Minggu, 26 November 2017

Karakteristik Seksual Remaja



OLeh   : Khoirunnisa Y., S.Si.T.,M.Kes

🌷KARAKTERISTIK SEKSUAL REMAJA

A. Perkembangan Seksual
Informasi masalah seksual penting bagi remaja, mengingat usia remaja berada dalam potensi seksual yang aktif. Hal ini akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Sebagian besar remaja tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan. Oleh karena itu, remaja sebaiknya mendapatkan informasi yang benar dari sumber iinformasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang hamil diluar nikah, aborsi, penyakit kelamin, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang seringkali terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.

Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dan perempuan. Karakter seksual masing-masing jenis kelamin memiliki spesifikasi yang berbeda. Pada remaja putra : tumbuh rambut kemaluan, kulit menjadi kasar, otot bertambah besar dan kuat, suara membesar dan lain-lain. Sedangkan pada remaja putri : pinggul melebar, payudara mulai tumbuh, tumbuh rambut kemaluan, mulai mengalami haid, dll.
Seiring dengan pertumbuhan primer dan sekunder pada remaja kearah kematangan yang sempurna, muncul juga hasrat dan dorongan untuk menyalurkan keinginan seksualnya. Hal tersebut merupakan suatu yang wajar karena secara alamiah dorongan seksual ini memang harus terjadi untuk menyalurkan kasih sayang antara dua insan, sebagai fungsi pengembangbiakan dan mempertahankan keturunan

🌸🌷🌸
B. Perilaku Seksual
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Objek seksual dapat berupa orang, baik sejenis maupun lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian perilaku ini memang tidak memiliki dampak, terutama bila tidak menimbulkan dampak fisik bagi orang yang bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku seksual yang dilakukan sebelum waktunya memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti : rasa bersalah, depresi, marah dan agresi.

🔹Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan hubungan seksual antara lain :
1. Masturbasi atau onani
2. Berpacaran dengan berbagai perilaku seksualnya
3. Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual

Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja sehingga harus dilakukan usaha untuk memberi pengertian dan pengetahuan mengenai hal tersebut.

🔹Faktor-faktor yang berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja adalah :
1. Perubahan perubahan hormonal yang meningkat;kan hasrat seksual remaja
2. Penyaluran yang dapat segera dilakukan karena adanya penundaan perkawinan
3. Ketidakpatuhan pada norma-norma agama
4. Penyebaran informasi dan rangsangan melalui media masa dan teknologi
5. Sikap orang tua terhadap pendidikan sex bagi anak anaknya
6. Adanya pergaulan yang semakin bebas

🔹Keadaan Abnormal Dalam Hubungan Seksual
Relasi seksual harus dilakukan sesuai dengan norma masyarakat dan agama. Artinya, hubungan sex hanya boleh dilakukan dalam ikatan perkawinan yang sah. Bentuk relasi seksual yang abnormal adalah relasi sex yang tidak bertanggung jawab dan didorong oleh kompulsif-kompulsif dan dorongan-dorongan yang abnormal.
Pada dasarnya penyimpangan seksual adalah tindakan atau perilaku seksual yang tidak sewajarnya atau tidak selayaknya untuk dilakukan, terutama oleh para remaja yang masih banyak memerlukan pembelajaran dan bimbingan.

🔹Masalah-masalah penyimpangan seksual yang biasa dilakukan remaja antara lain :
1. Perversi seksual
Ketidakwajaran seksual / sexual perversion, mencakup perilaku-perilaku seksual atau fantasi-fantasi seksual yang diarahkan pada pencapaian orgasme lewat relasi diluar hubungan kelamin heteroseksual, dengan jenis kelamin yang sama, atau dengan partner yang belum dewasa, dan bertentangan dengan norma dan norma-norma tingkah laku seksual  dalam masyarakat yang bisa diterima secara umum

Perilaku seksual yang menyimpang ini lebih banyak dikuasai oleh kebutuhan-kebutuhan neurotis dan dorongan-dorongan non seksual daripada kebutuhan erotis. sedangkan pada tingkah laku seksual yang normal dan sehat dikuasai oleh kebutuhan-kebutuhan untuk saling memuaskan, saling memberi, dan saling menerima kasih sayang dan kenikmatan.

Masa kanak-kanak itu bisa berlangsung terus menerus sebagai peranan sex yang abnormal pada masa dewasa. oleh karena itu, interaksi tingkah laku yang buruk antara anak dan orangtua dan dengan lingkungan sekitar itu jelas memainkan peranan penting sekali dalam membentuk perkembangan psikoseksual pribadi.

2. Abnormalitas Sex Sebab Dorongan Sexual yang Abnormal : pelacuran, promiskuitas, seduksi dan perkosaan, frigiditas,ejakulasi prematur,impotensi kaitan,nymfomania, satyriasis, vaginismus, disparuni, anorgasme.

 3. Abnormalitas Sex yang disebabkan Partner Sex yang abnormal : Homosexual, lesbianism, bestiality, zoofilia, nekrofilia, pornografi, pedofilia, fetihisme, frottage, geronto seksualitas, dan incest.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ iShmah 
Berdasarkan pernyataan bu bidan yang ini, bagaimana orang tua tahu bahwa anak berperilaku seks menyimpang?
Terimakasih

⏩Jawab : 
Mba' ishmah yang dimuliakan Allah. 
Orang tua bisa tahu apakah anaknya berperilaku menyimpang atau tidak yaitu dengan rajin berinteraksi dengan anak dengan sikap terbuka agar anak tidak canggung jika mau cerita apapun tentang yang dialaminya  sehari hari, perhatikan juga pergaulannya. Remaja cenderung tertutup untuk mengungkapkan rasa yang menurutnya salah, tapi orangtua wajib lebih bijak dalam memahami untuk bisa lebih mendekat dan membantu permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini perilaku sexual menyimpang agar tidak berkelanjutan.

0⃣2⃣ Rini
Assalamualaikum Bu bidan Nissa saya mau tanya banyak istilah yang saya belum mengerti, mohon untuk penjelasannya Bu bidan Nissa seperti : promiskuitas, seduksi dan perkosaan, frigiditas, ejakulasi prematur, impotensi kaitan, nymfomania, satyriasis, vaginismus, disparuni, anorgasme.
Terimakasih sebelumnya Bu bidan

⏩Jawab:
Abnormalitas Sex Sebab Dorongan Seksual Yang Abnormal :                                      
1. Pelacuran : merupakan bentuk penyimpangan sexual berupa penukaran kenikmatan sexual dengan materi dan uang, dengan pola dorongan sex yang tidak wajar dan tidak terintegrasi dalam kepribadian, sehingga relasi sex itu bersifat impersonal, tanpa afeksi, dan emosi (kasih sayang), berlangsung cepat tanpa mendapatkan orgasme dari pihak lain.                                                          
2. Promiskuitas :  hubungan sex secara bebas dengan siapapun ,juga, dengan banyak orang.
3. Seduksi dan Perkosaan : bujukan dan godaan untuk mengajak partner bersetubuh. Dalam seduksi mengandung unsur paksaan halus. Perkosaan : Perbuatan cabul, melakukan persetubuhan dengan kekerasan dan paksaan. Perkosaan selalu didorong oleh nafsu sex yang sangat kuat dan abnormal, biasanya dimuati unsur kekejaman dan sadistis.
4. Frigiditas : Ketidakmampuan wanita mengalami hasrat seksual dan orgasme selama bersenggama.
5. Nymfomania : peristiwa gejala seksualitas pada wanita yang memiliki nafsu seksual kegila-gilaan serta patologis, dan dorongan sex yang luar biasa dan ingin melampiaskan nafsu sex nya berulangkali tanpa terkendali.                    
6. Vaginismus : urat yang sangat menyakitkan pada wanita. peristiwa vaginismus  bisa timbul spontan

0⃣3⃣ Desty 
Bagaimana mengajarkan edukasi tentang sex kepada anak remaja. Karena mayoritas sex bersift tabu?

⏩Jawab :
Memang dilema bagi orangtua yang menganggap tabu jika menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja sehingga selalu terjadi hambatan dalam menjelaskan yang sebenarnya, dan remaja akhirnya kurang dapat mengerti dan menghargai pengetahuan yang disampaikan orangtuanya. Remaja akan lebih mudah memahami dan mengerti tentang perubahan yang terjadi dalam dirinya bila penjelasan tersebut diberikan dalam suasana penuh keterbukaan dan keharmonisan.

0⃣4⃣ Rela
Bu bidan, bagaimana caranya atau tata bahasa untuk  menasehati Remaja yang suka membicarakan tentang Sex?

⏩Jawab :
Masa remaja adalah masa coba-coba, dan cenderung berontak jika tidak sesuai dengan harapannya bunda. Berbicara dengan remaja yang sedang jatuh cinta dan selalu membicarakan tentang sex memang tidak mudah, tapi orang tua wajib lebih mampu dan bijak dalam menasehati dan mengarahkan ke perilaku yang tidak menyimpang, bisa dengan pendekatan agama.

0⃣5⃣ Rini
Begitu pula dengan penjelasan pengertian tentang : zoofilia, nekrofilia, pornografi, pedofilia, fetihisme, frottage, geronto seksualitas, dan incest,sadisme, masokhisme, vayourisme, dan ekshibisionisme seksual...mohon untuk penjelasannya mohon ma'af Bu bidan pertanyaan nya borongan...hehehe

⏩Jawab :
1. Zoofilia : bentuk cinta yang sangat mesra dan abnormal pada binatang.  
2. Nekrofilia : fenomena hubungan sex dan menikmati orgasme dengan mayat.
3. Pornografi : lextur atau bacaan immoril berisikan gambar gambar dan tulisan asusila yang khusus dibuat untuk merangsang nafsu sex.                                                                                                                                                                                                                                                                           4. Pedofilia : gejala rasa tertarik dan mendapatkan kepuasan sexual dengan melakukan persetubuhan dengan anak anak kecil.
5. Fetihisme : gejala abnormalitas sex delngan dorongan sex yang diarahkan pada suatu benda yang dianggap kekasih.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        6. Frottage : memperoleh orgasme dengan cara  menggosok gosokkan dan meremas pakaian lawan jenis.
7. Goronto seksualitas : gejala seksual yang dialami oleh pemuda dengan wanita tua atau berumur lanjut.
8. incest : hubungan pria dan wanita didalam atau diluar pernikahan dimana mereka terkait dalam hubungan kekerabatan atau keturunan yang dekat sekali.

0⃣6⃣ Ridha  
 Bu bidan apa yang harus dilakukan seorang ibu agar anak-anaknya kelak tidak mengalami penyimpangan-penyimpangan sex?  
Jazakillah khair

⏩Jawab :
Ada di nomor 10.
Jadilah sahabat untuk anak anak kita, yang senantiasa bisa mendampingi dan membantu memecahkan setiap permasalahan mereka.

0⃣7⃣ Key
Bunda bagaimana caranya untuk kasih pendidikan sex sedini mungkin biar tidak terjerumus pada hal-hal terlarang naudzubillah...

⏩Jawab :
Ada di nomor 10.

0⃣8⃣ Luluk
Bu bidan sebenarnya yang dikatakan anak remaja itu yang sekitaran umur berapa? Karena aku perhatikan anak SD kelas 3 atau 4 sekarang sudah bertingkah laku seperti orang yang lebih dewasa. Terus pembelajaran tentang seksual itu boleh dilakukan pada anak umur berapa?

⏩Jawab :
Ada di nomor 10.

0⃣9⃣ Syarah Nur Azizah
Ada yang titip pertanyaan, 
Dulu saya terjerumus dalam kehidupan sex tapi saya sadar itu adalah kesalahan fatal  dan sekarang sedikit demi sedikit sudah meninggalkan itu, tapi cobaannya sangat berat  dan mantan juga sering datang, apa yang harus saya lakukan agar benar-benar tidak terjerumus kembali?

⏩Jawab : 
Mba' syarah Nur Azizah sayang...
Semakin mendekatlah ke Allah, perbanyak istigfar dan kuatkan permohonan ke Allah agar senantiasa dijaga Allah dari keinginan dan perbuatan yang dapat menjerumuskan kedalam dosa. Insyaallah senantiasa Allah menjaga dan menyelamatkan mba' syarah dan menjadikan mba' syarah husnul khotimah. 
Aamiin yaa robbal aalamiin.

1⃣0⃣ Yayu
Jaman sekarag tidak bisa lepas dari gadget, apalagi informasi tidak terbatas.
Bagaimana caranya menjelaskan kepada remaja (anak, ponakan, anak didik, dsb) supaya tidak terjemurus ke dalam persimpangan sex sedini mungkin..
Kan apalagi di berita banyak diinfokan tentang penyimpangan sex, dan sebagainya ?

⏩Jawab :
Jawaban pertanyaan untuk no. 6, 7, 8, dan 10 (karena maksud pertanyaannya hampir sama, maka jawabannya dijadikan satu saja ya shalihah) 

Jawaban pertanyaan no. 6, 7, 8, 10 = Anak-anak dan remaja rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan seks yang sepatutnya, mereka akan termakan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan langsung dari orang tua yang memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak mereka.

Masalah seks masih dianggap tabu dibicarakan di depan anak-anak apalagi untuk mengajarkannya kepada anak-anak. Kenyataannya banyak terjadi eksploitasi seks pada anak-anak di bawah umur. Seperti yang terjadi di Bali baru-baru ini, yang begitu banyak menyita perhatian, dan menjadi kasus yang luar biasa (Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi). Hal ini menjadi kasus yang luar biasa karena pelaku memperkosa sebanyak enam orang anak di bawah umur.

Hasil survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa lebih dari 60% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks pranikah. Angka yang memprihatinkan di negeri yang cukup menjunjung tinggi nilai moral sehubungan seks. Mengapa mereka bisa melakukan hubungan seks pranikah? Penyebabnya karena kurangnya pendidikan seks kepada anak dan remaja.

Tingginya kasus kekerasan seksual pada anak (child abuse) yang dilakukan oleh orang-orang terdekat anak termasuk keluarga. Misalnya pada kasus berikut: seorang ayah tiri yang bernama Isrun berusia 32 tahun nekat menodai anak tirinya yang baru berusia 12 tahun sebanyak tiga kali. Nafsu bejat sang ayah tiri, akhirnya terkuak kepergok sang ibu yang melihat suaminya sedang meniduri putrinya. Maka diapun langsung melaporkan kejadian ini kepada kepolisian. Isrun ditangkap tanpa perlawanan dan kini ditahan di Polsek Payung.

Dari kasus di atas, kita dapat mengetahui pentingnya pemahaman akan pendidikan seks usia dini dimana hal ini kurang diperhatikan orang tua pada masa kini sehingga menyerahkan semua pendidikan termasuk pendidikan seks pada sekolah. Juga bagaimana bentuk-bentuk pengajaran tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dalam lingkungan sekolah. Padahal yang bertanggungjawab mengajarkan pendidikan seks di usia dini adalah orang tua, sedangkan sekolah hanya sebagai pelengkap dalam memberikan informasi kepada si anak.

Pendidikan seks usia dini dapat memberikan pemahaman anak akan kondisi tubuhnya, pemahaman akan lawan jenisnya, dan pemahaman untuk menghindarkan dari kekerasan seksual. Pendidikan seks yang dimaksud di sini adalah anak mulai mengenal akan identitas diri dan keluarga, mengenal anggota-anggota tubuh mereka, serta dapat menyebutkan ciri-ciri tubuh.

Untuk membahas masalah seks pada anak memang tidak mudah, apalagi yang ada di dalam pikiran orang tua ketika mendengar kalimat “pendidikan seks di usia dini” adalah mengajarkan anak untuk berhubungan seksual. Sehingga orang tua tidak ingin atau enggan untuk mengajarkannya. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya.

Menurut Dr Rose Mini AP, M Psi seorang psikolog pendidikan, seks bagi anak wajib diberikan orangtua sedini mungkin. “Pendidikan seks wajib diberikan orangtua pada anaknya sedini mungkin". Tepatnya dimulai saat anak masuk play group (usia 3-4 tahun), karena pada usia ini anak sudah dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan dengan pengenalan organ tubuh internal.

Tidak ada cara instan untuk mengajarkan seks pada anak kecuali melakukannya setahap demi setahap sejak dini. Kita dapat mengajarkan anak mulai dari hal yang sederhana, dan menjadikannya sebagai satu kebiasaan sehari-hari. Tanamkan pengertian pada anak layaknya kita menanamkan pengertian tentang agama. Kita tahu tidak mungkin mengajarkan agama hanya dalam tempo satu hari saja dan lantas berharap anak akan mampu menjalankan ibadahannya, maka demikian juga untuk seks.

Pengenalan seks pada anak dapat dimulai dari pengenalan mengenai anatomi tubuh. Kemudian meningkat pada pendidikan mengenai cara berkembangbiak makhluk hidup, yakni pada manusia dan binatang. Nah, kalau sudah tahu, orangtua dapat memberi tahu apa saja dampak-dampak yang akan diterima bila anak begini atau begitu.

Salah satu cara menyampaikan pendidikan seksual pada anak dapat dimulai dengan mengajari mereka membersihkan alat kelaminnya sendiri. Dengan cara “Mengajari anak untuk membersihkan alat genitalnya dengan benar setelah buang air kecil (BAK) maupun buang air besar (BAB), agar anak dapat mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pendidikan ini pun secara tidak langsung dapat mengajarkan anak untuk tidak sembarangan mengizinkan orang lain membersihkan alat kelaminnya."

Pengenalan seks pada anak dapat dimulai dari pengenalan mengenai anatomi tubuh. Kemudian meningkat pada pendidikan mengenai cara berkembangbiak makhluk hidup, misalnya pada manusia. Sehingga orangtua dapat memberikan penjelasan mengenai dampak-dampak yang akan diterima bila anak sudah melakukan hal-hal yang menyimpangnya.

Cara menyampaikan pendidikan seksual itu pun tidak boleh terlalu vulgar, karena justru akan berdampak negatif pada anak. Di sini orangtua sebaiknya melihat faktor usia. Artinya ketika akan mengajarkan anak mengenai pendidikan seks, lihat sasaran yang dituju. Karena ketika anak sudah diajarkan mengenai seks, anak akan kristis dan ingin tahu tentang segala hal.

Jika menunda memberikan pendidikan seks pada saat anak mulai memasuki usia remaja, maka itu sudah terlambat. Karena di zaman di mana informasi mudah didapat dari Internet dan teman sebaya, maka saat anak usia remaja mereka telah mengetahui lebih banyak tentang seks dan kemungkinan besar dari sudut pandang yang salah.

Cara yang dapat digunakan mengenalkan tubuh dan ciri-ciri tubuh antara lain melalui media gambar atau poster, lagu dan permainan. Pemahaman pendidikan seks di usia dini ini diharapkan anak agar anak dapat memperoleh informasi yang tepat mengenai seks. Hal ini dikarenakan adanya media lain yang dapat mengajari anak mengenai pendidikan seks ini, yaitu media informasi. Sehingga anak dapat memperoleh informasi yang tidak tepat dari media massa terutama tayangan televisi yang kurang mendidik.

🔹Berikut ini ada beberapa tahapan umur dan cara memberikan pendidikan seks sesuai dengan tingkat usia anak:
▪Balita (1-5 tahun)
Pada usia ini, bisa mulai menanamkan pendidikan seks. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mulai memperkenalkan kepada si kecil organ-organ seks miliknya secara singkat. Tidak perlu memberi penjelasan detail karena rentang waktu atensi anak biasanya pendek. Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin tersebut tidak boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan terangkan juga jika ada yang menyentuhnya tanpa diketahui orang tua, maka si anak harus berteriak keras-keras dan melapor kepada orang tuanya. Dengan demikian, anak-anak bisa dilindungi terhadap maraknya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual terhadap anak.

▪Usia 3-10 tahun
Pada usia ini, anak biasanya mulai aktif bertanya tentang seks. Misalnya anak akan bertanya dari mana ia berasal. Atau pertanyaan yang umum seperti bagaimana asal-usul bayi. Jawaban-jawaban yang sederhana dan terus terang biasanya efektif.

▪Usia Menjelang Remaja
Saat anak semakin berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan mengenai haid, mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada seorang remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil akan mengalami perubahan bentuk payudara, atau terangkan akan adanya tumbuh bulu-bulu di sekitar alat kelaminnya.

▪Usia Remaja
Pada saat ini, seorang remaja akan mengalami banyak perubahan secara seksual. Anda perlu lebih intensif menanamkan nilai moral yang baik kepadanya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks bebas seperti penyakit yang ditularkan dan akibat-akibat secara emosi.

Menurut penelitian, pendidikan seks sejak dini akan menghindari kehamilan di luar pernikahan saat anak-anak bertumbuh menjadi remaja dan saat dewasa kelak. Tidak perlu tabu membicarakan seks dalam keluarga. Karena anak Anda perlu mendapatkan informasi yang tepat dari orang tuanya, bukan dari orang lain tentang seks.

Karena rasa ingin tahu yang besar, jika anak tidak dibekali pendidikan seks, maka anak tersebut akan mencari jawaban dari orang lain, dan akan lebih menakutkan jika informasi seks didapatkan dari teman sebaya atau Internet yang informasinya bisa jadi salah. Karena itu, lindungi anak-anak sejak dini dengan membekali mereka pendidikan mengenai seks dengan cara yang tepat.

Dengan mengajarkan pendidikan seks pada anak, diharapkan dapat menghindarkan anak dari risiko negatif perilaku seksual maupun perilaku menyimpang. Dengan sendirinya anak diharapkan akan tahu mengenai seksualitas dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta dampak penyakit yang bisa ditimbulkan dari penyimpangan tersebut.

1⃣1⃣ Luluk
1. Aku dulu pernah denger kalau sebenarnya nafsu sex seorang wanita itu lebih besar dari pada seorang laki-laki. Apa itu benar bu bidan? 
2. Dan apa benar kalau melihat seorang wanita yang berbulu lebat ditangan dan kakinya kalau wanita itu nafsus sexnya besar?  Karena sering dengar bu bidan ada orang yang bilang  begitu. Habis melihat kaki begitu yaaa, langsung dah bilang saja, kalau nafsunya besar hehehe...
Trimakasih ibu bidan nisa.

⏩Jawab :
1. Tidak, tergantung dari @ individunya. 
2. Mitos

1⃣2⃣ iCha
Bagaiman pendapat ibu tentang khitan pada wanita?

Di lihat Dari sudut pandang agama islam dan medis!

Terimakasih.

⏩Jawab :
▪Praktek khitan atau penyunatan para gadis masih berlangsung di beberapa Negara Arab seperti Mesir, Sudan, Yaman dan sebahagian Negara Teluk dan bahkan di Indonesia sekalipun. Arti penting yang diberikan oleh keperawanan dan selaput darah yang utuh pada masyarakat, ini merupakan sebuah alasan mengapa khitan perempuan masih dijalankan secara luas meski tumbuh kecendrungan saat ini untuk meninggalkannya karena dianggap ketinggalan dan membahayakan.

Dibalik makna penyunatan terdapat kepercayaan bahwa dengan membuang bagian-bagian tertentu dari organ kelamin luar seorang gadis, hasrat seksual bisa dikurangi. Ini mengharuskan seorang wanita yang mencapai usia rawan puberitas dan keremajaan untuk menjaga keperawanannya serta kehormatannya dengan sangat hati-hati.
Khitan sering dilaksanakan pada anak-anak perempuan saat berusia tujuh atau delapan tahun (sebelum memasuki masa menstruasi). Praktek khitan pada masa dahulu atau di pedesaan lebih mengandalkan tenaga dukun setempat sehingga banyak terjadi kasus komplikasi yang muncul akibat operasi primitif yang membahayakan jiwa seorang gadis.

Bagi beberapa dukun khitan yang bodoh percaya bahwa penyunatan yang efektif memerlukan potongan yang dalam dengan sebuah silet untuk menjamin pemotongan klitoris yang sempurna agar tidak ada bagian organ sensitive seksual yang tersisa. Dengan demikian pendarahan yang banyak menjadi peristiwa yang biasa bahkan terkadang mengakibatkan kematian. Para dukun khitan tidak memiliki pengetahuan sedikitpun tentang penyucian kuman sehingga terjadi peradangan sebagai akibat operasi. Fenomena tersebut menjadi tekanan psikologis sepanjang hidup dari prosedur kejam ini yang konsekuensinya meninggalkan bekas dalam kepribadian si anak sehingga ia menginjak usia remaja dan dewasa.

Walaupun demikian mayoritas keluarga masih menjalankan operasi khitan yang kejam dan ganas terhadap anak-anak perempuan, karena sebagian besar dari mereka tidak mengetahui bahaya yang ditimbulkan atas praktek khitan dan kebanyakan dari mereka berpendapat bahwa khitan itu baik bagi kesehatan seseorang sekaligus mendukung kebersihan dan kesucian. Meski kenyataannya persentase wanita berpendidikan yang melaksanakan khitan hanya 66, 2 % bila dibandingkan dengan 97, 5 % dari wanita-wanita yang tidak berpendidikan, namun yang berpendidikan pun tidak menyadari bahwa pemotongan klitoris ini mempengaruhi kesehatan seksual dan psikologis mereka.

▪Sejarah khitan bagi perempuan muncul dari permulaan sistem kelas, merebaknya paham patrirkhi dan sistem perkawinan yang hanya membolehkan perempuan kawin dengan satu laki-laki. Sejak awal, komunitas masyarakat penghambaan telah memahami konsep patriarkhi tidak bisa berjalan tanpa adanya sistem yang mewajibkan perempuan kawin dengan satu laki-laki, serta pembebasan laki-laki untuk berpoligami. Tidak mungkin menetapkan sistem ini tanpa adanya undang-undang yang mengatur, terperinci mengekang perempuan di dalam dan diluar rumah, sehingga laki-laki tidak ragu akan identitas kebapakan bagi anaknya. Dari sinilah timbul praktek khitan untuk mengurangi gairah seksual perempuan dalam dirinya, sehingga dapat meluangkan waktunya untuk berbakti terhadap keluarga dirumah dan diharapkan daya seksualnya tidak menghambat pekerjaan rumah atau mendorongnya untuk berselingkuh dengan laki-laki yang bukan suaminya.

Praktek khitan pada dasarnya bukan satu-satunya praktek yang legal, moralitas dan ekonomis diantara praktek-praktek yang lain yang sengaja diciptakan untuk menjauhkan perempuan dari kehidupan umum di bawah kekuasaan suami. Dilihat dari undang-undang perkawinan mewajibkan perempuan untuk dirumah dan tidak boleh keluar untuk bekerja yang mendapatkan upah atau bepergian kecuali mendapat izin suaminya. Perempuan harus bekerja dirumah tanpa upah dan bergantung pada suaminya dengan taat dan patuh sebagai kompensasi atas pemberian nafkah. Perempuan juga diwajibkan untuk menutup tubuhnya dengan hijab sehingga tidak ada laki-laki lain yang melihatnya.

Fenomena di atas mungkin bagi sebahagian orang diterjemahkan sebagai bentuk pemaksaan dan kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan yang hanya sekedar pembuktian laki-laki akan patriarkhinya, dan hanya berupa mencantumkan nama bapak pada anak-anaknya dan bukan nama ibunya. Segala bentuk kekerasan terhadap perempuan baik berupa khitan, hijab atau lainnya tidak bersumber dari agama Islam, Nasrani atau lainnya. Akan tetapi tumbuh dari budaya masyarakat penghambaan yang ada di Timur dan Barat.

▪Beberapa peneliti dalam bidang kedokteran jiwa telah melakukan penelitian terhadap pengaruh khitan terhadap kesehatan jiwa perempuan. Hasil penelitian ini sangat kontroversial dan menimbulkan goncangan pada studi ilmu kedokteran, karena banyak ditemukan kenyataan khitan terhadap perempuan berbahaya. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan adalah penelitian dari Dr. Mahmud Karim dan Dr. Rusydi Ammar yang melibatkan 651 wanita yang dikhitan selama masa kanak-kanak, hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Khitan adalah sebuah operasi dengan efek yang membahayakan kesehatan wanita serta menyebabkan kejutan seksual pada diri seorang gadis, juga mengurangi kemampuan seorang wanita untuk mencapai puncak kenikmatan seksualnya dan sedikit berpengaruh dalam mengarungi hasrat seksual.
2. Pendidikan membantu mengatasi meluasnya praktek khitan perempuan karena orang tua yang berpendidikan memiliki kecendrungan yang meningkat untuk menolak operasi bagi putri-putrinya. Sebaliknya, keluarga yang tidak berpendidikan masih menjalankan khitan untuk mematuhi tradisi dan kepercayaan bahwa pembuangan klitoris dapat mengurangi hasrat seksual seorang gadis dan membantunya mempertahankan keperawanan dan kesucian sampai saatnya menikah.
3. Tidak ada kebenaran apapun dalam batasan bahwa penyunatan perempuan membantu mengurangi penyakit kanker pada organ kelamin luar.
4. Penyunatan wanita dalam segala bentuk dan tingkatannya khususnya empat tingkatan yang dikenal dengan pemotongan klitoris selalu disertai dengan komplikasi langsung seperti radang, pendarahan, gangguan pada saluran kencing, pembengkakan yang dapat menghalangi keluarnya kencing atau pembengkakan vagina.
5. Menstruasi yang dilakukan oleh gadis-gadis yang disunat (khitan) lebih sedikit daripada yang tidak mengalami operasi khitan.

Kesimpulan penelitian yang dilakukan peneliti di atas seperti tidak ada keraguan untuk menyebutkan bahwa penyunatan adalah sumber tekanan psikologis dan seksual dalam kehidupan perempuan serta menyebabkan berbagai ikatan prioditas seksual menurut kondisi wanita yang bersangkutan.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa khitan perempuan baru dimulai saat lahirnya Islam. Padahal kenyataannya penyunatan sudah dikenal luar di beberapa daerah sebelum periode Islam, termasuk di semenanjung Arab. Nabi Muhammad SAW mencoba menentang kebiasaan ini karena menganggap hal itu membahayakan kesehatan seksual wanita. Hal ini terdapat dalam hadis yang artinya:

▪Hadis diriwayatkan dari Sulaiman Ibnu Abdur Rahman al-Dimasqi dan Abdul Wahab Ibnu Abdul Rahim al-Asyja’I keduanya telah mengatakan, telah dikabarkan kepada kami dari Marwan telah dikabarkan kepada kami Muhammad ibnu Hasan sebagaimana telah dikatakan Abdul Wahab al-Khufi dari Abdul Malik Ibnu ‘Umair dari Ummi ‘Athiyyah al-Anshariyyah “bahwa seorang perempuan telah dikhitan di kota Madinah, telah berkata Rasulullah SAW kepada Ummi ‘Athiyyah: janganlah kamu menyakiti, karena yang demikian itu (khitan tersebut) adalah bagian terpenting bagi perempuan karena yang demikian itu (klitoris) adalah merupakan sesuatu yang sangat disenangi oleh suaminya. 

Hadis di atas dipahami bahwa orang Madinah juga memiliki tradisi mengkhitankan anak perempuan dan Rasul mengingatkan agar dilaksanakan secara hati-hati dan jangan sampai menyakiti. Dalam kitab Musnad Ahmad bin Hambali ditemukan hadis bahwa khitan itu sunnah bagi laki-laki dan dipandang mulia bagi perempuan. Hadis pertama dianggap lemah oleh Abu Daud sendiri dan diklasifikasi sebagai hadis mursal, yaitu hadis yang kehilangan mata rantai riwayat karena tidak ditemukan di antara para sahabat nabi. Selain itu, hadis ini hanya ada dalam Sunan Abu Daud dan tidak ada dalam kompilasi hadis terkemuka lainnya.

Oleh banyak kalangan muslim, hadis ini dianggap rendah kredibilitasnya. Sayyid Sabiq, penulis kitab Fiqh as-Sunnah, menyatakan semua hadis berkaitan dengan sunat perempuan tidak otentik. Muhammad Sayyid Tantawi, Syaikh besar al-Azhar di Mesir, mengatakan bahwa praktek khitan perempuan ini bukan Islami. Praktek ini dilarang Menteri Kesehatan Mesir pada tahun 1996.

Hadis di atas mengindikasikan bahwa khitan perempuan dipandang oleh Rasulullah SAW, sesuatu yang sangat pribadi dan jangan melampaui batas dan menyakiti dalam pelaksanaannya, karena khitan perempuan itu kemuliaan bagi perempuan dan lebih disenangi oleh suami. Sebuah nasehat yang diberikan kepada Ummu ‘Atha’ seorang wanita yang melakukan pekerjaan sebagai penyunat dan pembuat tato “bila kamu menyunat, ambillah hanya sebagian kecil dan sisakanlah dari pemotongan itu sebagian besar klitoris, wanita akan senang dan gembira serta lebih membahagiakan suaminya bila kenikmatannya sempurna.

▪Khitan sangat erat kaitannya dengan budaya Semitik (Yahudi, Kristen dan Islam). Sampai saat ini khitan masih dilaksanakan oleh penganut Yahudi dan sebagian penganut Kristen dari sekte Koptik. Bagi penganut Kristen di Eropa dan Amerika khitan tidak populer sebagai anjuran keagamaan.
Menurut Islam maupun Koptik Kristen dan terutama Yahudi, khitan bermula pada tradisi Nabi Ibrahim. Patriarkhi Ibrahim AS melakukannya sebagai simbol dan pertanda ikatan perjanjian suci atau dalam bahasa Islamnya mitsaq, antara Nabi Ibrahim dengan Allah. Anjuran khitan, menurut penganut Yahudi dan Koptik Kristen, merujuk kepada penafsiran teks Perjanjian Lama. Khitan menurut tradisi asalnya menunjuk kepada arti dan esensi mendalam lagi suci. Ia merupakan symbol dari suatu pengalaman spiritual yang sangat berarti. Membedah kulit atau membukanya dilambangkan sebagai membuka tabir kebenaran yang selama ini kabur diliputi kabut tebal. Ia merupakan pertanda bahwa “stempel” Tuhan telah ditransplansikan dalam jiwa setiap orang yang melaksanakannya. Penyingkapan tabir tersebut tidak lain adalah perjanjian suci yang diikat oleh Nabi Ibrahim AS dengan Allah yang selanjutnya diikuti oleh pengikutnya.

▪Lalu apa hubungan semua ini dengan pelaksanaan khitan terhadap perempuan?  Khitan bagi perempuan disebabkan karena tradisi Nabi Ibrahim untuk mengikat perjanjian suci dengan Tuhan, tidak hanya terbatas bagi pria. Menurut penafsiran di atas, khitan (simbol ikatan suci) ini adalah suatu kehormatan bagi yang melaksanakannya, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Hal ini mengindikasikan bahwa penyunatan para gadis bukanlah berasal dari tradisi Islam yang tidak ada hubungannya dengan agama-agama Monoteis tetapi dipraktekkan secara luas dalam masyarakat yang berlatar belakang keagamaan yang beragam, di Negara-negara Timur dan Barat serta di antara orang-orang yang mengimani agama Kristen, Islam bahkan Atheis. Jika diruntut ke masa lalu di bawah kekuasaan Pharaoh dari Mesir Kuno dan Herodotus menyebutkan adanya penyunatan perempuan 700 tahun sebelum Kristen lahir dan inilah sebabnya mengapa operasi yang dilakukan di Sudan bernama “pemotongan Pharaoh”.

Pada tahun 1997 beberapa tokoh agama di Mesir meminta keputusan Menteri Kesehatan, tentang pelarangan khitan bagi perempuan, padahal praktek khitan bagi laki-laki masih diperbolehkan dan menjadi keharusan bagi semua anak kecil laki-laki muslim atau Kristen Katolik. Salah satu tokoh agama membolehkan bahwa khitan bagi perempuan adalah untuk menjaga kehormatannya, karena dengan khitan bisa mengurangkan gairah seksual perempuan. Dengan demikian, seorang perempuan tidak memintanya kepada laki-laki, akan tetapi sebaliknya kaum laki-lakilah yang meminta kepada perempuan, karena seorang laki-laki tidak menyukai perempuan yang memintanya.

Khitan sangat bermanfaat bagi perempuan, menjaga dari kuatnya dorongan seksual klitoris. Jika perempuan duduk di punggung onta, maka syahwatnya tidak akan meledak, karena jika onta tersebut bergerak jalan, maka bangkitlah gairah seksual perempuan dengan gesekan klitoris terhadap punggung onta. Dengan demikian mengapa perempuan-perempuan kota di khitan? Padahal mereka sekarang tidak naik onta, tapi naik mobil, kereta api dan pesawat terbang. Kemudian bagaimana halnya dengan alat kelamin laki-laki yang bergesekan dengan punggung onta? Apakah harus dipotong sebagian alat kelaminnya sehingga tidak bergejolak nafsu seksualnya.

Organ seks dalam perspektif laki-laki dan perempuan adalah hal yang penting, karena ia merupakan sumber kenikmatan seksual, akan tetapi inti sebenarnya bukanlah terletak pada organ seks semata melainkan pada akal manusia sebagai kontrol terhadap dorongan seksual. Ini berarti bahwa akal manusia mengatur gairah seksualnya, kalau tidak maka kita hidup sebagai masyarakat yang tidak berperadaban dimana laki-laki dan perempuan hanya melampiaskan kenikmatan sebagaimana ia mengendarai onta atau sepeda.

▪Tradisi khitan bagi perempuan merupakan warisan turun temurun dan disertai dengan alasan bahaya kesehatan yang berbeda. Walaupun tidak ada satu pun ayat al-Qur’an yang menyebutkan kewajiban khitan bagi laki-laki atau perempuan, akan tetapi tradisi khitan telah menjamur di seluruh kaum muslimin. Ada perbedaan paradigma ahli fiqh tentang khitan serta hakikat khitan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Sebagian ada yang mengatakan bahwa ia dilahirkan dalam keadaan sudah di sunat. Ada beberapa legenda Yahudi yang tersebar di beberapa wilayah lewat jalan peradaban, antara lain bahwa Tuhan menciptakan para nabi dalam keadaan suci dan sudah di khitan dan kulup yang menempel pada tubuh mereka terlepas ketika dilahirkan sebagaimana tali pusar dan ari-ari bayi. Namun, terbukti bahwa kulup ini tidak terlepas dari tubuh Ibrahim dan tidak diketahui rahasia ini kecuali oleh Sarah saat Ibrahim berumur 99 tahun.

▪Pada permulaan abad 20, Muhammad Abduh mengecam praktek khitan bagi laki-laki dan perempuan karena diangapnya sebagai tradisi Yahudi yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Kemudian pada awal tahun 90-an, Syekh Mahmud Syaltut mendukung pendapat Abduh dengan pendapat bahwa khitan hanya sekedar mencari-cari dalil dan tidak diperintahkan oleh Allah kecuali untuk orang-orang Yahudi.
Pendapat lain bahwa khitan bagi laki-laki dan perempuan adalah syarat wajib bagi kesucian karena tidak diterima sholat seseorang yang tidak disunat, baik laki-laki maupun perempuan. Ada juga yang berpendapat bahwa setan bersembunyi di belakang klitoris perempuan atau dibelakang kulup laki-laki, oleh sebab itu harus dipotong untuk mengeluarkan kelenjar setan. Begitu pula ada yang berpendapat bahwa setan bersembunyi di belakang rambut sekitar alat kelamin, karena itulah jika tidak dikhitan seseorang menjadi tidak suci dan sholatnya tidak diterima oleh Allah.

▪Agama, jika melirik ajaran-ajarannya yang asli tetap berpihak kepada tujuan kebenaran, persamaan, keadilan, cinta dan kehidupan sehat yang bermanfaat bagi semua orang baik laki-laki atau perempuan. Bukanlah agama sejati namanya bila bertujuan membawa penyakit, memotong anggota tubuh anak perempuan dan membuang sebagian penting dari organ seksualnya.

Jika organ berasal dari Tuhan, bagaimana mungkin ia menyuruh manusia memotong sebuah organ yang Ia ciptakan, padahal organ itu bukanlah penyakit atau cacat. Tuhan tidaklah menciptakan klitoris sebagai organ seksual yang sensitif, yang fungsi satu-satunya agar mendapatkan kenikmatan semacam itu, juga normal dan sah bagi wanita maka dari itu menjadi sebuah bagian yang integral dalam kesehatan mental. Kesehatan fisik dan mental wanita tidak lengkap bila mereka tidak merasakan kenikmatan cinta.

Pada konteks hari ini masih banyak ayah dan ibu yang khawatir membiarkan klitoris tetap utuh di tubuh putri-putrinya. Para orang tua banyak mengira penyunatan adalah usaha untuk melindungi anak gadis mereka agar menghindari kekeliruan penyimpangan yang akan menjerumuskan seorang gadis. Pola pikir seperti ini jelas keliru dan bahkan berbahaya karena yang melindungi seorang anak laki-laki dan perempuan dari berbuat salah, bukanlah pembuangan sepotong daging kecil dari tubuhnya, melainkan pemahaman dan kesadarannya terhadap persoalan yang dihadapi serta tujuan hidup yang berfaedah yaitu tujuan yang memberi arti.

Semakin tinggi kesadaran yang kita capai, lebih dekat pula tujuan hidup kita kepada dorongan-dorongan dan nilai-nilai kemanusiaan, serta semakin besar pula keinginan kita untuk meningkatkan kehidupan dan kualitasnya ketimbang memperturutkan keinginan kita pada kepuasan jasmani dan kenikmatan inderawi, meskipun hal ini juga penting dalam kehidupan.

Dalam kehidupan seorang wanita yang cerdas dan merdeka, seks tidak menempati kedudukan yang tidak sepadan melainkan cenderung sekedar untuk mempertahankan diri dalam batas-batas yang normal. Sebaliknya, kebodohan, penindasan, ketakutan dan segala bentuk pembatasan akan membesarkan norma seks dalam kehidupan para gadis atau wanita, akan menyebabkan membesarnya porsi seks dalam hidupnya yang akhirnya menguasai seluruh atau hampir seluruh kehidupannya.
Secara psikologis, khitan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan sensitivitas jaringan di daerah genital, terutama klitoris, guna mengurangi gairah seks perempuan, menjaga keperawanan sebelum menikah dan agar setia dalam pernikahan. Nawal al-Sa’adawi, dokter feminis Muslim dari Mesir yang menjadi korban infibulasi, dalam bukunya yang berjudul “al-Mar’ah wa al-Jisn (Perempuan dan Seks)”, mengaitkan sunat atau khitan dengan anggapan masyarakat tentang pentingnya keperawanan dan utuhnya selaput darah. Dia membandingkan sunat perempuan dengan kastrasi atau pengebirian para kasim penjaga harem, yang membuat mereka tidak memiliki gairah seks. Menurut Nawal al-Sa’adawi khitan memiliki dampak langsung adalah rasa sakit, pendarahan, syok, tertahannya urine, serta luka pada jaringan sekitar. Pendarahan dan infeksi dapat mengakibatkan kematian. Dampak jangka panjang termasuk timbulnya kista dan abses, keloid dan cacat, rasa sakit saat hubungan seksual, disfungsi seksual serta kesulitan saat melahirkan. Dari sisi psikologi dan psikologi seksual, sunat dapat meninggalkan dampak seumur hidup dan perempuan dapat mengalami depresi, ketagangan serta rendah diri atau merasa tidak sempurna.

▪Islam adalah agama yang menjaga integritas manusia, baik secara lahir maupun batin. Pemotongan organ tubuh melanggar integritas ini dan merendahkan ciptaan Allah yang dipandang sempurna dan tidak perlu disempurnakan lagi. Tidak ada perintah dalam al-Qur’an atau hadis agar klitoris dipotong atau dimodifikasi. Ini adalah ciptaan Allah dan karenanya tidak boleh dipotong atau dikurangi ukuran maupun fungsinya.

Sunat perempuan merupakan pelanggaran hak perempuan karena menghapus kenikmatan yang merupakan karunia Allah. Dalam bentuk apapun, sunat telah ada jauh sebelum Islam; dipraktekkan pada zaman Jahiliyyah dan zaman Nabi Muhammad SAW oleh suku-suku tertentu. Sebagai tradisi yang sudah jauh sebelumnya, sunat tidaklah diperkenalkan oleh Islam. Al-Qur’an tidak menyebut tentang sunat, baik bagi laki-laki atau perempuan. Yang ada dalam al-Qur’an adalah ajaran tentang hubungan seks dalam pernikahan yang merupakan kenikmatan bersama sebagai karunia Allah.

Kasus Indonesia praktek menyunat telah dilaksanakan sejak berabad-abad yang lalu, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Tetapi, akibat sunat pada laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Pada anak laki-laki, jelas apa yang harus dikerjakan dan dengan melaksanakan sunat terbukti manfaatnya yaitu menghindarkan berbagai penyakit. Bila dilihat dari segi agama, dalam al-Qur’an maupun hadis nabi jelas. Sunat pada perempuan sangat tidak jelas tentang apa yang harus dikerjakan, sehingga mengundang berbagai interpretasi mulai dari tindakan yang radikal (memotong sebagian atau seluruh klitoris dari labia minor) sampai tindakan yang hanya simbolis seperti mengusap dengan kunyit atau memotong jengger ayam. Pada sunat perempuan juga hukumnya tidak jelas hanya berupa kias saja.
Masalah lain dalam sunat perempuan yang mendapat perhatian adalah mitos-mitos yang mendasari pelaksanaan sunat perempuan, yang pada umumnya alasannya sangat melecehkan perempuan, misalnya mitos bahwa bila anak perempuan tidak disunat, maka ia akan jadi genit (centil) atau nakal. 

Ada juga alasan yang sangat mengarah kepada egosime laki-laki mengakibatkan kekerasan pada perempuan seperti yang dilaksanakan beberapa Negara, terutama Afrika, sunat perempuan itu dilaksanakan dengan memotong seluruh atau sebagian alat kelamin perempuan, kemudian dijahit dan hanya meninggalkan sedikit lubang untuk buang air kecil dan menstruasi, atau disebut Female Genital Mutilation (FGM). Tujuan dari pelaksanaan FGM ini bermacam-macam antara lain adalah:
1. Menjadikan perempuan lebih feminim, karena bagian yang dibuang dipercaya sebagai bagian laki-laki yang melekat pada perempuan.
2. Mengontrol kegiatan seksual perempuan, dengan dilaksanakan FGM perempuan sudah tidak mempunyai hasrat seksual.
3. Menjadikan perempuan harus tunduk kepada laki-laki.

Pemotongan alat kelamin perempuan sangat berbahaya, karena dapat berakibat pendarahan dan infeksi. Selain itu dengan pemotongan alat kelamin ini, perempuan tidak dapat menikmati kehidupan reproduksinya, oleh karena itu pelaksanaan FGM ini merupakan kekerasan terhadap perempuan, dan juga merupakan usaha untuk menghilangkan hak reproduksi dan hak seksualitas perempuan. Indonesia sempat dicurigai melaksanakan kekerasan terhadap perempuan, karena di beberapa daerah terdapat pelaksanaan “sunat terhadap perempuan”. Akan tetapi setelah dilaksanakan beberapa penelitian, ternyata sunat perempuan di beberapa daerah di Indonesia hanya berupa pelaksanaan simbolis yang dilaksanakan oleh dukun beranak atau dukun tradisional (mengulas kunyit pada kemaluan perempuan, memotong jengger ayam sebagai lambang dan lain-lain).

▪Dari segi hukum agama terutama hukum Islam, pelaksanaan sunat perempuan ini masih terdapat berbagai silang pendapat. Ada yang mengatakan merupakan “sunat” dalam agama Islam yang kedudukannya sama dengan sunat pada laki-laki, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa sunat perempuan hanyalah budaya atau kebiasaan adat istiadat turun temurun, namun hadis Nabi telah mengindikasikan bahwa khitan perempuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat pribadi dan jangan melampaui batas dan menyakiti dalam pelaksanaannya, karena khitan perempuan itu kemuliaan bagi perempuan dan pada dasarnya pemberdayaan perempuan adalah meningkatkan kemampuan perempuan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian.

1⃣3⃣ Rahmi
Apa akibatnya jika seserang laki-laki atau perempuan jika hampir sering melihat film yang tidak baik ?
Apakah berpengaruh terhadap reproduksi atau yang lainnya? Terima kasih

⏩Jawab :
Mba' rahmi yang dirahmati Allah.
Kalau hanya melihat film porno saja, tanpa terangsang untuk mempraktekkan mungkin tidak masalah. Tapi hal ini jarang terjadi, yang sering terjadi bahwa semakin sering menonton film porno atau blue film atau film sex, maka otak seperti kecanduan dan terangsang untuk mempraktekannya. Jika hal ini dilakukan pada pasangan yang tidak halal (belum menikah), bukan hanya dosa besar dan laknat Allah, pengaruh dahsyatnya ada di kesehatan fisik (alat reproduksinya) dan psikisnya. Karena kecanduan melakukan sex bebas itu lebih parah dahsyatnya dibandingkan kecanduan narkoba.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSiNG STaTe.MeNT💎

Informasi masalah seksual penting bagi remaja. informasi yang benar dari sumber iinformasi yang dapat dipertanggungjawabkan dapat membantu remaja menyelamatkan kesehatannya.

Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar