Minggu, 26 November 2017

Tanyakan Pada Dirimu Kenapa Dakwahmu Melemah!!!


OLeh   : Ustadz Erwan Wahyu W.

‎الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

رَبِّ اشْرَحْ لِىْ صَدْرِىْ وَيَسِّرْلِىْ اَمْرِىْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِىْ يَفْقَهُوْاقَوْلِى


‏﴿١٢٤﴾ وَمَن يَعْمَلْ مِنَ ٱلصّٰلِحٰتِ مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لٓئِكَ يَدْخُلُونَ ٱلْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِييَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ


“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. ash-Shaff: 10-12).

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan,dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal  kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

🌸🌷🌸
Good Peoples Bidadari Surga Yang dirahmati Allah

Malam ini saya ingin menyampaikan bahasan tentang Amal Dakwah Yang Melemah

Sebagai pembuka saya ingin bercerita:

Di Bulan Dzulhijah ini pas kiranya bila kita menapaktilasi satu fragmen dalam kehidupan Ibrahim. Pada kesempatan ini izinkan saya berbagi kisah Ibrahim dan burung pipit.

Telah sampai pada kita kisah Ibrahim menghancurkan berhala dan saat Ibrahim beradu argumen dengan Namrud dan pengikutnya dengan menyampaikan logika ketuhanan dari berhala yang tak bisa ditanya dan tak mungkin dapat berbuat alih-alih menghancurkan berhala-berhala lainnya, namrud dan pengikutnya murka kalah berargumentasi dengan Ibrahim muda.

Kemurkaan mereka diwujudkan dengan vonis hukuman mati untuk Ibrahim dengan cara membakar hidup-hidup. saat eksekusi itu dilaksanakan, saat api mulai menjilat-jilat tubuh Ibrahim, datanglah burung pipit mengambil air dengan paruhnya lalu berusaha menyiram api yang semakin membesar.

Usaha burung pipit itu dilakukan berulang-ulang, mengambil air dengan paruh kecilnya lalu mencoba mengguyur ke api yang membakar Ibrahim. Hewan-hewan lain tertawa dan mencibir apa yang dilakukan oleh burung pipit tersebut. Mereka berkata bahwa apa yang dilakukan burung pipit itu adalah sebuah kesia-siaan belaka.

Melihat upaya tak pantang menyerah burung pipit walau di tengah cibiran dan cemoohan, sebagian hewan bertanya;

"untuk apa kamu melakukan perbuatan sia-sia itu? air yang kau bawa dengan paruh kecilmu itu tak akan mampu memadamkan api sebesar itu."

Burung Pipit menjawab;

"agar kelak saat Allah bertanya kepadaku; apa yang kau lakukan saat ada orang sholeh dianiaya dan dibakar hidup-hidup? aku mempunyai hujjah/jawaban/argumen bahwa aku telah berusaha sekuat tenaga untuk melakukan pembelaan dan menyelamatkan orang sholeh itu."

Dari kisah burung pipit itu kita bisa ambil hikmah bahwa, diri kita sendirilah sebenarnya yang membutuhkan beramal sholih, berdakwah dan melakukan pembelaan atas agama Allah.

🌸🌷🌸
Good Peoples Bidadari Surga Yang dirahmati Allah

Kisah kedua, kisah seorang laki-laki yang diabadikan Allah dalam QS Yasiin

Seorang laki-laki, ia bukan Rasul, bukan Nabi, bukan pula ‘ulama. Tapi ia berjuang untuk belajar dan memahami Agama Allah dan sosok yang peduli kebaikan untuk kaumnya.

Hal paling pertama yang difahaminya hanyalah bahwa para Rasul yang datang ke kotanya itu orang-orang sholih dan tulus.
Mereka membawa kebenaran dan mengajarkan kebajikan sama sekali tanpa meminta imbalan. Bagi laki-laki ini, mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk sekaligus membawa petunjuk.

Maka dengan bergegas-gegas dari ujung kota, dia berseru-seru; “Wahai kaumku, ikutilah para utusan Allah itu!”

Dan Habib An Najjar, demikian nama laki-laki ini menurut sebagian mufassirin, setelah menyimak apa yang disampaikan para utusan Allah itu kemudian melantangkan pernyataan imannya.

Mendengar ungkapannya itu, para pemuka kaumnya murka. Betapa seorang laki-laki tak dikenal, dari kalangan jelata lagi miskin papa, mengajari mereka tentang agama.
Betapa seorang yang bukan siapa-siapa, mengungkap kesejatian iman yang membuat apa yang mereka yakini selama ini tampak batil dan konyol.

Maka, para pemuka kaum memerintahkan para pengikutnya untuk mengeroyok dan menyiksanya laki-laki itu, hingga dadanya remuk dan isi perutnya terburai akibat diinjak-injak.
Di detik2 ajalnya, dalam sekaratnya, diiringi air mata para utusan Allah yang tak kuasa menolongnya, dia mencoba bicara.

Nafasnya yang satu-satu, darahnya yang sisa-sisa tak menghalanginya menyunggingkan senyum ridha seraya berkata;

إِنِّي آمَنتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
“Sesungguhnya aku beriman kepada Rabb kalian. Maka dengarkanlah ikrar imanku ini.” (QS Yaasin [36]: 25)

Para utusan Allah itu takjub dan cemburu terhadap iman yang telah menggerakkan Habib An Najjar berdakwah dengan mempersembahkan raga dan nyawanya.

Betapa sebentar dia belajar.
Betapa cepat dia memahami.
Betapa dalam dia  meyakini.
Betapa besar cinta pada kaumnya.
Betapa hebat penyampaian dakwahnya.
Dan betapa mahal pengorbanannya.

Kisah laki-laki ini tak berhenti sampai di sini.  Allah dengan firmanNya Maha Mulia menyampaikan apa yang laki-laki ini katakan dari alam yang sudah berbeda.

Bahwa dia mencintai kaumnya, ia amat berhasrat merengkuh semua hati untuk dibawa ke dalam cahaya, untuk diajak menikmati surga.

قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ (٢٦) بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ (٢٧)

“Dikatakan (kepadanya): ‘Masuklah ke syurga’, ia berkata: ‘Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui. Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan" (QS Yaasin [36]: 26-27)

Dari laki-laki ini, dari Habib An Najjar, kita belajar bahwa hakikat dakwah itu adalah berharap kebaikan untuk orang lain, apa yang baik untuk dirinya sendiri. 

Menghindarkan keburukan / siksa untuk orang lain, sebagaimana ia menghindarkan keburukan /siksa untuk diri sendiri

Mengharapkan bagi orang lain nikmat iman dan Islam, sebagaimana nikmat iman dan Islam yang telah ia rasa.

🌸🌷🌸
Good Peoples Bidadari Surga Yang dirahmati Allah

Kebutuhan kita akan beramal sholih dan beramal dakwah sebagaimana burung pipit tersebut adalah kita berharap memiliki hujjah apa yang kita lakukan untuk membela agama Allah dan hujjah atas umur kita dihabiskan untuk apa?

Ketidakegoisan kita sebagai orang yang telah beroleh hidayah serta nikmat iman dan Islam sebagaimana Habib An Najjar, agar orang lain juga beroleh nikmat serupa yang kita kecap.

Kesemuanya itu tak lantas membuat kita terhidar dari rasa malas, lemah, futur dan mundur dari aktivitas-aktivitas dakwah dan amal sholih.

Nah sekarang Good Peoples

🌷Apa yang sering membuat Good Peoples ingin break dari beramal sholih dan beramal dakwah?

Mohon berkenan sharing !!??

💎Jawab
1. Kesibukan dunia ustadz

🌷hmm oke kesibukan
next?

2. Karena sibuk ngurus anak dan suami ustadz

3. Merasa bergerak sendiri sekalipun dalam komunitas

4. Ada rasa jenuh
sering futur ustdz😥


🌷So, kesibukan dalam rumah tangga, mengurus anak, mencari rezeki, kesibukan kuliah dan seabreg kesibukan lain menjadikan semangat dakwah yang mengendor dan melemah.

Yang terjadi lalu ini:

Semangat juang, dipenuhi dengan iman, kecintaan, persaudaraan dan pengorbanan, semua menjadi aktifitas di masa lalu hanya menjadi sebuah kenangan indah, terhimpun dalam album kenangan dan menjadi prasasti kejayaan masa lalu.

Good Peoples Bidadari Surga Yang dirahmati Allah

Jangankan kita,
Nabi dan Rasul saja pernah mengalami lemahnya amal dakwah
kita ingat Yunus ibn Mata yang pergi dengan amarah meninggalkan kaumnya karena dakwahnya yang bertepuk sebelah tangan.

Rasulullah Muhammad SAW pun mengalaminya yaitu saat deraan siksaan, embargo politik dan ekonomi ditambah meninggalnya orang-orang yang beliau kasihi.

Tapi itu semua tak membuatnya surut langkah berjuang di jalanNya

Karena karakter jalan dakwah itu memang seperti itu,

1. Dakwah itu Jalannya Panjang
Jalan dakwah ini yang menjadikan seorang Nuh melalui 950 tahun dijalan dakwah dan hanya 12 orang pengikutnya

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ


Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al Ankabut : 14)

Bahkan Rasulullah saat turunnya ayat tersebut sedang mengalami embargo dari kaum musyrikin Mekkah selama 3 tahun setelah 11 tahun berdakwah dan tak bertambahnya pengikut.

Dengan turunnya ayat tersebut 11 tahun dakwah Rasulullah dengan tak bertambahnya pengikut terasa tak sebanding dengan 950 tahun dakwah Nabi Nuh.

Bagaimana dengan  kita?
Sudah berapa tahun kita berdakwah?

Dari kisah Nuh, Rasulullah dan para pengikutnya termasuk kita belajar sebuah hakikat, bahwa jalan dakwah ini sangatlah panjang. 

kita tak pernah tau dimana ujungnya. Bahkan Rasulullah sendiri tak menyaksikan pembebasan Syam, Persia dan seluruh Yaman yang dinubuatkan saat beliau membelah batu dalam penggalian parit di perang Ahzab.

Saat Syam, Persia dan Yaman berhasil dibebaskan dimasa kekhalifahan Abu Bakar n Umar, Rasulullah sudah tak ada lagi di dunia.
Beruntungnya kita tak diharuskan untuk sampai diujungnya jalan dakwah yang panjang itu. Kita hanya diperintahkan untuk mati di atasnya sebagaimana yang di ucapkan Syeikh Nashiruddin Al Albani.

Oleh karenanya, kita tidak  berharap melihat  hasilnya ketika Ia masih hidup. Karena ini adalah kerja peradaban, membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari umur kita sebagai manusia. Apa yang kita lakukan hanya sebuah batu bata dari bangunan kejayaan Islam.

Oleh karenanya, kerja dakwah itu adalah kesabaran, nafas panjang, dan kesadaran bahwa ia adalah milik Allah, harus dilakukan dengan cara yang diridhai Allah dalam rangka mencari Ridha Allah.

kita hanyalah insan yang dimuliakan manakala berani mengambil tawaran perniagaan dengan surga sebagai pembayaran dan laba perniagaan kita dengan Allah.

2. Penuh Dengan Ujian dan Cobaan
Jalan dakwah ini yang menjadikan seorang Yusuf ditimpa kemalangan, ujian dan cobaan bertubi-tubi dari sejak ia kecil sampai ia dewasa.

Dibenci oleh saudara-saudaranya karena iri dan dengki, yang berujung pemufakatan jahat percobaan pembunuhan dengan membuangnya ke dalam sumur yang dalam lagi gelap. Selamat dari sumur dijual sebagai budak dengan harga murah dan dipekerjakan sebagai hamba sahaya di rumah pejabat. Wajah tampannya membuat ia terjerumus dalam kekerasan seksual yang dilakukan isteri pejabat. petaka belum lagi mau pergi, Yusuf dikriminalisasi, dituduh melakukan kejahatan yang tak ia lakukan yang mengantarnya mendekam di penjara.

Kalaulah ada alasan untuk berhenti, untuk resign dari jalan dakwah tentu salah satu cobaan itu bisa dijadikan alasan pembenaran. Tapi tidak.

Seorang Yusuf tetap istiqomah di jalan Allah.

Adakah dari kita yang mengalami masa kelam sebagaimana Yusuf?

Maka kisah Yusuf adalah kisah pelipur lara bagi para aktifis dakwah, tak terkecuali Rasulullah.

Saat Rasulullah ditimpa cobaan bertubi-tubi karena menyeru kaumnya di jalan Allah. Allah turunkan surah Yusuf sebagai pelipur lara.

3. Jalan yang Sunyi
Jalan dakwah ini yang menjadikan seorang Musa hanya berkawan Harun saudaranya dalam membersamai kaum yang degil dan banyak mau yaitu kaum yahudi.

Bayangpun kaum yahudi telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana tangan Musa mengeluarkan cahaya, bagaimana tongkat Musa menjadi ular dan yang fenomenal bagaimana atas izin Allah Musa membelah laut merah dan menenggelamkan fir’aun dan bala tentaranya.

Akan tetapi, saat Musa mengajak berjuang bersama memasuki tanah yang dijanjikan mereka meninggalkan Musa sendirian dengan berkata; berangkatlah engkau bersama Rabbmu, maka berperanglah kalian berdua. sedangkan kami akan duduk" menunggu saja di sini.

Merasa ditinggal sendirian, bahkan oleh orang yang telah ditolong

Sebuah konsekuensi dari perjalanan yang panjang dan penuh ujian adalah sedikit yang mau melaluinya.
Diantara sedikit orang yang beriman, lebih sedikit lagi orang yang berilmu,

Diantara sedikit orang yang berilmu, sedikit orang yang beramal,

Diantara sedikit orang yang beramal, lebih sedikit lagi orang yang ikhlas,

Diantara sedikit orang yang ikhlas, lebih sedikit lagi yang istiqomah.

Kejayaan Islam itu sebuah keniscayaan, apakah kita memilih menjadi bagian dari kejayaan itu ataukah tinggal dibelakang dan duduk saja.

🌸🌷🌸
Good Peoples Bidadari Surga Yang dirahmati Allah

Beberapa minggu yang lalu di KRL dalam perjalanan Bogor-Jakarta sehabis menjenguk Mbak Yanis yang akhirnya Allah panggil dia, karena Allah lebih cinta padanya.

Saya mengisi kajian di Grup RDI. Temanya adalah tentang Hari Patah Hati sedunia.

Term Of Reference yang diberikan kepada saya adalah tentang Patah Hati seperti Patah Hatinya para Akhwat gegara Ustadz Muzamil Hasballah menikah, atau para cowok-cowok ABG yang patah hati gegara Raisa menikah.

Saya sampaikan, selayaknya manusia normal saya juga pernah mengalami patah hati, normalnya patah hati laki-laki ya gegara perempuan, gegara akhwat yang saya puja diproses ta'aruf dengan ikhwan lain.

Walau akhirnya akhwat itu akhirnya sama saya juga menikahnya.

Tapi setelah sekian lama kebersamaan saya dengan akhwat pujaan hati saya ini dan dikaruniai anak-anak yang inshaAllah sholih dan sholihah, saya takut mengalami patah hati yang lebih parah dari sebelumnya, yaitu:

Patah hati di akhirat

Yaitu tak dipertemukannya saya, isteri dan anak-anak Saya serta orang-orang sholih yang selama ini sholat bersama kami, beribadah bersama kami dan beraktifitas bersama kami di surga Allah.
Akan sangat patah hati saya manakala kami semua tidak dipertemukan Allah dalam JannahNya

Patah hati di dunia mungkin hanya sementara, tapi patah hati di akhirat itu selamanya

Oleh karenanya, tiada hari bagi kami selain mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk sama-sama nanti pulang ke kampung akhirat

inshaAllah itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan malam hari ini

Tafadhal bila ada yang hendak didiskusikan

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Ulfa
Saya ingin bertanya ustadz, bila kita sudah berumah tangga suami adalah kunci perijinan bagi seorang istri, tetapi ketika istri sedang memulai dijalan dakwah sang suami mulai resah dengan kesibukan sang istri lalu sebagai seorang istri tentunya semangat yang sedang berkobar meredup dengan hal itu, lalu sebagai seorang istri ia juga tak ingin menjadi ahli neraka lalu apa yang harus dilakukan seorang istri bila hal itu disukainya ustadz?

🌷Jawab:
Beberapa akhwat saya jumpai yang dulunya aktifis dakwah, tapi setelah menikah menjadi pasifis, alias tak seaktif dulu karena terkendala izin suami.

Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam Fatwa-fatwa Kontemporer mengatakan, seharusnya hal itu tidak perlu terjadi. Para istri dipandang sama dalam Islam, memiliki kesempatan sejajar untuk berbuat baik.

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ ۖ بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ ۖ فَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَأُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُوا وَقُتِلُوا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ثَوَابًا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik". (QS Ali Imran : 195)

Sebaiknya dikomunikasikan dengan baik dengan pasangan. jangan sampai seperti ini;
iya suami melarang, tapi si istri sendiri memang tak punya azzam untuk aktif dalam dakwah (mumpung ada alasan suami tidak mengizinkan). Terkadang ujian itu datang dalam bentuk bagaimana istri itu mampu meyakinkan suami, walau dia aktif dalam dakwah tapi amanah sebagai seorang istri dan ibu tetap tertunaikan.

Satu sisi mungkin ia dapat pahala karena kepatuhan kepada suami, tapi disisi lain sebenarnya ia kalah berfastabiqulkhairat dengan istri-istri lain.

💎Sudah dikomunikasikan dengan sang suami,
Cuma yang jadi kendala pada anak, dahulu sang istri yang selalu mengantar, menunggu dan menjemput si anak. karena sekarang sang istri sibuk dengan jalannya sang anak menggeluh kapan kakak dan dedek diantar umi lagi...😞

Hal-hal seperti itulah yang membuat meleleh seorang istri. Ia pun takut yang dikatakan dengan istri ahli ibadah tetapi tak jadi masuk surga karena suami tak ditaati...
Jadi dilema ustadz,,

🌷Isteri saya, dan Kakak ipar saya, mengisi liqo di sekolah/SMA sambil bawa anak-anak.
Mabit bawa anak-anak, supercamp bawa anak-anak.

Biar anak-anak tetap dapat kasih sayang ibunya, juga anak-anak mengenal aktifitas ibunya.
jangan sampai anak-anak merasa ibunya lebih mengurusi orang lain dan tidak ada waktu buat anak-anaknya sendiri.

0⃣2⃣ Arika
Ustadz...
MasyaAllah materinya luar biasa, ada rasa malu membacanya karena kadang kita merasa mudah patah di jalan dakwah...

Ustadz bagaimana caranya agar kita tidak mudah mengeluh dan putus asa di jalan dakwah?

🌷Jawab:
1. Jangan pernah tinggalkan amalan-amalan wajib.
2. Berusaha melakukan amal-amal sunnah wajib saat futur melanda .
3. Berkumpul dengan orang-orang sholih agar saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
4. Berdoa agar senantiasa diberi keistiqomahan di jalanNYa.

0⃣3⃣ Devi Datu
1. Apakah meski bukan ustadz atau ustadzah tiap muslim dituntut untuk syiar ? Takut salah-salah kalau ditanya orang

2. Lebih utama dakwah di komunitas muslim ataukah di lingkungan non muslim ?

🌷Jawab:
1. itulah keistimewaan umat Muhammad, kewajiban berdakwah, beramar ma'ruf nahyi munkar adalah kewajiban setiap orang beriman.

Risalah yang dibawa Rasulullah Muhammad itu tidak berbatas waktu, alias sampai akhir zaman. Padahal Rasulullah sudah 1400 tahun lebih meninggalkan kita. maka kita pewaris risalah ini

Apakah harus dengan syiar, tablig, taklim dalam dakwah...
Tidak... saat orang memperoleh hidayah bukan karena ceramah, melainkan karena akhlaq kita. Maka itu lebih baik dibanding unta merah (harta yang paling berharga di dunia). Tunjukkan akhlaq terbaik kita sehingga orang lain tertarik dengan Islam.

2. Mendakwahi kaum muslimin. Berusaha untuk memperbaiki akidah, ibadah, dan akhlak mereka.

Baru kemudian,
Mendakwahi orang-orang kafir dan menjelaskan keindahan Islam kepada mereka.

💎Bagaimana caranya jika yang kita tuju lebih tua dari kita. Dakwah tanpa terkesan menggurui?

🌷Yang kita hindari kalau dengan orang yang lebih tua adalah kesan menggurui
dengan mereka bisa diajak cerita-cerita, sharing, kita bertanya lalu masukkan "pesan-pesan sponsor" dalam obrolan.

intinya adalah posisikan kita sebagai orang biasa yang kebetulan sedikit mengerti tetang agama. Sudah seperti bicara sama tukang sayur tempat kita belanja hari-hari saja. Obrolan-obrolan pinggir jalan gitu.

0⃣4⃣ Lenita
Bagaimana caranya mensupport teman-teman yang lain, yang terkadang bikin greget karena mereka lebih mementingkan kehidupan pribadi masing-masing, padahal kita juga punya kepentingan, apa yang harus ana lakukan..agar tidak terkesan berjalan sendiri ?

🌷Jawab:
Saling memberi nasehat pada kawan seperjuangan, itu bukti sayang kita pada mereka, agar mereka tidak semakin terperosok kedalam kesibukan dunia dan lupa mencari bekal akhirat.

Doakan mereka agar Allah memberikan taufik dan kemudahan mereka dalam beramal sholih

Siang nasehati malam doakan 😁

0⃣6⃣ Eriska
Assalamu'alaikum ustadz
Pertanyaan saya hampir sama dengan ulfa.
Hanya kegiatan saya di siang hari saat sendiri..... Karena anak dan suami pulang sore....
Hanya setelah ada aktifitas tambahan suami dan anak sabtu dan minggu pun mereka habiskan dengan hobby masing- masing. Hanya sendiri di rumah....
Salahkan jika saya tenggelam dalam aktivitas dakwah saya.......????

🌷Jawab:
'alaikumsalam wr. wb.

Perintah berdasarkan prioritas adalah jauhkanlah keluargamu dari api neraka
Keluarga dulu baru orang lain,

Jangan sampai, kita sibuk beraktifitas dakwah di luar tapi keluarga kita sendiri tak tersentuh dakwah.

Lebih baik lagi bila dalam aktifitas-aktifitas dakwah bisa sekalian keluarga diajak serta,
istri dan anak-anak sering saya ajak ngisi  taklim atau training, walau kadang istri di cie...cie in peserta saat saat cerita gombal tulus saya ke dia sebagai intermezo 😅

0⃣7⃣ Mila
Menyambung jawaban
nomor 0⃣1⃣
Setuju tadz,, di lingkungan rumah, sama seperti itu. Padahal suaminya juga aktivis.

Itu bagaimana ya tadz?
Sering disindir, tetep saja ☺

🌷Jawab:
Minta murobbi atau guru ngaji suaminya untuk nasehatin si suami😁

🌸🌷🌸
Jazakallah ustadz atas materi dan jawaban yang luar biasa serta waktunya..

Baik ukhtifillah semoga materi malam hari mampu membuat kita bermuhasabah diri ya sebagaimana kita tahu kisah Rasulullah dan para pendahulu, burung pipit dan laki-laki penuntut ilmu yang luar biasa perjuangan dakwahnya bahkan sampai bertahun-tahun bertahun berdakwah namun tidak ada pengikutnya tidak mengurangi semangat dakwah ...
Semoga setelah ini tidak ada lagi kata yang terucap atau meski hanya dalam benak saja mau rehat dari dakwah karena alasan macam-macam lelah, sibuk, bosan, cuma dakwah sendirian...

Mari kita jadikan Lelah menjadi Lillah ✊🏻
Jangan pernah merasa sendiri karena Allah selalu setia bersama kita...
"Barang siapa yang menolong agama Allah maka Allah akan menolongnya"

Mungkin kita terlupa kalau dakwah adalah pekerjaan utama seorang muslim, dengan materi malam ini semoga kita selalu menyadari Kita lah yang membutuhkan Allah, kita yang butuh dakwah,
Ada atau tidaknya kita di dakwah, dakwah akan tetap berjalan...

Sekarang ingin menjadi pejuang atau ingin menjadi orang yang tergantikan..
Dakwah adalah cinta.. Dan cinta akan menuntut segalanya,

Semoga kualitas dan totalitas kita dalam dakwah setiap hari semakin baik ya..

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Sebagai penutup saya ingin sampekan detik-detik terakhir wafatnya Rasulullah

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah? " tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini? " tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"

Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi.
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Dua hal yang bisa kita ambil hikmah dari detik-detik wafatnya manusia mulia Rasulullah Muhammad SAW

1. Rasulullah adalah manusia kekasih Allah yang dijamin tempatnya di surga akan tetapi itu tak menghalangi beliau untuk berdakwah bahkan sampai nafas beliau yang tinggal satu dua. Hal ini dapat dilihat dari wasiat Rasulullah pada Ali RA untuk memelihara shalat dan menyantuni orang-orang lemah

2. Kecintaan kepada ummat hampir-hampir tak bisa diputuskan dengan kematian. Kepedulian terhadap nasib ummat adalah tauladan yang harus kita kedepankan sebagai seorang aktifis dakwah.

Jazakumullah khairan katsira atas atensi dan diskusinya

Mohon maaf bila ada salah dan khilaf dari saya,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar