Selasa, 15 September 2020

KEUTAMAAN MENGHAFAL AL QUR'AN



OLeH  : Bunda Endria Soediono

💎M a T e R i💎

Alhamdulillah...
Allahumma sholi wa salim ‘alaa Nabiyyina Muhammad.

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Bismillah
 لاحول ولاقوة الا بالله

Apa kabar semua?

Alhamdulillah kita jumpa pagi sore ini semoga semua dalam keadaan sehat dan penuh semangat dalam beramal sholih.

Aamiin

Ini bulan Muharram.
Pastinya kita semua sudah paham akan keutamaan tentang bulan Muharram ini Sehingga alangkah ruginya jika diantara kita justru menyia-nyiakannya.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Alloh ﷻ.
kita bincang-bincang tentang keutamaan Qur’an maka tidak ada bilangan waktu yang bisa memenuhi pembicaraan kita.

Karena akan banyak sekali bahkan hingga tiada kata yang bisa kita ucapkan lagi namun apa yang terkandung dalam keutamaan Al Qur’an tidak pernah bisa berhenti diucapkan dan dituliskan.

 ‎والله أعلم بالصواب

Semalam agenda kita adalah tentang keutamaan Menghafal Al-Qur’an dan materi disampaikan via zoom oleh DR. Sarmini, MA, Al Hafidzah.

MasyaAllah sangat bagus dan sangat menginspirasi.

Adapun saya saat ini hanya sekedar memberi peluang bagi grup ini untuk membantu memberi penjelasan-penjelasan apabila ada yang belum dipahami dari materi yang disampaikan atau apa saja yang terkait dengan kegiatan menghafal Qur’an.

Baik diantara poin-poin yang telah saya catat dari kajian semalam adalah ada di bawah.

Dan apa yang insyaAllah nanti saya sampaikan semoga menjadi nasihat dan pengingat serta sumber motivasi bagi diri saya sendiri kiranya bisa mencapainya dengan lebih baik atas rahmat pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Silahkan dibaca dulu kemudian moderator bisa langsung membuka sesi tanya jawab ya ..

Ringkasan Kalinda
Sabtu, 22 Agustus 2020

Bismillah...
Mari kita simak sejenak kajian spesial dengan pemateri spesial,  yakni:
DR. SARMINI, MA, Al Hafidzah.

Dengan Tema :
🌷KEUTAMAAN MENGHAFAL AL QUR’AN

Segala yang ada di dunia ini jika dibanding dengan Al Qur’an maka semua itu tidak ada yang keutamaannya melebihi Al Qur’an. 

Al Qur’an sudah diistimewakan sejak dari diturunkannya.

Tidak ada kebaikan kebaikan yang lebih banyak daripada membaca Al Qur’an.

Alloh ﷻ mengangkat seseorang dengan Al Qur’an dan Alloh ﷻ juga akan merendahkan seseorang karena sebab Al Qur’an.

Al Qur’an juga merupakan syifa’ penyembuh baik jasadi maupun ruhani.

Dan Al Qur’an penuh dengan rahmat. Setiap bersama al Qur’an maka Seseorang akan selalu mendapatkan rahmat dan kedekatan dengan Alloh ﷻ.

Tidak ada yang menjaga otak semakin cerdas melebihi daripada Al Qur’an.

Al Qur’an juga merupakan gizi dan anti virus.

Menghafal Qur’an bagi semua orang pasti bisa. Yang menentukan adalah azzam atau kemauan seseorang dalam mengafalnya.

🔹Pengaruh Qur’an Dalam Urusan Dunia:

√ Barangsiapa yang disibukkan dengan al Qur’an dan berdzikir kepada Alloh ﷻ (dengan dzikir kepada Alloh ﷻ) maka ia akan mendapatkan apa yang lebih baik dari siapa yang berdoa.

√ Alloh ﷻ akan berikan perkara yang lebih afdhol daripada apa yang dimintanya.

🔹Keutamaan Para Penghafal Qur’an Di Akhirat:

◼️1). Menghafal adalah sunnah nya  Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

Jadi seorang yang menghafal Qur’an artinya dia sedang menjalankan sunnah Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam.

◼️2). Menghafal Qur’an juga akan menyelamatkan para penghafalnya. Karena Qur’an itu jika dilempar ke neraka maka tidak akan terbakar.

◼️3). Al Qur’an akan Memberi syafaat bagi para pembaca dan penghafalnya.

◼️4). Kelak di akhirat seorang pecinta Qur’an akan diberi kesempatan menikmati bacaannya di surga.

◼️5). Seorang yang berhak mendapat kemuliaan adalah orang tua dan para penghafal Qur’an walaupun ia seorang yang masih kecil. Beginilah tuntunan Alloh ﷻ dalam berakhlak terhadap Para Penghafal Qur’an.

◼️6). Para penghafal Qur’an adalah keluarga Alloh ﷻ yang ada di muka bumi. Sesuatu yang sudah diniatkan kepada Alloh ﷻ maka pasti mulia dan agung serta istimewa.

Ahlul Qur’an adalah para penghafal Qur’an yang (hafalan) Qur’annya sudah ada di dada.

◼️7). Para penghafal Qur’an derajadnya sama dengan para Nabi hanya saja mereka tidak diberi wahyu.

◼️8). Menghafal Qur’an merupakan cara tercepat untuk mendapatkan Keutamaan dan kemuliaan dihadapan Alloh ﷻ dan Mendapatkan fasilitas (rahmat) yang spesial dari Alloh ﷻ dibanding mereka yang tidak menghafalkan Qur’an.

◼️9). Makmurkanlah hati-hati kalian dengan Al Qur’an. Karena itu para penghafal Qur’an hatinya penuh kemakmuran penuh rahmat. Kehidupannya menjadi berkah dan penuh ridho Alloh ﷻ.

Itulah diantara Keutamaan Menghafal Qur’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Yeni ~ Semarang
Mohon penjelasan bagaimana cara mendidik anak-anak kita bisa mencintai dan hafal Al Quran, mungkin dari mulai mencari jodoh, ketika hamil sampai lahir dan besar.

Alhamdulillah dikaruniai 3 Jundi, insyaAllah dengan perhatian dan pendidikan yang sama, tapi ada 1 anak yang keberatan untuk ikut kajian menghafal Al Quran dengan banyak alasan.  (Mohon doanya agar hatinya bisa dilembutkan lagi dan dengan senang hati bisa menjadi hafidz). Alhamdulillah yang 2 Jundi dengan senang hati dan kesadaran sendiri mengikuti kajian hafal Al Quran.

🌸Jawab:
Bismillah,

Intinya bahwa apa yang kita inginkan dari kebaikan anak kita maka diri kita harus memulainya terlebih dahulu.

Kita didik diri kita menerapkan segala yang membangun kesholihan diri.

Maka dalam prosesnya otomatis akan menjadi cermin bagi anak-anak kita.

Selain daripada itu perlu orang tua memiliki rancangan yang kiranya dapat diterapkan secara konsisten nantinya.

Dan terkait dengan keinginan anak menjadi ahlul Qur’an maka orang tua benar-benar harus bersungguh-sungguh dalam meng upgrade diri didalam ilmu Al Qur’an itu sendiri, mulai dari cara bacanya, istiqomah didalam membacanya, menghafalnya, mengikuti kajian-kajian tafsirnya sehingga saat membaca bisa sekalian melakukan tadabbur, dan juga mengajarkan serta mendakwahkannya.

Untuk itu semua memerlukan azzam niat yang kuat, kesiapan mental untuk bermujahadah (bersungguh-sungguh) dan juga konsistensi dalam setiap tahapan perjuangan.

Untuk itu semua maka DOA dan ILMU merupakan dua hal yang akan mampu menguatkan jiwa dalam menghalau segala kendala yang ada.

Dengan ilmu kita akan termotivasi dan kokoh iman hingga ringan dalam meniti perjuangan menjadikan diri sebagai ahlul Qur’an. Selain itu semangat menularkan ambisi ini juga akan secara otomatis mewarnai orang tua dalam mengarahkan anak-anak menjadi para ahlul Qur’an.

Sedangkan doa. Doa merupakan senjata kita untuk mewujudkan segalanya yang terbaik dari yang kita minta dan kita harapkan. Jangan putus dari doa. Ajukan permohonan tidak hanya saja terkait urusan dunia tetapi dahulukan selalu proposal-proposal yang terkait dengan urusan kebaikan akhirat kita. Terutama dalam perkara meminta agar dimudahkan dalam menjadikan diri sebagai ahlul ilmu dan ahlul Qur’an.

Ada doa yang silahkan dilazimkan:

Allahummaj’alna
Wa ahlanaa wa dzurriyatana
Min ahlil ‘ilmi wa ahlil Qur’aanil ‘adziim birohmatika yaa Arhamar Raahimiin.

Kemudian bagi anak yang belum mau menghafal Qur’an maka doakan khusus. Jangan putus asa dan juga jangan teralalu memaksakan diri serahkan kepada Alloh ﷻ yang penting minta kebaikan baginya.

Demikian bunda.
Semoga Alloh ﷻ rahmati dan berkahi bunda dan keluarga bunda dan mudahkan dalam menjadi para ahlul Qur’an yang berlimpah anugrah dan kemuliaan.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣2️⃣ Dias ~ Bandung
Mohon kiat kiat agar mudah dalam menghafal dan bisa istiqomah?

Jazakillah khair

🌸Jawab:
Bismillah,

Kemudahan dalam menghafal Qur’an itu semua datang dari Alloh ﷻ. Kita hanya dituntut untuk istiqomah didalam niat menghafal saja.

Jadi tidak usah pusing jika tidak hafal-hafal,  karena hafal atau tidak. Selama kita masih mau menghafal maka kita akan terus mendapat tambahan pahala dari setiap huruf yang kita baca dan kita ulang-ulang dalam proses menghafal kita.

√ Kiat Khususnya:
1). Sering-sering membaca dan merenungkan keutamaan sebagai penghafal Qur’an.

2). Memaksakan diri untuk mengikuti kajian tafsir Qur’an. Bisa nanti ikut program MANTIQ ya, setiap sepekan sekali kita Tadabbur Qur’an. Mulailah dari memaksa diri untuk bermajelis Qur’an akan sangat membantu jiwa untuk lebih tertarik lagi mendekat dan mendalami termasuk menghafalkan Kalam-Nya.

3). Bersamai selalu sesama penghafal Qur’an. Jangan pernah tergoda untuk terlepas dari teman-teman yang sama-sama menghafal Qur’an. Larutkan diri dalam kesibukan bersama aktivitas mereka baik offline ataupun online.

4). Banyak berdoa agar ditetapkan hati dalam menghafal Qur’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣3️⃣ Emi ~ Bekasi
Ustadzah, dalam mendidik anak kita harus menjadi contoh.
Nah kendalanya saat futur kita lalai dalam hafalan. Bagaimana solusinya ustadzah?

Jazakillah khair

🌸Jawab:
Bismillah,

Cobalah dengan usaha yang insyaAllah sangat ampuh, yakni perbanyak istighfar.

Karena keadaan jiwa yang bersih akan mudah ayat-ayat Alloh ﷻ melekat padanya. Sebaiknya jika jiwa kotor banyak maksiat yang belum dimohonkan ampunan dari Alloh ﷻ maka Al Qur’an akan sulit masuk ke dada.

Jiwa pun enggan mendekat. Ini Masalah klasik yang harus kita fahami dan juga harus kita terapkan secara keras saat kondisi futur melanda.

Kemudian lakukan muhasabah diri, merenung, memikirkan keadaan diri kita apa saja yang sudah kita lakukan selama ini hingga kita menjauh dari Qur’an.

Pasti ada yang tidak beres dari apa yang kita lakukan diakhir-akhir waktu ini dari aktivitas kita. Periksa dan jika kita telah menemukan sumber sebabnya maka segeralah mohon ampunan kepada Alloh ﷻ dan tutup pintu-pintu maksiat tersebut. STOP dan MOVE ON.

Segera memaksakan diri kembali bersama Al Qur’an. Paksa walaupun belum siap menghafal lagi, tetapi minimal membacanya.

Cari-cari informasi tentang keutamaan menghafal Qur’an dan betapa ruginya bagi yang menyia-nyiakan diri dari aktivitas kedekatan dengan Al Qur’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣4️⃣ Devian ~ Grobogan
Assalamualaikum wr.wb.

Mohon penjelasannya ustadzah dengan kalimat, Alloh ﷻ juga akan merendahkan seseorang karena sebab Al Qur'an. Maksud dari paparan tersebut bagaimana ya ustadzah?

Jazaakillahu khairan

🌸Jawab:
Bismillah,

Maksudnya adalah bahwa bagi kita orang yang beriman, maka sebenarnya banyak cara yang bisa kita tempuh untuk menuju jalan kemuliaan diri. Dan menjadi Ahlul Qur’an adalah salah satu diantara cara yang tercepat dan yang paling afdhol diantara cara-cara yang lain. Karena segala yang terkait dengan Al Qur’an adalah penuh kemuliaan bersamanya.

Orang-orang yang mempunyai perhatian yang istimewa terhadap Al Qur’an akan diberi kemuliaan oleh Allah ‎Subhanahu wa Ta’ala baik di dunia dan di akhirat kelak.

Sebaliknya manusia yang meremehkan Al Qur’an dan tidak mengagungkan maka orang seperti ini akan menjadi bagian dari kelompok manusia yang juga akan direndahkan oleh Alloh ﷻ di dunia dan akhirat.

Perhatikan firman Alloh ﷻ sebagai berikut:

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوْا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُوْرًا

Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan.
(QS. al-Furqan : 30).

Maka jelas seperti saat ini kita lihat di lingkungan kehidupan kita betapa banyak muslim yang masih jauh dari Qur’an. Artinya fakta ini hendaknya menjadi renungan dan bahan introspeksi bagi kita sendiri agar tidak seperti itu.

Seperti kalam-Nya sebagai berikut:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لاَ تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْءَانِ وَالْغَوْا فِيهِ

Orang-orang kafir berkata, "Janganlah kalian mendengar dengan sungguh-sungguh al-Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya."
(QS. Fushshilat : 26).

Ternyata didalam Al Qur’an sendiri Alloh ﷻ sudah terlebih dahulu mengabarkan akan banyak manusia yang merendahkan Qur’an.

Dan apa kiranya balasan Alloh ﷻ bagi mereka yang seperti itu?

Perhatikan dalil berikut:

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُوْلَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ . تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ . أَلَمْ تَكُنْ ءَايَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ . قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَآلِّينَ . رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ . قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلاَتُكَلِّمُونِ . إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ . فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ . إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَاصَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَآئِزُونَ

”Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam naar Jahannam. Muka mereka dibakar api naar, dan mereka di dalam naar itu dalam keadaan cacat. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata: “Ya Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang tersesat. Ya Rabb kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdo’a (di dunia): “Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik. Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan adalah kamu selalu mentertawakan mereka, Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.”
(QS. al-Mu’minun: 103-111).

Firman Alloh ﷻ di atas adalah diantara cara merendahkan manusia yang telah meremehkan Al Qur’an saat di dunia ini.

Termasuk menjadi nasihat bagi kita orang yang beriman maka jangan sampai kita menjadi seorang muslim yang sudah bangga dengan keIslaman kita tanpa mau mempelajari Al Qur’an, membacanya serta mengamalkan ajarannya.

Ini merupakan kerugian besar dan bisa mendapat ancaman yang telah mengacuhkan Qur’an. Hingga kelak kegelapan akan meliputi kehidupan akhirat kita dan di dunia pun kita akan terombang-ambing dalam masalah yang seolah tiada ada hentinya.

Tidak ada kebahagiaan dan ketentraman hidup selama kita jauh dari Al Qur’an.

Karena itu mari kita bersama-sama kembali hidup di atas jalan Qur’an. Kita belajar membacanya, jika kita sudah bisa membacanya maka lazimkan diri untuk selalu membacanya dan tingkatkan keinginan diri mempelajari tafsirnya melalui kajian-kajian yang dan berusaha terus memahami makna-makna ayat-ayat firman Alloh ﷻ yang agung ini. Kemudian bertekad untuk mengamalkan dan juga mendakwahkannya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣5️⃣ Novita ~ Ambon
Apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga hafalan Qur'an supaya yang sudah dihafalkan tidak hilang atau lupa lagi?

Jazakillaah khoir

🌸Jawab:
Bismillah,

Untuk menjaga hafalan tidak lain adalah dengan meminta kepada Alloh ﷻ agar ditetapkan didalam dada kita hingga akhir hayat kita.

Mintalah agar ayat-ayat yang telah kita hafalkan menjadi bekal yang akan menjadi cahaya bagi kita kelak di akhirat dan memberi syafaat seizin Alloh ﷻ.

Jadi keimanan kita akan keutamaan-keutamaan Al Qur’an harus terus kita jaga agar setan tidak masuk dan merusak pikiran kita hingga semangat kita mengendor ukhti. OK?

Dan hal lain yang penting adalah berusahalah ketika bersamaan menghafal Qur’an kita juga sekalian memahami makna ayat-ayat yang kita sedang hafalkan. Setidaknya setiap ayat kita fahami makna secara garis besarnya.

Kemudian jangan kita malas membawa hafalan kita pada sholat-sholat kita. Atau minimal pada sholat-sholat tertentu yang kita siap untuk menikmati hafalan kita di dalam sholat kita.

Lain hal sebagaimana jawaban-jawaban yang terdahulu ya silahkan dibaca dari pertanyaan-pertanyaan ukhtifillah yang lain ‎ان شاء الٌله akan cukup melengkapi.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣6️⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum

1. Bagaimana caranya mengajak anak-anak usia 6 tahun supaya mau ikutan menghafal Al Quran sejak dini? Adakah cara-cara unik supaya anak-anak antusias menghafal al quran?

2. Apakah seusia saya 33 tahun bisa menjaga hafalan dengan baik. Bagaimana cara menjaga hafalan-hafalan kita supaya tetap lancar menghafal karena kesibukan dan faktor usia kita sekarang?

Jazaakillah

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
1. Mengajak anak kecil menghafal cukup dengan selalu melibatkan mereka pada aktivitas kita saat menghafal Qur’an.

Dan yang terpenting pada usia itu kita matangkan ilmu tajwidnya. Walaupun ada Sebagian orang tua yang juga sukses mengajak mereka menghafal sebelum mereka menguasai tajwid.

Semua bisa dicoba dan diterapkan kemudian pilih mana metode yang tepat nantinya.

Hal terpenting lain yang tidak boleh kita lupakan adalah bab kosistensi orang tua dalam menjaga kesholihan dirinya sendiri dan juga dalam menerapkan pakem atau idealisme serta rancangan-rancangan yang sudah disusun.

Kemudian juga kuatnya tekad dalam bab perbentengan anak terhadap segala bentuk kebiasaan atau gaya hidup atau apalah yang intinya bisa mempengaruhi konsentrasi dan ketertarikan anak terhadap kegiatan menghafal Qur’an. maka itu semua harus dijauhkan dan sebisa mungkin dihilangkan dari anak.

Seperti: TV , HP , Games dan lain sebagainya.

2. Pertanyaan kedua tentang ukhti yang masih usia 33 tahun...
MasyaAllah ini mah anti masih muda sekali say.

Kalau yang sudah di atas 50 tahun saja masih bisa menyelesaikan hafalannya mengapa anti harus berkecil hati.

Perbanyak mencari tahu apa Keutamaan menghafal Qur’an di dunia dan di akhirat. Dan rasakan bagaimana bahagianya saat diri dekat dengan Qur’an walau belum juga hafal dengan kuat tapi lisan kita basah dengan lantunan ayat-ayat Alloh ﷻ maka sakinah akan kita peroleh dan rahmat serta penjagaan-Nya setiap saat akan kita dapati.

Pendek kata tidak ada batasan usia dalam menghafal Qur’an dan mari kita berazzam untuk terus menjadi penghafal Qur’an sampai nafas terakhir yang kita hembuskan.

Semoga kita semua termasuk pada ahlul Qur’an yang dimuliakan Alloh ﷻ di dunia dan di akhirat. Dan akan mendapatkan keberuntungan yang besar yang hanya akan diperoleh bagi seorang penghafal Qur’an saja.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣7️⃣ Hesti ~ Surabaya
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Jika ada orang yang S3 bin Sampun Sepuh Sanget atau orang yang Warga Usia Lanjut tapi baru mengenal Agama Islam maka apa yang harus dilakukan dan mulai darimana?

Jazakilah khoir

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
Tentunya harus ada tekad untuk mempelajari agama Alloh ﷻ ya. Dan yang urgent adalah memahami makna apa maksud bertauhid kepada Alloh ﷻ dan kemudian sambil mempelajari syariat ibadah maghdhoh dan istiqomah dalam melaksanakannya. Seperti Sholat 5 waktu.

Itu aja, sembari berjalannya waktu mempelajari yang lain.

Alhamdulillah saya sedang membuka program baru (kelas baru bagi yang benar ingin belajar agama Islam dari tahapan awal). Mungkin nanti bisa menghubungi panita ya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣8️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bunda, bagaimana cara atau tips supaya kita ini yang bukan usia anak atau remaja ini bisa mudah dan semangat dalam MENGHAFAL AL QUR'AN tanpa rasa malu dan ragu apalagi kata terlambat dalam mempelajarinya?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
Pertanyaan ini hampir sama dengan pertanyaan nomor sebelumnya ya. Silahkan dibaca jawaban-jawaban dari pertanyaan sebelumnya.

Akan tetapi secara khusus saya tambahkan saja disini bahwa menghafal Qur’an itu bagi setiap manusia pasti bisa. Tidak ada manusia yang tidak bisa menghafalkan Qur’an. Apapun dan bagaimanapun keadaan mereka.

Karena Alloh ﷻ sendiri yang mengabarkan didalam surat al Qomar bahwa Al Qur’an itu mudah untuk dipelajari oleh manusia, yaitu :

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

”Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur`ân untuk (menjadi) pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran?” (QS. Al Qomar: 17)

Demikian jika Alloh ﷻ sudah menjamin maka tidak ada yang perlu diragukan lagi. Hanya kesiapan dan kekuatan niat kita saja apakah kita mau atau tidak menghafal Qur’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

0️⃣9️⃣ Anty ~ Bekasi
Assalamu'alaikum Bunda Endria,

Bun mohon tipsnya agar mudah menghafal dan hafalan kita tidak cepat hilang. Apakah dengan sering kita marah, Salah satunya bisa membuat hafalan kita jadi hilang.
Untuk anak-anak lebih mudah menghafal.
Kenapa seusia saya sulit untuk menghafal?

Jazakillah khoir bunda.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
Untuk Pertanyaan ini jawabannya juga bisa ditemukan pada Catatan sebelumnya ya (tanya jawab nomor-nomor  sebelumnya, bi idznillah).

Tambahan saja bahwa jadilah jiwa yang kuat dan berpendirian teguh. Jangan mudah goyah dan terbawa arus sekeliling kita.

Jaga hubungan kedekatan kita dengan Alloh ﷻ dan terus berusahalah mencintai al Qur’an dari sisi apa saja.

Karena segala yang terkait dengan Al Qur’an adalah kemuliaan dan penuh rahmat.

Sedangkan apa yang diluar itu adalah melalaikan dan bahkan menjerumuskan pada kerendahan dan juga kekacauan jiwa serta kesengsaraan hidup baik sejak di dunia ini hingga kelak di akhirat nanti, na’udzubillahi mindzalik.

Bertekadlah menjadikan diri kita dan anak-anak kita atau minimal salah satu diantara anak kita yang menjadi penghafal Qur’an. Agar cahaya dan pintu rahmat sellau meliputi kehidupan keluarga kita.

Dan kemuliaan akhirat akan kita raih pula.

لاحول ولاقوة الا بالله

Demikian ya ukhti...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

1️⃣0️⃣ Fida ~ Tangerang
Bunda, bagaimana cara agar bisa istiqomah menghafal Al Qur'an?

🌸Jawab:
Baca  jawaban dari pertanyaan nomor 2 ya.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

1️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum,

Ustadzah kita punya niat ingin begtu hafal Qur'an tapi tekadnya belum kuat dan tidak segigih apa yang diniatkan. Bagaimana yah ustadzah caranya biar niat dan tekad kita itu sejalan dan walaupun kita hidup dilingkungan yang seperti ini, fitri ingin bisa hafal Qur'an sama artinya. Tapi yahh begitu kadang fitri berfikir begini apa yang bisa hafal Qur'an itu harus duduk di pesantren dan memperdalam ilmu di sana seperti begitu ustadzah.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah,
InsyaAllah jika memang niat kuat dan ikhlas pasti dengan doa yang tulus Alloh ﷻ akan berikan jalan.

Hanya saja dalam setiap keadaan setelah berazzam kita tidak juga boleh berpangku tangan.

Lakukan apa saja yang bisa menjadi bukti dari niat kita walaupun sekiranya itu sesuatu yang kita anggap remeh. Karena Alloh ﷻ itu Maha Membalasi setiap amal yang murni. Bersih dari segala niat menyekutukannya, dalam hal ini jauhi niat untuk riya’ karena ini tanda niat yang tidak murni, ternoda oleh kesyirikan.

Kemudian hal-hal kecil yang dimaksud bisa jadi apa saja yang terlintas pada diri kita yang sebenarnya itu adalah hidayah, maka ikuti dan terus ikuti hingga yang sedikit akan semakin besar dan berarti.

Demikian ketika iman sudah dipasang di hati maka harus diikrarkan didalam bentuk amal ketaatan. Yakni seperti ikuti jalan-jalan teman-teman yang bergabung dalam halaqoh Qur’an. Apalagi saat ini sudah ada ide baru menerobos keadaan wabah halaqoh via online. Ternyata banyak yang telah membuktikan bahwa upaya seperti itupun oleh Alloh ﷻ juga diberi hasil.

Kemudian percepat tentang ilmu-ilmu yang terkait dengan tahfidzul Qur’an.

Pendek kata segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas menghafal Qur’an termasuk kajian-kajian tafsir Qur’an yang kita sudah dengan mudah mengikutinya maka tekuni agar hati kita semakin terbuka dan jiwa kita semakin tertarik dalam mendekat pada kecintaan terhadap Qur’an.

Mengapa kecintaan terhadap Qur’an harus menjadi salah satu landasan yang menyempurnakan niat kita?

Karena jika cinta kita akan bersemangat. Menghafal Al Qur’an itu selain modal iman,   butuh rasa cinta yang dahsyat dari segala sisi yang terkait dengan Alloh ﷻ dan Al Qur’an itu sendiri. Karena al Qur’an merupakan Kalamullah. Dan apa yang dinisbatkan kepada Alloh ﷻ adalah agung lagi penuh Rahmat.

Sebagaimana kita tahu Al Qur’an itu dari sejak turunkannya saja penuh dengan peristiwa yang agung. Yakni diturunkan pada Bulan yang Mulia (Ramadhan) dan di waktu yang Mulia (Lailatul Qodar). Dan saat itu juga Para Malaikat yang Mulia Alloh ﷻ kerahkan untuk menjalankan tugas-tugas yang mulia dari-Nya.

Kemudian diturunkan pada manusia yang paling agung dan mulia yakni Nabi Muhammad ﷺ. Sebagaimana kita tahu tentang kemuliaan beliau dimana surga yang akan dimasuki oleh satu manusia pun bahkan para Nabi dan para Rasul terdahulu sebelum Nabi Muhammad ﷺ memasukinya, masyaAllah ya...

Begitu pula bagi hamba-hamba setelah Baginda Rasul ﷺ dari mulai kalangan Sahabat Rodhiallahu’anhuma. Sampai pada generasi-generasi setelahnya hingga saat ini mereka semua mendapatkan gelar kehormatan sebagai ahlul Qur’an yang dijanjikan kemuliaan di dunia dan di akhirat.

Di dunia mendapat keistimewaan yang banyak. Sedangkan di akhirat juga diberi ke Istighfar yang hanya mereka saja yang mendapatkannya sebagai pemuliaan dari Allah ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala.

Bahkan kelak mereka diberi izin Alloh ﷻ untuk memberi syafaat bagi manusia lain yang telah diketok palu masuk neraka untuk diangkat masuk ke surga-Nya.

Gambaran berbagai keutamaan di atas tentu tidak dapat diraih tanpa adanya iman, perjuangan dan kesungguhan yang maksimal.

Jika hanya angin-anginan maka ingatlah bahwa diluar sana banyak saudara kita yang lebih bersungguh-sungguh dalam mewujudkan azzamnya untuk menjadi seorang penghafal Qur’an.

Hal ini harus menjadi renungan kita. Jika kita telah siap berkorban, siap untuk fokus dan bersungguh-sungguh maka pasti Alloh ﷻ akan memberi apresiasi pada kita.

Berkorban dan berjuang disini bisa jadi dalam segala hal ya. Pikiran, waktu, terbuangnya kesenangan, kebiasaan yang tidak mendukung kesuksesan menghafal, bahkan juga korban terkait kelelahan fisik dan materi. Ini semua insyaAllah akan dilalui dengan mudah bagi jiwa yang bersungguh-sungguh atas rahmat dan Pertolongan Alloh ﷻ.

Jangan bilang aku sudah tua. Karena lihatlah yang lebih tua dari kita masih ada yang menghafal.

Jangan bilang aku lemah dalam fisik. Lihatlah betapa banyak orang yang (maaf) tidak sempurna fisiknya (cacat). Apakah mereka itu buta matanya bahkan ada yang lumpuh hampir seluruh organ tubuhnya kecuali matanya dan telinganya saja.

Maka itu semua harus menjadi tamparan bagi kita yang masih suka beralasan.

Dengan penjelasan ini sebagai nasihat bagi diri saya sendiri dan juga ukhti penanya agar kiranya kita tidak lagi banyak mengemukakan alasan untuk tidak menghafal Al Qur’an.

Bahkan bertekadlah untuk menghafal Qur’an sepanjang hidup kita. Pasang niat untuk menjadi penghafal Qur’an 30 juz. Berusahalah dengan sungguh-sungguh dan kuatkan doa serta perjuangan lahir batin untuk terus istiqomah.

Semoga Alloh ﷻ sampaikan niat kita dan Alloh ﷻ berkahi dan ridhoi.

Allahu Musta’an.

 ‎والله أعلم بالصواب

1⃣2️⃣ Lusy ~ Pekalongan
Untuk menghafal Qur'an apakah dalam artian 30 juz, apa semampunya? Mohon maaf karena faktor usia mungkin ya jadi proses menghafal berjalan lambat.

🌸Jawab:
Bismillah,

Dalam beramal sholih serta amal kebajikan apapun maka berniatlah sebaik mungkin. Karena amal kita insyaAllah akan diterima Alloh ﷻ sesuai dengan apa yang kita niatkan.

Demikian pula dalam perkara menghafal Al Qur’an ini.

Jangan berniat untuk menghafal juz 30 saja atau beberapa juz saja. Tetapi berniatlah untuk menjadi penghafal Al Qur’an 30 juz.

Masalah hasil itu Alloh ﷻ yang menentukan. Tetapi niat ada pada diri sanubari kita. Dan amal perjuangan kita adalah modal kita. Sedangkan keuntungannya adalah Alloh ﷻ yang akan memberikan balasan.

Seperti kalau kita ingat bagaimana sih perjuangan Maryam saat beliau akan melahirkan Isa’ ibn Maryam?

Dalam keadaan hamil besar beliau sangat lemah dan tidak ada satu manusia pun yang ada dan membantunya.

Keadaan lapar haus,
lalu siapa yang menolongnya?

Hanya Alloh ﷻ ilhamkan untuk menggoyangkan pohon kurma maka berjatuhanlah buah kurma yang siap dimakan hingga memenuhi kebutuhannya.

Perhatikan firman-firman Allah ta’ala berikut ini:

فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا

“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.”
(QS. Maryam: 22)

Kemudian...

وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا.

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”
(QS. Maryam: 26)

Jadi dari kedua ayat di atas jika kita mau merenungkan bahwa betapa Alloh ﷻ itu sangat mencintai dan menghargai hamba-Nya yang dalam keadaan sedikit kesempatan, atau penuh kesulitan dan jauh dari kelapangan tetapi ia mau berusaha dan berTawakal kepada-Nya.

Saat itu Maryam tahu bahwa kurma tidak mungkin jatuh dengan goyangan tangan yang lemah apalagi ia sambil menahan sakit menjelang melahirkan.

Akan tetapi perhatikan, keteladanan Maryam dalam bertawakal kepada Alloh ﷻ secara total hingga iapun tetap berusaha mengambil sebab untuk terjadinya sesuatu yang ia inginkan terjadi dengan menyandarkan harapannya kepada Alloh ﷻ. Ia tidak pasrah saja tanpa berbuat apa-apa dan tidak putus asa dari pertolongan Alloh ﷻ.

Maka Alloh ﷻ benar-benar berikan hasil dan pertolongan yang banyak.

Jadi ibrah atau pelajaran yang bisa kita ambil dalam perjuangan menghafal Qur’an ini adalah jangan kita mudah putus asa. Teruslah berusaha dan sempurnakan usaha kita dengan tawakal dan doa.

InsyaAllah pasti akan membuahkan hasil. Serahkan semua kepada Alloh ﷻ dalam setiap tapakan perjuangan ini.

Semoga Alloh ﷻ mudahkan bunda penanya dalam berjuang menghafal Al Qur’an dan Alloh ﷻ berkahi kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

 ‎والله أعلم بالصواب

1️⃣3️⃣ Ratna ~ Rantau Prapat
Assalamu'alaikum bunda,

Kan banyak sekali manfaat menghafal dan membaca Al Qur'an. Jadi kapan waktu terbaik untuk menghafal Al Qur'an Agar mudah di dapat bunda?

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Dalam menghafal Al Qur'an terkait caranya maka tidak bisa disamakan satu orang dengan yang lain.

Masing-masing seharusnya terus mencari pijakan-pijakan yang tepat untuk diterapkan bagi dirinya sendiri.

Ada baiknya memang bertanya sana sini tentang pengalaman yang telah membuahkan hasil. Silahkan saja dicoba, akan tetapi secara inti akhirnya akan kembali pada diri kita dan keadaan kita masing-masing.

Seperti ada yang ba’da ashar lebih mudah menghafal, ada yang ba’da Isya’, ada pula yang setelah lepas jam 12 malam atau menjelang subuh.

Kapan saja kita menemukan waktu dimana kita bisa menikmatinya maka jangan lepas kesempatan tersebut.

Bisa saat kita sendirian dan ditengah keheningan. Tetapi ada juga sebagian orang yang justru saat sedang berhalaqoh tahfiz dimana suara para penghafal yang lain saling bersautan dia malah merasuk hafalannya.

Jadi jangan remehkan suatu waktu, hargai semua waktu dan optimislah karena waktu adalah milik Alloh ﷻ dan bisikan pesimis merupakan pintu setan maka tutup rapat-rapat. Buat hati selalu senang bersama Qur’an, selalu merasa kebersamaan itu Allah ta’ala sedang menyaksikan dengan seksama. Dan lain sebagainya.

Semoga Alloh ﷻ merahmati dan memberkahi amal anti saat bersama Al Qur’an.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Banyaklah berdoa meminta kepada-Nya.

Allahu Musta’aan.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Temukan kejujuran bahwa saat diri kita sedang dekat dengan Al Qur'an maka kita merasakan kebahagiaan. Padahal saat itu keadaan kita juga sedang dekat dengan Alloh ﷻ Sang Pemilik Kalam. Penguasa Alam dan Penentu Nasib dari Segala Keadaan.

Maka ikatkan raga dan jiwa kita selalu dengan Qur'an agar Rahmat dan Ridho-Nya tidak pernah menjauh dari diri kita selamanya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar