Minggu, 26 November 2017

Sudahkah Kita Menjadi Juru Dakwah?




OLeh   : Ustadz Qosim N. Dzulhadi

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Insya Allah, malam hari ini kita akan berdskusi seputar dakwah. Intinya: sudah pantaskah kita menjadi seorang juru dakwah (da‘wah) atau belum. Harus bagaimanakah seorang da‘i itu? Apa saja media dakwah itu?

Dakwah: Apa Itu
???
Dakwah itu maknanya seruan, ajakan, panggilan. Dakwah Islamiyyah berarti seruan atau ajakan Islam. Untuk apa? Untuk mengenal Islam yang isinya: Aqidah, Syariah, Akhlak. Orang yang menyeru disebut da‘i: pendakwah.

Dakwah ini kewajiban setiap Muslim. Setiap kita wajib berdakwah: menyampaikan agama Allah ini kepada seluruh manusia: agar mengenal Allah, mengenal Rasul, mengenal Islam, mengenal baik dan buruk, mampu bedakan antara Haq dan Batil. Ada satu ungkapan terkenal yang berbunyi:

في أي أرض تطأ فأنت مسؤول عن إسلامها

Fii ayyi ardhin tatha’ fa'anta mas’ulun ‘an islaamihaa
(Di atas bumi manapun engkau berpijak, maka engkau bertanggungjawab tentang keislamannya). Maknanya, dakwah must go on, di belahan bumi manapun. Karena kewajiban dakwah tak kenal waktu dan tempat. Karena semua tempat adalah milik Allah. Maka agama-Nya (Islam) harus hadir di sana.

Da‘i: Haruskah Sempurna?
Jawabannya: Tidak!

Tugas da‘i hanya menyampaikan ilmu yang dimilikinya, tidak harus tahu semua ilmu. Tidak harus hafal seluruh ayat Al-Quran baru kemudian berdakwah. Tidak! Dakwah itu sesuai kemampuan dan keadaan kita. Dalam hal ini, Nabi Muhammad Saw bersabda:

بلغوا عنى ولو آية

Ballighu ‘anni walau aayatan (Sampaikan dariku kepada orang lain meskipun hanya satu ayat) (HR. Al-Bukhari)

Dalam hal ini, Syekh al-‘Arifi pernah menyampaikan: “Seorang da‘i tidak harus nunggu sempurna. Menunggu sampai pakai jubah, menunggu sampai berjenggot dahulu. Tidak! Tapi, sampaikan apa yang ada pada diri kita tentang agama ini.”

🌸🌷🌸
Namun begitu, Syekh Musthafa Masyhur, tokoh Ikhwanul Muslimin pernah berkata: أصلح نفسك وادع غيرك
Perbaiki dirimu dahulu kemudian dakwah, seru, ajak orang lain
Namun, ini bukan larangan untuk dakwah. Tetapi anjuran. Alangkah mantap dan dahsyatnya jika yang berdakwah itu adalah orang-orang saleh dan baik akhlak nya. Karena dakwah yang tanpa dasar akhlak hanya akan membuahkan kegagalan. Meskipun hati manusia Allah yang genggam.

Dakwah: Bagaimana?
Allah menyampaikan dalam Al-Quran bahwa dakwah itu dilakukan dengan tiga level: bil-hikmah (dengan bijaksana, wisdom), mau‘izhah Hasanah (nasehat yang baik), dan wajaadilhum bil-latii hiya ahsan (berdebat dengan cara yang baik) (Qs. An-Nahl:125). Artinya, dakwah harus dilakukan secara profesional. Dari sini kita melihat bahwa siapa saja yang mampu melakukan hal-hal itu, maka dia layak menjadi juru dakwah. Artinya pula, ilmu tentang dakwah ini menjadi dasar penting. Karena kita menyeru manusia kepada Allah. Maka, ilmu tentang ini haruslah ada. Agar dakwah tak membabi-buta.

Penutup
Demikian ulasan ringkas dan sederhana tentang dakwah. Semoga bermanfaat dan semoga kita layak menjadi juru dakwah: penyeru manusia ke jalan Allah. Insya Allah.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘


0⃣1⃣ Adinda
Ustadz bagaimana cara mengatasi kejenuhan dalam dakwah?

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Jangan anggap dakwah sebagai beban! Ia adalah kewajiban, bahkan kebutuhan kita.

Karena, sejatinya, Islam tak butuh kita, tapi kita yang butuh Islam. “Selama kami cari kemuliaan di selain Islam, kami semakin dihinakan oleh Allah. Ketika kami pilih Islam, kami jadi mulia karenanya”, kata Umar Ibnu al-Khatthab.

Mari renungkan kata-kata dahsyat dari Ahmed Deedat,
Denganmu atau tanpamu Islam akan tetap jaya. Tapi engkau tanpa Islam akan hancur.

0⃣2⃣ Adinda
Apakah syarat ato ciri-ciri seorang juru dakwah apakah setiap diri itu bisa di sebut juri dakwah bukan hanya ustadz /ustadzah!!

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Setiap kita adalah pendakwah, tergantung apa keahlian kita. Ada dalam agama, ekonomi, politik, dll.

Di Indonesia ada Buya Hamka (khusus dakwah dalam agama, meski politikus juga); ada Mohammad Natsir (politisi ulung), ekonom (Ahmad Dahlan, sekaligus da'i), sekarang ada Aa Gym, ada Ustadz Yusuf Mansur, dll.

0⃣3⃣ iNdika
Apa yang harus kita lakukan dalam memotivasi diri kita supaya tetap dijalan dakwah?

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Berdoalah kepada Allah agar diberi Istiqamah dalam dakwah.

Kemudian, bacalah Sirah Nabawiyah, biografi para Sahabat, para ulama, para mujahid, dan para da'i hebat dalam dakwah. Ambil pelajaran dari hidup mereka, agar lentera dakwah dalam dada tak mudah padam. Karena dalam sirah mereka banyak pelajaran dan motivasi.

Kemudian, bermasalah dengan para sahabat yang istiqamah dalam ketaatan.

Semoga sukses!

0⃣4⃣ Chie
Ustadz, jika saat kita berupaya dalam menyampaikan kebaikan malah banyak yang menghujat..
"ilmu kami sudah sampai mana berani kasih nasehat??"
"Masih anak kemaren sudah berani adu ilmu"
"Situ sudah bener belum?"
Dan banyak hal" lain yang membuat kita lemah mengarungi jalan dakwah ini.
Nah tips agar kita tetap teguh dan tak mudah lemah bagaimana ustadz??

Jazakallahu khoir

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Salah satu ujian bagi penyampai kebenaran adalah: pandangan dan seruan ditolak orang lain. Ini biasa dalam dakwah. Dan memang dakwah kita belum tentu diterima, bahkan tidak ada rumusnya wajib diterima, atau akan diterima.

Hal ini telah dijelaskan Allah dalam surah al-Ghasiyah:

فذكر إنما أنت مذكر. لست عليهم بمصيطر

Ingatkanlah orang lain, karena engkau adalah hanya pemberi peringatan. Namun, engkau tak menguasai hati mereka.

0⃣5⃣ Amy Pratami
Bagaimana sikap kita mengahadapi orang yang keras hatinya (cenderung mengajak berdebat) saat kita berusaha mengingatkan perihal agama kepadanya?

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Debat kusir tanpa tujuan dan manfaat lebih baik ditinggalkan. Nabi SAW bersabda,

من حسن إسلام المرء تركه مالا يعنيه
Satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah: dia meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat untuknya. (HR. At-Tirmidzi).

0⃣6⃣ Adhani
Apa metode atau kunci dalam penyampaian dakwah yang kekinian untuk para remaja, karena kebanyakan remaja jaman sekarang lebih cenderung suka ngegame, ngeblog, daripada ke majelis taklim.

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Diantaranya adalah: memahami dunia mereka. Lalu,sesuai bahasa dengan nalar mereka.

Saat ini, kita butuh para da'i muda yang care kepada tantangan pemuda, kenakalan remaja, masalah medsos. Salah satu caranya juga: manfaatkan medsos, buat kajian online yang segmennya adalah pemuda-pemudi.

Dan, kuasai psikologi para pemuda dan remaja.

0⃣7⃣ Asna
Mau tanya ustad.

Sebenarnya saya masih suku upload foto perjalanan hijrah. Niatan syukur" pada ikut jalan saya. Sampai alhamdulillah banyak yang tergerak. Mulai dari mereka pengen pergabung odoj, pada mau diajarin ngaji. Mau pada ikut kajian dll.

Tapi sebenarnya upload" foto sendiri itu tidak boleh. Menutup aurat tapi posting foto..

Itu bagaimana ustadz?

🍓Jawab:
بسم الله الرحمن الرحيم،

Upload foto" aktivitas dakwah tidak mengapa, karena jadi wasilah pengenalan Islam.

Yang dilarang adalah: upload foto" yang memancing syahwat dan nafsu orang lainnya. Misalanya: foto" pribadi, keluarga yang lebay, gambar" seronok, dll.

0⃣8⃣ Refia
Cara kuasai psikologi para remaja yang di lingkungannya tidak memungkinkan nii bagaimana ya ustadz??

syukron ust.

🍓Jawab:
Hiduplah di dunia mereka. Pahami, rasakan, karena kita juga pernah merasakan masa" itu.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSiNG STaTeMeNT💘

Alhamdulillah, semoga kajian kita menambah ilmu sekaligus memotivasi lahirnya amal saleh. Sehingga kita benar-benar mengetahui posisi dan tugas kita sebagai da'i, sebagai penerus risalah kenabian. Semoga dakwah kita bernilai ibadah dan berbuah pahala. Amin. Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar