Minggu, 26 November 2017

Degradasi Ruhiyah Aktifis Dakwah



OLeh   : Bunda Endria Soediono

☂๐Ÿ’œ☂
Sepucuk Nasihat Hati :

Benih Keihlasan Yang Menuai Cinta

"Jika dalam urusan dunia kita tak mendapat bagian banyak, maka segera tengok urusan Agama kita. Jika disana kita dapati cahaya harapan, maka sesungguhnya cahaya itu adalah PenjagaanNya. Dan harapan itu adalah SurgaNya. Maka tetaplah kita bersyukur kepadaNya.

Sungguh....
Tak layak seorang yang beriman berputus asa. Andai saja hatinya yakin atas kebenaran janjiNya, maka ketidakberuntungan urusan dunia bukanlah masalah yang besar baginya.

Ketika seseorang mengaku ikhlas menerima takdirNya, berarti ia siap bersabar serta ridho atas segala keadaan yang ditetapkan Allah atas dirinya.

Betapa beruntungnya seorang yang beriman yang memiliki hati yang ikhlas dalam menerima bagian yang telah ditetapkanNya.

Karena keikhlasan inilah yang menyebabkan dirinya menjadi hamba yang layak untuk mendapat balasan cintaiNya."

๐Ÿ’ž๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’žSalam๐Ÿ’ž๐Ÿ’ฆ๐Ÿ’ž

Baik, karena sudah meresap biodatanya, kami persilahkan kepada Bunda Endria untuk menyampaikan materi malam hari ini yang berjudul Degradasi Ruhiyah Aktivis Dakwah, Silahkan bunda...

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ ุงู„ุฑَّุฌِูŠْู…ِ
‎ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑ

Alhamdulillah syukur yang dalam mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Yang telah memberikan kepada kita nikmat yang begitu banyak...

Terutama nikmat yang terbaesar yakni IMAN kepada-Nya. Kepada Rasul-Nya. Kepada Kitab-Nya. Kepada Malaikat-Nya. Kepada Hari Akhirat dan juga Kepada Takdir-Nya....

Ini semua yang sering kita lupa

Semoga Allah mengampuni kita semua atas lemahnya iman kita, sedikitnya amal sholih dan kebajikan kita ...

Semoga Allah ‎๏ทป terus menambah hidayah kepada kita, menguatkan ruhiyah kita hingga kita selalu ringan dalam beribadah dan berjuang diatas jalan dakwah agama-Nya.

Kepada baginda yang mulia manusia yang paling baik ahlaq-nya paling kuat iman dan ibadahnya kepada Allah dan yang sangat menyayangi umatnya. Nabi Muhammad ๏ทบ ...

 ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

Jama'ah majlis ilmu Bidadari Surga rohimakumullah ...

Jika kita selalu berada di majlis kebaikan seperti ini ... Bagaimanalah kira-kira bentuk pribadi kita ...

Mari sejenak kita bayangkan diantara orang-orang yang ada disekitar kita ... masih banyak dari mereka yang bisa dikatakan tidak fokus pada keadaan dirinya sendiri.

Maksud saya disini adalah mereka masih belum faham apa yang paling utama dari segala aktivitas yang ada dihadapannya.

Lebih riilnya lagi ...

Jika saja banyak hal yang bisa ia lakukan, seperti :
- Nonton TV
- Tidur-tiduran
- Duduk termenung sambil melamunkan sesuatu
- Bercanda dengan sesama yang lain
- Mungkin juga sedang berada di tempat kerja dan sibuk dengan kertas dan komputernya
- Ada juga yang sedang fitness
- Mungkin juga banyak yang nongkrong di mall sekedar buang waktu
- Dan lain sebagainya.

Renungkan itu ... dan bayangkan.
Dan tentu masih banyak lagi pilihan aktivitas yang bisa mereka lalukan. Seolah mereka merasa sangat bebas menentukan apa saja yang mereka lakukan...

Betapa manusia ini masih banyak yang tidak menyadari bahwa setiap waktunya, setiap amal perbuatannya ... semua kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah ‎๏ทป

Karena itu pantaslah jika kita disini harus sering-sering mengajak untuk bersyukur kepada Allah, karena kita disini akan berintaraksi dengan maksud dan tujuan yang sama, yakni saling berpesan tentang kebaikan untuk menguatkan jiwa taqwa kita kepada Allah ‎๏ทป dan juga untuk mengokohkan jiwa kesabaran kita.

Inilah indikasi suatu keadaan yang Allah katakan dalam firman-Nya sebagai orang-orang yang beruntung.

Diantara waktu-waktu kita ...
Kita pandai memanfaatkannya.

Dengan kondisi yang seperti kita renungkan diatas, tentu bisa diartinya bahwa masih banyak PR dakwah yang harus kita kerjakan untuk mengajak orang-orang disekitar kita kembali hidup di jalan Allah.

Agar mereka sadar bahwa kehidupan mereka tidak selalu akan berujung Surga ...

Karena Surga itu tidak Gratis !!!

Tiket Suurga itu mahal ...
harus dibeli dengan IMAN dan Amal Sholih.

Sedangkan bagaimana seseorang mudah melakukan amal sholih jika dirinya lebih memilih berbagai aktivitas yang tidak membuahkan pahala. Tetapi justru yang sia-sia dan bahkan tidak sedikit yang menambah tumpukkan dosa ...

Na'udzubillahi mindzalik.

Sebagai aktivis dakwah. Kita juga manusia biasa yang kadang muncul sifat-sifat kelemahan kita.

Dalam kondisi seperti ini tentu akan menghambat produktivitas kerja dakwah kita.

Jika produktivitas dakwah terhambat artinya kita telah kehilangan kesempatan yang sangat besar nilainya bagi kehidupan yang baik di akhirat nanti.

Perolehan pahala kita terhambat atau bahkan bisa tersumbat. Ini artinya kerugian besar bagi kita.

Semoga malam ini kita bisa mendapatkan pencerahan yang bermanfaat sehingga membangkitkan kembali jiwa yang mungkin sedang kelelahan, ruhiyah yang sedang menipis rasa imannya dan juga jasad yang lelah....

Berikut saya share materi pokok terkait tema kajian malam ini...

DEGRADASI RUHIYAH AKTIVIS DAKWAH
==================================

 ‎ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

Sebagaimana kita ketahui bahwa keimanan seseorang sangat fluktuatif. Tak terkecuali bagi para pelaku dakwah.

Iman seseoang bisa saja turun bahkan secara drastis hingga hampir hilang gairah ibadah apalagi untuk berdakwah. Kondisi seperti ini tentu tidak menguntungkan jika dibiarkan terus menerus. Setiap diri pendakwah yang menyadari terjadinya degradasi atau penurunan semangatnya dalam melakukan aktivitas dakwah, harus segera mengambil langkah-langkah penyelamatan.
Apa langkah-langkah tersebut ?

Pertama :
Kenali Penyebabnya
--------------------

Penyebab turunnya semangat dakwah dapat dikenali dengan mudah oleh diri sang aktivis dakwah. Hal-hal yang biasa menjadi penyebab tersebut antara lain, adalah :

1. Karena suasana hati sedang gundah gulana, pikiran yang berubah-ubah tidak menentu karena suatu sebab yang hal ini tidak harus terjadi jika dirinya memiliki rasa tawakal kepada Allah yang tinggi.

2. Karena aktivitas duniawinya yang padat dan waktu tidak ter-manage dengan baik sehingga menyebabkan  lelah fisik dan ruhani. Tak jarang kondisi seperti ini mengakibatkan hilangnya kekhusyu’an dalam berbagai macam ibadah yang dilakukan, kurang: bisa merasakan getaran dalam amal ibadah, lesu dakwah dan hati penuh kejenuhan.

3. Karena beratnya jiwa menopang ujian kehidupan. Memang ada kalanya ujian atau musibah datang secara betubi-tubi, sehingga membuat jiwa seseorang tidak mampu mengimbangi karena ruhiyah yang rapuh, iman keyakinan yang labil. Kondisi ini sangat  memungkinkan membuat semangat dakwah menjadi drop.

4. Karena perbuatan maksiat yang dilakukan. Kemaksiatan sangat cepat mempengaruhi stamina ruhiyah dakwah. Mengapa ? Karena dakwah adalah ibadah yang sangat berat, membutuhkan energi gerak pikir,  jasad maupun materi, dan yang paling utama adalah energi ruhiyah. Jika saja ada keinginan maksiat yang terlintas dalam pikiran, kemudian kita ikuti, maka dengan sigapnya syetan masuk dan memperindah tampilan maksiat tersebut sehingga ternodailah ruhiyah kita. Jika ini terjadi maka sulit untuk mengharap gairah aktivitas dakwah bahkan untuk melakukan ibadah rutin pun biasanya mengalami futur.

5. Terhentinya asupan ilmu. Diantara kita kadang sangat tergantung pada sistem charging ilmu agar selalu berada dalam kondisi prima dalam menjalankan aktivitas dakwahnya. Jika asupan ilmu terhenti maka melemah pula semangat ruhiyah kita. Hingga banyak hal tidak bermanfaat yang justru menyibukkan kita.


Kedua :
Temukan Solusinya
--------------------

1. Perbaiki kondisi iman kita

Fluktuasi iman yang menyebabkan penurunan semangat dakwah, hal ini sudah disebutkan oleh Rasulullah ๏ทบ dalam sabdanya :

"Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.”
 (HR. Ibn Hibban)

Yakni dengan kembali fokus kepada Allah ‎๏ทป ; mentauhidkan-Nya dalam Jiwa kita, dalam semua Niat kita, dan juga pada semua Amal perbuatan kita.

Kita harus meyakini bahwa segala kekuasaan yang ada di muka bumi ini, hanyalah bersumber dari Allah ‎๏ทป dan apapun yang kita lakukan hakikatnya adalah untuk mengabdi kepada-Nya saja.

Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah Allah Pengaturnya. Kita harus selalu sadar bahwa segala hidup termasuk detail nasib kita berada dalam ketentuan takdir-Nya.

Semua itulah yang akan menguatkan kembali iman keyakinan kita kepada Allah, sebagai bagian dari manifestasi kalimat la ilaha illallah.

2. Hidupkan Sunnah Rasulullah ๏ทบ

Solusi kedua juga dari anjuran Rasulullah ๏ทบ yang disebut dalam hadist sbb :

“Barangsiapa yang lemah semangatnya kemudian mengikuti sunnahku, maka sesungguhnya ia akan menang. Dan barangsiapa lemah semangatnya kemudian ia tidak mengikuti sunnahku, maka dia akan celaka.” (HR Ahmad).

Jadi dengan mengikuti sunnah Rasulullah ๏ทบ ; bertahan (berjuang untuk istiqomah) dalam menjalankan sunnah Rasul ๏ทบ insyaAllah akan meminimalisir kondisi degradasi ini.

Apa hubungannya menjalankan sunnah Rasulullah ๏ทบ dengan meningkat atau setidaknya bertahannya stamina ruhiyah para aktivis dakwah  ?

Secara ringkas bisa dijelaskan sebagai berikut :

* Bahwa Hati manusia itu ada digenggaman Allah ‎๏ทป . Allah akan jaga manusia selama ia mau menjaga Allah, menjaga Allah disini maksudnya adalah menjaga hukum-hukum Allah untuk selalu ditaati.
* Hukum-hukum Allah itu selain dari Al Qur'an juga terdapat dalam Sunnah Rasulullah ๏ทบ , sehingga ketika kita bertahan (istiqomah) dalam menjalankan sunnah-sunnah beliau ๏ทบ maka Allah pun akan menerima kita sebagai hamba yang taat kepada-Nya, dan layak untuk mendapat penjagaan-Nya baik jasad maupun ruhiyah kita.

Adapun solusi degradasi semangat dakwah adalah :

Sadari bahwa diri kita tidak akan muda terus. Lihat orang tua yang ada disekeliling kita. Bayangkan keadaan mudanya dulu, kemudian lihat pula keadaan mereka saat ini. Apakah kita tidak akan mengalami sepertinya ? Tentu iya. Kita juga akan mengalami ketuaan dan kelemahan baik jasad maupun akal pikir. Bisa jadi ruhiyah kita prima tetapi akal pikir dan fisik kita belum tentu bisa mengikuti ritme gerak layaknya kita saat ini yang masih penuh energi. Manfaatkan waktu muda kita untuk banyak-banyak berbuat kebajikan terutama dalam mendakwahkan agama Allah yang mulia ini.

Perbanyak membaca Al-Qur’an dan renungkan maknanya.
Perhatikan firman Allah ‎๏ทป berikut ini: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”
(QS. Shaad : 29). 

Perhatikan juga firman Allah ‎๏ทป berikut ini: ”Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.”
(QS.Al-Israa’ :82)

Perbanyak dzikir dalam setiap waktu dan kesempatan. Karena dzikir dapat meraih ketenteraman hati seperti tertulis dalam firman-Nya : ”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Rad :28).

Dalam ayat ini disebutkan, dengan dzikir (mengingat Allah) lah hati menjadi tenteram, ini sangat diperlukan apabila kita sedang mengalami ujian besar dan atau musibah seperti yang telah diuraikan diatas. Ketentraman hati inilah yang akan berpotensi mencetak produktivitas karya dakwah yang berkualitas.

Perbanyak istighfar. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
“Barangsiapa senantiasa membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya dari tiap-tiap  kesulitan suatu jalan keluar, dan dari setiap kesusahan suatu jalan keluar, serta Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga.” (HR. Muslim).

Bersihkan hati kita dari sifat-sifat buruk. Seorang pendakwah harus selalu menjaga kesucian hatinya. Berjuang untuk sabar dan tawakal, penuh rasa takut dan harap kepada Allah. Jauhi sifat prasangka buruk, tamak, kikir dan sebagainya. Ini akan sangat membantu kita untuk bisa tabah, tegar dan sabar saat kita dihadapkan pada ujian atau musibah yang besar, sehingga kita bisa tetap kuat iman dan mampu menjalaninya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, betapapun beratnya. Dengan kondisi seperti ini semangat dakwah akan mudah bangkit dan terjaga karena jiwa nya penuh optimisme dan keridhoan (ikhlas).

Biasakan membaca doa dari Al Qur’an :
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
(QS Ali Imran : 8)

Dan juga doa yang diajarkan oleh Rasulullah ๏ทบ:

YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA WA ‘ALAA THOO'ATHIK.

Artinya :
"Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu."
 (HR Tirmidzi).

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

Demikian materi ini, special saya susun buat sahabat majlis ilmu Bidadari Surga yang mulia ini, semoga ada yang bisa diambil manfaat dan pelajaran darinya.
Billaahi taufiq wal hidayah, wa laa haula wa laa quwwata ilaa billaah.


‎ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣ Devdat
1. Jika seseorang lebih mengutamakan sibuk sebagai volunteer (bencana alam/pedesaan terisolir) daripada tilawah, apakah jang dianggap menyia-yiakan waktu?

2. Bagaimana cara memantapkan iman yang lemah saat dilanda musibah bertubi-tubi?

๐ŸŒทJawab:

 ‎ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

1. Untuk pertanyaan pertama,
Tentu, ibadah tilawah yang tergolong dzikir yang paling utama setelah sholat tepat pada waktunya sangat rugi jika kita terlantarkan begitu saja.

Sedangkan aktivitas kemanusiaan seperti yang ditanyakan juga memiliki keutamaan yang besar.

Oleh karenanya bagaimana kita seharusnya mampu meraih keduanya. Dengan mengatur waktu kita.
Sesibuk apapun jangan ada alasan kita untuk tidak tilawah. Atur waktu kita sebaik mungkin.

Waktu-waktu kita kan kita yang faham,  jika ingin tugas kemanusiaan terpenuhi tetapi tilawah tidak juga ditinggalkan, maka cari waktu sebelum melakukan aktivitas yang lain untuk mendahulukan tilawah.

Tilawah Qur'an sebenarnya adalah salah satu bentuk dzikir yang sangat dicintai Allah.

Sedangkan segala aktivitas ibadah yang lain tanpa kekuatan ruhiyah pasti akan kehilangan kekusyu'an atau bahkan tidak ada keihlasan. Adapun tilawah Qur'an itu bagaikan nutrisi dan sumber energi kita untuk melakukan aktivitas kebajikan yang lain.

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

2. Jawaban pertanyaan yang kedua insyaAllah sudah saya paparkan pada materi diatas. Silahkan dibaca ulang ukhti.

‎ุจَุงุฑَูƒَ ุงู„ู„ّู‡ُ ูِูŠْูƒُู…ْ

0⃣2⃣ iRna
Begini Umm...
Semangat berdakwah itu terkadang tergantung dengan hadirnya seseorang didalam hidup kita, jika seseorang itu tidak ada, maka semangat dakwah juga hilang.
Bagaimana cara mengatasi hal ini Umm???
Niatnya sudah karena Allaah, hanya saja kita butuh support dari orang lain, cuma dia mengerti atau tidak, kita juga tidak tahu. Tapi bagi kita dia seolah_olah bagian dari nafas dakwah kita.

Bagaimana caranya Umm agar kita tetap bisa kuat walau dia tidak ada!!!

Syukran Jazakillah Khair

๐ŸŒทJawab:
Sesungguhnya setiap amal harus dilakukan dengan hati yang ikhlas.

Sedangkan keikhlasan indikasinya kita melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu hanya karena Allah ‎๏ทป semata. Inilah yang disebut dengan gambaran ikhlas yang sebenarnya.

Firman Allah ‎๏ทป :

ู‚ُู„ْ ุงِู†َّู…َุงۤ ุงَู†َุงۡ ุจَุดَุฑٌ ู…ِّุซْู„ُูƒُู…ْ ูŠُูˆْุญٰูٓ‰ ุงِู„َูŠَّ ุงَู†َّู…َุงۤ ุงِู„ٰู‡ُูƒُู…ْ ุงِู„ٰู€ู‡ٌ ูˆَّุงุญِุฏٌ  ۚ  ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠَุฑْุฌُูˆْุงู„ِู‚َุงุٓกَ ุฑَุจِّู‡ٖ ูَู„ْูŠَู€ุนْู…َู„ْ ุนَู…َู„ًุง ุตَุงู„ِุญًู€ุงูˆَّู„َุงูŠُุดْุฑِูƒْ ุจِุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِّู‡ٖۤ ุงَุญَุฏًุง

"Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

Artinya ...
Ketika kita melakukan suatu amal ibadah kepada Allah ‎๏ทป tentu sebaiknya kita fokus kepada Allah sebagai yang kita tuju. Apapun halangan atau kondisi yang sedang terjadi walaupun itu sulit untuk dihadapi.

Mari kita ingat bagaimana siroh Nabi ๏ทบ menggambarkan beratnya perjuangan beliau kala itu dalam mendakwahkan Agama Allah sedang beliau secara beruntun ditinggal wafat oleh orang-orang yang dicintanya, pertama ummul mukminin Khadijah radhiallahu 'anha, kakeknya, Abu Thalib dan pamannya, Abdul Muthalib.

Betapa sedihnya beliau ๏ทบ namun demikian dalam keadaan mungkin hati beliau sangat berat toh beliau tetap bersemangat dalam menjalankan amanahnya.
Mengapa bisa begitu ?

Karena Rasulullah ๏ทบ fokus pada apa yang beliau lakukan hanya ingin memberikan yang terbaik bagi Allah.

Apa pun yang menimpa beliau adalah ujian yang tak luput dari kehendak-Nya dan tentu baginda Rasul sadar benar tentang hal ini.

Kemudian satu hal lagi yang ingin saya sampaikan bahwa ...

Setiap pekerjaan amal ibadah... Semakin berat atau semakin tinggi tingkat kesulitannya untuk kita laksanakan, misal kita melaksanakan dakwah dalam keadaan lapang dengan tetap berdakwah dalam keadaan sempit. Tentu nilai kebajikan yang akan Allah balas akan berbeda.

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

0⃣3⃣ Arika
Izin bertanya ustadzah...

Jika kita merasa upaya yang kita lakukan sudah maksimal dalam mengajak orang lain berbuat kebaikan, tetapi ternyata tidak mendapat respon. Kadang hati merasa sedih dan kecewa. Bagaimana cara menghilangkan rasa sedih dan kecewa sehingga kita tetap bersemangat mengajak orang lain berbuat baik?

๐ŸŒทJawab:

 ‎ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

Semangat mendakwahi orang lain tentu suatu kebaikan yang luar biasa. Akan tetapi kita juga harus siap ketika perjuangan dakwah itu hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita.

Pertama, kita harus faham bahwa dalam amal dakwah Allah ‎๏ทป tidak menuntut hasil yang kita capai, akan tetapi keikhlasan kita dalam proses perjuangan itu sendiri yang akan menjadi penilaian Allah ‎๏ทป .

Oleh karena itu sebaiknya kita juga tetap harus menjaga emosi kita agar tidak terpancing ketika mendapati obyek dakwah kita tidak megikuti seruan kita. Karena jika kita terlena bisa jadi keresahan kita mengurangi keikhlasan kita dalam berdakwah sehingga kelelahan kita dalam perjuangan dakwah tersebut tidak berbalas pahala.

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

0⃣4⃣ Han
Bund,, bagaimana jika sudah dalam kondisi hijrah dalam jalan dakwah tetapi dalam perjalanannya itu masih saja merasa minder dengan masa lalunya sehingga tidak merasa percaya diri dalam berdakwah,,  padahal punya kemampuan?

Sehingga hanya cenderung berpasrah dan menutup diri dengan kemampuan yang dipunyanya,,,

Jazakillah bund,,,

๐ŸŒทJawab:

 ‎ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

Ukhti Han yang semoga selalu dirahmati Allah, sebaiknya anti membuang pikiran atau perasaan yang terus menerus merasa bersalah seperti itu.

▪Lihatlah kenyataan, bahwa hampur setiap orang mempunyai masa lalu yang tidak semuanya baik.

▪Kedua, Islam mengajak kita untuk melihat sesuatu itu di akhirnya, artinya, jangan resah dengan masa lalu yang mungkin kurang enak didengar, tatap saja masa depan dan bertekadlah untuk mengisi sisa waktu hidup dengan kebajikan yang banyak sebagai upaya menutup kekurangan masa lalu kita.

▪Ketiga, jangan perasaan seperti ini terus terpendam dihati hingga menghalagi anti untuk beramal sholih yang utama. Sungguh kerugian nanti yang terjadi.

▪Keempat, dengan terus menerus mengingat masa lalu hingga membebani langkah ke depan untuk beramal sholih yang lebih banyak maka hal ini bisa termasuk su'udzon kepada Allah, karena jika kita sekarang sudah baik, sudah hijrah, sudah sholih... bukankah itu suatu indikasi bahwa kita sudah bertaubat kepada Allah ‎๏ทป .

Sedangkan Allah ‎๏ทป didalam firman-Nya menegaskan berulang-ulang bahwa Dia Maha Mengetahui, Maha Mengampuni, Maha menerima Taubat hambaNya yang bertaubat. Dan juga Maha memberi Petunjuk siapa yang benar-benar menghendaki petunjukNya.

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Sesungguhnya aktivitas dakwah itu adalah sesuatu yang kita butuhkan, bukan dakwah yang membutuhkan kita, karena Allah tidak memerlukan hambaNya untuk menolong AgamaNya.

Jikapun kita melakukan kerja dakwah maka segala kebajikan yang telah Allah siapkan akan kembali kepada kita. Dan Allah maha mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita.

 ‎ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู… ุจุงู„ุตูˆุงุจ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar