Selasa, 29 September 2020

SUAMI ISTRI DI ERA SOSMED



OLeH  : Ustadz Undang Suherlan

   ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…ู† ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ُ


ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆ ุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุฑูƒุงุชู‡
: ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡
ู†َุญْู…َุฏُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุนِูŠْู†ُู‡ُ ูˆَู†َุณْุชَุบْูِุฑُู‡ْ ูˆَู†َุนُูˆุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†ْ ุดُุฑُูˆْุฑِ ุฃَู†ْูُุณِู†َุง ูˆَู…ِู†ْ ุณَูŠِّุฆَุงุชِ ุฃَุนْู…َุงู„ِู†َุง، ู…َู†ْ ูŠَู‡ْุฏِู‡ِ ุงู„ู„ู‡ُ ูَู„ุงَ ู…ُุถِู„َّ ู„َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ูŠُุถْู„ِู„ْ ูَู„ุงَ ู‡َุงุฏِูŠَ ู„َู‡ُ. ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„ุงَّ ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَ ุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ...

ุงู… ุจุนุฏ

Segalanya milik Alloh ๏ทป apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ๏ทป sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ๏ทป.

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ๏ทบ.

PASANGAN suami istri kini harus lebih mawas diri. Media sosial yang begitu terbuka bisa menjadi bumerang bagi keharmonisan rumah tangga. Suami dan istri harus bijak bermedia sosial agar aib keluarga tidak ‘meluber’ hingga ke ranah publik.

Kalimatmu, Harimaumu...

Isi unggahan media sosial bukan tak mungkin mendapat penafsiran berbeda-beda bagi yang membaca.

Meskipun itu sebuah foto, status, atau caption bernada positif.

Apalagi jika media sosial dijadikan wadah untuk berkeluh kesah tentang pasangan secara blak-blakan.

Benarkah apa yang di-post seseorang di media sosial mencerminkan perilakunya?

Apa yang diunggah seseorang tidak 100% menggambarkan kepribadiannya.

Namun tetap saja, apa yang kita unggah di media sosial adalah bagian dari diri kita.

Seringkali karena kita sulit melakukannya di dunia nyata, kita mencari penyaluran melalui media sosial.

Misalnya, kita sebenarnya merasa malu untuk berbicara dengan orang baru, namun ketika mengunggah video (yang notabene hanya berhadapan dengan kamera), kita menjadi lebih luwes dan lancar berkata-kata.

Disisi lain, ketika kita merasa kesepian di dunia nyata, kita memposting hal-hal yang memang menggambarkan kondisi kita saat itu.

Intinya adalah jangan langsung percaya 100% pada apa yang kita lihat di media sosial karena belum tentu benar di kehidupan aslinya.

Bisa jadi itu hanya bentuk pencapaian yang sulit direalisasikan di dunia nyata.

Salah satunya terkait kehidupan pribadi atau rumah tangga.

Berbeda jika yang disajikan adalah prestasi profesional, yang tentu bisa dipertanggungjawabkan dan diuji kebenarannya.

Karena itulah, suami dan istri seperti yang dianjurkan dalam Islam, harus menutup rapat urusan DAPUR rumah tangga dari mata orang lain.

Aib pasangan, bagaimanapun menjadi aib kita.

Sekalipun kita menganggap kalimat yang kita unggah
berupa status atau caption adalah sebuah doa dan pengharapan yang baik, orang lain tetap dapat menginterpretasikannya berbeda.

Seseorang memang harus ekstra hati-hati untuk mengunggah sesuatu ke media sosial.

Misalnya saja sebuah kasus istri yang menulis sebuah doa tentang suami saleh. Siapa sangka banyak orang menafsirkan istri ini sedang mengeluh karena suaminya belum tergolong suami saleh, bahkan mengasihaninya karena menyangka si istri sedang dizalimi suaminya.

Rasanya kalau doa untuk pasangan tidak perlu kita unggah melalui media sosial.

Jadikanlah itu hal pribadi diantara kita dan Alloh ๏ทป.

Suami atau istri boleh mengunggah hal-hal yang masih dapat diterima di ranah publik, seperti hal-hal positif atau hal-hal humoris dari pasangan, tapi bukan mempermalukan.

Jika memang tidak yakin, suami atau istri bisa bertanya pada pasangannya apakah ia keberatan atau tidak bila kita menulis satu cerita di media sosial.

Jangan sampai karena ingin memperoleh hujan likes di dunia maya, kita mengabaikan perasaan pasangan.

Meski apa yang diunggah terkesan ringan dan santai, suami istri harus tetap saling menghormati dan mengerti kebutuhan dari pasangan masing-masing.

Berbicara dampak media sosial, mengapa sebagian orang memilih media sosial sebagai tempat curhat?

Karena media sosial paling mudah di akses dalam kehidupan sehari-hari dan tidak ada biaya yang dibebankan selain pulsa kuota.

Orang bisa menuliskan perasaannya dengan cepat tanpa harus memikirkan perasaan orang lain.

Namun harus diingat, curhat di media sosial seringkali tidak memberikan solusi namun malah memperkeruh masalah.

Jika ada ketidaksetujuan atau rasa kurang sreg terhadap pasangan, kita seharusnya mengungkapkan secara langsung kepadanya.

Jangan memberi kode-kode agar dapat dimengerti melalui media sosial.

Jika kita takut akan marah berlebihan jika berhadapan langsung dengan pasangan, kita bisa menuliskan perasaan kita di atas sehelai kertas atau notes di hp, supaya lega dan amarah sedikit mereda. Setelah itu, barulah kita mengekspresikan perasaan kita dengan cara yang santun.

Lantas, jika tidak bijak mengumbar aib rumah tangga di ruang publik, bolehkah kita selalu mengumbar kemesraan baik itu melalui foto, caption, juga status media sosial?

Selama itu memang kenyataan yang terjadi di kehidupan nyata, tidak masalah. Tapi tetap saja semua yang berlebihan tidak baik.

๐Ÿ’ŽBiar Hubungan Suami Istri Hangat Setiap Hari

Lakukan 3 langkah ini:

๐Ÿ”น1. Komunikasi

Smartphone memang kini sulit sekali dilepaskan dari pandangan kita, termasuk di tempat tidur. Alhasil komunikasi dengan suami pun terbilang jarang. Padahal, face to face saat berbicara sangat dibutuhkan agar hubungan tetap harmonis.

Banyak pasangan yang terbiasa memegang gadget 24 jam, bahkan saat sedang di tempat tidur bersama suami. Bukannya bicara tentang kehidupan atau aktivitas, ini justru malah main smartphone.

๐Ÿ”น2. Ekspektasi Dalam Pernikahan

Kadang kala kita melihat pernikahan begitu indah di sosial media, yang membuat muncul rasa ingin pernikahan seperti itu. Alhasil kita jadi membandingkan pernikahan kita dan berpikir jika pasangan kita tidak sebaik pasangan lain.

Di sosial media orang posting pernikahan bahagia terus, kompak sekali. Ketika kita melihatnya justru kita jadi membandingkan hubungan kita. Dari yang tadinya hubungan baik-baik saja, tapi pas melihat sosial media jadi ada masalah karena kita ingin pernikahan seperti orang lain.

Luruskan niat pernikahan kita karena apa?

๐Ÿ”น3. Minimnya Waktu Berkualitas

Hal ini kerap menjadi batu sandungan dalam pernikahan zaman sekarang. Ketika bertemu justru yang dibicarakan pekerjaan atau keluarga.
Bukan membicarakan tentang rasa berdua.

Jadi jarang sekali bicara dari hati ke hati, padahal berbicara dari hati ke hati ada waktu seperti saat ingin tidur. Tapi sekarang saat mau tidur justru sibuk masing-masing dengan smartphone nya, akhirnya tidak ada waktu yang berkualitas lagi.

Beberapa faktor di atas pun membuat tren perceraian tahun ini semakin meningkat, angkanya sekitar 15-20%. Alasan utama perceraian nomor wahid yakni ketidak harmonisan dalam hubungan rumah tangga.

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari ุงู„ู„ّู‡. Yang salah dari setan karena ane tidak salah apa-apa.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.

 ุงู„ุนู„ู… ุจู„ุงุนู…ู„ ูƒุง ู„ุดุฌุฑ ุจู„ุง ุซู…ุฑ

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 ุฌุฒุงูƒู… ุงู„ู„ู‡ ุฎูŠุฑ ุฌุฒุงุก ุดูƒุฑุง ูˆุนููˆุง ู…ู†ูƒู…...
ูุง ุงุณุชุจู‚ูˆุง ุงู„ุฎูŠุฑุงุช...

ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุฑ ูƒุงุชู‡

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0️⃣1️⃣ Mala hasan ~ Lampung
Assalamualaikum ustadz,

Dari paparan materi diatas, bagaimana jika pasangan yang diajak bicara malahan cuek. Padahalkan ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan pasutri. Bagaimana memperbaiki hubungan yang mulai terasa hambar yang hanya terikat kewajiban saja, tidak ada pembicaraan khusus tentang rasa berdua itu?

Jazaakallahu khoiran.

๐ŸŒธJawab:
Wa'alaikumsalam,

Cari waktu yang tepat untuk bicara dari hati kehati jauhkan atau matikan hp selama bicara.

Ini harus komitmen yang kuat dari semua pihak waktunya bisa menjelang tidur semua hp dimatikan, bicaralah.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Atin ~ Pekalongan
Ustadz, komunikasi yang tidak baik dengan suami membuat istri gemar curhat, baik kepada teman maupun medsos lewat status-statusnya.
Suami tipe orang yang tidak bisa menjadi pendengar yang baik dan mahal bicara. Dia terlalu asyik dengan diri sendiri. Entah berkebun, nonton tv atau hp an.

Salahkah istri jika akhirnya sibuk dengan curhat di luar?

๐ŸŒธJawab:
Curhatlah sama Alloh ๏ทป di sepertiga malam, ingat ketika sholat kita berbisik kepada bumi tapi di dengar oleh langit ceritakan semuanya. Bersandar dan bergantunglah hanya pada Alloh ๏ทป saja.

Tidak ada jaminan ada solusi jika kita curhat kepada orang. Sediakan quality time bersama pasangan minta komitmen atau waktu dari pasangan untuk bicara dari hati ke hati berdua saja dan dalam keadaan jauh dari gadget dan hati kita lagi pada suasana senang.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz kan kita sudah tahu yah bahayanya sosmed dalam rumah tangga bahayalah hp tuh, nah ketika kita mau menikah dan membicarakan atau membuat kesepakatan diantara kita tidak boleh ada hp waktu keluarga yah, begini boleh tidak sih ustadz dan cara yang baik dalam membicarakanya seperti apa?

๐ŸŒธJawab:
Boleh sekali...

Bicarakan dengan keluarga untuk bikin komitmen dan quality time di rumah atur dari jam berapa sampai jam berapa tidak boleh pegang hp semua hp dikumpulkan disatu tempat kalau ada yang melanggar bisa dikenakan denda seperti membersihkan wc dan lain-lain.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum

1. Ayah, bagaimana dengan suami istri yang sering upload kemesraan di medsos?

Apa ada dampaknya nanti ayah kalau dilihat sama yang belum berpasangan jadinya menimbulkan rasa kepingin dan lain sebagainya?

2. Seberapa batasan-batasan tersebut untuk bisa upload ke medsos?

๐ŸŒธJawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Boleh saja tapi tetap dalam porsi yang wajar dan jangan terlalu sering juga.

Kalau ada jomblo yang baper pingin nikah bantu carikan pasangannya.

2. Selama tujuannya untuk dakwah digital silahkan dan semua post kemesraan suami istri dimaksudkan dan diniatkan dalam rangka dakwah.

Batasannya jangan hanya kirim photo saja harus ada narasinya biar orang yang melihat paham maksud dari upload tersebut.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ AnnaKiky ~ Solo
Assalamualaikum,

1. Misal kita dibilang ngebulatuk (ngibul) kalau tidak pasang foto mesra dengan pasangan, bahkan kita sampai dicap tukang halu, bagaimana cara mensikapi dan menghadapi orang yang demikian, bahkan hal ini sampai dibahas di WAG.

2. Yang ke dua, kita sebagai seorang istri harus bisa menutup aib suami, misal pekerjaan suami bukan pekerjaan yang menurut kita tidak hal lah, apa perlu di upload juga, untuk sekedar menunjukkan seberapa kekayaan kita?

Makasih,
Wassalamualaikum

๐ŸŒธJawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Kalau kita mau bermain medsos siapkan diri, jangan mudah baper jika ada nitizen yang menyerang kita.
Abaikan saja postinglah seperlunya jangan berlebihan.
Postinglah kegiatan-kegiatan yang lain di luar masalah keluarga.

2. Yang mau main medsos postinglah hal-hal lain di luar keluarga kalau mau post masalah keluarga yang baik-baik saja dan seperlunya jangan sampai seperti minum obat posting gambar 3x sehari.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Mala hasan ~ Lampung
Ini titipan pertanyaan dari seseorang tadz.

Jika istri terlalu cemburu dan over posesif pada pasangannya, sampai suami menggunakan hp pun tidak diizinkan.
Dan suami merasa tertekan dengan keadaan tersebut. Apakah istri telah melanggar hak suami untuk sekedar bersosialisasi dengan orang lain, karena setiap apapun yang dilakukan istri selalu curiga pada suami.

Bagaimana sebaiknya suami bersikap pada istri yang terlalu cemburu dan curiga?

Jazaakallahu khoiran

๐ŸŒธJawab:
Biasanya seorang istri jadi posesif karena ada sebab. Sebaiknya bicarakan baik-baik antara suami istri tentang hak dan kewajiban.
Hak suami dan kewajiban suami begitu juga hak istri dan kewajiban istri dan semua kendali harus ada pada suami sebagai qowwam bukan pada istri.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Bunda Titin  ~ Surabaya
Assalamu'alaiku Ustadz,

Bagaimana pandangan ustadz dengan banyaknya suami istri yang facebook an dan akhirnya terjadi perceraian karena terjadi perselingkuhan walau lewat media sosial awalnya, sehingga terjadi percekcokan yang akhirnya berpisah.

Apakah tidak lebih baik kalau Aib suami istri tidak untuk dibicarakan di medsos tapi lebih baik kalau kita ada tidak puasnya dibicarakan langsung atau kita komunikasi dengan doa pada Alloh ๏ทป.

๐ŸŒธJawab:
Wa'alaikumsalam,

Medsos bukan sarana untuk berkeluh kesah atau curhat. Urusan keluarga alangkah lebih baik dibicarakan secara langsung.

Jadikanlah medsos sebagai sarana dakwah kita dengan posting motivasi atau sesuatu yang bermanfaat buat ummat.

Wallahu a'lam

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Kita hidup di keramaian informasi harusnya makin bijak dalam membawa diri.

Jadikan medsos sarana dakwah kita.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar