Minggu, 26 November 2017

Tahapan Pendidikan Seks Pada Anak



OLeh  : Bunda Heradini Faizah

بسم الله الر حمن الر حيم

الحمد لله رب العالمين..، حمدا طيبا مباركا فيه كما يحب ربنا ويرضاه ، قلاة وسلاما دائمين متلازمين على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى آله و أصحابه أجمعين..

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang senantiasa meliputi tiap sisi kehidupan kita, memahami segala perbuatan kita, dan selalu mengawasi gerak-gerik langkah kita.

Alhamdulillah pada malam ini kita diberi kesempatan olehNya untuk bersilaturrahim bersama di room kajian Bidadari Perindu Surga ini, semoga apa yang kita dapatkan menjadi perantara datangnya keberkahan hidup dan dinilai sebagai rasa syukur kita kepadaNya. Aamiiin aamiiin yaa Rabbal 'Alamiiin..

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada kekasih Allah SWT, seorang inspirator dan suri tauladan jutaan manusia dari generasi ke generasi, dari zaman dahulu sampai sekarang bahkan hingga masa depan nanti.. Dialah Nabiyullah Muhammad Saw, sang Al-Qur'an berjalan....

Sudah pada siap - siap duduk mania belum ?
itu yang dipojokan, jangan ngalamun ya....nanti digigit nyamuk lho..

Tema kajian kita malam ini seperti yang sudah tertulis di atas  adalah

TAHAPAN PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK


Sholihah.....
Masalah seks adalah sesuatu yang tabu dibicarakan di masyarakat kita yang masih memegang teguh adat ketimurannya.
Namun  bagaimanapun juga, ini harus dibahas bersama menyangkut banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita.

Sebagian besar masyarakat memahami bahwa anak mengalami masa perkembangan, akan tetapi, terkadang sulit bagi orang tua untuk memahami bahwa anaknya adalah mahluk seksual yang juga mengalami perkembangan seksual. Anak mengalami perkembangan seksual secara tipikal, atau yang biasa terjadi pada anak seusianya.

🔹Perkembangan seksualitas dan peran orang tua

Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan, identitas, interaksi dan perilaku. Ketika anak menjalani perkembangan seksualnya, mereka bukan berarti hanya berpikir tentang seks seperti orang dewasa. Perkembangan seksualitas juga menyentuh aspek emosi, sosial, budaya dan fisik. Apa yang anak pelajari, pikir dan rasakan mengenai seks akan membentuk sikap dan perilaku seksnya kelak. Maka, dalam perkembangan seksual anak, orang tua perlu memahami dan membantu agar proses perkembangan seksual berjalan secara sehat.

Contohnya: ketika anak berusia 3 tahun membuka seluruh bajunya di depan orang-orang, maka orang tua dapat menyampaikan pemahaman seksualitas tentang bagian tubuh pribadi di area pribadi dan area publik. “kamu boleh telanjang ketika mandi, tapi tidak boleh jika di hadapan sepupumu seperti ini.” Dari hal ini, anak belajar mengenai nilai dan norma perilaku seks yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangannya. Dengan memahami perilaku seksual yang tepat anak dapat mengembangkan perilaku seks yang sehat.

🌷🌸🌷
Anak merupakan calon manusia dewasa, yang mana pada tahap ini segala yang ada dalam tubuhnya sedang dipersiapkan untuk menjadi matang. Saat dewasa, manusia akan mengalami fase kematangan seksual. Untuk mencapai kematangan itu, sejak anak-anak sudah ada fase-fase perkembangannya. Seperti apa?

" Ada fase oral yakni usia 0-18 bulan, fase anal di usia 2-3 tahun, fase phallic di usia 4-6 tahun, fase latent pada usia 7 hingga masa puber, dan fase genital yakni pada saat masa puber di usia 11-18 tahun," terang konsultan kesehatan mental dan psikologi forensik anak dan dewasa, dr Inneke Limuria, dalam parenting talkshow yang digelar Stella Maris International Education di Bethsaida Hospital, Jl Boulevard Gading Serpong Paramount, Tangerang, dan ditulis pada Senin (2/12/2013).

Pada fase oral, kepuasan seksual ada di daerah sekitar mulut. Menyadari hal ini, iklan makanan sangat memanfaatkannya untuk menarik perhatian konsumen. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka anak pada usia remaja biasanya akan menggigit kukunya atau tetap mengedot.

Saat fase anal, daerah kepuasan seksual berada di daerah sekitar anus. Di masa ini anak mulai merasa kepuasaan pada saat belajar toilet training. Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka beberapa orang lebih menyukai anal seks baik pada wanita maupun homoseksual.

Di masa fase phallic, anak mulai mengenali perbedaan jenis kelamin. Saat ini, anak mulai bermain dengan alat kelaminnya sehingga mendapatkan kepuasan seksual. Sebagian besar anak-anak, seringkali setelah masa bayi, kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi jangan dipahami perilaku ini sebagai aktivitas 'seksual' sebelum mereka memasuki masa remaja.

"Apabila fase ini tidak berkembang dengan normal maka seseorang akan merasakan trauma terhadap hal-hal yang berbau seksual (menjadi virgid)," terang dr Inneke.

Pada fase latent, perilaku seksual anak untuk sementara tidak bekerja, sehingga pada fase ini perkembangan seksual anak seolah-olah tidak mempengaruhi perkembangan anak. Namun, pada fase ini perkembangan intelektual anak berkembang pesat.

Di saat fase genital, fungsi seksual anak sudah aktif. Selain itu dari segi fisik tubuh sudah berkembang dengan pesat. "Pada fase ini perkembangan anak dicirikan dengan mimpi basah (pada laki-laki) dan menstruasi (pada anak perempuan). Dalam fase ini anak bisa mendapatkan kepuasan dengan masturbasi," lanjut dr Inneke.

🔹Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di slide berikut ini ya...

▪USIA 2-3 TAHUN
Pada usia ini kosa kata anak mulai bertambah. Anak - anak mulai menirukan kata-kata yang ia dengar dari orang-orang di sekitarnya. Dia mulai memahami bahwa setiap wujud benda pasti memiliki 'nama atau sebutan'.

Orangtua sebaiknya mengenalkan alat kelamin pria dan wanita dengan nama yang sebenarnya, yakni 'penis' dan 'vagina', bukan dengan istilah-istilah lain. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak bingung dan salah persepsi, dan mengajarkan pada anak bahwa alat kelamin bukan untuk diejek atau dipermainkan.

▪USIA 3-4 TAHUN
Pada usia ini anak mula bertanya "Kok punya aku beda dengan punya kakak?", "Kok bisa ada adik bayi?". Berikan  penjelasan dengan 'bahasa anak', bukan dengan bahasa yang rumit, misalnya: "Adik bayi itu dari dalam perut mams, awalnya kecil sekali lalu lama lama menjadi besar dan siap untuk keluar ke dunia ini.

Selain memberilan penjelasan bisa juga dengan menunjukkan contoh tantenya atau siapapun yang sedang mengandung anaknya, karena pada usia ini anak lebih mudah mencerna dengan melihat langsung.

▪USIA 5-6 TAHUN
Pada usia ini, anak sudah mulai bisa diberikan penjelasan yang lebih kompleks misalnya dengan menyebutkan tentang bagian rahim seorang wanita. Penjelasan bisa dilakukan dengan menunjukkan sebuah gambar.

Orangtua bisa mengatakan "Di dalam perut mama itu seperti ini keadaannya, ini namanya rahim, ini namanya indung telur, adik bayi nanti bobo di sini selama 9 bulan".

▪USIA 6-7 TAHUN
Pada usia ini kita mulai mengenalkan tentang hubungan antara laki-laki dan wanita, konsep pernikahan, konsep keluarga, misalnya "Papa dan mama harus menikah dulu baru boleh punya adik bayi", mungkin bisa dikaitkan dengan konsep agama.

Anak -anak juga selalu diingatkan untuk menjaga miliknys, misalnya: "Tidak boleh ada yang memegang kamu dari leher ke bawah selain mama atau papa". Selain itu tentang kebersihan juga harus selalu kita ingatkan.

▪USIA 8-9 TAHUN
Pada usia ini biasanya anak-anak sudah mulai mendengar tentang hal-hal seksual dari teman-temannya. Agar tetap terpantau, orangtua harus selalu menjaga kedekatan emosional dengan anak sehingga anak mau selalu terbuka.

Katakan pada anak, jika ingin mengetahui segala hal tentang seksual, anak bisa bertanya pada orangtuanya. Pada masa ini, orangtua sudah mulai harus menjelaskan lebih detail tentang hubungan antara pria dan wanita, misalnya tentang pertemuan sel sperma dan sel telur, tentang penyakit seksual, tentang pelecehan seksual, dan lain sebagainya. Ajarkan bahwa kita harus selalu  menjaga teman-teman kita dan tidak boleh mengejek fisik anak lain.

▪USIA 9-11 TAHUN
Pada usia ini anak mulai masuk ke masa pubertas. Perubahan pada tubuh mulai dirasakan oleh anak seperti tumbuh jakun, payudara, rambit, dan lainnya. Orangtua mulai bisa menjelaskan tentang menstruasi pada anak perempuan atau mimpi basah pada anak laki-laki.

Setiap perubahan yang dirasakan oleh anak sebaiknya selalu didiskusikan bersama, sehingga anak tidak mencari tahu dari media atau orang lain. Konsep pacaran juga sudah mulai diberikan pemahaman pada anak.

▪USIA 12 TAHUN KE ATAS
Pada usia ini anak mulai paham tentang interaksi antara  lawan jenis daj ada beberapa dari anak-anak yang sidah mulai berpacaran. Tentunya kontrol orangtua harus semakin ketat.

Orangtua harus selalu mengingatkan bahwa "tidak boleh menyentuh bagian tubuh orang lain", "harus menghargai orang lain", "tidak boleh memaksa", dan lain sebagainya. Lakukan pendekatan kepada anak dengan lembut, tanpa kekerasan, karena semakin kita keras pada anak, mereka akan semakin membangkang dan anak-anak akan sengaja melakukan hal-hal yang dilarang.


🔹FASE PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA MASA PUBERTAS

▪Fase pertama atau Tamyiz (masa pra pubertas)
Fase ini ada pada usia antara 7–10 tahun. Pada tahap ini anak mengenali identitas diri berkaitan erat dengan organ biologis mereka serta perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

▪Fase kedua atau Murahaqah (pubertas)
Fase ini ada pada usia 10-14 tahun. Pada tahap umur ini, anak harus sudah mengenal fungsi biologis secara ilmiah, batas aurat, kesopanan, akhlak pergaulan laki-laki dan menjaga kesopanan serta harga diri. Pada masa ini anak sebaiknya dijauhkan dari berbagai rangsangan seksual, seperti bioskop, buku-buku porno, buku-buku yang memperlihatkan perempuan-perempuan yang berpakaian mini dan sebagainya.

▪Fase ketiga atau Bulugh (Masa Adolesen)
Fase ini anak pada usia 14-16 tahun. Pada tahap ini adalah paling kritis dan penting, karena naluri ingin tahu dalam diri anak semakin meningkat ditambah dengan tahapan umur yang semakin menampakkan kematangan berfikir. Pada masa ini juga anak sudah siap menikah (ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat reproduksi), maka anak bisa diberi pelajaran tentang etika hubungan seksual.

▪Fase keempat (masa pemuda)
setelah masa andolesen, pada masa ini anak diberi pemahaman  harus sudah bisa menjaga diri jika belum mampu melaksanakan pernikahan.

🌸🌷🌸
Masa remaja dimulai dengan munculnya pubertas, sebuah periode dimana perubahan fisik terjadi secara pesat pada setiap individu. Masa ini ditandai dengan munculnya karakteristik seksual sekunder. Setiap individu akan memasuki masa remaja pada usia yang berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum masa remaja dimulai dari usia 12 hingga 20 tahun. Selama masa ini, tidak hanya perubahan fisik yang terjadi tetapi juga perubahan perilaku serta peran yang diharapkan pada individu pun berubah.
Salah satu isu krusial di masa remaja adalah mengenai perilaku seksual. Perubahan fisik berupa peningkatan hormon seks tidak hanya menyebabkan perubahan tampilan luar remaja, seperti tumbuhnya rambut halus di area tertentu, membesarnya payudara, berubahnya suara, dan perubahan pada organ kelamin. Meningkatnya secara cepat hormon seks, terutama testosterone, ternyata meningkatkan dorongan dan rangsangan seksual pada remaja. Kondisi ini membuat remaja ingin mengekspresikan dan mengeksplorasi dorongannya melalui berbagai perilaku seksual. Perilaku-perilaku seksual yang seringkali dilakukan remaja antara lain, masturbasi, petting bahkan penetrasi seksual.

Masturbasi dan petting sendiri merupakan alternatif yang kebanyakan digunakan oleh remaja untuk mengekspresikan perilaku seksualnya tanpa takut mendapatkan efek negatif dari perilakunya, seperti penyakit menular seksual atau hamil di luar penikahan. Sebaliknya penetrasi seksual dapat diiringi dengan risiko seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.


In syaa Allah cukup sekian materi tentang perkembangan seksual.
Selajutnya saya kembalikan kepada moderator untuk masuk ke sesi tanya jawab.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Shoffia
Assalamu'alaikum...

1. Jika ada anak usia sekitar 2/3 tahun sulit atau tidak mau di mandikan, lalu kalau mandi dengan kakaknya yang usia lebih tua beberapa tahun baru mau, karena bisa sambil bermain di kamar mandi dengan kakanya. Bagaimana seperti itu Ukhti, masih bolehkah?

2. Apa yang menjadi penyebab terhambatnya fase-fase perkembangan anak?

3. Kalau fase perkembangan anak yang tidak normal di usia 2-3 tahun, apakah di usia-usia selanjutnya juga bisa terhambat atau kemungkinan cuma di fase anal saja?

4. Kalau perkembangan anak tidak normal bagaimana mengatasinya?
Apakah bisa diatasi sendiri di rumah atau memerlukan ahlinya?

🌷Jawab:
1. Mandi bersama, boleh jika masih kecil (dibawah 5 thn) dan sejenis kelamin. Berlama-lama dikamar mandi ? Jangan. Karena islam tidak mengajarkan demikian. Tapi juga jangan dimarahi. Beri pengertian sedikit-sedikit  melalui cerita. Contohnya: Kamar mandi itu tempatnya syaithon. Bagaimana adab di kamar mandi juga harus diajarkan secara bertahap.

2. Apa yg menyebabkan terhambatnya perkembangan ? Ada 2 faktor: Internal dan eksternal.

Internal dari dalam diri sendiri adalah karena anak masih merasa nyaman dengan keadaan sebelumnya. Misal, tidur bersama dan dikeloni. Dia tidak ingin kenyamanan ini hilang.
Faktor eksternal, bisa dari orangtua atau lingkungannya. Misal, orang tua tidak memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

3. Fase perkembangan yang tidak normal apakah akan menghambat ? Iya. Setiap umur anak/balita/remaja memiliki tugas-tugas perkembangan masing-masing. Jika pada umur tertentu anak tidak menyelesaikan tugas perkembangannya, maka tugas itu akan menumpuk di umur berikutnya. Contoh ringan seperti ini: Anak kelas 1 harus menguasai pelajaran kelas 1. Jika tidak, maka pelajaran kelas 1 akan dirapel dengan pelajaran kelas 2. 

Berat? Jelas.
Menghambat? Tentu
Maka sebagai seorang ibu harus bisa memahami tugas-tugas perkembangan sehinga bisa mengetahui apakah anak sudah berkembang sesuai umur mental atau belum. Jika perlu konsultasi ke ahlinya
Tugas perkembangan serta stimulasinya bisa dibaca di kartu KMS (yang punya balita pasti tau)

4. Apakah ketika tidak normal bisa ditangani sendiri? Sebaiknya konsultasikan kepada ahlinya. Dalam hal ini dokter anak atau psikolog. Jika masih belum parah, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan di rumah. Tapi bila dinilai banyak tertinggal, akan dirujuk ke klinik tumbuh kembang anak. Meskipun di klinik, peran serta orang tua sangat diperlukan untuk mempercepat proses menjadi normal kembali.

🌸Owh..terima kasih untuk semua jawabannya Bunda Hera..

Sebenarnya saya masih mau menanyakan lagi mengenai setiap poin jawaban, tapi takutnya tambah panjang kali lebar dan tambah bingung karena belum nyampai saya.. seperti KMS itu apa?

🌷Kartu Menuju Sehat
KMS itu kartu atau buku pink  yang diberikan pada ibu hamil oleh bidan. Kalau untuk RS dokter swasta biasanya cuma lembaran gitu. Yang di dalamnya ada grafik untuk berat badan anak diisi tiap bulan pd saat penimbangan. Disitu juga ada teori tahapan tumbuh kembang anak. Sekarang disebut KiA Kartu Ibu Anak.

🌸Berarti kalau lawan jenis meski masih kecil tetap tidak boleh ya.. Kalau orang tua masih membiarkan seperti itu (mandi bareng) apakah ada dampaknya di usia lebih dewasa nanti???

🌷Iya, Tidak boleh
Satu jenis kelaminpun kalau sudah baligh tidak boleh, apalagi sampai telanjang. Dosa, lihat adab-adab mandi di fiqih sunnah sayyid sabig.

🌸Lalu solusinya bagaimana bila udah terbiasa seperti itu, kalau di larang kan biasanya anak nangis kadang sampai orang tua kalahan. Nahh menghadapi anak seperti itu juga bagaimana? 

🌷Beri pengertian. Ketika kita lemah terhadap anak, maka anakpun akan sukar kita atur. Beri juga rules atau aturan main di rumah.

🌸Anak kan tidak boleh dimarahi atau di bentak, tapi apakah disaat tertentu orang tua boleh marah?? Kalau boleh dalam hal apa?

🌷Orang tua boleh marah ketika ada aturan Alloh yang dilanggar. Jangan membentak anak karena akan merusak otak.

0⃣2⃣ Atieq
1. Jika anak usia 2 tahun (laki-laki) suka sekali memegang kemaluannya, apakah wajar atau tidak ya bunda?

2. Jawaban terbaik yang bisa dberikan jika anak bertanya "bunda bagaimana caranya saya dilahirkan?"

🌷Jawab:
1. Normal. 
Karena fase itu anak sedang mengeksplor dirinya sendiri termasuk alat kelaminnya. Mereka melakukan itu bukan untuk kepuasan seksual. Tapi sekedar memuaskan rasa ingin taunya. Namun jangan dibiarkan saja ya, tetap anak diberi pengertian bahwa itu alat kelamin, jangan sering disentuh karena itu najis dan lain-lain.
Ada beberapa kasus anak authis yang memang suka menyentuh kemaluan sampai (maaf) mereka berkeringat dan "puas". Kalau itu sudah perlu bantuan ahli untuk melakukan terapi perilaku.

2. Jelaskan saja bahwa wanita itu mempunyai 3 lubang. Satu buat pipis, satu buat berak dan satu buat lahir. 
(Jadi apapun pertanyaan anak, jawab saja. Tapi jangan ngawur ya. Disesuaikan dengan pemahaman anak). Karena kadang mereka bertanya bukan untuk mendengar jawaban yang rumit. Tapi sekedar ingin berbincang dengan kita.

0⃣3⃣ Atin
Bagaimana mengatasi anak usia 15 tahun yang sudah mulai jatuh cinta?

🌷Jawab:
Mencintai seseorang apalagi sudah umur remaja itu wajar karena itu fitroh. Yang tidak wajar adalah tindakan nyata dari rasa mencintai tersebut. Misal, mengarah ke pacaran atau berduaan. Usia-usia segini seperti kita sedang main layang-layang. Ada kalanya menarik ada kalanya mengulur. Jika anak perempuan, dekatkan dengan ayahnya. Jika laki-laki dekatkan dengan ibunya. Mulai diikutkan liqo' dan lain-lainnya.

0⃣4⃣ iNdika
Bagaimana cara orang tua mengajari anak balitanya mana yang boleh & tidak boleh disentuh orang lain yang dipahami anak?

🌷Jawab:
Murid-murid saya ajari lagu :

Sentuhan Boleh
Syair :

Sentuhan boleh  2x
Kepala tangan kaki
Karena sayang  3x
Sentuhan tidak boleh  2x
Yang tertutup baju dalam
Hanya diriku  2x
Yang boleh menyentuh

Cari lagunya di youtube ya....

0⃣5⃣ Atin
Bagaimana memberikan masukan yang bijak kepada anak SMP - SMA untuk mengatasi gejolak seks mereka?

🌷Jawab:
Pakai bimbingan konseling,
masukkan unsur-unsur agama.
Jelaskan halal haram,
Jelaskan surga neraka,
Jelaskan bahwa Allah dan para Malaikat Nya ada dan mengawasi kita.

0⃣6⃣ Leny
Bagaimana menghadapi anak-anak usia puber yang "genit" baik laki-laki maupun perempuan?

🌷Jawab:
Anak-anak sekarang banyak yang puber plus lebay ya.... 
Karena memang yang mereka lihat model-model begituan.
Maka disini diperlukan orang tua yang memainkan perannya dengan benar. Karena orang tua adalah tembok atau gerbang pelindung anak-anaknya.

0⃣7⃣ Nene
Kalau anak laki-laki usia 5 tahun terkadang masih suka memegang payudara ibunya apakah wajar? 
Lalu sebaiknya bagaimana bila sudah diberi tahu baik-baik tapi masih "ngeyel" ?
Jazakillah khayr

🌷Jawab:
Dulu pas kecil suka pegang payudara baru bisa tidur ?
Sudah jadi kebiasaan ya.....

Kebiasaan itu lebih susah hilangnya. 
Karena memegang payudara itu memberi rasa aman dan nyaman buat mereka. Maka yang perlu dilakukan orang  tua adalah bagaimana anak tetap merasa nyaman tanpa  harus memegang, misal ganti memegang tangan, bantal dll. Agar attachment behavior anak (perilaku lekat) mereka bisa beralih ke obyek lain dan lama-lama perilaku itu hilang.

0⃣8⃣ Farida
No. 7, Kurang lebih Sama pertanyaannya dengan saya nih. Sedikit menambahkan bagaimana caranya agar anak kita bisa move on dari aktivitas ini bund?

🌷Jawab:
Kurang lebih jawabannya sama.

Telisik dulu apa penyebabnya. Sehingga kita bisa mengatasi ke akar masalahnya. 
Memegang payudara itu hanya perilaku yang nampak. Penyebab anak berperilaku seperti itu yang harus diketahui. 
Jadi penangannya tidak hanya di symptom nya saja


Tidak ada komentar:

Posting Komentar