Senin, 28 November 2022

KESHOLIHAN PRIA DAN WANITA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

ADAB-ADAB YANG DIREMEHKAN

 


OLeH: Ustadz H. Tri Satya Hadi, S.E.,M.M

PERAN MANUSIA DICIPTAKAN

 


OLeH: Ustadzah Lutfiah 

MATA DAN HATI

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

SAAT GEMPA TERJADI

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

HATI-HATI AMALAN TERHAPUS TANPA KITA SADARI

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

HIDUP MANIS TANPA DIABETES

 


OLeH: dr. Nurul Chairani

TIGA KUNCI KESELAMATAN



OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto 

LOVE BOMBING

 


OLeH: Bunda Heradini, S.Psi

BERPACU DENGAN WAKTU DI SISA USIA

 


OLeH: Ustadz Abdillah Noor Rahmat

MENGEKANG HAWA NAFSU

 


OLeH: Ustadz Erwan Wahyu Wibowo 

BERSABAR DALAM UJIAN

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

BERPEGANG TEGUH PADA AL QUR'AN DAN SUNNAH

 


OLeH: Ustadzah Tribuwhana

MASUK ANGIN DALAM SUDUT PANDANG MEDIS

 


OLeH: dr. Defti Putri Perdhani 

FOBIA TERHADAP ISLAM

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I 

KDRT BUKAN KARENA KETIDAKSETARAAN GENDER

 


OLeH: Ustadzah Tely Herliyani

THE REAL TA'ARUF

 


OLeH: Ustadzah Ulfi Fatkhiyah M.,S.Ag

JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

ORANG-ORANG YANG DIBENCI ALLOH ﷻ

 


Ustadz H. Farid Nu'man Hasan, S.S.,M.Kom.I

HATI GELISAH

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

PENTINGNYA RASA MALU

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

TOLONG MENOLONG DALAM MAKSIAT DAN DOSA

 


OLeH: Ummi Yulianti, S.Pd

TIPS MENJADI TEMAN YANG BAIK


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd 

LENTERA HATI


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I 

KITA PUNYA ALLOH ﷻ

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

IMAN DAN BUKTI


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I  

KONSTIPASI PADA ANAK

 


OLeH: dr. Barry Army Bakry, Sp.A

ENAM KARAKTER BANGSA INDONESIA

 


OLeH: Ustadz Abah Kaspin Nur

BAHAYA AURAT DI MEDSOS

 


OLeH: Ustadz Akhyar Al Banjary, S.Pd.I

ZAMAN BEGITU CEPAT BERLALU

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

ANTI BAPER DAN GALAU

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

SETIA MENANTIMU DI PINTU SURGA

 


OLeH: Ummi Yulianti, S.Pd

BERPIKIR YANG JERNIH

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I 

SEBELUM UNTA MASUK DALAM LUBANG JARUM

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

MENILAI SESEORANG

  


OLeH: Ummu Nadia Alifulia

JIWA YANG TENANG

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

KONSULTASI

 


OLeH: dr. Barry Army Bakry, Sp.A

KIAT MENGHADAPI HANTU

 


OLeH: Ustadzah Nimas

WAITHOOD DAN CHILDFREE MENGHANCURKAN KODRAT MUSLIMAH

 


OLeH: Ustadzah Tely Herliyani

PENYEBAB DEPRESI

 


OLeH: Ustadz Tono Esfandiar, S.E.,SHT

ANTARA HAQ DAN BATHIL

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I 

DILEMA CINTA

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

ALTER EGO

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

MENDIDIK DAN MENCONTOHKAN ADAB ISLAMI PADA ANAK

 


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd

TERLANJUR MENCINTAI SUAMI ORANG

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸TERLANJUR MENCINTAI SUAMI ORANG

Sahabat Sholehah...

Jatuh cinta kerap jadi hal yang sulit untuk dihindari. Perasaan itu bisa saja datang tiba-tiba tanpa diinginkan. 

Lalu bagaimana jika yang dicintai adalah dia yang telah memiliki pasangan atau bahkan telah menjadi suami orang lain?

Kita memang bisa memilih menikah dengan siapa. Tapi kita tidak akan pernah bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa. Bahkan di negeri yang menjunjung tinggi tatanan demokrasi ini, tidak lantas membuat urusan jatuh cinta juga turut demokratis pula. 

Terlebih lagi dalam kasus mencintai suami orang.

Bagi sebagian wanita, menjalani peran sebagai orang ketiga, melakoni cerita kisah cinta berbahaya, menginginkan suami orang, atau tindakan affair lainnya bukan hal yang tabu. 

Berbagai pembenaran logika selalu mereka sampaikan untuk sekadar membela diri. Salah satunya adalah tidak mampu menghentikan perasaan cinta yang terlanjur menghanyutkannya.

Apapun alasan yang  diutarakan untuk membenarkan ego mencintai suami orang, pikirkan dulu beberapa hal berikut.

🔸Anda Sebatas Camilan

Ibarat kata pasangan sebuah makanan, anda itu hanya camilan. Bukan makanan pokok. Yang namanya camilan, cuma selingan.

Anda cuma dianggap mainan yang dicari buat selingan. Bukan dicari ketika lapar dan benar-benar membutuhkan makanan.

Jadi, agar hatimu tidak sakit, sebaiknya jangan mencintai suami orang meskipun dia yang terang-terangan mengajak menjalin hubungan. Jangan serahkan seluruh perasaan cinta atau hal berharga milikmu untuk membuatnya bahagia atau bisa membuatmu memiliki seutuhnya. Tetap terapkan protokol kesehatan jaga jarak. Jarak fisik maupun jarak hati.

Lalu bagaimana jika dia serius mengatakan “Aku benar-benar mencintaimu?”
Yakin? Dia benar jatuh cinta samamu?
Darimana anda tahu kalau kalimat “Aku benar-benar mencintaimu,” itu hanya diucapkan untukmu saja? Bagaimana bisa yakin kalau menjadi yang kedua baginya? Karena bisa jadi justru menjadi yang ketiga, keempat, kelima, dan seterusnya. Kalau sudah begini, apa yang diharapkan darinya?

Dia tidak akan meninggalkan istrinya demi orang lain.
Pernikahan itu sebuah hubungan sakral, yang dilindungi Undang-Undang agama maupun negara. Tidak hanya sebatas masalah cinta. Menikah mengikat dua manusia untuk menjalankan tanggung jawabnya masing-masing. Selain istri, dia juga punya anak-anak yang mengikat pertalian batinnya.

Inilah yang menjadi alasan kenapa dia tidak akan semudah untuk meninggalkan keluarganya demi anda. Please! 

Jangan percaya mulut manisnya kalau tidak ingin kecewa.

🔸Anda Hanya Membuang Waktu Untuk Hal Yang Sia-sia

Ingat! Berapa waktu yang  dihabiskan hanya untuk mencintai suami orang? 

Menjalani hubungan yang ngambang dan tidak ada kejelasan hanya menghabiskan waktu. Anda membuang waktu, tenaga, emosi, bahkan materi hanya untuk berakhir kecewa.

Oke, mungkin saat bersamanya merasa bahagia. Tapi bahagia itu tidak ubahnya candu. Hanya sementara, berakhir menderita. Yakin masih mau terus menjalaninya?

Anda juga yang akan sakit hati. Apakah dengan menjadi orang ketiga dan mencintai suami orang, lantas membuatmu bahagia? Apapun hasil yang didapat setelah peperangan, anda akan tetap sakit hati. Kok bisa?

Jika menjadi pihak yang kalah, anda akan dicampakkan begitu saja. Jika anda menang hingga berhasil membuat mereka bercerai, selamanya hatimu akan dihantui rasa was-was. Khawatir karena bisa jadi suatu saat, dia akan meninggalkanmu sebagaimana dia meninggalkan istrinya. Kalau sudah begini, letak bahagianya di mana?

🔸Stigma “Pelakor” Menjadi Titel Di Belakang Namamu

Stigma pelakor sudah pasti menjadi titel abadi di belakang namamu. 

Apalagi jika anda tidak berhasil merebut. Sudah gagal, dapat titel pelakor pula.

Nama baik yang sudah dibangun susah payah akan hancur begitu saja. Sesuci apapun arti cinta menurut versimu, mencintai suami orang bukan wujud sucinya cinta. 

Bisa saja kamu bilang “Terserah apa kata orang.” Tapi ingat, stigma itu tidak akan terhapus begitu saja dari sosokmu.

Berhenti sebelum terbakar atau tenggelam
Mencintai suami orang sama saja main api. Sebagian ujung gaunmu sudah terbakar. Jadi berhentilah sebelum api itu sempurna melalap seluruh tubuh. Atau mungkin kamu tidak ingin disebut bermain api?

Baiklah. Saya akan menyebut anda telah bermain air. Anda mencoba bermain air di tepi kolam renang yang dalam. Ketika keasyikan bermain, tidak terasa udah terpeleset dan tenggelam. Jadi, sebelum tenggelam dan nyaris kehabisan nafas, berhentilah bermain-main air.

Sahabat-sahabat ku...

Meskipun jatuh cinta bukan hal yang salah, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. 

Dirangkum dari berbagai sumber, lakukan hal ini agar tidak terlanjur mencintai suami orang.

◼Lawan Perasaanmu

Katakanlah pada dirimu sendiri bahwa anda patut dan pantas mendapatkan orang yang lebih baik. Meski tidak mudah, perasaan itu patut dipertimbangkan.

Karena dia telah menjalin hubungan yang lebih serius dengan orang lain, hubunganmu dan dia mungkin tidak akan jalan dengan nyaman. 

Bagaimana bisa menjalin cinta dengan perasaan penuh kecurigaan?

◼Sadari Hubungannya

Sadari bahwa dia telah memiliki seorang istri atau bahkan anak. Hal inilah yang patut dipikirkan sebelum jatuh cinta terlalu dalam padanya. 

Jika anda memang tidak ingin merusak hubungannya, cobalah yakinkan dirimu bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki hikmah dan ada pelajaran yang bisa dipetik dari itu.

◼Jangan Terjebak

Buatlah aturan untuk dirimu sendiri. Bagaimanapun perasaan yang anda miliki hanya bisa dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga, saat anda menjalin pertemanan dengannya, anda tidak terjebak dengan perasaan sendiri. 

◼Hubunganmu Tidak Akan Bertahan Lama

Kalaupun anda memaksakan perasaan bersamanya, hubungan yang anda jalani bisa jadi tidak akan bertahan lama. Anda dan dia pun tidak akan tenang menjalin hubungan secara diam-diam. 

Apalagi banyak tanda-tanda pria selingkuh yang bisa diketahui dengan mudah oleh pasangannya. Hal ini bisa membuat hubungan kalian cepat atau lambat akan ketahuan!

◼Move On

Hal terakhir yang patut dilakukan adalah move on darinya. Meskipun sulit, namun jika dilakukan secara konsisten, pasti melupakannya dan menemukan pujaan hati lain.

Itulah kira-kira hal yang bisa lakukan agar tidak terlanjur mencintai suami orang.

Demikian dari saya, semoga bermanfaat. Majlis saya kembalikan ke Kak Han sebagai momod kesayangan.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh bunda,

Ceritanya waktu masih belum umur pas, cewek ini nikah siri karena dibawah umur terus suaminya pergi jauh selama 23 tahun. Disana cewek sudah nikah lagi. Nah suami pertama datang. Jadi dua suami. Bagaimana hukumnya bun?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Afwan, Ini masuk ke hukum Fiqih yaa, dan saya kurang mengilmui hal ini, mungkin nanti kak Han bisa meneruskan ke Ustadz Farid Nu'man. 

Namun sedikit mungkin yang saya tahu, jika pernikahan pertama belum dibatalkan KUA, jika suami yang pertama datang kembali, maka pernikahan yang kedua batal. Untuk lebih lengkapnya, Kak Han bisa lanjutkan ke Ustadz Farid.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Siti ~ Temanggung 
Bagaiman caranya untuk move on bunda. Kalau dipikiran kita ada dia dia dia... (sama-sama selingkuh). Sudah berusaha move on slalu gagal karena tiap hari ketemu karena urusan bisnis.

🌸Jawab:
Belajar untuk profesional kerja. Saat ingat dia, maka alihkan kepada hal-hal yang lebih positif. Kepada hal yang kakak sukai. Jangan membuka hati dan pikiran untuk dia. 

Ini butuh perjuangan yang berat, tapi harus dilakukan. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,

Bu, bagaimana jika memang sudah sangat terlanjur mencintai suami orang? Dan bagaimana cara menghentikannya?

2. Kalau mencintai untuk saling support itu bagaimana Bu? Tetap saja ada yang tersakiti ya?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Cara menghentikan, yaa menstop semua tentang dia, apapun itu. Jangan membuka peluang apapun tentang dia. 

2. Jika dua manusia dengan jenis yang berbeda bersama, itu sudah tidak benar, alasan saling support itu hanyalah sebuah alasan yang dicari cari. Tanpa support dari diapun jika memang ingin bekerja, yaa akan tetap dijalankan. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Win ~ Semarang
Bund mau sharing saja... 

Apakah mungkin ada yang namanya hukum karma kalau dulu dia itu nikung milik orang lain, terus setelah menikah sekarang diambil orang lain.

🌸Jawab:
Dalam Islam, kita tidak mengenal hukum karma, hanya saja ada hukum sebab akibat yang sering diterima oleh manusia, jika dia melakukan kesalahan, maka dia akan menerima akibat dari kesalahannya tersebut. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh bu,

Dulu dimasa gadisnya mencintai suami orang terus merasa bersalah jadi berusaha menjauh sampai nikah dengan yang lain dan rasa wah berhasil nih melupakan tapi tidak tahunya si dia muncul lagi lalu saling bertanya kabar akhirnya tumbuh lagi itu cinta. Lalu kita harus bagaimana?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Tutup rapat-rapat, jangan beri peluang, baik pada diri sendiri, ataupun kepada dia. Karena ingat, setan akan terus menggoda, sampai akhirnya rumah tangga masing-masing hancur. 

Abaikan perasaan yang tumbuh kembali. 

Ini wajib dilakukan, jangan utamakan perasaan.

Wallahu a’lam bishawab

🔹Bagaimana dengan pasangannya tidak sebaik dia bu. Rasanya beda juga kalau ngeluh didengar tapi kalau dengan pasangan dicuekin katanya dikit-dikit ngeluh dan lain lainnya.

🌸 Yuuuk terima pasangan dengan apa adanya, jangan lihat kekurangannya, jangan menikmati kenyamanan dari orang lain. Jangan pernah membuka hati untuk orang lain, apapun alasannya. Syukuri saja jodoh yang saat ini Alloh ﷻ berikan, dialah yang terbaik dimata Alloh ﷻ dengan segala kekurangannya. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣6️⃣ Evi ~ Jakarta 
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Jika seorang suami ketahuan selingkuh dengan wanita lain yang ternyata sahabat baik dari si istri dan si istri sudah memaafkannya tapi si istri sudah tidak mau menerima suami kembali, lalu apa yang harus dilakukan istri supaya dia dan anak-anaknya bisa kembali bangkit dan menjalani kehidupan ke depannya?
Kan untuk anak-anak tidak ada kata mantan Ayah jadi bagaimana supaya anak-anak masih tetap mendapatkan kasih sayang yang full dari orang tuanya seperti waktu masih bersama?

Terimakasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Sebuah pilihan dan keputusan, jika sudah diambil, berarti sudah siap dengan segala resiko, jadi segera MOVE ON dari masalah tersebut, jangan pikirkan lagi kejadian tersebut, tapi arahkan pandangan kedepan, masa yang akan ditempuh. Tidak perlu lagi mengingat sakit yang lalu, kita berhak bahagia, dengan dia atau tanpa dia. 

Untuk anak-anak, tetap jalin komunikasi, jangan pengaruhi anak-anak, tetap jaga harga diri seorang ayah dimata anak-anak. 

Wallahu a’lam bishawab

🔹Sambung ini bu... Bagaimana kalau kita bertahan demi anak-anak takut anaknya kurang kasih sayang dari seorang ayah makanya kita tidak mementingkan diri sendiri padahal sudah sangat-sangat tersiksa jadi memilih untuk bertahan.

🔹Opsi lain ya teh karena mengedepankan kepentingan anak-anak.

🌸Bertahan karena anak, tapi ibu tidak merasakan kebahagiaan, saya rasa itu juga bukan hal yang bijak, tapi jika ibu bisa bersabar menerima kondisi tersebut dan bisa menyamankan diri, ya tidak masalah, tapi akan menjadi masalah jika ibu merasa terdzalimi. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣7️⃣ Achi ~ Tangsel
Jadi sejak pindah ke divisi yang baru, otomatis circlenya juga berbeda.
Dan sampai sekarang suka chat dan bertemu dengan laki-laki (karena circlenya untuk job ini rata-rata laki-laki), termasuk yang sudah berkeluarga.

Dan benar dengan materi bunda tadi, mereka hanya penasaran bahkan ga segan memanfaatkan kita baik segi materi atau dan lain-lain.

Yang jadi pertanyaan:
1. Kenapa mereka selalu curhat masalah rumah tangga mereka ke wanita single? Ya tidak single saja, bahkan wanita yang berkeluarga pun juga mungkin di curhati juga?

2. Dan aku sempat dijanjikan akan dinikahin, dengan pilihan antara dijadikan kedua atau dia menceraikan istrinya terlebih dahulu. Usut punya usut, dia tidak bahagia dengan istrinya karena belum diberikan keturunan. Itu bagaimana bun?

3. Dan ada yang sampai telp atau chat malam-malam juga, walaupun urusan kerjaan juga. Dan sering ke ruangan saya cuma untuk usilin aku dan tidak jarang dia manggil sayang secara langsung ke aku, kalau chat tidak berani.
Maksudku, bagaimana cara menghindarinya bun?
Dan bagaimana caranya supaya tetap profesional, walaupun kadang kalau kita chat atau telp suka deg-deg an.

Soalnya ada yang sampai beliin kopi, chatime dan lain-lain, aku malu diledekin teman-teman divisiku.

🌸Jawab:
1. Karena cari perhatian, biasalah lelaki yang tidak bisa menjaga hati dan mata, mereka akan melakukan hal tersebut. Dan mereka menikmatinya jika mendapatkan angin segar dan tanggapan dari si wanita, walau kadang, ada yang tetap keukeuh berusaha meski dicuekin.

Jadi hati-hati wahai para wanita, jangan pernah beri kesempatan untuk para lelaki mendapatkan perhatianmu.  

2. Dia bahagia atau tidak, bukan urusan kita, dia sudah memilih perempuan tersebut, maka dia mempunyai kewajiban menjaga keutuhan rumah tangganya. Kalau memang dia menginginkan keturunan, dia harusnya bisa bersikap seperti laki-laki, menceraikan lebih dulu istrinya, baru mencari yang lain, bukan menjanjikan pernikahan kepada wanita lain sebelun dia menceraikan istrinya. Atau bisa juga terjadi pernikahan ke dua dan ketiga, karena istri pertama yang mencarikannya. 

3. Abaikan saja, tidak perlu ditanggapin. Mulut-mulut lelaki seperti itu tidak usah didengarkan. Dan jangan masukkan ke hati. Dan ingatkan mereka, tidak perlu memberikan hal-hal seperti itu. 

Wallahu a’lam bishawab

🔹Bun, tapi yang susah menjaga supaya tetap profesional bagaimana ya? Kalau aku block, susah karena kalau kerjaan tuh pictnya beliau.

🌸Makanya, jangan pernah percaya dengan kata-kata lelaki, jaga hati, bicaralah hanya urusan pekerjaan, jika sudah mulai kearah yang lain, maka berhentilah. Segera di stop saja. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat Sholehah...

Jika Anda sadar bahwa mencintai suami orang adalah salah, Anda harus berpegang teguh pada hal ini dan berhenti membohongi diri sendiri. 

Berhentilah merangkai mimpi indah yang tidak akan diraih selamanya ketika Anda masih bersama dia.

Ingatlah bahwa pria itu datang ke Anda mungkin hanya saat bosan. 

Bagaimanapun, ada istrinya yang selalu jadi prioritas utamanya.

Wallahu a’lam bishawab

Mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

KEBERSIHAN JIWA DAN HATI

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎KEBERSIHAN JIWA DAN HATI

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Yuk kita kaji bersama jiwa dan hati dalam kebersihan.

Pada manusia, konsep kebersihan bukan hanya sebatas fisik dan lingkungan, tetapi juga psikis atau jiwa. Sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, dan kebersihan spiritual. Agama dan ajaran Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan. Baik lahiriah, fisik, maupun batiniah. Kebersihan lahiriah tidak dapat dipisahkan dari kebersihan batiniah. Oleh karena itu ketika seorang muslim melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan dulu aspek lahiriahnya.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku pada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah orang-rang yang termasuk mempersekutukan Tuhan" (QS Al An’aam:79).

Ajaran Islam yang memiliki aspek akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah ada kaitannya dengan seluruh aspek kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah secara keseluruhan. Orang yang mau shilat misalnya, diwajibkan bersih secara fisik dan psikisnya. Secara fisik badan, pakaian dan tempat sholat harus bersih, bahkan suci. Secara psikis atau akidah kita sebagai umat muslim harus suci dari perbuatan syirik atau menyekutukan Alloh ﷻ.

Beberapa hal yang termasuk dalam kebersihan jiwa adalah suci dari syrik. Sesungguhnya orang-orang yang menyekutukan Alloh ﷻ maka pasti allah mengharamkan padanya surga dan tempatnya kelak adalah neraka.

Kebersihan, menurut bahasa, artinya kebersihan atau bersih dari berbagai kotoran, baik yang bersifat hissiyah (nyata), seperti najis berupa air seni dan yang selainnya, maupun yang bersifat maknawiyah, seperti aib dan perbuatan maksiat.

Rasulullah ﷺ berkata untuk mebersihkan segala sesuatu karena Islam dibangun atas kebersihan,

تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ

"Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR. Ath-Thabrani).

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Bersihkan hati dan jiwa dengan selalu mengingat dan membaca kalam-Nya.

Wallahu a’lam bishawab

PIJAT BADUTA MENCEGAH STUNTING

 


OLeH: Devi Inggeriani, S.ST., M.Kes

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 PIJAT BADUTA MENCEGAH STUNTING

Bayi sehat merupakan harapan bagi semua orang tua. Tumbuh kembang bayi sehat dipengaruhi oleh faktor genetis atau keturunan dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan berupa proses asuh, asih, dan asah. 

✓ Asuh: gizi seimbang, kesehatan dasar, ber rekreasi, pakaian, perumahan, higenis lingkungan. 

✓ Asih : kasih sayang, mandiri, rasa aman, pengalaman dan kesempatan, dorongan, rasa memiliki. 

✓ Asah : stimulasi, bermain, latihan.

Stimulasi pijat bayi merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. 

Stimulasi sebenarnya sudah dilakukan sejak kehamilan (1000 hati pertama kelahiran). 
Sejak hamil bayi merasakan denyut jantung ibu, merasakan hangatnya air ketuban, saat bersalin dengan inisiasi menyusui dini (IMD). 

Mengapa umur 2 tahun penting? 
Karena pada masa 1000 HPK perkembangan otak anak sangat pesat.

Nah... Dengan Pijat Bayi akan Memberikan Optimal Tumbuh Kembang Bayi. Ingat dalam 1000 HPK. 1000 Hari Pertama Kehidupan, dimulai dari Bunda Ketika Hamil (30hari×9bln =270 Hari) sisanya 730 Hari yaitu usia Anak sampai dengan 2 tahun.

Nah, Orang Indonesia rata-rata Hidup sampai dengan usia 60 - 70 Tahun. Nah 70 tahun Tumbuh Kembang Serta Kecerdasan 85% Kerja Otak Ketika Usia 1000 HPK itu (2 tahun).

Stimulasi pijat baduta adalah teknik manual untuk memberi stimulasi pada anak kurang dari 2 tahun untuk mempengaruhi sistem saraf, kekebalan, dan hormonal. 

🔹Manfaat pijat baduta bagi bayi :
~ Bayi dapat perhatian dari orang tua.
~ Bonding atau ikatan antara orang tua dan bayi meningkat
~ Relaksasi.
~ Tidur lelap.
~ Meningkatkan berat badan.

🔹Manfaat bagi orang tua :
~ ASI meningkat.
~ Lebih percaya diri merawat bayi.
~ Komunikasi baik meredakan stress. 

🔹Persiapan pijat baduta: 
✓ Alat : minyak, waslap, baju ganti. 
Air hangat, alas yang rata, ruangan yang hangat, waktu yang ukup. 

✓ Hal yang harus diperhatikan:
Kontak mata, sentuhan ringan, memandikan bayi.

Nah... Stimulasi Pijat Baduta (Bayi 2 tahun) adalah Tehnik Manual Untuk memberikan Anak Kurang 2 Tahun, Yang Nantinya Mempengaruhi System Saraf, Kekebalan Dan Hormonal.

🔹Ada Sarat Untuk Melakukan Stimulasi ini:
1) Anak mesti sehat.
2) Usahakan suhu anak dibawah 36.5 °C.
3) Ada kontak langsung antara orang tua dan anak.
4) Orang tua yang melakukan pemijatan pada anak. Tidak Mengunakan perhiasan baik di tangan maupun jari.
5. PASTIKAN reaksi Anak. Saat dilakukan stimulasi ini.
6. JANGAN Setelah makan atau menyusui. Harus ada jarak.
7. JANGAN membangunkan anak sengaja-sengaja hanya untuk melakukan pemijatan ini.

Ini Bisa Dilakukan Pada Pijat Wajah. Untuk Wajah, biasanya tidak mengunakan minyak atau oil lainnya.

Pastikan kebersihan tangan ayah bunda saat sebelum melakukan pemijatan.

Nah... Ada pijatan perut. Mencegah Konstipasi dan lain-lain. Dan lakukan juga pemijatan tangan.

Lalu lakukan pemijatan kaki dan terakhir pijatan punggung.

Nah... Untuk lebih jelas bunda bisa lihat pemutaran video.

Ketika hamil. Ibu pun sudah memberikan stimulasi loh.
1) MELALUI irama Denyut Jantung IBU.
2) MELALUI Sentuhan Hangat Air Ketuban.

Saat melakukan stimulasi pijat ini. MasyaAllah hanya 15 menit.  Kepada Anak-anakmu, tapi manfaatnya luar biasa dalam...PEMIJATAN INI.

Ada ritma setiap pijatan, misalkan di masing-masing pijatan. Kita memberikan sentuhan sebanyak 6x Tetapi ritma yang diberikan 8 ketukan.

Stimulasi pijat bayi.
Pentingnya sentuhan di masa emas.
~ Pertumbuhan dan perkembangan otak paling cepat.
~ Sensitif periode reseptor sensorik.
~ Lihat interaksi antara orang tua dan anak, ikatan batin akan kuat, pintu masuk stimulasi.

Tetapi Kalau IDAI,  stimulasi Ini bisa diberikan pada anak sampai dengan 3 tahun, tapi masa Emasnya di Baduta.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iiK ~ Sumbawa
Bu bidan, pijatan ini tidak bisa ya untuk usia 3 tahun? 
Lalu pada kondisi apa pijatan ini kontraindikasi dilakukan?
Karena anak saya usianya masuk 3 tahun.

🍓Jawab:
Ya ka iik. MasyaAllah... Anak Saya pun sekarang usianya mendekati 3 tahun.

Kadang anak usia diatas 2 tahun pasti lebih aktif.

Boleh saja diberikan tapi penuh kesabaran.

Yang kontraindikasi :
✓ Anak Sakit.
✓ SUHU diatas 36.6
Selebihnya boleh.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Jaga sehat selalu semuanya. Jaga sehat ibu dan bayi.

Wallahu a’lam bishawab

AGAR KDRT TIDAK TUMBUH SUBUR

 


OLeH:Bunda Rizki Ika Sahana

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸AGAR KDRT TIDAK TUMBUH SUBUR

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah senang sekali berada di tengah teman-teman semua. Semoga teman-teman dalam keadaan sehat yaa.

Baik, langsung saja yaa ibu-ibu shalihah dan teman-teman yang disayang Alloh ﷻ...

Allahumma amiin...

Tema malam ini menyoal KDRT yang belakangan jadi isu hot, terutama di kalangan perempuan.

Isu yang diduga menimpa artis pendatang baru yang sedang naik daun di tanah air ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Meski sudah banyak yang mengulasnya, kita coba melihat dan membahas kasus KDRT ini dari perspektif yang berbeda, yakni perspektif Islam.

Tidak tahu pasti ya, kenapa-kenapanya, tapi yang jelas memang banyak dari kalangan perempuan yang kecewa karena artis tersebut mencabut laporannya.

Nah, malam ini kita tidak ngulik case artis tersebut secara khusus yaa, tapi kita akan membahas problem KDRT-nya. Khawatir yaa, nanti jatuhnya ghibah.

Jadi, kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami penyanyi dangdut dengan inisial LK beberapa waktu lalu menambah deretan kasus kekerasan terhadap perempuan di tanah air semakin panjang. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan pada periode 1 Januari 2022 hingga 21 Februari 2022 tercatat sebanyak 1.411 kasus. Sementara, sepanjang tahun 2021 terdapat 10.247 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dengan jumlah korban mencapai 10.368 orang. (polri.go.id, 01/10/2022).

Subhanallah...

Menanggapi kasus KDRT tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengajak masyarakat berani angkat bicara (speak-up) apabila menjadi korban atau sebagai saksi kasus kekerasan pada perempuan dan anak. 

Menurut Bintang, akan menjadi penting jika tidak hanya korban kekerasan yang melaporkan, tetapi yang mendengar dan melihat juga harus melaporkan. Bintang mengajak kepada masyarakat agar berani angkat bicara untuk memberikan keadilan terhadap korban dan efek jera bagi pelaku kekerasan. (kompas.com, 25/9/2022)

Memang benar, speak-up atau berani bicara atas kasus kekerasan adalah satu keharusan. Namun, speak-up saja belum cukup untuk menuntaskan masalah KDRT.

Mirisnya lagi, dari segi regulasi, sebenarnya sudah banyak regulasi perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan yang disahkan di negeri ini, namun tidak membawa pengaruh signifikan pada menurunnya angka KDRT.

Ketua LBH Pelita Umat, Chandra Purna Irawan, S.H., M.H misalnya, beliau mengatakan bahwa regulasi perlindungan perempuan dari kekerasan di Indonesia sebenarnya sudah cukup banyak jika dibandingkan perlindungan terhadap laki-laki, seperti UU KDRT, UU Perlindungan Perempuan dan Anak (UU PPA), UU TP-KS, termasuk peraturan internasional yang sudah diratifikasi (misalnya, CEDAW –red). Namun, semua regulasi dalam masyarakat sekuler ini tidak bisa melindungi perempuan secara keseluruhan. (muslimahnews.net, 25/04/2022). 

Regulasi-regulasi yang ada tersebut tidak berdaya melindungi kaum perempuan karena cenderung memberi solusi yang tambal-sulam, tidak menyentuh langsung akar permasalahan, termasuk maraknya KDRT.

Semua orang setuju yaa jika KDRT adalah tindakan yang salah. Dari sisi kemanusiaan, tindakan tersebut jelas tidak manusiawi. Dari sisi agama Islam, tentu sikap tersebut bukanlah seperti yang dicontohkan oleh Nabi. 

Memang, selayaknya setiap orang yang mengetahui tindakan itu perlu speak-up. Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, speak-up saja tidak cukup. Selama faktor penyebab KDRT masih ada, KDRT pasti tetap terpelihara dan justru semakin subur.

Nah, jika kita amati, faktor penyebab KDRT dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu individu, masyarakat, dan negara.

🔸Pertama, Dari Segi Individu

Individu tidak memiliki akidah Islam yang kuat akibat diterapkan sekulerisme (ide yang memisahkan agama dari kehidupan). Jika akan menikah misalnya, umumnya calon pengantin belum memiliki bekal yang cukup dalam masalah ilmu berumah tangga yang sejalan ajaran agama. Individu (suami atau istri) menjadikan kebahagiaan sebagai sesuatu yang semata didapat dari materi (harta, uang), sehingga menyebabkan pernikahan dinilai hanya dari materi. Jika materi tidak didapatkan, akhirnya menimbulkan konflik yang berakhir dengan kekerasan. 

🔸Kedua, Dari Segi Masyarakat

Permasalahan ekonomi masyarakat yang enggak kunjung membaik menjadi momok. Harga kebutuhan pokok yang tinggi serta sempitnya lapangan pekerjaan menyebabkan pasangan-pasangan yang menikah stress dan cenderung melampiaskan lewat kekerasan. Ditambah, lingkungan kehidupan yang campur baur lagi bebas memberi ruang bagi perselingkuhan semakin marak.

🔸Ketiga, Dari Segi Negara

Tidak ada upaya dari negara untuk memberikan dukungan sistem kehidupan yang mendorong terbentuknya keluarga sakinah mawadah warahmah. Negara tidak membuka lapangan kerja seluas-luasnya, cenderung lebih suka menghapus subsidi dan menaikkan harga-harga, lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan kaum oligarki atau kapitalis daripada kepentingan rakyat, hingga cenderung abai terhadap kasus KDRT yang selalu meningkat tiap tahunnya. 

Jika muncul kasus kekerasan, regulasi yang dibuat tidak menyentuh akar permasalahan dan tidak memberi efek jera bagi para pelaku.

Hal ini mengakibatkan semakin menjamurnya kasus KDRT di Indonesia. 

Islam turun ke bumi sebagai solusi bagi seluruh permasalahan manusia, termasuk dalam hal berumah tangga. Islam mewajibkan individu untuk mempelajari Islam kaffah, termasuk sistem pergaulan dalam Islam. 

Islam menentukan kehidupan suami-istri adalah layaknya sepasang sahabat, bukan seperti atasan dan bawahan. Baik suami maupun istri, keduanya harus mengerti sekaligus menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing. 

Alloh ﷻ berfirman, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf.” (QS. Al-Baqarah: 228). 

Islam juga menentukan kepemimpinan suami atas istri dalam rumah tangga. 

Alloh ﷻ berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS. An-Nisa: 34).

Jika terjadi persengketaan antara suami dan istri, Islam memerintahkan agar ada pihak ketiga (dari keluarga pasutri) yang membantu menyelesaikan. 

Alloh ﷻ berfirman, “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Alloh ﷻ memberi taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Alloh ﷻ Maha Mengetahui lagi Alloh ﷻ Mengenal." (QS. An Nisa : 35)

Jika persengketaan tidak dapat diselesaikan, boleh bagi keduanya untuk berpisah. 

Alloh ﷻ berfirman, “Jika keduanya bercerai, maka Alloh ﷻ akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Alloh ﷻ Maha Luas (karunia-Nya) lagi Mahabijaksana.” (QS. An-Nisâ’: 130) 

Selain terwujudnya taqwa dalam diri individu, sehingga menyelesaikan masalah rumah tangga dengan syariat Islam, sebagaimana Islam juga mendorong bahkan mengharuskan masyarakat berjalan di atas asas amar ma’ruf nahi munkar, mengajak kepada yang ma’ruf, menghindar dari yang munkar.

Sementara itu, negara akan memberikan dukungan sistem kehidupan yang mendorong terbentuknya keluarga sakinah mawadah warahmah. Negara mendorong setiap individu untuk menuntut ilmu dan mempelajari Islam secara keseluruhan, termasuk bagaimana Islam mengatur pergaulan dan kehidupan rumah tangga, sehingga baik laki-laki maupun perempuan mengerti hak dan kewajibannya dalam rumah tangga. 

Negara juga akan melarang adanya ikhtilat (campur baur antara laki dan perempuan yang bukan mahram), kecuali dalam sektor yang diperbolehkan adanya ikhtilat oleh syara’ agar meminimalisir terjadi perselingkuhan. 

Negara juga akan membentuk iklim ekonomi yang ramah rakyat, meliputi lapangan pekerjaan yang melimpah, pengelolaan SDA yang hasilnya untuk kepentingan rakyat, akses pendidikan dan kesehatan yang gratis dan mudah dijangkau, sehingga beban yang ditanggung oleh kepala keluarga tidak terlalu berat. 

Namun, semua solusi di atas hanya akan terwujud jika sistem kehidupan yang tegak adalah yang bersumber dari Alloh ﷻ yakni sistem kehidupan dalam bingkai institusi khilafah.

Demikian materi yang bisa saya sampaikan, semoga bisa dipahami. InsyaAllah bisa dilanjut di forum diskusi.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Dewi ~ Jakarta
Bagaimana cara mengatasi KDRT yang dilakukan secara verbal, kalau KDRT secara fisik bisa diobati lukanya tetapi kalau secara verbal, bagaimana mengobatinya.

🌸 Jawab:
Baik Mb Dewi, saya coba menjawab yaa...

Perkataan yang menyakitkan, bullying suami atau istri kepada pasangannya memang adalah hal yang sangat menyakitkan. Jangankan menyakiti fisik, menyakiti perasaan pun diharamkan oleh Islam.

Banyak sekali perintah Islam untuk menjaga lisan, agar berkata benar dan berkata ma'ruf, sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain, termasuk kepada suami atau istri.

Misalnya hadist dari Abu Hurairah yang menyebutkan, "Siapa yang beriman kepada Alloh ﷻ dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik)." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Bahkan menjaga lisan termasuk perkara yang akan menentukan kehidupan pelakunya kelak di akhirat, apakah selamat atau celaka.

Dalam riwayat Muslim misalnya, disebutkan:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988).

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya  menjaga lisan." (HR. al-Bukhari).

Alloh ﷻ pun kelak akan meminta pertanggungjawaban lisan kita di hari penghisaban.

Allah Ta'ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 18).

Maka Ukhti, jika mendapati kekerasan verbal, berupa ucapan-ucapan yang kasar, merendahkan, menyakitkan, maka pertama sekali kita harus berani menyatakan bahwa kita tidak suka terhadap perkataan demikian, dan berupaya mengingatkan yan bersangkutan bahwa segala perkataannya akan Alloh ﷻ hisab.

Jika perkataan-perkataan buruk tersebut terus berulang walaupun kita sudah mengingatkan dan berupaya memahamkan, sementara kita merasa sangat tidak nyaman, maka kita bisa memilih di antara dua opsi:

a) Bertahan dan bersabar seraya tetap mendakwahkan kebaikan kepada pasangan.

b) Meminta berpisah karena kita menginginkan kehidupan mental yang lebih sehat misalnya, menginginkan kehidupan yang lebih bahagia. Dan Islam membolehkan hal ini jika memang sikap buruk pasangan (dalam hal ini secara verbal) sudah sangat mengganggu dan menyebabkan keguncangan dalam rumah tangga.

Kalau soal mengobati luka batin yang tercipta akibat ucapan-ucapan menyakitkan, maka kita kembali kepada bagaimana Islam mengajarkan bahkan mendorong setiap muslim untuk memaafkan, untuk mengikhlaskan, segala hal buruk yang pernah menimpa kita (baik pengalaman kdrt verbal atau fisik atau pengalaman tidak menyenangkan yang lainnya). Kita berusaha menyadari semua itu sebagai bagian dari ujian Alloh ﷻ atas diri hamba-Nya sehingga bisa "naik kelas." Kita tawakkal saja, menyerahkan semuanya kepada Alloh ﷻ. Karena toh, setiap perbuatan (lisan maupun fisik) ada hisabnya, sekecil apapun itu.

Semoga membantu ya, Ukhti.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ iiN ~ Boyolali
Bunda, mungkin masih banyak pasutri yang belum begitu paham tentang agama sebelum mereka menikah, mungkin banyak faktor mengenai itu. Karena mungkin menganggap itu kurang penting. 

Bila dalam pernikahan, pihak perempuan yang lebih paham agama, nanti pasti tetap menurut suami, dan tidak bisa mengubah suami ya, Bunda?

Mohon pencerahannya

🌸 Jawab:
Mb Iin yang disayang Alloh ﷻ. 

Dalam rumah tangga, kepemimpinan memang ada di pihak suami, tapi bukan berarti tidak ada ruang diskusi bagi suami-istri di mana istri harus patuh kepada suami tanpa kecuali.

Jadi ketaatan kepada manusia siapapun itu (selain Rasulullah ﷺ) termasuk ketaatan kepada suami, tidak bersifat mutlak dalam segala perkara dan setiap keadaan. Ketaatan yang mutlak hanya kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada orang lain hanya dalam perkara yang ma’ruf. 

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam  bersabda:

لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ

“Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma’ruf.” (HR. Bukhari, no. 7257; Muslim, no. 1840).

Sehingga jika suami melarang istrinya menutup aurat, misalnya, maka di sana ada ladang dakwah bagi si istri untuk memahamkan suaminya. Dan insyaAllah ada pahala besar jika istri bersabar mengupayakan untuk memberi pemahaman yang benar kepada suami.

Begitu, Ukhti

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

1. Bund, Orang yang mengalami kekerasan dan atau ancaman kekerasan dalam rumah tangga disebut sebagai korban. Bagaimana bund hak-hak korban yang dilindungi oleh undang-undang? Dan bagaimana jika tidak melaporkan, apakah hanya berdiam diri saja sebagai kaum yang lemah.

2. Jika pelaku KDRT itu adalah anaknya, apakah anak tersebut dapat dipidanakan, Bund?

Jazakillah Khairan

🌸 Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh..

Saya coba menjawab ya, Bunda Han

1. Terkait rinci UU, saya tidak begitu paham isinya, Bund. Tapi secara umum, hukum positif di negeri ini biasanya mengcover HAM korban, seperti hak untuk hidup (yakni dihargai kehidupannya untuk memperoleh ketenangan, kebahagiaan, misalnya), hak untuk berbicara (yakni untuk speak up, seperti yang saya sampaikan di materi, sehingga korban harus didengar perasaannya, pendapatnya, dan seterusnya). Jika tidak melaporkan, memang akan sulit untuk mengetahui apakah ada dugaan KDRT atau tidak, apalagi tidak ada saksi misalnya, akan bertambah sulit lagi. Dan banyak kasus tidak melaporkan karena masih punya ketergantungan secara finansial kepada pasangan, atau khawatir kesaksiannya sebagai korban tidak diakui oleh pengadilan, karena khawatir anak-anak kesulitan secara administratif dalam urusan sekolah dan seterusnya jika harus berpisah dengan suami, dan seterusnya. Ketakutan-ketakutan tersebut berpangkal pada tidak adanya jaminan bagi perempuan dan anak pasca perceraian setelah melaporkan kasus KDRT. Secara finansial, tidak ada yang menanggung mereka. Pengadilan pun bisa saja memenangkan pelaku karena faktor "pelicin" misalnya. Karenanya kita tidak bisa berharap pada hukum positif hari ini yang menangani kasus KDRT secara setengah-setengah, tidak menuntaskan dari akarnya. Kalau KDRT akarnya adalah masalah ekonomi, masalah liberalisme (kebebasan dalam pergaulan yang terus diumbar sehingga memunculkan perselingkuhan, dan seterusnya), maka dalam hal ini negara harus turun tangan membenahi ekonomi masyarakat sekaligus mencampakkan ide liberalisme-sekularisme yang membuat kehidupan pernikahan gonjang-ganjing. Jadi negara harus mengevaluasi kebijakan ekonomi makro seperti menyiapkan lapangan kerja yang luas sehingga bapak-bapak bisa bekerja dengan pendapatan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga istri dan anak-anak tenang dan rumah tangga tenteram tidak dipusingkan masalah ekonomi misalnya, dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan ekonomi yang lainnya. Termasuk mengevaluasi penerapan sistem pergaulan yang berlandaskan liberalisme-sekularisme yang menghasilkan kerusakan.

2. Dalam Islam, jika anak belum baligh, maka tidak terkena sanksi. Tapi tidak pula dibiarkan begitu saja. Akan dilakukan upaya edukasi kepada anak juga kepada kedua orang tuanya sebagai penanggungjawab terhadap pendidikan anak, agar memberikan pendidikan terbaik, senantiasa membimbing anak dan seterusnya sehingga anak tidak melakukan KDRT. Sesungguhnya orang tua juga akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat atas pendidikan terhadap anak-anak mereka.

Begitu sependek yang saya pahami, Bund.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

KDRT hanyalah satu dari banyaknya persoalan yang kita hadapi hari ini. Semua berpangkal pada tidak diadopsinya Islam sebagai solusi, juga tidak diterapkannya Islam dalam kancah kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karenanya butuh upaya penyadaran yang terus-menerus agar umat memahami pentingnya kembali kepada aturan-aturan Islam agar kerusakan-kerusakan yang terjadi hari ini bisa dihentikan diganti dengan kehidupan yang penuh keberkahan.

Wallahu a’lam bishawab

BIRRUL WALIDAIN


OLeH: Ustadzah Rizqi M.A., M.Si 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎BIRRUL WALIDAIN 

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Hamdan syukran Lillah 

Sholatan wa salaman ala Rasulillah wa ala aalihi wa ashhabihi wa ummatihi ajmain. 

Akwaty fillah... 

Tema malam ini sebenarnya tidak asing lagi sering di bahas dan diperbincangkan.
Namun semoga selalu menjadi pengingat untuk kita semua akan berharganya.

Birrul walidain Dutiful to Parents.

Berbuat baik kepada orang tua. Sebagai yang melahirkan dan membesarkan dan memberikan kasih sayang tiada putus. 

Oleh karenanya sudah selayaknya sebagai anak melakukan apa yang diperintahkan oleh Alloh ﷻ, yaitu:

✓ Berbuat baik kepada orang tua, sekalipun orang tua bukan muslim tetapi wajib berbakti sebagai anak selama tidak bertentangan dosa.

✓ Dalam beberapa riwayat juga penjelasan tafsir tentang bagaimana perjuangan ibu mengandung dan melahirkan hingga memebesarkan anak. Sehingga kedudukannya lebih dibandingkan ayah.

✓ Dalam hal jihad pun, perlunya izin oramg tua. Hal ini juga berkaitan hal-hal yang kita lakukan sebagai anak perlunya restu orang tua. 

Sebagaimana ridho Alloh ﷻ ridhonya orang tua.

✓ Kewajiban lainnya seperti menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan teman-teman orang tua.

✓ Demikian ada hukuman bagi yang tidak mau atau memutus tali silaturahim ini. Juga hilangnya keberkahan dan rahmat Alloh ﷻ.

✓ Berbuat baik diantaranya dengan mendoakan, tidak berbuat atau berkata yang menyakiti keduanya dan merawat keduanya saat telah lanjut usia.

✓ Akhir-akhir ini kita kerap kali disuguhi dengan istilah toxic family, generasi sandwich yang sebenarnya tidak berdasar dalam Islam.

✓ Dalam Islam,
sekalipun dianggap ada orang tua yang berbuat kurang mengenakan tetap wajib di taati selama tidak mengajak maksiat. Ini sangat bertentangan dengan istilah toxic family. Yang menganggap keluarga atau orang tua adalah musuh, racun, penghambat dan lain-lain. Naudzubillah...

✓ Begitu juga dengan istilah generasi sandwic, yang konsep suatu individu atau generasi yang masih harus menangung biaya orang tuanya selain tentunya dirinya dan keluarga kecilnya. Sehingga menjadikan diri dalam lingkaran tidak berkembang.

✓ Sangat jauh beda, di Islam, ketika harta yang kita nafkahkan untuk orang tua insyaAllah akan berlipat dunia dan akhirat dan tidak akan merugi, malah tambah untung.

✓ Kiranya istilah-istilah yang jauh dari konsep Islam perlu ditinggalkan, dan kita mohon kepada Alloh ﷻ agar senantiasa dalam jalan-Nya dan ridho-Nya. Aamiin....

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh ustdzah 

Kalau orang tua yang ingin menghancurkan rumah tangga anaknya bagaimana?

Dan orang tua yang menghitung semua biaya yang dikeluarkan untuk mengurus anaknya dari bayi seperti hitung-hitung susu 50 kaleng biaya sekolah kuliah hatus dibayar saat anak sudah kerja dan disaat anak sudah berkeluarga harus tetap bayar ke ibunya bahkan anak istri tidak untuk kebutuhan mereka.

Bagaimana kalau kita jarang berkomunikasi bukan berarti memutus silaturahim tapi untuk menjaga untuk tidak selalu bertengkar karena tiap bertemu selalu berasa kita yang disalahkan.

Anak istri tidak dinafkahi dan harus minta orang tuanya sendiri.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,

Subhanallah...

Semoga Alloh ﷻ lapangkan selalu untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak.

Pada beberapa kasus memang ada yang orang tua seperti minta balasan jasa dan lain-lain. Tetapi, tetap prinsipnya hal tersebut sebagai perlakuan kebaikan kita. Apa yang kita usahakan menjadi amal shalih dan berbalas kebaikan.

Berusaha untuk semampunya, kalaupun menjadi berat komunikasikan dengan ahsan, dan tentunya mohon kepada Alloh ﷻ agar dilapangkan. 

Bagaimapaun juga, kewajiban kepada anak dan istri sesuatu yang harus, maka harus pandai membagi atau menyisihkan. 

Beri komunikasi yang positif keduanya, tentu dengam doa terbaik semoga Alloh ﷻ luluhkan hatinya.

Wallahu a’lam bishawab

🌷Ustadzah kata orang tuanya kalau istri itu hanya beban bukan siapa-siapa anak orang diurus apalagi ditambah sudah ada anak malah rugi boros jadi orang tuanya tidak terima karena penghasilan anak harus dibagi dua.
Orang tuanya ingin anaknya pisah dengan istrinya supaya anaknya hanya ngurus ibunya biar tidak rugi katanya.

🔷 Innalillahi...
Sepertinya ada benang kusut disini. Yetapi seperti janji Alloh ﷻ tiap kesulitan ada kemudahan. Saat ini mungkin orang tua masih seperti itu.

Dengan kuasa Alloh ﷻ suatu saat akan luluh. Upaya kita terus doakan, perlakukan dengan baik, lakukan sesuatu yang membuat beliau senang dan tidak biasa. 

Semoga Alloh ﷻ mudahkan.

Dan perlu peran seseorang yang beliau segani untuk jadi mediator komunikasi juga.

Wallahu a’lam bishawab

🌷Sudah berdiskusi beberapa kali  ustadzah tapi zonk, sudah bertahan bertahun-tahun pula. Kalau diajak berbicara iya-iya saja tapi tidak dengan lakunya.

0️⃣2️⃣ Achi ~ Tangsel
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

1. Apabila kita punya grup keluarga besar, tapi disitu tidak pernah share info apapun tentang keluarga. Jadi seperti merasa terasing, dan akhirnya memilih cuek. Apakah termasuk memutus silaturahim? Karena percuma jika berkumpulpun serasa seperti orang asing. Dan hanya ke saya sepertinya diasingkan keluarga sendiri.

2. Bagaimana berdamai dengan orang tua kita di masa lalu? Yang membuat kita trauma dengan suatu? Dan masih terbawa hingga sekarang.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Apakah pernah mengalami seperti perlakukan tidak enak di keluarga atau di grup keluarga?

Over sharing pun menjadi salah jika kita sampaikan di keluarga. Tetapi minimal ada info-info penting seperti saling doakan, saling sapa dan lain-lain. 

2. Baik, terkait ini kita perlu kesadaran diri untuk terbebas dari masa lalu yang sakit. Berusaha untuk lebih baik dan bangkit. 
Memang di beberapa kasus perlu sesi kusus terapi. Tetapi yang paling penting adalah kesadaran diri dan permohonan doa kepada Alloh ﷻ untuk disembuhkan dari trauma.

Wallahu a’lam bishawab

🌷Saya kurang tahu. Cuma dari dulu, keluarga saya memang selalu dipandang sebelah mata oleh keluarga besar. 

Dan beberapa hari yang lalu, saya pernah tegas di grup. Kebetulan grup tersebut grup khusus sepupu-sepupu. Saya minta supaya kalau ada info tolong di share, jangan saya harus tahu dari status WA. 

Saya tidak tahu harus bagaimana, karena sayapun juga sudah malas kalau seumpama ada kumpul keluarga, pasti isinya gosip dan lain-lain.

0️⃣3️⃣ Setya ~ Solo 
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Ustadzah, 

Menurut konsep Islam, berkabung itu selama berapa hari?

Fenomena yang saya lihat akhir-akhir ini, sepertinya anak-anak sangat mudah melupakan orang tuanya yang meninggal.
Contoh kongkritnya, baru dua hari orang tuanya meninggal, anaknya sudah berjualan kembali padahal anaknya termasuk orang kaya, bagaimana hal ini menurut Islam, apakah termasuk kurang birrul walidain?

Mohon pencerahannya, Syukron 

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Di Islam tidak dianjurkan untuk berlama-lama bersedih apalagi bisa menysusahkan hati dan muara kurang syukur dan keluh kesah. 

Tetapi untuk selalu birrul walidian terhadap orang tua yang wafat caranya dengan:
✓ Mendoakan
✓ Badal umrah atau haji.
✓ Waqaf.
✓ Sadaqah.
✓ Jaga nama baik.
✓ Sambung silaturahim dengan keluarga dan kerabatnya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Tidak peduli bagaimana keadaan orang tua kita, sudah sewajarnya kita selalu sayang terhadap mereka. Namun banyak di antara kita yang sering menyakiti hati orang tua, terlepas dari sengaja maupun tidak. Segeralah untuk minta maaf.

Wallahu a’lam bishawab

TANDA TAUBAT DITERIMA

 


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 TANDA TAUBAT DITERIMA

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

◼Taubatan Nasuha Dan Ciri Diterima Taubatnya Seseorang Hamba, Biasanya Diikuti Oleh 5 Kemudahan

بسم الله الرحمن الرحيم

اَلسَّلَامُے عَلَيْكُمْے وَرَحْمَةُ اللَّهےِوَبَرَكاَتُهْے

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد

Orang yang bertaubat itu berada
diantara harapan dan ketakutan. Diantara kebahagiaan dan kesengsaraan. Diantara keselamatan dan kehancuran.

Jika melihat api yang berkobar, gemetarlah ia takut dicampakkan ke dalam neraka. Jika petir menyambar, 
terguncanglah hatinya karena takut kepada Allah Ta'ala.

Jika melihat orang yang asyik berbuat dosa, ia menangis karena teringat akan dosa-dosanya.
Jika melihat berbagai kenikmatan, ia khawatir jika kelak diharamkan dari kenikmatan Surga.

Mereka dapat mengecap manisnya ketaatan.
Mampu merasakan kenikmatan dalam beribadah.
Mampu memetik kelezatan dalam setiap titisan iman dan lembutnya penerimaan.

Menjadi kurus badannya karena sering berpuasa, 
dan kedua kakinya kelelahan karena banyak sholat.

Ia selalu disertai rasa takut terus-menerus, 
dan tidak pernah merasa aman dari adzab Alloh ﷻ walaupun hanya sekejap mata, sehingga Alloh ﷻ pun mengangkat kedudukannya di sisi-Nya.

Saudaraku, 
janganlah melihat kepada kecilnya suatu dosa, tapi lihatlah kepada keagungan Allah Ta'ala yang engkau telah bermaksiat kepada-Nya.

Jangan lebih merasa takut kepada manusia dibandingkan takut kepada Alloh ﷻ.
Jangan lebih merasa malu di mata manusia dibandingkan malu di mata Alloh ﷻ.
Jangan lebih merasa berharap kepada manusia dibandingkan berharap kepada Alloh ﷻ.

Lisan terpelihara, tetapi hati selalu berbuat dosa.
Lisan selalu memuji Alloh ﷻ, namun hati selalu berpaling dari-Nya.

Allah Ta'ala berfirman :

"Maka larilah (kembalilah) kepada Alloh ﷻ." (QS. Adz-Dzariyat: 50)

Lari dari hawa nafsu...
Lari dari maksiat...
Lari dari dosa-dosa...
Lari dari fitnah syahwat...
Lari dari syaithan...
Lari dari jiwa yang buruk...
Lari dari fitnah dunia...
Lari dari fitnah harta...
Lari dari fitnah kedudukan...
Lari dari dosa syirik...
Lari dari dosa bid'ah...
Lari dari semua itu menuju Alloh ﷻ...

🔸Tabiat Mulia

Karakter dasar manusia, adalah selalu saja terjatuh dalam dosa dan dosa. Karenanya, merupakan nikmat yang luar biasa ketika seorang hamba diberi taufiq oleh Allâh -'Azza wa Jalla- untuk senantiasa bertaubat dan memohon ampun atas dosa-dosanya.

Al-Imâm Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah -Rahimahullâh- berkata :

"Barangsiapa yang tabiatnya adalah bertaubat dan memohon ampun (atas dosa-dosanya), sungguh dia telah diberi hidayah kepada tabiat yang sangat mulia." (Igatsatul Lahfan : 2/945)

◼PERINTAH SEGERA BERTAUBAT

1) Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

وأتبع السيئة الحسنة تمحها…

“iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena dapat menghapusnya…”

Kalimat yang menunjukkan kesegeraan, artinya segera tutupi dosa-dosa dengan taubat dan amal saleh. Jangan menunda-menunda. Karena dosa yang mengendap lama dalam diri, akan sangat berbahaya. Dosa yang tidak segera ditaubati dikhawatirkan akan melahirkan dosa lain. Semakin banyak dosa, hati akan semakin gelap, tertutup noda-noda dosa.

2) Berkata 'Umar bin 'Abdil 'Aziiz rahimahullah:

"يا أيّها الناس مَنْ ألمَّ بذنبٍ 
   فليستغفِر ِ اللهَ ولْيَتُب ؛ 
فإنْ عاد فليستغفر الله وليتب ؛
 فإنْ عاد فليستغفر الله وليتب ؛

 فإنّما هي خطايا مُطوّقةٌ في أعناق
 الرجال ؛وإنّ الهلاك كلّ الهلاك في 
الإصرار عليها" 

Wahai sekalian manusia!!

Siapapun yang tertimpa suatu dosa maka beristighfarlah kepada Alloh ﷻ dan bertaubatlah.

Jika ia mengulanginya maka hendaklah ia beristighfar kepada Alloh ﷻ dan bertaubat.

Jika ia mengulanginya maka hendaklah beristighfar kepada Alloh ﷻ dan bertaubat.

Karena sungguh itu hanyalah dosa-dosa yang tergantung di leher-leher seseorang, 

Dan kebinasaan diatas kebinasaan adalah bagi seorang yang terus menerus melakukan dosa.

Jami'ul 'Ulum Wal Hikam (1/415)

اَللَّهُـمَّ اجْعَلْنِـي مِنَ التَّـوَّابِينَ وَاجْعَـلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّـرِينَ

"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci." (HR. Muslim 234)

4) Imam Hasan Al-Bashriy berkata: 

"Perbaiki apa yang tersisa padamu niscaya Alloh ﷻ akan mengampuni atas apa yang telah berlalu, maka manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang tersisa, kita tidak tahu kapan rahmat Alloh ﷻ (kematian) akan datang menghampiri."

5) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

من رأى أنه لا ينشرح صدره، ولا يحصل له حلاوة الإيمان، ونور الهداية، فليكثر التوبة والاستغفار

"Barangsiapa yang melihat bahwa dadanya tidak lapang, tidak pula merasakan manisnya iman dan cahaya hidayah, maka hendaknya dia memperbanyak taubat dan istighfar." (Majmu’ al-Fatawa, (5/62))

6) Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata :

‏غايةُ أمنيَّةِ الموتى في قبورِهم حياةُ ساعةٍ يستدركون فيها ما فاتهم من توبة وعملٍ صالحِ، ‏وأهلُ الدنيا يفرِّطون في حياتِهم فتذهبُ أعمارُهم في الغفْلَّةَ ضياعًا، ومنهم من يقطَعُها بالمعاصي.
‏.
"Angan-angan terbesar orang-orang yang telah mati di alam kubur mereka adalah hidup sesaat untuk meraih taubat dan amal shalih yang luput dari mereka, sedangkan orang-orang yang masih hidup di dunia ini justru menyia-nyiakan hidup mereka sehingga umur mereka habis percuma dalam kelalaian, bahkan sebagian mereka ada yang menghabiskannya untuk maksiat." (Lathaiful Ma’arif, hlm. 339)

7) Rosulullah صلى الله عليه وسلم Bersabda: 

“Menyesali Dosa itu adalah Taubat. Dan orang yang Bertaubat dari Dosa itu seperti orang yang tidak memiliki Dosa lagi.” (Shohih Al-Jami’ : 6803)

8) Seorang Tabi'in Bakar bin Abdullah Al Muzani  رحمه الله   berkata:

"Sesungguhnya kalian itu banyak melakukan dosa maka perbanyaklah beristighfar karena sesungguhnya seorang hamba jika ia mendapati dalam catatan amalnya pada hari kiamat kelak diantara dua barisnya terdapat istighfar maka hal itu akan membuatnya bahagia.''

(At Taubat karya Ibnu Abi Dunya 179, Al Hilyah 1/124)

9) Para Ulama Mengatakan:

لَا صَغائر مع الإستمرار و ما كبائر مَعَ اِسْتِغْفَارٍ

”Tidak ada dosa-dosa kecil jika dosa itu dilakukan terus menerus, dan tidak ada dosa besar ketika dia diikuti dengan taubatan nasuha.”

10) Alloh ﷻ Menginginkan Hamba-Nya Berhijrah

Yang tidak menyukai hijrahnya hamba adalah orang yang mengikuti syahwatnya.

وَاللّٰهُ يُرِيْدُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَيُرِيْدُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوٰتِ اَنْ تَمِيْلُوْا مَيْلًا عَظِيْمًا

"Dan Alloh ﷻ hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa’ 27)

11) Alloh ﷻ Memerintahkan Hamba-Nya Untuk Bertaubat Dengan Taubat Nasuha

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh ﷻ dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS.  At-Tahrim 8)

Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat : "Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut." [Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat].

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu Anhu berkata :

‏" لا خير في الدنيا إلا لرجلين: رجل أذنب ذنوبًا فهو يتداركها بالتوبة، ورجلٌ يسارع في الخيرات"

"Tidak ada kebaikan di dunia ini melainkan pada dua orang : Seseorang yang berbuat dosa lalu dia memperbaikinya dengan taubat. Seseorang yang bersegera dalam melakukan berbagai kebaikan."

12) Berkata Luqman Pada Anaknya : 

“Wahai anakku jangan kamu akhirkan (menunda-nunda) taubat itu karena sesungguhnya maut itu akan datang dengan tiba-tiba.”
     
  قال لقمان لابنه :"يا بني لا تؤخر التوبة ٫ فإن الموت يأتي بغتة !"
 [ قصر الأمل - ١٧٨ ]

Disebutkan ada satu doa khusus yang bisa kita panjatkan:

اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه

“Allahumma arinal haqqo, haqqo, warzuqnattiba’ah, wa arinal batila, batila, warzuqnajtinabah.

”Yā Alloh ﷻ, tunjukkan kepadaku yang haq itu haq, berikanlah kekuatan untukku untuk mengikutinya dan tunjukkan kepadaku yang bathil itu bathil dan anugerahkan kekuatan kepadakua untuk menjauhi kebathilan tersebut.”

13) Bersegeralah Bertaubat Sebelum Terlambat

عَنِ اْلأَغَرِّ بْنِ يَسَارٍ الْمُزَنِي قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَآايُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّي أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ.

Dari Agharr bin Yasar Al Muzani, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ”Hai sekalian manusia! Taubatlah kalian kepada Alloh ﷻ dan mintalah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Alloh ﷻ dalam sehari sebanyak seratus kali.” [HR. Muslim]

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

1) Setiap muslim dan muslimah pernah berbuat salah, baik dia sebagai orang awam maupun seorang ustadz, da’i, pendidik, kyai, ataupun ulama. Karena itu, setiap orang tidak boleh lepas dari istighfar (minta ampun kepada Alloh ﷻ) dan selalu bertaubat kepada-Nya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2) Setiap hari beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon ampun kepada Alloh ﷻ sebanyak seratus kali. Bahkan dalam suatu hadits disebutkan, bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ampun kepada Alloh ﷻ seratus kali dalam satu majelisnya.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ، رَبِّ اغْفِرْلِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ الرَّحِيْمُ.

“Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, ”Kami pernah menghitung di satu majelis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa seratus kali beliau mengucapkan, ‘Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan aku bertaubat kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang’.” [HR. At-Tirmidzi]

3) Jika seorang muslim dan muslimah pernah berbuat dosa-dosa besar atau dosa yang paling besar, maka segeralah bertaubat. Tidak ada kata terlambat dalam masalah taubat, pintu taubat selalu terbuka sampai matahari terbit dari barat.
Dalam sebuah hadits dari Abu Musa ‘Abdullah bin Qais Al Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membuka tangan-Nya di waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari, dan Alloh ﷻ membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari barat.” [HR. Muslim]

4) Hadits ini dan hadits-hadits yang lainnya menunjukkan, bahwasanya Allah Azza wa Jalla senantiasa memberi ampunan di setiap waktu dan menerima taubat setiap saat. Dia selalu mendengar suara istighfar dan mengetahui taubat hamba-Nya, kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, jika manusia mengabaikan perkara taubat ini dan lengah dalam menggunakan kesempatan untuk mencapai keselamatan, maka rahmat Alloh ﷻ nan luas itu akan berbalik menjadi malapetaka, kesedihan dan kepedihan di padang mahsyar. Hal ini tidak ubahnya seseorang yang sedang kehausan, padahal di hadapannya ada air bersih, namun ia tidak dapat menjamahnya, hingga datanglah maut menjemput sesudah merasakan penderitaan haus tersebut. Begitulah gambaran orang-orang kafir dan orang-orang yang durhaka. Pintu rahmat sebenarnya terbuka lebar, tetapi mereka enggan memasukinya. Jalan keselamatan sudah tersedia, namun mereka tetap berjalan di jalan kesesatan.

5) Dan apabila tanda-tanda Kiamat besar telah tampak, yakni matahari sudah terbit dari barat. Kematian sudah di ambang pintu, yakni nyawa sudah berada di tenggorokan, maka taubat tidak lagi diterima. Wal’iyadzubillah.

6) Setiap manusia pernah berbuat dosa dan kesalahan.
Kita wajib bertaubat dan meninggalkan semua sifat yang tercela. Bertaubat wajib dengan segera, tidak boleh ditunda.

7) Beristighfar dan bertaubat itu hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berusaha mengadakan ishlah (perbaikan). Pintu taubat masih tetap terbuka siang dan malam. Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima taubat, apabila ruh sudah berada di tenggorokan, dan apabila matahari telah terbit dari barat (hari Kiamat).

8) Nabi Muhammad setiap hari beristighfar dan bertaubat.

9) Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta kepada orang-orang yang bertaubat.

🔸Tema Hadits Yang Berkaitan Dengan Al-Qur'an

Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Taubat itu bukanlah bagi orang-orang yang berbuat kemaksiatan, sehingga apabila kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka lalu ia berkata: “Sungguh sekarang ini aku taubat” dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati dalam keadaan kafir. Bagi mereka Kami sediakan siksa yang pedih.” [QS. An Nisa' : 18].

Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّ‍‍صُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُّ‍‍كَفِّرَ عَ‍‍نْكُ‍‍مْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُ‍‍دْخِلَكُمْ جَ‍‍نَّ‍‍اتٍ تَ‍‍‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‍نْ تَ‍‍حْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ ال‍‍نَّ‍‍بِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّ‍‍كَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَ‍‍دِيرٌ

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Alloh ﷻ dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Alloh ﷻ tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: _"Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim : 8)

Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Kecuali orang-orang yang bertaubat beriman dan beramal shalih, maka Alloh ﷻ akan ganti kejahatan mereka dengan kebajikan. Dan Alloh ﷻ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al Furqan : 70]

Itulah beberapa dalil yang mengharuskan setiap kita bertaubat. Namun ada Kata pepatah yg mengatakan :

ترجو النجاة و لم تسلك مسالكها إن السفينة لَا تجرى على اليبس

”Engkau mengharapkan keselamatan, namun engkau tidak menempuh jalan-jalan yang bisa mengantarkan engkau kepada keselamatan. Karena sesungguhnya perahu dan kapal, sampan dan kano tidak akan mampu berjalan atau berlayar di atas daratan yang kering kerontang.”

◼SYARAT TAUBAT

1. Menyesal.
2. Meninggalkan dosa.
3. Bertekad tidak mengulangi.
4. Jika dosa terkait dengan hak orang lain, harus meminta maaf pada yang bersangkutan.
5. Istiqomah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فاستقيموا إليــه واستغفروه

"Maka istiqomahlah kalian kepada-Nya dan beristighfarlah kepada-Nya." (QS. Fushshilat: 6)

Berkata Ibnu Rajab rahimahullah:

إشارة الى أنه لابد من تقصير في الاستقامة المأمور بها

فيجبر ذلك بالاستغفار المقتضي للتوبة والرجوع إلى الاستقامة

"Didalamnya terdapat isyarat bahwa pasti ada kekurangan dalam keistiqomahan yang diperintahkan dengannya. Maka diperbaikilah hal tersebut dengan istighfar yang mengharuskan taubat dan kembalinya kepada keistiqomahan."
(Jami'ul 'Ulumi Wal Hikam (1/510))

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
"Orang-orang yang istiqamah lebih bersemangat pada masa-masa akhir mereka, dibandingkan dengan pada masa-masa awalnya." (Madarijus Salikin, 3/118)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

"Taubat asal-asalan yaitu mata kering hingga tidak bisa menangis, lalai terus-menerus dan pelakunya tidak melakukan amal-amal shalih yang tidak ia kerjakan sebelum bertaubat." (Madaarijus Saalikin hal 125)

◼SHOLAT TAUBAT

عن أبي بكر الصديق رضي اللَّه عنه قال،  رسول الله صلى الله عليه وسلم قال،
« مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ

Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan sholat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Alloh ﷻ, kecuali Alloh ﷻ akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh ﷻ, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh ﷻ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” 
(HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :

1) Jika seseorang terlanjur terjerumus dalam dosa? Jawabnya, ia punya kewajiban untuk bersegera bertaubat dan kembali pada Alloh ﷻ dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menyunnahkan sholat taubat ketika seseorang benar-benar ingin bertaubat. 

2) Sholat taubat adalah sholat yang disunnahkan berdasarkan kesepakatan empat madzhab.
Sholat taubat ini bisa cukup dengan dua raka’at dan cukup niat dalam hati, tanpa perlu melafazhkan niat tertentu.

3) Waktu pelaksanaannya, boleh dilakukan siang atau malam hari.
Setelah seseorang mengetahui sholat taubat, ia pun harus memenuhi syarat-syarat taubat.

4) Syarat-syaratnya, secara ringkas dikatakan oleh para ulama sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir,
a. Menghindari dosa untuk saat ini. 
b. Menyesali dosa yang telah lalu. 
c. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. 
d. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.

5) Semoga Alloh ﷻ mudahkan kita untuk selalu taat kepada-Nya dan menjauhi setiap dosa serta menjadikan kita hamba-hamba yang gemar bertaubat atas dosa yang tidak bosan-bosannya dilakukan. Amiin Yaa Mujibas Saailin.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an:

1) Taubat dilakukan pada waktu diterimanya taubat yaitu sebelum datang ajal atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Jika dilakukan setelah itu, maka taubat tersebut tidak lagi diterima.

Allah Ta'ala berfirman :

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا 

“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu." (QS. Al-An’aam: 158)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

ذَلِكَ حِيْنَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.

"Hal itu terjadi ketika matahari terbit dari barat." (Tafsiir ath-Thabari (VIII/103).

Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: 

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ، فَإِذَا طَلَعَتْ، فَرَآهَا النَّـاسُ؛ آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ، فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا. 

"Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman ketika itu, tapi saat itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Bukhori kitab ar-Raqaaiq XI/352)

Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: 

لاَ تَنْقَطِعُ الْهِجْرَةُ مَا تُقُبِّلَتِ التَّوْبَةُ، وَلاَ تَزَالُ التَّوْبَةُ مَقْبُولَةٌ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ، فَإِذَا طَلَعَتْ؛ طُبِعَ عَلَى كُلِّ قَلْبٍ بِمَا فِيْهِ، وَكُفِيَ النَّاسُ الْعَمَلَ.

"Hijrah tidak akan terputus selama taubat masih diterima, dan taubat akan tetap diterima hingga matahari terbit dari barat. Jika ia telah terbit (dari barat), maka dikuncilah setiap hati dengan apa yang ada di dalamnya dan dicukupkan bagi manusia amal yang telah dilakukannya.” (Musnad Imam Ahmad III/133-134, no. 1671)

2) Apabila mereka melakukan suatu dosa, maka mereka mengiringinya dengan taubat dan istighfar (memohon ampun kepada Alloh ﷻ).
Ditekankan berwudu dan sholat dua raka'at dikala hendak bertobat berdasarkan hadits diatas. 

وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh ﷻ, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka." (QS. Ali Imran : 135)

◼KEUTAMAAN TAUBAT

1) Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

والعبد إن غير المعصية بالطاعة، غير الله عليه العقوبة بالعافية، والذل بالعز.

"Seorang hamba jika dia mengubah kemaksiatan dengan ketaatan, maka Alloh ﷻ akan mengubah hukuman dengan keselamatan, serta mengubah kehinaan dengan kemuliaan."
(Ad-Da' wad Dawa', jilid 1 hal 74)

2) Taubat akan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Imam al-Muzanii rohimahullah mengatakan,

‏إذا وجدت من إخوانك جفاءً فتب إلى الله فإنك أحدثت ذنبا، وإذا وجدت منهم زيادة ود فذلك لطاعة أحدثتها، فاشكر الله تعالى

“Jika engkau mendapati sikap kasar dari saudara-saudaramu, bertaubatlah engkau kepada Alloh ﷻ, sebab, hal itu merupakan tanda bahwa engkau telah melakukan sebuah dosa. Jika engkau mendapati mereka semakin cinta (kepadamu), itu disebabkan ketaatan yang engkau lakukan. Karena itu, bersyukurlah engkau kepada Allah Ta’ala.”
[Faidhul Qodir – 5 / 437]

3) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله mengatakan : 
"Musibah yang membuat engkau bertaubat kepada Alloh ﷻ itu lebih baik daripada Nikmat yang membuat engkau lupa mengingat Alloh ﷻ." (Jami' al Masa'il : 9/387)

4) Menghilangkan penyakit hati.

Imam Ibnul Jauziy رحمه الله تعالى : 

"Sesungguhnya penyakit hati itu disebabkan banyaknya dosa, dan pangkal kesehatannya adalah dengan bertaubat." (at Tabshirah : 1/55)

5) Hatinya akan dipenuhi dengan keridhoan.

Al Imam lbnul Qayyim rahimahullah berkata: 

"Barang siapa yang memenuhi hatinya dengan sikap ridha terhadap takdir, Alloh ﷻ pasti akan memenuhi dadanya dengan kecukupan, keamanan, dan qona'ah, serta Dia akan menjadikan hatinya fokus mencintai-Nya, bertaubat, dan tawakal kepada-Nya." (Madarijus Salikin (2/202))

6) Senantiasa berharap terus bisa bertaubat.

Abu Sulaiman Ad-Darani rahimahullah berkata: 
"Jika mengingat dosa, aku tidak suka mati, dan aku katakan pada diriku sendiri, 'Aku masih ingin hidup agar bisa bertaubat.'"
(Shifatush Shafwah, IV/230)

7) Orang yang bertaubat akan diberikan kelapangan hati.

Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

« مَن رأَى أنّـه لا َيَنشرح صَـدره، 

ولَا يَحصُـل لَه حَـلَاوة الإيمَـان، 

ونُـور الهِدايَـة فَـليُكثِر التّوبَـة 

 والإسْتغفَـار».

"Barangsiapa yang memandang bahwa hatinya belum lapang, dan tidak merasakan manisnya keimanan, serta cahaya hidayah. Maka hendaklah ia memper banyak taubat dan istighfar." (Al Fatawa (5/62))

8) Dijanjikan surga oleh Alloh ﷻ.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

هــذا ما تُوعَــدونَ لكل أوَّابٍ حَفِيظ

"Inilah (surga) yang di janjikan bagi orang-orang awwab lagi menjaga (batasan Alloh ﷻ)." [QS. Qaf: 32]

Berkata Asy Sya'bi dan Mujahid rahimahumallah:

" الأوَّاب : هـــو الذي يذكر ذنوبَـــه فــــي الخلوة فيستغفر اللــه منهــــا " . 

"Al Awwab adalah orang yang selalu mengingat dosanya dikala sendirian lalu ia meminta ampun kepada Alloh ﷻ dari dosa tersebut." (Tafsir Al Baghawi (19/454))

9) Diberikan kehidupan yang lebih baik.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله تعالى :

"Dosa yang merugikan pelakunya adalah apabila ia belum bertaubat darinya. Namun, apabila ia bertaubat maka keadaannya setelah itu lebih baik daripada sebelum ia melakukan dosa tersebut." (Majmu' al Fatawa (15/54))

10) Diberikan hati yang sehat.

“Yaitu orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati (kalbu) yang bertaubat.”
[QS. Qaaf: 33]

11) Orang yang berhijrah dengan sungguh-sungguh, Alloh ﷻ ganti dosanya dengan kebaikan.

اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمً

"Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Alloh ﷻ dengan kebajikan. Dan adalah Alloh ﷻ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan 70)

12) Alloh ﷻ Gembira Ketika hamba-Nya Bertaubat.

Hadits dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau bersabda,

اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ

"Sesungguhnya Alloh ﷻ itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747)

13) Alloh ﷻ memberikan ampunan atas semua dosa-dosanya.

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah:

ويغفر لمن تاب إليه ولو بلغت ذنوبه عدد الأمواج والحصى والتراب والرمال ، إن ربنا لغفور شكور .

"Dan Allah Azza wa Jalla memberikan ampunan kepada siapa saja yang bertaubat kepada-Nya, walaupun dosanya telah sebanyak ombak, kerikil, tanah dan pasir. Sesungguhnya Rabb kita Maha Pengampun lagi Maha Memberikan kemurahan."
('Uddatus Shabirin (430))

14) Sebanyak apapun dosa akan di ampuni jika bertaubat.

 روى عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه ان الرجل ليخرج من منزله وعليه من الذنوب مثل جبال تهامة فإذا سمع العلم خاف ورجع وتاب فانصرف الى منزله وليس عليه ذنب فلاتفارقوا مجالس العلماء

Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab ra: Sungguh ada orang yang berangkat dari rumahnya dengan membawa dosa seperti Gunung Tihama. Maka ketika dia mendengar kajian ilmu, ia pun menjadi takut, kembali baik dan bertaubat kepada Alloh ﷻ. Lalu orang itu pun pulang ke rumahnya tanpa dosa sedikitpun. Oleh karena itu, janganlah kalian menjauhi majelisnya para ulama. 

Selalu yakin sebesar apapun dosa-dosa kita akan diampuni.

An Nawawi mengatakan, ”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka pasti Alloh ﷻ akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah.” [Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/75]

◼BEBERAPA TANDA TAUBAT SESEORANG DITERIMA

1) Semakin cinta kebaikan dan benci pada prilaku kejelekan.

2) Bertambah takut di hati jika kembali kepada dosa.

3) Tidak pernah merasa aman dari adzab Alloh ﷻ.

4) Menghadap Alloh ﷻ dengan khusyu' dan hina dengan perasaan hancur lagi cepat meneteskan air mata.

5) Mudah untuk taat kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

Diantara ciri-ciri manusia mendapatkan kemudahan karena ridha-Nya, yakni:

🔸Pertama
Alloh ﷻ mudahkan dalam hatinya muncul rasa nikmat beribadah. Sholat bisa khusyuk, nikmat duduk berlama sambil dzikir, nikmat qiyamul lail, nikmat puasa, nikmat di majelis ilmu dan seterusnya. Bahagia hatinya saat beramal kebaikan.

🔸Kedua
Alloh ﷻ mudahkan ia menegakkan amalan sunnah. Jika sudah nikmat dengan yang wajib. Ia akan dekat dengan yang sunnah. Mulai memburu amal lain sebagai upayanya menutup kekurangan.
SHOLAT DHUHA ADALAH SHOLATNYA ORANG YANG BERTAUBAT (KEMBALI KEPADA ALLOH ﷻ).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:

((أَوصاني خَليلي بثلاٍث لستُ بتاركهِنَّ ، أن لا أنامَ إلَّا علَى وِترٍ وأن لا أدَعَ ركعتَيِ الضُّحَى فإنَّها صلاةُ الأوَّابينَ ، وصيامُ ثلاثَةِ أيَّامٍ مِن كلِّ شهرٍ))

"Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) berwasiat kepadaku dengan tiga perkara -dan aku tidak meninggalkannya-,

Agar supaya aku tidaklah tidur (di malam hari) kecuali dalam keadaan sudah shalat witir,

Dan tidak meninggalkan dua rakaat sholat dhuha, karena sesungguhnya itu adalah sholatnya orang yang bertaubat (kembali kepada Alloh ﷻ),

Dan puasa tiga hari setiap bulan (puasa ayamul bidh, tanggal 13, 14, 15 setiap bulan hijriyyah)."

[HR. Ibnu Khuzaimah, no. 1223, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu].

🔸Ketiga
Alloh ﷻ mudahkan baginya bertemu dengan kawan yang sholeh. Ini sebagai penjaga bagi pertaubatannya. Alloh ﷻ menjaganya dengan menghadirkan kawan-kawan sholeh di dalam pejalanan taubatnya. Dia tidak mudah menghakimi dosa orang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللَّهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ

“Barangsiapa menuduh seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak ada padanya, maka Alloh ﷻ akan menempatkannya di lumpur nanah dan darah penduduk neraka sampai ia bertaubat atau minta maaf atau dosanya telah bersih.”
(HR. Abu Dawud No. 3597 dan Syarahnya. Al-Albani berkata: “Shahih”)

🔸Keempat
Alloh ﷻ mudahkan hatinya menerima nasihat. Hatinya melembut, Hidayah mudah masuk saat menerima nasihat kebaikan. Sehinggah prilakunya terjaga dari keburukan.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله تعالى : 

"Sungguh sekeras apapun seorang hamba berusaha untuk menjalankan semua yang Alloh ﷻ wajibkan kepadanya dengan baik maka ia tak akan mampu. Tidaklah ia berusaha untuk melakukannya kecuali ia beristighfar dan bertaubat setelah menjalani semua ketaatan." [Majmu' al Fatawa (10/58)]

🔸Kelima
Alloh ﷻ mudahkan air mata keluar dari kedua matanya. Ia mudah menangis bukan karena cengeng tapi karena mengingat semua dosa masa lalunya. Ia menangis karena mengingat semua nikmat Alloh ﷻ. Ia menangis atas kesempatan yang sudah Alloh ﷻ berikan. Ia menangis sebagai bentuk penyesalan, sekaligus rasa syukurnya kepada Alloh ﷻ.

Do’a dan permohonan Nabi Musa Alaihissallam dan kaumnya yang shalih.

وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ

(Mereka juga berdo’a), “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada-Mu." [QS. al-A’râf: 156].

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang menikmati ampunan Allah Azza Wajalla. Aamiin

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ْعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ‎ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ 

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك 

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم 

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Bunda, Alloh ta'ala itu khan Maha Pemaaf dan pemberi taubat. 
Bagaimana bund jika sudah bertaubat tapi masih saja ada dan mengulangi kesalahan dan dosa baik di sengaja ataupun tidak. Kan manusia itu kadang berpikir, "Nanti juga di ampuni, dan bisa bertaubat lagi" padahal kita khan dak tau usia kita. Lha kalau pas melakukan dosa pas di cabut nyawanya belum sempat bertaubat lagi bagaimana. 

🔷Jawab:

Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Materi di atas disebutkan salah satu ciri taubat itu yang nomor lima adalah ISTIQOMAH. Artinya istiqomah itu, Istiqomah dalam kebaikan. Pertama menyesal, tidak mengulangi kemudian mengiringi dengan perbuatan yang baik. Nah, jika seseorang itu sudah bertaubat kemudian tergelincir namanya juga manusia yang lemah, dhoif. Yang penting terus saja syarat taubat yang nomor dua, ketika menyesal kemudian berjanji tidak mengulangi dan mengiringi dengan perbuatan yang baik. Jadi setiap kali sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan maka segera beristighfar kemudian bertaubat, banyak-banyak bermohon ampunan, yaitu dengan membaca syayidul istighfar dan yakini bahwa Alloh ﷻ senantiasa memberikan maaf.

Penyataan terakhir bagaimana jika melakukan kesalahan kemudian dicabut. Nah itu perlu kita sadari, jangan sampai ketika kita khilaf justru pada saat itu Alloh ﷻ mencabut. Karena belum sempat ditaubati, kita sedang bermaksiat Nauzubillah begitu kemudian dicabut oleh Alloh ﷻ. Dan jika orang itu disadarkan bahwa maut bisa datang kapan saja maka untuk melakukan perbuatan maksiat yang jelas-jelas menentang haknya Alloh ﷻ maka dia akan berpikir berulang kali karena Alloh ﷻ tidak memberikan kode apapun kepada kita saat kapan kita akan dicabut. Sehingga inilah menjadi rahasia takdir kapan kita akan dicabut dan itu menjadi serba warning buat kita bahwa kita harus senantiasa ada bersama kebaikan. Karena seseorang itu akan dicabut nyawanya sebagaimana ia terbiasa melakukan kebiasaannya. Jadi selama kita melakukan kebiasaan-kebiasaan baik maka kita bermohon kepada Alloh ﷻ agar dimatikan dalam keadaan yang terbaik. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh
 
Bund di point 7, bagaimana bun menyikapi dan ciri-ciri  jika seorang  sudah merasa bertaubat dosanya di ampuni dan dibersihkan dan merasa sudah banyak amalan?

Apakah kita juga musti hati-hati dengan sikap tersebut, dan dari tipu daya setan?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Adalah sebuah kesalahan kalau kita kemudian merasa yakin bahwa amalan-amalan kita itu sudah diterima. Mungkin ada satu dalil yang bisa kita cermati dan renungkan sebagaimana kata-kata Ali bin Abi Thalib yang mengatakan "Andai ada satu saja amalanku yang diterima oleh Alloh ﷻ maka itu sudah cukup bagiku."

Seorang Ali mengatakan demikian, andai ada satu saja amalan beliau diterima oleh Alloh ﷻ maka itu sudah cukup. Artinya apa? Ali sendiri tidak merasa bahwa dia sudah banyak amalan, padahal kita tahu siapa Ali, Ali menantunya Rasulullah ﷺ, istrinya adalah anaknya Rasulullah ﷺ yang sudah dijamin masuk surga. Itu saja berkata andai satu saja amalanku diterima. Bagaimana dengan kita yang merasa semua amalan kita itu diterima oleh Alloh ﷻ, kan itu sangat ajaib. Apa sih yang sudah kita lakukan, apakah kita sudah perang, sebagaimana para sahabat yang menumpas musuh, dengan benar-benar kita perang begitu ataukah sholat malam kita sudah lebih banyak dari sahabat atau sedekah kita sudah melebihi abu Bakar dan Umar atau melebihi Usman bin Affan tentang Abdurrahman bin auf yang menyumbangkan sekian milyar uang kalau diuangkan seperti saat ini di kurs rupiah, apakah kita sudah melampaui mereka. Jadi jangan takabur, jadi yang diajarkan atau yang di tuntun atau yang dianjurkan kepada kita itu adalah ketika kita berdoa maka kita berdoa dalam kondisi khouf dan Roja. Khouf itu dalam kondisi takut, kita berdoa kepada Alloh ﷻ apa yang kita lakukan selama ini itu adalah salah. Mungkin perlu juga kita merenungkan satu dalil mengatakan "Beribadah sholat 60 tahun tetapi sholatnya sia-sia belaka." Karena ternyata tidak tuma'ninah, ruku' nya tidak sempurna, sujudnya tidak benar misalnya tujuh anggota sujudnya tidak benar-benar menyentuh lantai misalnya. Apakah kita sudah bisa menjamin selama ini semua ibadah kita itu sesuai sebagaimana sholatnya Rasulullah ﷺ kemudian apa yang kita lakukan itu seperti yang Rasulullah ﷺ ajarkan, makan dengan tangan kanan kemudian adab-adab tidur kita lakukan misalnya. 

Kalau semua itu masih jauh dari sempurna, kita tidak boleh menyakini bahwa amalan kita itu diterima, yang boleh itu Alloh ﷻ meridhoi dengan apa yang kita lakukan. Jadi berdoa ya Alloh ﷻ mohon sekiranya amal yang saya lakukan ini adalah sebuah kebaikan semoga Engkau meridhoi. Jadi selalu diminta kepada Alloh ﷻ. Karena kan Alloh ﷻ tidak langsung menjawab 'Oya sudah saya terima', kan tidak seperti itu. Kita sama-sama tidak tahu, bahkan ada seseorang yang beribadah selama 500 tahun yang kemudian berdoa kepada Alloh ﷻ minta dimatikan dalam keadaan bersujud, kemudian Alloh ﷻ memerintahkan kepada malaikat masukkan hamba-Ku ini ke surga atas rahmat-Ku. Kemudian si ahli ibadah ini protes kepada Alloh ﷻ, ya Alloh ﷻ kenapa saya masuk surga atas rahmat-Mu, bukankah saya sudah beribadah 500 tahun hanya menyembah kepadamu, memuliakanmu. Kemudian Alloh ﷻ menjawab iya, karena rahmat-Ku engkau masuk surga, tetapi orang ini protes. Kalau begitu saya ingin masuk surga karena amalku, kemudian Alloh ﷻ memerintahkan malaikat lemparkan dia ke neraka dan kemudian orang itu merasa sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang dia lakukan tanpa Rahma dari Alloh ﷻ. Kemudian dia memohon ampun kepada Alloh ﷻ dan ia berkata masukkan aku ke surga-Mu atas rahmat-Mu ya Alloh ﷻ. Akhirnya orang itu kembali diambil dari neraka kemudian dimasukkan ke dalam surga. Itu ada kisahnya dan itu beribadah 500 tahun apakah usia kita sudah 500 tahun yang  full benar-benar tidak pernah bermaksiat dan hanya beribadah saja kepada Alloh ﷻ sehingga ini menjadi kunci sebagai sebuah pemahaman. Kenapa tadi dikatakan dalam sebuah dalil "Jangan pernah meremehkan perbuatan kecil yang itu adalah sebuah kebaikan." 

Karena kita tidak pernah tahu amalan mana yang akan diterima oleh Alloh ﷻ. Bahkan mungkin ketika kita sekedar menyeberangkan nenek-nenek yang sudah tua menyebrang jalan yang bagi kita biasa saja, tetapi Alloh ﷻ meridhoi, itu merupakan sebagai catatan pahala dan kemudian kita merasa bangga ketika menyumbang masjid satu juta tetapi kemudian kita merasa wahhh saya hari ini menyumbang banyak sekali sementara Alloh ﷻ tidak ridho dengan itu karena kita bangga dengan diri kita padahal rezeki itu datangnya dari Alloh ﷻ. Kadang kita merasa insecure ketika melakukan kebaikan-kebaikan yang kecil dan kita begitu jumawa ketika merasa melakukan sesuatu untuk ummat atau untuk diri sendiri atau melakukan sesuatu amalan yang luar biasa. Padahal kita tidak pernah tahu catatan pastinya amalan kita itu seperti apa. Itu kenapa kita senantiasa dianjurkan untuk berdoa bermohon kepada Alloh ﷻ sekecil apapun amalan kita itu Alloh ﷻ terima dengan ridho-Nya. 

Wallahu a’lam bishawab

🌷Masyaallah tabarakllah.
SelfReminder, note bunda. Jazakallahu khair atas penjelasannya.
Setan jika tidsk berhasil membawa kita pada maksiat ,dia akan membuat kita merasa sudah taat ya nda.

Jazakillah Khairan bunda.

0️⃣3️⃣ Setya ~ Solo
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Ustadzah, 

Ketika sholat malam dan kita ingin melaksanakan sholat tahajjud dan sholat taubat, sebaiknya yang didahulukan sholat taubatnya dulu atau sholat tahajjud nya Ustadzah?

Mohon pencerahannya, Syukron

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Kalau merujuk dari dalil di yang atas pada poin tiga sholat taubat itu boleh dilaksanakan malam atau siang hari tanpa keterikatan atau syarat-syarat tertentu. Artinya boleh dilakukan yang mana saja yang bisa dilakukan untuk lebih memungkinkan. Misalnya Sholat taubat dulu kemudian kita sholat tahajud silahkan. Sholat tahajud dulu kemudian sholat taubat juga boleh. Jadi tidak ada keterikatan yang memastikan. Berbeda dengan sholat Dhuha kan memang harus dilakukan setelah sholat Subuh setelah sholat syuruk dan baru sholat dhuha itu ada persyaratan tertentu. Tetapi kalau sholat taubat ini tidak ada syarat-syarat yang mengikat untuk waktunya, tetapi yang dipersyaratkan itu adalah niat kemudian merasa kita banyak dosa kemudian kita menyesal dengan dosa-dosa itu kemudian kita berjanji untuk tidak mengulangi mengikuti perbuatan-perbuatan buruk setelahnya itu dengan berbuat baik, kemudian kita Istiqomah di jalan kebenaran. 

Jadi tidak ada keterikatan waktu untuk kapan-kapan dan saat-saat yang bisa dilakukan untuk melakukan sholat taubat.

Yang ada Nash nya adalah sholat lail yang setiap malam kalau bisa ditegakkan. Kalau sholat taubat, Rasulullah ﷺ tidak ada Nash yang meminta demikian.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Tia ~ Boyolali
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Ustadzah, bagaimana ya kiat untuk menghadirkan rasa takut supaya mau benar-benar bertaubat? Karena taubat sebentar mengulangi lagi taubat lagi, sampai rasanya sudah malu untuk bertaubat kepada Alloh ﷻ.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ini yang perlu diasah benar-benar itu masalah tauhid nya ya. Jadi kalau tauhid nya sudah bersih, InsyaAlloh perasaan muroqobatullah, maiyatullah, ya muroqobah itu diawasi, maiyatullah itu dibersamai kemudian dia hal ini yang akan menjadikan kita itu merasa ada selalu dalam pengawasan Alloh ﷻ. Sehingga ketika kita misalnya akan melakukan maksiat maka kita berpikir andai saya melakukan ini kemudian Alloh ﷻ mendatangkan malaikat maut, nah ini kemudian akan menjadikan kita merasa risih untuk melakukan maksiat. Jadi sebagaimana ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah ﷺ yang mengatakan bahwa saya tidak bisa meninggalkan zina, kemudian Rasulullah ﷺ mengatakan silahkan saja kamu lakukan dimana Alloh ﷻ itu tidak tahu, silahkan kamu mabuk-mabukan tetapi jangan pernah kamu memakan rezeki dari Alloh ﷻ. 

Akhirnya pemuda ini berpikir bagaimana bisa saya itu sembunyi sedangkan bumi ini milik Alloh ﷻ. Bagaimana kemudian saya tidak akan bisa membeli khamer kalau rezekinya datangnya dari Alloh ﷻ.

Sehingga kemudian pemuda ini bertaubat dengan kata-kata dialog dengan Rasulullah ﷺ seperti itu. Nah, kalau kita merasa dan ini satu hal ya, jangan pernah merasa malu untuk kemudian kembali bertaubat. Tolong dibaca lagi materinya di atas bahwa Alloh ﷻ sangat bergembira sekali ketika ada hamba-Nya itu yang bertaubat. Karena di dalam Al-Qur'an bahwa kita itu memang diciptakan dalam kondisi dhoif. Dhoif itu lemah, jadi kalau namanya lemah itu berarti kita mudah tergoda. Karena kita berbeda dengan malaikat itu kenapa, karena manusia itu akan menjadi jauh lebih mulia dari malaikat ketika kita bisa menekan yang namanya hawa nafsu, karena malaikat itu tidak mempunyai hawa nafsu sehingga yang ada hanya ketaatan. Dan manusia itu bisa lebih buruk dari bintang kenapa, ketika hawa nafsu menjadi komandan buat dia, sehingga sifat untuk menjadi hamba Alloh ﷻ yang yang Hanif, tunduk, taat itu menjadi tidak ada. Yang ada adalah bagaimana dia mengumbar hawa nafsunya seperti melebihi binatang. Maksiat saja sudah tidak perlu takut-takut lagi, dijalanan dilakukan. Artinya dia sudah sama dengan binatang.

Dan satu hal, jangan pernah merasa bahwa saya sampai malu untuk bertaubat pada Alloh ﷻ, jangan sampai kemudian justru ini dimanfaatkan oleh setan sehingga kita menjadi manusia yang berputus asa dari Rahmat Alloh ﷻ dan rasa putus asa ini kemudian dibumbui terus oleh setan sehingga kemudian kita merasa tidak ada lagi gunanya hidup kemudian kita mengambil jalan pintas bunuh diri atau merasa tidak berguna justru menyalahkan takdir dan lain sebagainya. Nauzubillah... Jangan sampai terjadi.

Jadi yang paling harus kita lakukan itu adalah sebisa mungkin menekan hawa nafsu yang ada, misalnya kita belum bisa bertaubat dari nonton atau bergaul yang bebas dalam artian berbaur antara laki-laki dan perempuan itu belum bisa kita memisahkan diri misalnya. Nah yang seperti ini banyak-banyak diistighfari, mulai mencari aktivitas yang bisa menjauh dari ini atau ketika kita masih rajin untuk terlibat dengan riba misalnya. Nah yang seperti ini mulai harus banyak dikurangi dan sadari bahwa apa sih murkanya Alloh ﷻ ketika saya melakukan ini harus dipelajari benar-benar dan minta pertolongan kepada Alloh ﷻ. Karena tidak ada sesuatu pun ikhtiar sekuat apapun kita ikhtiar tanpa rahmat dari Alloh ﷻ kita tidak akan bisa melakukan. 

Karena satu-satunya yang bisa menjaga kita itu adalah Alloh ﷻ, untuk itu kenapa kita itu wajib untuk senantiasa meminta keistiqomahan salah satunya disarankan untuk sebelum salam itu kita membaca doa "Yaa muqollibal quluub, tsabbit quluubana alaa diinika." Bahwa tetapkan aku di dalam agama-Mu. Sehingga yang kemudian kita senantiasa harus membaca sehingga kita sadar bahwa satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita dari marabahaya itu ya Alloh ﷻ. 

Tanpa kita merasa bahwa Alloh ﷻ  senantiasa membersamai, Allohuma anna itu ditanamkan dalam diri kita bahwa Allohuma anna, sesendirian apapun kita kalau kita mengingat Alloh ﷻ maka sebenarnya kita aman. Makanya ingatlah Alloh ﷻ di dalilnya ketika dalam kondisi ramai, karena ketika engkau sendir Alloh ﷻ bersamamu. Jadi teruslah beristighfar dan merasa bahwa tidak ada tempat selain kita kembali kepada Alloh ﷻ dan satu-satunya yang bisa membuat kita kuat itu ya Alloh ﷻ, tidak ada yang lain, manusia itu hanya mensupport karena manusia yang lainnya itu juga bergantung kepada Alloh ﷻ. Sekuat apapun manusia itu mensupport kalau Alloh ﷻ menghalangi ya tidak akan terjadi apa yang kita inginkan. Tetapi sekuat apapun manusia itu akan menghalangi kita kalau Alloh ﷻ mensupport kita InsyaAlloh bisa terlaksana. Karena kita adalah makhluknya Alloh ﷻ.

Jadi senantiasa tanamkan rasa optimis di dalam diri kita tapi optimis berbeda dengan takabur. Jadi kalau optimis itu kita yakin Alloh ﷻ itu akan membersamai kalau kita senantiasa membersamai Alloh ﷻ dalam ketaatan. Kalau takabur itu kita sudah merasa yakin bahwa amal-amal kita sudah diterima, sholat kita sudah benar, niatnya ibadah kita sudah shahih. Padahal kita tidak tahu-tahu benar dalilnya itu seperti apa misalnya. Nah ini kemudian perlu untuk terus mengkaji sejauh mana pemahaman kita terhadap agama. Semakin banyak kita belajar, semakin banyak yang belum kita tahu. Itu yang harus ditanamkan dalam diri kita, sehingga semangat untuk tholabul ilmi itu senantiasa terasah.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Ustadzah, dengan orang yang tiap malamnya sholat taubat tapi setiap hari menggunjing orang dan memfitnah orang bagaimana?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Menjawab ini dengan beberapa dalil berikut ini ya...

“Dia berpuasa, shalat malam, mengkhatamkan Al-Qur'an, bersedekah, membantu orang dan beragam kebaikan dilakukan. Tetapi kemudian dia berikan semua kebaikan dan pahalanya untuk orang lain. Itulah balasan orang yang ghibah atau menggosipi orang lain.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه

"Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya." [HR. Bukhari dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhu]

"Ghibah Termasuk Dosa Besar Yang Tidak Bisa Di Hapus Oleh Sholat, Shadaqoh, Puasa Dan Haji." (Syarh Riyadushshalihin 6/109)

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Sahabat menjawab: " Alloh ﷻ dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui," Nabi ﷺ berkata: "Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu," Nabi ﷺ ditanya: "Bagaimanakah pendapat anda, jika itu memang benar ada padanya?" Nabi ﷺ menjawab: "Kalau memang sebenarnya begitu berarti engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam berkata :
"Siapa yang pernah mendzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan (seperti ghibah) atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kedzaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudian dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Alangkah buruknya jika kita bersama teman yang tukang ghibah. Simak dalil berikut.

Duduk bersama teman yang jelek tidaklah lepas dari perbuatan haram dan maksiat seperti ghibah, namimah, dusta, melaknat, dan semisalnya. Bagaimana tidak, sementara majelis orang-orang yang jelek umumnya jauh dari dzikrullah, yang mana hal ini akan menjadi penyesalan dan kerugian bagi pelakunya pada hari kiamat nanti. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ تَعَالَى فِيْهِ، إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً

“Tidak ada satu kaum pun yang bangkit dari sebuah majelis yang mereka tidak berdzikir kepada Allah ta’ala dalam majelis tersebut melainkan mereka bangkit dari semisal bangkai keledai-keledai dan majelis tersebut akan menjadi penyesalan bagi mereka.” (HR. Abu Dawud. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 77)

Demikian… 
Semoga ini menjadi peringatan!

(Dinukil secara ringkas dengan perubahan dan tambahan oleh Ummu Ishaq Al-Atsariyah dari kitab Al-Mukhtar lil Hadits fi Syahri Ramadhan, hal. 95-99)

1) Seseorang akan berperilaku seperti kebiasaan temannya dan juga menurut jalan serta perilaku temannya. Maka hendaknya setiap kita merenungkan dan memikirkan dengan siapa kita bersahabat. Siapa yang kita senangi agama dan akhlaknya maka kita jadikan ia sebagai teman, dan yang sebaliknya kita jauhi. Karena yang namanya tabiat akan saling meniru dan persahabatan itu akan berpengaruh baik ataupun buruk. (Tuhfatul Ahwadzi, kitab Az-Zuhd, bab 45)

2) Sama dengan bangkai keledai dalam bau busuk dan kotornya. (‘Aunul Ma’bud, kitab Al-Adab, bab Karahiyah An Yaqumar Rajulu min Majlisihi wala Yadzkurullah)

Dan ingatlah dalil ini, jika sedang keranjingan membahas aib orang.

ﻣَﻦْ ﻋَﻴَّﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺑِﺬَﻧْﺐٍ ﻟَﻢْ ﻳَﻤُﺖْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻌْﻤَﻠَﻪُ
“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut." (HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits ini maudhu’)

Dari Abu Hurairah  radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

“Tidak akan masuk surga, orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari 6016 dan Muslim 46)

Dan ini dalil agar kita terus semangat melakukan amalan kecil yang mungkin kita anggap remeh dan receh saja.

Imam Ibnu Abdil Barr رحمه الله berkata :

"Tidaklah sepantasnya bagi seseorang yang berakal serta yang beriman untuk meremehkan sedikitpun dari amal-amal kebaikan, bisa jadi dia akan mendapatkan ampunan dengan sebab amal yang paling kecil." (HR. At-Tamhid XII/22)

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Di luar tema bunda.
Usia berapa ya kira-kira anak mulai diajarkan sholat tahajud?
Bangun sebelum adzan subuh.

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Kalau anak-anak bunda dulu usia 5 tahun sudah kami bangunin, meski sholatnya sembari manyun terngantuk-ngantuk.

Tapi karena kebiasaan sejak kecil jadi agak besaran sudah tidak dibangunkan lagi.

🌷5 tahun ya nda alhamdulillah sudah 7 tahun. Note nda.

Kadang suka tidak tega, tapi lebih tidak tega lagi kalau anak salah didikan karena tidak tegaan sih.

🔷Nahh ia, ibarat pohon selagi masih bisa ditegakkan batangnya mumpung masih sebesar kelingking, masih bisa di luruskan tumbuhnya. Kalau sudah sebesar paha susah.

🌷Benar sekali bund, harus tega kalau masalah tauhid. Mending anak nangis daripada nanti besarnya orang tua yang dibikin nangis anak masalah agama ini. Jazakillah Khairan bunda.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Setiap kita punya takdir yang berbeda. Setiap kita punya ujian yang berbeda. Bisa jadi ujian yang kita terima sama. Namun selalu akan berbeda cara kita menyikapinya, namun, setiap kita memiliki kesempatan yang sama.

Karena Rabb kita adalah Allah azzawajalla. Menitahkan kita untuk ittiba' pada Sang Nabi utusan-Nya
Rasulullah ﷺ adalah teladan kehidupan. Sampai akhir zaman nanti. Jika saja kita senantiasa mengikuti Sunnah yang diajarkannya.

Maka insyaAllah kita akan menjadi
Hamba yang beruntung. Setiap kita tercipta dengan segala problematikanya. Untuk itu, teruslah belajar mencari keridhoan-Nya. Sehingga setiap benturan tidak akan membuat kita menjadi rapuh.

Karena sejatinya ujian adalah cara Alloh ﷻ untuk meng upgrade nilai keimanan dalam jiwa kita.

Wallahu a’lam bishawab