Senin, 31 Desember 2018

MARI BERCERMIN (MUHASABAH DIRI)



OLeH: Dr. Sitaresmi S.S.,M.Psi.T.

          💎M a T e R i💘

Assalamualaikum wr. wb.

Ba'da tahmid wa shalawat (tadi pembukaan sudah panjang lebar oleh moderator)

A’udzubillaihi minnasyaithon nirrojim
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh
Alhamdulillah alhamdulillahiladzi hadanalihadza
Wama kunna linahtadi laulaanhadanallah
Asyhadu anla illaha illallah wah dahulaa syarikalah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuluhu la nabia ba’da
Allahumma shalli wa salim  wabarik’ala Muhammad wa ‘ala alihi  wa’ashabihi waman tabi’ahum biihsanil illayaumuddin ‘amaba’du
Umahat wa akhwat fillah rahimakumullah
Alhamdulillah tsumma alhamdulillah ba’da dzalika alhamdulillah ‘alaik kullihalin alhamdulillah

Puji syukur atas kehadirat Allah  kita bisa bertemu walau hanya lewat udara, semoga mampu membawa keberkahan bagi kita semua..
Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Rosulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang istiqomah, mudah - mudahan kita termasuk di dalamnya. Amiiin ya robbal ‘alami.

🌸MARI BERCERMIN (Muhasabah dIRI)

Cermin adalah benda yang sangat familiar,biasa, sepele namun penting dan dekat dengan kehidupan manusia, terutama wanita.

Umumnya wanita rajin menengoknya minimal 2 kali sehari, saat berangkat pergi ke luar rumah dan  akan memakai bedak  serta malam hari saat menghapus bedak dengan milk cleanser.

Bahkan ada juga yang selalu membawa cermin kecil di tas atau dompetnya agar setiap saat ia bisa merapikan bedaknya.

Tidak hanya wanita, laki-laki juga membutuhkan cermin atau kaca untuk membenahi kemeja atau dasi yang dipakainya agar tidak mencong atau miring.

Walau benda ini sederhana, hampir tak ada orang yang tidak memilikinya. Tidak ada rumah yang didalamnya tak ada kaca atau cermin. Bahkan di pusat-pusat perbelanjaan, gedung, lift dan toiletpun umumnya dilengkapi dengan cermin di dindingnya.

Ada yang memiliki cermin di rumah atau di kantornya ,kecil dan biasa saja  serta tidak mahal, namun ada juga yang memiliki cermin antik yang mahal. Semuanya bergantung status sosial dan kekayaan yang dimilikinya

Namun tidak semua orang mampu melihat pantulan atau refleksi dirinya secara jujur dan jernih, walau cerminnya mahal.

Ada kaca mahal namun tidak menampilkan refelksi secara benar karena ada unsur kamuflasenya, misalnya cekung atau cembung.

Ada cermin yang dapat menyenangkan orang yang berkaca karena dapat memunculkan pantulan seolah-olah seseorang langsing dan lain sebagainya.

Ada cermin yang hanya murah tapi ia dapat memantulkan gambaran obyektif dan realistis

Masalahnya memang bukan pada mahal atau murah cermin yang dimiliki seseorang namun pada kejernihan pantulan yang dapat direfleksikannya.

Dan kemauan orang yang bercermin untuk ikhlas melihat dan menerima gambaran obyektif dirinya yang dipantulkan oleh cermin tersebut.
Sebenarnya sifat cermin yang asasi adalah memantulkan apa adanya obyek yang berkaca padanya.

Hanya cermin dalam dongeng Putri Salju yang dapat berbohong dan berkata serta memantulkan gambaran yang jauh lebih indah dari aslinya saat si Ibu tiri putri salju bertanya ”Mirror…mirror on the wall, who is the most beautiful woman in the world?”

Namun kepalsuan manusia terkadang membuat ia mampu merekayasa cermin agar tidak jujur juga seperti dirinya, maka ada cermin yang cekung, cembung dan lain sebagainya.

Terkadang cermin yang kita miliki boleh jadi buram. Pada saat itulah kita harus berupaya menghapus keburaman di cermin kita atau mungkin kita membutuhkan orang lain untuk menghapus noda-noda dan bercak-bercak yang ada di cermin milik diri kita.

Atau jangan-jangan kita tidak memiliki cermin…
Ada seorang artis wanita senior yang menyatakan tidak pernah memiliki cermin, ia tidak mau berkaca, tidak mau bercermin karena ia sudah percaya diri tanpa harus berkaca. Ia memakai bedak dan mengoleskan lipsticknya pun dengan feeling saja tanpa berkaca.

Namun  entah kebetulan atau tidak, yang jelas artis ini secara hakikatpun bukan orang yang mau bercermin dan melakukan self insight. Hidupnya bebas, sering diketahui berganti-ganti teman samen levennya dan lama dikenal sebagai pengidap narkoba.

Itulah bahayanya orang yang tidak memiliki cermin diri, tidak mau bercermin, baik cermin milik sendiri maupun orang lain.

Bila cermin fisik tidak dimiliki resikonya, rias wajah atau pakaiannya saja yang tidak rapi.
Namun bila cermin batin yang tak dimilikinya, maka akhlaqnya yang akan buruk.
Sehingga bahkan kita perlu meminjam cermin orang lain yang datar dan jernih..?

Kita memang harus bercermin pada orang lain sebagaimana hadits Nabi riwayat Thabrani: ”Al Mu’min mir’ah li akhihi” Sesungguhnya mu'min menjadi cermin bagi saudaranya."

Menjadi tempat bercermin dengan menjadi teladan yang baik.

Namun tentu saja sama seperti cermin fisik,yang kita butuhkan adalah mu’min yang jujur yang dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan kita, sebagaimana cermin dapat menunjukkan kekurangan pada wajah dan penampilan fisik kita.

Dan bukan orang yang palsu dan tidak jujur serta suka menjilat yang hanya akan membuai kita dengan pujian saja.

Bila kita sombong dan tak mau bercermin diri atau pada orang lain yang lebih baik dari kita kemudian kita menjadi arogan, tidak tahu diri serta merasa paling cantik, pandai dan hebat, maka boleh jadi suatu saat ada orang menegur kita dengan tajam dan sinis: ”Ngaca dong ente…”.

Tidak enak memang dipaksa ngaca atau bercermin dengan kasar oleh orang lain
Namun boleh jadi itu teguran yang sangat berharga bagi kita karena kita sebelumnya memang tidak mau bercermin diri secara jernih apalagi bercermin pada orang lain.

Rasulullah SAW juga meninggalkan kita dengan doa bercermin yang baik:  “Allahumma ahsin khuluqi kama hasanta khalqi.”(“Ya Allah perbagus akhlaqku sebagaimana Engkau telah memperbagus rupaku”)."

Bercermin dalam Islam adalah sesuatu yang sangat dalam dan mendasar bahkan filosofis saat kita bercermin tidak hanya lahiriah yang perlu dilihat namun terutama akhlak kita bercermin dengan berdoa diperintahkan Nabi  karena membuat kita sadar bahwa bercermin bukan hanya untuk mematut diri agar secara lahir tampil cantik dan menawan, namun bagaimana juga harus selalu mempercantik akhlak, perilaku dan budi bahasa. Karena itu orang yang cantik dan tampan namun tak berakhlak adalah seperti manekin. Enak dilihat tapi tak memberi arti “Innallaha layanzhuru ilaa ajsamikum… (QS. 22:77, QS. 2:177)

Hadits : ”Ittaqillah haitsu ma kunta wa’atbi’il sayyiata tamhuha wa khaliqin naasa bi khuluqin hasanah.”

Hadits tentang wanita yang berakhlak buruk pada tetangga, Hadits tentang perintah berkata-kata yang baik atau diam, baik pada tetangga, baik pada tamu, baik pada binatang, baik pada alam (QS. 30: 41), baik pada orang tua (surat Al Isra: 23) :Rasul pada kakek-kakek buta yahudi di pasar, Ali mau shalat subuh ada kakek-kakek berjalan di depannya, Rasulullah dengan wanita Yahudi.

Tentang kesempurnaan Islam sesorang jika meninggalkan perkataan dan perbuatan yang tidak berguna (Hadits) (QS. Al Mu’minun: 3), larangan laghwi, Larangan ghibah, menggunjingkan orang lain (QS. Al Hujurat:12);

Teguran nabi saat sahabat menertawakan Abdullah bin Mas’ud dan teguran Allah dalam Al Hujurat saat sahabat membicarakan Salman Al Farisy. Fitnah pada diri ummul mu’minin Aisyah ra (Surat An Nuur )

(QS. Al Ma’arij, ayat 18-26) tentang akhlaq orang yang kikir dan berkeluh kesah.
(QS. Luqman)  larangan berjalan di muka bumi dengan angkuh atau bersuara seperti suara keledai dan lain-lain.

Sekali lagi marilah bercermin dengan doa bercermin yang benar: Sudah cantikkah kita?

Dan yang penting…..Sudah muliakah akhlaq kita?

@Oleh: Sitaresmi S. Soekanto diilhami oleh majalah Tarbawi.

🌸🌷🌸
Akhwat sekalian rahimakumullah, bicara tentang muhasabah Allah SWT berfirman dalam (QS. Al Hasyr ayat 18), “Hai orang – orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, hendaklah setiap diri memperhatikan bekal apa yang sudah dipersiapkan untuk hari esok, bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kalian lakukan.”

Jadi kalau kita lihat disini perintah bermuhasabah (mempersiapkan diri untuk akherat) itu diapit dengan perintah untuk bertaqwa.
Dan ini diperjelas lagi di surat  Al Baqoroh  : “berbekallah kalian, dan sebaik-baik bekal adalah  bekal taqwa.”

Ummar bin Khattab ra juga pernah mengatakan : “Hisablah dirimu sebelum kelak engkau dihisab.”

Ini artinya ini kesempatan yang baik untuk kita introspeksi, muhasabah, self insight, apa-apa saja yang kita sudah merasa cukup baik, cukup berarti kita lakukan, kemudian kita mencoba untuk mengoreksi, betapa banyak kesalahan-kesalahan yang sudah  kita lakukan. Dan kita mencoba menjadi orang yang lebih baik, karena umul mukminin Aisyah ra mengatakan bahwa bertambahnya hari, bertambahnya bulan, bertambahnya tahun, tidak akan bermakna jika tidak bertambah iman, ilmu dan amal. Karena itu seharusnya setiap ada pergantian tahun yang muncul harusnya adalah perasaan mawas diri, karena jatah usia kita berkurang, kemudian musibah-musibah yang datang harusnya menjadi bahan  untuk introspeksi diri agar  kita mawas diri untuk lebih bermuhasabah bahwa kemudian kita melihat apa yang perlu perbaiki untuk tahun-tahun berikutnya. Allah mengatakan bahwa kita harus mempersiapkan bekal untuk  hari esok.

Nah bagaimana kita melakukan refleksi (becermin) dan kita butuh orang lain (mukmin) untuk becermin, bahwa kita dapat melihat orang lain yang lebih kuat ibadahnya, lebih sholihah, lebih  warro berhati-hati, lebih tawadu’ dan seterusnya, sehingga kita perlu dikomunitas orang-orang baik, sehingga kita dapat becermin.

Nah, yang saya ingatkan juga adalah doa becermin: “ya Allah  perbaikilah akhlaqku sebagaimana engkau membaguskan rupaku.”  jadi, doa itu doa yang mengisyaratkan bahwa kita harus melihat diri kita itu  lahir dan batin.

Jangan sampai hanya mempercantik penampilan fisik kemudian mengabaikan penampilan batiniah. Apalagi Rosulullah  dalam hadistsnya menegaskan “Allah tidak melihat tampang luarmu, penampilanmu, tapi Allah melihat langsung ke dalam hatimu.” Ditegaskan juga dalam (QS. Al Hujurat: 13)  “Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa.“

Umahat fillah rahimakumullah, jadi dari rangkaian  ayat qur’an dan hadits di atas kita dapat mengambil kesimpulan betapa kita memang harus memperbagus akhlak kita, karena ada dalam suatu kesempatan Rasulullah diberitahu oleh seorang perempuan yang rajin ibadah, rajin shoum, rajin sholat tapi akhlaqnya tidak baik (buruk), maka kata rasulullah : “ya min ahlunnaar.“ Untuk menegaskan bahwa harus ada korelasi bahwa habbluminallah harus berdampak  pada habluminannas relasi kita pada manusia. Sebagaimana digambarkan pada (QS. Hajj: 77) “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, berbuatlah kebajikan, agar kalian beruntung.” 

Jangan sampai ibadah kita tidak berdampak pada relasi kira dengan manusia yang khoirunnas anfauhum linnas, bahwa kita menjadi orang yang lebih berguna bagi orang lain. Karena pernah suatu saat Rasulullah menemui seorang anak muda yang sedang datang ke masjid, Rasulullah bertanya : “Apa yang sedang kamu lakukan?”
“aku mengantarkan makanan untuk pamanku, dia I’tikaf” kata pemuda itu. Rasul mengatakan “kamu lebih baik dari pamanmu” kenapa? Karena ia juga berihtiar dalam kehidupan sehari – hari .

Rasulullah juga dalam hadits lainnya berkata kepada Mu’asy bin Jabal ketika akan pergi ke Yaman: “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan yang baik dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik.” nah, disitu kita juga melihat adanya korelasi habbluminallah dan habblu minannas.

Banyak hadits – hadits Nabi yang mengaitkan antara keimanan kepada Allah dan hari kiamat dengan anjuran berbuat baik. Misalnya, “Man kana yu’minubillahi wal yaumil akhir falyakul khoiron ‘ala yasmut (barang siapa beriman  kepada Allah dan hari kiamat hendaklah berkata yang baik atau lebih baik diam).”

Hadits lainnya berkaitan dengan akhlaq juga adalah “Min husnil islami mar’I tarkumalaya’ni (diantara kesempurnaan islam seseorang adalah meninggalkan perkataan atau perbuatan yang tidak berfaedah)”.Ini juga sesuai dengan larangan Allah pada Surat Al Mu’minun  ayat 3: “..mereka meninggalkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia.”

Sehingga terlihat dengan jelas, bahwa ada kaitan antara keimanan kepada konsekuensi berupa akhlaq yang baik, memuliakan tetangga, memuliakan tamu, kemudian jangan marah bagimu surga, belum beriman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

Nah, dari rangkaian ayat dan hadits tadi harus ada upaya untuk memperbagus akhlaq kita. Pada surat Lukman : “Jangan palingkan mukamu , janganlah sombong, jangan berjalan di muka bumi dengan sombong.” Kita harus berupaya terus untuk memperbaiki akhlaq kita karena itu akan mempermudah jalan kita ke surga InsyaAllah.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💎TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Yanti
Berkaitan dengan berkata yang baik atau diam...
Bagaimana jika kita melihat penguasa yang dzalim, misalnya. Apakah kita sebaiknya diam saja atau "menyebarkan" kedzalimannya kepada masyarakat luas?

🌸Jawab :
Yanti sayang, itu konteks yang berbeda, kalau melihat suatu kezaliman, maka hadits yang dipakai adalah,

 مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

 [رواه مسلم]

:Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya dengan power dengan kekuatan jika memiliki, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (Riwayat Muslim)

jadi, artinya tadi dikatakan berkata yang baik atau lebih baik diam dalam konteks relasi kita yang hubungannya dengan manusia yang baik, ya kadang kadang kan manusia yang baik juga punya kekurangan. Ya kadang kita ingin mencela orang, ingin mengkritik seseorang, atau bisa saja melakukan ghibah atau apa nah itu, pada saat kita lagi mau marah tidak sanggup berkata yang baik kita lebih baik diam, tapi dalam konteks menghadapi orang yang zalim apalagi penguasa yang zalim kita  harus menyatakan kullil haq wala kanna murron (sampaikan yang benar meskipun pahit).

Nah, Rasulullah juga mengingatkan dalam hadits hadits misalnya "khatibunnasa billighati qaumihi" (bicaralah kepada manusia dengan bahasa kaumnya).

Nah, tapi kita juga perlu perhatikan ada "andzilunnasa manna  zilahu" (tempatkan manusia pada posisinya).

Jadi, kalaupun kita harus menyampaikan kebenaran, kita harus menyampaikan dengan baik.
Bukan berarti kita tidak boleh mengatakan yang tidak baik, misalkan anak kita melakukan kesalahan, sholatnya dilama-lama kan.. ya harus dinasehati, kita tidak boleh mengatakan anak kita sholeh dan sebagainya, kita harus sampaikan "Nak, ibu kecewa kamu taukan, sholat itu hal yang utama, bakal diperiksa pertama tama pada saat kita menghada Allah" itu harus disampaikan dengan cara yang baik,
Tapi kebenaran harus disampaikan.

0⃣2⃣ Bund Lisa
Alhamdulillah..
Sukron bunda.

Cermin juga 'istilah' hati Kita ya bunda.. jika cermin kotor tidak mudah menerima cahaya, hati yang kotor tidak mudah menerima hidayah dan nasehat.. cermin yang bersih bisa memantulkan cahaya..

Bagaimana caranya menyadarkan orang yang susah dinasehati ngerasa benar padahal sudah mendapat ujian dalam hidupnya?

🌸Jawab :
Alhmdulillah Lisa..

Perumpamaan Lisa bagus sekali,
Betul.. jadi memang untuk bisa menerima hidayah kita harus menyiapkan prakondisi.. artinya kita berusaha untuk membersihkan hati kita,  saya sendiri selalu sering berdoa : ya Allah, jauhkan hambaMu dari perasaan perasaan buruk, perasaan iri, dengki, sombong. Jadi kita memang perlu berdoa kepada Allah agar kita dibersihkan dan berusaha untuk membersihkan.

"Qad aflaha man dzakkaahaa wa Qod khaabamandassahaa." (QS. 15: 9-10)

Artinya beruntunglah orang yang membersihkan dirinya, dan merugilah orang yang mengotori jiwanya. Jadi, memang harus selalu berusaha dalam proses, makanya ketika habis wudhu "waj 'alni minattawabina waj 'alni muttatohhirin"

Kita dalam proses bertaubat dan berproses untuk membersihkan diri. Nah, kalau terkait dengan  orang lain yang tidak mempunyai kesadaran seperti itu, ya pertama-tama kalau orang itu orang yang dekat dengan kita, atau orang yang kita sayangi kita harus benar-benar berdoa agar Allah memberikan hidayah kepada mereka, dan 'addinu nasihah bahwa agama ini adalah nasehat, ya kita perlu menasehati dan menasehatinya ini perlu kita lihat, misalnya sampaikanlah sesuai dengan tingkat intelektualitasnya, kadar akalnya tapi juga kalau orang itu sombong atau apa, bisa jadi kita kepada orang tertentu tidak bisa menasehati dengan merendah. Jadi mungkin menyadarkan orang tersebut dengan fakta fakta bahwa apa yang ia sampaikan itu adalah salah atau apa.

Jadi, kalau kita mungkin merasa tidak mampu untuk berargumentasi dengan orang tersebut, kita bisa minta tolong orang lain untuk bisa menyampaikan dengan tepat kepada yang bersangkutan. Jadi, memang ini masalah hidayah dari Allah, kalau kita selalu berusaha dalam proses untuk membersihkan diri, menyiapkan kondisi hingga kemudian Allah menilai kita layak untuk mendapatkan hidayah, bahkan sekedar mendapatkan hidayah pun kita harus selalu berdoa sebagaimana dalam QS. Al Imron ayat 8 : "ya Allah janganlah engkau sesatkan kami, setelah Engkau memberi kami petunjuk, berilah kami rahmat dari sisiMu sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia."

Jadi, semuanya .emang harus dimohon, sebagaimana juga diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW : Yaa muqallibal qulub, tsabit qulubana 'aladinika wa tho'atika (ya Allah yang membolak balikan hati, tetapkan hati kami pada agamaMu dan dalam ketaatan di jalan Mu). Jadi, kita harus selalu berdoa agar Allah selalu menguatkan iman kita, doa senjatanya orang yang beriman bahwa kita harus menjadikan doa itu sebagai senjata yang utama kita untuk mempertahankan hidayah, karena hidayah itu bisa tercabut kembali, na'udzubillah.

Kenapa kita perlu berdoa "Allahumma arinal haqqo haqqo war zuqnas tiba'a wa arinal bathila bathila warzuqnas tinaba." karena bisa jadi suatu saat mata hati kita tertutupi, cermin kita tidak berfungsi, kita tidak dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran atau kebathilan sebagai suatu kebathilan.

0⃣3⃣ Lolita
Assalamualaikum Bunda

Terimakasih untuk ilmunya.
Menurut mbak lisa tadi cermin kan istilah lain dari hati, lalu apakah juga berubungan dengan jodoh adalah cerminan diri.
Terimakasih Bunda

🌸Jawab :
Memang ada dalam surat An-Nur ayat 26

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."

Artinya seseorang itu akan mendapatkan pasangan sekhufu sebenarnya. Tapi karena itu, kita harus bisa saling menggesa pertumbuhan keimanan, ilmu, kebaikan-kebaikan. Iya artinya suami harus berusaha juga untuk mensupport agar istri menjadi lebih baik dengan memberi contoh. Atau bisa jadi kebaikan itu dicontohkan lebih dulu oleh istri yang diharapkan bisa membuat suaminya bercermin dari istri yang sholihah itu.

Terkadang benar juga yang dikatakan mb Lolita, apakah benar pasangan hidup kita itu cerminan dari diri kita? Ya bisa jadi, karena pada saat diri kita menurun keimanannya kemudian bisa berdampak juga pada pasangan kita. Dalam artian, menurun juga keimanan pasangan.

Jadi, bukan berarti saat kita sudah berjodoh dengan pasangan yang baik, selesai itu. Karena semuanya berproses. Learning process is never ending process. Proses belajar itu terus menerus. Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Proses menjadi orang baik itu juga harus dilakukan secara terus menerus. Jadi kita harus ingat, ada pasti dampak dari diri kita terhadap pasangan kita.

Anak-anak kita juga nanti bisa menjadi cerminan diri kita. Bahkan kalau misalnya anak-anak kita bermain role play, tiba-tiba dia pakai sepatu ibunya, ambil tas ibunya, pakai make up, ambil bedak dan lipstik ibunya, tiba-tiba dia bergaya seperti ibunya lalu bicara ngomel sambil marah-marah. Waktu kita tegur, ngapain main sepatu mama, tapi dijawab sama anak "lagi main jadi mama". Nah kita bisa bercermin, oh ini image diri kita di hadapan anak. Dari situ kita bisa bercermin dari diri anak.

0⃣4⃣ Febri
Nah berdasarkan penjelasan bunda tadi.

Bahwa dikatakan kalau kita baik jodoh kita baik pula (jodoh cerminan diri) tadi. Kalau belum juga bertemu dengan jodoh cerminan diri ini bagaimana, apakah cerminan diri ini belum baik Bun?

🌸Jawab :
Bukan demikian, bukan berarti kalau belum dapat jodoh berarti kita tidak baik.
Tapi memang masalah jodoh, rezeki, maut dari Alloh yang kita tidak pernah tahu kapan datangnya. Bisa jadi ketika kita melihat ada orang yang biasa aja mungkin pendidikan sederhana, kok mudah ya dapat jodoh. Sementara ada orang yang pandai dan cantik tapi kemudian Alloh coba dengan belum dapat jodoh. Ini sepenuhnya rahasia Alloh.

Tapi jangan pernah berputus asa dari rahmat Alloh. Kita terus saja berdoa, memohon Alloh pertemukan dengan jodoh seperti itu. Berprasangka baik pada Alloh bahwa Alloh pasti berikan yang terbaik pada kita di saat yang paling tepat.

Jadi bukan berarti ketika kita belum dapat jodoh cerminan diri kita yang buruk sama sekali. Itu artinya takdir, ketentuan Alloh, tapi ikhtiar harus dijalankan dan jangan malu minta doa orang-orang yang berangkat haji atau umroh, dan doa orang-orang soleh agar didekatkan jodohnya. Kemudian kita juga jangan segan-segan juga untuk meminta bantuan orang lain.

Dan kita misal yang sudah punya suami, ya harus juga memikirkan nasib saudara-saudara kita karena Alloh juga memerintahkan "Nikahkanlah orang-orang yang sendiri di antara kalian." Jadi kita harus peduli. Pada saat saya kuliah S2, S3, saya selalu gubrak-gubrak teman saya belum nikah. Pernah ada teman S3 yang belum juga nikah, usianya 31 tahun waktu itu dan sudah punya pacar yang dipacari dari SMA. Saya minta untuk segera nikah daripada banyak bikin dosa. Tapi kemudian saya dapat cerita sedih, saat dia mau melamar malah dapat undangan. Akhirnya dia ikhtiar lagi dan akhirnya dapat jodoh juga walau S3 nya yang tidak lulus.

Jadi itu tadi, harus ada faktor ikhtiar, faktor kita minta doa & juga berdoa langsung ada Alloh. Nah, berarti kita disini sedang diuji, ikhtiar kita sejauh mana, kesabaran kita sejauh mana, ketawakalan kita sejauh mana, seperti itu.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💘


Muslimah akan tetap indah dan menawan saat menyadari bahwa kecantikan yang dimiliki hanya titipan Allah SWT yang selalu dijaga kesuciannya untuk seseorang yang menjadikan dirinya sumber ibadah kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

SIMPAN CANTIKMU UNTUK SUAMIMU NANTI



OLeH: Ummi Yulianti

         💘M a T e R i💘

🌷SIMPAN CANTIK MU UNTUK SUAMI MU NANTI

Semua wanita pasti ingin terlihat cantik di mata setiap orang. Apakah kita harus mengumbar kecantikan yang kita miliki kepada orang lain? Wahai saudariku muslimah, kalian begitu cantik, oleh karena itu hiasilah kecantikanmu dengan balutan yang bisa menutupi aurat kita. Terutama di zaman saat ini, yaitu zaman penuh fitnah. Banyaknya kaum wanita yang berlomba-lomba untuk menonjolkan kecantikannya dan mempertontonkan auratnya di depan khalayak ramai. Oleh karena itu Allah telah memerintahkan kita untuk menjaga aurat kita dengan mengenakan hijab sesuai dengan syar’i, agar terhindar dari gangguan-gangguan laki-laki asing yang bukan mahram dan lebih menjaga kehormatan seorang wanita.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَمَا كانَ لِمُؤمن وَلَا مُؤمِنةٍ إِذا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أمرًا أن يَكونَ لهم الخِيَرَة مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ الله وَرَسُولهُ فقد ضَلَّ ضلالاً مبينا

“Dan tidaklah patut bagi laki laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi wanita yang mu’minah apabila Allah dan rasul Nya telah menetapkan suatu ketetapan ,tidak akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka .dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan rasul Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al Ahzaab: 36).

و قل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن و يحفظن فروجهن , ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها ,وليضربن بخمرهن على جيوبهن

“Katakanlah pada wanita wanita yang beriman; ‘’hendaknya mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan nya kecuali apa yang biasa tampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedada mereka.” (QS. An Nuur: 31).

يا أيّها النبيّ قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهنّ من جلابيبهنّ ذلك أدنى أن يُعرَفنَ فلا يُؤذين وكان الله غفوراً رحيماً

“Wahai para nabi katakanlah kepada istri istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri istri orang-orang mukmin; ‘Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Ahzaab: 59).

Di dalam ayat ini Allah ta’ala menyebutkan tentang kata “jilbab”. Makna jilbab yaitu pakaian longgar yang menjulur, menutupi kepala sampai di bawah mata kaki, ada yang mengatakan; yaitu selimut yang menutupi atau kain longgar yang menutupi wanita berupa kain longgar yang melilit tubuhnya. Kebanyakan ulama tafsir berpendapat bahwa jilbab adalah yang menutupi kepala, sebagaimana yang dikutip dari Imam At-Thabarii dalam tafsir nya dari Ibnu Abbas, Qatadah, Hasan Al Bashri, Said Ibnu Jubair, Ibrahim An-Nakha’i, dan Atha’ bin Abi Rabbah .

◼Dalil dari as-sunnah tentang wajibnya jilbab diantaranya yaitu:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في صحيح مسلم ( صنفان من أهل النار …. نساء كاسيات عاريات، مميلات مائلات، رؤسهن كأسمنة البخت المائلة [تصفف الشعر فيصبح كسنام الجمل ] ، لا يدخلن الجنة، ولا يجدن ريحها . وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا ). الحديث صحيح

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua golongan yang termasuk penghuni neraka Mail (nama neraka) yaitu, wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang yang membuat hati jadi terfitnah, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga dapat tercium dari jarak yang sekian dan sekian.”  (HR. Muslim).

عن أم عطية رضي الله عنها قالت : (أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نخرجهن في الفطر والأضحى، العواتق (اللائي لم يتزوجن ) ، والـحُيَّض (عليها حيض ) ، وذوات الخدور (المتزوجات ) ، أمَّـا الحيض فيعتزلن الصلاة ويشهدن الخير ودعوة المسلمين، قلت : يا رسول الله ! إحدانا لا يكون لها جلباب؟ قال : لتلبسها أختها من جلبابها ) .راه البخاري ومسلم .

Dari Ummu Atiyyah radhiyallahu ‘anha berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk mengeluarkan anak-anak wanita perawan dan wanita-wanita menikah pada hari raya ‘idhul fitri dan ‘adha, adapun wanita-wanita yang haidh mereka menjauh dari tempat shalat dan menyaksikan kebaikan dan da’wah kaum muslimin. Maka saya berkata, ‘Wahai Rasulullah salah seorang dari kami tidak mempunyai jilbab?’ Maka beliau berkata, ‘Hendaknya salah seorang saudaranya meminjamkan jilbabnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan begitu pula para ulama dan mujtahid sejak jaman Rasulullah dan para sahabatnya serta tabi’in hingga para ulama jaman kita sekarang semuanya bersepakat tentang wajibnya hijab (jilbab) yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan (menurut sebagian pendapat) bagi wanita dan menyelisihi atau melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya merupakan penentangan. Padahal Allah ta’ala bersabda:

وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءتْ مَصِيراً

“Barang siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya setelah datang kebenaran padanya dan mengikuti jalan selain jalannya kaum mu’minin. Kami biarkan dia pada kesesatannya dan Kami masukkan ia kedalam jahannam dan jahannam itru seburuk buruk tempat kembali.” (QS. An Nisa: 115).

🔷Syarat-Syarat Jilbab Syar’i

a. Hendaknya menutupi seluruh tubuh kecuali bagian yang dikecualikan (terdapat perselisihan di antara para ulama dalam memahami dalil sehingga sebagian ada yang berpendapat bahwa selurah tubuh wanita adalah aurat tanpa terkecuali dan sebagian lagi berpendapat bahwa seluruhnya aurat kecuali wajah dan telapak tangan).

b. Disyaratkan longgar agar lekuk-lekuk tubuh tidak tampak karena ketatnya pakaian.

c. Bukan pakaian perhiasan (yang dihiasi dengan manik-manik dan yang semacamnya).

d. Tebal dan tidak transparan sehingga tubuh tidak tampak dari luar.

e. Tidak ketat sehingga tidak menampakkan bagian-bagian tubuh.

f. Tidak boleh diberi wewangian atau parfum.

g. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.

h. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.

i. Bukan termasuk pakaian syuhrah (pakaian sensasi yang membuatnya tampil beda dari yang lain )
Tabarruj.

Termasuk adab-adab yang dijelaskan dalam Al-Qur’an al Karim bagi wanita muslimah yaitu ketika keluar dari rumahnya tidak boleh bertabarruj. Tabarruj yaitu perbuatan wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikan, serta segala sesuatu yang wajib ditutupi yang dapat mengundang syahwat kaum lelaki karena tujuan utama perintah memakai jilbab adalah untuk menutupi perhiasan kaum wanita.

Imam Adz Dzahabi berkata; di antara perbuatan yang menyebabkan seorang wanita terkena laknat adalah dengan sengaja menampakkan perhisan berupa emas, mutiara dan perak yang ada di tubuh mereka dan memakai wewangian tatkala keluar dari rumah, memakai pakaian luar yang pendek dan memanjangkan lengan bagian dalamnya. Semua perbuatan ini termasuk dalam kategori tabarruj yang dimurkai Allah ta’ala, pelakunya akan terkena murka-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.

🔷🌷🔷
Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa: Rasulullah bersabda “Aku melihat kedalam neraka, ternyata aku mendapati penghuninya kebanyakan dari para wanita." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan sebagian dari wanita-wanita muslimah bahkan ada yang memakai celana panjang, baju panjang yang ketat, warna-warna mencolok atau bahkan menampakkan sebagian anggota tubuhnya seperti rambutnya atau pundaknya padahal bagian tubuh tersebut bagian dari aurat yang harus ditutupinya ketika keluar dari rumahnya. Hal ini mereka lakukan karena mereka tersalah dalam memahami makna dari jilbab syar’i yang sebenarnya atau karena kebodohan dan ketidakfahamannya tentang jilbab itu sendiri. Mungkin dia memakainya hanya sekedar ikut-ikutan tren mode atau dia memakainya kerena merasa terlihat lebih cantik dengan kerudung yang sekedar menghiasi wajahnya.

Oleh karena itu wahai saudariku muslimah hendaknya kita menjaga penampilan kita ketika berada di luar dan di dalam rumah, menjaga kehormatan kita sebagai wanita. Di antara hikmah diperintahkannya kita berhijab dengan hijab yang syar’i adalah agar kehormatan kita sebagai wanita terjaga, terhindar dari fitnah, agar masyarakat Islam terwujud dan juga membantu para saudara kita dari kalangan laki-laki untuk menundukkan pandangan mereka.

Dan hendaknya para wanita tidak memakai wewangian ketika keluar dari rumah yang mana wewangian tersebut akan tercium oleh para lelaki sehingga menimbulkan fitnah bagi mereka. Rasulullah ‘alaihi shalatu wassalam bersabda ”Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia keluar melewati kaum lelaki dan mereka mencium bau wanginya maka dia termasuk wanita pezina’’. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu.

Dan juga wahai saudariku semoga Allah menjaga kita semua, hendaknya para wanita menjauhi perbuatan menyerupai para wanita wanita kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir akan senang dan gembira melihat para wanita muslimah melakukan hal yang seperti mereka lakukan. Wanita muslimah ini tidaklah sadar bahwa ternyata dia telah menjadi korban misi besar orang-orang kafir yaitu menjauhkan kaum muslimin dari agamanya sehingga dengan mudah mereka akan menguasainya dan menjajahnya (padahal itulah sebenar-benarnya penjajahan). Akan tetapi jika kita berpegang teguh menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya niscaya mereka tidak akan mampu sedikitpun untuk menguasai kita.

Untuk itu sangatlah penting bagi kita semua untuk belajar dan menuntut ilmu syar’i (agama) agar kita tahu dan mengerti tentang hakikat ajaran agama kita yang sebenarnya. Bukan hanya mengambil dan menuntut ilmu agar mendapatkan kedudukan dan kesenangan dunia akan tetapi akhirat itulah yang lebih utama. Bukan pula kita mengambil ilmu agama berdasarkan berita-berita semata sehingga kita tidak mengerti kebenarannya, lalu kita amalkan padahal amalan itu sama sekali bukan bagian dari ajaran agama kita, lalu kita sampaikan pula pada orang lain, lalu dia melaksanakan apa yang kita sampaikan lalu menjadi orang yang sesat dan menyesatkan orang lain. Semoga Allah ta’ala melindungi kita dari segala bentuk kesesatan.

Saudariku muslimah semoga Allah merahmati anda semua. Ketahuilah bahwa pakaian longgar yang dikenakan oleh sebagian dari saudari-saudari kita yang berpegang teguh pada agamanya bukanlah merupakan budaya dari negeri arab, bukan pula sekedar budaya islam, akan tetapi hal itu merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Pakaian itulah hakikat jilbab yang sebenarnya bukan seperti persangkaan sebagian orang dari kalangan kaum muslimin itu sendiri yang menganggap bahwa jilbab yang longgar, yang tertutup seperti yang dikehendaki syariat merupakan sekedar budaya dari arab yang tidak pantas diterapkan di negeri kita ini.

Akan tetapi saudariku fillah, jangan kalian mengira bahwa dengan melaksanakan syariat kita terbebas dari ujian? Tidak saudariku fillah, bahkan kita tidak dikatakan beriman kalau kita belum diuji oleh Allah ta’ala, orang yang berpegang teguh pada ajaran agamanya akan banyak mendapati gangguan ujian dan cobaan ketika dia berusaha menjadi seorang muslimah yang taat pada ajaran agamanya. Dia seperti seorang yang asing ditengah orang-orang yang dia kenali, di tengah keluarga yang dia cintai, di tengah masyarakat yang dia kenali dengan baik. Janganlah takut saudariku fillah, janganlah takut akan keterasingan, karena Islam itu datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing, maka beruntunglah bagi orang-orang yang terasing.

Di samping itu wahai saudariku muslimah hendaknya kalian para wanita muslimah menghiasi diri kalian dengan akhlak karimah agar bersesuaian antara akhlak dan hijabnya. Dari hijablah tercermin kepribadian seseorang, dan sungguh tidaklah pantas jika ada wanita muslimah yang berhijab tapi perilakunya tidak mencerminkan kepribadian seorang muslimah yang afifah (menjaga dirinya dan kehormatannya dari perbuatan tercela). Hendaknya wanita muslimah menjaga harga dirinya agar wanita muslimah menjadi seperti sekuntum bunga yang sangat indah, yang menebarkan aroma yang wangi semerbak, dengan parasnya yang cantik secantik akhlak dan perilakunya yang didasari oleh ketaatannya pada Rabbnya.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa menjaga dan menberikan kita keistiqomahan dalam menjalankan perintahnya dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya dan menyelamatkan kita dari siksanya di dunia terlebih lagi di akhirat kelak.

Salam dan shalawat tercurah pada junjungan kita sebaik-baik manusia Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, dan juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Sumber:
muslimah.or.d


🔷🔷🔷⭐⭐⭐🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Erna
Ketika melihat temen berhijrah seneng banget ya, Mi tapi ketika kita melihat kanan dan kiri sisinya belumlah ter-cover dengan baik kira-kira gimana ya, berjilbab hanya sekedar menutup rambut atau kepala saja? Soalnya saya pernah memberitahu begini-begini eh ujung-ujung saya di diemin.

🔷Jawab:
Hijrah adalah proses, dan pada setiap orang proses nya berbeda-beda, ada yang langsung tertutup rapat, ada yang step by step. Tapi yang jelas berhijrah harus diiringi semangat menuntut ilmu. Agar lebih faham bagaimana seharusnya seorang muslimah.
Kita temannya pun terhadap teman yang step by step hijrahnya harus terus mendampingi, menemani, dakwah itu mengajak bukan menghakimi. Ingatkan dengan bahasa hati, sehingga diterima sepenuh hati.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


Muslimah akan tetap indah dan menawan saat menyadari bahwa kecantikan yang dimiliki hanya titipan Allah SWT yang selalu dijaga kesuciannya untuk seseorang yang menjadikan dirinya sumber ibadah kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

KERUSAKAN TAUHID DALAM PERAYAAN NATAL & TAHUN BARU



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

         💎M a T e R i💎

Segala puji bagi Allah, yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat hamba-hambanya, Maha suci Allah, Dia-lah yang menciptakan bintang-bintang di langit, dan dijadikan padanya penerang dan Bulan yang bercahaya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang diutus dengan kebenaran, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak pada kebenaran dengan izin-Nya, dan cahaya penerang bagi umatnya. Ya Allah, curahkan sholawat dan salam bagi nya dan keluarganya, yaitu doa dan

Ukhtyfillah jama'ah BS ......
Sebagai manusia kita tidak bisa menafikkan bahwa kita adalah makhluk sosial. Karena dalam hidupnya, manusia tidak terlepas dari adanya manusia lain. Mereka saling berinteraksi, terutama dalam memenuhi hajat hidupnya. Walaupun pada realitanya banyak terjadi perbedaan-perbedaan di antara mereka, tetapi itu semua tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berinteraksi bahkan saling membenci. Karena pada hakekatnya perbedaan itu adalah sunnatullah yang harus kita sikapi dengan arif dan karena sesungguhnya perbedaan itu sungguh indah. Karena adanya perbedaan banyak keanekaragaman yang dapat kita temukan.

Setiap akhir bulan desember masehi kita menghadapi problem perbedaan yang besar di negeri yang mayoritas Islam ini. Problem itu ialah ajakan untuk merayakan tahun baru dan hari natal, bagaimana alqur’an melihat persoalan ini, kalau secara ilmiyah jelas telah difatwakan oleh Majelis Ulama bahwa kita tidak boleh ikut-ikutan hari natal itu karena akan merusak keimanan kita, karena hari natal itu adalah memperingati hari lahirnya anak Tuhan, tentu ini berlawanan  dengan ajaran kita bahwa.

Kita tahu melalui Alqur’an alkarim bahwa orang Yahudi dan Nashrani menyekutukan Allah Ta’ala, sebagaimana orang Yahudi menyekutukan Allah dengan orang yang bernama Uzair,

وَقَالَتِ    الْيَهُودُ    عُزَيْرٌ    ابْنُ    اللّٰـهِ    وَقَالَتِ    النَّصٰرَى    الْمَسِيحُ    ابْنُ    اللّٰـهِ    ۖ    ذٰلِكَ    قَوْلُهُم    بِأَفْوٰهِهِمْ    ۖ    يُضٰهِـُٔونَ    قَوْلَ    الَّذِينَ    كَفَرُوا۟    مِن    قَبْلُ    ۚ    قٰتَلَهُمُ    اللّٰـهُ    ۚ    أَنَّىٰ    يُؤْفَكُونَ    ﴿التوبة:٣۰﴾

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” ﴾QS. At Taubah: 30﴿.

Ini adalah persoalan intinya, jangan sampai kita tertipu bahwa ini hanya sebagai seruan acara kebudayaan dan sebagainya. Bukan seperti itu, ini adalah masalah aqidah, masalah tauhid. Kalau kita ridha saja kepada orang-orang yang mengatakan ‘Isa adalah anak Allah atau ‘Uzair anak Allah, itu saja sudah membatalkan keimanan kita hanya dengan ridho saja, apalagi kalau kita ikut-ikutan acara mereka.

Perlu diketahui bahwa seorang muslim diharamkan loyal pada orang kafir sebagaimana disebutkan dalam ayat,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah: 51)

Di antara bentuk loyal pada orang kafir yang terlarang adalah menghadiri perayaan mereka.

Ibnul Qayyim berkata, “Tidak boleh kaum muslimin menghadiri perayaan non muslim dengan sepakat para ulama. Hal ini telah ditegaskan oleh para fuqoha dalam kitab-kitab mereka. Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dengan sanad yang shahih dari ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

لا تدخلوا على المشركين في كنائسهم يوم عيدهم فإن السخطة تنزل عليهم

“Janganlah kalian masuk pada non muslim di gereja-gereja mereka saat perayaan mereka. Karena saat itu sedang turun murka Allah.”

Umar berkata,

اجتنبوا أعداء الله في أعيادهم

“Jauhilah musuh-musuh Allah di perayaan mereka.”

Diriwayatkan pula oleh Al Baihaqi dengan sanad yang jayyid dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata,

من مَرَّ ببلاد الأعاجم فصنع نيروزهم ومهرجانهم وتشبه بهم حتى يموت وهو كذلك حشر معهم يوم القيامة

“Siapa yang lewat di negeri asing, lalu ia meniru yang dilakukan oleh Nairuz dan Mihrajan serta menyerupai mereka hingga mati, maka kelak ia akan dikumpulkan bersama mereka.“ Demikian apa yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Ahkam Ahli Dzimmah, 1: 723-724.

Di bulan Desember ini, persoalan toleransi kembali menemukan momentum untuk dibicarakan. Seolah menjadi ajang diskusi rutin tahunan, isu-isu yang bertemakan toleransi beragama menjadi topik hangat yang mengundang komentar dan sikap dari banyak kalangan. Hal itu karena di bulan Desember ini, Umat Kristiani merayakan hari natal pada tanggal 25 Desember.

🌷🌸🌷
Sebenarnya, garis toleransi dalam Islam telah demikian jelas. Ia terangkum dalam firman Allah, “Lakum diinukum waliya diin.” (untukmu agamamu dan untukku agamaku).

Toleransi seharusnya dimaknai sebagai sikap mengakui dan menghargai eksistensi non-muslim dan agama yang dianutnya, tidak memaksa mereka untuk memeluk Islam karena tidak ada paksaan dalam agama, memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinannya, tidak mengganggu dan mengusik ketenangan pemeluk agama lain, namun juga mengambil sikap tegas untuk berlepas diri dalam urusan-urusan yang termasuk ranah akidah dan agama mereka.

Penting untuk dicermati, toleransi tidak boleh dimaknai sebagai upaya mencampur adukkan keyakinan, ritual ibadah, tradisi dan simbol-simbol antar agama-agama. Karena itu berarti menghancurkan sendi-sendi agama. Toleransi hendaknya dilandaskan pada pengakuan terhadap keberagaman (pluralitas), bukan dibasiskan pada pengakuan ideologi semua agama adalah sama dan benar (pluralisme).

Dengan demikian, seorang muslim tidak dibenarkan meyakini hal-hal yang ada dalam keyakinan agama lain, melakukan ritual ibadah agama lain, ikut serta meramaikan tradisi agama lain, urun rembuk mensukseskan perayaan hari besar agama lain dan mengenakan simbol-simbol serta atribut-atribut agama lain. Menjadi haram hukumnya dan berdampak serius pada akidah seorang muslim, jika ia melakukan hal-hal seperti itu.

Di antara prinsip seorang muslim adalah, meyakini bahwa Islam satu-satunya agama yang benar dan diridhai oleh Allah.
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." (QS. Ali Imran: 19).

Siapa saja yang beragama dengan selain Islam, maka agamanya akan tertolak.

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85).

Hal ini sangat gamblang diterangkan dalam Kitab suci umat Islam, al Qur`an al Karim. Prinsip ini kemudian terformulasi dalam konsep al Wala (loyalitas) dan al Bara (antiloyalitas) dalam akidah Islam. Loyal kepada Islam dan kaum muslim, serta antiloyal kepada agama selain Islam dan non-muslim. Dan diantara perwujudannya, adalah hanya membatasi diri dalam soal keyakinan, ritual ibadah, perayaan, tradisi, simbol dan atribut Islam, serta menjauhkan diri dari semua yang ada pada agama lain dalam urusan-urusan tersebut, tanpa menghalangi untuk saling berinteraksi, bermasyarakat, bekerjasama dalam kebaikan, hidup berdampingan dan bahkan memperlakukan mereka dengan cara yang baik selama dalam koridor urusan dunia.

Kita jalankan hidup kita ini berdasarkan alqur’an, apa kata alqur’an, apa kata hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Tidak bisa kita ikut ikutan mengucapkan selamat natal dan tahun baru, meski kita lihat di televisi, dimana-mana mengatakan “Selamat Natal Dan Tahun Baru”, hal ini jelas-jelas berlawan dengan Al Qur’an Al Karim. Seperti disebutkan, bahwa ridha saja terhadap kekufuran dan kemusyrikan sudah membatalkan aqidah keimanan kita, apalagi kita ikut-ikutan acaranya, kita rugi secara aqidah, rugi secara ekonomi karena dirayakan dengan pesta besar-besaran dengan membakar petasan dan kembang api yang harganya puluhan miliyaran.

Kita jangan mengikuti cara-cara syaitan, karena syaitan ingin kita hidup musyrik, seperti Yahudi dan Nashrani, syaitan ingin kita hidup mubadzir, berfoya-foya apalagi dalam kondisi kritis ekonomi seperti ini, tentu tidak sesuai sedikitpun dengan ajaran kita al-Islam yang dilandasi oleh Al Qur’an dan sunnah. Kalau kita lihat orang-orang di sepanjang jalan menunggu waktu 00:00, hal itu semua perbuatan syaitan yang merusak masyarakat diri kita semua, kita lihat betapa susahnya aparat mengamankan hal itu, karena hal itu tidak lepas dari berfoya-foya, tidak berlepas dari mabuk-mabukan, bahkan tidak lepas dari musik dari siang sampai pagi sehingga hal ini menjadi ladangnya syaitan untuk mengajak kita ke neraka.

🌷🌸🌷
Al-qur’an mengatakan, ternyata bukan masalah persoalan aqidah, bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi ada persoalan politis yang tersimpan dalam acara tahun baru dan hari natal ini, Allah Ta’ala menjelaskan dalam surat Al Baqorah: 109 :

وَدَّ    كَثِيرٌ    مِّنْ    أَهْلِ    الْكِتٰبِ    لَوْ    يَرُدُّونَكُم    مِّنۢ    بَعْدِ    إِيمٰنِكُمْ    كُفَّارًا    حَسَدًا    مِّنْ    عِندِ    أَنفُسِهِم    مِّنۢ    بَعْدِ    مَا    تَبَيَّنَ    لَهُمُ    الْحَقُّ    ۖ    فَاعْفُوا۟    وَاصْفَحُوا۟    حَتَّىٰ    يَأْتِىَ    اللّٰـهُ    بِأَمْرِهِۦٓ    ۗ    إِنَّ    اللّٰـهَ    عَلَىٰ    كُلِّ    شَىْءٍ    قَدِيرٌ    ﴿البقرة:١۰٩﴾

“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ﴾Al Baqarah:109﴿.

Orang kalau sudah hasad maka akan berlaku tidak normal, dia akan berbuat semaksimal mungkin untuk menyesatkan orang agar orang jadi musyrik, jadi kafir seperti mereka, agar orang durhaka seperti mereka kepada Allah Ta’ala, agar orang tersesat dari jalan Allah, dalam surat Al Baqorah: 120 :

وَلَن    تَرْضَىٰ    عَنكَ    الْيَهُودُ    وَلَا    النَّصٰرَىٰ    حَتَّىٰ    تَتَّبِعَ    مِلَّتَهُمْ    ۗ    قُلْ    إِنَّ    هُدَى    اللّٰـهِ    هُوَ    الْهُدَىٰ    ۗ    وَلَئِنِ    اتَّبَعْتَ    أَهْوَآءَهُم    بَعْدَ    الَّذِى    جَآءَكَ    مِنَ    الْعِلْمِ    ۙ    مَا    لَكَ    مِنَ    اللّٰـهِ    مِن    وَلِىٍّ    وَلَا    نَصِيرٍ    ﴿البقرة:١٢۰﴾

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” ﴾ Al Baqarah:120 ﴿.

Jangan kita ragu sedikitpun, puluhan ayat al-qur’an, puluhan hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang melarang kita untuk ikut-ikutan tata cara kehidupan agama umat lain, terkhusus Yahudi dan Nashrani dan kaum-kaum musyrikin lainnya.

Oleh karena itu yang membedakan antara kita dengan mereka adalah tauhidullah (mengesakan Allah Ta’ala) kerena seluruh agama-agama selain Islam hari ini menyekutukan Allah Ta’ala. Ada yang menyekutukan Allah dengan manusia seperti Yahudi dan Nashrani, ada yang menyekutukan Allah dengan patung-patung seperti orang budha dan lainnya, ada yang menyekutukan Allah dengan hawa nafsu, dan hanya Islam yang mentauhidkan Allah Ta’ala.

Tauhid inilah yang paling mahal dalam kehidupan kita, harus kita sadari kalau aqidah kita sudah melenceng kepada syirik dan khurafat,  Allah mengancam kita, sebagaimana firmanNya:

وَلَقَدْ    أُوحِىَ    إِلَيْكَ    وَإِلَى    الَّذِينَ    مِن    قَبْلِكَ    لَئِنْ    أَشْرَكْتَ    لَيَحْبَطَنَّ    عَمَلُكَ    وَلَتَكُونَنَّ    مِنَ    الْخٰسِرِينَ    ﴿الزمر:٦٥﴾

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az Zumar: 65 ﴿.

Artinya percuma kita jadi orang Islam, shalat jum’at, shalat sunnah, berinfak, berpuasa, haji, umrah, baca qur’an kalau aqidah kita sudah batal, semuanya tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala. Kita berdo’a kepada Allah semoga umat ini tidak ikut-ikutan, mulai tahun ini tidak ikut-ikutan menyalakan kembang api, petsa, turun ke jalan-jalan, sampai ditempat-tempat hiburan penuh dengan umat Islam.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Ridha
Semoga kita semua istiqamah dalam iman, Ustadzah.

Saya bingung bagaimana mengambil sikap jika tetangga mengundang makan? Atau undangan selametan?
Tolong pencerahannya Ustadzah.
Jazakillah khair katsira.

🌷 Jawab:
Undangan makan dan selametan....

Kita lihat, apakah ini undangan makan di acara perayaan hari besar mereka atau tidak? Semisal Natal, Tahun baru, valentine, nah kalau itu, maka kita tidak boleh loyal dan tidak boleh ikut, sudah dijelaskan di atas tadi, tidak ada toleransi jika itu berhubungan dengan Aqidah, dan biasanya mereka bisa mengerti jika kita jelaskan.

Dan jika undangannya dalam hal biasa saja semisal pernikahan, maka jangan datang pas acara pernikahan berlangsung, apakah itu di gereja atau di rumah. Jika di rumah, silahkan datang mengucapkan selamat, untuk urusan makan, maka jika bisa dipastikan makanan mereka halal dan baik, maka makanlah, tapi jika tidak, maka sekali-kali jangan makan. Misal mereka adalah kristen adven, mereka tidak makan babi dan anjing.

Jika dikeragui kehalalan dan baiknya makanan tersebut, datang ucapkan selamat dan pulang.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Eyang Jenni
Nah kalau di Depok sekarang beda, Ibu sayang, dari Walikota Depok mengumumkan, dan baru kali ini.

1. Dilarangnya untuk merayakan pergantian tahun di jalan-jalan di tempat umum dan pasang kembang api.

2. Anjuran untuk mengisi dgn do'a menurut agama masing-masing.

3. Menghimbau dan menggalang dana dan bantuan untuk musibah tsunami.

Bagaimana dengan rencana Bapak Walikota Depok ini Ibu sayang?

🌷Jawab:
Inilah salah satu dilema di dalam Islam Eyang, mengkhususkan, atau mengalihkan acara, arti sama saja dengan kita menyemarakkan acara mereka, hanya saja dikemas dalam acara yang Islami. Apa bedanya?

Tapi .... saya tau bahwa merubah kebiasaan itu tidak mudah eyang, kita harus merubahnya secara perlahan-lahan, sesuai kemampuan ummat menerima kondisinya. Dan saat ini mengalihkan dari hal sia-sia menjadi hal yang bermanfaat semoga menjadi jalan untuk ummat bisa memahami bahwa ada keharaman di dalam Tahun baru bagi umat Islam. Setelah kesadaran itu tumbuh, akan lebih mudah untuk menghentikan kegiatan tersebut. Itu harapan kita, Eyang. Tugas para da'i, ustadz sangat berat Eyang, karena ini sudah menjadi budaya masyarakat kita, dan ini by design yang kita tidak menyadarinya. Aqidah kita dikikis perlahan lahan dengan ikut acara mereka. 

Wallahu a'lam.

0⃣3⃣ Eyang Jenni
1. Bagaimana kami yang beragama Islam, ada anjuran berdo'a menurut agama masing-masing sedangkan dalam Islam tahun baru adalah tahun baru Islam?

2. Lalu di perumahan kami bagi yang beragama Islam mengadakan do'a dan kumpul bersama di masjid dengan potluck (bawa makanan ala kadarnya)?

🌷Jawab:
1. Sebenarnya inti permasalahan bukan bagaimana kita berdoa Eyang, tapi apa tujuan kita saat itu, hal ini yang jadi masalah. Di setiap acara kita tak pernah dipaksa ikut dengan cara-cara mereka, tapi dibalik itu pengikisan Aqidah terjadi disaat kita ikut acara mereka.

2. Jawabannya hampir sama dengan yang di atas tadi Eyang, jika itu dalam rangka memperingati tahun baru maka sama saja kita ikut meramaikan acara mereka, tapi dalam balutan Islami, hanya pengalihan saja.

Wallahu a'lam.

🔷Iya betul, berarti kalau tidak hadir walau itu di dalam masjid, tidak apa ya .. Ibu sayang.

🌷In Syaa Allah tidak apa apa Eyang, sebagai muslim dzikiran itu setiap saat, setiap waktu, bukan hanya ngisi malam tahun baru sebagai pengalihan.

0⃣4⃣ Evi
Assalamualaikum,

1. Tiga tahun belakangan ini keluarga besar suami selalu mengumpulkan semua anggota keluarga untuk berkumpul silaturahmi dengan acara tahlilan, membaca Yasin dll di malam penghujung tahun, yang mau saya tanyakan apa kebiasaan kami sama saja dengan merayakan tahun baru?

2. Bagaimana sikap kami ketika beberapa tetangga terdekat mengajak pergi acara tahun baru seperti jalan-jalan ke puncak?

3. Bagaimana kita sebagai orang tua memberikan pengertian tentang haramnya merayakan tahun baru terhadap anak-anak usia 5-6 tahun?

Terimakasih jawabannya.

🌷Jawab:
Wa’alaikumussalam mba Evi.

1. Sebenarnya hal baik bisa menjadi masalah jika dilakukan dengan menentukan atau menetapkan atau mengkhusus secara rutin sesuatu yang tidak dirutinkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat beliau.  Apalagi terkadang kita berujar “MUMPUNG TAHUN BARU KITA ADAIN ACARA YUUK… atau MUMPUNG TAHUN BARU LIBURAN KESANA YUUUKK” , ini hanya sekedar kata, selintas tak jadi masalah, tapi lihat “TAHUN BARU” disana tanpa sadar kita telah ikut meramaikan acara perayaan mereka.

Saran saya, jika memang ingin mengadakan acara, dan kita hanya bisa berkumpul saat liburan, maka hindari ucapan mumpung tahun baru, jadinya hanya akan menjadi acara silaturahim antar keluarga dan teman atau siapa-lah yang ikut. 

2. Kalau memang itu dalam rangka tahun baru, maka tolaklah, dan jika mereka muslim maka ingatkan mereka. Kembali saya jelaskan, silakan adakan silaturahmi, jalan jalan karena ada waktu libur, tapi jauhi kata-kata “dalam rangkanya”, niat adalah inti segala tindakan, jadi berhati-hatilah terhadap apa yang terucap dari bibir kita. Ucapan bisa menjadikan kita Muslim dan ucapan juga yang menjadikan kita kafir di hadapan Allah Azza wajalla.

3. Cari kisah-kisah tentang asal muasal tahun baru yang sesuai dengan usia mereka, dan jelaskan tentang adat dan kebiasaan yang menjadi tanda kekafiran atau tanda keIslaman, di sana bisa dijelaskan kenapa kita tidak boleh ikut tahun baruan, bisa juga dikisahkan bagaimana mubazirkan peringatan tahun baru, dan terangkan kalau Allah membenci orang-orang yang mubazir, tambahkan kisah orang yang ketiduran sholat subuh karena begadang saat tahun baru, dan Allah marah sama orang yang meninggalkan sholat. Banyak cara yang bisa dijelaskan kepada anak-anak tentang tidak bolehnya kita ikut tahun baru. Sesuaikan bahasanya dengan bahasa mereka.

Wallahu a’lam.

0⃣5⃣ Tari
Alhamdulillah di keluarga kami tidak mau ikut-ikut merayakan malam Tahun Baruan. Tapi, moment menikmati liburan bersama keluarga (karena suami dan anak-anak libur panjang) dengan silahturahmi ke saudara, pergi ke tempat wisata dan bermalam, baru esoknya kita pulang.

Apakah ini dianggap meramaikan tahun baru juga? Karena moment bersamaan.

🌷Jawab:
Silakan saja jika memang ini adalah momen kebersamaan di dalam keluarga, asal kita jangan bersembunyi dibalik kata "momen", bersihkan niat hanya karena memang kita ingin menikmati kebersamaan bersama keluarga, bukan karena aji mumpung, "MUMPUNG TAHUN BARU".

Jika sudah keluar kata-kata "MUMPUNG TAHUN BARU" kita liburan kemana gitu... ini sudah sama halnya kita ikut meramaikannya, dan jauhi acara-acara yang memang diadakan khusus untuk mengisi tahun baru, jauhi keramaian yang memang di sana khusus untuk merayakan tahun baru, semisal acara kembang api, band atau sejenisnya.

Wallahu a'lam.

0⃣6⃣ iDha
Boleh saya tanya sedikit di luar tema?

Kantor kami setiap tahun menyiapkan bingkisan hari raya kristiani.

Biasanya kami pesan lewat agent, tapi tahun ini karena lupa pesan, jadilah saya yang menyiapkannya. Yang mau saya tanya apakah itu termasuk murtad?

🌷Jawab:
Kita perhatikan saja peringatan Allah berikut ini di dalam Al Quran.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Janganlah kalian saling tolong menolong dalam dosa dan melanggar batasan Allah.” (QS. Al Maidah: 2).

Mempersiapkan artinya kita membantu mensukseskan kesyirikkan mereka, membantu mereka mendzalimi Allah Azza wajalla. Na'udzubillah.

🔷 Astaghfirullah

🌷 Tapi tidak sampai pada taraf murtad, hanya saja tolong menolong dengan mereka.
Wallahu a'lam.

0⃣7⃣ Rizki
Apakah itu termasuk mensukseskan kesyirikan jika mengirimkan kartu ucapan untuk instansi-instansi ya Uni, walaupun bukan atas nama pribadi (tapi atas nama kantor)?

🌷Jawab:
Na'am, sama saja, apa yang kita lakukan meski itu adalah perusahaan maka akan mewakili kita, tapi jika memang kita tak bisa menolak, maka ingkarilah dengan hati, kutuklah dengan hati, dan perbanyaklah istighfar di saat sedang melakukannya.

Wallahu a'lam.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat Sholehah Bidadari Surga.

Perkara yang remeh bisa menjadi perkara yang besar jika kita tidak mengetahuinya. Mengucapkan selamat pada suatu perayaan yang bukan berasal dari Islam saja terlarang (semisal ucapan selamat ulang tahun), bagaimana lagi mengucapkan selamat kepada perayaan orang kafir? Tentu lebih-lebih lagi terlarangnya.

Meskipun ucapan selamat hanyalah sebuah ucapan yang ringan, namun menjadi masalah yang berat dalam hal aqidah. Terlebih lagi, jika ada di antara kaum muslimin yang membantu perayaan natal. Misalnya dengan membantu menyebarkan ucapan selamat hari natal, boleh jadi berupa spanduk, baliho, atau yang lebih parah lagi memakai pakaian khas acara natal (santa klaus, dan aksesories lainnya).

Allah Ta’ala telah berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).

Hati-hati di dalam beramal, jangan sampai salah, Aqidah bukan hal sepele, tapi Aqidah adalah penentu jalan hidup kita lurus atau tidak.

Jangan biarkan lidah yang sering membaca Surah Al Ikhlas ini ikut-ikutan mengucapkan dan mengakui Allah punya anak. Na'udzubillah.

Semoga bermanfaat apa yang kita kaji malam ini. Mohon maaf atas salah-salah kata.

Billahi taufiq walhidayah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

HNP (HERNIA NUKLEUS PULPOSUS)



OLeH: dr. Fendi F.G.,Sp.BS

           💎M a T e R i💎


💎HNP

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan atau cakram di antara vertebrata (tulang belakang) keluar dari posisi semula dan menjepit saraf yang berada di belakangnya. Kondisi ini juga disebut dengan istilah “saraf terjepit”.

HNP umumnya menyerang bagian keempat atau kelima vertebra lumbal (di punggung bawah) atau vertebra serviks (di leher), khususnya pada penderita dewasa yang sudah memasuki umur senja.

◼Penyebab Hernia Nukleus Pulposus
Di antara ruas tulang belakang terdapat bantalan, dengan bagian tengah yang kenyal seperti jelly dan lapisan luar berupa selubung yang kuat. Seiring bertambahnya usia atau akibat cedera, dapat terjadi penurunan kekuatan dan elastisitas dari bantalan ini, sehingga bagian dalam dari bantalan dapat menonjol keluar dan menekan saraf. Kondisi tersebut mengakibatkan penderita mengalami rasa nyeri hingga penurunan kemampuan gerak fisik.

◼Selain faktor umur dan cedera, adapun beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hernia nukleus pulposus, seperti:

~ Genetika

~ Kondisi yang diturunkan dari salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat HNP.

~ Obesitas.

~ Penekanan pada tulang punggung dikarenakan berat tubuh berlebih.

~ Merokok. Asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen pada cakram dan meningkatkan risiko pengikisan pada tulang punggung.

~ Mengangkat beban berat. Seseorang yang sering mengangkat atau mendorong beban berat secara berulang dengan postur tubuh yang salah, berpotensi mengalami HNP.

◼Gejala Hernia Nukleus Pulposus

Tidak semua penderita HNP merasakan gejala tertentu dan hanya mengetahuinya saat melakukan tes pemindaian. Akan tetapi, sebagian besar penderita biasanya mengalami gejala, yang berupa:

~ Nyeri pada kaki atau bahu, dengan intensitas yang dapat meningkat saat batuk, bersin, atau bergerak dalam posisi tertentu.

~ Melemahnya fungsi otot sehingga menurunkan kemampuan penderita dalam bergerak, membungkuk, atau memindahkan barang.

~ Beberapa titik anggota tubuh mengalami sensasi kesemutan atau kaku. Biasanya di sekitar punggung, bahu, tangan, tungkai, dan kaki.

~ Gejala-gejala tersebut terkadang dirasakan juga oleh penderita nyeri punggung ringan akibat keseleo atau terpelintir. Dianjurkan untuk menemui dokter apabila seseorang merasakan gejala di atas agar bisa diketahui penyebabnya.

◼Diagnosis Hernia Nukleus Pulposus

Mengingat terdapat beberapa potensi penyakit lainnya yang memiliki gejala serupa dengan hernia nukleus pulposus, dokter akan mengevaluasi gejala, melakukan tes fisik (termasuk mengukur kemampuan berjalan, kekuatan otot, refleks, dan kemampuan sensorik), serta serangkaian tes lanjutan untuk memeriksa kondisi tulang dan saraf. Di antaranya adalah:

~ Tes pemindaian, seperti CT scan (untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi kolom tulang belakang dan struktur di sekitarnya).

~ MRI (untuk memastikan di mana lokasi terjadinya HNP dan saraf mana yang ikut terpengaruhi).

~ Mielogram (untuk melihat adanya tekanan pada saraf tulang belakang dan saraf lainnya), serta.

~ Foto Rontgen (untuk memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukan disebabkan oleh patah tulang, tumor, atau infeksi).

~ Tes darah, untuk memeriksa jika terdapat peradangan atau infeksi.

~ Pemeriksaan saraf. Tes ini bertujuan untuk melihat lokasi terjadinya kerusakan saraf secara akurat. Metode yang biasanya dipakai adalah pemeriksaan konduksi saraf dan elektromiogram (EMG).           

◼Pengobatan Hernia Nukleus Pulposus

Pengobatan HNP akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh penderita. Beberapa cara yang biasanya disarankan dokter adalah melalui obat-obatan, terapi, atau operasi.

Obat-obatan berikut ini adalah beberapa jenis obat-obatan yang mungkin disarankan dokter:

~ Obat pereda nyeri.
Jika kondisi yang dialami pasien termasuk ringan, obat pereda nyeri seperti ibuprofen, paracetamol, dan naproxen bisa digunakan. Walau obat-obatan ini dijual bebas, penderita disarankan untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter agar dosis dapat disesuaikan.

~ Obat opioid
Jika pasien mengalami nyeri hebat atau nyeri tidak mereda setelah mengonsumsi obat pereda rasa sakit di atas, obat golongan opioid, seperti codein atau kombinasi oxycodone-paracetamol dapat diberikan. Namun obat jenis ini hanya dapat dikonsumsi dalam jangka waktu pendek.

~ Obat penenang otot Obat ini akan diresepkan bagi pasien yang mengalami kejang otot.

~ Obat antikonvulsan Walaupun obat ini umumnya digunakan untuk mengontrol kejang, antikonvulsan juga dapat digunakan sebagai pereda nyeri saraf yang terjepit.

~ Suntikan kortikosteroid Suntikan antiinflamasi streoid umumnya diberikan secara langsung di titik saraf yang bermasalah.

~ Obat kortikosteriod oral.
Dalam kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat kortikosteriod oral, seperti prednisone atau methylprednisolone, untuk meredakan peradangan dan pembengkakan.

◼Terapi

Secara umum, HNP dapat membaik dalam hitungan hari atau minggu. Namun, jika gejala yang dialami pasien tidak kunjung reda, saran untuk melakukan terapi fisik, seperti olahraga peregangan otot dan latihan posisi tubuh tertentu, akan diberikan. Terdapat juga beberapa jenis olahraga ringan yang dapat dilakukan di rumah, seperti jalan santai dan yoga. Atau terapi lainnya, seperti akupunktur, pijat, dan perawatan chiropratic.

◼Operasi

Hanya sebagian kecil kasus hernia nukleus pulposus memerlukan tindakan operasi untuk pemulihan. Dokter biasanya akan menyarankan penderita melakukan tindakan operasi jika:

~ Gejala tidak mereda setelah 6 minggu pengobatan.

~ Otot melemah dan kaku.

~ Kesulitan berdiri atau berjalan.

~ Tidak dapat mengontrol kemih.

~ Tindakan operasi yang dilakukan adalah disektomi, yaitu pemotongan dan pengangkatan sebagian atau seluruh bantalan yang menjepit saraf.

Apabila dilakukan pengangkatan bantalan secara keseluruhan, maka tulang belakang dapat disangga dengan pemasangan logam atau pemasangan cakram buatan sebagai pengganti bantalan.

Walaupun operasi menjadi pilihan terbaik untuk pemulihan, perlu diingat bahwa pasien masih perlu menjaga kondisi dan mengubah pola aktivitas untuk menghindari efek samping atau komplikasi pasca operasi. Untuk mengoptimalkan pemulihan, dokter biasanya akan merekomendasikan program terapi dan rehabilitasi.

Penderita juga dapat meredakan gejala HNP di rumah jika kondisi tidak parah, seperti:

~ Mengompres dengan air es untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan, dilanjutkan dengan kompres air hangat untuk memberi rasa nyaman.

~ Menghindari beristirahat terlalu lama, karena justru dapat mengakibatkan otot dan sendi menjadi kaku dan lemah.

~ Disarankan untuk melakukan jalan santai atau melakukan pekerjaan ringan, sambil dibarengi waktu istirahat yang cukup agar mempercepat proses pemulihan.

~ Hindari aktivitas yang berat karena berpotensi memperburuk gejala.

◼Komplikasi Hernia Nukleus Pulposus

Walau jarang, HNP dapat menekan cauda equina yang terletak di punggung bawah dan mengakibatkan komplikasi yang serius, seperti:

~ Disfungsi pengeluaran cairan dari kandung kemih, dimana penderita akan kesulitan mengeluarkan urine atau tinja, hingga kemandulan secara seksual.

~ Menurunnya kemampuan beraktivitas, dikarenakan kondisi ini dapat memperburuk gejala, seperti nyeri hebat, otot melemah, atau kaku.

~ Anestesi sadel, dimana penderita kehilangan kemampuan merasa atau sensasi di titik seperti paha bagian dalam, tungkai belakang, dan di sekitar dubur.

Disarankan bagi penderita HNP untuk segera menemui dokter atau mendatangi rumah sakit terdekat jika merasakan gejala yang mengarah pada komplikasi agar dapat segera ditangani.

◼Pencegahan Hernia Nukleus Pulposus

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) dapat dicegah melalui langkah-langkah berikut ini:

~ Berolahraga secara teratur.

~ Pilihlah jenis olahraga yang dapat menguatkan otot, sendi dan tulang, khususnya tulang belakang.

~ Menjaga postur tubuh. Pastikan Anda duduk dengan postur yang tegak dan menompang beban berat menggunakan kaki, bukan punggung. Hal ini dilakukan untuk menjaga postur alami punggung dan mencegah penekanan pada tulang punggung.

~ Hindari merokok.

~ Zat nikotin yang terkandung dalam rokok dapat melemahkan jaringan bantalan atau cakram tulang punggung.

~ Menjaga berat badan ideal.

~ Obesitas dapat membebani tulang punggung untuk jangka waktu yang lama, dan mengakibatkan pengikisan tulang yang lebih cepat.

~ Hindari cedera.

~ Sesuaikan aktivitas dengan kekuatan tubuh Anda, dan hindari pergerakan mendadak yang dapat mengakibatkan cedera pada tulang punggung atau sekitarnya.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yanti
Assalamualaikum dok,

1. Saya ada HNP di daerah pinggang (berdasarkan hasil MRI), sudah 2 tahun saya shalat duduk di kursi karena tidak bisa duduk antara dua sujud. Dokter menyarankan utk LBP, tapi suami tidak mengizinkan. Apakah ada cara lain, dok selain operasi agar saya bisa shalat normal kembali?

2. Sudah 2 bulan ini tangan kiri tidak nyaman kalau digerakkan, apakah terdampak HNP di pinggang atau ada tambahan di leher, karena 7 or 8 tahun silam saya pernah terapi disebabkan tulang lehernya "lurus" akibat benturan di pinggang.

💊 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Operasi pada HNP adalah pilihan terakhir setelah obat-obatan dan terapi atau latihan tidak membaik, dan tergantung berapa berat HNP tersebut.

2. Gangguan kram atau yang lainnya pada tangan bisa salah satu gejala HNP leher, lebih baik diperiksa MRI leher juga, bila aktifitas pakai soft collar atau penyangga leher.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

KECANDUAN GAME PADA ANAK



OLeH: Bunda Heradini F.,S.Psi

         💘M a T e R i💘

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ.

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ.

 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ.

ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛ ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَ ﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Segala puji bagi Allah, kepadaNya kita memuji, mohon pertolongan, mohon ampunan, dan mohon perlindungan dari bahaya diri kita dan buruknya amal-amal perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah ta’ala maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk -kecuali dengan izin Allah-. Dan bahwasannya saya bersaksi tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah ta’ala semata, tiada sekutu bagiNya, dan saya bersaksi bahwasannya Muhammad adalah hamba dan utusanNya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadaNya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali imron: 102)

“Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS. An nisa’: 1).

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu  dan barangsiapa menaati Allah dan rasulNya maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung.” (QS. Al ahzab: 70-71).

Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kitab Allah (Al Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu’alaihiwasalam, dan seburuk-buruk perkara (dalam urusan agama) adalah yang diada-adakan dan semua yang diada-adakan itu adalah bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat, dan semua kesesatan tempatnya di neraka.

🔷🌷🔷
Alhamdulillah malam ini kita bisa berada di majlis ilmi Perindu Surga ini yang in syaa Allah dirahmati Allah. Tema yang akan kita diskusikan adalah Kecanduan Game Pada Anak

Kenapa dibatasi anak ya?
Padahal yang kecanduan game enggak cuma anak lho. Dari anak yang masih bau kencur sampai orang tua yang sudah beranak pinak pun kini kecanduan game. Enggak cuma gamenya, tapi sudah kecanduan gadget.

Coba apa yang antunna rasakan jika pergi terus gadgetnya ketinggalan?:
~ Pasti bingung nyari.
~ Pasti mati gaya kalau sampai ke tempat tujuan.

Dalam beraktifitaspun pasti dikit-dikit lihat hp. Lihat story. Lihat siapa yang nge-like status kita,
Ya nggak?? Baca quran yang harusnya 1 juz cukup 30 menit bisa jadi baru selesai 2 jam karena dikit-dikit pegang hp. Itu sudah termasuk godaan syaiton yang terkutuk.

Maka kita sebagai orang tua sekaligus contoh bagi anak-anak adalah bagaimana bisa tidak sebegitu tergantungnya sama gadget. Bagaimana kita santai aja jika tidak ada gadget. Bagaimana kita bisa menjalin hubungan yang mesra dengan anak-anak tanpa ada gadget di antara kita. Kenapa kita? Karena kita contoh buat anak-anak.

Yuk kembali ke pokok bahasan game.
Mudahnya mengakses layanan internet membawa kita pada banyak perubahan, termasuk hadirnya sejumlah hiburan dan aktifitas lainnya yang berbasis online. Ada banyak aktifitas online yang kerap dilakukan di sela-sela kesibukan, salah satunya adalah bermain game online.

Tidak hanya sebatas anak muda saja, aktifitas yang satu ini disukai oleh hampir seluruh kalangan, mulai dari anak-anak, kalangan muda, bahkan hingga orang tua. Peminat game online ini terus meningkat setiap tahunnya, bahkan besar kemungkinan masih akan meningkat lebih tinggi di masa-masa yang akan datang.

Tingginya minat masyarakat akan permainan yang satu ini jelas menjadi angin segar bagi perusahaan penyedia game online, sehingga wajar saja jika sebagian perusahaan ini begitu gencar untuk merebut pasar yang ada, yakni dengan rajin mengeluarkan berbagai seri game terbaru ke pasaran.

Jika melihat berbagai keseruan yang bisa didapatkan dari game, maka kebanyakan orang mungkin saja tidak akan menyangka betapa permainan yang satu ini bisa saja membawa dampak kecanduan bagi para pemainnya.

Dalam tahap yang masih wajar, hal ini mungkin saja tidak akan menjadi sebuah gangguan yang serius. Namun jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kecanduan game ini akan membawa berbagai dampak negatif lainnya yang merugikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan kecanduan game sebagai salah satu daftar gangguan kesehatan mental. Kecanduan atau yang juga disebut gaming disorder ini digambarkan sebagai perilaku bermain game yang dilakukan berulang, gigih, hingga menomorduakan kepentingan lainnya.

Temuan kasus gangguan mental akibat game online pada anak-anak tak mesti lantaran keluarga yang tak harmonis. Bisa saja anak tersebut berasal dari keluarga yang rukun bahagia. Kasus yang mengemuka, orang tua lalai membiarkan anak bebas bermain game online.

🔷🌷🔷
Akhwati fillah yang dirindukan jannah.....

🔹Kecanduan game dianggap merupakan penyakit mental jika memenuhi tiga hal:

✔Pertama, "Gangguan mengontrol keinginan main game".

Ini merupakan kondisi saat seseorang tidak bisa mengendalikan keinginannya, bahkan jika tahu efek negatifnya.

✔Kedua adalah "Naiknya prioritas untuk main game dibanding aktivitas lain sehingga main game mengalahkan minat dan kegiatan harian."

Sebagai cantoh adalah anak-anak yang memilih main game sendirian dibanding bermain di luar bersama teman, makan, mandi, atau tidur.
Pada dasarnya ia menganggap main game lebih utama dibanding aktivitas harian lain yang sebenarnya juga menyenangkan.

✔Ketiga adalah "Adanya peningkatan main game walau sudah tahu efek negatifnya."

Ketiga hal ini harus terjadi atau terlihat selama satu tahun sebelum diagnosis dibuat.

Akhwati fillah.....
Kalau kita melihat orang di sekitar kita, apakah itu saudara atau kawan dekat bahkan anak kita sendiri sudah memperlihatkan gejala kecanduan game, apa yang harus kita lakukan?

🔹Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan bermain game:

1. Miliki niat untuk berubah dan mulai tata kembali aktifitas harian.

Tingginya durasi bermain game bisa saja mengganggu berbagai aktifitas harian lainnya. Penting untuk menyadari hal ini dengan baik sejak awal, sehingga proses mengatasi kecanduan bermain game ini akan menjadi lebih mudah dan cepat.

Miliki niat yang besar untuk berubah, dan mulailah menata kembali berbagai aktifitas harian yang selama ini terganggu akibat kecanduan game ini. Sematkan beberapa aktifitas harian yang menyenangkan dan bermanfaat, sehingga rutinitas tidak akan terasa membosankan, terutama di tahap-tahap awal.

2. Batasi penggunaan smartphone, terutama di saat istirahat.

Smartphone menjadi salah satu media yang paling banyak digunakan untuk mengakses permainan game, maka mulailah mengurangi aktifitas dengan perangkat yang satu ini. Batasi penggunaan smartphone di dalam aktifitas harian, terutama di saat-saat jam istirahat yang pada umumnya selalu digunakan untuk mengakses permainan game.

3. Kurangi budget untuk bermain game.

Game akan membutuhkan sejumlah biaya, di mana jumlah biaya ini tentu sangat beragam. Kurangi budget untuk kebutuhan yang satu ini dan cobalah untuk mengalokasikan uang untuk berbagai hal lainnya yang lebih bermanfaat lagi.

4. Lakukan perubahan secara bertahap.

Jangan melakukan perubahan secara ekstrim, sebab hal ini hanya memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Hal ini juga berlaku di dalam kecanduan permainan game, terutama bagi yang telah kecanduan.

Lakukan perubahan secara bertahap dengan mengurangi durasi bermain game per harinya. Misalnya dengan mengurangi 10 hingga 15 menit per hari, lalu ditingkatkan menjadi 15 hingga 20 menit keesokan harinya.

5. Minta bantuan tenaga profesional.

Jika setelah berbagai langkah di atas minat untuk bermain game masih saja tinggi, maka kecanduan game ini sudah ada dalam tahap yang cukup parah. Dalam kondisi seperti ini, akan sangat tepat untuk meminta bantuan kepada ahli kesehatan yang profesional.

Beberapa langkah mungkin akan dibutuhkan dalam tahap penyembuhan ini, termasuk terapi dan berbagai tindakan lainnya.

In syaa Allah ini yang bisa saya sampaikan
Selanjutnya saya serahkan kembali pada momod acara.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Sinda
Bunda, beberapa kali di salah 1 TV swasta nasional, kalau pagi-pagi menayangkan tentang adu games. Terus kan di ASIAN GAMES juga ada e-sport.
Nah, bagaimana memberi pengertian pada anak-anak tentang itu? Maksudnya bahwa tetap saja bermain games itu banyak dampak negatifnya.

Jazakillah.

🔷 Jawab:
Bunda sinda yang sholihah.

Game memang ada dampak positifnya:
1. Itu industri. Jadi orang-orang yang bergerak di industri itulah banyak yang diuntungkan. Mulai dari pembuatnya, web, youtube, pemilik warnet. Banyak yang diuntungkan dan mereka sekaligus pihak yang dirugikan jika orang-orang enggak suka main game online.

2. Untuk pemain game, jika serius akan bisa menghasilkan pundi-pundi uang juga. Terutama jika mereka punya web yang bisa di-subcribe berisi tutorial game.

3. Melatih anak fokus pada satu hal. Itu dampak positifnya. Ketika tidak ada dampak positif yang diperoleh, maka efek negatiflah yang akan diambil.

Saya pribadi biasanya mengedukasi anak dengan tayangan-tayangan berita dampak negatif tersebut dan anak sudah bisa dikendalikan.

Ada orang yang berpengahasilan 20 juta perbulan hanya karena dia pemain game mobile legend dan monster legend.
Keren ya.
Itu cuma keren buat dia. Tapi tidak buat kita.

🌷 20jt?

🔷 Ada banyak jenis game online lagi yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang bagi pemain profesionalnya. Seperti CR, DC, COC, dan lain-lain.
Bahkan lebih. Jika tutorial dia main ML di-subcribe banyak orang.

🌷 Subhanallah.
Luar biasa tantangan generasi muda kita.

🔷Tantangan banget buat generasi kita ini. Lha keberhasilan gameonliner tersebut terus di-blow up. Biar orang-orang ikut tertantang untuk bermain secara profesional.
Tapi apa lacur? Yang sukses cuma 2 persen. Sementara yang 98 persen lainnya mulai kena gangguan mental.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
  💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


Bermain game menjadi salah satu aktifitas yang menantang dan begitu banyak diminati, hingga sebagian orang justru mengalami kecanduan permainan. Hindari kondisi ini dengan baik, yakni dengan cara bermain game dalam batas yang wajar dan terkontrol.

Kita sebagai orang tua harus tetap jadi pengendali anak. Pengontrol dan pengarah perilaku anak.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

FIQH ADAB BERPAKAIAN



OLeH: Ustadzah Halimah

           💎M a T e R i💎 

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Apa kabar sahabat Bidadari Surga yang di Rahmati Allah swt?

Barakallah wa alhamdulillah semoga semua sahabat Bidadari Surga senantiasa selalu dalam lindungan Allah swt, senantiasa selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, keberkahan dan inayah...

🌷Materi kita hari ini adalah tentang FIQH ADAB BERPAKAIAN

Ternyata berpakaian juga mempunyai adab, ya....

Apa saja adab berpakaian itu?
Siapa yang tahu...

Masalah pakaian termasuk dalam masalah yang tauqifiyah, yaitu harus sesuai dengan perintah syara’ tanpa ada illat (alasan ditetapkannya). Jadi mode pakaian seorang muslimah harus sesuai dengan hukum syara’ baik yang ada di dalam Al Qur’an maupun As Sunnah. Oleh karena itu, mode busana muslimah harus memerhatikan batasan aurat, batasan mahram serta batasan tempat dimana perempuan itu berada (kehidupan khusus di dalam rumah atau kehidupan umum).

Dalam kehidupan umum, mode busana muslimah yang tercantum dalam Al Qur’an adalah gabungan antara pakaian bahagian atas yaitu tudung (hijab) (QS. An Nuur: 31)

31

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung"

59

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al ahzab: 59).

‬Busana muslimah harus menutupi seluruh aurat wanita. Imam Abu Dawud meriwayatkan hadith yang bersumber dari penuturan Qatadah, bahwa Nabi saw bersabda: “Jika seorang anak perempuan telah mencapai balligh (sudah haidh), tidak patut terlihat dari dirinya selain wajah dan kedua telapak tangannya (sampai pergelangan tangannya).”

🔷BATASAN TUDUNG (Penutup Kepala)

1. Tidak Boleh Nipis.

Imam Malik meriwayatkan hadith dari Al Qomah dari ibunya yang berkata: “Hafshah binti Abdurrohman pernah datang kepada ‘Aisyah dengan mengenakan tudung yang nipis, maka ‘Aisyah mengoyaknya lalu menggantinya dengan tudung yang tebal”.

Bila nipis, maka harus diberi lapisan tebal dibawahnya. Diriwayatkan dari Dihya bin Khalifah lalu Al Kalbi ra yang berkata: Pernah Rasulullah saw diberi beberapa helai kain qibthi lalu beliau memberikan sehelai kepadaku. Beliau bersabda: “Koyaklah menjadi 2 lembar, lalu potong salah satu diantaranya menjadi baju. Bakinya berikan kepada isterimu untuk tudungnya”. Sewaktu Dihya pergi beliau saw bersabda: “Suruhlah isterimu membuat rangkapan kain tebal di bawah tudung itu agar tidak tampak warna kulitnya (kalau hanya kain qibthi yang tipis).

2. Menutupi Juyuub (Dada).

Batas minimal panjang tudung adalah menutupi juyuub. Juyuub bentuk jama’ dari jayb (kerah pakaian yang terlipat dan terbuka di sekitar leher dan di atas dada pada pakaian). Panjangnya kira-kira 3 lubang kancing baju, sehingga pakaian bisa dimasuki kepala perempuan ketika mengenakan pakaian itu.

Allah berfirman:
“….Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya di atas juyuubnya…” (QS. An Nuur: 31)

Tudung harus menutupi kepala, rambut, 2 telinga, leher dan dada (juyuub). Karena perempuan yang telah mencapai balligh maka tidak boleh memperlihatkan seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya (sampai pergelangan tangannya). Beliau saw kemudian melilitkan kain tersebut dengan kedua tangannya kearah pelipis (kepalanya) hingga yang nampak hanya bagian wajahnya.”

🔷BATASAN JILBAB (Jubah)

Jilbab adalah pakaian muslimah untuk keluar rumah. Allah berfirman:

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

1. Jilbab Untuk Menutupi Pakaian Rumah (2 lapis).

Hadits dari Ummu ‘Athiyah yang berkata: “Rasulullah saw telah memerintahkan kepada kami untuk keluar (menuju lapangan) pada saat Hari Raya Idhul Fithri dan Idhul Adha, baik perempuan tua, yang sedang haid, maupun perawan. Perempuan yang sedang haid menjauh dari kerumunan orang yang solat, tetapi mereka menyaksikan kebaikan dan seruan yang ditujukan kepada kaum muslim. Aku lantas berkata: “Ya Rasulullah saw, salah seorang diantara kami tidak memiliki jilbab”. Beliau bersabda: “Hendaklah salah seorang saudaranya meminjamkan jilbabnya.”

Ketika Ummu Athiyah bertanya tentang seseorang yang tidak punya jilbab, tentu perempuan itu bukan dalam keadaan telanjang, melainkan dalam keadaan memakai pakaian yang biasa dipakai di dalam rumah (mihnah), yang tidak boleh dipakai untuk keluar rumah. Lapisan diluar ialah jilbab itu sendiri, manakala lapisan dalam ialah pakaian harian di rumah.

Terdapat riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menyatakan bahwa jilbab adalah kain luar yang berfungsi untuk menutupi pakaian keseharian (di dalam rumah), yang menutupi seluruh tubuh wanita dari atas sampai bawah (leher sampai kaki yaitu jubah).

2. Berbentuk Satu Potong Terusan (bukan 2 potong).

Dalam bahasa harian, ada yang memanggilnya jubah. Allah SWT berfirman:

“…Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka).” (QS. Al Ahzab: 59).

Menurut Ali Manshur Nashif dalam kitab At Taaj Al Jaami’ Lil Ushulil fii Ahadits Ar Rasul, “jalaabibihinna” (dalam QS Al Ahzab: 59) adalah bentuk jamak dari jilbab yang artinya pakaian perempuan yang dipakai di luar kerudung atau baju gamis yang berfungsi menutupi seluruh tubuh. Menurut kamus Munawir dan Al Ma’louf, jilbab diartikan jubah.

3. Berukuran Luas Atau Lebar.

Al Jawhari dari kamus Ash Shahhab menyatakan: “Jilbab adalah kain panjang dan longgar (milhafah). Kamus Al Muhith menyatakan: “Jilbab itu laksana terowongan (sirdab) atau lorong (sinmar), yakni pakaian yang longgar bagi perempuan yang dapat menutupi pakaian keseharian (pakaian rumah).”

4. Tidak Boleh Transparan, Menutupi Warna Kulit Dan Menyembunyikan Bentuk Tubuh.

Usamah telah memberikan kain qibthiyah (jenis kain yang tipis) untuk pakaian isterinya. Rasulullah saw bersabda: “Suruhlah isterimu untuk mengenakan kain pelapis (puring) lagi di bagian dalamnya, karena sesungguhnya aku khawatir kalau sampai lekuk tubuhnya tampak (terlihat warna kulitnya).”

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Perempuan yang mengenakan pakaian yang transparan, yang menyimpang dari hak dan mendorong suaminya menyimpang dari kebenaran, tidak akan masuk syurga, bahkan tidak dapat mencium baunya, sedang bau surga itu dapat ditemui dari jarak lima ratus tahun.”

5. Tidak Boleh Menjolok Mata Atau Menarik Perhatian.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpakaian untuk berbangga-bangga (pamer), maka di hari akhir Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan, kemudian membakarnya bersamanya.”

6. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa meniru atau menyerupai cara hidup suatu kaum, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka”. “Barangsiapa yang meniru cara hidup orang musyrik hingga matinya, maka dia akan dibangkitkan di hari akhir bersama-sama mereka.”

7. Tidak Menyerupai Pakaian Lelaki.

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw melaknat laki-laki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki.”

8. Diulurkan Ke Bawah Sampai Menutupi Kedua Kakinya (irkha’).

Allah berfirman: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbab atas diri mereka.” (QS. Al Ahzab: 59). Ibnu Umar menuturkan: “Rasulullah saw bersabda: “Siapa saja yang mengulurkan pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat”. Ummu Salamah bertanya: “Apa yang harus dilakukan perempuan terhadap ujung bawah pakaiannya?” Rasulullah menjawab: “Hendaklah diulurkan sejengkal”. Ummu Salamah berkata lagi: “Kalau sudah begitu kedua kakinya masih tampak?”. Rasulullah menjawab: “Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan ditambah.” Riwayat Imam Turmudzi dan Imam Thabrani mengatakan: “Sesungguhnya Nabi saw pernah mengukur satu jengkal buat Siti Fathimah dimulai dari kedua mata kakinya, kemudian beliau bersabda: “Inilah ujung kain seorang perempuan.”_

🔷TUJUAN BERPAKAIAN

Adapun tujuan berpakaian menurut Islam adalah:

a. Menutup aurat.
b. Melindungi diri dari cuaca panas.
c. Sebagai sarana ibadah.
d. Untuk menghindari dari godaan setan.
e. Sebagai identitas muslim.
f. Memperoleh ridha Allah SWT.
g. Memperindah penampilan.

🔷BOLEHKAH WANITA MEMAKAI PAKAIAN BERWARNA-WARNI?

Farid Nu'man Hasan dalam rubrik Fiqih Ahkam Pada 16/06/15 | 20:05

Ilustrasi. (kawanimut)
dakwatuna.com –

Sebagian orang menganggap bahwa wanita muslimah hanya boleh memakai pakaian hitam atau gelap saja. Kadang mereka merendahkan para muslimah yang memakai pakaian berwarna selain gelap, betapa pun jilbabnya dan baju kurungnya begitu lebar dan panjang sempurna, dan mereka tetap menjaga diri dan kehormatannya. Seolah wanita-wanita ini kurang shalihah dan ‘iffah hanya karena masalah warna pakaiannya. Sikap tersebut adalah ghuluw (berlebihan) dan tidak benar, serta bertentangan dengan fakta sejarah yang dilalui wanita-wanita terbaik umat ini pada masa awal Islam. Muslimah berpakaian warna hitam dan gelap, memang umum dipakai oleh wanita pada masa dulu, dan masa kini di sebagian negara, tentunya ini memiliki keutamaan, tetapi mereka tidak terlarang memakai pakaian berwarna selain hitam dan gelap, seperti hijau, kuning, dan bermotif.

Sebelum kami sampaikan dalil-dalil, akan kami sampaikan sebuah ulasan bagus dari seorang ulama, yakni Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah, katanya:

“Sesungguhnya pembuat syariat tidaklah membatasi warna tertentu bagi pakaian laki-laki dan pakaian wanita. Kadar perhiasan yang serasi pada pakaian tunduk pada tradisi kaum muslimin pada setiap negara. Dapat dimaklumi dan disaksikan pada sekarang ini, dan di semua masa, bahwa hiasan atau warna yang berlaku di antara wanita mukmin pada umumnya dapat diterima oleh ulama mereka di suatu tempat, mungkin terasa aneh bagi kaum muslimin di tempat lain, dan mungkin mereka malah mengingkarinya. Sebagaimana warna dan model berbeda dari satu masa ke masa lain di satu daerah. Benarlah kata Imam Ath Thabari yang mengatakan, “… Sesungguhnya menjaga model zaman termasuk muru’ah (harga diri) selama tidak mengandung dosa dan menyelisihi model serupa dalam rangka mencari ketenaran.” (Fathul Bari, 12/424)

‬Berikut ini akan kami sampaikan beberapa atsar yang tsaabit (kuat) tentang para shahabiyah yang memakai pakaian dengan beragam warna.

◼Riwayat pertama: Warna merah

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ، عَنْ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي مَعْشَرٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّهُ كَانَ يَدْخُلُ مَعَ عَلْقَمَةَ، وَالْأَسْوَدِ عَلَى أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَيَرَاهُنَّ فِي اللُّحُفِ الْحُمْرِ»، قَالَ: وَكَانَ إِبْرَاهِيمُ لَا يَرَى بِالْمُعَصْفَرِ بَأْسًا

Berkata kepada kami Abu Bakar, katanya: berkata kepada kami ‘Abbad bin Al ‘Awwam, dari Sa’id, dari Abu Ma’syar, dari Ibrahim (An Nakha’i, pen), bahwa dia bersama ‘Alqamah dan Al Aswad menemui istri-istri Nabi ﷺ: mereka berdua melihat istri-istri nabi memakai mantel berwarna merah. Ibrahim An Nakha’i berpendapat tidak apa-apa pula memakai celupan ‘ushfur (warnanya merah).  (Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 24739)

Mujahid berkata:

أَنَّهُمْ كَانُوا لَا يَرَوْنَ بَأْسًا بِالْحُمْرَةِ لِلنِّسَاءِ

Mereka (para sahabat nabi) tidak mempermasalahkan wanita memakai warna merah. (Ibid, No. 24740)

Ibnu Abi Malikah berkata:

رَأَيْتُ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ دِرْعًا، وَمِلْحَفَةً مُصَبَّغَتَيْنِ بِالْعُصْفُرِ

Aku melihat Ummu Salamah (Istri nabi) memakai baju pelindung dan mantel yang keduanya dicelup dengan ‘ushfur (warnanya merah). (Ibid No. 24741)

‬◼Riwayat kedua: Warna hijau

Dari ‘Ikrimah:

أَنَّ رِفَاعَةَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ، فَتَزَوَّجَهَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الزَّبِيرِ القُرَظِيُّ، قَالَتْ عَائِشَةُ: وَعَلَيْهَا خِمَارٌ أَخْضَرُ، فَشَكَتْ إِلَيْهَا وَأَرَتْهَا خُضْرَةً بِجِلْدِهَا، فَلَمَّا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالنِّسَاءُ يَنْصُرُ بَعْضُهُنَّ بَعْضًا، قَالَتْ عَائِشَةُ: مَا رَأَيْتُ مِثْلَ مَا يَلْقَى المُؤْمِنَاتُ؟ لَجِلْدُهَا أَشَدُّ خُضْرَةً مِنْ ثَوْبِهَا.

Sesungguhnya Rifa’ah menceraikan istrinya, lalu mantan istrinya itu dinikahi oleh Abdurrahman bin Az Zubair Al Qurazhi. ‘Aisyah berkata: “Dia memakai kerudung berwarna hijau,” dia mengadu kepada ‘Aisyah dan terlihat warna hijau pada kulitnya. Ketika datang Rasulullah ﷺ saat itu kaum wanita sedang saling membantu di antara mereka. ‘Aisyah berkata: “Aku tidak pernah melihat seperti apa yang dialami para kaum mu’minah, sungguh kulitnya lebih hijau (karena luntur, pen) dibanding pakaian yang dipakainya.” (HR. Bukhari No. 5825)

◼Riwayat ketiga: kombinasi hitam dan merah

Sakinah berkata:

دَخَلْتُ مَعَ أَبِي عَلَى عَائِشَةَ فَرَأَيْتُ عَلَيْهَا دِرْعًا أَحْمَرَ، وَخِمَارًا أَسْوَدَ

Aku dan ayahku menjumpai ‘Aisyah, aku melihat ‘Aisyah memakai baju pelindung berwarna merah, dan kerudungnya berwarna hitam. (Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, No. 24748)

◼Riwayat keempat: motif warna warni

عَنْ أُمِّ خَالِدٍ بِنْتِ خَالِدٍ: أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثِيَابٍ فِيهَا خَمِيصَةٌ سَوْدَاءُ صَغِيرَةٌ، فَقَالَ: «مَنْ تَرَوْنَ أَنْ نَكْسُوَ هَذِهِ» فَسَكَتَ القَوْمُ، قَالَ: «ائْتُونِي بِأُمِّ خَالِدٍ» فَأُتِيَ بِهَا تُحْمَلُ، فَأَخَذَ الخَمِيصَةَ بِيَدِهِ فَأَلْبَسَهَا، وَقَالَ: «أَبْلِي وَأَخْلِقِي» وَكَانَ فِيهَا عَلَمٌ أَخْضَرُ أَوْ أَصْفَرُ

Dari Ummu Khalid binti Khalid: didatangkan ke Nabi ﷺ pakaian yang terdapat motif berwarna hitam kecil-kecil. Nabi bersabda: “Menurut kalian siapa yang pantas memakai pakaian ini?” Mereka terdiam. Beliau bersabda: “Panggilkan kepadaku Ummu Khalid.” Lalu didatangkan Ummu Khalid dan dia dibopong. Lalu Nabi ﷺ mengambil pakaian itu dengan tangannya sendiri dan memakaikan ke Ummu Khalid, lalu bersabda: “Pakailah ini sampai rusak.” Dan, pakaian tesebut juga terdapat corak berwarna hijau dan kuning." (HR. Bukhari No. 5823)

Kisah ini begitu jelas bolehnya muslimah memakai pakaian kombinasi beberapa warna atau bermotif warna warni, di sebutkan beragam warna motif, hitam, hijau, dan kuning. Bahkan Nabi ﷺ sendiri yang memakaikannya kepada Ummu Khalid. Jika ini terlarang pastilah Nabi ﷺ akan mencegahnya tapi justru Beliau yang memakaikannya sendiri.

Wallahu A’lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yayi
Apakah kulot atau celana lebar yang bawahnya dikerut sejenis dengan pakaian laki-laki yang haram dikenakan?

🌸Jawab:
‬Hendaknya seorang tidak terlena dengan berbagai mode pakaian yang diimpor ke sini. Banyak dari mode pakaian itu yang tidak sesuai dengan pakaian Islam, baik karena bentuknya yang pendek, sempit sekali atau tipis. Termasuk di sini adalah jas, di mana ia menampakkan bentuk tubuh laki-laki maupun wanita. Bahkan perut, dada, payudara dan sebagainya. Maka wanita yang mengenakannya akan tergolong dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Artinya: Ada dua golongan ahli neraka dari umatku, saya tidak melihat mereka sebelumnya, suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, sesat dan menyesatkan, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan mencium baunya, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak sekian dan sekian.”

Maka nasehat saya bagi para isteri lelaki yang beriman dan suami wanita yang beriman, hendaklah mereka takut kepada Allah dan senantiasa berusaha mengenakan pakaian yang Islami, yang menutupi tubuh dan tidak menyia-nyiakan hartanya untuk membeli pakaian sejenis ini. Wallahul muwaffiq.

(Wahai Syaikh, alasan mereka bahwa pakaian tersebut lebar dan bisa menutup tubuh)

Syaikh Ibnu Utsaimin : Bahkan seandainya pakaian tersebut lebar, karena ada sebagian yang tidak tertutup, juga dikhawatirkan akan menjadikan wanita itu menyerupai laki-laki, karena celana panjang adalah pakaian khusus laki-laki.

0⃣2⃣ Bund Sasi
Assalamualaikum ustadzah.

1. Kalau pakaian bermotif hewan atau kartun bentuk manusia hukumnya bagaimana?
Corak di gamis atau di daster.

2. Lalu batasan motif-motif yang tidak melanggar syariah itu seperti apa saja?

Jazakillah khoiron.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

‬Hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu,

اسْتَأْذَنَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلام عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : ادْخُلْ . فَقَالَ : كَيْفَ أَدْخُلُ وَفِي بَيْتِكَ سِتْرٌ فِيهِ تَصَاوِيرُ فَإِمَّا أَنْ تُقْطَعَ رُؤوسُهَا أَوْ تُجْعَلَ بِسَاطًا يُوطَأُ فَإِنَّا مَعْشَرَ الْمَلائِكَةِ لا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ تَصَاوِيرُ

“Jibril ‘alaihis salam meminta izin kepada Nabi maka Nabi bersabda, “Masuklah.” Jibril menjawab, “Bagaimana saya masuk sementara di dalam rumahmu ada tirai yang bergambar. Sebaiknya kamu potong bagian kepalanya atau kamu jadikan sebagai alas yang dipakai untuk berbaring, karena kami para malaikat tidak akan masuk rumah yang terdapat gambar-gambar.” (HR. Abu Dawud no. 4157 dan An-Nasai no. 216)

Makna shuroh dalam hadis di atas adalah gambar makhluk hidup yang memiliki wajah atau kepala. Ibnu Abbas menyatakan,

الصورة الرأس، فإذا قطع الرأس فليس بصورة

“shuroh (gambar) adalah kepala, bila kepala tersebut telah dipotong/dihilangkan maka hilanglah hakekat shuroh (gambar).” (Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi 7/270).

Imam Khottobi –rahimahumullah– berkata, “Pernyataan ini menunjukkan bahwa bila gambar telah diubah, yaitu dengan memangkas bagian kepalanya, atau memisahkan antara kepala dan badannya, hingga bentuknya tidak lagi seperti semula, maka hukumnya tidak mengapa memakainya.” (Ma’alim As-sunan 6/82).

Jumhur ulama menegaskan, hukumnya boleh mengenakan sarung kasur, bantal atau kursi atau sandaran yang bergambar makhluk bernyawa. Begitu pula pada benda-benda yang terhinakan, seperti keset, tikar dan lain sebagainya. Mereka berdalil dengan hadis ‘Aisyah radhiyallahu’anha,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَفَرٍ وَقَدْ سَتَرْتُ بِقِرَامٍ لِي عَلَى سَهْوَةٍ لِي فِيهَا تَمَاثِيلُ، فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَتَكَهُ، وَقَالَ: ” أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ ” قَالَتْ: فَجَعَلْنَاهُ وِسَادَةً أَوْ وِسَادَتَيْنِ

“Pernah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika tiba dari perjalanan jauh. Ketika itu aku menutupkan rak kepunyaanku dengan sebuah tirai. Pada tirai itu terdapat gambar-gambar (makhluk bernyawa, pent). Saat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melihat tirai bergambar tersebut, beliau langsung mengambilnya seraya bersabda : “Manusia yang paling keras siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menyamai (menandingi) ciptaan Allah”. ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa berkata: “Maka tirai itu kami jadikan satu sampai dua bantal.” (HR. Bukhori no. 5954, Muslim no. 2107)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Tirai itu aku jadikan menjadi dua bagian. Kemudian saya melihat Nabi shallallahu’alaihiwasallam, bersandar pada salah satu dari dua bagian tirai bergambar itu.” (Al-Musnad, 43/209)

Nah… berangkat dari hadits ini, bila memakai tirai yang ada lukisan atau bordiran makhluk bernyawanya saja terlarang, maka memakai baju atau kaos yang terdapat gambar makhluk bernyawa, tentu lebih terlarang lagi. Karena dalam pakaian yang bergambar, terdapat unsur pengagungan yang lebih terhadap gambar, daripada pada tirai yang bergambar. Yang dikecualikan oleh mayoritas ulama adalah, bila gambar bernyawa tersebut dikenakan pada benda-benda yang dihinakan. Oleh karenanya, hukum memakai kaos atau baju yang bergambar makhluk bernyawa adalah terlarang berdasarkan hadis yang telah disebutkan di atas. (lihat: Syarah Manzhumatul Z Adab.hal 440).

Wa'allahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Pemakaian jilbab (jubah) adalah datangnya dari nas yang amat jelas yaitu Al Quran dan juga as sunnah. Ianya adalah mode pakaian orang-orang mukmin, pakaian sunnah ummul mukminin dan pakaian sunnah wanita-wanita di zaman Rasulullah SAW. Ianya bukan pakaian budaya Arab yang disangka oleh kebanyakan kita.

Andainya kita tidak mau memakai jubah, pakailah pakaian yang menurut panduan syariat seperti tidak nipis, menyembunyikan warna kulit dan bentuk tubuh, longgar dan memakai warna dan corak baju yang tidak menarik perhatian lelaki, juga tidak boleh menyerupai pakaian lelaki atau orang kafir.

Wassalamu'alaikum wr.wb.