Selasa, 31 Agustus 2021

SAHABAT PENGHUNI SURGA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎SAHABAT PENGHUNI SURGA

Alhamdulillah, saat ini masuk ke dalam pembahasan sahabat yang seperti apa yang mengantarkan kepada surga.

Memiliki sahabat yang baik, sahabat yang senantiasa menunjukkan ke jalan Alloh ﷻ, sahabat yang senantiasa mengingatkan kepada kebaikan dan manfaat adalah sebuah keharusan. Sahabat yang baik tidak hanya memberikan manfaat di dunia tetapi memberi manfaat di akhirat.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda, dari Abu Musa ra berkata, ''Perumpamaan kawan yang baik dan yang jelek bagaikan pembawa misik (minyak wangi) dengan peniup api tukang besi, maka yang membawa misik adakalanya memberimu atau engkau membeli padanya, atau mendapat bau harum daripadanya. Adapun peniup api tukang besi, jika tidak membakar bajumu atau engkau mendapat bau yang busuk dari padanya.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah ﷺ bersabda,

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai." 
(HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)

Untuk memfasilitasi hal ini, Alloh ﷻ memberikan keutaamaan kepada seseorang untuk memberikan syafaat kepada sahabatnya yang lain, agar mereka bisa sama-sama masuk surga dan berkumpul kembali.
Hasan Al- Bashri berkata,

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)

Surga adalah negeri kemuliaan yang abadi, negeri yang penuh dengan kenikmatan yang sempurna, yang tidak ada cela sama sekali. Berbagai kenikmatan telah Alloh ﷻ persiapkan di sana. Dalam hadits qudsi, Alloh ﷻ berfirman:

“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik di hati manusia.” (QS. as-Sajdah: 17)

Kemudian Rasulullah ﷺ berkata, “Kalau mau, silakan kalian baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka."  (HR. al-Bukhari no. 3244)

Dalam bersahabat menuju surga tidak terbatas oleh ruang dan waktu maupun kondisi situasinya, maka sibukkan dengan akhirat dunia mengikutinya.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Karanganyar
Assalamu'alaikum Ustadz.

Bagaimana menghadapi teman yang imannya masih zig zag?
Setiap hari minta dikirimin tausyiah, tapi kadang dia masih bergabung dengan komunitas yang kurang baik?

Mohon pencerahannya, Syukron.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Bila imannya masih zig zag, maka berikan tausiyah agar menyadarkan ia perkara hal yang kurang baik menuju hal yang baik. Kalaupun telah berusaha, maka hadirkan ia dalam majelis dan do'akan ia agar mendapat hidayah.

Wallahu a'lam

0️⃣2⃣ Annisa ~ Solo
Assalamu'alaikum ustadz. 

Ketika kita mengikuti kajian, baik online maupun ofline, perkumpulan komunitas islami, dan lainnya, sudah termasuk berteman dengan orang-orang yang beriman? Sedangkan terkadang kita belum mengenal satu sama yang lain.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Mengikuti kajian secara online dan offline meskipun tidak saling kenal akan tetapi sangat bermanfaat dan dapat menebarkan kebaikan akan di tempat kan dalam surga. Bila bermanfaat dan barokah ilmu yang diterima olehnya dapat diamalkan kembali.

Wallahu a'lam

0️⃣3⃣ iDa ~ Ciamis
Ustadz, ada suatu saat kajian online kita bergabung ikhwan dan akhwat. Terus kita tidak membuka kamera, karena ada rasa sungkan. Tapi di satu sisi, kita seolah-olah tidak menghargai pengisi acara, seperti bicara sendirian. Apakah ini tidak menyalahi adab dalam menghadiri majlis?

🔷Jawab:
Sebenarnya tidak berbicara sendiri, dalam menebarkan kebaikan ada dalam mengacu unsur ilmu. Membuka kamera ataupun menutup kamera, ada dalam memahami isi yang disampaikan, bukan berarti berbicara sendiri, tentu ada yang menyampaikan, tentu ada yang menyimak. Bila paham dapat di amalkan, kalaupun menutup kamera tidak menyalahi dalam adab dalam menghadiri majlis, seperti hal nya berada di tempat asli majlis secara offline.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Qori ~ Cikampek 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadz, bagaimana caranya agar kita bisa menjadi sahabat yang rindui surga dan bisa makin taqarrub ila llah dan bisa brusaha untk jadi hamba yang taat?

Mohon pencerahannya ustadz.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Caranya dengan berkumpul bersama dengan hamba yang mengajak ke dalam surga dan mengajak bersama sebagai penghuni surga.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Berkumpul bersama dengan penghuni surga maka ikuti ia dengan taat kepada Rabb nya dan Rasul-Nya serta pemimpin yang Hanif kepada-Nya.

Wallahu a'lam

MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH DENGAN GROWTH MINDSET

 


OLeH: Bunda Nurhamida

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

Assalamualaikum  warahmatullah wabarakatuh 

Senang bisa berada di grup ini. Semoga Alloh ﷻ senantiasa menuntun kita meniti jalan keselamatan.

Ba'da tahmid dan shalawat, izinkan saya berbagi tentang pentingnya kita memahami dua pola pikir yang umumnya dimiliki oleh banyak orang. Orang yang selalu merasa nyaman di zona aman dan orang yang menyukai tantangan sehingga hidupnya lebih berwarna.

Izinkan saya berbagi tentang MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH DENGAN GROWTH MINDSET.

Hasil penelitian memperlihatkan cara 77 responden menyikapi pembelajaran jarak jauh atau Belajar dari Rumah. Pada umumnya mereka merespon secara negatif. Respon positif hanya dua saja. Hal ini menunjukkan cara berpikir tetap (Fixed Mindeset atau FM). Pandemi dan PJJ dianggap sebagai ancaman dan sesuatu yang selamanya menjadi sesuatu yang menggelisahkan.

🌸MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH DENGAN GROWTH MINDSET
 
KOL Bidadari Surga
Selasa, 31 Agustus 2021/
22 Muharram 1443 H

◾PENELITIAN TENTANG SIKAP ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING
Oleh Forum Alumni Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (Deasy Rosanti)

~ Membuat orang tua menjadi lebih dekat dan lebih mengenal sifat dan watak anak.
~ Orang tua memiliki banyak waktu bersama anak.
~ Mengganggu aktivitas orang tua.
~ Orang tua merasa kerepotan dengan pembelajaran daring.
~ Menyita waktu orang tua.
~ Membuat anak tidak semangat belajar.
~ Anak cepat bosan.
~ Anak sulit memahami materi pelajaran.
~ Mengurangi pembentukan karakter dan etika anak.
~ Membuat anak kurang bersosialisasi.
~ Membuat anak kurang disiplin.
~ Mengganggu kesehatan anak.
~ Mengurangi motivasi belajar anak.
 
◾BAGAIMANA SIKAP YANG SEHARUSNYA DI BANGUN?

✓ HARAPAN
Keadaan kembali normal seperti sedia kala, atau new normal.

✓ KENYATAAN
1. Pembelajaran Online atau PJJ baru memulai masanya.
2. Pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhir.

Padahal, banyak pakar pendidikan mulai menyatakan, pembelajaran daring atau aktivitas manusia dengan menggunakan teknologi informasi dengan format digital, baru saja dimulai. Kegiatan pendidikan masa depan akan bertumpu pada pembelajaran online. Demikian pula dalam berbagai lini. 

Maka, sikap yang harus sudah mulai dibangun adalah, menyesuaikan diri dengan situasi yang ada dan merencanakan langkah yang sesuai.

Jika kenyataannya new normal harus berlaku dan kita mau tidak mau harus berteman dengan teknologi digital, yang tentu saja pada sebagian kalangan merasakan adanya gagap teknologi, maka teori tentang pola pikir tumbuh yang diajukan   Prof. Carol. S. Dweck dari Standford University, menjadi pilihan yang tepat.

◾KENALI MINDSET ANDA!

Mindset adalah kumpulan keyakinan atau cara berpikir yang akan menentukan reaksi dan pemaknaan seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. 

◾MELIHAT DENGAN CARA BERBEDA
(Prof. Carol S.Dweck)

 "Failure ia an opportunity to grow"

🔹GROWTH MINDSET

~ "I Van learn to do anything I want"
~ "Challenges help me to grow"
~ "My effort and attitude determine my abilities"
~ "Feedback ia constructive"
~ "I am inspired by the success of others"
~ "I like to try new things"

"failure ia the limit of my abilities"

🔹FIXED MINDSET

~ "I'm either good at it or I'm not"
~ "My abilities are unchanging"
~ "I don't like to be challenged"
~ "I Van either do itu, or I can't"
~ "My potential ia predetermined"
~ "When I'm frustrated, I give up"
~ "Feedback and criticism are personal"
~ "I stuck to what I know"

◾MENGENAL DUA POLA PIKIR ATAU MINDSET

Fixed vs Growth

✓ FIXED : Keyakinan bahwa seseorang lahir dengan kecerdasan dan kemampuan yang tetap dan tidak dapat diubah lagi.

✓ GROWTH : Keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan seseorang bisa dikembangkan secara tidak terbatas lewat proses belajar dan usaha.

Growth Mindset (GM) dilambangkan dengan otak dengan gambar tanaman yang tumbuh. 
Menandakan orang dengan GM senantiasa berpikiran terbuka, melihat berbagai bisa berubah selama ada upaya melakukan perubahan, bersedia menerima tantangan, tidak melihat kesulitan itu sesuatu yang dapat menghambat, melainkan menjadi sahabat. Karena kesulitan mendorong seseorang  berpikir untuk mencari solusi. Latihan berpikir dalam menemukan solusi atau upaya untuk meningkatkan kualitas diri dengan melakukan banyak stimulasi, menandakan terjadinya banyak sinapsis dalam otak. Sinapsis yang terus bergerak ini disimbolkan dengan tumbuhan. 

Sedangkan FM dilambangkan dengan otak dengan gambar gembok. Mengapa gembok? Karena orang dengan FM biasanya lebih suka berada di zona nyaman. Malas untuk melakukan sesuatu yang baru, malu jika ia harus membuat kesalahan atau gagal dalam mencoba hal baru. Akhirnya ia lebih sering menghindari tantangan.  Ketiadaan tantangan ini menunjukkan sinapsis otak tidak terjadi. Ia hanya akan hidup pada bagian yang sering distimulasi saja. Itulah sebabnya simbolnya gembok, terkunci.

★ Fixed Mindset: Percaya bahwa talenta atau bakat seseorang bersifat tetap, sukses dan gagal tergantung takdir. Oleh karena itu menghindari tantangan dan kegagalan dengan cara membatasi diri dari hal-hal yang beresiko.

★ Growth Mindset: Percaya bahwa segalanya dapat dipelajari, sukses atau gagal ditentukan oleh usaha. Oleh karena itu tantangan dan kegagalan harus diterima sebagai sarana untuk dapat terus tumbuh dan berkembang.

✓ 5 Area Kunci

Tantangan : Ibu jari

Usaha :  jari telunjuk
 
Kritik : jari tengah
 
Kesuksesan orang lain : jari manis

Rintangan : jari kelingking

Ini adalah 5 Area Kunci yang dibuat Prof. Dweck untuk membedakan bagaimana orang dengan FM dan GM merespon sesuatu. Silakan dibaca kelima area tersebut dan bagaimana FM dan GM meresponnya.

Bagaimana sikap yang harus dibangun oleh orang tua atau guru yang memiliki pola pikir GM?

🌸Kenali Bagaimana Karakter FM dan GM Dalam Merespon 5 Area Kunci

🔸1. TANTANGAN ATAU CHALLENGES

★ Fixed Mindset
 
Dihindari agar tetap kelihatan pintar dan hebat.
 
★ Growth mindset

Dihadapi sebab ada keinginan kuat untuk belajar dan berkembang.
 
Kenali bagaimana FM dan GM mengelola 5 Area Respon.

🔸2. USAHA ATAU EFFORTS

★ Fixed Mindset
Dianggap sebagai sesuatu yang negatif. Jika seseorang harus berusaha mencoba, maka dia akan dianggap kurang pintar.
Ketika ada peluang, merasa takut gagal atau terlihat bodoh oleh orang lain.

★ Growth Mindset
Bekerja keras dengan usaha yang terbaik sebab ini jalan menuju hasil yang baik dan sukses.
Jika gagal, tidak merasa malu, melainkan menjadikan landasan untuk usaha berikutnya hingga berhasil.

🔸3. KRITIK ATAU CRITISIZM

★ Fixed Mindset
Kritik dianggap sesuatu yang negatif. Tidak peduli betapapun baiknya, akan ditolak.

★ Growth Mindset
Dianggap sesuatu yang penting yang sangat berguna dan dapat membantu dalam pembelajaran.

🔸4. KESUKSESAN ORANG LAIN ATAU SUCCESS OF OTHERS

★ Fixed Mindset
Dilihat sebagai ancaman sehingga membuat gelisah dan tertekan.
 
★ Growth Mindset
Dijadikan sebagai sumber inspirasi dan pembelajaran.

🔸5. RINTANGAN ATAU OBSTACLES

★ Growth Mindset
Tampak tegar saat berhadapan dengan kendala dan pantang mundur.

★ Fixed Mindset
Cepat menyerah saat berhadapan dengan kendala dan biasanya segera mundur.
 
🌸MENJADI ORANG TUA DENGAN GROWTH MINDSET DI RUMAH

1. Saya percaya anak saya bisa belajar dan berhasil.

2. Saya percaya anak saya unik dan pembelajar yang cerdas.

3. Saya percaya bahwa saya harus membantu anak saya agar ia memiliki keyakinan bahwa ia adalah anak yang baik dan pembelajar yang tangguh.

4. Saya percaya jika anak saya tidak paham satu materi atau kesulitan menguasai satu ketrampilan,
berarti saya harus mencari cara lain untuk membantunya.

5. Saya percaya bahwa anak saya harus diberi tantangan dan juga pujian
untuk keberanian mengambil resiko serta menghadapi tantangan.

Pada tahap awal (tangga 1-4), biasanya anak (mulai paud hingga remaja) cendrung tidak mau melakukan sesuatu jika tidak distimulasi dengan keras. Cendrung menyerah, tidak mau melakukan karena merasa tidak mampu, atau tidak percaya diri karena sering diremehkan, atau merasa sering dicap IQ-nya sedang saja, tidak mungkin pintar seperti yang rangking 1, sehingga anak lebih suka mager (malas gerak). Nah, pada situasi ini, intervensi psikologis harus diberikan oleh orang tua atau guru agar anak bisa berpindah dari keadaan malas menyerah menjadi memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu. Intervensi psikologis ini berupa kalimat-kalimat positif yang memberi rasa aman, mendorong keberanian anak dan memberi jaminan bahwa ia tidak akan dicela manakala melakukan kesalahan.

Silahkan berlatih, bagaimana orang GM merespon hasil penelitian tersebut. Apakah anda bisanya?

Simbol otak GM otak FM. Mau pilih yang mana?

Nah, jika dikaitkan dengan posisi sebagai muslim, kita sudah diajarkan Alloh ﷻ melalui Rasulullah ﷺ dengan membaca QS. Ali Imran 190-191.

Dalam ayat itu disebutkan bahwa orang yang terbaik itu adalah orang yang selalu mengingat Alloh ﷻ dalam berbagai keadaan. Memikirkan kebesaran Alloh ﷻ dan penciptaan-Nya. Orang ini disebut Ulul Albab. 

◼️Ciri-ciri Manusia Ulil albab antara lain: 

~ Mereka senantiasa yang mengingat dan melibatkan Alloh ﷻ dalam kondisi apapun seperti keadaan berdiri, duduk, berbaring yang senantiasa mengingat Alloh ﷻ.

~ Mereka yang senantiasa dalam keadaan mengingat Alloh ﷻ dikenal sebagai orang yang tenang dan memiliki kepribadian yang stabil. Karena yakin Alloh ﷻ yang selalu menjaga dan memandu, maka menghadapi persoalan apapun ia akan selalu berpikiran terbuka. Memandang baik semua yang terjadi karena semua merupakan takdir yang telah Alloh ﷻ tetapkan. Maka ia akan selalu optimis. Tidak takut menerima kritik, bersedia menerima ujian, dan selalu berpikir strategis karena ia yakin, Alloh ﷻ tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuannya.

~ Ia juga tidak mudah iri dan dengki, jauh dari hasad manakala melihat keberhasilan  saudaranya. Bahkan menjadikan motivasi baginya untuk mencapai prestasi serupa.

~ Ia juga tidak jumawa, karena tahu apa yang ia dapat, karena ikhtiar yang ia lakukan juga tidak akan terjadi tanpa izin-Nya. Sehingga memandang kesuksesan adalah bagian dari kasih sayang Alloh ﷻ padanya, setelah ia menunjukkan pada Alloh ﷻ, usaha sungguh-sungguhnya (mujahadah).

~ Ia yakin bahwa setiap waktu manusia itu dapat berubah. Karena ia tahu ada yang namanya hijrah. Berpindah dari satu keadaan tidak baik menuju keadaan yang lebih baik.

Prof Dweck telah membuktikan dari penelitiannya, pola pikir tumbuh atau Growth Mindset dapat mendorong seseorang untuk mencapai prestasi yang tinggi. Temuan Prof Dweck merupakan sebagian kecil dari aktivitas ulul albab. Dalam perspektif beliau yang bukan muslim, tentu sangat berbeda dengan kita. Kita dapat mengambil manfaat dari temuan beliau untuk lebih meyakini bahwa Al Qur'an telah sempurna.

Nah, dengan GM yang didasari keimanan, akan lebih memudahkan kita mendampingi anak-anak beraktivitas di rumah, belajar banyak hal yang tidak melulu mengerjakan soal, melainkan bagaimana membangun cara berpikir yang terbuka dan tumbuh sehingga anak-anak terbiasa untuk berdialektika, tidak steril pada nasihat, dan bersedia bekerja keras untuk menunaikan kewajibannya sebagai anak dan sebagai peserta didik.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. 

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Pipit ~ Cikarang Selatan
Ustadzah, jika anak-anak usia TK belajar di bawah tekanan. Misal emak nya marah marah sambil bentak itu menimbulkan trauma. Tapi anak tetangga kok jadi pintar ya?

🌸Jawab:
Asli bacanya saya sambil ketawa. 

Itu darimana indikator pintar karena dibentak?

Buat anak-anak ya. Jadi kalau anak-anak belajar dibawah tekanan, itu kita sebagai ibu atau orang tua harus tahu, bahwa ketika terjadi bentakan, ketika terjadi pada situasi yang membuat anak merasa takut, tertekan, maka sinapsis yang terjadi di otaknya akan menciut. Jadi kan mungkin teman-teman masih ingat, dulu saya pernah share tentang Three Uni Brain. 

Three uni brain itu cara otak bekerja, jadi ada 3 di otak, otak reptil (bagian belakang), kemudian ada otak yang berkaitan dengan emosi, kemudian ada otak yang berkaitan dengan mengolah data (berfikir). Jadi ada 3: reptilia brain, kemudian dengan emosi (limbik sistem), kemudian di depan itu adalah yang berkaitan dengan neocortex dalam mengolah masalah untuk mencari solusi.  

Nah, jadi kalau misalnya, anak kita itu tadinya sedang bermain, kemudian dia mau diajak untuk belajar, ketika si ibu membentak "ayo sini, duduk sini belajar, yang bener duduknya, jangan pecicilan." Nah, itu otomatis bentakan-bentakan tadi membuat sistem limiknya menjadi mengkerut. Jadi perasaannya jadi terganggu, perasaan tidak senang, rasa marah, sedih. Sehingga membuat limbik sistemnya tadi tidak bekerja. Jadi sinapsis yang terjadi disistem itu berhenti, lalu yang akan bekerja adalah reptilian brainnya, yang memang berfungsi hanya pada saat dia menghadapi situasi-situasi yang sifatnya berkaitan dengan, apa namanya, dia lari atau menghindari. 

Jadi kalau misalkan dia reptilian ini biasanya untuk mempertahankan hidup, mempertahankan diri dari rasa lapar, dari rasa takut. Misalnya ketika dia berhadapan anjing, misalnya, maka ia akan lari. Atau misalkan dia tidak dengan sengaja menyenggol yang panas dengan tangannya, maka dia akan menjauhkannya tangannya dari sumber panas, atau ketika dia melihat api, maka dia akan menghindar. 

Sehingga jikalau anak selalu mendapat tekanan, misal di marahi atau dibentak, upaya dia tidak dihargai, misalkan ia sudah bagus bikin gambar, kalau menurut orang tua itukan coretan, tapi itu sebenarnya bentuk awal anak, untuk bisa menggambar dan menulis, mengekspresikan diri dalam bentuk coretan-coretan. Maka ketika anak tidak mendapatkan penghargaan terhadap usahanya, maka yang bekerja bukan otak neocorteks atau sistem limbiknya, tapi yang ada adalah reptilian brainnya, jadi ketika ia sudah senang menunjukkan hasil karyanya, "Bunda, aku gambar ini",  terus Bunda misalkan mengatakan "apaan coretan-coretan begitu, sana-sana."

Nah, itu yang akan muncul itu tadi, bagaimana dia harus menghadapi ucapan ibunya, sehingga yang muncul adalah melindungi dirinya supaya tidak sakit hati. Maka yang ada adalah marah. Dia akan menjadi marah, jadi kecewa. Makin lama hal itu terjadi, maka akan membuat yang bekerja lebih baik adalah otak reptilnya, sehingga neokorteksnya tidak terjadi sinapsis, tidak terjadi aktivitas-aktivitas yang membuatnya semakin cerdas. Nah, memang kalau anak yang dibawah tekanan, ia cenderung akan patuh pada ibunya, cenderung akan patuh pada orang yang menekannya, kebanyakan masyarakat menganggap anak patuh itu, pintar, kenapa? Karena dia nurut, padahal yang terjadi sesungguhnya, di otaknya itu mengalami ketidakberkembangan, pengetahuannya segitu-segitu saja. 

Jadi kalau misalnya pintarnya itu, makanya menurut konsep siapa? Kalau pintar yang dimaksud karena dia nurut saja, karena dia takut ya, karena sering dibentak. Makanya itu tidak sesuai dengan konsep Islam. Pinter itu bukan patuh tanpa alasan, tapi dia patuh dengan Paham. 

Begitu ya buat Mba Pipit jawabannya.
Semoga bisa bermanfaat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, bagaimana caranya menanamkan growth mindset tersebut pada diri seorang ibu ya nda, terutama seperti sekarang, semua mayoritas melalui online,  baik materi pembeljran maupun tugas dan ujian anak.

Yang mana terkadang emaknya suka "menyerah" alias bingung nda?

🌸Jawab:
Pertama, harus dari si ibunya sendiri, memiliki keinginan untuk menggeser dari pola pikir tetap ke pola pikir tumbuh atau dari fixed mindset ke growth mindset. 

Bagaimana caranya?
Tadi kan sudah disampaikan ya, ciri-ciri orang yang dengan growth mindset dan ciri-ciri orang dengan fixed mindset, berarti, kalau kita ingin menggeser menjadi growth mindset, maka harus diniatkan, bahwa saya ingin menggeser pola pikir saya, nah berarti saya punya niat dan usaha untuk mewujudkan meninggalkan semua ciri-ciri yang ada di fixed mindset. Yang tadinya,  misalnya melihat segala sesuatu itu dengan pesimis, maka harus mengomlori dirinya sendiri, bahwa AKU BISA KOG, AKU BISA KOG. 

Jadi si ibu harus berusaha yakin bahwa dia bisa, dia mampu. Kalau ibunya sudah percaya diri dan yakin bisa dan mampu, maka akan mudah untuk menggesernya. Jadi si ibu harus terbuka, bahwa dengan kondisi pandemi sekarang, berarti dia punya kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru, yang akan menambah keterampilan dia sebagai seorang ibu, yaitu bertambahnya kemampuan menggunakan teknologi. Jadi karena anak-anak sekarang belajar online, maka secara otomatis ibu harus belajar untuk mengoperasikan gadget ya. 

Jadi harus bisa mengoperasikan berbagai macam aplikasi. Nah ini berarti bertambah ilmu, bertambah pengetahuan dan bertambah keterampilannya. Yang berarti, ketika dia sudah menguasai teknologi tersebut, maka dia akan merasakan hatinya bahagia. Ketika keterampilannya bertambah, maka akan semakin membuat pikirannya lebih terbuka. Oh ternyata pandemi itu tidak menakutkan seperti yang dibayangkan. Ternyata teknologi dalam pembelajaran online tidak sesulit yang dibayangkan.

Jadi harus didorong untuk mau berpindah dulu, mau belajar dulu, mau meninggalkan keyakinan-keyakinan lama seperti, "AKU GAK BISA, Aku kan udah 40 tahun", atau "Aku sudah 50 tahun, tidak mungkin aku bisa menguasai teknologi itu seperti begini." "Itu kan mainan anak milenial". Nah pikiran-pikiran seperti itu yang harus dihilangkan dahulu. 

Tapi diganti dengan "walauoun aku usia 40 atau 50 tahun, generasi Y generasi Z gitu ya, itu bukan berarti kita tidak mampu untuk menguasainya. Hanya saja memang perlu waktu, proses untuk menguasainya. Tidak seperti anak-anak milenial, yang datang dengan teknologi ini sendiri. Maka itu Ibu tadi harus bergabung dengan orang-orang yang memang punya pemikiran yang sama, dengan demikian dia tidak merasa sendirian. 

Jadi mudah-mudahan dengan bergabung dengan yang sama-sama suka belajar, maka sikap mudah menyerahnya itu akan teratasi. Bingungnya disingkirin saja. Jadi kalau dia bingungnya banyak, maka ditulis saja, apa sih yang bikin bingung, apa sih yang bikin kita merasa menyerah dengan teknologi ini. Misalnya tidak tahu nama aplikasinya, tidak tahu cara menggunakannya, kemudian tidak mengerti bahasanya karena kebanyakan bahasa Inggris. Kemudian tidak punya waktu kan, karena lebih banyak mengerjakan tugas domestik. 

Terus dikeluarkan satu-satu yang menyebabkan kita jadi merasa mudah menyerah itu. Kalau misalnya tidak mengerti bahasa Inggris, bisa dicari aplikasi berbahasa Indonesia. Minta tolong kepada tetangga atau teman atau anak kita sendiri yang sudah besar, yang sudah menguasai ya. Belajar sama dia pelan-pelan. 

Jadi tidak ada kata terlambat untuk berubah, tidak ada kata tidak bisa, karena bagi saya ya, saya pun usianya sudah 50 ya, artinya dari penguasaan teknologi, saya kalah jauh dengan orang-orang muda ya, tapi di diri saya ada dorongan, bahwa saya perlu belajar, supaya apa, supaya tidak tertinggal. Karena ketika kita menguasai sesuatu, itu akan memberikan kebahagiaan, "Ternyata Aku Bisa." 

Nah ketika aku bisa, maka rasa bersyukur kita akan bertambah. Karena apa? Karena Alloh ﷻ mudahkan kita untuk melakukan berbagai urusan, yang ternyata dengan teknologi itu, kita bisa mencapai jarak yang lebih jauh. Kemudian kesulitan-kesulitan yang disebabkan misalnya yang kita harus ke sana langsung, tidak bisa pergi, dan dengan teknologi ini, jadinya bisa sampai. Jadi bergabunglah dengan komunitas. Sekarang sudah banyak pelatihan-pelatihan gratis ya, saya juga suka ngikutin itu. Gratis dulu, baru berbayar. Karena sudah tahu manfaat ilmunya, maka berbayar pun tidak keberatan. Jadi mudah-mudahan tidak bingung lagi ya buat mba Kiki ya, atau ibu nya atau saudaranya ya. 

Terimakasih ya.
Assalamu'alaikum.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sebagai muslimah, teruslah memperbaharui diri baik mindset maupun kepribadian. Karena dengan selalu mengupdate diri dengan ilmu yang bermanfaat, akan memberi tambahan kontribusi kita di lingkungan, minimal untuk anak dan suami. 

Ayo, jangan takut bergeser pada hal yang baik. Bergeser artinya berhijrah. Semoga dengan hijrah mindset ke GM, akan memberi nilai tambah pada diri kita.

Wallahu a'lam

MAPAN ATAU NIKAH DULU?

 


OLeH: Ustadz Ayah Undang Suherlan

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀MAPAN ATAU NIKAH DULU?

Baiklah...

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله 
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Menikah adalah salah satu proses dalam kehidupan kita yang akan dilewati. 

Namun sering muncul pertanyaannya yang mengusik “kapan ya kita akan menikah?” atau pertanyaan lain seperti “mapan dulu atau nikah dulu?”.

Pertanyaan tentang, 

“Menikah dulu? Atau mapan dulu?” 

Sering menjadi sebuah kegalauan bagi banyak orang. 

Kira-kira mana yang harus dipilih lebih dulu? 

Kira-kira mana yang harus dilakukan terlebih dahulu dan diprioritaskan?

Kalau teori banyak orang, sih, menjadi mapan lebih dulu adalah hal yang sangat penting. 

Pasalnya, menikah itu modalnya bukan cuma cinta. Menikah memang butuh cinta, tapi ia bukan faktor penentu satu-satunya. Katanya, sih, menikah itu butuh kemapanan secara finansial biar nantinya dapat menjalankan sebuah rumah tangga dengan lebih lancar dan “tertata”.

Kedua pilihan benar tergantung sudut pandang.

Namun ternyata, tidak seperti itu yang terjadi di sebagian besar pasangan generasi sekarang.

Meskipun perihal kemampanan finasial ini sering digaung-gaungkan, nyatanya itu hanya terjadi (mungkin) di kalangan menengah ke atas saja. Alasannya? Ya, mungkin karena mereka yang lebih punya akses terhadap finansial yang mau ditata. Meskipun tidak sedikit juga sih, orang yang menjadi perencana finansial, tapi finansialnya sendiri masih di awang-awang.

Ada juga yang berpendapat keduanya bukan jadi hal penentu bagi beberapa pasangan untuk menikah. Katanya, sih, kedua hal itu tidak ada jaminan apa-apa. Mapan tidak menjamin ketahanan hubungan karena keinginan seseorang itu tidak ada habisnya. Pun sebaliknya, menikah dulu tanpa ketahanan finansial juga akan merepotkan.

Menurut ana sendiri tidak ada yang perlu diprioritaskan antara menikah dulu atau mapan dulu. 

Hal yang perlu diprioritakan adalah komitmen pasangan yang mampu dan bersedia menjalani apapun yang terjadi sama-sama.

Sama-sama loh, ya, bukan yang satunya berusaha sampai ngos-ngosan sementara satunya lagi hanya terima jadi.

Idealnya orang harus memiliki setidaknya rumah sendiri dan sebuah kendaraan, baru menikah. 

Namun hidup tidak selalu dapat berpatok pada idealisme, karena ada begitu banyak faktor yang tidak dapat dimatematikakan dan tak dapat ditakar lewat idealisme.

Yang dibutuhkan dalam berumah tangga itu bukanlah kemapanan akan tetapi rasa tanggung jawab yang cukup. 

Maka menikahlah kalau kamu merasa sudah yakin bisa bertanggung jawab meski belum mapan.

Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan dan berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan sebelum mapan.

Percayalah kalau kamu mau menikah tapi masih menunggu mapan dulu, sampai tua pun kamu tidak bakalan nikah-nikah.

Kalau masa mudamu kamu masih belum mapan, mungkin kemapananmu dimulai dari pernikahanmu, kamu menikah maksudnya.

Kalau Menikah Niat Karena Ibadah Kepada Alloh ﷻ Insya Alloh Rezeki Untukmu Akan Lancar. Menikahlah karena niat ibadah kepada Alloh ﷻ, maka insyaAlloh, Alloh ﷻ akan memudahkan rezeki untukmu.

Bisa saja kesuksesanmu dimulai dari dengan kamu menikah, kamu sukses atau mapan berkat rezeki untuk istrimu lewat dirimu.

Banyak lho orang yang mapan dari segi finansial belum menikah.

Sesungguhnya kemapanan itu bukan soal materi, atau seberapa kaya dirimu. Kemapanan itu adalah seberapa siapkah dirimu bertanggung jawab pada pasanganmu, bertanggung jawab melakukan atau menjalankan posisimu ketika menikah kelak.

Kalau kemapanan dinilai dari materi, banyak orang kaya yang belum menikah kok itu alasannya ya sama belum mapan juga, yang sesungguhnya dalam hatinya mereka hanya belum siap bertanggung jawab. Tanggung jawab itu tidak diukur dari uang ya.

Beruntunglah mereka yang menikah sebelum mapan dan berbahagialah mereka yang mendapatkan pasangan sebelum mapan, berarti mereka mendapatkan pasangan yang setia, mau menikah dengan bukan karena kekayaan tapi karena cinta dan kepercayaan pada Alloh ﷻ bahwa kau dianggap mampu.

Bukankah hal itu bakalan menjadi sesuatu yang membahagiakan bagimu? Mendapat pasangan yang menemanimu dari nol hingga kamu sukses.

Hanya orang-orang yang cerdaslah yang penuh optimisme bahwa dirinya cukup mampu hidup dalam keadaan apapun yang akan memilih menikah meski dirinya masih belum mapan.

Menikah sebelum mapan itu adalah pilihan
pilihan bagi setiap orang yang siap dengan segala resiko yang akan dihadapinya.

Pesan Rasulullah ﷺ untuk Pemuda yang Ingin Menikah.

عن أبي هريرَةَ رضي الله عنه عن النّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم قالَ 

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Namun dari empat itu paling utama yang harus jadi perhatian adalah masalah agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat." (HR. Bukhari Muslim).

Dari hadist di atas kita bisa melihat bahwa kemapanan dari segi finansial atau harta bukan prioritas utama ketika kita akan menikah.

Tapi dari segi agama.
Jika agamanya kuat dan menikah semata-mata karena mengharapkan ridho Alloh ﷻ kita akan senantiasa diberikan kemudahan-kemudahan untuk menjalaninya.

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari اللّه.
Yang salah dari setan karena ane tidak salah apa-apa.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Ibu Neni ~ Yogja
Maaf saya mau curhat saja sama cerita sedikit ustadz.

Tadi kan tema nikah dulu atau mapan dulu.
Dari pengalaman saya dulu, prinsip masa muda saya dulu nikah dulu dari pada keburu dijodohkan sama orang tua.
Alhamdulillah nikah, nah sesudah nikah itu baru terasa, kenapa dulu tidak mapan dulu saja, karena yang saya rasakan sama suami, sudah nikah itu ternyata kebutuhan iti harus ada materi apalagi sudah punya anak.
Jadi sekarang ke anak-anak saya bilang kalau sudah dewasa lihat dulu keadaan, apa sudah mampu untuk berumah tangga?
Apa sudah siap menghadapi masalah sesudah nikah? 
Itu salah tidak ya ustadz, saya bilang begitu ke anak? 
Terimakasih sebelumnya atas jawaban.

🔷Jawab:
Kalau pertanyaannya sudah mampu belum dan siap tidak menghadapi masalah setelah menikah itu bagus.
Karena yang namanya hidup kita tidak akan terlepas dari masalah. 
Semoga dengan adanya pertanyaan seperti itu anak kita jadi pembelajar dan selalu mampu menyelesailan madalah yang datang dalam kehidupan berumah tangganya.

Kata mampu juga artiannya luas, tidak melulu mampu secara materi. Tapi mampu mengubah konflik atau masalah jadi anugrah itu juga bisa. Seseorang kebanyakan berani ngambil tindakan setelah dalam keadaan terdesak. Tidak ada salahnya kalau cara-cara yang di lakulannya tidak melanggar syariat. Misal, sedang butuh uang buat sekolahkan anak. Selain bekerja, juga bisa sampingan sambil jualan salah satu caranya.

Wallahualam

0️⃣2️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Curhat sedikit ustadz. Alhamdulillah saya menikah sebelum mapan. Miskin sekali 3 tahun pernikahan, pas ada anak mulai rejeki pun datang. Alhamdulillah, menikah sebelum mapan memang sesuatu. Menikah penuh perjuangan. Manis, sedap-sedap begitu.

🔷Jawab:
Nano-nano ya...

🌷Iya ustadz, Alhamdulillah sekarang sudah 21 tahun menikah.

🔷Jujur ya, modal ana menikah cuma punya mas kawin sama buat biaya ke KUA-Kantor Urusan Agama saja. Tapi Alloh ﷻ memudahkan semuanya, asal kita mau berdoa ikhtiar dan tawakkal. Alhamdulillah.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Kartika ~ Banjarnegara 
Ayah, saya pasangan yang baru menikah, minta tips biar makin langgeng dan bisa menyelesaikan permasalahan dengan suami yang datang hampir setiap hari? 

Syukron ustadz ayah.

🔷Jawab:
Sikapi setiap masalah yang datang dengan tenang, jangan mengandalkan ego masing-masing, selalu cari solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Tidak masalah kalau sesekali kita mengalah. Kita disatukan dalam sebuah pernikahan untuk saling melengkapi. Untuk saling menutupi dan saling berbagi suka ataupun duka dengan pasangan hidup kita.
Belajar mendengar perbanyak quality time bersama pasangan, agar semakin memahami masing-masing.

Wallahu a'lam

0️⃣4⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

Ayah, bagaimana nih jika pihak orang tua yang bersikeras mencari calon buat anaknya yang sudah benar-benar mapan. Sedangkan dari sang anak tidak mempermasalahkan misal jika belum mapan.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Orang tua yang bijak akan membicarakan dulu keinginan nya dengan anaknya, jika anaknya setuju, juga harus di lihat juga dari segi agamanya, bukan hanya mapan dari segi finansial, juga tapi harus menjadi imam yang baik buat anaknya kelak. Karena pernikahan adalah ibadah yang paling lama jadi harus benar-benar diperhatikan segala aspeknya.

Wallahualam

🌷Mungkin orang tuanya khawatir dengan anaknya ya ayah, takut ini dan itu. Bagaimana dengan kekhawatiran orang tua yang kadang berlebih seperti itu ayah?

🔷 Anaknya yang harus bisa meyakinkan agar orang tua tidak khawatir.

Wallahu a'lam

0️⃣5⃣ Yosi ~ Slawi
Assalamualaikum ustadz.

Bagaimana menyampaikan ke anak, jika sudah mapan, tapi inginnya sekolah terus?

🔷Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Berikan pengertian jelaskan kepada anak bagaimana pentingnya menikah juga sudah cukup segala-segalanya.
Dengarkan juga alasan kenapa dia ingin sekolah terus. Toh sebenarnya masih bisa sekolah setelah menikah. Berat memang tapi kalau keinginan kuat tidak ada yang tidak mungkin banyak yang mendapatkan gelar S1, S2, S3 setelah menikah kok.
Intinya dengarkan alasannya dan berikan solusi terbaik kepadanya.

🌷Baik ustadz. Inshaallah saya dengar alasan dan bermusyawarah.

Jazakallah ustadz.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kemapanan untuk menikah tidak hanya dinilai dari finansial saja, tapi dari kesiapan  tanggung jawabnya ketika berumah tangga nanti.

Wallahu a'lam

PERDEBATAN DAN SEGALA AKIBATNYA



OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸PERDEBATAN DAN SEGALA AKIBATNYA

Assalamu'alaikum sahabat-sahabat ku...

Tiba kembali saatnya kita sharing malam ini.

Segala puji hanya tertuju untuk Alloh ﷻ yang telah mengizinkan kita bersama di majlis ini.
Sholawat dan salam kita haturkan untuk Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Sahabat-sahabatku...

Bagaimana Islam memandang perbedebatan? Apa hukum berdebat dalam Islam? Debat seakan tiada hentinya. Perdebatan seperti sudah jadi kebiasan sehari-hari. Bahkan di layar TV, kita bisa melihat banyak orang saling berdebat dan adu argumen untuk menentukan siapa yang paling benar di antara mereka.

Hukum berdebat dalam Islam adalah dibolehkan selama kedua belah pihak sama-sama punya dalil yang kuat dan mengedepankan logika. Sedangkan debat yang tercela dalam islam adalah suatu perbedatan yang tidak memakai dasar ilmu, tanpa dalil, dan sepenuhnya subjektif. Debat yang tercela adalah debat yang lebih mengutamakan otot, bukannya argumen.

Secara umum, debat dalam menghilangkan keberkahan dari ilmu. Alloh ﷻ sendiri pun sangat membenci orang yang paling keras dalam berdebat atau merasa diri paling benar. 

Orang seperti ini hanya ingin dirinya menang, oleh karena itulah Alloh ﷻ sangat tidak menyukainya. 

أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ

“Orang yang paling dibenci oleh Alloh ﷻ adalah orang yang paling keras debatnya.” (HR. Bukhari, No. 4523)

Tujuan debat sejatinya hanyalah untuk mencari kebenaran. Maka ketika kebenaran sudah diterima dengan akal sehat dan logika, maka tidak perlu ada lagi perdebatan yang panjang. Contoh perdebatan yang tidak disukai adalah debat para pelaku bid’ah yang mendukung kebid’ahannya. Saat berdebat ia hanya ingin menang tanpa berusaha mencari tujuan sama sekali. Karena apa yang dicari hanyalah kemenangan diri sendiri, maka ilmunya yang banyak tidak akan mendatangkan berkah sama sekali.

Oleh karena itu, siapa saja yang berdebat hanya untuk cari membenarkan dirinya sendiri, maka Alloh ﷻ tidak akan memberikan keberkahan pada ilmunya. Namun bagi siapapun yang berdebat hanya untuk mencari kebenaran dan ilmu, maka ia akan mendapatkannya.

Sebagai muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga akhlak dalam setiap perbuatan yang dilakukan, termasuk salah satunya ketika berdebat.

Saudari-saudariku...

Berdebat memang diperbolehkan jika diperlukan, tapi alangkah baiknya jika seorang muslim menghindari perdebatan sekalipun dia berada di pihak yang benar. Karena debat hanya akan menimbulkan amarah, menyebabkan dengki yang merupakan salah satu penyakit hati, serta menimbulkan celaan terhadap orang lain. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

"Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa saja yang berakhlak mulia." (HR. Abu Daud, No. 4800)

Seperti yang dijelaskan di hadits di atas, hukum berdebat khususnya meninggalkan perdebatan sangat dianjurkan karena siapapun yang meninggalkannya akan diberi hadiah rumah di surga. Maksud meninggalkan debat adalah bersikap mengalah meskipun kita ada di pihak yang benar. Karena toh sebenarnya debat sendiri punya banyak kerugian, di antaranya:

~ Debat kusir yang panjang hanya akan membuang-buang waktu.

~ Membuat hati lebih keras karena sering merasa sakit hati dan menyimpan dendam untuk membalas.

~ Berdebat dapat menimbulkan perpecahan atau permusuhan antar umat muslimin dan umat beragama lainnya. 

~ Terus menerus berdebat membuat kita kehilangan rumah di surga.

Dunia internet dan media sosial merupakan sarana yang mudah untuk berdebat. Perlu diketahui bahwa berdebat khususnya debat kusir sangat merugikan apabila kita lakukan. Terutama di media sosial, walaupun kita sudah berniat berdiskusi dengan baik akan tetapi diskusi di internet dan media sosial tetap sangat sulit dilakukan.

Mengalah dari debat kusir, karena “kita tidak akan bisa menang debat melawan orang yang bodoh dan tidak beradab.“

Mengalah dalam debat, sebagaimana sebuah ungkapan:
وما جادلني جاهلٌ إلا وغلبني

“Tidaklah aku mendebat orang bodoh, pasti aku akan kalah.”

Berdebat (apalagi di media sosial) menimbulkan banyak kerugian:

◾Pertama,  Membuang-buang waktu yang berharga.
Waktu kita akan habis untuk berdebat kusir yang terkadang tidak ada ujungnya.

◾Kedua, Mengeraskan hati karena sering sakit hati dan berniat membalas. Padahal tujuan dakwah adalah menasihati dan yang namanya nasihat itu menghendaki kebaikan pada saudaranya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ

“Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat.”

◾Ketiga, Berdebat akan menimbulkan permusuhan di antara kaum muslimin, padahal kita diperintahkan agar menjadi saudara se-iman.

Nabi Sulaiman ‘alaihis sallam berkata kepada anaknya,

يَا بُنَيَّ، إِيَّاكَ وَالْمِرَاءَ، فَإِنَّ نَفْعَهُ قَلِيلٌ، وَهُوَ يُهِيجُ الْعَدَاوَةَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ

“Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.”

◾Keempat, Mengalah yaitu meninggalkan debat (walaupun nanti akan dikira akan kalah) bukanlah kalah yang sesungguhnya.

Mengalah untuk menang, mundur selangkah (mengambil kuda-kuda) untuk melompat jauh ke depan. Itulah kemenangan bagi mereka yang berjiwa besar menghidari debat tidak berguna. Oleh karena itu mengalah dan meninggalkan perdebatan, pahalanya sangat besar.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Alloh ﷻ akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Alloh ﷻ akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.”

◾Kelima, Walaupun sebenarnya  kita bisa menang dalam berdebat akan tetapi, bisa jadi dia menolak kebenaran karena gengsi kalah, padahal dia mengakui kebenaran telah datang.

Terkadang dakwah ditolak bukan karena materinya yang salah atau orang yang menyampaikan, tetapi cara dakwah yang tidak dapat diterima. Salah satunya adalah dakwah dengan debat kusir yang tidak bermanfaat.

Sekali lagi dakwah itu untuk kebaikan dan berniat kebaikan, perhatikan betapa tawadhu-nya Imam Syafi’i, beliau berkata,
مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا إِلا عَلَى النَّصِيحَةِ

“Tidaklah aku mendebat seseorang melainkan dalam rangka memberi nasihat.”

Beliau juga berkata,

وَاللَّهِ ، مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا ، فَأَحْبَبْتُ أَنْ يُخْطِئَ

“Demi Alloh ﷻ, tidaklah aku mendebat seseorang melainkan berharap akulah yang keliru.”

Semoga kita tidak terpancing ikut berdebat dan dihindarkan dari berdebat.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Dwi ~ Bondowoso
Assalamualaikum bunda...

Dari 1 sampai 5 saya rasa tidak perlu dipertanyakan dan diperdebatkan lagi. Intinya harus menghindari debat meski kita benar sekalipun. Tapi bagaimana dengan hati ini, yang terkadang tidak terima dengan perlakuan orang lain terhadap kita, dijelaskan malah ngajak debat, ya ujung-ujungnya malah terkadang tidak tegur sapa.
Bagaimana bunda kita bisa diam?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mba Dwi.

Jika ada suatu masalah, maka yang harus dikedepankan adalah diskusi atau musyawarah, bukan debat. Kalau berdebat tentunya masing-masing tidak akan mau kalah dan mengalah. 

Kenapa Islam meminta kita untuk menghindari debat, yaa karena itu tadi, agar kita terhindar dari perselisihan dan pertengkaran. 

Kita harus melihat siapa lawan bicara, bagaimana karakter dia, jika dia penyuka debat, mending kita yang paham menghindar saja meski kita merasa benar. Tapi jika dia bisa diajak untuk berdiskusi, maka silakan diskusi, tanpa masing-masing merasa dikalahkan diakhirnya nanti. 

Wallahu a'lam.

0️⃣2️⃣ Chusnul Chotimah ~ Jakarta
Assalamu'alaikum ibu...

Bagaimana cara kita menghindari debat sedangkan orang yang lawan bicara kita itu ngeyel dan nyeleneh sekali?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mba Chusnul.

Cara menghindari debat ya menghindari orang-orang yang suka berdebat, apalagi ngeyel. Iritkan bicara dengan mereka, jangan pancing mereka hingga akhirnya terjadi perdebatan yang unfaedah. 

Yang menang debat belum tentu terhormat dan benar, kalah belum tentu hina dan salah. Tapi waktu sudah sama-sama habis untuk berdebat. Jadi minimkan bicara dengan orang-orang seperti itu. Mengalah adalah jalan terbaik. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna mohon pencerahan.

Qodarullah ba'da sholat ini tadi saya debat dengan jamaah yang ikut sholat isya' bersama. Masalahnya, imamnya itu tadi sholatnya sudah 4 roka'at tapi setelah takhiyat akhir imamnya berdiri lagi tapi saya tetap duduk saja sampai nunggu imam salam, ikut salam di tahiyat ke 5 mungkin imamnya lupa.

Lah setelah itu saya ulang sholat isya' saya takut tidak sah. Setelah pulang saya ditegur kok tidak ngikuti imam karena kita hanya makmum. Saya jawab, lah imamnya salah terus saya diam.

Yang saya tanyakan: Saya sebagai makmum bagaimana menyikapi bila ada yang terjadi seperti sholat tadi.

Maaf bunda Irna pertanyaan saya menyimpang dari tema. Jazakillahu khair bun.

🌸Jawab:
Kewajiban pertama makmum adalah mengingatkan Imam atas kelupaannya, jika si Imam masih tidak menyadarinya, maka makmum yang yakin dengan kekeliruan Imam, maka dia wajib menyelesaikan tasyahud dan salam, jika dia mengikuti imam sementara dia yakin bahwa imam terlupa maka sholatnya tidak sah, tapi jika dia ikut karena tidak tahu kesalahan imam, maka sholatnya sah. 

Wallahu a'lam

🔷Berarti bund frin tadi tidak perlu ngulang sholatnya ya bu?

🌸Seharusnya tadi langsung tahyat dan salam, tidak perlu menunggu imam.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Bunda Ika ~ Bandung
Bunda, bagaimana perspektif Islam (memandang) fenomena-fenomena debat yang terjadi di gedung DPR sana, bahkan menjelang PEMILU, ada acara khusus yang ditayangkan TV-TV NASIONAL.
Syukron.

🌸Jawab:
Islam membolehkan debat-debat yang sehat, debat yang merhatikan tata bahasa dan menguasai masalah, hingga benar-benar fokus pada apa yang dibicarakan, mengilmui apa yang diperdebatkan, dan bukan untuk kesenangan semata, tapi untuk memecahkan suatu masalah. 

Islam tidak anti politik, dan didalam politik akan terjadi debat-debat. 

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Bestiar ~  Pekanbaru 
Meluruskan suatu masalah apakah termasuk debat ustadzah? Karena kalau tidak diluruskan akan timbul fitnah dari masalah tersebut. Kadang-kadang maksud kita hanya meluruskan masalah biar jelas malah kadang jadi debat.

🌸Jawab:
Untuk meluruskan masalah agar tidak terjadi perdebatan tanpa ujung, maka carilah orang ketika sebagai mediator, tentunya orang yang adil, tidak berpihak pada salah satu orang. Hal ini lebih kepada diskusi dan musyawarah. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Safitri ~ Banten 
Assalamualaikum...

Bun, ketika kita menghindari perdebatan tapi di dalam hati kita belum bisa menerima dan masih dongkol gereget begitu, ingin dikeluarin tapi malas buat berdebat bagaimana bun?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Lakukan hal-hal yang bisa mengalihkan pikiran dari hal tersebut. Kalau sudah greget, dongkol sudah bisa dipastikan itu tidak sehat lagi, pasti debat yang terjadi, karena itu lebih baik dihindari, jangan pikirkan hal yang akan menjadi pemicu debat tersebut. Jika masih dipikirkan akan dongkol terus. 

Wallahu a'lam

0️⃣7⃣ Aisya ~ Riyadh 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu.

Ustadzah, dimana letak atau batasan makna debat dan diskusi?
Kadang orang mencerna kita sedang melakukan perdebatan padahal sejatinya diskusi. Ini yang sering terjadi.

Terimakasih sebelumnya ustadzah.
Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Diskusi adalah bertujuan untuk mencari penyelesaian suatu masalah dan penyamaan persepsi melalui jalan mufakat. 

Sementara debat adalah untuk memperoleh kemenangan melalui adu pendapat yang mematahkan pendapat lawan dengan dukungan bukti-bukti.

Jadi jika seseorang sudah tidak mau kalah dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, itu sudah dinamakan debat, karena sudah tidak akan ketemu titik terang. Diskusi bisa saja mengarah pada debat. 

Wallahu a'lam.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku...

Allah Subhanahu wa ta'ala selalu memerintahkan setiap Muslim menjadi pribadi yang rendah hati atau tidak sombong. Dengan menjadi umat Islam yang demikian, niscaya Allah Ta'ala akan mengangkat derajatnya.

Ilmu yang dimiliki wajib dipraktikkan dengan sangat baik, tidak untuk diperlihatkan kepada orang lain. Kerendahan hati ini bisa mengubah seorang Muslim menjadi manusia yang lebih baik. Tujuannya untuk membentuk akhlak yang baik, bukan hanya teori.

Hidari debat karena itu sangat merugikan kita dari segala hal. 

Wallahu a'lam.

Mohon maaf lahir batin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


BAGAIMANA KITA MEMANDANG ORANG LAIN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎BAGAIMANA KITA MEMANDANG ORANG LAIN

Sholehah yang dicintai Alloh ﷻ.....

Sebagian besar orang selalu terjebak dalam ego untuk menilai orang lain. 

Pekerjaan untuk menilai diri sendiri biasanya kurang begitu memotivasi, tetapi saat diberikan tantangan untuk menilai orang lain, maka gairah dan motivasi akan bersatu padu dalam antusiasme untuk menemukan jati diri orang lain tersebut.

Jika tidak ingin dinilai buruk oleh orang lain, maka jangan bicara buruk tentang orang lain. Karena ternyata, menurut hasil penelitian terkini, penilaian kita terhaadap orang lain bisa dihubungkan dengan kepribadian kita sendiri.

Dalam kitab Hayatussalaf Baina Al Qaul wal ’Amal karya Syekh Ahmad bin Nashir Ath-Thayar dijelaskan sebuah cara pandang yang paling dibanggakan oleh Alloh ﷻ, baik kita memandang diri sendiri maupun memandang orang lain. 

◾Hal tersebut dinyatakan dalam pemaparan: 

Di antara sifat mulia yang paling dibanggakan oleh Alloh ﷻ saat memandang diri sendiri yaitu di balik amal ibadahku yang belum tentu diterima, jangan-jangan ada seribu dosa yang belum tentu diampuni. Sedangkan untuk memandang orang lain yaitu di balik dosa-dosanya yang boleh jadi diampuni oleh Alloh ﷻ, jangan-jangan ada seribu kebaikan yang diterima-Nya.

Pemaparan tersebut menjelaskan kepada kita bahwa sejatinya berbaik sangka adalah satu hal yang mulia dan disukai oleh Alloh ﷻ. Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh ketika kita selalu berbaik sangka kepada orang lain. Salah satunya adalah hubungan persahabatan dan persaudaraan akan menjadi lebih baik.

Hal ini karena berbaik sangka dalam berhubungan antara kita akan menghindari terjadinya keretakan hubungan. Bahkan keharmonisan hubungan akan semakin terasa karena tidak ada kendala-kendala psikologis yang mengahambat hubungan itu.

Oleh karena itu dalam memandang orang lain, kita utamakan untuk mendahulukan pandangan-pandangan yang positif. 

Mungkin ada seseorang yang terbilang sering melakukan perbuatan maksiat, namun bisa saja maksiat tersebut telah dimaafkan oleh Alloh ﷻ dan ada seribu kebaikan darinya yang diterima oleh Alloh ﷻ.

Kita tidak pernah tahu risalah amal dan hati seseorang, oleh karena itu hindari memandang orang lain dengan pandangan yang buruk atau berburuk sangka. 

Jika yang demikian bisa diaplikasikan dalam sehari-harim kita tidak akan terejebak dalam ego saat menilai dan memandang orang lain.

Namun untuk memandang diri sendiri, kita dianjurkan untuk tidak menonjolkan beberapa amal ibadah yang telah dilaksanakan untuk-Nya. Bukankah setiap amal yang dilakukan itu belum tentu diterima oleh Alloh ﷻ? Atau mungkin saja masih ada dosa-dosa yang belum diampuni oleh-Nya? Jika kita bisa memandang diri kita dengan cara tersebut, kita akan mendapatkan hati yang ikhlas dan tidak akan berlaku sombong atas siapapun.

Dua cara pandang di atas penting untuk diketahui oleh segenap insan. 

Tujuannya adalah agar tidak salah memandang atau menilai orang lain. 

Karena jika cara pandangnya salah terhadap orang lain, maka yang terjadi adalah kehadiran sikap berburuk sangka kepada orag lain dan memandangnya lebih rendah dari diri sendiri. Atau memandang diri sendiri dengan cara tidak baik akan menimbulkan rasa bangga atau sombong.

Sayidinna Ali bin Abi Thalib sahabat sekaligus sepupu Rasulullah ﷺ pernah berkata. "Jadilah manusia paling baik di sisi Alloh ﷻ. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu."

Sahabat-sahabatku.....
Berikut ini pesan-pesan dari Syekh Abdul Qodir Jaelani yang bisa kita renungkan:

"Bila engkau bertemu dengan seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu: "Boleh jadi dia lebih baik di sisi Alloh ﷻ daripada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya."

"Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya dari pada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu: "Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Alloh ﷻ sedangkan aku adalah orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalau derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku."

Bila dia orang yang lebih tua, hendaknya engkau mengatakan dalam hati: "Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Alloh ﷻ daripada diriku."

Jika dia orang yang alim, maka katakan dalam hatimu: "Orang ini telah diberi oleh Alloh ﷻ sesuatu yang tidak bisa aku raih, telah mendapatkan apa yang tidak bisa kudapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya."

Bila dia orang yang bodoh, katakan ada dalam hatimu: "Orang ini durhaka kepada Alloh ﷻ karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umurku akan Alloh ﷻ akhiri atau dengan apa umur orang bodoh itu akan Alloh ﷻ akhiri (apakah dengan khusnul khatimah atau dengan su'ul khatimah)."

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

1. Bu, bagaimana mencegah agar kita tidak terjebak dalam prasangka negatif?

2. Dan kenapa ya bu kita itu kalau belum pernah kenal itu selalu melihat dari luar, penampilan atau casingnya saja?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Manusia itu memang lebih cendrung kepada pemikiran negatif, begitu mudahnya hal-hal negatif itu masuk kepikiran. Bagaimana supaya tidak melulu berfikir negatif? Latihlah dengan melihat dan mengingat hal-hal positif yang pernah dialami. Disaat pikiran negatif keluar, segera alihkan ke pikiran yang positif. Memang terasa berat, tapi perlahan-lahan akan bisa, banyak keuntungan yang bisa didapat dari berpikir positif, termasuk meningkatnya imunitas tubuh, dan menghilangkan rasa sombong. 

2. Karena otak akan membaca apa yang dia temukan saat itu saja, yang mampu menyelami itu adalah hati, bagaimana hati bisa menyelami jika belum mengenal? Peribahasa  "don't judge a book by its cover" tentunya bisa kita renungkan, karena keseringan kita salah dalam menjudge seseorang ataupun sesuatu disaat pertama kali bertemu. Jangan menduga-duga, jangan berprasangka. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Dwi ~ Bondowoso
Assalamualaikum bunda...

Luar biasa hebat ya bunda kalau kita bisa memandang sesuatu selalu dari segi positif.
Namun hati kecil ini terkadang sering masih terselip prasangka-prasangka negatif. Kalau seperti ini masih dalam batas kewajaran tidak bunda?

Kata orang lebih baik waspada daripada nanti celaka atau kenapa-napa.

Maturnuwun atas jawabannya.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Waspada itu wajib mba Dwi, berpikiran positif bukan berarti bablas tanpa kewaspadaan. 

Di awal-awal terbersit pikiran negatif itu wajar sekali, karena kita ini manusia biasa. 

Tapi kita sering larut dengan pandangan kita terhadap orang lain, bahkan merasa diri lebih baik dari mereka. Ini yang tidak boleh, memandang sebelah mata orang terhadap lain. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten 
Bun, bagaimana kalau orang lain yang memandang kita jelek?

🔷Jawab:
Jangan takut dengan pandangan jelek orang lain, selama kita melangkah di jalan yang benar. Buktikan saja bahwa kita tidak seperti pandangan dia dan tetaplah istiqomah di jalan kebenaran. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna mohon pencerahan.

Bunda, bila punya tetangga yang sangat pasif terhadap sekitarnya, bagaimana ya bun dalam menyikapinya?

🔷Jawab:
Tetap menjaga komunikasi dengan para tetangga meski mereka pasif. Karena hanya dengan komunikasi bisa membuka ruang untuk saling mengerti. Tapi jangan terlalu over, bermain dengan irama mereka yang cuek, jadi komunikasi diatur juga ritmenya, jangan menjadi tetangga yang menyebalkan karena lisan kita yang nyinyir.

Wallahu a'lam 

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku yang semoga dirahmati Alloh ﷻ...

Berpikir positif merupakan cara berpikir yang dihargai dalam ajaran Islam, dengan demikian manusia akan terbebas dari beban hidup dan problem traumatik yang pernah dialaminya. 

Adapun salah satu indikator seseorang berprasangka baik pada Alloh ﷻ adalah sikap tawakkal. Berserah diri pada Sang Pencipta menjadikan dia tenang, tidak ada kekhawatiran karena percaya bahwa Alloh ﷻ akan memberinya kehidupan yang terbaik bagi dirinya.

Wallahu a'lam

ALLOH ﷻ BERSAMA PRASANGKA HAMBA-NYA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸ALLOH ﷻ BERSAMA PRASANGKA HAMBA-NYA

Prasangka, terlebih prasangka buruk, merupakan perbuatan yang sangat dikecam Islam. Prasangka tidak sedikit pun mendatangkan kebaikan.

Dalam Surat Yunus (10) ayat 36, Alloh ﷻ berfirman: 

إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا ۚ 

''Prasangka itu tidak mendatangkan kebenaran apapun.''

Firman serupa ditegaskan kembali dalam Surat An Najm (53) ayat 28. Kemudian dalam Surat Al-Hujurat (49) ayat 12, Alloh ﷻ juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah memperbanyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.''

Berprasangka baik pada Alloh ﷻ merupakan pengakuan seorang hamba pada Sang Pencipta bahwa apa saja yang sudah menjadi ketetapan Alloh ﷻ adalah baik bagi dirinya.

"Aku bersama prasangka hambaku dan Aku akan selalu bersamanya. Selama dia mengingat-Ku maka Aku akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dengan begitu banyaknya, maka Aku akan mengingatnya lebih banyak darinya. Dan apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Dan apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendekatinya dengan berlari."
(Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Tirmidzi ).

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widi ~ Bekasi
Assalamualaikum,

Ustadz bagaimana agar kita selalu berprasangka baik kepada Alloh ﷻ atas semua rezeki dan takdir yang sudah ketentuannya. 

Jazakillah khoir. 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Senantiasa bersyukur dan taqarrub kepada nya dengan senantiasa beramal shalih dengan keikhlasan dan kesabaran.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Sri Wahyuni ~ Wonogiri
Assalamualaikum ustadz, 

Bagaimana caranya menjaga hati agar selalu berprasangka baik kepada Alloh ﷻ di setiap keadaan?

Terimakasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Hati senantiasa terjaga bila senantiasa berdzikir dan beramal shalih serta lisan basah senantiasa membaca ayat suci Al-Qur'an.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Qory ~ Cikmpek
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz. 

Afwan bagaimana caranya agar kita bisa berprasangka baik dan tidak langsung menuduh orang serta bagaimana agar kita bisa membuka pikiran kita agar tidak larut dalam kemaksiatan dan bisa taat dan istiqomah dalam ketaatan.
Terimakasih

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Cara berparangka baik senantiasa berfikir positive dan senantiasa berdzikir kepada Alloh ﷻ serta hiasi pikiran dan hati dengan amal shalih. Bila kepada manusia, maka konfirmasi dalam kebenaran. Senantiasa saling menyayangi dan menghargai.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Prasangka yang terbaik hanya kepada Alloh ﷻ. Setiap manusia menjadi bahagia di dunia dan di akhirat.

Wallahu a'lam

MEMPERSIAPKAN KEMATIAN YANG INDAH

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto  

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 MEMPERSIAPKAN KEMATIAN YANG INDAH

Segala puji hanya untuk Alloh ﷻ yang telah memberi cahaya iman Islam kedalam jiwa kita, yang akan membawa keselamatan di akhirat kelak. 

Sholawat dan salam tercurah kepada Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Sahabat-sahabatku yang semoga dirahmati Alloh ﷻ...

Bicara soal kematian, itu benar-benar menjadi rahasia Alloh ﷻ. 

Kematian bisa datang kapan saja. Itulah yang terjadi pada beberapa orang yang saya kenal akhir-akhir ini.

Kematian itu bukan untuk ditakuti. Menurut ajaran Islam, kematian itu positif. 

Islam mengatakan  raji’un yang bermaksud pulang atau kembali. 

Pulang itu adalah kata yang indah. Coba kita renungkan, peristiwa pulang yang indah dan penuh dengan kebahagiaan. 

Pulang ke rumah, pulang kampung bertemu dengan keluarga. Orang yang merantau pasti akan rindu untuk pulang. 

Betapa sengsaranya jika orang tidak tahu peta rumahnya untuk pulang.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, itu kalimat yang indah, bahwa manusia akan pulang ke rumah Alloh ﷻ dan menyatu dengan Alloh ﷻ. 
Setiap hari seorang muslim sering sekali menyebut nama Alloh ﷻ.

Hal ini seperti yang terjadi dalam kehidupan. Mana yang lebih menggembirakan menelepon orang tua di kampung atau bertemu langsung dengan mereka? 

Tentu lebih menyenangkan dan bahagia bertemu secara langsung.

Jadi, kematian itu positif, karena itulah pintu gerbang untuk mendekatkan diri pada Alloh ﷻ, tempat asal usul kita. 

Para sufi mengatakan bahwa kehidupan di dunia ini adalah tempat bercocok tanam. Setelah meninggal dunia barulah kita mendapatkan hasil dari panen tersebut. 

Sama halnya dengan hari wisuda yang ditunggu-tunggu.

Kalau orang takut mati, tanyakan saja kepada mereka, bagaimana kalau dia tidak mati? 

Kalau dia tidak berani pulang, berapa umur yang mereka inginkan? 

Manusialah yang mempersulit hidupnya sendiri, sehingga takut mati. 

Alloh ﷻ telah memberikan fasilitas hidup untuk bercocok tanam, maka tanamlah pohon kebaikan. 

Sebagai seorang muslim kita wajib percaya bahwa semua kebaikan itu akan digandakan pahalanya di akhirat. 

Kenapa tidak kita ikuti saja jalan dan fasilitas yang diberi ini?

Kematian bukanlah akhir dari proses panjang kehidupan ini, tetapi awal diraihnya sebuah hasil kerja keras di dunia dalam makna aktivitas yang dilakukan. Jika ingin masuk surga maka matilah dulu, karena surga didapatkan setelah kematian.

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh ﷻ dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Lewat ayat diatas Alloh ﷻ mewanti-wanti atau mengingatkan agar kita semua kelak ketika ajal  tiba, kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Alloh ﷻ.  

Inilah yang disebut dengan husnul khatimah.  

Husnul khatimah adalah tolok ukur satu-satunya apakah seseorang  sukses dalam hidupnya atau tidak. 

Memang banyak tolok ukur kesuksesan dalam hidup ini, seperti hidup kaya raya, memiliki jabatan tinggi, dihormati dalam masyarakat, hidup dalam kondisi kesehatan yang prima dan sebagainya.  

Namun apalah arti hidup kaya raya, jika ketika meninggal dunia seseorang tidak mampu  menyebut nama “Alloh ﷻ”. 

Apalah arti menduduki jabatan tinggi, jika di akhir hayat seseorang  tidak mengenal siapa Sang Penciptanya.  

Apalah arti hidup mulia dan dihormati ditengah-tengah masyarakat, jika di akhir hayat seseorang mati dalam keadaan kafir. Na’udzubillahi mindzalik.

Untuk menggapai husnul khatimah sesungguhnya tidak mudah karena setan bisa saja mengambil kesempatan di saat akhir menjelang kematian seseorang. 

Setan bisa saja berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkannya dengan segala cara; bahkan terkadang menjelma dalam rupa ayah dan ibunya. 

Imam Al-Qurthubi dalam kitabnya berjudul At-Tadzkirah fi Ahwalil Mauta wa Umuril Akhirah menyatakan berdasarkan  sebuah riwayat Nabi Muhammad ﷺ bersabda bahwa ketika seorang hamba mendekati ajalnya maka duduklah dua setan di sampingnya. Setan yang berada di sebelah kanan yang menyerupai ayahnya mengatakan: “Wahai anakku, aku sangat sayang dan cinta kepadamu. Jika kamu mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab itu  adalah sebaik-baik agama.” Sedangkan setan yang di sebelah kiri, yang menyerupai ibunya, mengatakan: “Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu dan air susuku sebagai minumanmu serta pangkuanku sebagai tempat tidurmu, maka aku minta hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi sebab itu adalah sebaik-baik agama.”

Sahabat-sahabat ku yang dicintai Alloh ﷻ...

Agar kita terhindar dari upaya penyesatan oleh setan yang akan menjerumuskan kita, maka Rasulullah ﷺ memberikan tuntunan kepada kita berupa doa memohon kepada Alloh ﷻ agar senantiasa menetapkan iman kita sampai akhir hayat kita. 

Doa tersebut sebagaimana termaktub dalam Surat Ali Imran ayat 8, sebagai berikut: 

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”

Menurut Imam Sufyan Al-Tsauri, ada 4 (empat) cara yang bisa dilakukan seseorang untuk meraih husnul khatimah sebagai berikut: 

◾1. Menjaga iman dan ketakwaaan kepada Alloh ﷻ secara istiqamah. 

Siapapun yang menginginkan terjaga iman dan ketakwaannya hendaknya menjauhi benar-benar hal-hal yang bisa merusak iman dan ketakwaannya. Ia harus bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik. Hal itu bisa dicapai, diantaranya dengan membaca doa seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ:

 اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لا أَعْلَمُ

"Ya Alloh ﷻ, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui."

◾2. Berusaha sungguh-sungguh memperbaiki lahir batin. 

Hendaknya, niat dan tujuan semua amal saleh harus benar-benar bersih lahir batin. Tidak ada niat dalam beribadah kecuali semata-mata karena untuk mencari ridha Alloh ﷻ sebagaimana yang kita ucapkan dalam doa iftitah setiap kali memulai shalat:  

إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Alloh ﷻ, Tuhan semesta alam.”

◾3. Senantiasa berdoa kepada Alloh ﷻ agar diwafatkan dalam keadaan iman. 

Nabi Yusuf AS memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101:

 تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ 

“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”

◾4. Senantiasa berdizkir kepada Alloh ﷻ dalam keadaan apapun.

Alloh ﷻ berfirman dalam Al-Quran, Surat 152, yang berbunyi: 

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ 

“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.”

Ayat diatas menegaskan janji Alloh ﷻ bahwa siapapun yang senantiasa berdzikir kepada Alloh ﷻ, maka Alloh ﷻ akan senantiasa mengingat orang itu. Alloh ﷻ akan selalu memberinya petunjuk dan pertolongan hingga orang itu meninggal dalam keadaan mengingat-Nya.  
Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Alloh ﷻ, dapat melaksanakan perintah-peritah-Nya dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan-Nya. 

Ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan iman, Islam dan ihsan sehingga kita memperoleh husnul khatimah. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

1. Bu, mengapa amalan tergantung pada akhirnya?

2. Apakah ruh orang-orang yang masih hidup dapat bertemu dengan ruh orang-orang yang sudah meninggal dunia?

🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Karena didalam perjalanan manusia semua bisa saja terjadi, seorang pendosa bisa bersih dari dosanya karena taubat diakhir akhir hidupnya, sebaliknya juga begitu, orang yang awalnya baik bisa menjadi tidak baik diakhirnya. 

2. Ulama berpendapat sesuai dalil-dalil yang ada, roh orang yang sudah meninggal bisa bertemu dengan orang yang masih hidup. 

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Esa ~ Bogor
Assalamu'alaikum bu,

Jika orang yang dalam kondisi kritis di rumah sakit, salah satu keluarganya (anak atau cucu) seolah bisa melihat yang sakit itu pulang ke rumah, tapi hanya berdiri didepan pintu saja. Dan keesokan harinya si sakit meninggal dunia. Nah, orang awam selalu mengaitkan hal ini kalau si sakit sedang berpamitan ke keluarganya.
Benarkah yang datang itu ruhnya atau apa bu?

🌀Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Wallahu a'lam, hal itu saya kurang tau, yang saya tau roh orang yang sudah meninggal bisa menemui orang yang masih hidup, tapi kalau yang akan meninggal menemui keluarganya, afwan, karena kurangnya ilmu, saya belum menemukan keterangan dari Ulama. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku... 

Beramalah sebaik mungkin, lakukan pekerjaan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. 

Baik dalam interaksi kita kepada Alloh ﷻ maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Raih husnul khatimah dengan amalan dan jangan lupa untuk slalu berdoa. 

Semoga Alloh ﷻ akhirkan hidup kita dengan keindahan dan menjadikan kita ahli surga-Nya. 

Mohon maaf lahir batin. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SELF ESTEEM

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸SELF ESTEEM

Menurut para ahli, self esteem adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa self esteem atau harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. 

Self esteem cenderung berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tentunya, hal ini normal jika pada saat-saat tertentu, kita memiliki  self-esteem yang rendah, dan di lain waktu sangat menghargai diri sendiri.

Sebenarnya, harga diri atau self-esteem berada dalam suatu rentangan, dengan titik rendah dan titik tinggi yang tidak terlalu jauh. Rentangan harga diri tersebut merefleksikan cara kita menyukai diri secara keseluruhan, dan seharusnya dapat meningkat seiring pertambahan usia.

Jadi self esteem itu sama dengan harga diri
Bagaimana seseorang menghargai dirinya sendiri, begitu pula dunia akan menghargainya.

🔷Self esteem itu ada 2, Yaitu:

◼️1. Self-esteem Rendah

Apabila seseorang memiliki self esteem yang rendah atau negatif, Ia cenderung merendahkan nilai opini dan ide yang dimiliki. 
Fokus pada kelemahan dan kesalahan yang diperbuat, dan bersikap tidak adil pada keahlian serta aset yang dimiliki.
Saat memiliki harga diri yang negatif, dia percaya bahwa orang lain lebih cerdas dan lebih baik, daripada diri sendiri. Dia juga mungkin kesulitan dalam menerima kritikan dan saran yang positif, dari orang lain. Ada perasaan takut gagal, yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pengalaman masa lalu.
Bahkan, individu dengan harga diri atau  self-esteem rendah, memiliki perasaan malu berlebihan, hingga kecemasan dan kondisi depresi.

◼️2. Self-esteem Sehat

Bertolak belakang dengan harga diri rendah,  self-esteem sehat, membuat percaya diri dengan setiap hal yang dilakukan. Dia juga memandang diri sendiri dengan takaran yang akurat, termasuk menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Saat bisa menghargai diri sendiri, ia juga bisa mengatakan tidak pada permintaan orang, jika penolakan tersebut memang harus dilakukan. Pengalaman buruk yang menimpa, juga tidak memengaruhi perspektif dan cara pandangnya.

Akhwati fillah penghuni room perindu surga yang dirahmati Alloh ﷻ.....

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi self esteem. Faktor genetik dapat berperan dalam cara seseorang menyukai diri sendiri. 

Namun, pengalaman di masa lalu membentuk dasar harga diri keseluruhan yang dimiliki seseorang.
Apabila seorang individu kerap menerima kata-kata negatif, baik dari anggota keluarga atau teman, maka ia lebih berisiko untuk memiliki harga diri yang rendah. Sebaliknya, hubungan positif dengan lingkungan terdekat, dapat membentuk harga diri atau self-esteem yang sehat.

Selain faktor genetik di atas, ada beberapa hal yang mempengaruhi self esteem, yakni:
Selain itu, beberapa faktor lain yang memengaruhi  self-esteem yakni:

1. Alam bawah sadar, persepsi, dan pikiran diri.
2. Pekerjaan.
3. Usia.
4. Penyakit yang diderita.
5. Keterbatasan fisik.
6. Opini yang diciptakan media massa.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang 
Bunda. 
Bagaimana caranya memberikan atau mendidik anak supaya mempunyai self esteem sehat?

Apa yang harus dilakukan keluarga, terutama ibunya supaya anak mempunyai self esteem sehat?

🔷Jawab:
Bagaimana cara memberikan mendidik anak supaya mempunya self esteem yang sehat?

Self-esteem ada yang bersifat umum atau dikenal dengan istilah global self-esteem dan ada yang spesifik pada bidang-bidang tertentu, seperti diri-fisik, sosial, emosional, dan akademik. Tingkat self-esteem pada satu bidang bisa berbeda dengan bidang yang lain. 
Seorang anak bisa saja memiliki  self-esteem yang tinggi pada bidang akademik karena ia merasa kompeten di akademik, tetapi memiliki self-esteem diri-fisik yang rendah karena sering di ejek gemuk dan jelek oleh teman-temannya.
Maka cara meningkatkan self esteem pada anak adalah dibidang mana mereka merasa rendah diri. Disitu ada celah untuk ditingkatkan. Atau bisa juga di bidang mana anak memiliki kemampuan yang dapat meningkatkan self esteem, di situ di up agar bisa menutup rasa tidak percaya diri.
Ketika anak masih dalam buaian kita, berikan kata-kata positif. Anak sholih, anak hebat, anak pinter. Semangat. Ayo kamu bisa, dan lain-lain. 
Dan buang jauh kata-kata negatif dan racun.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten 
Bund, kalau kita mempunyai self-esteem rendah apa dampak si dia buat kedepannya, dan cara apa supaya self-esteem rendah yang ada pada diri ini bisa hilang proses seperti apa yang harus dilakukan?

🔷Jawab:
Mb safitri sholihah.
Self esteem yang rendah tidak bisa dianggap sebagai suatu hal yang sepele karena bisa mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Seseorang yang memiliki Self esteem rendah bisa menderita penyakit mental ‘Self esteem-attack’. 

Apa itu? 
Dia akan merasa telah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak sensitif, tidak pantas, bodoh, atau konyol.
Kemudian akan muncul tanda-tanda psikis berupa kekecewaan, kecemasan, dan rasa tidak mampu. Tanda-tanda ini akan memunculkan efek klinis beruba gemetar, keluar keringat dingin, wajah memerah, dan jantung berdebar-debar.

Bagaimana cara agar self esteem yang rendah itu bisa meningkat?

Hilangkan pikiran-pikiran negatif. Jangan membandingkan diri dengan orang lain.
Tahu tujuan hidup, mau kemana. Menantang kemampuan diri. Pilih bidang yang disukai dan di bisai. Lakukan kegiatan-kegiatan positif. Dan jangan bikin toxic relatioship (berteman dengan para penebar racun).

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

Bund, bagaimana dengan keadaan yang kadang itu tidak percaya diri atau bahkan merasa diri ini tidak ada harganya. Baik itu kepada pasangan atau sebagai anak.

Bagaimana menghilangkan atau menyikapi sikap tersebut?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Wah, ini sering terjadi di pernikahan yang beda kasta. Satunya tinggi sekali, satunya merasa rendah. Kalau keadaannya seperti ini, silakan disamakan dulu kastanya. Dicari disisi mana bisa sama-sama saling menghargai dan dihargai.

Cari sisi ini dulu berdua. Komunikasi yang baik. Sebelum terlanjur beranak pinak nanti malah berabe kalau self esteem nya rendah, bisa menular ke anak. Kalou kemudian di evaluasi tidak ada jurang terlalu dalam, maka yang kemudian diperbaiki adalah sikap mental karena ternyata itu semua berasal cuma dari pikiran-pikiran pribadi.

Maka, buang jauh-jauh pikiran buruk. Ganti dengan afirmasi positif. Aku istri yang baik, aku dihargai, aku berarti, dan lain-lain. Afirmasi positif yang digaungkan setiap hari, diikuti dengan sikap dari pasangan, akan sedikit demi sedikit mengikis pikiran-pikiran negatif.

Wallahu a'lam

•┈••◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Islam mengajarkan kita untuk berkata-kata yang baik. Mengajarkan kita untuk berdoa yang baik. Mengajarkan kita untuk bergaul dengan orang orang yang baik. Ajaran yang nampaknya sederhana itu sebetulnya, sebuah pola didikan agar kita memiliki self esteem positif.

Maka ikutilah apa yang telah diajarkan oleh Rosululloh. Teladani sikap dan sifatnya, niscaya akan membentuk kita menjadi seorang muslimah yang memiliki izzah atau harga diri. Tak mudah menyerah dan dihempas badai kehidupan.

Wallahu a'lam