ, maka begitulah Alloh ﷻ mengambilnya dari kita, InsyaAllah kita akan lebih mudah merelakannya.

Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Alloh ﷻ dan titipan Alloh ﷻ. Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan ikhlas mengembalikannya kepada sang pencipta.

Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Seperti sabda Rasulallah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

“Sesungguhnya pahala besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barang siapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barang siapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.”
(HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah no. 46)

Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar: 10)

Sedangkan ikhlas adalah mengerjakan setiap ibadah atau amal kebaikan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mengharapkan ridha-Nya. Firman Allah ta’ala:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
(QS. Al-An’am: 162)

Terdapat sebuah hadis juga mengatakan, bahwa Setiap amal itu tergantung kepada niatnya. Rasulullah  Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Sesungguhnya amal itu tidak lain hanyalah dengan niat dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang diniatkan.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

🔷Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melatih Kesabaran Dan Keikhlasan, Seperti:

√ Pertama, kita harus percaya pada jaminan Alloh ﷻ, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286). Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Alloh ﷻ memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.

√ Kedua, kita semua pasti mampu bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.

√ Ketiga, ketika ditimpa suatu kesulitan, kesedihan dan kehilangan lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita sabar dan ikhlas menerimanya, maka InsyaAllah tidak akan terasa berat akan ujian tersebut. Dalam sabar terkandung ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan ridha Alloh ﷻ terhadap kita dengan segalanya.

√ Keempat, kita harus selalu baik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan, dan ketentuan Alloh ﷻ. Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan, dan pengaturan-Nya., maka cari saja Tuhan selain Alloh ﷻ.

Perhatikan firman-Nya dalam hadist Qudsi,

“Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka berTuhnalah kepada Tuhan selain aku.”
(HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari).

🔷Terdapat Pula Manfaat Dan Keutamaannya:

◼️1. Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram.

◼️2. Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

◼️3. Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka.

◼️4. Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

◼️5. Doa kita akan diijabah.

◼️6. Dekat dengan pertolongan Alloh ﷻ.

◼️7. Mendapatkan perlindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

◼️8. Akan mendapatkan naungan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala di hari kiamat.

◼️9. Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberi hidayah (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah.

◼️10. Alloh ﷻ akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-orang yang ikhlas dalam membangun masjid.

◼️11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain.

◼️12. Dapat memiliki sifat zuhud (menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala).

Menjadi sabar dan ikhlas memang tidak mudah, tapi itu harus. Belajarlah untuk menerima arti kehilangan dan penantian. Karena Sabar Itu Menenangkan Jiwa, Ikhlas Itu Mendamaikan Hati. Sabar dan ikhlas mengajarkan kita arti ‘memahami’. SABAR dan IKHLAS adalah kunci sukses menjalani segala cobaan yang Tuhan beri, agar hati & keyakinan kita tetap kuat bertahan.

Menjadi SABAR dan IKHLAS memang tidak mudah, tapi itu harus. Belajarlah untuk menerima arti kehilangan dan penantian.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

1. Ketika kita yang dewasa sudah sabar dan ikhlas tapi begitu melihat anak kita, hati kecil kasihan sama anak yang tidak tahu yang kita alami, lagi harus sabar dan ikhlas?

2. Ketika kita kuat tapi suami yang mudah kesabaran dan ikhlas naik turun. Kita menguatkan bagaimana?

3. Bagaimana menjaga sabar ketika Ada masalah dan menjaga sabar ketika bersama anak yang mulai banyak tingkah?

Itu dulu dari saya. Semoga bisa bertemu dengan Ustadzah. Mumpung satu kota.

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb. mb Serra

1. Sudah sunatullah bahwa seorang perempuan mempunyai kelembutan hati dan lebih mengedapankan perasaan karena bekal untuk mendidik anak, yang harus dipahamkan bahwa harus seimbang sehingga tidak ada yang terzolimi.

2. Dengan tetap santun dan bersabar, karena tanggungjawab laki-laki (=suami) besar dan lebih banyak daripada perempuan, maka sebaiknya para istri tidak menyinggung harga diri suami denga tetap bersikap santun ketika suami dalam kondisi tidak stabil emosinya.

3. Harus sering dilatih bunda, karena KESABARAN bukan sesuatu yang instan terjadi.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Ruri ~ Lumajang
Bagaimana agar tetap bisa menjaga sabar dan ikhlas disaat kita di dholimi oleh orang lain?

🌸Jawab:
Yang pasti nyesek di dada, tapi insyaaAllah bisa dihilangkan dengan tetap berhusnudzon kepada Alloh ﷻ bahwa kelak ada hikmah dibalik semua perlakuan orang lain terhadap diri. Lebih baik menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat sehingga tidak sempat memikirkan perlakuan negatif orang lain kepada diri kita.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yeni ~ Semarang
1. Mohon penjelasan berikut dengan contohnya apakah zuhud dan sederhana itu sama? Juga perbedaan hemat dan kikir?

2. Mohon maaf curhat. InsyaAllah saya berusaha untuk sabar dan Ikhlas dalam menjalani kehidupan rumah tangga sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak, menerima semua pemberian dan segala tingkah laku suami tanpa banyak komentar dan sami'na wa atho'na, walau banyak yang tidak setuju dan merasa tersakiti tapi tetap tersenyum dan tetap sami'na wa atho'na. Sampai akhirnya saya dinyatakan dokter secara kejiwaan tidak sehat karena tidak bisa marah, tidak bisa benci, tidak bisa dendam (tidak seimbang emosinya), sehingga terkadang sakit yang lama tapi tidak diketahui penyebabnya karena dari hasil laboratorium kondisi badan sehat semua. Adakah yang salah dalam diri saya menyikapi sifat sabar dan ikhlas, Ustadzah?

🌸Jawab:
1. Zuhud beda dengan sederhana, yang dimaksud zuhud adalah tidak tamak dengan dunia; jadi orang yang pakai mobil mewah bisa dibilang zuhud jika mobil tersebut dibeli dengan niat tidak untuk pamer; demikian juga dengan orang yang berpenampilan sederhana belum tentu zuhud, jika dia tidak mau bersyukur atas rezeki dari Alloh ﷻ.

2. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa dengan mengingat Alloh ﷻ hati akan menjadi tenang, dan masih banyak lagi ayat yang menyebutkan tentang keajaiban Al-Qur'an sebagai Asy-syifa (obat) terutama untuk penyakit hati.

Jadi bunda, dengan kembali kepada Alloh ﷻ dan memperbanyak tilawah insyaaAllah akan menenangkan hati, karena dokter juga manusia maka harusnya alangkah bijaksananya jika diri kita sendiri yang memahami diri kita, meski bantuan dokter juga diperlukan.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Ukhtifillah rahimakunnallahu...

Kesabaran dan keikhlasan adalah dua senjata bagi kaum mukmin dalam menghadapi gelombang kehidupan hingga mencapai tujuan.

Tidak ada yang instan dalam menggapai kesabaran dan keikhlasan, jadi tetaplah ISTIQOMAH dalam kebaikan dan kebenaran hingga Alloh ﷻ memanggil kita PULANG.

Mohon maaf atas segala khilaf karena kesempurnaan hanya milik Allah Ta'ala.
Billahi taufiq walhidayah.

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar