Minggu, 26 November 2017

Pentingnya Imunisasi MR


OLeh   : Khoirunnisa Y., S.Si.T.,M.Kes

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabatqu Bidadari Perindu Surga,
Alhamdulillahirobbil aalamiin, rasa syukur tak terhingga ke hadirat Allah yang Maha Rahman dan Rahiim memberikan kita nikmat yang tak terhitung, sehingga kita semua bisa bermuwajahah di room Perindu Surga yang penuh barokah ini.
Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah 'alaa Rosulillah SAW.

Terimakasih Nisa haturkan kepada yang tersayang adikku Henny Dwi Wulansari, Adinda Aan, Widaeka Agustina (TRIO BS), Ibu Irnawati Syamsuir Koto, dan Tim solidnya yang memberikan kesempatan kepada nisa dan kita semua untuk bersilaturahmi, saling berbagi dan bertholabul ilmi disini 🌹

Sahabatku Bidadari Perindu Surga yang dimulyakan Allah...

Materi sharing hari ini adalah yang lagi booming dikampanyekan oleh pemerintah melalui berbagai media di Indonesia, yaitu =
"Kampanye Imunisasi MR", yang wajib bersama kita sukseskan.

Tapi apa sih yang dimaksud dengan imunisasi MR ? seberapa pentingnya sehingga pemerintah kita bersemangat sekali mensukseskannya melalui kampanye dan pelaksanaan imunisasi masal MR ?
Dan mentargetkan cakupan imunisasi massal MR adalah minimal 95% untuk seluruh anak Indonesia yang berusia 9 bulan s/d <15 tahun yang berjumlah sekitar 66.859.112 anak di seluruh Indonesia.

Sehingga tema kita hari ini adalah =

"Pentingnya Imunisasi MR"

Sahabatku Bidadari Perindu Surga yang berbahagia...

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella / Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020.

Tujuan Khusus =
1. Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap Campak dan Rubella secara cepat
2. Memutus transmisi virus Campak dan Rubella
3. Menurunkan angka kesakitan Campak dan Rubella
4. Menurunkan angka kejadian CRS

🌸🌷🌸
Apa itu Campak dan Rubella ?

Penyakit Campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit Campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan atau pilek dan atau mata merah (conjungtivitis). Penyakit ini akan sangat berbahaya bila disertai dengan pneumonia, diare, meningitis, bahkan menyebabkan kematian.
Manusia diperkirakan satu-satunya inang (reservoir), walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam penularan.

Penyakit Rubella adalah suatu penyakit yang mirip dengan Campak yang juga ditularkan melalui saluran pernafasan saat batuk atau bersin. Seperti juga Campak, Rubella disebabkan oleh virus. Virus Rubella cepat mati oleh sinar ultraviolet, bahan kimia, bahan asam, dan pemanas.
Rubella pada anak sering hanya menimbulkan gejala demam ringan atau bahkan tanpa gejala sehingga sering tidak terlaporkan.
Sedangkan Rubella pada dewasa, sering menimbulkan sakit sendi (arthtritis atau arthtralgia).
Rubella pada wanita hamil terutama pada kehamilan trimester pertama dapat mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan yang disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS).

🌸🌷🌸
Siapakah yang berisiko terkena Campak dan Rubella?

Setiap orang yang belum pernah divaksinasi Campak atau sudah divaksinasi tapi belum mendapatkan kekebalan, berisiko tinggi tertular Campak dan komplikasinya, termasuk kematian.

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan.

Tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek kepada janin (teratogenik), apabila Rubella ini menyerang wanita hamil pada trimester pertama.
Infeksi Rubella yang terjadi sebelum terjadinya pembuahan dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran, kematian janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/ CRS) pada bayi yang dilahirkan.

CRS umumnya bermanifestasi sebagai Penyakit Jantung Bawaan, Katarak Mata, bintik-bintik kemerahan (purpura), microchepaly (kepala kecil), tuli, dan keterlambatan perkembangan.

🌸🌷🌸
Gambaran situasi terkini penyebaran Campak dan Rubella di Indonesia

Setiap tahun melalui kegiatan surveilans, dilaporkan lebih dari 11.000 kasus suspek campak, dan hasil konfirmasi laboratorium menunjukkan 12-39% diantaranya adalah Campak Pasti (lab confirmed). Sedangkan 16-43% adalah Rubella Pasti.

Dari tahun 2010-2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus Campak dan Rubella. Jumlah kasus ini masih lebih rendah dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat masih banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, terutama dari pelayanan kesehatan swasta serta kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah.

Di Indonesia, Rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama 5 tahun terakhir menunjukkan 70% kasus Rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang eliminasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2.767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun.

Apakah vaksin MR ?
Vaksin MR adalah kombinasi vaksin Campak/Measles (M) dan Rubella (R) untuk perlindungan terhadap penyakit Campak dan Rubella.

Apakah vaksin MR aman? vaksin MR yang digunakan telah mendapat rekomendasi WHO dan izin edar dari badan POM. Vaksin MR 95% efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan dilebih dari 141 negara didunia

Kontraindikasi Pemberian vaksin MR = individu yang sedang menggunakan terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi; wanita hamil; leukimia, anemia berat, dan kelainan darah lainnya; kelainan fungsi ginjal berat; decompensatio cordis (gagal jantung); setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah; riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn).

Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan = demam, batuk, pilek, diare

🌸🌷🌸
Mengapa diperlukan Imunisasi Massal MR di Indonesia?

Penyakit Campak dan Rubella tidak dapat diobati. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat suportif. Tetapi kedua penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi.

Selama ini, Indonesia memberikan imunisasi Campak sebagai salah satu program imunisasi nasional. Mengingat besarnya perkiraan beban penyakit Rubella dan tersedianya vaksin kombinasi Measles-Rubella (MR), maka diputuskan untuk mengganti vaksin Measles (Campak) dengan vaksin kombinasi Measles-Rubella, yang dimulai dengan kegiatan Imunisasi Massal MR.

Kegiatan imunisasi massal MR adalah kesempatan yang sangat penting untuk menutup daerah kantong yang akan menjadi sumber penularan. Cakupan yang tinggi dan merata minimal 95% akan membentuk herd immunity dan memutus rantai penularan penyakit Campak dan Rubella dengan cara pemberian vaksin MR secara massal pada anak usia kurang dari 15 tahun.

Kampanye Imunisasi MR merupakan langkah awal untuk introduksi imunisasi Rubella kedalam jadwal program imunisasi rutin

🌸🌷🌸
Kapan dan dimana Imunisasi Massal MR dilakukan?

Kampanye Imunisasi MR dilakukan dalam 2 fase.
Fase pertama di Pulau Jawa pada tahun 2017, fase kedua diluar Pulau Jawa tahun 2018. Masing-masing fase dibagi dalam 2 tahap =
Tahap 1 pada bulan Agustus di sekolah-sekolah yaitu : PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-Kanak), SD/MI sederajat, dan SMP/MTs/sederajat. Tahap 2 bulan September di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Rumah Sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya)

Imunisasi Massal MR dilaksanakan dalam waktu 2 bulan penuh di masing masing daerah termasuk sweeping. Kegiatan sweeping dilakukan untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan imunisasi karena sakit, sedang bepergian, orangtua sibuk, tidak mengetahui mengenai adanya Imunisasi Massal MR, maupun alasan lainnya.

Siapa saja yang harus mendapatkan imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan s/d <15 tahun selama kampanye imunisasi MR bulan Agustus-September th 2017 dan 2018. Selanjutnya imunisasi MR masuk dalam jadwal program imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat menggantikan imunisasi Campak

🌸🌷🌸
Apakah anak laki-laki perlu mendapatkan imunisasi MR?
Ya, perlu.
Anak laki-laki tetap dapat terserang virus Campak dan Rubella, juga dapat menularkan virus ini kepada orang sekitarnya, termasuk ibu yang sedang hamil.

Apakah anak akan kebal terhadap Campak dan Rubella setelah imunisasi?
Sebagian besar anak akan mendapat kekebalan terhadap Campak dan Rubella seumur hidup setelah mendapatkan Imunisasi MR.

Apabila anak telah diimunisasi dengan 2 dosis vaksin campak, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Anak yang telah menerima 2 dosis vaksin Campak sesuai jadwal, telah mendapat kekebalan terhadap Campak tetapi belum mendapatkan kekebalan terhadap Rubella. Jadi, anak harus tetap mendapatkan imunisasi MR untuk mendapat kekebalan terhadap Rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat imunisasi 2 dosis imunisasi Campak.

Apakah perbedaan vaksin MR dan MMR?
Vaksin MR bermanfaat untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Sedangkan vaksin MMR untuk mencegah penyakit Campak, Rubella, dan Gondongan.

Mengapa yang diberikan adalah vaksin MR bukan MMR?
Saat ini pemerintah memprioritaskan pengendalian Campak dan Rubella karena bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan.

Apabila anak telah mendapat imunisasi MMR, apakah masih perlu mendapat imunisasi MR?
Ya, tetap perlu mendapat imunisasi MR saat kampanye. Imunisasi MR yang diberikan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit Campak dan Rubella. Imunisasi MR aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat vaksin MMR.

🌸🌷🌸
Apakah benar vaksin MR dapat menyebabkan autisme?
Tidak benar.
Sampai saat ini belum ada bukti yang mendukung bahwa imunisasi jenis apapun dapat menyebabkan autisme. Kandungan etil mercuri dalam vaksin sangat rendah (1,25 mcg/KgBB/minggu), dan masih dalam batas yang diizinkan oleh WHO (maksimal 159 mcg/KgBB/minggu).

Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) No. 4 Tahun 2016
Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Dalam hal ini, jika seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya Wajib.

Demikian paparan materinya, silahkan dibaca dulu, karena lumayan banyak ya sobatqu.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Desi Septiastuti
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya habis menjalani kuret karena janin usia 12 minggu karena hamil BO bulan Juni lalu..setelah cek darah dan virus, janin saya kalah terkena virus CMV dan rubella..hasil cek virus, CMV yang paling tinggi.. diberi obat untuk dikonsumsi selama 3 bulan lamanya..

Yang mau saya tanyakan, apakah kemungkinan masih bisa hamil?
Untuk mencegah terjadinya kejadian yang sama apa saja hal" yang harus saya lakukan?
Dan apakah saya harus di vaksin juga? Terima kasih..

🌷Jawab:
Waalaikumussalam wr.wb.

Bunda Desi Septiastuti... insyaAllah bisa hamil sehat kembali jika sudah dihilangkan virus CMV dan Rubellanya

🔹Saya diberi obat isoprinosine dan spirasin umm oleh dokternya.. Kemungkinan virus menurun bisa kah kira"? ini salah satu ikhtiar saya..

🌷Harus diperiksa laboratoriumnya kembali bunda untuk memastikan masih adanya infeksi virus atau tidak.

🔹Selain pengobatan biasanya apa saja yang harus dilakukan umm?
                                                               🌷Infeksi virus cmv pada kehamilan muda akan menyebabkan komplikasi dan mengakibatkan gangguan pada organ janin sehingga berpotensi keguguran, janin lahir prematur dengan berat badan yang tidak normal.

Bila infeksi terjadi pada trimester kedua atau ketiga maka bisa menyebabkan terganggunya perkembangan motorik dan terjadinya perubahan pigmen kulit janin menjadi agak kekuningan dan kemungkinan akan mengakibatkan pembesaran hati.

Ibu hamil yang terinfeksi cmv terkadang melahirkan bayi dengan normal, akan tetapi bukan berarti bayi tidak terinfeksi, karena bisa saja kondisi tersebut memungkinkan bayi terkena infeksi jangka panjang dan akan mengalami gangguan penglihatan serta pendengaran.

0⃣2⃣ Irnawati Syamsuir Koto
Bu Bidan ...
Apakah nanti jika anak tak mendapatkan (belum mendapatkan) selama masa yang telah ditetapkan, bisa melapor ke puskesmas atau kebidan atau rumah sakit terdekat?

🌷Jawab:
Ibu Irnawati Syamsuir Koto..,
Jika ada anak yang belum mendapatkan vaksinasi MR pada masa kampanye MR, maka wajib melaporkan dan meminta untuk divaksinasi di Puskesmas.

0⃣3⃣ Ayu Khoirisa Endah
Apa ada efek sampingnya bunda.... bayi apa perlu juga diimunisasi tersebut?

🌷Jawab:
Bunda key, Ayu Khoirisa Endah yang berbahagia..
imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan s/d <15 tahun, jadi jika pada bulan september buah hatinya bunda key sudah berumur 9 bulan maka bisa diberikan imunisasi MR

🔹Efek sampinge apa bund... anak key yang pertama usia 5.5 th...

🌷Anak bunda key berusia 5,5 tahun, sudah sekolah?

Efek samping pemberian imunisasi MR bervariasi antara anak satu dengan yang lainnya. Efek samping yang paling umum dan sering terjadi adalah demam. Dan efek samping yang jarang terjadi diantaranya dapat berupa sakit kepala, muntah, bercak ungu pada kulit, nyeri didaerah tangan atau kaki, dan leher terasa kaku.

0⃣4⃣ Riana Puji Astutik
Anak saya dulu sudah di imunisasi campak tapi pas umur 5 thn kena campak (morbili) nyampai kena paru"nya jadi setiap hari 2/3 x harus diuap, sudah di imunisasi tapi kenapa masih kena campak?

🌷Jawab:
Bunda Riana Puji Astutik...
Sekarang usia anaknya bunda berapakah?

🔹7 thn

🌷Dikarenakan meningkatnya kasus Campak maka pemerintah kita menambahkan pemberian booster imunisasi campak di atas usia 1,5 tahun maximal 2 tahun mulai tahun 2014, dan diulangi lagi pemberian imunisasinya di usia SD kelas 1 untuk menguatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit campak.

Usia 7 tahun, kelas berapa bunda?

🔹Kelas 2 bunda
Kemarin pas kelas 1 ada edaran suntik kurang tau suntik apa tapi anak saya tidakk saya ijinin coz takut.

🌷Berarti yang akan berlangsung di bulan agustus 2017 ini wajib diimunisasi ya bunda..
Agar lebih menguatkan daya tahan tubuh anak bunda terhadap penyakit Campak dan Rubella. Aamiin.
Pastinya saat kondisi anak sehat ya bund.

0⃣5⃣ Raina Dewi
Assalaamu'alaikum

Untuk yang sudah sekolah apa ada kerjasama dengan sekolah juga untuk imunisasi ini?

🌷Jawab:
Waalaikumussalam wr. wb.
Bunda Raina Dewi Sutisna, semua anak sekolah dari PAUD, RA, TK, SD, MI, SMP, MTs baik negri maupun swasta wajib terjaring untuk diimunisasi MR bunda, dan pastinya sudah terdata oleh puskesmas setempat.

0⃣6⃣ Azzura Vitri Effendi
Apa gejala ibu hamil yang menderita campak dan rubela?

🌷Jawab:
Ummi Azzura Vitri Effendi.
Gejala ibu hamil menderita rubella tidak spesifik, kebanyakan ibu hamil tidak merasakan gejala apapun, hanya demam ringan (37,5'C), pusing, pilek ringan, mata merah, dan nyeri persendian. Sepintas mirip gejala flu, sehingga sering diabaikan.
Selama rentang masa inkubasi 14-21 hari setelah terinfeksi, gejala klinis virus rubella belum muncul, walaupun sebenarnya serangan virus sudah menyerang beberapa organ tubuh ibu hamil, seperti tenggorokan, jaringan lendir lubang hidung, saluran kemih dan usus besar.

🔹Cara mencegahnya bagaimana ya bunda nisa... Saya sekarang sedang hamil memasuki 4 bulan?

🌷Gejala campak pada ibu hamil sama seperti gejala campak pada umumnya.

Ibu hamil yang menderita campak umumnya mengalami gangguan kehamilan dengan gejala sama seperti gejala campak pada umumnya, yakni =

Gejala awal= biasanya muncul 10-12hr setelah tertular virus, demam saat hamil disertai mata memerah dan berair, mata sensitif pada cahaya, batuk kering dan pilek, serta diare dan sakit tenggorokan, disertai gejala lainnya seperti pusing, lelah, nyeri sendi, atau pembengkakan kelenjar getah bening (umumnya pada bagian belakang telinga atau leher)

Demam Turun , setelah demam turun muncul bintil2 merah dengan bagian putih ditengahnya disekitar mulut. Dalam beberapa hari kemudian, bintil itu akan hilang dan meninggalkan ruam merah pada kulit dan akhirnya  menyebar keseluruh tubuh. Meski tidak gatal, ruam ruam ini akan mengganggu ibu hamil karena kulitnya yang sensitif.
Demam kembali meningkat, suhu tubuh kembali meningkat bersamaan dengan munculnya ruam merah. Gejala seperti batuk pilek , diare, sakit tenggorokan, pusing, lelah, dan nyeri sendi akan turut bertambah parah. Namun seiring bertambahnya waktu keadaan ini akan mereda sendirinya sekitar 3-4 hari setelah penyebaran bercak merah.

Pada beberapa penelitian, Campak menyebabkan janin mengalami kecacatan dan berisiko mengalami IUFD (Intra Uterin Fetal Death) janin meninggal dalam kandungan.

🔹Saya pernah batuk" waktu hamil tapi karena habis makan pedas...

🌷Cara mencegahnya saat sedang hamil adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menggunakan masker saat sedang dekat dengan penderita, kalau bisa menjauh dari penderita. Mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

Pencegahan agar tidak terkena penyakit campak dan Rubella adalah =
Dengan vaksinasi Campak Rubella,
Namun vaksin ini tidak diberikan pada ibu hamil, oleh karena itu penting untuk mendapatkan vaksinasi sejak dini khususnya pada usia reproduksi.
Pemeriksaan kekebalan tubuh.
Sebelum memutuskan untuk hamil, ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan kekebalan tubuh terhadap Campak. Apabila anti-rubella ibu positif, artinya sudah pernah terinfeksi atau sudah mendapat vaksinasi. Bagi orang yang sudah pernah terinfeksi campak tidak akan terinfeksi lagi.
Mencegah tertular saat hamil.
Hindari mendekati atau bahkan kontak langsung dengan orang yang menderita campak atau memiliki gejala infeksi tersebut.

0⃣7⃣ Tentrem Ma'e
Bu Bidan, anak saya waktu usia 5 th sudah pernah kena Campak Jerman/Rubella, masih perlukah untuk ikut imunisasi?
Dan jika pada saat imunisasi massal dilaksanaan kondisi anak sedang sakit, maka dimana tempat mendapatkan imunisasi MR (gratis) saat anak sudah sembuh????

🌷Jawab:
Ibu Tentrem Ma'e Ji-ra, pemberian imunisasi pada kampanye MR ini sifatnya wajib tanpa melihat status imunisasi sebelumnya dan walaupun sudah pernah terkena campak / rubella

Jika pada saat imunisasi massal kondisi anak sedang sakit, maka segera jika sudah sembuh ke puskesmas setempat untuk mendapatkan imunisasi MR secara gratis

🔹Baik bu Bidan Khoirunnisa Yurliyana, Syukron.. Atas info dan penjelasannya..
Semoga Indonesia terbebas dari virus Rubella.. Aamiin..


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit Campak dan pengendalian penyakit Rubella/kecacatan yang disebabkan oleh infeksi rubella saat kehamilan (Congenital Rubella Syndrome) pada tahun 2020. Salah satu upayanya adalah dengan melaksanakan kampanye (imunisasi massal) dan introduksi imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR) yang sasarannya adalah anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun yang berjumlah sekitar 67 juta.

Dalam rangka mensukseskan imunisasi massal dan introduksi imunisasi MR tahun 2017-2018, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengajak Kementerian terkait, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota beserta perangkat kerjanya, Organisasi Masyarakat Sipil, dan Lembaga-Lembaga Swadaya Masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam imunisasi massal MR.

Imunisasi Massal MR diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini bersifat wajib, untuk memperkuat program rutin imunisasi dan tidak memerlukan izin tertulis/individual informed consent.

Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ini dengan membawa anak anak usia 9 bulan s/d <15 tahun untuk datang ke sekolah-sekolah, Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan berbagai fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi MR sesuai waktu yang telah ditentukan.

Salam Sehat selalu sahabatku, bersama kita sukseskan program imunisasi massal Campak dan Rubella (MR) demi kesehatan generasi penerus bangsa Indonesia.
Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar