Selasa, 15 September 2020

PELAJARAN DARI THE WORLD OF THE MARRIED



OLeH  : Bunda Rizki Ika S.

 ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

ุจِุณْู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู…ِ ุง๏ทฒِุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…

Salah satu drama Korea Selatan yang menjadi perbincangan warga net Tanah Air belakangan ini adalah The World of The Married. Penulis Joo Hyun berhasil mengemas drama dengan latar belakang perselingkuhan ini dengan sangat memukau. Setiap episodenya disebut-sebut mampu menguras emosi sehingga selalu mengundang komentar warganet di dunia maya.

Di negeri asalnya, drama ini juga memiliki rating yang tinggi. The World Of The Married mengalahkan drama Sky Castle yang sebelumnya memiliki rating yang tinggi.

Drama ini bercerita tentang pasangan menikah yang kehidupan rumah tangganya mulai berantakan karena pengkhianatan, yang pada akhirnya menghadirkan kebencian di antara mereka.

Ji Sun Woo (Kim Hee Ae) adalah sosok yang terlahir dari keluarga seorang dokter. Jin Sun Woo menikah dengan Lee Tae Oh (Park Hae Joon) dan mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Joon Young.

Ji Sun Woo menjalani kehidupan yang tampaknya sempurna dengan keluarga yang damai, cinta suaminya yang tak berubah, dan putra yang baik. Namun, ketika celah mulai terbentuk dalam kebahagiaannya, hidupnya mulai berubah.

Sementara itu, Lee Tae Oh bermimpi menjadi seorang sutradara film terkenal. Lee Tae Oh menjalankan sebuah bisnis hiburan dengan bantuan istrinya. Meski Lee Tae Oh mencintai istrinya, tetapi dia jatuh ke sebuah hubungan yang berbahaya.

Bercermin dari The World of The Married, kita bisa menyaksikan rapuhnya kehidupan rumah tangga yang dibangun bukan berdasar pada keimanan. Semata ketertarikan secara fisik maupun non fisik (yang dimanifestasikan dengan terminologi cinta), ternyata tidak menjamin kehidupan pernikahan yang bahagia.

Kisah perselingkuhan The World of The Married bukan hanya kisah fiktif, tapi banyak terjadi di dunia nyata. Linea Research Korea (unit Korea dari raksasa asuransi AS CIGNA) dan sebuah klinik seksolog lokal telah mensurvei kurang lebih 1.100 warga Korea berusia 20 tahun atau lebih berdasarkan usia, pekerjaan, dan tingkat pendapatan.

Survey ini menemukan bahwa 50,8 persen pria yang disurvei, dan 9,3 persen wanita yang disurvei, berselingkuh dari pasangan resmi mereka minimal satu kali. Lalu 40 persen pria lainnya berpikir "menyewa layanan seks bukan perselingkuhan", meski ini adalah bentuk penyelewengan terhadap institusi pernikahan.

Hasil survey juga menemukan pria berusia 50-an sebanyak 53,7 persen mengatakan bahwa mereka telah menipu istri mereka. Sedangkan untuk wanita usia 50-an, sebanyak 9,6 persen mengatakan mereka pernah berselingkuh saat menikah. Subhanallah!

Kehidupan di Barat, termasuk di Korsel (yang juga mengadopsi peradaban sekular) yang serba materialistis dan liberal, sesungguhnya adalah akar masalah maraknya perselingkuhan.

Perempuan yang bahkan memiliki status lebih mapan secara finansial, telah menafikkan kepemimpinan laki-laki dirumah. Perempuan dan laki-laki kedudukannya setara, tidak boleh saling intervensi satu terhadap yang lainnya, bahkan prempuan bisa menentukan kapan dia mau melayani suami dan kapan tidak.

Laki-laki akhirnya tidak memiliki kendali dan kontrol terhadap istrinya. Mau pulang jam berapa, mau ngapain saja, ya terserah. Bahkan perempuan bisa menolak punya anak, menolak mengasuh anak, atas nama kesetaraan gender.

Inilah beberapa hal yang memicu terjadinya perselingkuhan. Kehidupan yang serba bebas, tanpa aturan agama (hubungan laki-laki dan perempuan di rumah tidak diatur syariat), kehidupan laki-laki dan perempuan di luar rumahpun tidak diatur syariat, serba bebas, ikhtilat dimana-mana khalwat juga tidak masalah, aurat ditampakkan dijalan-jalan, media bebas menampilkan konten-konten pornografi, maka wajar jika perselingkuhan tidak terelakkan.

Maka, mengambil ibrah dari kehidupan yang sekular tersebut, yakni kehidupan yang menafikkan agama, kita harus lebih bersemangat dulu mengkaji Islam, serta memperjuangkan kehidupan yang Islami.

Baik yang sudah menikah, maupun yang masih single, jangan bosan menuntut ilmu agama, khususnya seputar kehidupan rumah tangga. Sebab Alloh ๏ทป pun akan meminta pertanggungjwban kita kelak atas kehidupan rumah tangga yang kita jalani.

Mungkin itu dulu ya, kita lanjutkan ke forum diskusi.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadzah,

Apa yang harus dilakukan seorang istri jika suaminya selingkuh terus menerus tapi selingkuhnya hanya lewat chat. Bagaimana hukumnya menurut agama?

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah...

Istri harus amar ma'ruf nahi munkar, yakni menasihati suami atas apa yang sudah dilakukannya. Jika tidak memungkinkan menasihati secara langsung, bisa dengan meminta bantuan pihak ketiga, seperti mertua atau orang tua, sahabat yang disegani oleh suami, dan seterusnya.

Justru sebelum terjadi keburukan yang lebih jauh, meski lewat chat sementara chatnya jelas mengarah kepada perbincangan khusus (hubungan privat) laki-laki dengan perempuan, maka harus segera berupaya menghentikannya.

Dalam Islam jelas hukumnya. Chat antara laki-laki dan perempuan yang tidak ada kepentingan syar'i didalamnya, maka haram. Kepentingan syar'i misalnya, jual-beli, sewa-menyewa, urusan medis, pendidikan (misal kursus bahasa Arab dengan Ustadz).

Begitu, Ukhti.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

0️⃣2️⃣ Evi ~ Jakarta Selatan
Assalamualaikum,

1. Bagaimana sikap kita sebagai istri menyikapi situasi rumah tangga yang kurang harmonis karena pihak ketiga, antara lain campur tangan orang tua suami, adik ipar kadang saudaranya yang kepo akan rumah tangga kami?

2. Bagaimana seharusnya  kami sebagai suami istri menghadapi penyebab keretakan hubungan suami istri yang dikarenakan pihak suami yang mempunyai pergaulan di area kerja bersama teman-temannya kadang main sampai larut malam, janjian makan-makan (ngariung dirumah teman) yang nota bene nya ada teman perempuannya?

Terimakasih

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah...

1. Komunikasikan dengan suami bahwa ketika laki-laki dan perempuan berumah tangga, maka merekalah yang berhak menentukan visi-misi rumah tangganya, bukan orang lain. Suami-istri sudah menjadi entitas baru yang kuat, berdiri sendiri, tidak boleh diintervensi siapapun. Maka ini harus dipahami oleh suami maupun istri, sehingga jika ada pihak-pihak yang hendak intervensi, suami-istri akan dengan tegas menolak.

Misalnya, ayah, ibu, atau pak dhe, terimakasih masukannya, saran-sarannya, insyaAllah kami pertimbangkan.

Jadi keputusan tetap di tangan suami atau istri, bukan di tangan orang lain.

2. Sekali lagi, kunci keharmonisan suami-istri ada pada KOMUNIKASI. Jangan berpersepsi atau berasumsi sendiri-sendiri. Kan dia seharusnya sudah tahu, kan mestinya dia berpikir begini dan begitu, dan seterusnya. Itu namanya asumsi atau persepsi sendiri.

Maka komunikasikan apa yang membuat istri tidak nyaman, apa yang tidak disukai istri, apa yang membuat istri sedih atau marah, dan seterusnya. Sampaikan dengan ma'ruf kepada suami, dengan bahasa yang tidak menggurui.

InsyaAllah dengan NIAT memperbaiki hubungan rumah tangga, disertai komunikasi yang baik, rumah tangga akan sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Mudah-mudahan membantu ya, Ukhti.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

0️⃣3️⃣ Bakti ~ Kebakkramat
Assalamualaikum,

Misal suami meminjami uang kepada teman ceweknya satu kantor dan suami tidak jujur pada istrinya dan suatu saat ketahuan sama istrinya, terus sebagai istri apa yang harus dilakukan ustadzah?

Mohon solusinya, terimakasih.

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Pinjam-meminjam termasuk muamalah yang dibolehkan syariat, bahkan jika harus terjadi antara laki-laki dengan perempuan, itu boleh hukumnya, tidak ada larangan sama sekali.

Kasus suami meminjamkan uang kepada teman kantor yang perempuan, itu juga tidak menyalahi syariat meski tidak menceritakan kepada istri. Karena uang suami adalah haknya, dan suami boleh mengelolanya sesuai dengan pertimbangannya.

Jika istri merasa terzalimi, yakini dulu kondisi memberi pinjaman kepada orang lain tersebut membuat nafkah untuk kebutuhan istri dan anak tersendat, maka istri lebih utama menegur suami. Ini adalah bentuk cinta yang sesungguhnya, yakni menjauhkan suami dari perilaku yang tidak disukai Alloh ๏ทป.

Begitu, Ukhti.

๐Ÿ”นKetidakjujuran suami itu mungkin apa karena takut tidak dapat ijin dari istri apa mungkin bisa karena ada perasaan njih ustadzah?

๐ŸŒทNah, ini perkara lain yang harus dibuktikan. Karena bisa jadi suudzhan dan fitnah kepada suami jika dugaan kita salah.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

0️⃣4️⃣ Dede ~ Tangerang
Assalamualaikum,

Saudara saya baru menikah terus si suami chat dengan perempuan lain tapi chat tersebut dihapus oleh suami dan diapun berbohong sama istrinya dan istrinya pun mulai tidak percaya dengan dia tapi suaminya malah marah apa yang harus di lakukan oleh saudara saya itu?

Terimakasih

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah...

Istri harus amar ma'ruf nahi munkar, yakni menasehati suami atas apa yang sudah dilakukannya. Jika tidak memungkinkan menasihati secara langsung, bisa dengan meminta bantuan pihak ketiga, seperti mertua atau orang tua, sahabat yang disegani oleh suami, dan seterusnya.

Justru sebelum terjadi keburukan yang lebih jauh, meski lewat chat sementara chatnya jelas mengarah kepada perbincangan khusus (hubungan privat) laki-laki dengan perempuan, maka harus segera berupaya memghentikannya.

Dalam Islam jelas hukumnya. Chat antara laki-laki dan perempuan yang tidak ada kepentingan syar'i didalamnya, maka haram. Kepentingan syar'i misalnya, jual-beli, sewa-menyewa, urusan medis, pendidikan (misal kursus bahasa
Arab dengan Ustadz).

Begitu, Ukhti.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

0️⃣5️⃣ Aini ~ Boyolali
Maaf ustadzah.
Uang suami itu apa bukan haknya istri juga.
Jadi singkatnya. Uang suami uang istri juga. Uang istri tetap uang istri sendiri.

Minta penjelasannya ustadzah.
Maaf kan diri yang fakir akan ilmu ini.

๐ŸŒทJawab:
Memang benar, ada hak istri dalam harta suami, termasuk dalam gajinya. Namun hak yang dimaksd bukan seluruhnya, tapi hak dalam perkara nafkah yang ma'ruf.

Suami tetap punya hak mengelola hartanya akan diperuntukkan bagi apa. Mungkin suami juga harus menanggung nafkah orang tuanya, adik perempuannya, dan seterusnya.

Yang jelas, suami tidak boleh zalim kepada istri atas pemenuhan kebutuhan-kebutuhan asasiyahnya (sandang, pangan, papan). Jika sampai zalim, maka suami perlu diberi masukan.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Membangun pernikahan (rumah tangga) tidak semudah membangun rumah (bangunan fisik). Maka bagi yang belum menikah, persiapkan dengan baik. Bagi yang sudah menikah, upgrade diri menjadi pribadi istri yang lebih baik lagi. Agar sakinah, mawadah, warahmah bukan sekedar angan, tapi menjadi kenyataan.

Dan yang sudah menikah semoga diberikan selalu kesabaran dan keikhlasan dalam menjalani rumah tangga menerima segala kekurangan dan kelebihan dan saling mengingatkan dalam kebaikan bersama menggapai jannah-Nya.

ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَّุงุจ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar