Selasa, 15 September 2020

LEMBUTNYA HATI



OLeH  : Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I.

 💘M a T e R i💘

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

💎LEMBUTNYA HATI

Kelembutan hati merupakan akhlak yang mampu mendekatkan kita kepada Islam. Kita bisa mencontoh Rasulullah ﷺ dalam kelembutan hati dan kepedulian beliau terhadap orang lain.

Rasulullah ﷺ adalah pemimpin yang bijak dan mengerti apa yang dirasakan oleh umatnya. Bahkan hal yang dimata orang lain sepele pun, seperti saat mendengar tangisan bayi waktu shalat, beliau dengan kepekaannya mempercepat salat agar ibu dari bayi itu tidak terbebani.

Tertulis dalam Hadist Sahih Riwayat al-Bukhari:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنِّي لاَقُومُ فِي الصَّلاَةِ أُرِيدُ أَنْ أُطَوِّلَ فِيهَا، فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ، فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلاَتِي كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ.

Dari Abu Qatadah, dari Nabi ﷺ beliau bersabda: Suatu saat aku ingin memanjangkan shalat, namun aku mendengar tangisan bayi. Maka aku pendekkan salatku karena khawatir akan memberatkan ibunya. (HR. Bukhari)

Kita sering melihat kerempongan ibu-ibu yang membawa bayi saat salat berjamaah di Masjid. Dan tak sedikit yang marah dan menegur sang ibu tatkala bayi tersebut menangis karena sebab. Teguran yang berisikan bahwa tangisan anaknya mengganggu kekhusyukan dan ketenangan salat.

Berbeda dengan sikap yang ditunjukkan sang pemilik hati lembut, ia akan memakluminya atau bahkan membantu sang ibu dalam menenangkan tangisan bayinya. Jika Rasulullah ﷺ mencontohkan kelembutan hatinya dengan memperpendek bacaan saat mendengar tangisan saat salat, masih pantaskah kita bersikap kasar saat mendengar tangisan bayi saat salat?

Seyogyanya memiliki kelembutan hati dalam menghadapi situasi dan tantangan apapun. Selain itu juga harus menyayangi dan meniliki rasa belas kasihan kepada sesamanya. Kelembutan itu tidak merugikan atau menjadikan dirinya ternilai rendah, justru berlembut hati itu membuat dirinya terlihat indah.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadist:

فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ

“Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya.” (HR. Abu Daud)

Pemaparan di atas bisa dijadikan motivasi bagi kita yang masih sering bersikap kasar dan gampang marah saat menghadapi beberapa situasi yang tidak mengenakkan. Sikap dan perilaku Rasulullah ﷺ itu dicontohkan untuk umatnya agar senantiasa dekat dengan nila-nilai dasar Islam. Karena rahmat Allah ﷻ, kita bisa bersikap lemah lembut kepada siapapun. Justru sekiranya kita sering bersikap keras dan berhati kasar, maka disekitar kita akan menjauh dengan sendirinya.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Adhry ~ Makassar
Assalamu'alaikum Ustadz

1. Bagaimana melunakkan hati yang keras dan sudah terlanjur kecewa dengan keadaan?

2. Apakah masih pantas kita melunakkan hati pada orang yang sudah menzalimi kita berkali-kali? Sampai pada suatu keadaan yang tidak pernah diduga, seorang yang sudah kita percaya sekali, sayang dan cintai menyakiti hati kita berkali-kali. Sehingga kelembutan hati yang kita miliki dulu berubah menjadi keras diakibatkan trauma terlalu sering dimanfaatkan kebaikan atau ketulusan hatinya!

🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,

1. Hati yang keras akan lunak bila selalu tafakur dan merenung menyelami isi Al-Qur'an dengan rutin membaca ayat suci Al-Qur'an dengan ikhlas.

🌷Tetapi terkadang kita membaca arti dari Al-Qur'an tidak semuanya dipahami, kita terkadang butuh sekali seorang yang ahli dalam memahami isi Al-Qur'an. Dan tentunya tidak sembarang orang ya Ustadz.

🔷 Ya... Benar sekali.

🌷 Jadi bagaimana mau paham Ustadz, jika dia sendiri masih belum bisa percaya orang yang akan dia tempati sharing tentang isi Al-Qur'an itu?

🔷 Akan paham dan mengerti, inilah jalan hidayah akan sampai kepada yang akan membimbingnya ke jalan yang Allah ﷻ ridhoi.

2. Lebih milih-milih, ini hanya kehati-hatian saja, sesungguhnya hati ya lembut.

🌷Jadi ini masih bisa dikatakan berhati lembut ya Ustadz? Padahal beberapa orang sudah menjudge dia kasar dan tidak punya hati?

🔷 Masuk ke dalam hati yang lembut, sebab telah merasakan nikmatnya Iman ada dalam hatinya.

🌷 Masya Allah Ustadz, jadi sebenarnya dia baik, lembut, tetapi ada beberapa hal atau kejadian yang menimpanya sehingga membuat dia lebih hati-hati dibanding sebelumnya? Begitu ya Ustadz?

🔷 Ya... Benar sekali.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Fitri ~ Banten
Ustadz, kelembutan hati itu apa dia selalu memafkan dengan ngomong langsung bahwa diri ini memaafkan?

🔷Jawab:
Kelembutan hati dapat mengetahui yang haq dan batil, serta mudah memaafkan, maupun kokoh dalam beramal shalih.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Maryam ~ PPU
Suasana dikantor teman saya sudah membuat dia depresi, kalau ke kantor selalu ketakutan, punya atasan yang tidak bisa diberi masukkan dan saran (dzolim) sudah sering disakiti, jadi dihatinya dia slalu berprasangka buruk dengan atasanya, hatinya selalu merasa dendam dengan atasanya, mereka kalau di kantor saling menjatuhkan didepan teman-teman yang lain mencari pembenaran masing-masing.

Apa yang harus diperbuat teman saya, Ustadz?

🔷Jawab:
Rutinkan selalu untuk qiyamullail dan puasa sunnah serta dekatkan diri kepada Allah ﷻ, insyaAllah akan ada jalan yang Allah ﷻ berikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Ida ~ Bengkulu
Apakah hati yang lemah lembut itu mirip dengan hati yang berempati?
Karena sering disebutkan kalau hatinya lembut, lebih peka mudah berempati dengan sekitar.

Terus bagaimana dengan adanya doktrin, di zaman sekarang ini janganlah terlalu lemah hatinya, karena akan mudah dimanfaatkan orang lain? Dan memang banyak yang memiliki kelembutan hati jadi susah sendiri.

🔷Jawab:
Lembut hati tidak sama dengan doktrin.
Lembutnya hati berada pada iman dan takwa yang kuat.

🌷Kalau yang berempati saja belum tentu lemah lembut ya, Ustadz?

🔷Tentu empati belum masuk ke dalam lembutnya hati.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Erti ~ Bekasi
Bagaimana membedakan lemah atau lembutnya hati?

🔷Jawab:
Lemah terdapat pada kosongnya akal dan hati tanpa ada siraman rohani.

Sedangkan lembutnya hati dapat merasakan membedakan yang haq dan batil.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Indah ~ Jateng
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...

Bagaimana cara melembutkan hati yang terlanjur keras?

🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,

Hati yang keras senantiasa selalu membaca surah Ar Rahman setelah qiyamullail dan diiringi dengan shadaqah. Kelembutan hati akan pulih kembali.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Hati yang lembut menentramkan jiwa dan raga. Selalu mengokohkan iman dan takwa.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar