Minggu, 20 Oktober 2019

HASAD YANG TERPENDAM



OLeH: Ummi Yulianti

          💎M a T e R i💎

Segalanya milik Alloh apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh SWT.

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari jaman jahiliah jaman kegelapan menuju ke jaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad  SAW.

💎HASAD YANG TERPENDAM


Hasad atau dengki merupakan salah satu penyakit hati yang harus dihindari. Karena dengki merujuk kepada kebencian dan kemarahan yang timbul akibat perasaan cemburu atau iri hati yang sangat besar. Dengki amat dekat dan berhubungan dengan unsur jahat, benci, fitnah dan perasaan dendam yang terpendam.

Dengki (hasad), kata Imam Al-Ghazali, adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu. Dengki hasad dapat merayapi hati orang yang merasa kalah wibawa, kalah popularitas, kalah pengaruh, atau kalah pengikut. Yang didengki tentulah pihak yang dianggapnya lebih dalam hal wibawa, polularitas, pengaruh, dan jumlah pengikut. Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih “kecil” atau lebih lemah. Sebuah pepatah Arab mengatakan, “Kullu dzi ni’matin mahsuudun.” (Setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki).

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, saling menfitnah (untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling memusuhi dan jangan pula saling menelikung transaksi orang lain. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslimnya yang lain, ia tidak menzaliminya, tidak mempermalukannya, tidak mendustakannya dan tidak pula melecehkannya. Takwa tempatnya adalah di sini, seraya Nabi SAW menunjuk ke dadanya tiga kali. Telah pantas seseorang disebut melakukan kejahatan, karena ia melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas sesama muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Allah SWT berfirman: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (QS. AI Falaq: 1, 2 dan 5).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah  SAW bersabda:  “Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis menplak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (HR. Ibnu Asakir).

Perhatikan juga sabda Rasulullah SAW yang lainnya, Rasulullah SAW. Bersabda: “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (Abu Daud).

Hadits itu menegaskan kepada kita bahwa dengki itu merugikan. Yang dirugikan bukanlah orang yang didengki, melainkan si pendengki itu sendiri. Di antara makna memakan kebaikan, seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, dijelaskan dalam kitab ‘Aunul Ma’bud, “Memusnahkan dan menghilangkan (nilai) ketaatan pendengki sebagaimana api membakar kayu bakar. Sebab kedengkian akan mengantarkan pengidapnya menggunjing orang yang didengki dan perbuatan buruk lainnya. Maka berpindahlah kebaikan si pendengki itu pada kehormatan orang yang didengki. Maka bertambahlah pada orang yang didengki kenikmatan demi kenikmatan sedangkan si pendengki bertambah kerugian demi kerugian."

🌸🌷🌸
Hilangnya pahala itu hanyalah salah satu bentuk kerugian pendengki. Masih banyak kebaikan-kebaikan atau peluang-peluang kebaikan yang akan hilang dari pendengki, antara lain:

Orang yang dengki perilakunya sering tidak terkendali. cenderung terjebak dalam tindakan merusak nama baik, mendiskreditkan, dan menghinakan orang yang didengkinya. Dengan cara itu ia membayangkan akan merusak citra, kredibilitas, dan daya tarik orang yang didengkinya. Dan sebaliknya, mengangkat citra, nama baik dan kredibilitas pihaknya. Namun kehendak Allah tidaklah demikian.

Perhatikan sabda Rasulullah SAW. Berikut ini: Dari Jabir dan Abu Ayyub Al-Anshari, mereka mengatakan bahwa Rasulullah SAW . bersabda, “Tidak ada seorang pun yang menghinakan seorang muslim di satu tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan menghinakan orang (yang menghina) itu di tempat yang ia inginkan pertolongan-Nya. Dan tidak seorang pun yang membela seorang muslim di tempat yang padanya ia dinodai harga dirinya dan dirusak kehormatannya melainkan Allah akan membela orang (yang membela) itu di tempat yang ia menginginkan pembelaan-Nya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ath-Thabrani)

Ketika seorang pendengki melampiaskan kebencian dan kedengkian dengan melakukan hasutan kepada pihak lain, jangan beranggapan bahwa semua orang akan terpengaruh olehnya. Yang terpengaruh hanyalah orang-orang yang tidak membuka mata terhadap realitas, tidak dapat berpikir objektif. Akan tetapi banyak juga yang akan mencoba mencari informasi pembanding dan berusaha berpikir objektif. Sesungguhnya kedengkian merupakan penyakit yang dapat mencukur habis atau mencukur gundul agama. 

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:  “Menjalar kepada kalian penyakit umat-umat (terdahulu): kedengkian dan kebencian. Itulah penyakit yang akan mencukur gundul. Aku tidak mengatakan bahwa penyakit itu mencukur rambut, melainkan mencukur agama.” (At-Tirmidzi)

Perilaku dan sikap pendengki mirip perilaku orang-orang munafik. Di antara perilaku orang munafik adalah selalu mencerca dan mencaci apa yang dilakukan orang lain terutama yang didengkinya. Jangankan yang tampak buruk, yang nyata-nyata baik pun akan dikecam dan dianggap buruk. Allah SWT. menggambarkan perilaku itu sebagai perilaku orang munafik.

Abi Mas’ud Al-Anshari mengatakan, saat turun ayat tentang infak para sahabat mulai memberikan infak. Ketika ada orang muslim yang memberi infaq dalam jumlah besar, orang-orang munafik mengatakan bahwa dia riya. Dan ketika ada orang muslim yang berinfak dalam jumlah kecil, mereka mengatakan bahwa Allah tidak butuh dengan infak yang kecil itu. Maka turunlah ayat 79 At-Taubah. (Bukhari dan Muslim). 

Perhatikan firman Allah SWTberikut ini: ”Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” (QS. At Taubah: 79)

Orang yang dengki, manakala mengalami kekalahan dan kegagalan dalam perjuangan cenderung mencari-cari kambing hitam. Ia menuduh pihak luar sebagai biang kegagalannya.

Orang yang membiarkan dirinya dikuasai oleh iri hati dan dengki akan menanggung beban berat yang tidak seharusnya. Karena setiap kali ia melihat orang yang didengkinya dengan semua kesuksesannya, hati dan persaannya menderita dan hatinya semakin penuh dengan dengki, marah, benci, curiga, kesal, kecewa, resah, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Sungguh sangat tidak enak menjalani kehidupan seperti itu. Seperti layaknya penyakit, ketika dipelihara akan mendatangkan penyakit lainnya, seperti penyakit hati yang bernama iri hati dan dengki. Bila tidak segera dihilangkan akan mengundang penyakit-penyakit lainnya.

Sebagaimana tertulis dalam firman Allah SWT berikut ini: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta .” (QS.Al-Baqarah: 10)

Sekarang, mari kita tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, pernahkah kita merasakan iri hati terhadap orang lain? Walaupun hanya sebuah iri hati yang kecil, yang kita rasakan? Kalau iya, segeralah hapuskan dan buang jauh-jauh perasaaan tersebut, karena bermula dari iri hati yang kecil, yang sedikit inilah, lama-lama bisa berkembang menjadi dengki yang besar dan mendalam dan bisa menjadi suatu kebiasaan buruk dalam hidup kita.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Kiki ~ Pekanbaru
Apa yang harus kita lakukan, jika tetangga kita bercerita tentang keburukan tetangga yang lainnya ya ummi. 

Misalkan nih kita baru pindah ke wilayah itu ummi, jadi belum kenal sangat sama semuanya umm, dan kalau kita sela takut tersinggung begitu umm, bagaimana solusinya ya um?

Jazakillah umm

🌸 Jawab:
Senyumin terus berusaha mengalihkan pembicaraan.

Biasanya ibu-ibu mudah dialihkan tema pembicaraan, kalau tidak bisa dialihkan pamit mau mengerjakan kerjaan rumah.

0⃣2⃣ Ruri ~ Lumajang
Apa yang paling baik kita lakukan kalau ada orang yang iri terhadap kita yang biasanya segala hal yang kita lakukan pasti digunjingkan, dijelek-jelekkan!

🌸 Jawab:
Abaikan orang yang iri dengki, tetap berbuat baik. Dan terus meluruskan niat beramal karena Allah. Sehingga apapun omongan orang tidak berpengaruh terhadap kita.

0⃣3⃣ Bunda Vina ~ Cianjur
Apa yang harus kita lakukan terhadap orang yang iri, dengki, kepada kita dan selalu mengejek juga, merendah kan harga diri kita?

Jazakillah khairan

🌸 Jawab:
Abaikan orang yang iri dengki, tetap berbuat baik. Dan terus meluruskan niat beramal karena Allah. Sehingga apa pun omongan orang tidak berpengaruh terhadap kita.

0⃣4⃣ Fitri ~ Aceh
Assalamualaikum,

Jika kita iri terhadap orang lain atas keberhasilan hijrahnya, misal memakai kerudung lebih lebar dan panjang, itu akan mendapat dosa-dosa yang tersebutkan di atas?

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Iri seperti ini diperbolehkan.  Memotivasi kita untuk segera berhijrah, tapi dengan syarat kita tidak menjelek-jelekkannya.

0⃣5⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikum,

1. Bagimana cara mengendalikan sifat iri, dengki atau sifat hati yang jelek terhadap orang sedangkan sifat tersebutkan muncul secara tiba-tiba ketika kita melihat orang atau sesuatu yang lebih dari kita?

2. Apa iya ketika seseorang mempunyai sifat jelek seperti itu dan tidak bisa hilang dengan saran orang lain. Cara menghilangkanya atau membersihkan sifat seperti itu dengan cara ruqiyah katanya kalau seperti itu hati kita memang sudah dikuasai oleh setan?

Mohon penjelesanya ustadzah.

Terimakasih

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Pertama syukuri yang Alloh berikan pada kita kelebihan dan kekurangannya in syaa Allah baik untuk kita. Jangan rendah diri, kalau rendah hati boleh.

Dalam urusan duniawi jangan melihat ke atas, kita akan merasa kurang dan akan timbul rasa iri, tapi lihatlah ke bawah, orang-orang yang kurang beruntung, sehingga kita akan bersyukur dengan apapun yang Allah berikan.

2. Merukyah diri sendiri dengan memperbanyak baca Qur'an lebih baik lagi mentadaburinya.

0⃣6⃣ Nurjanah ~ Serang Banten
Assalamualaikum,

Apakah boleh dan bedosakah jika seorang wanita iri kepada seseorang yang pernah menjadi masa lalunya (mantan) yang sudah lebih dulu menikah dengan wanita lain?

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Semua itu bagian dari takdir, tidak perlu merasa iri. Mantan ukhti bukan yang terbaik menurut Allah buat ukhti. In syaa Allah semua ada waktunya.

Semoga ukhti pun segera diberi pengganti yang lebih baik dari mantan ukhti.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Hasad akan menyakiti hati kita. Jadilah pribadi yang senantiasa bersyukur atas segala yang diberikan Allah, pahitnya manisnya.

Dengan bersyukur hati menjadi tenang.
Semoga kita terhindar dari penyakit hasad.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar