Selasa, 15 September 2020

JAGALAH MUR'UWAHMU WAHAI PEREMPUAN BERHIJAB



OLeH  : Ustadzah Tribuwhana Kusuma Wardani

   💎M a T e R i💎

🌷JAGALAH MUR'UWAHMU, WAHAI PEREMPUAN BERHIJAB


Muslimah paling utama adalah wanita-wanita yang bisa menjaga diri dan agamanya. Ia senantiasa menjaga penampilannya, tidak hanyut pada model, gaya, gebyar dan tren yang justru mengorbankan agamanya sendiri.

Sesungguhnya wanita yang punya budi luhur secara bahasa atau sikap, dia sudah mendominasi 50% agamanya. Berbahagialah jejaka yang memperoleh tipe gadis seperti itu. Dan seharusnya pemuda mengutamakan agamanya. Lihat dulu bagaimana budi baiknya terhadap keluarga, terhadap teman atau masyarakat. Dari sana sudah memperoleh syarat-syarat pemenuhan gadis yang beragama.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya semua agama itu mempunyai akhlak,sedangkan akhlak yang islami ialah sifat malu.” (HR. Imam Malik)

Muslimah yang utama dia bisa menjaga diri dan agamanya. Dia malu dengan jilbab yang dikenakan untuk berbuat dari hal-hal yang dicela agama dan membuat orang lain menjadi mencela ajaran agamanya. Muslimah seperti inilah yang disebut mampu menjaga muru’ah.

Muru’ah adalah sifat yang dimiliki oleh manusia. Dengan sifat tersebut ia bisa membedakan antara manusia dari hewan. Istilah ini digunakan  dalam pengertian mengaplikasikan akhlak yang terpuji dalam segala aspek kehidupan serta menjauhkan akhlak yang tercela sehingga seseorang senantiasa hidup sebagai orang terhormat dan penuh kewibawaan.

Iman Mawardi, menjelaskan soal  muru’ah sebagai “Menjaga kepribadian atau akhlak yang paling utama sehingga tidak kelihatan pada diri seseorang sesuatu yang buruk atau hina.”

Ibnu Qayim al-Jauziah mengatakan bahwa muru’ah berlaku pada perkataan, perbuatan, dan niat setiap orang. Orang yang dapat memelihara perkataan, perbuatan, dan niatnya, sehingga senantiasa berjalan sesuai dengan tuntunan agama, disebut orang yang memiliki muru’ah. Lebih jauh, Ibnu Qoyim membagi muru’ah atas tiga tingkatan.

◼️PERTAMA, Muru’ah Terhadap Diri Sendiri; yaitu mempertahankan dan melaksanakan akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang rendah dan tercela, kendatipun hanya diketahui oleh diri sendiri. 

◼️KEDUA, Muru’ah Kepada Sesama Makhluk; senantiasa berakhlak luhur dan menjauhi akhlak tercela di tengah khalayak ramai.

◼️KETIGA, Muru’ah Terhadap Allah Subhanahu Wata’ala yaitu merasa malu terhadap Alloh ﷻ sehingga membuat seseorang senantiasa berupaya melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya .

Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda, “Kemuliaan seseorang ialah (pada) agamanya dan muru’ah (pada) akalnya dan keluhuran akhlaknya.” (HR. Ibnu Hibban)

Alloh ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang artinya:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاء بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُوْلِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاء وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, putra-putra mereka, atau putra para suami mereka, atau saudara-saudara mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki-kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertaubatlah kamu sekalian kepada Alloh ﷻ, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Dari Abdullah bin Umar r.a, bahwasannya Rasulullah ﷺ bersabda: “Dunia itu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Muru’ah merupakan perhiasan pribadi seorang Muslim dan  bukti keutamaan budi dan tanda kemuliaan pelakunya.

Seharusnya, pakaian jilbab yang kita kenakan, bukan sekedar hiasan. Jilbab yang kita sematkan kata Nabi justru membuat kita menstabilkan perilaku buruk kita. Sebab sesungguhnya seorang muslimah yang berjilbab, ia harus menjaga image atau citra dan karena identitas yang ia bawa adalah identitas agamanya sendiri, Islam. Maka jika ada muslimah yang menggunakan jilbab namun penampilannya jauh dari pakaian yang menutupinya,  sesungguhnya ia telah menjatuhkan muru’ah agamanya.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Bun Tri,

Sebatas apa seorang muslimah bergaya dengan hijabnya.
Sebab ada yang berpendapat, sekalipun berhijab tetap harus modis dan mengikuti trend. Ini bagian dari menjaga martabat juga.

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Boleh berhijab dengan gaya apa saja asal sesuai syariat.

Jika sesuai syariat maka bisa dilihat di surah QS. An-Nur : 30 atau QS. Al-Ahzab : 55

🔹Bagaimana jika sudah sesuai syariat tetapi banyak aksesori dan warna yang mencolok bun?
Misal menggunakan bros besar, ronce-ronce.

🌸Untuk acara tertentu insyaaAllah tidak apa-apa (seperti pernikahan dan sebagainya).
Jika ke pasar dengan aksesoris seperti itu apa yo pas?

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

Ketika Kita nyaman dengan pakaian feminim yang syari tapi orang sekitar menyarankan sekali-kali saja pakai yang tidak syar'i seperti pakai celana untuk keseharian. Kita bolehkah menjawab: "Kita sudah nyaman dengan pakaian syar'i ini" atau ada jawaban yang lain?

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Tetap dengan jawaban seperti itu dan bisa ditambah dengan Sesuai Syariat Agama.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bunda, bagaimana dengan perempuan yang berhijab tetapi masih suka menggunjing atau bahkan rela melepaskan hijabnya hanya demi untuk sebuah pekerjaan?

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Berhijab adalah salah satu perintah dan Alloh ﷻ, seperti perintah-perintah yang lain.

Tidak ada hubungannya antara hijab dengan karakter seseorang tapi berhijab harusnya bisa menjadikan orang tersebut menjaga adab dan akhlaknya.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Rina ~ Bandung
Assalamu'alaikum,

Bunda, bagaimana kalau kita hanya berhijab diluar rumah saja, tetapi kalau dirumah tidak kecuali ada orang asing?

Terima kasih

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Jika sesuai dengan syariat Alloh ﷻ, maka berhijab adalah untuk melindungi diri dari aurat agar tidak dilihat oleh bukan mahram, diluar maupun didalam rumah.

Maka sebaiknya tetap berhijab di rumah jika ada orang lain yang bukan mahram kita.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Yeni ~ Semarang
Dulu sebelum menikah, ketika belum banyak wanita yang memakai hijab, saya pernah dituduh melaporkan atasan saya yang memang bersalah hingga masuk penjara. Padahal saya tidak terbersit sedikitpun niat tersebut apalagi melakukannya. Tapi saya memilih diam dengan tuduhan itu dan semua teman mengganggap negatif hijab saya dengan tuduhan tersebut. Seiring perjalanan waktu akhirnya terjawab sudah siapa yang melaporkan hal tersebut. Saya memilih bersikap diam karena terinspirasi dari sikap Aisyah ra, ketika menghadapi fitnah yang menimpa Beliau. Apakah sikap saya salah dan tidak menjaga muru'ah sehingga beberapa waktu teman-teman jadi berpandangan negatif terhadap hijab. Sampai sekarang pun saya lebih memilih diam jika ada fitnah yang ditujukan kepada saya.

Mohon petunjuk bagaimana sebaiknya bersikap, apakah salah jika saya lebih banyak diam dan membiarkan Alloh ﷻ dan waktu yang akan menjawabnya, Ustadzah?

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Sikap mbak Yeni sudah benar.
Tetap santun dan baik.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Ovi ~ Bandung
Saya sedang dalam kondisi tidak baik, sahabat saya dicaci maki karena berbuat kesalahan, lalu dihinakan oleh partner bisnisnya.

Beliau dicaci maki dengan kalimat, hijabnya yang tidak sesuai dengan perbuatannya, kita semua tahu bahwa jilbab dan akhlak seseorang adalah dua hal yang jauh berbeda.

Ustadzah apa yang harus saya lakukan untuk menenangkan sahabat saya yang sedang bersedih!

🌸Jawab:
Wa'alaykumsalam wr.wb.

Tetap berhijab dan sabar dengan ujian ini.

Jika sahabat mb Ovi dalam posisi yang di dzolimi, insyaaAllah pertolongan Alloh ﷻ akan selalu ada.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Ukhtifillah rahimakumullah...

Jangan sampai kita kalah dengan bidadari di surga karena melanggar syariatnya, naudzubillah...

Tetapkan diri kita dalam agama Alloh ﷻ agar ridho-Nya menyertai kita di manapun kita berada.

Mohon maaf atas segala karena kesempurnaan hanya milik Allah Ta'ala.

Billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar