Sabtu, 16 November 2019

BERSIH HATI AKAN LUASKAN REZEKI



OLeH: Bunda Endria Soediono

           💎M a T e R i💎

Bismillaah
Alhamdulillah

 ‎وصلى الله على سيدنامحمد وعلى آله وصحبه وسلم
لاحول ولاقوة الا بالله

Untuk mempersingkat waktu kita langsung mulai ajaaah ya
Biar nanti bisa banyak wakut untuk diskusinya.

Tapi sebelumnya saya pingin ngucapin dukungan dan motivasi kepada team BS ini agar tidak lelah dalam berdakwah.

Jangan melihat berapa yang sudah kita capai tetapi fokuslah pada setiap langkah demi langkah perjuangan dakwah ini.

Karena Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى sangat teliti dalam menilai upaya dakwah yang kita lakukan.

Ok...
Tetap semangat dan terus kita jaga keihlasan dalam dakwah ini...

Baarokallahu fiikum

Okeeehh ...
Untuk para Jama’ah BS yang semoga senantiasa dirahmati Allah ta’ala...

Jaga kebersamaan digrup ini. Ikutlah mendukung dakwah para team pengurus beri masukan, dukungan dan doa.

Karena antara pengurus dan Jama’ah itu keduanya punya sisi peran yang sama-sama akan dinilai oleh Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى

Sehingga antara team pengurus dan jama’ahnya usahakan ada saling pengertian setidaknya sevisi bahwa keberadaan di grup ini semua dalam rangka bertaqqorup kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى

Okeehh ...
Bismillah...
Allahu musta’aan ...

... bab yang akan kita bahas malam ini ada 2 yakni ...

HATI DAN RIZKI.

Kala hati bersih maka rizki akan mudah diperoleh. Jalannya mudah di dapat dan keberkahannya akan terasakan.

Majelis yang dirahmati Allah...
Apa kira-kira korelasi antara kebersihan hati dengan luasnya rizki?

Mari kita renungkan bersama teori ini...

√ Pertama:
Rizki itu datangnya dari Allah. Sehingga jika seseorang menginginkannya maka dia harus melakukan upaya pendekatan dan meminta kepada Allah. Karena Hanya Dia yang memiliki segala bentuk rizki dan Dia yang membaginya.
Itu alasan pertama....

√Kedua:
Karena rizki dari Allah maka Allah akan memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.

إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Ali ‘Imran : 37).

Ketika rizki setiap makhluk ditangan Allah dan Dia memberikan kepada siapa yang dikehendaki maka kita termasuk hamba yang boleh-boleh saja jika berlomba dalam mengharap rizki-Nya.

Dari dua teori diatas sudah cukup memberi jawaban kepada kita mengapa kita harus membersihkan hati kita.

Karena kebersihan hati itu mengantar pada kedekatan diri kita dengan Allah...

Allah itu Maha Suci karena itu jiwa yang bersih dan suci saja yang mampu mendekat kepada-Nya.

Setelah memahami mengapa hati kita harus bersih ketika ingin mendekat dengan-Nya.  Maka kita akan bisa mulai masuk pada logika bahwa ketika diri sudah dekat dengan-Nya maka akan terbukalah pintu-pintu apa saja yang membuat diri kita selamat.

Mengapa keselamatan yang harus kita kejar...?

Karena keselamatan merupakan hakikat dari rizki yang terbaik.

Jadi... Rizki itu jangan selalu dikonotasikan pada perwujudan harta ini suatu paradigma yang telah menjebak kita.

Syetan telah berhasil membangun opini pada diri kita jika kita memahami yang namanya rizki itu konotasinya hanya berupa harta.

Rizki yang hakiki adalah suatu keadaan dimana diri kita selamat dari segala keburukan yang kita rasakan baik di dunia ini dan terutama ketika kelak di akhirat.

Jadi makna rizki itu luas.
Cobalah keluar dari konotasi bahwa rizki yang utama yang kita butuhkan adalah keselamatan diri kita dari segala yang menjerumuskan diri kita dari jalan yang di ridhoi Allah di dunia ini dan juga sebab-sebab yang akan menyelamatkan kita di akhirat kelak.

Tentu dengan paparan diatas maka makna rizki akan lebih mudah kita fahami.  Bisa berupa kesehatan, ketenangan jiwa dan ilmu.

Harta benda juga termasuk rizki akan tetapi jika tidak dipahami dengan benar rizki harta benda akan menenggelamkan kita pada kebodohan spiritual.

Dan rizki yang terbesar nilainya tentu adalah ilmu. Karena dengan ilmu kita bisa memahami ajaran agama, hingga pintu hidayah terbuka lebar dan peluang amal sholih yang akan menjadi sebab timbangan akhirat kita berat juga nikmat kubur yang akan kita alami. Ini adalah pemahaman yang sebaiknya kita pegang.

 ‎والله أعلم بالصواب

Jadi semakin jelas bahwa ketika kita membersihkan hati kita maka diri kita akan mudah mengenal dan mendekat kepada Allah. Hingga kedekatan ini akan menjadi sebab bertambahnya cintanya kepada kita dan Dia bukakan pintu-pintu kebaikan bagi kita.

Diantara pintu kebaikan yang utama sebagaim diatas sudah disebutkan tadi yakni ilmu...

Jika Allah kehendaki kebaikan pada diri seseorang maka tidak selalu Dia berikan Harta, mengapa?
Karena dengan harta seorang akan mudah terjerumus pada kemaksiatan, lupa kepada Allah. Malas beribadah dan beramal sholih untuk-Nya.

Karena itu yang Allah berikan ilmu, yakni Ilmu agama. Dimudahkannya ia memahami ilmu agama sehingga imannya kepada Allah bertambah kuat dan semangatnya dalam beramal sholih semakin giat.

Jika iman dan amal sholih sudah terbangun dengan kokoh maka orang seperti ini tidak lagi merasakan kekurangan dalam harta yang ada ditangannya.

Jiwa qona’ah akan terbangun dengan sendirinya. Karena dengan ilmu agama tadi dia tahu apa yang utama atau apa yang Sesungguhnya prioritas dalam kehidupan dunia ini.

Karena itulah hatinya selalu luas dan terasa terpenuhi dengan rizki ilmu dan kecintaannya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى

Bab terakhir dalam pembahasan ini adalah bagaimana cara agar kita memiliki hati yang bersih?

Ada banyak hal yang bisa menjadikan hati itu bersih dan cemerlang hingga mudah membaca situasi dan pandai menempatkan sikap hati maupun prilaku.

Diantara hal-hal yang akan menyebabkan hati bersih adalah:

1). MenTauhidkan Allah

Tauhid merupakan intisari dalam upaya Pensucian Jiwa.

Tauhid adalah Kunci utama menjadikan jiwa menjadi suci mulia lagi tinggi.

‎وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ.

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56)

‎وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ.

“Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)

Adapun kebalikan dari Tauhid adalah kesyirikan. Ini yang harus benar-benar kita hindari. Agar hati kita tidak menjadi kotor dan pertolongan Allah diangkat-Nya.

🌸🌷🌸
Ukhtifillah rohimamkumullah ...

Allah Ta'ala bahkan mengancam orang-orang yang tidak mau mensucikan jiwanya dengan Tauhid, atau dengan kata lain berbuat kesyirikan kepada-Nya.

Jadi jelaslah bahwa perkara yang paling mudah dalam mengotori hati yaitu kesyirikan (yang merupakan lawan dari Tauhid), makanya jika kesyirikan ada pada hati seseorang maka akan menghapus segala amalannya.

Na’udzubillahi mindzalik...

Allah Ta'ala Berfirman:

‎وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).

Sedangkan kesyirikan juga merupakan dosa yang paling besar, yang tidak diampuni Allah hingga dia bertaubat dengan taubat nashuha.

Allah Ta’ala berfirman:

‎إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang dibawahnya dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisa: 48).

Oleh karena itu sungguh tidak mungkin seseorang bisa membersihkan hatinya kecuali dengan mentauhidkan Allah dan membersihkan dirinya dari segala perbuatan kesyirikan.

 ‎والله أعلم بالصواب

2). Berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberikan hati yang bersih.

Tidak ada perkara yang lebih mulia dari mensucikan hati kita daripada doa. Karena doa ini inti ibadah. Doa merupakan ekspresi penghambaan kepada Robb.

Dan Doa itu juga merupakan ibadah yang paling mulia disisi Allah Ta’ala. Doa adalah kunci dalam meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Allah Ta’ala telah berjanji akan mengabulkan doa hambanya, sebagaimana firman-Nya:

‎ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Ghafir: 60)

Juga firman-Nya:

‎وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah: 186)

 ‎والله أعلم بالصواب

3). Interaksi yang dekat dengan Al Qur’an

Allah Ta'ala berfirman:

‎كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ.

"Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah: 151).

Diantara fungsi utama al Qur’an adalah sebagai PENSUCI JIWA kita.

Dengan membaca Al Qur’an hati akan menjadi bersih karena dosa-dosa kita terkikis dan cahaya al Qur’an terpancar menyinari hati hingga hati semakin cemerlang.

Berusahalah membersihkan hati dengan dekat selalu dengan al Qur’an. Apakan dengan membacanya, mentadabburinya serta upaya mengamalakan ayat demi ayat yang terkandung didalamnya.

Kedekatan seorang mukmin dengan al Qur’an itu merupakan ukuran kedekatannya dengan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Ketika seorang sudah dekat dengan Allah maka terbukalah pintu-pintu kebaikan termasuk rizki-rizki terbaik untuknya.

 ‎والله أعلم بالصواب

Alhamdulillah saya cukup ya materi malam ini.

Semoga bermanfaat...

‎والله أعلم…

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Phity ~ Jogja
Kalau kita susah menyerap ilmu, apakah ini pertanda bahwa hati kita kotor?

🌸Jawab:
Bismillah

Kalau kaidahnya seseorang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka ia akan dimudahkan dalam memahami ilmu agama.

Mengapa seorang dikehendaki oleh Allah tentu ada amalan yang dia istiqomahkan hingga Allah mencintainya dan Allah berikan karunia yang terbaik yakni mudahnya ia menerima ilmu agama.

Jadi jika kasusnya seorang sulit memahami ilmu agama maka apakah bisa dikatakan hatinya kurang bersih atau banyak kotoran yang masih belum dibersihkan maka bisa jadi demikian adanya.

Akan tetapi suatu kesadaran diri bahwa hatinya kurang bersih itupun juga merupakan suatu kebaikan baginya asal ia segera melakukan upaya membersihkan hatinya dengan 3 point yang sudah dijelaskan dalam materi tadi.

Itu juga tentu masih banyak upaya yang lain. Diantaranya dengan memperbanyak istighfar dan dzikir-dzikir yang dapat membersihkan kotoran dosa yang melekat di dalam hati kita.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ Dara ~ Jambi
Assalamualaikum wr.wb.

Terima kasih untuk penjelasan di atas yang sangat menyentuh saya ustadzah.

Pertanyaan saya, apakah semua cobaan yang saya alami ini termasuk salah satu kesalahan saya yang belum di ampuni oleh Allah?
Harus bagaimana saya bun?
Apakah ada hal khusus yang harus saya lakukan agar terhapus semua cobaan saya?

Terimakasih

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillaah...

Kalau kita ingat kembali firman Allah berikut ini:

‎وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Asy Syuraa: 30)

Maka jelas setiap musibah dan ujian yang menimpa diri kita itu adalah karena sebab suatu kesalahan yang pernah kita lakukan.

Akan tetapi sebagai seorang yang beriman kepada Allah kita harus memahami juga bagaimana karakter orang yang telah berdosa hingga dirinya tertimpa musibah?

Perhatikan hadist berikut ini:

“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.”

(HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Jadi tidak ada seorang manusia (Kecuali Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم yang maksum) yang tidak pernah berbuat salah. Akan tetapi Allah itu mencintai hamba-Nya yang bertaubat dari setiap kesalahannya. Artinya tidaklah perlu putus asa bagi setiap diri yang merasa pernah berdoa hingga hidupnya sengsara tertimpa berbagai ujian selama ia mau kembali kepada اللهِ. Bertaubat dan memohon ampun kepada-Nya.

Perhatikan firman Allah berikut ini:

‎قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

‎مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ  وَمَنْ  يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗ  وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11)

Kedua ayat terakhir itulah merupakan solusi bagi kita agar segera keluar dari segala ujian kesulitan hidup. Demikan Allah telah ajarkan dan beri petunjuk. Sehingga apa lagi yang membuat kita menunda taubat jika kita benar-benar ingin terangkat ujian hidup kita.

Wallahu Musta’aan

0⃣3⃣ Tina ~ Singapura
Assalamualaikum,

Ustadzah, apakah ketika kita berdoa memohon agar rizqi di lancarkan, atau minta kaya atau harta lainnya, itu bisa menjadikan hati kita kotor?

🌸Jawab:
‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Meminta rizki dunia atau meminta kaya itu bukan suatu larangan bunda.

Akan tetapi ada permintaan yang lebih utama dan sebaiknya kita dahulukam sebelum kita meminta rizki duniawi. Yakni:

1). Meminta hidayah agama.
2). Meminta kemudahan dalam melaksanakan ketaatan.
3). Meminta hati yang bersih dan istiqomah.
4). Meminta dihindarkan dari neraka jahanam dan siksa kubur.
5). Meminta dimasukkan sebagai calon penghuni surga.

Adapun ketika meminta rizki duniawi maka jangan lupa diikuti untuk meminta keberkahannya. Sehingga rizki yang kita minta adalah rizki yang tidak hanya memberi kepuasan dunia tetapi juga rizki yang menyelamatkan kita di akhirat.

Karena pada prinsipnnya Allah itu suka dengan seorang mukmin yang kuat. Baik kuat fisik, mental, spiritual dan juga kaya serta expert dalam bidang keahliannya. Serta kelebihan yang lain yang bisa menjadi kekuatan dirinya.

Akan tetapi semua kekuatan itu harus ia gunakan untuk ketaatan kepada-Nya. Jadi semua kekuatan yang ada pada diri kita hendaknya kita maksimalkan untuk meningkatkan taqwa kita kepada Allah.

Jika meminta rizki tidak diikuti dengan keuatan ilmu agama dan iman maka rizki dunia sangat berpotensi membuat seorang kufur kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى karena sifat harta itu sangat melalaikan.
Seorang yang diberi kelebihan harta biasanya lebih malas beribadah daripada mereka yang diberi harta pas-pasan. Mengapa?

Karena orang yang berharta itu cenderung merasa cukup sehingga berkurang rasa butuhnya kepada اللهِ. Ini adalah tabiat yang dibangun syetan pada seorang manusia hingga pada dirinya tumbuh cinta pada harta dan enggan beribadah kepada Allah.

Adapun orang yang tidak banyak harta akan memiliki ketergantungan kepada Allah sehingga dirinya lebih bersemangat dalam mendekat kepada-Nya dan senantiasa memohon pertolongan-Nya.

Karena itulah mengapa banyak orang sholih atau yang taat kepada Allah justru tidak diberikan kelimpahan harta benda dunia...?

Karena Allah ingin menjaganya dari kesesatan hingga ia menjadi pecinta dunia dan jauh daripada-Nya.

Bagi Allah penilaian kemuliaan seseorang itu bukan karena hartanya tetapi karena kekuatan imannya dan ketaatannya kepada-Nya.

Jika orang yang dicintai Allah adalah orang yang kaya hartanya saja maka  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم pastilah yang akan diberikan kekayaan yang terbanyak karena beliau adalah manusia kekasih Allah. Tetapi Allah berikan keutamaan kepada Rasulullah bukan dari sisi kekayaan harta tetapi pada jiwanya yang mulia hingga Allah meninggikan kedudukannya di dunia dan di akhirat.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣4⃣ Erni ~ Jogja
Bagaimana caranya menghapus dari hati  tentang syirik. Misal saya bilang ke teman minta pendapat mau buka warung di suatu tempat. Teman tersebut memaparkan kendala tanpa faktor pendukung. Tiba-tiba ganti waktu teman tersebut buka warung sama persis seperti gagasan saya ditempat yang sama. Dan bagaimana caranya menghilangkan rasa kesal dihati ketika ada saudara yang selalu mengeluh tidak punya uang tapi gaya hidupnya melebihi saya?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ukhti... apa yang sedang ukhti alami dan rasakan itu hanya sekedar ujian bagi ukhti.

Tidak perlu dibawa BAPER. Mengenai kesyirikan yang mengganggu pikiran cukup sibukkan hati kkta dengan dzikir terutama ucapan kalimat tauhid yang kita iringin lisan kita dengan pembenaran hati.

Baca dzikir dan doa diwaktu pagi dan petang. Banyak dzikir yang sudah diajarkan oleh Rasulullah yang insyaAllah mampu membentengi diri kita dari segala gangguan syetan hingga hati kita lebih tenang dan tidak mudah panas dengan melihat keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Ok...
Dzikir dan dzikir ya say...
Lakukan kapan saja dan sedang melakukan aktivitas apa saja.

Pilih dzikir yang menguatkan hati anti hingga merasa lebih dekat dengan Allah dan mengagungkan serta mengEsakan-Nya.

Kemudian menghilangkan perasaan kecewa dan kekesalan terhadap teman juga tidak perlu diikuti. Itulah jebakan syetan agar kita terpancing untuk emosi dan terjerat pada fitnah adu domba yang dilakukan syetan.

Fokus saja pada diri sendiri dan yakini bahwa Yang membagi setiap rizki manusia itu adalah Allah. Kita tidak perlu iri pada rizki yang diterima oleh orang lain. Apapun cara mereka mendapatkannya itu urusan dia dengan Allah.

Dan urusan kita adalah bagaimana kita tetap semangat dalam ikhtiar mencari rizki tetapi tetap memegang teguh apa yang diperitahkan Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi semua Yang dilarang. Seraya terus mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah dan doa.

Dengan demikian hidup kita insyaAllah akan lebih tentram dan tidak mudah terpancing dengan yang lain. Dan yang jelas ketika hati istiqomah dalam kesucian maka itulah jalan untuk mencapai kemuliaam diri dan  kebahagiaan yang sesungguhnya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣5⃣ Bunda Vina ~ Cianjur
Bagaimana rezeki yang harus nya sudah ada di tangan kita, malah belum sampai apakah termasuk belum ada rizki dan ijin dari ALLAH SWT, masih banyak hambatan mau datangnya rizki tersebut? 

Jazakillah ustadzah.

🌸Jawab:
Bismillah...

Setiap rizki seorang manusia itu sudah ditulis dan ditetapkan Allah sebelum si manusia itu dilahirkan.

Jadi jika rizki itu belum sampai artinya memang dalam catatan yang ada disisi-Nya belum waktunya diturunkan. Sedangkan yang sudah kita terima itulah takdirnya yakni catatan nasib yang sudah Allah turunkan (realisasikan).

Jadi jauhkan su’udzhon kepada Allah itu kuncinya jika rizki ingin cepat turun.

Berbaik sangkalah kepada Allah dalam segala hal, mendekatlah kepada-Nya dalam beribadah dan jangan sekutukan Dia dalam bentuk sekecil apapun.

Allah itu Maha Pemurah, maka mintalah kemurahan rizki dan kebaikan kepada-Nya. Janji Allah bagi siapa yang berdoa kepada-Nya pasti akan Dia kabulkan.

Akan tetapi syarat-syarat dikabulkannya sebuah doa pastilah harus kita penuhi. Diantaranya adalah :

1). Kita harus mengutamakan taqwa kita kepada-Nya. Sudahkah kita bertaqwa kepada Allah?

2). Kita jauhkan sejauh-jauhnya perbuatan yang berbau syirik. Karena kesyirikan itu mengundang murka-Nya. Pelajari apa saja yang termasuk dalam perbuatan syirik.

Jangan-jangan selama ini doa-doa kita tertahan dan tidak dikabulkan-Nya karena ternyata kita masih suka melakukan perbuatan syirik tanpa kita sadari.

3). Berusaha semaksimal mungkin dengan disertai dengan jiwa tawakal hanya kepada Allah.

Bisa jadi selama ini ikhtiar kita sudah maksimal tetapi karena kita tidak menaruh rasa tawakal kita kepada-Nya maka jauhlah rizki itu turun kepada kita.

Bisa saja tawakal itu kepada selain Allah... Misal tawakal kepada dukun, tawakal kepada manusia lain atau tawakal kepada diri kita sendiri, terlalu percaya diri dengan kecerdasan dan keahlian yang kita miliki, hingga kita lupa bahwa segala sesuatu itu akan turun atau terjadi atas Kehendak Allah. Karena itu jangan sampai kita salah alamat dalam bertawakal atau dalam menggantungkan harapan.

 ‎والله أعلم بالصواب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Jagalah kesucian jiwa kita, karena itulah harta yang paling mahal. Harta kekayaan bisa membawa pada cinta dunia yang berakhir pada kehinaan.

Adapun kesucian jiwa menjadikan kita sebagai hamba yang mulia disisi-Nya. Beruntunglah seorang yang pandai mensucikan jiwanya, karena ia telah menemukan kebahagian dalam makna yang sesungguhnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar