Kamis, 30 Desember 2021

WASPADA KUFUR NIKMAT

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸WASPADA KUFUR NIKMAT

Sahabat-sahabatku yang dicintai Alloh ﷻ... 

Nikmat yang Alloh ﷻ berikan kepada kita sangatlah banyak. Tidak ada seorangpun di antara kita yang mampu menghitungnya. Baik berupa harta, keluarga, kesehatan dan yang paling besar adalah nikmat hidayah iman dan Islam. Sebagaimana yang Alloh ﷻ firmankan :

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Alloh ﷻ-lah (datangnya).” (QS. An Nahl: 53)

Namun seringkali kita kurang menyadari akan nikmat yang telah kita terima tersebut. Sehingga tentu saja membuat kita lalai dari mensyukurinya. Padahal seorang muslim wajib mensyukuri nikmat yang ia peroleh. Allah  ta’ala berfirman :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (QS. Al Baqarah: 152)

Dalam ayat ini, Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bersyukur atas nikmat yang telah Alloh ﷻ berikan dan melarang kita untuk berbuat kufur. Bahkan di ayat yang lain Alloh ﷻ mengancam orang-orang yang berbuat kufur dengan adzab yang pedih. Sebagaimana dalam firman-Nya:

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“… dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk perhatian terhadap perkara yang penting ini, sehingga tidak menjadi golongan orang-orang yang kufur atas nikmat Alloh ﷻ dan dapat terhindar dari ancaman adzab yang pedih.

Kufur nikmat merupakan lawan dari mensyukuri nikmat. Syukur adalah menampakkan pengaruh nikmat yang telah Alloh ﷻ berikan kepada seorang hamba dari hatinya dengan keimanan, dari lisannya dengan pujian dan dari anggota badannya dengan ibadah serta ketaatan.

Sholehah, seseorang dapat dikatakan bersyukur jika terpenuhi tiga unsur:

✓ Hatinya meyakini bahwa semua nikmat yang didapatkan adalah berasal dari Alloh ﷻ.

✓ Lisannya memuji Alloh ﷻ.

✓ Anggota badannya digunakan untuk beramal sholeh.

Seringkali kita jumpai, sebagian orang menyandarkan nikmat yang ia terima kepada selain Alloh ﷻ. Misalnya seorang ketika dalam kesulitan (yang disertai kegelisahan hati), tiba-tiba temannya datang memberikan pertolongan. Kemudian serta merta hati dia menjadi tenang dan mengucapkan “Untung ada kamu, coba kalau tidak… pasti akan terjadi begini dan begitu.”

Maka hal ini adalah keliru. Karena sesungguhnya nikmat pertolongan itu datang dari Allah ta’ala. Alloh ﷻ menjadikan sebab datangnya seseorang untuk terwujudnya pertolongan. Sudah sepatutnya kita menyandarkan hati atau tawakal hanya kepada Alloh ﷻ dan bersyukur kepada-Nya.

Allah ta’ala berfirman :

يَعْرِفُونَ نِعْمَةَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا

“Mereka mengetahui nikmat Alloh ﷻ, kemudian mereka mengingkarinya.” (QS. An-Nahl: 83).

Syaikh ‘Utsaimin menjelaskan makna ayat tersebut : “Mereka mengingkari penyandaran nikmat kepada Alloh ﷻ. Mereka menjadikan penyandaran hatinya hanya kepada sebab. Mereka lupa kepada yang menciptakan sebab yaitu Allah subhanahu wata’ala.”

Para ulama merinci orang yang menyandarkan nikmat kepada selain Alloh ﷻ menjadi beberapa keadaan.

1) Jika penyandaran nikmat tersebut dengan maksud berita, serta berita tersebut adalah berita yang benar dan sesuai kenyataan, maka hal ini dibolehkan.

Contoh : Seorang mendapat warisan sebuah rumah yang ia tinggali. Kemudian ia ditanya : ”Dari mana engkau dapatkan rumah ini?” maka ia menjawab: ”Rumah ini warisan dari orang tua saya.”

2) Jika penyandaran nikmat tersebut menunjukkan sebab diperolehnya nikmat, maka dirinci menjadi beberapa keadaan.

Sebab tersebut adalah sebab yang tidak nampak dan tidak dapat memberikan pengaruh sama sekali, maka hal ini termasuk ke dalam syirik akbar.

Contoh : 
Seseorang berkata : Seandainya tidak ada wali fulan tidak akan terjadi ini dan itu (dengan keyakinan wali yang telah mati tersebut dapat  mengatur apa yang terjadi di dunia).

Sebab tersebut adalah sebab yang diterima secara syari’at atau qodari (yaitu sebab yang diketahui dapat memberikan pengaruh setelah melalui percobaan atau penelitian), maka hal ini diperbolehkan dengan syarat tanpa disertai keyakinan bahwasanya sebab tersebut dapat memberikan pengaruh dengan sendirinya dan tanpa melupakan Dzat  yang sesungguhnya  telah memberikan nikmat tersebut, yaitu Allah ta’ala.

Contoh : Seseorang mendapatkan nikmat sembuh dari suatu penyakit dengan sebab meminum obat tertentu. Namun ia meyakini yang memberikan kesembuhan adalah Alloh ﷻ. Ia mengatakan “Setelah minum obat ini penyakit saya sembuh atas izin Alloh ﷻ.”

Sebab tersebut adalah sebab yang nampak, namun bukan merupakan sebab yang dibenarkan baik secara syari’at maupun qodari, dengan tetap diiringi keyakinan Alloh ﷻ yang memberikan nikmat tersebut. Maka hal ini termasuk dalam syirik kecil.

Contoh : Seseorang menggunakan jimat karena menganggap  dapat menjadi sebab agar dirinya tercegah dari pengaruh buruk. Namun ia tetap meyakini bahwa  yang mencegah keburukan darinya adalah Alloh ﷻ. 

Teman-teman yang kucintai karena Alloh ﷻ... 

Allah ta’ala memberikan banyak pelajaran kepada kita melalui kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara kisah tersebut adalah kisah Qorun yang memiliki harta berlimpah sebagaimana terdapat dalam Al- Qur’an surat Al-Qashash ayat 76 sampai 83. Pada ayat tersebut diceritakan Qorun berlaku sombong atas harta yang ia miliki. Alloh ﷻ berfirman :

قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلَا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ

“Qorun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Alloh ﷻ sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (QS. Al-Qashash : 78)

Dalam ayat tersebut, Alloh ﷻ menceritakan kisah Qorun yang tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. 

Ia tidak memuji Alloh ﷻ yang telah memberikan nikmat kepadanya. Ia juga tidak menggunakan nikmat harta yang diperoleh dalam jalan ketaatan. 

Maka, inilah bentuk kufur nikmat yang dilakukan Qorun. 

Maka, Alloh ﷻ memberikan adzab yang pedih yaitu ditenggelamkan ke dalam bumi beserta seluruh hartanya. 

Allah ta’ala berfirman :

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ

“Maka Kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Alloh ﷻ. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS. Al Qashash : 81).

Demikianlah balasan bagi orang-orang yang kufur terhadap nikmat Alloh ﷻ. Sudah seharusnya kita mengambil pelajaran dari kisah tersebut sehingga tidak ada pada diri kita sifat kufur nikmat. Semoga Alloh ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur dan dijauhkan dari sifat kufur nikmat.

★ "Materi ini diambil dari berbagai sumber."

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamu'alaikum bunda Irna. 

Kadang saya suka mengeluh dengan penghasilan suami. Ingin suami pindah kerja, tapi suami belum mau. Apa itu termasuk kufur nikmat? Jazakillah. 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Saya hanya bisa menjawab dengan hadits berikut ini: 

"Alloh ﷻ tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya.” 

(HR. An Nasa’i no. 9086, Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra [7/294], dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib no. 1944).

Jadi, dalam pembicaraan jangan mengeluh, tapi diskusikan dengan ahsan agar suami paham kondisi keuangan. Sebagai seorang suami yang bertanggungjawab tentu dia tidak akan berdiam diri jika mengetahui hal itu.  

Semoga ada jalan keluar yang terbaik.  

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'alaikum bun,

Apakah termasuk kufur nikmat misalnya walau tidak bekerja di luar tapi segala kebutuhan kita telah tercukupi, istirahat dan lain-lain bebas kita lakukan tapi kadang kita masih mengeluh karena tidak bekerja di luar dan hanya membantu orang tua di rumah. Apakah itu termasuk tidak mensyukuri?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh 

Jika semua telah terpenuhi. Apa lagi yang dikeluhkan? Seharusnya lebih bersyukur,  tanpa keluar rumah semua kebutuhan sudah terpenuhi.  

Kemana lagi akan dicari kondisi yang seperti itu? Kalau bagi saya pribadi, itu sudah Rahmat Alloh ﷻ yang sangat besar. Jangan dikira kerja di luar bisa seenak itu, bisa sebebas itu.  

Jangan lagi mengeluh. Tapi tingkatkanlah rasa syukur. 

Wallahu a'lam

💎 Meski begitu entah kenapa hati merasa tidak puas dan terasa ada yang mengganjal, seperti tidak berguna saja.

🌸Wanita itu tempatnya adalah di rumah.  Bukan di luar rumah.

💎 Sama bu, saya juga merasa begitu. 

🌸 Jika bukan karena adanya keperluan yang penting, maka tempat terbaiknya adalah rumah.

💎 Iya terima kasih banyak, insyaAllah nasihat ustadzah mulai saya cerna. Semoga ustadzah dan keluarga selalu Alloh ﷻ lindungi. Aamiin.

0️⃣3️⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustadzah, karena dulu pernah berkarya dan menghasilkan sementara sekarang hanya diam saja di rumah tanpa bisa membantu perekonomian keluarga, apa yang sebaiknya kita lakukan ustadzah?

🌸Jawab:
Jika sudah berkeluarga, maka didik anak-anak dengan sebaik-baiknya. Jaga harta benda suami yang ada di rumah. Itulah tugas istri atau jika mau berkarya, cari usaha yang bisa dilakukan di rumah, tanpa melalaikan tugas utama seorang istri dan seorang ibu.  

Jika belum berumah tangga, buatlah aktifitas dan usaha-usaha yang bisa dikendalikan dari rumah.  

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Yulis ~ Balikpapan 
Ustadzah Irna, bagaimana standar ukuran menurut Islam dalam mencari rezeki, supaya terhindar dari sikap kufur nikmat tadi karena tidak dipungkiri kerasnya. 

Banyak orang dalam mencari rezeki hingga seperti habis waktu dalam mencari rezeki tanpa kenal lelah.

Syukron ustadzah, afwan 
Syukron mb Fildzah. 

🌸Jawab:
Tidak ada standar ukuran, karena kebutuhan seseorang itu beda-beda, hanya saja mencari rezeki jangan sampai melalaikan dari mengingat Alloh ﷻ, jangan menyandingkan kesuksesan dengan kekuasaan Alloh ﷻ. 

Orang Islam harus kaya, agar terhormat, agar bisa saling membantu. Agar tidak dilecehkan orang lain. Tapi jangan sampai semua urusan dunia itu melalaikan.  

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Riza ~ Klaten
Ustadzah, jika kita bekerja dari pagi hingga malam, tapi untuk memenuhi kebutuhan kita, misalkan untuk melunasi amanah-amanah yang diberikan kepada dan mencukupi apa yang telah menjadi amanah pada diri kita, apakah itu juga termasuk dalam kufur nikmat?

Syukron ustadzah. 

🌸Jawab:
Tentu saja tidak. Karena memenuhi kebutuhan itu juga sebuah kewajiban.  

Yang jadi catatan adalah kebutuhan bukan keinginan. Kebutuhan itu ada batasnya. Sementara keinginan itu tanpa batas. Hawa nafsu yang menggiringnya.  

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku yang dicintai Alloh ﷻ...

Sebagai perbuatan tercela, kufur nikmat memiliki bahaya bagi umat Muslim, antara lain sebagai berikut.

1) Hati Menjadi Mati

Manusia yang kufur nikmat cenderung tidak menghargai setiap nikmat yang diberikan oleh Alloh ﷻ dalam bentuk apapun. Hati menjadi mati lantaran tidak adanya rasa syukur dari segala bentuk keberkahan yang telah diterima dalam kehidupan.

2) Istidraj Dari Alloh ﷻ

Agama Islam menganjurkan setiap pemeluknya untuk selalu bersyukur dan berterima kasih dalam segala kondisi. Bentuk syukur dengan perbuatan adalah penggunaan segala nikmat tersebut untuk taat kepada Alloh ﷻ sebagaimana keterangan yang sudah lewat.

3) Mendapatkan Adzab

Seperti yang dijelaskan dalam firman Alloh ﷻ pada Surat Ibrahim ayat 7, yang artinya:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

4) Ancaman Neraka

Alloh ﷻ berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 126.

وَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَ ارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ قَالَ وَ مَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيْلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَ بِئْسَ الْمَصِيْرُ.

”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Alloh ﷻ dan hari kemudian. Alloh ﷻ berfirman: “Dan kepada orang yang kafir pun Aku akan beri kesenangan sementara, tetapi kemudian Aku seret ia secara paksa untuk menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Baqarah: 126)

Demikian dari saya, mohon maaf lahir dan batin

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

NIKMATNYA HIDUP

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸NIKMAT HIDUP

Alhamdulillah, bertemu kembali.

Saat ini kita kaji bersama seperti apa hidup yang nikmat itu.

PERNAHKAH berpikir jika hidup adalah nikmat? Bagi seorang yang dilimpahi materi dalam hidupnya, boleh jadi menjawab iya. Hidup di dunia adalah nikmat dan menyenangkan.

Tidak sedikit orang yang lalai dalam ibadah justru diberikan harta yang berlimpah dari Alloh ﷻ. Dalam Islam, kenikmatan dunia itu disebut dengan istidraj.

Alloh ﷻ melimpahkan rezeki, kebahagiaan, dan kenikmatan dunia lainnya kepada setiap orang yang Dia kehendaki. Kenikmatan tersebut bisa menjadi peringatan akan azab Alloh ﷻ apabila diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya.

: عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ”، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ( (رواه أحمد)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bila kamu melihat Alloh ﷻ memberi pada hamba (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Alloh ﷻ.” Kemudian Rasulullah ﷺ membaca ayat yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS. Al-An’am: 44).” (HR. Ahmad)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad (28/547) dan Al-Tabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (17/330) dan Al-Mu’jam Al-Ausath (9/110). Hadits ini juga di-hasan-kan oleh al-‘Iraqi dalam Takhrij Al-Ihya’ (4/162). Dua kritikus Hadits modern, Syu’aib Al-Arnauth menilai Hadits ini hasan dilihat dari jalur lain (hasan li-ghairihi) dan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ (nomor Hadits 561) menilainya shahih.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaikum Ustadz.

Apakah ada keterkaitan antara orang yang sering menunda-nunda waktu sholat, dengan rezeki yang seret atau kurang lancar?
Mohon pencerahannya, Syukron.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Rezeki mengalir bila pelaksanaan shalat di awal waktu, karena ibadah apapun akan dapat terlaksana di awali dengan ibadah shalat.

Karena masuk ke dalam rukun Islam ke dua setelah 2 kalimat syahadat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iin ~ Boyolali
Ustadz, di mata awam kan tidak tahu, apakah dia yang mendapatkan istidraj. 

Apakah, yang mendapatkan istidraj itu akan juga diberi azab dunia? Yang bukan dalam bentuk ni'mat dunia?

🔷Jawab:
Istidraj berada pada ilusi dan halusinasi. Seolah-olah ada kenikmatan. Sesungguhnya tidak ada kenikmatan.

Sebab telah jauh dari amal ibadah. Azab dunia hanya dapat diterima, bila selalu melakukan kerusakan.

Diantaranya ingin cepat kaya, secara instan dengan cara mengambil dengan cara tidak halal.

🌸Na'am ustadz.
Tapi maaf, bagi yang tidak terlalu tahu atau paham tentang agama, biasanya dia akan sesumbar dengan ni'mat dunia yang dia terima, saat dia melakukan maksiat.

Kan di situ dia tidak berilusi, saat orang lain pun melihat dia diberi ni'mat dunia, kan juga nampak ni'matnya.

🔷Ya, sangat nikmat secara kasat mata. Sesungguhnya di balik kenikmatan pada jalan keburukan akan datang keburukan kepadanya. Sebaliknya kenikmatan yang baik akan datang kebaikan kepadanya.

🌸 Na'am ustadz.
Afwan lagi ustadz, kan kita orang lain yang melihat tidak tahu bahwa dia mendapat istidraj atau tidak, yang kita tahu pasti "wah, orang itu Hidupnya nyaman, enak ya, tidak kekurangan."

Bila seperti itu, bagaimana menyikapinya ustadz? Saat, nikmat dunia begitu banyak yang dia dapat.

🔷Tentu ini hanya lihat secara sepintas, maka yang bersangkutan yang mengetahuinya, jadi bagi yang melihat dapat bertanya kalau pun mengetahui realitas ingatkan ia agar kembali ke jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Ustadz.

Bagaimana jika hidupnya dipenuhi kesusahan, apakah bisa dikatakan hidup nikmat dan menyenangkan?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Hidup tidak di ukur dengan materi. Melainkan iman dan takwa. Maka hidup menjadi indah dan menyenangkan.

🌸Sekalipun selalu kekurangan ya Tadz?

🔷Setiap manusia pasti ada kekurangan dan kelebihan, maka di situlah saling melengkapi dan mengayomi, agar harta yang dimilikinya dapat membantu kepada yang tidak memiliki. Karena sesungguhnya harta milik Alloh ﷻ. Gunakan untuk beribadah kepadanya dengan jalan yang benar.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dan bagaimana tadz cara mengingatkan hamba Alloh ﷻ yang terkena istidraj ini?

Kebanyakan sulit menerima teguran karena mereka telah termakan ilusi duniawi.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dengan jalan berfikir dan kesadaran agar giat selalu mendekat kepada Alloh ﷻ dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan di alam dunia senantiasa berada di jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Nikmat hidup yang sesungguhnya hanya di dapat dengan beribadah dan beramal shalih.

Wallahu a'lam

ISLAM DAN IMANKU

 


OLeH: Ummi Yulianti, S.Pd 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎ISLAM DAN IMANKU

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ


السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Pengertian iman secara bahasa pemaknaan sederhana adalah yakin atau percaya. Sedangkan Islam adalah implementasi dari keyakinan yang tertanam di dalam jiwa seorang hamba, atau pembuktian dari iman itu sendiri. Iman dan islam adalah dua hal yang paling mendasar dari inti pokok ajaran agama Islam. Orang yang memiliki iman atau beriman disebut dengan mukmin. Sedangkan yang menjalankan Islam disebut muslim. Sebenarnya masih ada satu lagi pokok ajaran Islam selain iman dan islam, yakni Ihsan.

Ketiga pokok ajaran islam diatas, telah disebutkan dalam sebuah kisah yang diriwayatkan dalam hadits. Dari sahabat Umar bin Khattab Ra, Ia bercerita ketika sedang duduk bersama Rasulullah ﷺ, tiba-tiba ada seorang lelaki menghampirinya. Laki-laki yang tidak diketahui darimana asalnya tersebut sebenarnya adalah malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia. Setibanya di tengah-tengah Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang sedang berbincang, lelaki tersebut mendekatkan (menempelkan) lututnya dengan lutut Rasulullah ﷺ, lalu bertanya.

Pertanyaan pertamanya adalah tentang apa itu Islam. Rasulullah ﷺ menjawab dengan lafadz yang bermakna Islam adalah ketika seseorang yang bersyahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Mendengar jawaban Rasulullah ﷺ, lelaki tersebut membenarkan, tanda bahwa setuju. Lalu, ia kembali bertanya tentang Iman. Rasulullah ﷺ menjawab bahwa iman adalah ketika seseorang percaya atau beriman kepada Allah, Malaikat Alloh ﷻ, Kitab Alloh ﷻ, Rasul-Nya, hari akhir. Serta yang terkahir percaya akan takdir yang telah ditetapkan kepadanya entah baik maupun buruk. Lelaki tersebut kembali membenarkan.

Kemudian, lelaki tersebut kembali bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang yang dimaksud dengan Ihsan. Rasulullah ﷺ menjawab dengan tegasnya, “Ihsan ialah ketika kau beribadah kepada Alloh ﷻ seolah kau melihat-Nya. Jika kau tak melihat Allah, maka Dia melihatmu.”

Begitulah sedikit kisah berdasarkan potongan dari hadits shahih yang driwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, at-Turmudzi, Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah. Dari kisah diatas diketahui bahwa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ adalh yang hingga saat ini kita kenal dengan istilah rukun Islam dan rukun Iman.

🔶Pengertian Iman Dan Islam

★ Pengertian Iman

Sebelumnya sudah sedikit kita singgung, bahwa dari tinjauan bahasa iman berarti menerima atau percaya. Asalnya dari bahasa Arab, yakni amana-yu’minu. Sedangkan jika ditinjau dari makna berdasarkan istilahnya, iman adalah “Tashdiqun bil qolbi ikrarun bil lisan wa ‘amalun bil arkan.“ Atau meyakini dengan sebenar-benarnya dengan hati. Menegaskan dengan ucapan lisan, dan mempraktekkan dengan fungsi anggota tubuh (mengamalkan).

★ Pengertian Islam

Jika kita artikan dari segi bahasa, Islam yang berasal dari kosakata bahasa Arab aslama berarti patuh, berserah diri, selamat, atau damai. Sedangkan dari makna istilah berarti berserah diri dengan penuh keimanan kepada Alloh ﷻ untuk mendapat dan menyebarkan kedamaian di dunia maupun akhirat.

Firman Alloh ﷻ dalam al-Qur’an surat Al-Imron ayat 19 :

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Alloh ﷻ hanyalah Islam.”

🔶Perbedaan Iman Dan Islam

Jika berbicara tentang perbedaan iman dan Islam, apakah keduanya berbeda? Dan apa perbedaannya? Sebenarnya jika kita membahas tentang makna keduanya, bisa saja sama bisa juga berbeda. Iman dan Islam seringkali disebutkan dalam satu konteks bahasa yang sama atau bersamaan. 

Nah, jika dalam kondisi seperti itu dimana iman dan Islam disebutkan secara berbarengan maka keduanya memiliki makna yang berbeda. Yang kurang lebihnya sama seperti diatas.

Pada prakteknya, ketika iman dan islam disebutkan dalam satu konteks bahasa atau kalimat secara bersamaan, maka yang dimaksud iman adalah amalan batiniah. Sedangkan Islam berperan sebagai amalan dzahir.

Yang dimaksud dengan amalan batiniah adalah amalan yang tak tampak. Contohnya seperti keyakinan akan keEsaan Alloh ﷻ. Ketakutan kita akan murka-Nya, kepasrahan hati akan segala ketetapannya, kecintaan kita akan kasih sayang-Nya, dan lain sebagainya. Keislaman haruslah terlebih dahulu didasari dengan pondasi iman yang kuat. Akan sangat percuma amaliyah yang dikerjakan sesuai dengan syariat islam jika pada dasarnya tidak memiliki iman.

Kondisi kedua adalah ketika iman disebutkan secara terpisah. Atau iman saja yang disebutkan, maka yang semikian itu telah mewakili tentang pokok keislaman. Sebagaimana sebuah hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda :

“Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

🔶Rukun Iman Dan Rukun Islam

Pengertian tentang rukun iman dan rukun islam sebelumnya telah kami sampaikan. Tepatnya, pada hadits tentang kedatangan Jibril ditengah-tengah Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang sedang duduk dalam sebuah majelis. 

Hadits tersebut yang menjelaskan tentang rukun iman dan rukun islam ada berapa. Bahkan secara lebih rinci dalam hadits tersebut juga dikisahkan ketika Rasulullah ﷺ menggambarkan tanda-tanda akhir zaman. Hal itu disampaikan oleh Rasulullah ﷺ semata-mata hanya agar bertambah keimanan para umat, terutama dengan hari akhir.

وَقاَلَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَمِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً

Lalu ia berucap, ”Wahai Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Rasulullah ﷺ menjawab,“Islam adalah kau bersaksi bahwa tak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Alloh ﷻ dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh ﷻ, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, serta melaksanakan haji ke Baitullah jika kau mampu menjalankannya.”

قَالَ : صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ : فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِيْمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Orang itu berkata, “Kau benar.” Kami heran, ia bertanya kemudian membenarkannya. Orang itu berucap lagi, ”Baritahu kepadaku tentang Iman.” Rasulullah ﷺ menjawab,”Kau beriman pada Alloh ﷻ, pada para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pada para Rasul-Nya, pada hari akhir dan pada takdir yang baik maupun buruk.” Orang itu berucap,”Kau Benar!.” (HR. Muslim)

Dari hadits diatas bisa kita ketahui bahwasanya menurut Rasulullah ﷺ, rukun iman ada 6 sedangkan rukun islam ada 5. Masing-masing daftar dan urutannya adalah :

★ Rukun Iman, yaitu: 

1) Iman kepada Alloh ﷻ.
2) Iman Kepada Malaikat.
3) Iman kepada Kitab Alloh ﷻ.
4) Iman kepada Nabi dan Rasul.
5) Iman kepada hari kiamat.
6) Iman kepada Qada dan Qadar.

★ Sedangkan Rukun Islam yaitu: 

1) Mengucapkan dua kalimat syahadat “Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah.” Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh ﷻ dan Muhammad adalah utusan Alloh ﷻ.

2) Menjalankan ibadah shalat 5 waktu

3) Mengeluarkan atau membayar zakat

4) Puasa wajib saat bulan suci Ramadhan tiba

5) Pergi menunaikan ibadah haji jika mampu

Dalam Islam, iman adalah mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan. Agama Islam mengatur tentang keimanan dalam rukun Iman.

Beriman artinya percaya dan membenarkan. Imam Syafi’i menjelaskan iman adalah bisa membawa seseorang senantiasa lebih taat kepada segala perintah Tuhannya. Dalam Islam, penilaian iman adalah hanya bisa dilakukan oleh Alloh ﷻ dan manusia hanya bisa berusaha terus bertakwa.

Islam mengatur iman adalah dalam sebuah rukun, namanya rukun Iman yang terdiri dari iman kepada Alloh ﷻ, malaikat, kitab-kitab, nabi dan rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar.

Enam pilar rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati. 

Iman mengandung makna percaya atau meyakini atau membenarkan. Iman adalah menurut syariat Islam mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati, dan mengamalkan dengan perbuatan. Rukun iman adalah amalan yang bersifat batiniyah atau keyakinan yang ada di dalam hati.

Al Imam Ibnul Qayyim memaparkan iman adalah memiliki cabang yang banyak. Setiap cabang adalah bagian dari iman. Shalat adalah cabang keimanan, begitu pula dengan zakat, haji, puasa dan amalan-amalan hati seperti malu, tawakal, ... jujur adalah cabang iman.

Penjelasan tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah ﷺ yang berbunyi:

“Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Alloh ﷻ). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman.”

Para ulama seperti Imam Malik, Asy Syafi’I dan ahli hadis lainnya menjelaskan iman adalah pembenaran hati, pengakuan lisan, dan amalan yang dilakukan seluruh anggota tubuh. Imam Syafi’i menambahkan bahwa iman adalah membawa seseorang senantiasa lebih taat kepada segala perintah Tuhannya.

Rukun iman dalam agama Islam ada enam perkara. Di dalam ajaran agama Islam, rukun Iman dan rukun Islam merupakan 'pilar' penting yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Rukun Islam merupakan perbuatan atau amalan yang berbentuk fisik, sedangkan rukun Iman adalah amalan yang bersifat batiniah atau keyakinan yang ada di dalam hati.

🔶Rukun Iman sendiri terdiri dari 6, yakni:

◼️1. Iman Kepada Alloh ﷻ

Makna dari rukun Iman yang pertama, yakni kita meyakini bahwa tiada Tuhan lain yang layak disembah selain ALLOH ﷻ. Rukun Iman yang pertama ini berarti, kita harus meyakini dengan sepenuh hati bahwa Alloh ﷻ yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di langit, bumi, dan seluruh alam semesta.

Kita bisa meyakini sifat-sifat Alloh ﷻ yang tercantum dalam Al-Qur'an (Asmaul Husna) dan hanya kepada Alloh ﷻ lah kita memohon perlindungan dan pertolongan dengan berdzikir, bersujud dan berdoa.

Meyakini atau Iman kepada Alloh ﷻ juga bisa diwujudkan dari amal perbuatan baik dengan melaksanakan semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

2. Iman Kepada Para Malaikat

Iman kepada para malaikat berarti percaya jika malaikat itu ada dan senantiasa mengawasi perbuatan baik dan buruk manusia. Malaikat merupakan makhluk gaib ciptaan Alloh ﷻ yang terbuat dari cahaya (Nur) dan bertugas untuk menjalankan perintah dari Alloh ﷻ untuk mengawasi seluruh umat manusia dan jin.

Malaikat merupakan makhluk yang sangat taat kepada Alloh ﷻ dan senantiasa selalu bertasbih tanpa henti siang dan malam.

3. Iman Kepada Kitab-kitab Alloh ﷻ

Makna dari Iman kepada kitab-kitab Alloh ﷻ adalah, kita harus meyakini jika seluruh kita yang dituntun kan kepada Nabi datangnya dari Alloh ﷻ, terutama Al-Quran. Sebagai umat Islam, kita juga harus berpedoman pada kitab suci Al-Quran.

4. Iman Kepada Nabi Dan Rasul

Makna dari rukun Iman ini ialah kita meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Alloh ﷻ yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman di muka bumi. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun mengikuti jejak suri tauladan Nabi dan Rasul.

◼️5. Iman Kepada Hari Akhir (kiamat)

Iman kepada hari Kiamat ialah mempercayai jika hari akhir benar-benar ada. Kiamat merupakan hari dimana seluruh alam semesta dihancurkan dan dimusnahkan.

Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dan mempercayai tanda-tanda akhir zaman seperti munculnya dajjal, turunya Nabi Isa a.s, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari Barat, semakin banyak kejahatan, serta banyaknya amanah yang tidak lagi dijalankan.

Selain itu beriman kepada hari Akhir adalah percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, dimana kehidupan yang kekal sesungguhnya ada di Akhirat.

◼️6. Iman Kepada Qada dan Qadar

Makna beriman kepada Qada dan Qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi juga kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Alloh ﷻ.

Alloh ﷻ menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.

🔶Ciri-Ciri Orang Beriman

◼️1. Punya Rasa Takut Terhadap Alloh ﷻ

Memiliki rasa takut terhadap Alloh ﷻ merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Dirinya tidak akan berani melanggar apapun apa yang telah ditetapkan menjadi suaru larangan Alloh ﷻ dan akan selalu mentaati setiap perintah-Nya.

Rasa takut terhadap Alloh ﷻ merupakan salah satu bentuk mengagungkan-Nya. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Anfal: 2.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang bila disebut nama Allah Subhanahu Wata’ala gemetar lah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”

◼️2. Khusyuk Saat Melaksanakan Shalat

Khusyuk dalam sholat merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman lainnya. Seseorang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat, baik wajib atau sunnah meski banyak gangguan.

Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

"(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya." (QS. al-Mukminum: 2)

◼️3. Menjauhkan Diri dari Kegiatan yang Sia-sia

10 ciri-ciri orang beriman tidak akan melakukan hal yang sia-sia atau tidak bermanfaat. Dirinya justru akan sibuk melakukan urasan ibadah yang akan menambah keimanannya. Allah Ta’ala pun berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ‎

"dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia." (QS. Al-Mukminun: 3)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ‎

“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

◼️4. Senang Mendengar Bacaan Ayat Al-Qur’an

Senang mendengar bacaan ayat Al-Qur’an merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Bukan hanya itu, keimanan dalam hati mereka juga semakin bertambah ketika mendengar ayat-ayat Alloh ﷻ. Allah Ta’ala pun berfirman:

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا‎

“dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya).” (QS. Al-Anfal: 2)

Rasulullah ﷺ mengatakan:

“Orang mu’min yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.”(HR. Al-Bukhari & Muslim, 5).

◼️5. Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat termasuk ke dalam 10 ciri-ciri orang beriman, karena dirinya tahu bahwa dengan berzakat atau bersedekah merupakan bukti keimanan seseorang. Orang-orang beriman hendaknya menunaikan kewajiban dan ibadah yang terkait harta ini dengan ikhlas untuk membersihkan harta dan menyucikan jiwa mereka. 

Allah Ta’ala berfirman:

وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ‎

“dan yang menginfakkan rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Al-Anfal: 3).

Rasul juga pernah menjelaskan tentang bukti keimanan seseorang dapat dilihat dari sholat dan sedekahnya.

وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ‎

"Sholat adalah cahaya dan sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no. 223)

◼️6. Meneladani Rasul

Dalam 10 ciri-ciri orang beriman bukan hanya sekedar menjalankan perintah Alloh ﷻ saja, melainkan juga meneladani setiap perbuatan dan perkataan rasul. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, berkata:

“Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Aku tinggalkan dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya yaitu Kitabullah dan Sunnahku, serta keduanya tidak akan berpisah sampai keduanya mendatangiku di Telaga (di Surga).”

◼️7. Tawakal

Tawakal merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. Orang tawakal dan ikhlas pada setiap ketetapan dan takdir yang diberikan Alloh ﷻ.

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ‎

“Dan hanya kepada Alloh ﷻ-lah kalian betawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah : 23).

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh ﷻ, maka Dialah Yang Mencukupinya.” (QS. Ath-Thalaq: 3).

◼️8. Sabar

Kesabaran juga merupakan satu dari 10 ciri-ciri orang beriman. seberat dan sesullit apapun ujian yang diberikan, maka dirinya akan selalu bersabar menghadapinya. Alloh ﷻ berfirman dengan artinya yang berbunyi:

“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 177)

◼️9. Punya Akhlak Yang Baik

Ciri-ciri orang beriman lainnya adalah memiliki akhlak yang baik. Orang beriman tidak mungkin memiliki akhlak yang buruk, karena dirinya akan selalu meneladani Rasul yang berakhlak mulia. Abu Darda meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ, mengatakan:

“Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” (At-Tirmidzi, 2002)

◼️10. Selalu Bersyukur

Seseorang yang sedang ditimpa masalah, baik maupun buruk akan membuat dirinya selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Inilah merupakan 10 ciri-ciri orang beriman yang kuat. Alloh ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ‎

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Alloh ﷻ. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Alloh ﷻ), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Alloh ﷻ Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman Ayat : 12)

Demikian paparan kali ini.
Yang benar datang nya dari اللّه. Yang salah dari ketidatahuan ana yang masih fakir ilmu agama.

Mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak di amalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadzah.

Apakah perbedaan yang mendasar antara orang munafik dengan orang fasik?
Mohon pencerahannya Ustadzah, Syukron.

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

✓ MUNAFIK: Yaitu orang yang dhahirnya beriman akan tetapi sebenarnya batinnya tidak beriman atau kafir. 

✓ FASIK: Yaitu seorang muslim yang meninggalkan kewajibannya dan mengerjakan perbuatan yang diharamkan menjadi kebiasaan.

Wallahu a'lam

0️⃣2⃣ Kiki ~ Dumai
Ummi, salah satu rukun Islam adalah menjalankan shalat 5 waktu.

Bagaimana jika tidak menjalankan shalat 5 waktunya umm? 
Apakah keislaman dipertanyakan? Atau mungkin batalkah umm?

💎Jawab:
Para ulama sepakat dosa meninggalkan shalat lebih besar dari dosa berzina dan mencuri. Mereka tidak berselisih pendapat dalam masalah ini. Ulaman Asy Syaukani mengatakan bahwa tidak ada beda pendapat tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya.

Namun apabila meninggalkan shalat karena malas dan tetap meyakini shalat lima waktu itu wajib sebagaimana kondisi sebagian besar kaum muslimin saat ini, maka dalam hal ini ada perbedaan pendapat.

✓ Pendapat pertama mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dianggap telah murtad (keluar dari Islam).

✓ Pendapat kedua menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dibunuh dengan hukuman had, namun tidak dihukumi kafir.

✓ Pendapat ketiga mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena malas-malasan adalah fasiq (telah berbuat dosa besar).

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Achi ~ Tangsel
Bun, bagaimana caranya menjaga keimanan dari pergaulan zaman sekarang? Seperti mabuk-mabukan, merokok, nonton video porno, berhubungan di luar nikah.

💎 Jawab:
1. Menambah wawasan tentang keislaman, sehingga tau yang dibolehkan dan dilarang. 

2. Berteman dengan orang sholih. Sehingga kita termotivasi untuk beramal sholih dan bisa saling mengingatkan ketika berbuat salah.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakaatuh

Ustadzah, kalau seorang hamba sholat 5 waktunya lancar tetapi tidak membuka Al Qur'an dan membacanya, apakah keislaman nya masih di pertanyakan?

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak ada satupun pendapat ulama atau fuqoha yang   menyebutkan bahwa membaca al-Qur’an itu hukumnya wajib ain dengan waktu-waktu tertentu.

Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu pernah ditanya :

“Apakah meninggalkan (membaca) al-Qur’an lebih dari 3 hari itu haram?”

Maka Syaikh menjawab :

"Tidak, hal tersebut tidak haram. Meninggalkan (hajr) al-Qur’an itu adalah dengan cara tidak mengamalkannya. Menghajrnya adalah dengan tidak mengamalkannya."

Adapun membaca al-Qur’an, sekiranya anda membacanya hanya sekali atau dua kali dalam sebulan, maka ini bukan hajr (meninggalkan) al-Qur’an namanya.

Hajr itu adalah dengan tidak mengamalkannya.

Adapun membaca al-Qur’an itu sunnah hukumnya, baik dibaca tiap hari atau tiap pekan atau tiap bulan atau tiap dua bulan. Alhamdulillah, semuanya sunnah (hukumnya).

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek
Dalam hal Iman kepada Alloh ﷻ.
Bertauhid.
Namun masih mengerjakan syirik.
Yang di anggap adalah bagian dari ibadah.
Bagaimana di hukumi nya ustadzah?

💎Jawab:
Syirik itu Kesesatan yang paling besar.

Syirik artinya menunjukan sebagian ibadah kepada selain Alloh ﷻ, atau bisa katakan pula syirik adalah menduakan Alloh ﷻ dalam ibadah. Semacam menjadikan do’a, sembelihan dan tumbal pada selain Alloh ﷻ.

Orang yang berbuat syirik dikatakan dalam ayat sebagai orang yang telah jauh tersesat karena ia telah menginjak hak-hak Alloh ﷻ. Di antara hak Alloh ﷻ adalah menjadikan ibadah hanya pada Alloh ﷻ saja, bukan pada makhluk seperti malaikat, nabi, orang sholih atau pada pohon dan batu.

Jika seorang muslim menjadikan wali yang telah mati sebagai perantara dalam do’a, lalu ia sampaikan do’a pada wali supaya hajatnya disampaikan pada Alloh ﷻ, ini namanya meminta do’a pada wali. Setiap yang meminta pada selain Alloh ﷻ, itu syirik walau yang diminta bukanlah berhala, batu atau pohon.

Contoh tadi itulah bentuk kesyirikan yang terjadi di masa silam di kalangan orang-orang musyrik. Bukti bahwa perbuatan meminta semacam itu termasuk syirik dibuktikan dalam ayat berikut,

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Alloh ﷻ (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Alloh ﷻ dengan sedekat- dekatnya.” Sesungguhnya Alloh ﷻ akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” (QS. Az Zumar: 3).

Bagaimana perbuatan tadi tidak disebut syirik sedangkan di akhir ayat disebut bahwa mereka termasuk dusta lagi ingkar. Namun inilah perbuatan syirik yang dibela oleh para pengagung kubur, wali dan sunan.

Wallahul musta’an.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

"Derajat iman paling tinggi adalah kamu menyadari bahwa dirimu selalu berada di hadapan Alloh ﷻ." (Utsman bin Affan)

Semoga Alloh ﷻ berikan kita hidayah untuk istiqomah dalam keislaman dan keimanan. 

Aamiin Yaa mujiibassaa'iliin.

DEFENCE MECHANISM

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸DEFENCE MECHANISM

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Alhamdulillah kita bisa berkumpul lagi di room Bidadari Perindu surga.
Malam ini tema kita adalah DEFENCE MECHANISM.

Akhwati fillah......
Dari pada bingung nyari definisinya, baiklah langsung saja ya...

Defence Mechanism  atau Mekanisme pertahanan adalah strategi psikologis yang secara tidak sadar digunakan untuk melindungi seseorang dari anxiety (kecemasan).

Adapun anxiety tersebut timbul dari pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima.

Defence Mechanism  merupakan bentuk respons yang secara tidak sadar dilakukan, digunakan untuk melindungi diri dari perasaan kecemasan, digunakan untuk meningkatkan self-esteem, dan hal-hal yang tidak ingin mereka pikirkan atau tangani.

Jadi, intinya adalah ketika seseorang diserang secara fisik, maka secara otomatis dia akan berusaha mempertahankan dirinya sendiri. Entah dengan cara menghindar atau menampik serangan tersebut.

Dan defence mechanism adalah pertahanan seseorang ketika dia diserang secara psikologis. 

Apa macam-macam bentuk mekanisme pertahanan diri itu?

Menurut Anna Freud, ada 10 jenis defence mechanism, yaitu :

★ 1.  Displacement (Pelampiasan)

Displacement melibatkan hal-hal seperti menghilangkan frustasi, perasaan, dan impuls pada orang atau objek lain.

Contoh umumnya adalah apabila seseorang memiliki kemarahan yang besar dan mengungkapkannya dengan melempar barang-barang atau mungkin melampiaskannya pada orang yang tidak salah.

★ 2. Denial (Penyangkalan)

Bentuk defence mechanism yang paling umum adalah penyangkalan terhadap realita atau fakta. Dengan cara ini seseorang memilih untuk menghindari situasi yang menyakitkan.

★ 3. Represi (Penindasan)

Mekanisme pertahanan represi ini berpengaruh terhadap cara seseorang menjalin hubungan dengan sesama. Mekanisme pertahanan dengan cara ini secara sadar menyimpan kenangan yang akan mempengaruhi perilaku kedepannya.

Contohnya seseorang yang pernah mengalami perilaku abusive dari orang tua akan kesulitan dalam menjalin hubungan saat dewasa.

★ 4. Sublimasi

Sublimasi dianggap memiliki strategi positif. Orang yang menerapkan mekanisme ini melampiaskan emosi atau perasaannya kepada objek atau aktivitas yang lebih aman (ke arah yang positif).

Contohnya ketika seseorang merasa marah, ia akan melampiaskan emosinya dengan berolahraga atau aktivitas positif lainnya. 

★ 5. Proyeksi

Proyeksi adalah mekanisme pertahanan yang melibatkan orang lain. Apabila ada sesuatu hal yang tidak dapat kita terima kita akan menjelaskan dan menceritakannya kepada orang lain.

Proyeksi bekerja dengan membiarkan ekspresi berjalan dan dapat mengurangi kecemasan.

★ 6. Intelektualisasi

Intelektualisasi bekerja untuk mengurangi kecemasan dengan memikirkan peristiwa dengan cara yang dingin.

Mekanisme pertahanan ini memungkinkan kita untuk menghindari berpikir tentang stres, aspek emosional dari situasi dan memilih untuk fokus pada komponen intelektual.

★ 7. Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang memilih melakukan perilaku yang salah, walaupun dirinya sendiri tahu bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah.

Contohnya ketika seseorang menyalahkan gurunya karena memperoleh nilai yang jelek, daripada menyadari bahwa dirinya tidak belajar dengan bersungguh-sungguh.

★ 8. Regresi

Defence Mechanism ini paling mudah terlihat pada anak-anak. Ketika seseorang dihadapkan pada peristiwa yang membuat stres, terkadang seseorang tersebut akan kembali ke perilaku pada fase sebelumnya. Apabila pada anak-anak, dapat berupa mengompol atau menghisap jempol.

★ 9. Pembentukan Reaksi

Pembentukan reaksi dapat mengurangi kecemasan dengan mengambil perilaku yang berlawanan.

Alasan orang melakukan hal ini, menurut Freud, mereka menggunakan mekanisme pertahanan ini untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya dan mengekspresikan dengan berperilaku sebaliknya.

★ 10. Mekanisme Pertahanan Yang Lainnya

Penelitian lain terus menemukan bentuk mekanisme pertahanan diri untuk mengurangi kecemasan. 

◾Berikut Macamnya

✓ Melakukan tindakan daripada mengakui dan menanggung perasaan tertentu.

✓ Menerima hasil lain dari tujuan asli (menjadi pelatih basket daripada menjadi atlet profesional).

✓ Membantu orang lain.

✓ Menghindar, tidak ingin terlibat pada situasi apapun.

Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ...

Defence Mechanism  sangat dibutuhkan semua orang untuk meredakan stres sementara. Tidak hanya berpengaruh negatif,  defence mechanism  juga berdampak positif. Perlu di ingat untuk tidak berlebihan dalam menggunakan mekanisme pertahanan diri.

Pertanyaannya adalah : bentuk defence mechanism apa yang pernah kita lakukan? 

Lanjut kita sharing yaa...

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iiN ~ Boyolali
Bund, begini, kalau ada teman kita yang memang mencari tempat pelampiasan, terus kita coba bantu dan kita tahu memang dia mungkin baru butuh tempat pelampiasan. 

Tapi di akhirnya, si tempat pelampiasan itu tersakiti dan yang melakukan pelampiasan bersikap biasa saja.

Bund, boleh tidak ya, baperan di sini?

🌸Jawab:
Pertanyaannya adalah tempat pelampiasannya itu apakah benda atau orang. 

Kalau dia orang, maka sejak awal dia harus sadar kalau dia hanya sebagai tempat pelampiasan. Dan sadar dengan konsekuensinya. 

💎 Orang, Bunda.
Hihi, tidak boleh merasa tersakiti ya bunda?
Karena memang awalnya niat buat bantu, mengisi dan menjadi pelampiasan, sadar memang bunda.

Jadi, kalau merasa tersakiti, berarti niatnya sudah berubah, nggih?

🌸 Benar.
Kalau merasa tersakiti, berarti dia melibatkan hati. 

💎 Hihihi, iyya, Bunda.

🌸 Hati-hati menjaga hati ya.

💎 Bisa patah dan luka ya, kalau tidak dijaga.

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'alaikum,

Bagaimana ketika kita tidur terlelap tiba-tiba terbangun mata kita terbuka dan otomatis memikirkan sesuatu yang kita takutkan di masa depan, apa itu termasuk gangguan kecemasan? Dan itu sering terjadi.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak. Itu sesuatu yang biasa terjadi. Apalagi ketika punya proyek yang harus diselesaikan. Ketika hal itu datang sesekali, tidak apa. Namun ketika itu sering mengalaminya dan merasa terganggu, maka butuh bantuan ahli.

💎 Terus, apakah normal ketika malam waktu kita istirahat, justru ada perasaan kesal, pikiran terganggu dan ingin mengerjakan sesuatu, misalnya mencuci baju, tiba-tiba ingin mengubah kamar, dan kalau tidak dikerjakan malah merasa tidak tenang dan sulit tidur.

Apakah itu termasuk gangguan kecemasan bun?

🌸Ini biasanya menimpa orang dengan jenis kepribadian perfeksionis. Jadi, ketika dia melihat ada yang belum beres di hidupnya, dia akan merasa cemas dan harus diselesaikan saat itu juga. 
Ketika hal ini tidak mengganggu dia dan orang-orang di sekitarnya, tidak masalah. 
Tapi ketika dia sudah merasa terganggu, misal sering tegang, kecapekan, emosian, dan lain-lain. Maka hal ini sudah masuk ke gangguan mental tahap awal. 

💎 MaasyaAllah, terima kasih banyak atas semua penjelasannya. Semoga bunda selalu dalam lindungan Alloh ﷻ. Aamiin.

0️⃣3️⃣ Achi ~ Tangsel
Bun, bagaimana cara menghindari over thinking karena terlalu memikirkan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting?

🌸Jawab:
Latihan.

Termasuk dalam hal ini latihan mengendalikan diri dan emosi. 
Tarik napas panjang dan dalam.
Hembuskan perlahan.
Perlu juga didampingi.

Jadi ketika dia over thinking, ada yang diajak bicara. Pendamping itu juga bisa kasih solusi ketika masalah itu datang. 

💎 Iya juga ya, bunda, terkadang mungkin, kita tidak bisa sendiri untuk mengontrolnya. 

🌸Benar sekali. Yang penting itu partner.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, apakah dalam diri kita bisa mengalami beberapa bentuk dari mekanisme pertahanan itu ya, bunda?

🌸 Jawab:
Bisa.
Tidak hanya satu mekanisme pertahanan diri ya. 
Dia bisa memakai beberapa tergantung pada tempat dimana dia berada dan jenis kepribadiannya.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh. 

1. Perlindungan diri terhadap kekerasan yang mengancam keamanan jiwa, otomatis pasti bentuk perlindungannya juga berbentuk kekerasan juga, iya kan, misal dengan menangkis serangan hingga melumpuhkan lawan. 

Apakah hal itu juga termasuk dalam hal penyimpangan?

2. Ketika kita menyangkal dari satu pernyataan yang tidak sesuai, atau bisa kita bilang itu sebuah tuduhan, hingga menimbulkan percakapan yang seperti tak ada ujung. Apa itu bisa dikatakan sebagai perdebatan?

3. Lantas apa yang harus kita lakukan? Sebab kata nabi "hindarilah perdebatan". Sedangkan kalau kita hindari, artinya kita mengakui atas pernyataan yang tidak sesuai tersebut.

4. Sampai batasan mana defence mechanism itu dianggap dalam batas normal, Bunda? 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Bisa menangkis. Bisa pula berlari atau malah bersembunyi

Tidak ada penyimpangan selama dia masih menggunakannya secara proporsional.

2. Benar. Maka jauhi perdebatan. Bicara berdasarkan fakta dan data yang dimiliki.

3. Hindari. Tinggalkan. Karena hanya orang berakal lemah saja yang mau berdebat.

4. Selama tidak melakukan hal yang sama terus-menerus.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Jadi defence mechanism ini hanya pada serangan psikologis ya, Bunda.

Bagaimana dengan fisik bun, apakah dalam psikologis hal ini merupakan egoisme atau unjuk gigi?

Apakah ini termasuk dalam kelainan jiwa?
Atau tekanan psikis.
Kenapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya, Bunda? 

🌸Jawab:
Sebenarnya defence mechanism itu secara fisik dan psikis. Namun caranya saja yang berbeda.
Misal di pondok sering diajarkan bagaimana cara mengencangkan otot perut ketika ditendang agar tidak terasa sakit. Itu termasuk pertahanan diri.

Tidak termasuk kelainan jiwa jika dia tidak melakukan terus-menerus.
Misal displacement tidak apa-apa. Tapi kalau terus-terusan melampiaskan emosi pada obyek lain yang tidak tahu masalahnya, itu baru kelainan. 

Contohnya seperti ini, dia di kantor habis dimarahi atasannya. Sampai rumah masih terbawa emosinya, di marahilah seluruh isi rumah. 

Sesekali bisalah seisi rumah memahami. Ooo dia lagi ada masalah. Tapi kalau sering, ya seisi rumah ikutan stres juga. 

Maka cari displacement yang lain. Misal, carilah sansak sebagai tempat memukul dan lain-lain. Jadi energinya tersalurkan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Setiap kita secara sadar ataupun tidak, pernah melakukan defence mechanism. Apapun bentuknya, asalkan sesuai porsinya, hal itu tidak akan berdampak negatif bagi perkembangan mental kita.

Maka carilah bentuk defence mechanism yang muaranya adalah mendekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

TOLERANSI JANGAN KEBABLASAN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎TOLERANSI JANGAN KEBABLASAN

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua yang berada di majlis  ini, kita syukuri rahmat dan nikmat terbesar yang kita terima, yaitu iman Islam yang tidak semua manusia menerimanya, dan juga tidak semua yang telah menerima diberi ketetapan hidayah untuknya. 

Alhamdulillah kita yang berada disini saat ini masih di izinkan dan diridhoi Alloh ﷻ untuk bersyahadat kepada-Nya.

Sahabat sahabat ku...  Bicara toleransi... 

Toleransi (tasamuh)  memiliki arti sikap membiarkan (menghargai), berlapang dada. Jadi, toleransi umat Islam terhadap kaum non muslim yang merayakan hari raya mereka, cukup dengan sikap membiarkan.

Membiarkan di sini maksudnya bukan berarti mengakuinya sebagai kebenaran, tetapi dalam arti arti tidak melarang atau tidak menghalang-halangi. Inilah toleransi yang diajarkan dalam Islam, karena Islam mengajarkan bahwa kaum non-muslim  hendaknya dibiarkan untuk beragama dan beribadah menurut keyakinan mereka, mereka tidak diganggu dan tidak juga dipaksa untuk masuk Islam. (Kitab Muqaddimah Al Dustur, 1/32 Syeikh Taqiyuddin An Nabhani)

Sedangkan toleransi yang diartikan sebagai PARTISIPASI (musyarakah) yang dilakukan muslim dalam hari raya umat non muslim, misalnya dengan mengucapkan selamat kepada hari raya agama lain, atau hadir bersama dalam acara keagamaan mereka, jelas melanggar  syariah Islam, dan bukan seperti ini toleransi yang diajarkan syariah Islam.

Dua alasan utamanya.  
✓ Pertama, karena perbuatan itu termasuk termasuk perbuatan menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bil kuffar). 
✓ Kedua, bentuk partisipasi (musyarakah)  muslim dalam hari raya agama lain ini juga diharamkan dalam Islam.

Islam telah memberikan batasan-batasan terhadap toleransi agar setiap muslim tidak mengorbankan akidahnya hanya karena toleransi. 

Namun, masih banyak muslim Indonesia belum paham dengan hal tersebut atau belum mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan atau bahkan sudah tahu, tapi terhalang hasrat kekuasaan atau takut dicela, diejek dan dikucilkan. Sehingga banyak dari kaum muslim yang masih menjalankan toleransi yang salah.

Toleransi yang kebablasan, sebut saja seperti itu. Hal tersebut dapat menimbulkan sikap pluralis terhadap agama. Pluralis berasal dari kata plural atau jamak, yang berarti mempertahankan kondisi kemajemukan apa adanya dengan menerima gesekan-gesekan antar kepercayaan yang ada di dalamnya. Sebenarnya, Pluralis tidaklah salah, karena dari sini seseorang dapat menerima perbedaan dan mempertahankan kesatuan bangsa. Namun, seiring berjalannya waktu kata ini mengalami pergeseran makna yang membawa paham pluralisme. Paham ini menuntut penyetaraan terhadap agama dalam pandangan setiap orang, yaitu dengan menganggap semua agama benar hanya cara ibadahnya saja yang berbeda. Pemahaman seperti ini akan berimbas pada kerusakan akidah seseorang.

Sahabat-sahabat ku... 

Suatu ketika Rasulullah ﷺ pernah didatangi oleh sekelompok kaum kafir Quraisy dengan membawa proposal toleransi menurut mereka. Mereka berkata:

“Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami, kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya.” (Tafsir Al Qurthubi, 14: 425)

Dari peristiwa ini, Alloh ﷻ menurunkan surah al-Kafirun yang secara eksplisit menentang permintaan mereka dan memberikan solusi terbaik, yakni:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

“Untukmu agamamu, dan untukku lah, agamaku.” (QS. Al Kafirun: 6)

Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan mengenai ‘lakum diinukum wa liya diin’, “Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untuk ku yang ku anut. Aku pun tidak meninggalkan agama ku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 14: 425).

Terkait larangan, Ibnul Qayyim rahimahullah  berkata, “Tidak boleh kaum muslimin menghadiri perayaan non muslim dengan sepakat para ulama. Hal ini telah ditegaskan oleh para fuqoha dalam kitab-kitab mereka." Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dengan sanad yang shahih dari ‘Umar bin Al Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Janganlah kalian masuk pada non muslim di gereja-gereja (tempat-tempat ibadah) mereka saat perayaan mereka. Karena saat itu sedang turun murka Alloh ﷻ.”

Demikianlah bahaya toleransi yang kebablasan dan toleransi yang seharusnya. Semoga kita dapat memahami lebih dalam lagi terkait toleransi dan dapat mengaplikasikannya tanpa harus takut cemoohan orang lain. Dan semoga pula kita selalu dalam lindungan Alloh ﷻ dan istiqomah dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. 

Wallahu a’lam bi al-shawaab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaikum Ustadzah, 

Salah seorang family saya bekerja di perusahaan asing (Korea). Bos nya orang Korea, yang notabene seorang Nasrani. Pas hari natal biasanya semua mengucapkan Selamat Natal kepada bosnya. Tapi family saya itu hanya mengucapkan Selamat, begitu saja.

Apakah hal seperti ini diperbolehkan Ustadzah?
Mohon pencerahannya, Syukron..

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh mba,

Kalau selamat saja, tanpa ada tujuan, tidak masalah. Yang tidak boleh itu mengucapkan selamat Natal.  

Tapi, selagi bisa dihindari, lebih baik tidak mengucapkan apapun.  

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Assalamu'alaikum ustazah, bagaimana cara menangkal sekularisme, pluralisme, liberalisme?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Caranya tentunya kita harus terus memperdalam ilmu agama, meluruskan akidah, meningkatkan keimanan,  serta kenali musuh-musuh Islam,  bagaimana pergerakan mereka.  Kenali musuh mu maka kamu akan mengetahui kelemahan mereka. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Frin ~ Surabaya
Assalamu'alaikum Ustadzah Irna,

Saya punya sahabat cina beragama nasrani, setiap lebaran keluarganya selalu kirim parcel dan begitu sebaliknya kalau setiap tanggal 24 atau 25 Desember saya juga kirim kue tanpa ucapan apa-apa.
Bagaimana ya dzah kebiasaan yang seperti itu?
Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh mba Frin.  

Mengkhususkan pada tanggal ini yang jadi masalah, kecuali yaa selain tanggal itu juga sering bertukar parcel, tujuannya apa itu tanggal segitu?  

Sebaiknya agar kita tidak terjerumus pada hal-hal yang dilarang Agama, sebaiknya hindari saja, kalau memang ingin mengirim juga, jangan mengirim pas dihari perayaan mereka, di mundurkan atau di majukan, dengan niat memberi hadiah saja.  Bukan dalam rangka. 
 
Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu...

Selamat malam ustadzah Irna 

Saya punya rekan kerja sekaligus sahabat nonis dan dia aktif di gereja dan Dzah hampir 4 tahun kebelakang saya selalu menyiapkan dan membantu dia kalau natal, seperti menyiapkan kado-kado untuk anak-anak dan di subang anak-anak nonis hanya 14 orang di gereja tersebut. Hadiah itu saya pack hampir 200, sisanya bagian saya bagaikan ke anak-anak yatim muslim, karena hadiahnya berupa alat tulis, kadang mainan, dan natal besok tas popit, dan tahun kemarin dan tahun ini saya hanya membantu mencari supplier, tidak membantu pack dan membagikan ke anak yatim muslim, dan saya tidak keluar uang sepeserpun. Apakah itu juga masuk tolerance atau tidak ustadzah?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dalam sebuah ayat Al Quran, Alloh ﷻ berfirman, “Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Alloh ﷻ, sesungguhnya Alloh ﷻ amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2).

Dari sini jelas bahwa, kita dilarang tolong menolong di dalam kemaksiatan, salah satu maksiat terbesar yang Alloh ﷻ benci adalah mengatakan Alloh ﷻ mempunyai anak.  

Tidak terkecuali dalam perayaan keagamaan mereka, maka sama saja tolong menolong dalam kedzaliman. Kecuali dalam acara amal kemanusiaan yang tidak ada hubungan dengan perayaan keagamaan, maka itu boleh.  

Wallahu a'lam

🔹Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.

Note dzah.
Terimakasih banyak.

Sedih sih, karena tidak akan lihat anak-anak kecil tersenyum bahagia mendapatkan kado.

Lantas bagaimana hukumnya anak-anak muslim yang mendapatkan kado nya ustadzah?

🌸Kita yang muslim, hayo bahagiakan mereka, ini tugas kita, ciptakan senyum di bibir mereka,  jadilah orang tua asuh bagi anak-anak yatim, kalau mampu, atau adakan galang dana untuk mereka. Jangan sampai mereka malah berpikir bahwa toh meski mereka bukan Islam, mereka baik, tapi orang Islam sendiri tidak perhatian, mending milih agama mereka saja.  Ini banyak terjadi loo, anak-anak terpedaya dengan kebaikkan mereka, jadi kita juga harus waspada, apalagi dihari-hari keagamaan mereka yang di up sedemikian rupa,  sekaligus untuk pencitraan, bahwa agama mereka adalah agama kasih. Dan yang harus kita lebih waspada adalah daerah-daerah bencana, mereka akan langsung terjun kesana, dengan membawa bekal, sekaligus menyebar bible, dan brosur-brosur agama mereka, ini fakta yaa,  beberapa teman-teman dari team yang menangani bencana, selalu menemukan hal ini.  

Anak-anak, mereka tidak mengerti,  jadi mereka tidak mendapat hukuman apa-apa. Hanya saja seperti yang saya tulis di atas tadi, dihati mereka akan tertanam bahwa mereka orang baik,  agama mereka mengajarkan kebaikan.  Dan mereka akan dengan mudah menerima kehadiran agama tersebut.  
Na'udzubillah.  

Hati-hati kristenisasi akan terus berjalan dengan cara-cara yang licin dan halus. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabatku...

Islam telah menarik batas yang jelas dan tegas terkait toleransi. Batasnya adalah akidah. 

Jangan karena atas nama toleransi beragama, kita mengorbankan akidah. 

Ini tidak hanya berlaku untuk umat Muslim namun juga untuk saudara-saudara saya yang non-Muslim. 

Marilah kita hidup saling menghormati dalam pergaulan dunia ini. 

Mari kita berinteraksi dan bersosialisasi seperti dua orang bersaudara karena memang pada dasarnya kita semua ini hadir di dunia dari satu moyang. 

Mohon maaf lahir batin

Wassalamu'alaikum  warahmatullahi wabarakatuh

TASYABBUH

 


OLeH: Ustadzah Chichi Mulyaningsih

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸TASYABBUH

بـــســم الـلّٰـــه الرحــمــن الرحــيــم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.

Yang Saya cintai karena Alloh ﷻ Ustadzah Henny DW, founder Komunitas Perindu Surga, Ustadzah Irna SK, para adminers dan bunda momod. Dan semua Asatidzah Sholihah di Komunitas Perindu Surga ini.

Semoga Alloh ﷻ Rahmati dan berkahi kita semua aamiin aamiin Allahumma aamiin

Saya doakan semua yang di room ini sehat selalu, dilembutkan hatinya untuk terus menuntut ilmu.

Karena ilmu bukan hanya cahaya surga, tapi jalan keselamatan dan kesuksesan hidup dunia akhirat.

Malam ini kita ngobrol tentang tasyabbuh ya...

Ada yang tahu atau sudah paham ya tasyabbuh itu...

Ya sama-sama kita di ingatkan lagi ya, tentang materi akidah kita.

Hal yang bukan hanya menyentil sisi-sisi akidah juga, tapi kita akan beramal Sholeh sesuai dengan yang Alloh ﷻ inginkan.

Kita sama-sama paham lagi Alloh ﷻ hanya Satu.

Setuju ya... 

Alloh ﷻ tidak pernah punya anak, Alloh ﷻ tidak pernah melahirkan.

Tersebab kita salah dalam bersikap terhadap muamalah kita dengan atas nama toleransi maka kita ikut sama mereka yang non Muslim atau atas nama trending  toleransi kita bablas ikut ala mereka dan gaya mereka.

Jangan ya...

🔹Tasyabbuh Dalam Pandangan Islam

Tasyabbuh berasal dari bahasa Arab sya-ba-ha yang berarti penyerupaan terhadap sesuatu.

Secara istilah, tasyabbuh adalah sebuah usaha seseorang untuk meniru sosok yang dikaguminya, baik dari tingkah laku, penampilan, hingga sifat-sifatnya dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang dimaksud dengan tasyabbuh sendiri sebenarnya lebih kepada meniru perbuatan kaum Yahudi maupun Nasrani. Misalnya, tradisi Valentine's Day, Halloween, ikut merayakan hari raya umat agama lain dicontoh oleh masyarakat Indonesia.

Fenomena ini banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, bahkan seolah menjadi tren yang harus diikuti. Padahal perbuatan tasyabbuh semacam itu merupakan hal yang dilarang dalam Islam.

🔹Tasyabbuh Yang Dilarang Dalam Islam 

1. Dalam Islam, umat Muslim dilarang untuk mengikuti, meniru, apalagi menyerupai suatu kaum atau golongan tertentu, terutama kaum Yahudi dan Nasrani.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

“Tidaklah termasuk golongan kita seseorang yang meniru selain daripada kita. Janganlah meniru kaum Yahudi dan tidak pula kaum Nasrani. Sesungguhnya ucapan salam kaum Yahudi dengan isyarat jari-jari, dan ucapan salam kaum Nasrani dengan isyarat telapak tangan.” (HR. Abu Dawud)

Melalui hadits tersebut, Rasulullah ﷺ menegaskan pentingnya bagi umat Muslim untuk memiliki identitas ke-Islaman yang tidak terpengaruh dengan tradisi-tradisi lain. Seperti ucapan salam misalnya. Penggunaan ucapan Assalamualaikum sebaiknya lebih baik daripada memakai ucapan salam lainnya.

Saking dilarangnya tasyabbuh bagi umat Muslim, Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga hanya Alloh ﷻ semata lah yang disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya; dijadikan rezeki ku di bawah bayangan tombakku; dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perkaraku. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad)

Jangan menggadaikan akidah kita atas nama toleransi.

Kata Al-Qur'an pun lakum diinukum waliyadiin. 

Jika kita mengucap selamat hari Natal atau apapun hari bahagianya ummat agama lain sama saja dengan kita mengakui ada Tuhan Selain Alloh ﷻ.

Jadi apa bedanya kita dengan mereka yang menekuni keyakinan mereka.

TOLERANSI ITU !!! 
Saya minum kopi dan kamu minum teh, Dan kita sama-sama menikmati minuman favorit kita tanpa harus masukin teh kamu ke dalam kopi saya. 
(@habibiequotes) 

Jadi asatidzah Sholihah disini faham mana toleransi yang dibenarkan dan tidak karena ada batasan keyakinan antara kita dan mereka.

Apapun alasannya...

Maksiat kita begitu besar, bahkan Alloh ﷻ murka atas ucapan selamat atas kelahiran Tuhan mereka.

Harusnya kita paham kalau Tuhan tidak pernah dilahirkan, tidak pernah punya bapak ibu.

Alloh ﷻ Maha Kuasa membuat dan mengatur alam dan seisinya.

Kepada Alloh ﷻ kita meminta dan kepada Alloh ﷻ kita bersekutu.

2. Ilustrasi Laki-laki Menyerupai Perempuan

Tasyabbuh berlaku pula bagi laki-laki yang menyerupai perempuan maupun sebaliknya. Hal itu sama saja dengan menyalahi fitrah yang telah Alloh ﷻ berikan. Padahal, Alloh ﷻ tidak pernah keliru dalam menciptakan makhluknya.

Karena itu, sebaiknya umat Muslim berpenampilan dan besikap sesuai fitrahnya. Yang laki-laki sebagai laki-laki, dan yang perempuan sebagai perempuan. Sebab, ada ancaman bagi mereka yang melakukannya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Rasulullah ﷺ melaknat laki-laki yang bergaya perempuan dan perempuan yang bergaya laki-laki.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits yang sama, Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk mengusir mereka dari rumah-rumah agar mereka tidak menemui para perempuan atau laki-laki di dalam rumah sehingga akan membawa kerusakan.

Wallahu'alam bishowab.

Tasyabbuh yang kedua ini juga semoga kita menerima, dan yang belum menerima belajar ya pelan-pelan aturan syar'i yang sudah Alloh ﷻ tetapkan untuk kita.

Wallahu'alam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum,

Maaf pertanyaannya agak jauh dari tema.

Halnya kita tahu bahwa hukum memakan makanan tahlilan itu lebih baik dihindari.
Terus bagaimana dengan memakan makanan dari acara hamil 4 atau 7 bulan? Sedangkan 4 atau 7 bulanan itu hanya tradisi, bukan ajaran Islam.
 
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya, ada ulama kontemporer AsSyahid Hasan Al-Banna dalam Risalah pergerakan dakwah, mengatakan tidak ada wilayah abu-abu dalam Islam, halal atau haram, jika abu-abu masuklah ke wilayah haram.

Termasuk jika kita meyakini haram memakan makanan tahlil haram, tetap kita terima supaya tidak menyakiti juga, lalu silahkan disedekahkan.

Ada toleransi yang dibolehkan termasuk kita menjaga perasaan, tetangga yang tahlilan 4 atau 7 bulanan, dengan kita menerima pemberian dan silahkan sedekahkan. 

Tujuan acara mereka mengadakan tahlilan, mereka ingin didoain sama-sama supaya kondisi bayi dalam kandungan sehat, dan tahniah kegembiraan sebagai orang tua.

Padahal tidak ada acara tujuh bulanan Rasulullah ﷺ menyusahkan, hanya mereka belum paham, 
Cerita ini InSyaaAllah toleransi yang dibolehkan, sambil kita doakan mereka tetangga kita dapat hidayah dari Alloh ﷻ.

Toleransi yang kita bahas malam ini strike masalah akidah antar keyakinan ya. Afwan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Nenock ~ Surabaya
Assalamu'alaikum  ustadzah,

Mohon petunjuk ustadzah jika pimpinan di kantor minta dibuatkan flyer untuk nataru, tapi sudah dikerjakan orang lain...

Cuma saat posting ke sosmed tugas kami...

Itu bagaimana ya, Ustadzah?

Mengingat ini sebuah larangan. 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ini langkah terhadap masalah mba Nenock ya...

1. Banyak doa di saat ba'da sholat wajib dan sholat tahajud agar kita diberanikan bicara ke bos kita kalau dalam Islam haram mengucapkan Natal,...
Banyak doa ke Alloh ﷻ semoga Alloh ﷻ lembutkan hati bos mba Nenock bisa menerima.
Saya banyak di tempat komunitas lain, mereka banyak doa dan Alhamdulillah dengan lobi atas nama toleransi, banyak yang berhasil, asal kita kuat dan berani, InSyaaAllah Alloh ﷻ akan menolong...

2. Alloh ﷻ mengikuti prasangka hamba-Nya.
Banyak doa disertai amal Sholih yang banyak, ini masalah pertaruhan aqidah, berdoa ke Alloh ﷻ kalau saya, aku minta dikuatkan hatinya untuk bicara apa adanya dengan kesantunan dan tetap sopan, InSyaaAllah Semoga Alloh ﷻ mudahkan ya....
Berani bilang ke bos mba Nenock, kalau saya tidak bisa ikut merayakan natal. 

3. Terus berfikir positif, keberadaan kita di sini karena prestasi kerja kita, dan tidaks akan ada yang dipecat jika kita punya prestasi kerja yang baik.

InSyaaAllah saat ini dakwah sudah menembus berbagai lapisan, mereka paham aslinya kita haram mengucapkan selamat natal. 

Jadi InSyaaAllah kekuatan keyakinan dan kedekatan kita sama Alloh ﷻ InSyaaAllah Alloh ﷻ yang akan menolong. 

Sering ya saya nulis dekatnya kita sama Alloh ﷻ lewat amal Sholih pribadi kita yang tilawah minimal 1 juz, sholat malam tahajud witir tidak pernah ditinggal, sedekahnya, Sholat Wajib tepat waktunya, sholat qobla ba'da sholat wajib kita kerjakan semua. 

InSyaaAllah Alloh ﷻ akan mudahkan semuanya, Alloh ﷻ akan tumbuhkan sifat syajaah, jikapun terakhir paling pahit kita dipecat hanya gegara kita tidak ikut natalan, yakinlah ke Alloh ﷻ, Alloh ﷻ akan datangkan kerjaan yang lebih baik InSyaaAllah asal kita yakin. 

Ingat ya say, yang kasih kita makan adalah Alloh ﷻ, kerja hanya wasilah. Afwan.

Wallahu'alam

0️⃣3️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh...

Selamat malam Mba chichi, tidak enak manggilnya mba, pangapunten ya, Ustadzah

Panggil Michi saja, Bunda.

1. Jadi kalau ada laki-laki yang bukan hanya meniru gaya perempuan, bahkan selera, kesukaan dan kehidupan sehari-hari sangat feminim, hukumnya bagaimana? Bahkan shalat pun memakai mukena...

🌸 Jawab: 
✓ Yang pertama harus dipahamkan dengan tausyiah pelan-pelan, kalau dalam Islam Alloh ﷻ tidak menyukai tasyabbuh, Alloh ﷻ membenci wanita yang mengikuti gaya laki-laki, begitu sebaliknya.

✓ Kedua, jika belum paham juga alias masih exis pinginnya jadi wanita, diterapi ke psikolog dan coba di ruqyah. Karena kelainan ingin pindah gender itu bisikan setan yang ingin cari teman di neraka, setan membisikkan was-was, kalau jadi perempuan makin cantik dan sebagainya. Padahal operasi merubah takdir Alloh ﷻ haram kita lakukan. Maka silahkan diruqyah dan ngobrol juga ke psikolog.

✓ Ketiga, ajarkan tetapi Ruhiah dengan ibadah untuk lebih ke Alloh ﷻ lewat sholat dan Tilawah, jika laki-laki ini mau belajar sholat khusyu dan tilawah yang rajin, InSyaaAllah Alloh ﷻ akan kasih hidayah supaya tetap jadi laki-laki saja.

Kemudian bagaimana cara menasehatinya..

2. Apa saja yang termasuk tasyabuh selain yang disebutkan di atas?

🌸Jawab:
InSyaaAllah tasyabbuh seperti yang di atas saja, Bunda. Monggo pelan-pelan kita kunyah-kunyah lagi materi di atas ya. 

3. Apa konsekwensi di akhirat nanti jika tetap melakukan hal tersebut?

🌸Jawab: 
Jika kita paham Alloh ﷻ tidak suka ummat-Nya berbuat tasyabbuh, dan ummat tersebut tidak taubat maka Alloh ﷻ akan mampirkan ke neraka sebagai pembersihan dosa-dosanya. 

Wallahu'alam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek
Kalau seandainya hanya dalam konteks bercanda, parodi memakai pakaian wanita atau pria (cuma iseng-iseng) atau tuntutan pekerjaan. 
Bagaimana hukumnya ustadzah?

🌸Jawab:
Kita sudah paham tasyabbuh haram hukumnya, maka jangan coba-coba dekati maksiat itu ya say, karena Setan ada di manapun untuk mengganggu kita dengan bisikan yang khas, ayo asik kok pakai baju laki-laki kesannya sportif dan sebagainya, hingga kita akhirnya mengatakan iya ya asik juga, jadi jangan ya.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Jadilah muslimah yang kokoh akidahnya, lembut hatinya untuk sabar menerima kebenaran dan kebaikan.

Tasyabbuh adalah termasuk masalah akidah yang serius, Alloh ﷻ membenci ummat-Nya yang mengikuti gaya kehidupan ataupun mengikuti cara mereka beribadah, atas nama| toleransi sekalipun tidak akan dibenarkan.

Wallahu'alam

SUKSES, TAKDIR ATAU IKHTIARI

 


OLeH: Ustadz H. Tri Satya Hadi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎SUKSES, TAKDIR ATAU IKHTIARI

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar

“Ya Alloh ﷻ, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS. al-Baqarah : 201).

Doa singkat ini adalah doa “sapu jagat” yang paling dihafal dan sering dipanjatkan seorang muslim karena mewakili hasrat untuk mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat. Doa ini pun menurut hadis merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Rasullullah ﷺ.

Kesuksesan berupa kebaikan di dunia yang dimaksud dalam ayat di atas mencakup seluruh keinginan duniawi, baik berupa kesehatan, rumah yang lapang, istri yang cantik, rezeki yang melimpah, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang mewah, pujian dan selainnya. (Tafsir Ibn Katsir 1/343).

Sedangkan kebaikan di akhirat tentulah yang dimaksud adalah al-jannah (surga) karena mereka yang tidak dimasukkan ke dalam surga sungguh telah diharamkan untuk memperoleh kebaikan di akhirat. (Tafsir ath-Thabari 1/553).

Termasuk juga di dalamnya adalah rasa aman dari rasa takut ketika persidangan di hari kiamat dan kemudahan ketika segala amalan dihisab. (Tafsir Ibn Katsir 1/342).

Mewakili makna doa tersebut setiap muslim dibolehkan berharap kebaikan di dunia yang diringi kebaikan akhirat, karena manusia pastilah membutuhkan kebaikan di dunia terlebih kebaikan di akhirat kelak namun sejatinya prioritas utama seorang hamba dalam do’anya adalah perkara akhirat. 

Hal ini ditunjukkan dalam ayat di atas, dimana terdapat dua permohonan terkait perkara akhirat, yaitu kebaikan akhirat dan perlindungan dari siksa neraka, dan hanya satu permohonan terkait pekara dunia.

Bicara tentang sukses, banyak orang yang mengartikan kesuksesan terletak pada kehidupan di dunia ujungnya kedudukan atau harta, seperti pangkat yang tinggi, jabatan direktur atau manajer di level perusahaan, memiliki harta dan tabungan yang banyak. Fisik yang cantik atau tampan dengan pasangan serta keluarga yang bahagia pun menjadi standar kesuksesan termasuk memiliki banyak teman pejabat, artis, dan lain sebagainya. 

Sukses tersebut adalah sukses yang bersifat fana atau tidak akan abadi. Orang kaya bisa saja jatuh miskin atau hartanya ditinggal ketika ia mati. Jabatan akan pergi seiring usia pensiun, cantik akan sirna di telan waktu senja, dan seterusnya. 

Kesuksesan di dunia bukanlah hal yang mutlak untuk didahulukan dan tidak menjadi yang ditinggalkan demi mengejar akhirat saja. Justru sukses di dunia tersebut haruslah menjadi dasar pencapaian kehidupan sukses di akhirat.

Quran dan Sunah telah mengajarkan kepada kita untuk mendahulukan kesuksesan akhirat karena Allah ﷻ menjamin kebaikan dunia akan datang setelahnya. 

“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Alloh ﷻ akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Alloh ﷻ akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.” (HR. Imam Ahmad)

“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapus lah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud:15-16)

Membicarakan kesuksesan dunia dan akhirat sebagian besar orang percaya, bahwa kesuksesan, kegagalan hidupnya, atau keburukan yang menimpanya adalah tergantung atas usahanya sendiri. Sedang sebagian yang lain lebih percaya bahwa apa yang terjadi adalah karena sudah takdirnya. 
Banyak penelitian oleh para ahli dan akademisi mengenai penyebab (pusat) kendali hidup seseorang hingga ia menjadi sukses. Teori itu dikenal dengan sebutan locus of control.

Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian, yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu atau tidaknya seseorang mengontrol nasib atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya berada dibawah kontrol dirinya, dikatakan individu tersebut memiliki internal locus of control.

Sementara individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang mempunyai konrol terhadap nasib atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupannya dikatakan individu tersebut memiliki eksternal locus of control.

Dalam konteks agama, kedua tipe tersebut dikenal dengan kelompok Qodariyah dan Jabariyah. Dengan demikian kelompok Qodariyah memiliki internal locus of control, bahwa apakah seseorang sukses atau tidaknya di dunia, masuk surga ataupun neraka itu adalah karena dia sendiri yang menentukan.

Sedangkan kelompok Jabariyah memiliki eksternal locus of control. Jabariyah berasal dari kata jabr yang artinya paksaan, bahwa manusia terpaksa harus menjalani takdir hidupnya. Tokoh utama dari perspektif ini adalah Ja’ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan.

Dalam pandangan ini manusia adalah lemah, tidak berdaya, seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak terlepas dari skenario dan kehendak Allah ﷻ. (Asyhari, 2016).

Contoh yang mudah dipahami ketika awal pandemi Covid-19 merebak di dunia, beberapa fatwa dari ijtima berbagai belahan dunia keluar, termasuk Indonesia. Kala itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) memfatwakan untuk menghidari penyebaran virus Corona dengan meniadakan salat jumat dan menggantikannya dengan salat duhur di rumah masing-masing. Mereka yang taat pada anjuran MUI berkeyakinan bahwa Tuhan adalah pencipta segalanya, yakin bahwa Corona itu adalah ciptaan Tuhan, tetapi berbeda keyakinan atau pandangan bagi kelompok yang tidak mau taat. Tujuan dikeluarkan fatwa itu salah satu bentuk berihtiar atau berusaha untuk menjauhi kemungkinan-kemungkinan buruk, termasuk kemungkinan tertular atau menularkan virus Corona ketika tidak menjaga jarak atau berkumpul.

Dalam Islam dikenal bahwa kelompok masyarakat yang mengikuti anjuran MUI disebut dengan Qadariah, sementara Kelompok masyarakat yang menolak disebut dengan Jabariah. Dengan begitu, perilaku masyarakat menghadapi kebijakan pemerintah dan MUI terhadap virus Corona tidak lain adalah pertarungan antara dua aliran yaitu aliran Qadariah dan aliran Jabariah. Dua-duanya sejak lama ada dikalangan ummat Islam, tidak terkecuali di Indonesia dan sangat berpengaruh pada masyarakat muslim, baik dalam berpikir, bersikap dan berperilaku.

Tentunya muncul pertanyaan, mana yang paling benar dari kedua pandangan tersebut. Secara rasional masing-masing punya dasar dan alasan yang tidak akan ada ujungnya jika diperdebatkan.

Selanjutnya muncul pertanyaan kembali, sukses itu apakah memang takdir atau ikhtiari (usaha sendiri).

Bila dicari dari kitab suci Al Quran dan hadis, ternyata kedua pandangan tersebut ada dan didukung dengan nas-nas yang kuat.
Untuk sukses itu harus dimulai dengan diri sendiri, terdapat dukungan dari Quran Surat Ar Ra’d ayat 11.

Dalam ayat tersebut terlihat bahwa manusia sendirilah yang harus berusaha untuk perubahan dirinya.

“Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (QS. Ar Ra’d: 11)

Adapun untuk sukses karena sudah ditentukan sesuai takdirnya, terdapat beberapa ayat yang menunjukkan peran Tuhan dalam perilaku kita dan juga hadis sahih yang menjelaskan bahwa segala hal tentang manusia telah dituliskan dengan jelas masalah rejeki, ajal, amal, dan kecelakaan atau kebahagiaannya, ketika ruh janin berumur 40 hari.

“Padahal Alloh ﷻ-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (QS. Ash-Shafaat: 96)

“Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Alloh ﷻ. Sesungguhnya Alloh ﷻ adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Insan: 30)

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Rasulullah ﷺ menyampaikan kepada kami: Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rezekinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)

Bila masing-masing pusat kontrol untuk sukses ada dukungannya, apakah memang ada pertentangan antara ayat-ayat Quran dan hadis, mengingat kedua pendapat bertolak belakang?
Mustahil ada pertentangan antara ayat Al Quran dengan ayat yang lain dan juga dengan hadis tersebut di atas tadi, walaupun sering dikutip banyak pihak, namun belum berisi keseluruhan ayat.

Bila kita baca keseluruhan ayat, maka ternyata tersirat bahwa kedua pandangan tersebut benar. 

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Alloh ﷻ. Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Alloh ﷻ menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar Ra’d: 11)

Terlihat dalam ayat tersebut bahwa manusia dapat mengubah nasibnya, namun Alloh ﷻ juga Maha Berkehendak terhadap segala sesuatu, yang tidak dapat ditolak oleh makhluknya. Dengan demikian, kita akan melihat bahwa sukses itu adalah ikhtiari yang sudah ditakdirkan adalah benar dan tidak saling bertentangan.

Dalam Islam keyakinan akan kemampuan pada diri sendiri sangat penting, karena keyakinan membuat seoarang muslim mampu mengerahkan seluruh tindakan dan perilakunya. Keyakinan akan diri sendiri untuk mencapai kesuksesan dengan sendirinya akan menghapus keraguan, kegelapan, atau kebodohan yang mungkin membayanginya.

Sikap optimis akan kemampuan diri sendiri merupakan faktor yang sangat penting untuk menjadi orang yang maju dan sukses. Sikap optimis membuat kita senantiasa tegar, penuh harapan dalam menatap masa depan. Ketika timbul masalah berusaha dipecahkan dengan pendekatan yang rasional dan tetap dikembalikan pada ketentuan ilahi. Tinggalkan sikap berputus asa danyakinlah setiap ada kesulitan bersama itu ada kemudahan. 

Firman Allah ﷻ:
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Sedangkan meyakini takdir sebagai penentu kesuksesan juga perlu menjadi bagian dari pemahaman setiap mukmin. Takdir diyakini merupakan pertemuan antara ikhtiar atau usaha manusia dan kehendak Allah ﷻ. Orang yang memahami takdir akan teguh menjalani kehidupan. 

Ia meyakini semua kebaikan dan keburukan semata atas kehendak-Nya. Segala sesuatu yang Alloh ﷻ kehendaki pasti terjadi, begitu juga sebaliknya, jika Allah ﷻ tidak menghendaki, tidak akan terjadi. Dan yakinlah setiap yang ditakdirkan-Nya, pastilah ada hikmahnya.

Alloh ﷻ berfirman, "Katakanlah: 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Alloh ﷻ untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Alloh ﷻ orang-orang yang beriman harus bertawakal'." (QS. at-Taubah: 51).

Takdir terkadang disikapi salah. Tidak jarang kita ketika mendapat kesulitan langsung berkeluh kesah, frustrasi, atau putus asa, bahkan berani menyalahkan Tuhan. Padahal, bisa jadi apa yang Alloh ﷻ takdirkan ialah untuk menguji seberapa kuat keimanan kita, siapa yang paling berhak berada di sisi-Nya. 

Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya Alloh ﷻ apabila mencintai sebuah kaum, Dia mengujinya. Barang siapa yang ridha maka dia mendapatkan keridhaan dan siapa yang benci maka dia hanya akan mendapatkan kebencian." (HR. at-Tirmidzi).

Pahamilah takdir itu dengan penuh keimanan. Percaya dan meyakini sepenuh hati adalah kunci ketenangan hati. Sejatinya, takdir bertujuan agar seseorang merasa rendah di hadapan Alloh ﷻ. Menyadari bahwa hanya Dialah yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Gantungkan segala doa dan ikhtiar kita kepada-Nya. Lakukan yang terbaik dalam setiap prosesnya.

Alloh ﷻ telah menggariskan keputusan, dengan menuliskan takdir kehidupan bagi diri kita, namun semua tergantung pada pilihan kita apakah mengambil keputusan yang salah atau benar, jalan yang sesat (fujur), atau jalan yang benar (takwa). 

Suksesnya kita di dunia yang menjadi pondasi sukses kita di akhirat kelak.

Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha, yakni maka Alloh ﷻ mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS. As-Syams: 8)

Ketika kita selalu berusaha berada dalam kebaikan, menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan bagi seorang Mukmin, sebagaimana disabdakan Nabiullah ﷺ. "Sangat menakjubkan bagi orang Mukmin, apabila segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi bagi seorang yang beriman, kecuali apabila mendapatkan kesenangan ia bersyukur, yang demikian itu sangat baik, dan apabila ia tertimpa kesusahan ia bersabar, yang demikian itu sangat baik baginya." (HR. Muslim).

Semuanya tergantung kita sebagai seorang mukmin ketika ingin sukses di dunia, bahwa ikhtiar adalah proses yang wajib dijalani disertai keyakinan apapun hasilnya semata karena takdir Alloh ﷻ. Begitupun untuk kesuksesan akhirat yang tentunya berharap masuk surga dengan ikhtiar amal-amal terbaik, menjauhi segala larangan-Nya, dan melaksanakan segala perintah-Nya.

Dengan demikian, jawaban sukses itu apakah takdir atau ikhtiari adalah dua-duanya benar sebagai syarat kumulatif yang harus dijalani setiap mukmin. 

Semoga kita dimampukan untuk memilih jalan yang baik dan benar, hingga mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat. Aamiin.

Wallahu a'lam

Pekanbaru, 23 Desember 2021

https://pijarpunbenderang.blogspot.com/2021/12/sukses-takdir-atau-ikhtiari.html

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ustadz, 

Hari ini pengumuman hasil CPNS, satu pekerjaan yang banyak didamba orang. Ada kejadian, seseorang yang tidak begitu berprestasi kuliahnya, juga di PT yang tidak favorit diterima CPNS. Padahal dia mengaku tidak mempersiapkan diri dengan baik karena sibuk bekerja sebagai tenaga bantu. 

Sedangkan satu lagi dia lulus cumlaude juga dari PT ternama malah gagal. Padahal dia yakin bisa mengerjakan soal dengan baik. 

Apakah ini yang dinamakan takdir? 
Karena pada akhirnya muncul rasa tidak adil, tidak percaya. Kok bisa? 
Bukankah hasil sebanding dengan usaha?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya adil dalam pandangan manusia belum tentru adil menurut Alloh ﷻ, pasti akan ada selalu ada hikmah, yang baru kita pahami setelah nya.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh ﷻ mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216).

Bisa jadi Alloh ﷻ mentakdirkan ia tidak pantas sebagai PNS karena bisa jadi endingnya buruk, ia lebih pantas sebagai A, B, C bidang pekerjaan lain yang mungkin awalnya tidak sesuai menurutnya tapi endingnya baik. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Aisya ~Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu.... 

1. Tadz Kenapa kata Takdir selalu di sandingkan dengan ikhtiar....???

2. Kalau rezeki sudah di takdir kan, kenapa harus di cari. Bukan kah juga akhirnya akan datang?

3. Begitu pun jodoh.
Kenapa harus ada ikhtiar....?

🔷Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Takdir adalah ketetapan Alloh ﷻ yang terkait dengan sebab-sebab yang melahirkan akibat. Ikhtiar adalah upaya untuk meraih atau mencari sebab-sebab yang menjadi ketetapan Alloh ﷻ. Takdir dapat di definisikan sebagai hukum sebab-akibat yang berlaku secara pasti di bawah pengawasan Tuhan. Namun, ada pula di antara hal-hal itu yang dapat diupayakan agar dihindari. Di sanalah letak ikhtiar, sehingga takdir dan ikhtiar akan selalu beriringan.

2. Ada nash yang mendukung mengapa rezeki harus dijemput:
“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagi kalian, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah kalian dari rezeki-Nya.” (QS. Al-Mulk: 15).

Makna ayat di atas bahwa orang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja dan berusaha serta menyusuri pelosok bumi demi mencari rezeki di kisi-kisinya, maka dia akan makan dari rezeki Alloh ﷻ. Sedangkan orang yang malas-malasan dan enggan menyisir muka bumi untuk mencari rezeki, maka dia tidak berhak makan dari rezeki Alloh ﷻ.

Yang dimaksud jaminan Allah Ta’ala untuk memberikan rezeki kepada orang-orang yang hidup, termasuk jaminan rezeki-Nya terhadap seluruh binatang melata di muka bumi, adalah bahwa Alloh ﷻ menyediakan sebab-sebab dan sarana-sarana untuk mengais rezeki di bumi, baik di darat ataupun di lautan. Karena ketika Alloh ﷻ menciptakan bumi, Dia “Memberikan berkah di dalamnya dan telah menentukan makanan-makanannya.” (QS. Fushshilat: 10).

3. Karena kita tidak mengetahui takdir (qodar) siapa yang akhirnya berjodoh dengan kita, sehingga perlu ikhtiar, Jodoh si A, B, C itu merupakan ketentuan yang belum terjadi (Qoda), jadi perlu di usahakan agar mendapatkan yang terbaik. 

🌷Apakah setiap kesuksesan itu berkaitan dengan hasil dari takdir atau hasil dari ikhtiar nya tadz?

🔷Hasil dari keduanya, karena  kita beriman kepada Qoda dan Qodar.

Wallahu a'lam

Jawaban pertanyaan bisa di simak melalui:
https://pijarpunbenderang.blogspot.com/2021/12/sukses-takdir-atau-ikhtiari.html