Minggu, 26 November 2017

Saat Diri Terjatuh



OLeh   : Bunda Endria Soediono

Sepucuk Nasihat Hati :

Benih Keihlasan Yang Menuai Cinta

"Jika dalam urusan dunia kita tak mendapat bagian banyak, maka segera tengok urusan Agama kita. Jika disana kita dapati cahaya harapan, maka sesungguhnya cahaya itu adalah PenjagaanNya. Dan harapan itu adalah SurgaNya".
Maka tetaplah kita bersyukur kepadaNya.

Sungguh....
Tak layak seorang yang beriman berputus asa. Andai saja hatinya yakin atas kebenaran janjiNya, maka ketidakberuntungan urusan dunia bukanlah masalah yang besar baginya.

Ketika seseorang mengaku ikhlas menerima takdirNya, berarti ia siap bersabar serta ridho atas segala keadaan yang ditetapkan Allah atas dirinya.

Betapa beruntungnya seorang yang beriman yang memiliki hati yang ikhlas dalam menerima bagian yang telah ditetapkanNya.

Karena keikhlasan inilah yang menyebabkan dirinya menjadi hamba yang layak untuk mendapat balasan cintaiNya."

Nah karena  bunda sudah siap  monggo waktu dan tempat mitha persilahkan 🎤🎤

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
           💎M a T e R i💎

Niat itu sangat penting ...
Karena niat akan menyampaikan amal kita pada ridho Allah yang diantaranya akan berbuah pahala dan berbagai karunianya yang lain seperti kebahagiaan dan keberkahan hidup ...

Alhamdulillah malam ini saya didaulat untuk menyampaikan suatu paparan yang mungkin akan dapat memancing diskusi grup ...

Ketika kita terjatuh ...

Terjatuh disini tentu konotasinya adalah suatu kondisi dimana kita sedang dalam keadaan begitu merasa berat menjalani hidup ini karena suatu tekanan yang bertubi-tubi, hingga kita lelah dan merasa tak berdaya...

Bagaimana kita saat kondisi seperti itu ?

Tentu yang lazim adalah kepanikan dan kebingungan serta kersahan hati tanpa jelas harus bagaimana serta kepada siapa kita mengadu ...

Ini tentu kondisi yang dialami oleh orang yang tidak terbiasa kembali kepada Allah ...

Terkadang yang sudah dekat dengan Allah pun juga mengalami perasaan resah dan gundah gulana juga ...

Yaaah... Memang demikianlah karakteristik suatu keterpurukan .. karena kondisi itu sejatinya hanyalah ujian dari Allah semata ...

Untuk menyikapi kondisi keterpurukan diri apa pun penyebabnya maka mari kita kembali kepada Allah ‎ﷻ ...

Renungkan firmanNya yang diantaranya saya cuplikkan berikut ini :

‎أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ


‎وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)

‎كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)

‎تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2).

Tiga ayat diatas harusnya sudah cukup membuat kita faham akan hakikat ujian atau keterpurukan yang sedang kita alami.

Bahwa ujian pada hakikatnya sungguh datang dari Allah ‎ﷻ ...

Hal ini sering kita dengar dan juga kita telah fahami. Namun saat keadaan diri terjatuh dalam suatu kondisi yang berat maka nasihat Allah sebagaimana yang disebutNya dalam firman-firman diatas seolah menjadi jauh dari pikiran kita ...

Inilah masalah pokok yang membuat kita sulit bangkit dari suatu keterpurukan...

Yakni karena diri kita sulit membuka hati untuk kembali kepada Allah ... mencerna firmanNya dan menyakininya.

Sekali lagi inilah permasalahan dasar yang harus kita akui secara jujur ...

Dalam keadaan "Jatuh" ...
Perlu kita renungkan beberapa hal berikut sebelum kita melangkah pada solusi :

🔹Pertama,

Sadarilah bahwa keadaan berat yang sedang kita jalani tidaklah kita alami sendirian.
Saudara-saudara kita yang lain juga pasti memiliki problematikanya masing-masing.

🔹Kedua,

Bahwa dalam kondisi seperti ini, harus dibangkitkan keyakinan bahwa ini semua datang atas kehendak Allah sang pemilik diri kita. Sehingga jika kita ingin diangkat dari kondisi ini maka seharusnya kita "mendatangiNya" dengan segala upaya.

🌸🌷🌸
Permasalahannya...

Mengapa hati kita sulit untuk diajak kembali kepadaNya benar-benar bersimpuh kepadaNya ?

1. Karena ego kita ;
Ego disini pasti ada penyebabnya bukan , apa yang memicu ego kita memaksakan untuk dipenuhi ? (Jawaban pending dulu ya)

2. Karena kotornya hati kita ;
Bisa juga ini... Bisa jadi kita telah melakukan maksiat atau karena terlalu banyak melakukan hal yang mubah.

3. Hilangnya iman ?
Mungkin lebih tepatnya bukan hilang ya insyaAllah tapi menipisnya iman dihati kita...

4. Tidak adanya rasa ikhlas dalam menjalani ujian dari Allah.
Hal ini dikarenakan sedikitnya ilmu sehingga imanpun rapuh. Dan ketika ujian melanda, ia tak kuasa lagi menahan beratnya beban hati. Boro" mikir ikhlas tetapi justru yang ada (biasanya nih) cari kambing hitam atau kekecewaan yang berlebihan terhadap diri sendiri atau bahkan kepada Allah ‎ﷻ

5. Karena kita terlalu mudah terpedaya oleh syetan ...

Sehingga syetan dengan mudah menutup tabir jiwa dengan cahaya hidayah yang akan menerangi hati kita kala sedang terjatuh...

🔹Ketiga,

Yakni kita harus menyadari bahwa kondisi yang sedang kita alami ini adalah kondisi yang terbaik yang Allah pilihkan untuk diri kita, yang mana Allah telah selamatkan diri kita dari kondisi yang jauh lebih parah lagi ...

Silahkan baca dan cerna baik" agar faham ...

Dalam keadaan "Jatuh".
Perlu kita renungkan beberapa hal berikut sebelum kita melangkah pada solusi :

Pertama,
Sadarilah bahwa keadaan berat yang sedang kita jalani tidaklah kita alami sendirian.
Saudara-saudara kita yang lain juga pasti memiliki problematikanya masing-masing.

Kedua,
Bahwa dalam kondisi seperti ini, harus dibangkitkan keyakinan bahwa ini semua datang atas kehendak Allah sang pemilik diri kita. Sehingga jika kita ingin diangkat dari kondisi ini maka seharusnya kita "mendatangiNya" dengan segala upaya.

Ketiga,
Yakni kita harus menyadari bahwa kondisi yang sedang kita alami ini adalah kondisi yang terbaik yang Allah pilihkan untuk diri kita, yang mana Allah telah selamatkan diri kita dari kondisi yang jauh lebih parah lagi ...

🌸🌷🌸
Kemudian apa dan bagaimana agar kita segera terlepas dari himpitan ujian yang membuat kita merasa jatuh ...
Apakah mereka yang sedang problem dengan suaminya, sempitnya rizki, jodoh tak kunjunh datang, anak susah diarahkan dan lain sebagainya.

🌸🌷🌸
1. Hendaknya kita memperbanyak Istighfar kepada Allah ‎ﷻ

Istighfar sungguh suatu amalan yang sangat direkomendasi oleh Rasulullah ﷺ agar diri kita segera mendapat pertolongan Allah ‎ﷻ dari apapun jenis kesulitan kita.

Jangan biarkan syetan berkeliaran menjajah pikiran kita dan menakut-nakuti bahwa masalah kita tidak ada solusinya, atau kita dihantui dengan beban dosa yang lalu dan seterusnya, sehingga merasa kotor dan tak mungkin diterima doa dan istighfar kita...

Bisikan-bisikan seperti itu sesungguhnya akan sangat sering menghampiri kita saat jiwa kita merasa sedang benar-benar terjatuh.

Padahal itu semua hanya upaya syetan agar kita semakin enggan untuk kembali kepada Allah ‎ﷻ

Mengapa ketika kita dalam kondisi seperti ini harus beristighfar ?

Karena Allah ‎ﷻ sangat senang dengan hamba-hambaNya yang mengakui bahwa dirinya lemah, hina dan berlumuran dosa ...

Sebaliknya mereka yang enggan atau malas beristighfar termasuk hamba yang sombong dan membiarkan dirinya dalam kecongkaan terhadap Allah ‎ﷻ .

Oleh karena itu bagi mereka yang lebih suka membersihkan dirinya dari segala dosa, Allah sangat mencintainya.

Point inilah yang harus kita tangkap. Cari dan temukan hal amal apa saja yang membuat Allah ‎ﷻ luluh hatinya kepada kita, ridho dan mencintai kita kembali.

Sehingga Allah tak akan membiarkan kita berlama-lama dalam kondisi terpuruk.

Dia pasti akan segera mengangkat diri kita dan memberi limpahan rahmatNya kembali...

🌸🌷🌸
2. Berfikir Positif

Hal ini mudah diucapkan tetapi tak mudah untuk dilakukan.
Kerjaan siapa kira" yang membuat kita bawaanya su'udzon saja ?

Tentu syetan !

Mengapa kita bisa sedekat itu dengan syetan sementara kepada Allah lebih banyak su'udzhon ?
Memangnya siapa sesungguhnya Robb kita ... Allah ‎ﷻ atau yang lain ?

Hal ini harus kita cermati juga ..,
Jangan biasakan hati kita su'udzhon kemana-mana ..

Apa saja yang sifatnya muncul lintasan pikiran yang negatif maka segera berantas dan kembalikan kepada kondisi sadar, dan tawakal kepada Allah ‎ﷻ ..

Berfikirlah yang positif dalam setiap hal. Termasuk saat kita dalam kondisi merasa terjatuh banget, hati lunglai tak bersemangat menghadapi beratnya ujian yang sedang dialami. Usahakan terus berfikir positif ..

Lantas apa hubungannya antara berfikir positif dengan segera terangkatnya problema kita ?

Perhatikan baik-baik ...

Ketika manusia berbuat sesuatu apakah Allah ‎ﷻ melihat ?

Tentu iya ...

Ketika manusia berfikir sesuatu apakah Allah ‎ﷻ mengetahui ?

Tentu iya ...

Jika Allah menciptakan manusia saja dengan cukup mengatakan Kun maka jadi ... apalah kalau sekedar mengetahui isi hati manusia ciptaanNya.

Ini hal penting yang tidak boleh kita remehkan...

Biasakan pikiran kita merasa bahwa Allah ‎ﷻ tidak pernah luput dari mengamati diri kita baik mengamati perbuatan kita maupun mengamati isi hati kita.

Oleh karena itu jika batin kita berburuk sangka kepada Allah artinya kita siapkah jika Allah mengetahui bahwa kita sedang su'udzhon kepadaNya...

Sungguh perbuatan yang sangat rendah dalam berahlaq kepada Allah ‎ﷻ dan akibatnya justru akan merugikan diri kita sendiri.

Karenanya jaga hati agar tetap positif tinking (khusnudzhon) baik kepada Allah ‎ﷻ maupun siapapun yang ada disekitar kita, bahkan kepada diri kita sendiri dan juga khusnudzhon terhadap problema kita itu ..

Bagaimana berkhusnudzhon terhadap problema kita ?

Tentu dengan menerimanya sebagai sesuatu yang sesungguhnya memiliki hikmah bagi diri kita.

Yang namanya hikmah itu pasti dalam konotasi yang baik...

Apa saja diantara hikmahnya ?

1. Harapan diampuni dosa" kita atas ujian ini, dengan catatan jika kita sabar menerimanya.

2. Merupakan teguran Allah atas kesalahan kita dan Allah ingin kita kembali ke jalan yang benar dan memperbaiki diri hingga Dia ridho kembali kepada kita.

3. Merupakan kesempatan bagi kita untuk naik derajad disisi Allah ‎ﷻ , karena setiap ujian , beban berat yang sedang kita alami membawa konsekwensi bertambah jauh atau semakin dekatnya seseorang kepada Allah ‎ﷻ hingga ketika ia memilih untuk mendekat maka Allah angkat derajadnya.

4. Adalah peluang bagi kita untuk mengais pahala atas kondisi serba sempit ini.
Karena manusia yang ikhlas dan bersabar atas segala kondisi yang tidak ia sukai karena mengharap ridho Allah maka Allah akan ridho kepadanya dan memberi pahala suurga.

🌸🌷🌸
3. Perbanyak Sholawat

Sebenarnya banyak amal yang bisa kita angkat sebagai jalan mendapatkan pertolongan Allah ‎ﷻ , akan tetapi sebagaimana pengalaman yang saya alami, dengan banyak bersholawat pertolongan Allah ‎ﷻ selalu datang dengan cepat.

Saya sering merenung...
Mengapa sholawat itu begitu special...
Suatu amalan yang ringan tetapi mudah mengundang ridho Allah ?

Ternyata dari referensi yang saya baca ... kedahsyatan sholawat dalam menghadirkan solusi yang Allah turunkan itu karena dengan bersholawat, artinya kita sedang mendoakan manusia kekasihNya.

Hanya saja dalam bersholawat sebaiknya kita juga menghadirkan hati.
Diantara lafaz sholawat yang sederhana yang  diajarkan oleh Rasulullah ﷺ berbunyi :

Allahumma sholli wa salim, 'Ala Nabiiyina Muhammad.

Bacalah sholawat seperti diatas dengan hati yang khusyu' meresapi maknanya.

Sehingga kita benar" sedang memberi salam dan mendoakan Rasulullah ﷺ memohonkan keselamatan atas beliau Nabi kita.

Kapan baca sholawat itu ?

Kapan saja dan dimana saja ...

Seorang guru saya menceritakan saat mudanya beliau dilanda kegundahan hati apakah bisa menyelesaikan hafalan Qur'an nya atau tidak, kemudian beliau mendapat nasihat agar membaca sholawat sebanyak 100x setiap habis sholat fardhu. Dan sejak itu beliau langsung mengamalkannya. Wal hasil apa yang menjadi kegelisahannya Allah ganti dengan kesuksesan yang lebih dari yang beliau harapkan.

Guru saya yang saya maksud adalah ustadz Abdul Aziz Abdur Ra'uf ... sebagaimana kita semua tahu bagaimana kwalitas keilmuan beliau dalam Al Qur'an.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Mitha
Nanya bunda , maaf sholawat yang dibaca seperti apa?

🌷Jawab :
Sudah ada diatas ya say.

0⃣2⃣ Eriska
Assalamu'alaikum bunda,

Shalawat yang bagaimana bisa membawa kepada ketenangan dan kesuksesan?

🌷Jawab :
 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Segala sesuatu amal yang kita niatkan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah atau untuk bermunajat kepada Allah atau mengharap ridho Allah tentu semua akan membawa dampak yang luar biasa kepada baiknya arah kehidupan kita atau sesuatu yang urgent yang sangat kita harapkan terjadi.
Termasuk ber- Sholawat tentunya.

Pertanyaan yang bagus, sholawat yang bagaimana yang sukses menghasilkan berbagai kebaikan yang kita inginkan ?

Pertama,
Pilihlah lafadz sholawat yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ ; jangan sholawat karangan manusia selain dari Rasulullah ﷺ .

Kedua,
Ucapkan setiap lafadznya dengan ikhlas dan penuh penghayatan.
Ketika bersholawat hendaknya pikiran kita fokus pada niat dan maksud *"MENDOAKAN"*Nabi ﷺ - jangan sampai sholawat kita tidak memiliki ruh. Artinya mulut kita mengucapkan lafaz sholawat tetapi hati dan pikiran kita kemana tak jelas. Ini artinya tidak khusyu' dalam mendoakan Nabi ﷺ .

Ketiga,
Ucapkan sholawat itu dengan penuh pengagungan atas Rasulullah ﷺ curahan rasa cinta kita kepada beliau serta ungkapan rasa terimakasih kita kepadaNya. Disertai permohonan kepada Allah ‎ﷻ agar memberikan keselamatan kepada Rasulullah ﷺ .

Demikian minimal kondisi kita saat bersholawat, insyaAllah jika kita konsisten kita akan merasakan ketenangan yang luar biasa didalam bathin kita.

Bahkan tidak hanya itu. Segala problema akan mendapat solusinya.

0⃣3⃣ iiN
Assamualaikum bunda,

Bund,, bagaimana cara menimbulkan keistiqomahan dalam beristigfar dan bersholawat bund,, 
Boleh tidak bund minta referensi buku atau apapun tentang Dasyaatnya bersholawat,, 
Sukron bund😊

🌷Jawab:
 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Pada dasarnya jika seseorang ingin membangun istiqomah dalam suatu amalan maka ia harus memiliki motivasi yang kokoh. Motivasi ini harus dilandasi oleh Niat yang kuat.

Segala yang baik, termasuk terkait dengan hal yang ditanyakan bagaimana membangun istiqomah dalam ber-sholawat juga demikian.
Bangun Niat dan motivasi yang kuat dulu. Apa niatnya, yang jelas untuk menggapai ridho Allah ‎ﷻ - yakni agar Allah senang kita mendoakan RasulNya, Nabi ﷺ . Karena Nabi ﷺ adalah hamba yang sangat dicintaiNya, hingga Allah pun selalu bersholawat untuk Nabi ﷺ dan juga memerintahkan kita untuk bersholawat kepada Nabi ﷺ .

Berikut perintah Allah ‎ﷻ :

‎إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzaab: 56)

Dari ayat diatas sudah jelas ketika kita bersholawat harus diniatkan untuk beribadah (mentaati) perintah Allah ‎ﷻ .

Bagaimana jika kita bersholawat kepada Nabi ﷺ karena niat ada hajat yang ingin kita mohonkan agar Allah ‎ﷻ mengijabahinya ?

Tentu boleh saja, jika segala sesuatu harapan ditujukan hanya kepada Allah ‎ﷻ . Namun niat itu hendaknya sudah didahului oleh niat yang lebih utama dan lebih agung yakni menggapai ridhonya Allah ‎ﷻ .

Logikanya jika Allah SWT sudah ridho kepada kita maka Dia sudah pasti akan lebih mudah mengabulkan apa saja yang kita harapkan.

Jadi silahkan kita banyak bersholawat dimana saja dan kapan saja. Dengan hati yang khusyu' dalam setiap sholawat yang kita lantunkan, sehingga ucapan kita benar" kita resapi maknanya.

Karena hadist Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa bersholawat kepada beliau ﷺ akan mendatangkan berbagai manfaat yang dahsyat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

‎أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.

"Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Baihaqi)

Jika kita rinci kembali maka kita akan dapat mengambil kesimpulan tentang manfaat sholawat. Diantaranya adalah:

1. Shalawat merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah ‎SWT.
2. Mendapatkan 10 kali shalawat dari Allah bagi yang bershalawat sekali untuk beliau ﷺ
3. Diharapkan dikabulkannya do’a apabila didahului dengan shalawat tersebut.
4. Shalawat merupakan sebab mendapatkan syafa’at dari Nabi ﷺ , jika ketika mengucapkan shalawat diiringi dengan permohonan kepada Allah agar memberikan wasilah (kedudukan yang tinggi) kepada beliau ﷺ pada hari Kiamat.
5. Shalawat merupakan sebab diampuninya dosa-dosa.
6. Shalawat juga merupakan sebab sehingga Nabi ﷺ menjawab orang yang mengucapkan shalawat dan salam kepadanya.

Kemudian pertanyaannya bagaimana agar diri kita bisa istiqomah dalam bersholawat kepada Nabi ﷺ ?

Kembali pada dasar-dasar yang telah saya jelaskan diatas. Mungkin bisa saya sebutkan kembali sbb :

1. Fahami dan yakini dengan penuh keimanan akan keutamaan sholawat.

2. Tumbuhkan rasa semangat untuk taat kepada Allah dalam setiap perintah yang kita ketahui. Dalam hal ini kita dengan membaca ayat yang saya sebutkan diatas berarti telah mengetahui jika bersholawat kepada Nabi ﷺ itu adalah perintah Allah ‎ﷻ .

3. Tancapkan Niat untuk mulai istiqomah dalam bersholawat kepada Nabi ﷺ .

4. Setelah niat tentu harus diiringi dengan pembuktian amal perbuatan, karena itu mulailah dengan yang sedikit tetapi rutin, jika sudah mulai bisa rutin maka tambah jumlahnya. Jika tidak bisa pada suatu waktu tertentu dalam jumlah banyak maka bagi saja waktunya. Tentu kita memiliki banyak waktu yang bisa kita melakukan sesuatu sambil tidak lupa bersholawat.

5. Bagi mereka yang sudah bisa istiqomah bersholawat dalam waktu tertentu dan jumlah yang banyak maka terus pertahankan terutama jaga kekhusyu'annya. Karena sejatinya bersholawat adalah kita sedang berkomunikasi atau berdoa kepada Allah untuk Nabi ﷺ. Oleh karena itu setiap sholawat usahakan selalu dalam keadaan sadar dan penuh hormat dan pengagungan serta ungkapan rasa terimakasih kita kepada Rasulullah ﷺ .

6. Adapun terkait problema kita yang kita harap segera mendapat pertolongan Allah , hal itu kesampingkan dahulu. Sebaiknya kita tidak membiasakan bersholawat dalam keadaan hati yang lalai, tidak fokus atau pikiran tidak tertuju pada makna hakiki bersholawat tetapi justru memikirkan hal-hal yang lain.

7. Tentang problema kita cukup serahkan kepada Allah ‎ﷻ , yang penting kita tahu dan meyakini dengan amal sholawat kita ..
Allah ‎ﷻ akan memberi pertolongan kepada kita.


Dalam suatu hadist Rasulullah ﷺ diatas, bahwa ketika kita bersholawat kepadanya maka beliau ﷺ membalas shlawat kita bukan. Padahal makna dari sholawat adalah mendoakan kepada Allah untuk yang sedang di sholawati.
Artinya saat kita bersholawat untuk Rasulullah ﷺ maka beliau juga bersholawat (kembali mendoakan) kita.
MasyaAllah. Sungguh beruntungnya orang yang banyak bersholawat kepada Rasulullah ﷺ .

Bahkan dalam sabda beliau ﷺ dikatakan bahwa kelak di akhirat orang yang paling banyak bersholawat kepada beliau ﷺ maka merekalah yang paling dekat kedudukannya dengan beliau. Nah dimana kira-kira keadaan beliau ﷺ berada , tentu di surga.

Berikut tepatnya bunyi hadistnya :

‎أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)


Demikian ukhti penjelasan ini...
Semoga kita semua istiqomah dalam bersholawat kepada Nabi dan juga dalam melazimkan berdzikir kepada Allah ﷺ .

‎آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

Akhiru kalam  ‎والله أعلم بالصواب


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSiNG STaTeMeNT💎

 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saat merasa JATUH, berusahalah menemukan kebahagiaan didalamnya. Karena saat jatuhnya seorang mukmin terbuka lebar baginya untuk mendekat kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.

Jika kita tidak menemukan kebahagiaan itu, berarti hati kita belum siap untuk keluar dari kondisi kejatuhan itu sendiri.

Sungguh hanya kepada Allah hati yang jatuh dapat kembali bangkit. Karena Allah-lah tempat bergantung segala sesuatu.

Memang tidak sulit untuk kembali kepada Allah dengan melakukan ibadah-ibadah yang kita ketahui. Yang sulit adalah meyakinkan hati untuk khusyu' dan ikhlas dalam melaksanakan ibadah itu & yakin bahwa ibadah itulah terketuknya kehendak Allah hingga mengangkat diri kita dari kejatuhan ini.


 ‎والله أعلم بالصواب

_____
✏ : Endria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar