Selasa, 15 September 2020

SCREENING PRA PERSALINAN DI MASA COVID-19



OLeH   : Khoirunnisa Yurliyana, S.Si.T.,M.Kes

๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุง๏ทฒِุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…

Peserta Class Ibu Hamil yang dirahmati Alloh ๏ทป.

Materi bahasan kali ini yaitu tentang pemeriksaan atau Screening Pra Persalinan Di Masa Covid-19. Di bahasan ini, Saya mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI no.HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19) juga berdasarkan Permenkes RI No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual dan mengacu pada Buku KIA, 2019.

Konsepnya adalah pelayanan kesehatan pada ibu hamil tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan persalinan, nifas, kesehatan bayi baru lahir.

Pastinya ibu hamil semuanya sudah pernah mendapatkan materi tentang pelayanan kesehatan dalam ANC terpadu dari Ibu Bidan Devi.

Pelayanan Antenatal Terpadu baiknya didapatkan oleh semua ibu hamil, karena setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai resiko mengalami penyulit atau komplikasi. Karenanya setiap ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai standar dan terpadu untuk mendapatkan pelayanan kehamilan yang berkualitas.

Peserta Class Ibu hamil yang dirahmati Alloh ๏ทป.

Pelayanan Antenatal Terpadu berhubungan erat dengan pemeriksaan atau Screening Kehamilan Trisemester Ketiga karena ada pengulangan pemeriksaan, dan tambahan pemeriksaan di pandemi covid-19 adalah pemeriksaan swab covid-19.

Ibu hamil peserta Class Ibu Hamil disini apakah sudah memiliki buku KIA? Yuuk kita buka buku KIA nya. Pemeriksaan Antenatal Terpadu itu ada 10 T:

๐Ÿ”น1. Ukur Tinggi Badan Dan Timbang Berat Badan

Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali pemeriksaan kehamilan untuk deteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilo selama kehamilan atau kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Adapun pengukuran tinggi badan hanya dilakukan satu kali saja yaitu pada pertama kali pemeriksaan kehamilan. Tujuannya adalah untuk menapis adanya faktor risiko Panggul Sempit pada ibu hamil. Karena berdasarkan penelitian pada umumnya tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm dapat meningkatkan risiko terjadinya CPD yaitu Cephalo Pelvic Disproportion (panggul sempit).

๐Ÿ”น2. Ukur Tekanan Darah

Pengukuran Tekanan Darah dilakukan setiap kali kunjungan, untuk mendeteksi apakah tekanan darahnya itu normal atau tidak.

๐Ÿ”น3. Menilai Status Gizi

Dengan cara pemeriksaan LILA (Lingkar Lengan Atas), di trisemester pertama dan trisemester ketiga, untuk deteksi, adakah ibu hamil mengalami KEK (Kurang Energi Kronis). Ibu hamil disebut KEK jika ukuran Lila <23,5 cm dan dapat beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

๐Ÿ”น4. Ukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai apakah sesuai dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur hamil kemungkinan ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin.

๐Ÿ”น5. Menentukan Presentasi Janin Dan Denyut Jantung Janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester kedua dan selanjutnya setiap kali kunjungan kehamilan. Pemeriksaan ini untuk mengetahui letak janin, posisi atau presentasi janin.

Denyut jantung janin yang normal adalah 120x/menit -160x/menit. Kalau kurang dari 120 atau lebih dari 160x/menit berarti janin tersebut mengalami gawat janin maka segera rujuk.

๐Ÿ”น6. Screening Imunisasi Tetanus

Disebut Screening karena ibu akan ditanya status imunisasi tetanusnya sejak ibu bayi hingga saat dilakukan Screening Tetanus.

Jika hasil screening tetanus ibu hamil bel lengkap (T5), maka ibu hamil harus diberikan imunisasi Tetanus difteri (Td) untuk mencegah penyakit tetanus pada ibu dan bayi.

Pemberian imunisasi Td tidak perlu diberikan apabila status T sudah mencapai T5 yang harus dibuktikan dengan buku KIA, kohort dan atau rekan medis.

Wanita usia subur yang sudah mendapatkan 5 kali imunisasi tetanus (T5) berarti mendapatkan manfaat perlindungan dari tetanus >25 tahun.

๐Ÿ”น7. Pemberian Tablet Tambah Darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah (TTD) setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual. Baiknya minum TTD dengan air sari buah untuk membantu penyerapan zat besi ditubuh menjadi maksimal.

๐Ÿ”น8. Pemeriksaan Laboratorium

√ Paket Pemeriksaan Laboratorium Bagi Ibu Hamil Adalah:

1. Tes pemeriksaan darah :
a) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan.
b) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (anemia).
c) Tes HIV.
d) Tes Sifilis.
e) Tes HBsAg.
f) Tes Malaria (bagi yang tinggal di daerah endemik malaria).

2. Tes pemeriksaan urin (air kencing) = protein urin dan reduksi urin.

3. Tes dahak, pada ibu hamil yang mengalami batuk lebih dari 2 Minggu.

4.  Tes Covid-19, yaitu berupa tes rapid covid-19 atau tes swab covid-19.

๐Ÿ”น9. Konseling Atau Penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan, dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi.
Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.

๐Ÿ”น10. Pengobatan
Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil maka akan dirujukkan ke dokter.

Peserta Class Ibu Hamil yang Saya banggakan,  ternyata banyak ya rangkaian pemeriksaan yang harus dijalani oleh
ibu hamil. Hal ini adalah untuk mempersiapkan persalinan agar berjalan lancar dan khususnya di masa pandemi ini ada tambahan pemeriksaan, yaitu tes swab covid-19 dan atau rapid test covid-19, kenapa? Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan ibu hamil yang akan bersalin dan melindungi pasien lainnya yang akan dirawat serta melindungi tim medis yang akan menolong ibu dalam persalinan ibu.

Jika hasil pemeriksaan covid-19 nya positif atau reaktif maka rumah sakit akan menerapkan pemisahan alur pasien infeksius dan non infeksius.

Ibu hamil disebut sebagai golongan rentan terinfeksi virus corona, walaupun belum ada bukti yang kuat bahwa kehamilan di tengah pandemi covid-19 akan menyebabkan masalah dengan perkembangan bayi atau keguguran tapi ibu hamil harus tetap waspada terutama jika sudah memasuki masa-masa akan melahirkan yaitu di trisemester ketiga.

Ibu hamil rentan mengalami penyakit akibat perubahan hormonal sehingga membuat daya tahan tubuh ibu hamil menjadi lebih rendah karenanya protokol keamanan kesehatan sebelum persalinan harus lebih ketat untuk ibu hamil dan tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan juga akhirnya menjadi rentan juga terinfeksi dari pasien yang diperiksanya.

Sebenarnya, penyakit covid-19 ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Tapi, karena ibu hamil adalah termasuk kelompok yang rentan dan covid-19 juga cenderung dapat menemukan komplikasi dan gejala yang lebih berat maka ibu hamil di trisemester ketiga itu wajib melakukan tambahan pemeriksaan yaitu rapid test dan atau swab covid-19.

๐Ÿ“๐ŸŒท๐Ÿ“
Peserta Class Ibu Hamil yang dirahmati Alloh ๏ทป.

Seluruh ibu hamil trimester ketiga diwajibkan melakukan pemeriksaan tanpa terkecuali karena tidak semua orang yang terpapar covid-19 itu mengalami gejala covid-19.

Semua kita juga disarankan untuk menerapkan Social Distancing dan kini disebut juga sebagai Physical Distancing untuk mengurangi resiko terpaparnya covid-19 dan jika harus keluar rumah batasi jarak dengan orang lain minimal 1,5 hingga 2 meter dan hindari kerumunan atau tempat-tempat yang ramai, selain selalu menjalani pola hidup sehat, untuk memperkuat daya tahan tubuh. Jadi PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat).

๐Ÿ”ถ Bagaimana Sih Cara Mencegah Penyebaran Covid-19:

◼️1. Bersihkan Tangan Secara Rutin.

Gunakan sabun dan air atau cairan pembersih tangan berbahan alkohol.

◼️2. Selalu Jaga Jarak Aman Dengan Orang Yang Batuk Atau Bersin.

Jadi harus selalu pakai masker, kalau perlu pakai Face Shield.

◼️3. Hindari Menyentuh Mata, Hidung Dan Mulut.

Saat batuk dan bersin tutup mulut dan hidung. Jadi jangan dibiarkan terbuka.

◼️4. Tetap Di Rumah.

Apalagi kalau ibu merasa tidak enak badan. Kemudian jika ada demam, batuk atau kesulitan bernafas segera cari bantuan medis.

◼️5. Menghindari Kerumunan Yang Tidak Diperlukan.

InsyaAllah seluruh tindakan-tindakan ini apabila dilakukan ini dapat melindungi ibu hamil, keluarga dan orang lain di sekitar ibu.
Aamiin...

Salah satu perbedaan dari tes swab covid-19 dan rapid test covid-19 yaitu dari jenis sampel yang diambil. Kalau rapid test itu dilakukan dengan mengambil sampel darah yaitu menggunakan antibody igg dan igm yang ada dalam darah.

Kalau tes swab covid-19 mengambil dari sampel lendir yang diambil dari hidung maupun tenggorokan karena dua area tersebut menjadi area virus untuk menggandakan dirinya. Pemeriksaan swab ini dinilai lebih akurat karena virus corona itu akan menempel di bagian dalam hidung atau tenggorokan saat masuk ke dalam tubuh. Hasil akhir dari pemeriksaan pcr swab ini nantinya akan benar-benar akan memperlihatkan virus sars covid-19 di dalam tubuh seseorang.

Bu, pada saat melaksanakan swab usahakan jangan tegang ya, karena kalau tegang maka akan rasanya sakit.

√ Berikut gambaran pemeriksaan swab covid-19:

1) Tes swab covid-19 Melalui Hidung:
Pasien akan diminta untuk meniup nafas melalui hidung guna memastikan tidak ada sumbatan dengan posisi sedikit mendongak ke atas, alat swab tersebut dimasukan ke dalam lubang hidung pasien hingga mencapai bagian belakang hidung. Di situ petugas akan mengambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik. Kemudian alatnya dikeluarkan.

2) Tes swab covid-19 Melalui Tenggorokan: Pasien akan diminta buka mulut lebar-lebar kemudian petugas akan memasukan alat swab ke mulut pasien hingga mencapai bagian belakang tenggorokan karena swab itu tidak boleh menyentuh lidah jadi memang benar-benar harus terbuka lebar mulut nya. Kemudian petugas akan mengambil sampel dengan menyapukan dan memutar alat swab tersebut selama beberapa detik.

Memang pemeriksaan swab ini akan terasa tidak nyaman tapi seluruh pasien atau seluruh ibu hamil sebaiknya tetap kooperatif. Jadi mengikuti apa yang dianjurkan oleh petugas agar proses pengambilan sampelnya selesai dengan baik dan mendapatkan hasil yang akurat.

Demikian gambaran pemeriksaan swab covid-19.

๐ŸŒดKemarin ada teman,  qadarullah suaminya positif covid-19, istri lagi hamil 8 bulan, sudah di-swab, alhamdulillah hasilnya negatif istrinya, Bubid.

๐Ÿ’ŠAlhamdulillah

Kemudian Suaminya dilakukan penanganan apa mba' Kiki?

๐ŸŒด Iyaaa Bubid, awalnya dikirain DBD, karena rapid 2x negatif tapi kok demamnya tidak turun-turun. Jadi di-swab, baru tahu positifnya.

๐Ÿ’Š Iya mba' Kiki, karena gejala-gejala covid-19 memang hampir mirip dengan penyakit lainnya.

๐ŸŒด Memang kadang suka takut, Bubid.

๐Ÿ’Š Memang begitu mba' Kiki, kebanyakan pasien takut di swab covid-19.

Karena mendengar cerita-cerita kalau di swab covid-19 itu sakit.
Padahal kalau relax, InsyaAllah tidak sakit.

๐ŸŒดSudah keburu cemas duluan ya, Bubid.

๐Ÿ’Š Iya.

Pemeriksaan swab covid-19 di puskesmas untuk ibu hamil adalah gratis Bu, tapi kalau di RS pastinya membayar. Tes swab covid-19 di RS disegerakan pelaksanaannya karena berdasarkan kebutuhan darurat pasien.

Jadi, jika umur kehamilan ibu sudah memasuki trimester ketiga, baiknya segera mendaftar ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan swab covid-19 ya ibu, agar kita bisa aman dan saling melindungi dari covid-19. InsyaAllah. Aamiin

Wallahu a'lam

๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Ada teman yang qadarullah hasil swab nya positif, begitu dirawat, istrinya langsung dicek juga sama tim medis di sana.
Istri teman itu lagi hamil 8 bulan, alhamdulillah negatif hasil swab nya, tapi balita beliau (usia 1 tahun), positif, Bubid, tapi si dedek disuruh dikarantina mandiri saja di rumah sama ibunya,
Alhamdulillah sekarang semuanya sudah negatif.

Yang mau ditanyakan,
1. Kira-kira apa saja yang menjadi faktor-faktor bisa tertular atau tidaknya virus ini ya, Bubid?

2. Berarti tidak semua hasil swab positif, dikarantina di rumah sakit ya, Bubid?

๐Ÿ’ŠJawab:
Alhamdulillah...
Semua hasil pemeriksaan keluarga temannya mba' Kiki sekarang sudah negatif covid-19 semua ya.

1) Faktor penularan covid-19:
A. Kontak dengan benda yang terpapar virus covid-19 oleh penderita.

Karenanya dianjurkan untuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau dengan hand sanitizer setiap kali habis menyentuh sesuatu, atau saat sebelum dan sesudah makan, dan beraktifitas. Serta pastikan tangan tidak menyentuh nata, hidung maupun mulut.

B. Selalu menerapkan etika batuk dan bersin, Karena virus covid-19 ini media penularannya melalui udara juga.

C. Hindari kerumunan, jaga jarak aman satu setengah meter sampai 2 meter, untuk menghindari terkena droplet dari penderita.

2) Benar mba' Kiki. Tidak semua orang dengan gejala covid-19 hasil swab nya positif covid-19.

Setelah di tes rapid covid-19 positif juga belum tentu hasil swab nya positif covid-19.

Bahkan ada juga yang rapid covid-19 nya negatif, pas di swab ternyata hasilnya positif.

Yang berlaku di RS sebagai penetapan status covid-19 pasien adalah dari hasil swab covid-19.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

1. Apakah test swab sebelum atau sesudah program Hamil?

2. Test swab di saat kehamilan berapa bulan dan berapa Kali?

3. Ketika lahir apakah akan di-swab juga anaknya?

4. Bagaimana menjaga mood ibu Hamil ketika pandemi ini?

Itu dulu dari Saya. Terima kasih.

๐Ÿ’ŠJawab:
Waalaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh bunda Serra

1. Untuk program pemerintah saat ini adalah ibu hamil di usia kehamilan trimester 3, sebagai persiapan persalinan.

2. Dimulai di usia kehamilan 28-35 minggu, hanya 1x.

Jika hasilnya reaktif (positif covid-19) maka segera dirujukkan ke RS.

3. Bagi ibu bersalin yang reaktif covid-19, maka dilakukan protap persalinan covid-19 untuk mencegah penularan covid-19 ke bayinya, maka diharapkan bayinya tidak tertular covid-19 dari ibunya.

4. Mood ibu hamil penting dijaga, dengan cara husnudzon ke Alloh ๏ทป setelah memastikan diri mengikuti protokol kesehatan covid-19 dengan sebaik-baiknya.

Memang pastinya banyak ibu hamil yang cemas jika melahirkan di RS tapi menjadi pilihan yang terpaksa harus dipilih jika terjadi kondisi darurat yang mengharuskan melahirkan di RS.

Jadi...
Upayakan sehatnya ibu selalu, lakukan setiap anjuran bidan, dokter, lakukan pola hidup bersih dan sehat, jangan lupa bahagiakan hati, karena hati yang penuh cinta juga dapat meningkatkan status kesehatan ibu hamil. InsyaAllah. Aamiin

Wallahu a'lam

๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Screening atau pemindaian ibu hamil trimester 3 sebagai screening pra persalinan wajib dilakukan untuk mengetahui keadaan ibu hamil yang akan bersalin, melindungi pasien lain yang sedang dirawat, serta melindungi tim di RS agar memudahkan penolong persalinan menerapkan pemisahan alur pasien infeksius dan non infeksius.

Jangan takut, jangan tegang, tetaplah relax saat pemeriksaan covid-19 dilakukan, jaga kesehatan dengan baik dan selalu ikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19, serta jangan lupa penuhi hati dengan cinta.

◼️SAYANGI KELUARGAMU

√ Peduli protokol kesehatan.
√ Patuhi protokol VDJ (ventilasi, durasi, jarak).
√ Usahakan beraktifitas diluar rumah untuk hal esensial saja.

80% penderita covid-19 adalah Asymptomatic (tanpa bergejala).

◼️PERHATIKAN PROTOKOL VDJ (VENTILASI DURASI JARAK) DI LINGKUNGAN RUMAH

Setiap rumah tangga memiliki faktor risiko penularan covid-19 yang berbeda. Seperti: Setiap keluarga memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda, jumlah orang yang keluar rumah berbeda (misal: untuk bekerja), jumlah keluarga yang tinggal di satu atap, luas rumah tinggal dan seterusnya.

Walaupun sulit untuk benar-benar menghilangkan kemungkinan terkena covid-19, setiap keluarga dapat meminimalisir resiko penularan dengan memperhatikan faktor VDJ di rumah dan keluarga.

√ VENTILASI: Buka pintu dan jendela agar udara segar mengalir. Hindari berada di ruangan tertutup khususnya dengan anggota keluarga yang rentan dan keluarga yang sering keluar rumah.

√ DURASI: Sediakan kamar terpisah jika ada anggota keluarga yang harus bekerja di luar rumah dan kurangi interaksinya dengan anggota keluarga yang rentan.

√ JARAK: Jika memungkinkan, anggota keluarga yang bekerja di luar diharapkan menjaga Social Distancing dan gunakan masker di sekitar keluarga lainnya, khususnya lansia atau balita.

Jangan bawa transmisi virus ke rumah dan keluargamu.

Semangat sehat ya, Bu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar