Jumat, 18 Oktober 2019

MENATA HATI SAAT UJIAN MENGHAMPIRI



OLeH: Bunda Endria Soediono

         💎M a T e R i💎

Bismillaah...

Alhamdulillah
Allahumma sholi wa salim ‘alaa Nabiyina Muhammad wa alaa ‘alihi wa sohbihi ajma’iin...

Mari kita panjatkan rasa dan puji syukur kepada Allah ﷻ yang tiada henti-hentinya memberi nikmat kepada kita menyayangi kita dan menuntun kita di jalan-Nya hingga sampai saat ini kita masih beriman kepada-Nya dan dimudahkan-Nya beramal sholih.

Sholawat kepada Nabi Muhamad  صلى الله عليه وآله وسلم semoga selalu Alloh ﷻ limpahkan kepada beliau dan keluarga beliau serta para sahabat yang setia dan umatnya yang taat mengikuti ajaran beliau.

Malam ini kita bincang-bincang santai ajaaa yahh...

Karena pastinya setiap hari sudah padat bacaan kita dengan ilmu-ilmu yang sangat mudah kita dengar dan kita baca dari wag kita, yang tentu tak sedikit jumlahnya.

Itu adalah suatu kemudahan yang Alloh ﷻ berikan kepada kita untuk bisa menggali ilmu sebanyak-banyaknya.

Meeee ... meresapi ilmu.
Mumpung kita bisa dengan mudah mendapatkan ilmu agama seperti saat ini maka manfaatkan seluas-luasnya kita gali ilmu dan kita fahami dengan baik, sehingga dengan ilmu itu kita bisa terus memperbaiki keadaan hidup kita di dunia ini dan akhirat nanti.

Ilmu itu adalah harta kita yang hilang, jadi siapa yang paling mengambil bagian yang banyak sesungguhnya ia telah mengambil lagi hartanya hingga dia akan kembali kaya akan ilmu.

Jika sudah kaya ilmu seharusnya dia juga akan kuat iman dan kuat dalam beramal sholih.

Bisa jadi kesempatan mencari ilmu yang semudah sekarang ini suatu saat nanti tidak bisa kita alami lagi. Karena suatu hal kita tidak tahu.

Dan tak perlu berpanjang angan-angan yang penting prinsipnya selalu manfaatkan waktu kita untuk beramal dengan amalan yang utama-utama saja. Tinggalkan amal yang basa basi tak berarti, Ambil amal-amal yang banyak nilai pahalanya, dan membawa kepada ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Okeeehh...
Itu masih pembukaan ... hhhmm panjaaang sudah yaaa...

Semoga belum pada ngantuk niih ...

Malam ini kita bincang-bincang tentang  bagaimana atau apa saja ya pegangan kira jika musibah datang atau ujian sedang menghampiri.

Benar ya itu tema intinya?

Hhhhmmm ...
Kutulis per point saja yaa
Biar kita enak ngebaca dan ngingetinya...

Btw... ntar setelah dibaca. Terus diingat-ingat yaaa dan terapkan biar jadi ilmu yang manfaat.

Jangan cuma dibaca terus manyun bin lupaaaa.

🔹1. Fahami bahwa ujian itu pasti akan Alloh ﷻ datangkan kepada Hamba-hamba-Nya yang beriman.

Jadi ujian menimpa itu sudah suatu ketetapan Allah (sunatullah).

Dengan ujian Alloh ﷻ inginkan kebaikan dari hamba-Nya, karena itu jangan pernah su’udzon kepada Alloh ﷻ ketika ujian datang.

Langsung ingat ...
Bahwa Alloh ﷻ itu Maha Baiiiikk. Dia tidak pernah sedikitpun mendzalimi hamba-Nya. Apalagi kepada kita-kita yang beriman kepada-Nya.

Maka setiap ujian itu pasti ada Maksud-Nya yg pastinya untuk kebaikan kita juga.

Bisa saja untuk mengingatkan agar kita kembali ke jalan-Nya setelah kita yang dhaif ini entah kemana jalan hidup kita hingga perlu dijewer agar kembali pada jalan yang benar.
Atau juga karena kita ingin dibersihkan dari dosa-dosa masa lalu sehingga dengan ujian ini kita akan mendapat ampunan-Nya dan ketika kita kembali kepada-Nya kita dalam keadaan bersih dari dosa.

Dan bisa juga...
Kalau bagi orang yang sudah baik maka ujian akan menjadi suatu jalan dimana Alloh ﷻ itu ingin meningkatkan derajatnya disisi-Nya.

Hingga kemuliaannya Alloh ﷻ tambah tinggikan dengan ujian-ujian tersebut.
Itu diantara hikmah-hikmah dibalik ujian.

Jadi jangan kira orang sholih tidak akan diuji...

Coba kita lihat bagaimana para Nabi Allah dan Rasul-Nya,  semua diuji oleh-Nya.

Bahkan merekalah yang paling berat ujiannya...

Apakah mereka kurang iman dan sholih...?

‎مـاشــاءاللـــــه

Mereka adalah hamba-hamba pilihan-Nya bukan?

Tapi toh dalam perjalanan hidupnya penuh dengan liku-liku ujian yang sangat beraaaattt...
Seperti Nabi Nuh ‘alaihissalam diuji dengan kekafiran Istri dan anaknya...

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga diuji dengan bapaknya yang kafir (malah pembuat berhala lagiiii...) cobaaa...

Terus Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang masa kecilnya sangat sengsara gara-gara ulah saudara-saudaranya, sehingga dijauhkan dari ayahnya yang sangat mencintainya.

Nabi siapa lagi ...

Nabi Ayyub ‘alaihissalam dengan kemiskinan dan penyakitnya.

Dan Nabi kita tercinta...
Nabi Muhammad  صلى الله عليه وآله وسلم yang merupakan manusia yang paling mengenal Alloh ﷻ dan kedudukannya paling mulia disisi-Nya diantara manusia yang lain.

Tetapi Beliau  صلى الله عليه وآله وسلم tidak terlepas dari ujian jugaaa bukaaaan ??!!

🔹2. Bahwa kita tahu ujian itu ternyata tidak hanya menimpa diri kita saja.

Ini pemahaman sederhana tetapi dalam maknanya.

Artinya... kita itu jangan terlalu baper deh dengan ujian yang ada, karena ingat, yang diuji Alloh ﷻ itu bukan kita saja...

Tetapi setiap orang yang beriman pasti diuji-Nya.

Jadi yang penting untuk point Kedua ini... Bagaimana atau apa ilmunya agar dalam setiap menghadapi ujian yang datang kita bisa menjalaninya dengan selamat. Bahkan dari ujian-ujian itu kita jadikan sebagai ajang peluang kita mendapatkan pahala.

Hhhmm ... seru kaaaan?

Ujian jadi peluang pahala itu hanya jika seorang punya konsep yang benar dalam menerima ujian dan menata hatinya.

Kalau tidak punya ilmu, hidup akan kacau, tak punya pegangan jiwa sehingga penuh kekacauan hati saja yang dialami. Na’udzubillahi mindzalik.
Logikanya...

Kalau di point pertama tadi kita faham bahwa setiap orang beriman kepada Alloh ﷻ pasti akan diuji, maka harusnya kita cari ilmu bagaimana agar menghapi ujian itu kita selamat.

Naaah ini yang mesti direnungkan ...

Apa saja ilmu yang bisa menguatkan jiwa kita agar setiap ujian datang kita mampu menghadapinya dengan penuh kesabaran dan tawakal kepada Alloh ﷻ hingga diujung ujian kita mendapatkan balasan pahala karena kesabaran dan tawakal kita tadi.

Faham yaa ...
Oke, 2 point kaidah diatas rasanya sudah cukup jadi bekal diskusi kita malam ini.

Tetapi sebelum saya akhiri...

Ada 4 hal yang ingin saya sampaikan sebagai bekal renungan kita atau bekal ilmu insyaAllah yang semoga menjadi nasihat yang bisa meringankan jiwa. Seperti kira-kira dan tentu semuanya atas karunia ilmu dari-Nya.

🔸1. Pertama bekal menghadapi ujian adalah membangun jiwa agar senang berdzikir dalam segala keadaan.

Dimanapun kita berada apapun aktivitas yang kita lakukan, selama tidak di tempat-tempat yang dilarang maka biasakan kita berdzikir kepada Alloh ﷻ.

Karena itu pelajari lafadz-lafaddz dzikir yang banyak sekali mengandung keutamaan.

Kemudian amalkan,
kalau dzikir pagi dan petang itu standart ya. Artinya sudah paten, harus kita kerjakan.

Naaah jika ujian menghampiri maka lazimkan kita berdzikir.

Dzikir itu bisa sholat, bisa membaca Qur’an, bisa melafadzkan kalimat-kalimat dzikir yang terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم atau juga dzikir bisa berupa doa.

Intinya, dzikir itu segala aktivitas yang bisa menjadikan hati kita dekat dengan Alloh ﷻ.

Akan tetapi bisanya hati dekat itu tentu kalau kita saat mengamalkan apakah selama sholat atau baca Qur’an atau dzikir-dzikir lisan lainnya maka harus diikuti dengan hadirnya hati.

Tanpa kehadiran hati (khusyu’). Maka dzikir-dzikir yang kita ucapkan tidak akan bangak berpengaruh pada ketenangan jiwa kita dan juga turunnya rahmat Alloh ﷻ dengan segera.
Diantara penerapan pelaksaan perbanyak dzikir itu bisa saya jelaskan misalnya.

Saat-saat datang mustajab doa atau moment-moment penting maka manfaatkan waktu atau moment tersebut. 

Misalnya:

√ Waktu antara azan dan iqomah, adalah waktu mustajabnya doa.

√ Ketika bangun tengah malam, itukan ada tuntunan Rasulullah agar kita baca sebuah dzikir kemudian kita mohon ampun dan berdoa apa saja maka Alloh ﷻ akan terima.

√ Saat waktu sahur (menjelang waktu subuh). Maka perbanyak dzikir saat itu.

√ Saat kita safar itu juga saat mustajab doa. Jangan biarkan pikiran kita kosong dalam perjalanan baik kita perginya dekat ataupun jauh. Siapkan hati untuk selalu sibuk berdzikir kepada Alloh ﷻ dan berdoa memohon pertolongan-Nya.

√ Saat sujud dalam sholat dan juga saat sebelum salam, maka manfaatkan untuk berdoa.

√ Selain lafadz-lafadz dzikir yang kita perbanyak maka juga perbanyak baca sholawat kapan saja. Terutama ketika kita sudah masuk hari Jum’at. (Kamis malam, sejak masuk Maghrib).
Dan masih banyak lagi tentunya peluang-peluang yang bisa kita manfaatkan untuk mmepercepat doa kita terkabul dan juga
harapan turunnya pertolongan Alloh ﷻ atas ujian yang sedang kita hadapi.

🔸2. Hayati benar, resapi benar makna sebuah penghambaan kepada Alloh ﷻ khususnya dalam kita memohon ampun kepada-Nya.

Fokuskan diri kita juga untuk banyak beristighfar dalam setiap kesempatan dan waktu.

Sadarkan jiwa kita bahwa untuk kita menjadikan ujian terasa ringan adalah dengan kita memohon ampun kepada Alloh ﷻ.

Dengan perasaan memohon ampun pada-Nya akan memunculkan rasa hina dihadapan-Nya dan juga tumbuhlah rasa bergantung kepada-Nya.

Inilah yang akan sangat menyentuh Alloh ﷻ hingga Alloh ﷻ akan lebih mudah menurunkan pertolongan-Nya.
Mengapa saat ujian datang kita harus banyak berdzikir dan memohon ampun kepada-Nya?

Karena dengan keduanya jiwa kita akan lebih bersih dan suci. Sehingga dengan keadaan bersih inilah jiwa akan lebih dekat dengan Robb. Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Jika jiwa dekat dengan Alloh ﷻ maka ujian yang berat akan terasa ringan, dan pertolongan akan lebih cepat datang.

Hati tetap memiliki arah yang benar dan tidak mudah tergoncang dan menyimpang.

🔸3. Perkara yang patut menjadi bekal kita saat datang ujian adalah perkuat Iman dan Kokohkan Tauhid kita.

Ini adalah point yang saya taruh di akhir tetapi justru merupakan inti dan kunci dari topik bahasan kita malam ini.

Jadi dengan dzikir-dzikir dan istighfar kita tadi insyaAllah hati kita akan menjadi bersih dan lebih jernih.

Kala itu dengan dukungan ilmu maka iman kita akan semakin teguh. Hubungan kita dengan Allah semakin dekat. Dan dalam kondisi seperti ini, bersama ilmu yang kita miliki, perkuat pula aqidah Tauhid kita.

Jangan sampai kita kecolongan.

Tauhid itu intinya mengesakan Alloh ﷻ baik dalam penghambaan dan ibadah.

Yang saya maksud kecolongan itu misalnya ... kita melakukan suatu amal karena riya’ —> ini sudah merupakan keadaan yang sangat merugikan kita.

Karena riya itu bagian dari kesyirikan, menghapus pahala dan juga bisa langsung menjauhkan kita dari Alloh ﷻ.

Atau kita ikutan, terbawa pemikiran syirik yang beredar di wag kita. Maka waspadalah dengan hal-hal seperti itu.
Jadi Tauhid itu akan meringankan beban ujian jiwa karena didalam pemahaman tauhid , kita mengesakan Alloh ﷻ. Kita yakin hanya Dia yang kuasa mengangkat ujian ini.

Dan hanya Alloh ﷻ tempat kita mengadu, tempat kita memohon pertolongan dan juga tempat kita bertaubat.
Jika sudah kuat aqidah seperti ini. InsyaAllah sebesar apapun ujian yang sedang kita hadapi akan terasa lebih ringan dan justru akan menjadi peluang kita meraih pahala yang berlimpah dari Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى

Karena dengan bertauhid hati kita akan sabar. Dengan bertauhid hati kita akan dipenuhi dengan keyakinan bahwa semua kebaikan yang kita bangun pasti akan dibalas dengan kebaikan yang lebih baik oleh-Nya. Dan dengan bertauhid kita berpeluang mendapatkan cinta-Nya.
Yang terakhir inilah kita akan mendapati hati dan jiwa kita akan selalu damai dan bahagia walapun hidup selalu diliputi oleh ujian duniawi.

Hati yang beruntung ketika bisa memaknai apa saja yang sebatas dunia itu pasti akan ada akhirnya. Sedangkan apa yang terkait akhirat maka itulah yang akan abadi selamanya.

 ‎والله أعلم…

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Bunda iTa ~ Sumut
Assalamualaikum...

Apakah setiap insan yang beriman akan di uji oleh Alloh ﷻ.
Bagaimana pula dengan orang'kafir?

Afwan.

🌷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ...

Benar seperti yang sudah saya jelaskan panjang lebar tadi bahwa setiap orang beriman itu pasti diuji, untuk membuktikan kebenaran imannya kepada Alloh ﷻ juga agar Alloh ﷻ melihat siapa-siapa yang tetap terbaik dalam amalnya ketika ujian menimpanya.

Adapun orang kafir juga mendapat banyak sesusahan yang mereka alami selama di dunia ini.

Coba saja kalau kita lihat yaaa...
Di rumah sakit itukan bukan hanya orang muslim saja penghuninya. Orang kafir juga banyak yang Allah ta’ala berikan kesulitan-kesulitan hidup, baik mengenai jiwa dan raga serta hartanya. Tidak semua orang kafir juga kaya kan. Banyak para pengusaha kafir yang pada bisnisnya mengalami kerugian-kerugian. Demikian juga saat menghadapi peperangan hingga sampai saat ini mereka juga mengalami kekalahan, luka-luka dan kesakitan saat mendapatkan serangan dari kaum Muslimin, seperti banyak terjadi di perang Palestine melawan Zionist Yahudi.

Naaah mereka yang kafir itu mengalami hal-hal yang sulit dan penderitaan sebagai peringatan agar mereka kembali kepada jalan islam. Ini merupakan rahmat bagi mereka dari Alloh ﷻ Yang Maha Rahman dan Rahiim ...

Sedangkan apabila peringatan ini tidak juga diindahkan oleh mereka maka itu juga merupakan suatu down payment azab atas kekafiran mereka.

Jadi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى itu saking sayangnya sama manusia sekalipun mereka kafir tetapi diingatkan agar kembali beriman kepada اللهِ dengan musibah-musibah yang Alloh ﷻ datangkan kepada mereka.

Tapi sayang banyak yang tetap tidak mengindahkan peringatan ini dan tetap pada kekafirannya.

Sehingga musibah itu menjadi siksa di dunia ini baginya. Sedangkan di akhirat kelak jika ia tetap dalam kekafirannya saat nyawanya di cabut maka mereka akan dimasukkan Alloh ﷻ ke dalam neraka yang telah disiapkan-Nya. Dan berada di dalamnya abadi selamanya.

Na’udzubillahi mindzalik.

Perhatikan firman Alloh ﷻ bahwa Dia telah memberi peringatan-peringatan kepada orang-orang kafir itu.

“Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: ”Alangkah baiknya Sekiranya dahulu aku jadi tanah.” (QS. an-Naba’: 40)

“….dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir….” (QS. Saba’: 33)

“Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.” (al-Insaan: 4)“

"Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,” (QS. al-Mu’min: 71-72)

(Allah berfirman): “Peganglah Dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah Dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. kemudian belitlah Dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.” (al-Haaqqah: 30-32)

"Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala. Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.” (QS. al-Muzzammil: 12-13)

Na’udzubillahi tsumma Na’udzubillah...

Betapa pesihnya keadaan orang kafir kelak di neraka.

Dan dalil yang mejelaskan keadaan mereka akan abadi di dalam neraka adalah sebagai berikut:

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لاَ يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُم مِّنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS. An Najm:36).

Bayangkan keadaan mereka tidak mati dan akan terus mendapatkan siksa yang mana siksa itu tidak akan pernah diringankan-Nya.

Astaghfirllaahal ‘adziim

Dan mereka akan kekal berada di dalam neraka itu selamanya.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فيِ نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَآ أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik, (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”
(QS. Al Bayyinah:6).

Maka bersyukurlah kita kepada Alloh ﷻ telah diberi petunjuk Islam. Jaga keislaman kita agar tidak batal karena perbuatan syirik.

Pelajari ilmu Tauhid. Agar aqidah kita benar dan kita selamat di dunia dan akhirat.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ Betti ~ Solok Selatan
Assalamualaikum Bunda Endria,

Bagaimana membuat diri kita selalu sadar terkoneksi ke Alloh ﷻ dan bisa senantiasa khusyuk dalam dzikir dan do'a?

🌷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah

Alhamdulillah bunda jika kita sudah punya kesadaran diri bagaimana agar setiap dzikir-dzikir yang kita lantunkan itu bisa khusyu’.

Karena bisa saja dzikir-dzikir itu diterima dan dibalas oleh Alloh ﷻ akan tetapi jika hati kita lalai maka belum tentu dzikir-dzikir kita akan diterima oleh-Nya apalagi bisa mendekatkan diri kita dengan-Nya.

Jadi ini pertnyaan yang sangat penting yang seharusnya kita semua juga faham tentang bab ini.

🔹 Pertama :
Tekadlah belajar ilmu agama islam ini dengan sungguh-singguh. Jangan setengah-setengah atau hanya sebagai sambilan saja.

Agar ilmu yang diberikan Alloh ﷻ benar-benar ilmu-ilmu yang utama yang bisa membawa kita pada perbaikan yang significant dan juga merubah diri kita menjadi orang yang bertauhid, bertaqwa dan istiqomah diatas jalan-Nya.

Di dalam mempelajari ilmu itu kita juga harus memperhatikan ilmu apa yang bisa mempercepat kita berubah (hijrah) dari yang kurang baik menjadi lebih baik dan istiqomah.

Yakni pelajari makna-makna doa. Pelajari makna-makna dzikir. Pelajari makna-makna bacaan sholat. Dan pelajari tafsir al Qur’an dan Hadist-hadist  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.

Mana yang lebih dahulu mudah kita pelajari segerakan, jangan tunda-tunda lagi.

Bisa saja semua itu kita jalani secara bersmaan itu idealnya. Sehingga waktu-waktu kita padat dengan aktivitas dunia tetapi juga tidak melepas mempelajari ilmu akhirat yakni ilmu agama yang terkait dengan amal-amal ibadah kita yang utama.

🔹 Kedua :
Berusalah untuk terus menerus membersihkan hati dari segala sebab atau kotoran yang dapat menimbulkan penyakit hati.

Apa itu penyebab penyakit hati? Sebab utamanya karena aqidah kita lemah. Pemahaman Tauhid kita kurang. Sehingga rasa diawasi Alloh ﷻ juga tipis.

Hal ini yang membuat seseorang tidak merasa peka pada dosa-dosa yang diperbuat.

Sering melupakan akhirat dan tidak merasa takut kepada Alloh ﷻ.

Keadaan diatas menyebabkan munculnya penyakit hati seperti riya’ dalam beramal sholih, ujub, sombong, hasad, dan lain sebagainya.

Termasuk cinta dunia (harta) ini membuat seseorang akan sulit menemukan kekhusyu’an dalam dzikir-dzikirnya.

Dosa-dosa ini harus dibersihkan dengan banyak istighar dan taubat kepada Alloh ﷻ. Juga bertekad untuk berubah.

Dengan demikian insyaAllah hati akan lebih bening dan mudah khusyu’ saat berdzikir.

🔹 Ketiga :
Berdoalah kepada Alloh ﷻ agar diberi hati yang khusyu’ mudah diajak berdzikir dan beribadah yang terbaik kepada Alloh ﷻ seperti doa-doa yang diajarkan oleh Nabi  صلى الله عليه وآله وسلم ... seperti :

Allahumma aini ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.

Juga doa agar hati kita selalu dijaga dalam keadaan diatas jalan agama dan ketaatan kepada-Nya, yakni :

Allahumma yaa Muqolibal quluub tsabits quluubanaa ‘alaa dienik wa ‘alaa thoo’atik.

Dan insyaAllah masih banyak doa yang bisa kita panjatkan kepada Alloh ﷻ agar diberikan hati yang khusyu’.

Doa-doa diatas agar kita istiqomah membacanya maka baca saat atahkiyat terakhir dalam setiap sholat kita, setelah sholawat dan sebelum salam.

🔹 Keempat :
Latih terus hati kita untuk berdzikir dengan memahami hakikat hidup di dunia ini. Dan arahkan selalu jiwa kita pada kehidupan akhirat.

Dengan demikian jiwa kita tidak akan mudah diganggu syetan dan insyaAllah akan lebih mudah untuk diajak khusyu’ dalam setiap dzikir dan amal-amal ibadah kita yang lain.

Demikian ukhti ...

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣3⃣ Bunda Ita ~ Sumut
Bunda, bagaimana kita bisa sabar untuk menerima ujian yang Alloh ﷻ yang berikan kepada kita?

🌷Jawab:
Bismillaah...

Sebenernya apa yang sudah dijelaskan dalam materi yang tertuang adalah merupakan jawaban dari pertanyaan diatas.

Mohon kembali membaca ulang ya bunda semua materi yang sudah disampaikan. Kemudian renungkan dan coba terapkan dalam perjalanan kehidupan bunda.

Namun sebagai tambahan, bahwa:

▪Sesungguhnya hati yang sabar itu adalah karunia besar dari Alloh ﷻ, karena itu merupakan suatu keberuntungan ya besar jika ada orang yang jiwanya bisa bersabar baik dalam menghadapi segela ujian kesusahan bahkan ia sabar pula dalam menghadapi ujian kelapangan. 

Karena sabar itu merupakan karunia Alloh ﷻ, kita menginginkan jiwa yang sabar maka kita patut selalu minta kepada-Nya agar diberi hati dan jiwa yang sabar baik dalam kesempitan maupun kelapangan.

▪Sabar juga merupakan perintah Allah kepada kita, yakni sebagaimana Firman Allah ta’ala sebagai berikut:

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)

Jadi sekalipun sabar itu patut kita mintakan kepada Alloh ﷻ bukan berarti jika kita tidak meminta kita tidak akan dapat bersabar, karena tanpa diberikanpun sabar merupakan perintah-Nya kepada kita yang beriman kepada-Nya sebagaimana disebut dalam ayat diatas.

Karena itu idealnya adalah dari diri kita harus mengusahakan kesabaran itu dan juga kita berdoa memohon kepada Alloh ﷻ agar diberikan hati yang sabar. Dengan demikian insyaAllah kita akan memilki hati yang sabar dan sakinah.

Doa dan dzikir agar kita bisa bersabar cukup banyak ukhti...
Nanti anti bisa cari di hadist-hadist ataupun di Al Qur’an.

Alloohummna inniiasaluka ta’jiila ‘aafiyatika washobron ‘alaabaliyyatika wakhuruu jam minaddun-yaa ilaa rohmatika.

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu disegerakan keselamatan-Mu untukku dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan-Mu dan keluar dari dunia menuju rahmat-Mu.”

Robbanaa Laatuzigh Quluubanaa, Ba’dza Idz Hadaetanaa, wa Hablanaa Milladunka Rohmatan, Innaka Antalwahhaab.

“Ya Tuhan, janganlah jadikan hati ini condong di kesesatan Seusai Engkau memberi petunjuk di kami. Karuniakanlah di kami rahmat-Mu, di karenakan sesungguhnya Kau-lah Dzat yang Maha Pemberi.”

Robbanaa Afrigh Alainaa Shobron, wa Tsabbit Aqdaamanaa, wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin.

“Ya Tuhan, limpahkan kesabaran di hati dan diri kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.”

Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.

“Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu, tidak ada illah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati."
(HR. Muslim).

Dan masih banyak lagi doa-doa dari hadist yang bisa kita mohonkan kepada Alloh ﷻ agar kkta diberikan sifat sabar.

Dan point yang penting adalah selain kita berdoa juga harus berusaha untuk menguatkan jiwa kita sendiri. Yakni dengan banyak berdzikir dan juga melakukan amal-amal ibadah kepada Alloh ﷻ dengan ikhlas dan khusyu’ seperti saat melaksanakan sholat tahajud, sholat dhuha, dan sholat-sholat sunnah rawatib yang semua itu insyaAllah akan mudah mendekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ dan membuat jiwa kita tenang. Dan ketenangan jiwa ini akan diiringi dengan sifat kesabaran.

Semakin tenang jiwa kita artinya kita semakin mampu mengendalikan diri kita. Pengendalian diri akan mudah ketika jiwa dekat dengan Alloh ﷻ.

Cara mendekatkan diri dengan Alloh ﷻ adalah dengan melakukan amal-amal sholih. Kerjakan perintah-perintah yang wajib sebaik mungkin yang bisa kita lakukan, kemudian perbanyak amal sunnah dan juga dzikrullah, dzikir kepada Alloh ﷻ dalam banyak kesempatan. Jangan lupa juga jauhi maksiat sekecil apapun.

Kalau jiwa sudah dekat dengan Alloh ﷻ tidak ada yang membuat hati gelisah dan perasan tidak sabar. Karena hati telah menemukan tempat ia bergantung.

Sehingga hati itu selalu ridho kepada segala perbuatan atau kehendak-Nya (takdir yang dibagikan kepada kita, baik takdir baik maupun rakdir buruk yakni termasuk segala ujian demi ujian yang Alloh ﷻ berikan kepada dirinya).

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣4⃣ idha ~ Jakarta
Assalamualaikum BE,

Dzikir yang mana seharusnya kita amalkan agar dapat menguatkan tauhid?

🌷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah
Banyak dzikir yang bisa menguatkan tauhid kita ukhti.
Terutama yang ada lafadz Laa ilaaha ilallaah.

Akan tetapi bersamaan kita rajin melafadzkan dzikir-dzikir tauhid kita juga harus mengisi hati kita dengan ilmu Tauhid ya.

Pelajari dan fahami apa ilmu tauhid itu, apa saja yang bisa membatalkan keislaman kita.

Yang jelas jika tauhid kita tercoreng dengan perbuatan-perbuatan syirik maka keislaman kita sudah dipertanyakan.

Karena itulah pelajari ilmu aqidah. Diantaranya bab Tauhid kepada Allah, apa saja penguatnya dan juga apa saja pembatal syahadat kita.
InsyaAllah di lain kesempatan kita bisa pelajari kembali. Atau bisa juga baca dari referensi-referensi yang shohih.
Terutama pelajari tafsir Qur’an dan juga banyak-banyak membaca Hadist.
InsyaAllah tauhid kita akan terus terjaga.

Adapun lafaz-lafaz dzikir yang mana yang dapat menguatkan iman tauhid kita ada banyak say...

Seperti surat Al Ikhlas, coba perhatikan maknanya:

‎بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
‎قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

Surat Al ikhlas dan surat al Falaq serta An Naas ini sangat vital untuk penjagaan baik lahir maupun bathin kita karena itu sunnahnya dibaca setiap selesai sholat fardhu, masing-masing 1x.  kecuali Subuh dan Maghrib dibaca 3x (masing-masing).

Selain dibaca setelah selesai sholat fardhu juga sunnahnya membacanya diwaktu pagi dan sore sebagai bagian dari dzikir pagi sore kita.

MasyaAllah ya mengingat pentinganya membaca ketiga surat tersebut kita sehari berapa kali itu total baca surat al ikhlas, al falaq dan an naas. Karena ketiga surat tersebut bisa menjadi benteng aqidah tauhid kita dan menjadi sumber keselamatan dan rahmat yang akan di turunkan Alloh ﷻ pada si pembacanya.

Surat al Ikhlas...
Sarat dengan ketegasan tauhidullah. Sehingga ketika kita membacanya dengan penuh penghayatan akan terbangun jiwa tauhid kita insyaAllah. Ingat ya...  bacanya harus dengan Penghayatan karena itu pahami artinya terlebih dahulu.

Kemudian dzikir-dzikir penguat aqidah yang lain diantaranya:

‎« لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

‎، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ »

1. Laa illallaahul 'azhiimul haliim.

2. Laa ilaaha illallaahu Robbul 'Arsyil  'azhiim.

3. Laa ilaaha illallaahu Robbus Samaawaati Wa Robbul Ardhi.

4. Wa Robbul 'Arsyil Kariim.

"Tiada Tuhan selain Allah yang maha agung dan sangat penyantun. “Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang memiliki ‘arsy yang besar. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan ‘arsy yang mulia.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Kemudian..:

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Dan masih banyak yang lainnya.
Bahkan cukup dengan mengucapkan:

Laa ilaha ilallaah —> Ini saja sudah mencukupi sebagai penguat tauhid kita kepada Alloh ﷻ jika kita menghayati maknanya.

Selain lafaz-lafaz yang mengandung pengesaan Alloh ﷻ silahkan dibaca juga dzikir-dzikir yang berupa doa.

Banyak doa yang dicontohkan oleh Rasulullah yang didalamnya terdapat pengaungan Alloh ﷻ dan pengesaan-Nya.

Akan tetapi seperti pesan saya sebelumnya jangan sampai kita tidak memahami makna kalimat dzikir yang sedang kita ucapkan. Agar jiwa kita benar-benar akan terbentengi secara sempurna dengan dzikir-dzikir yang kita ucapkan.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣5⃣ Hesti ~ Yogya
Dulu saya pernah sekolah di sekolah yayasan (katholik), dan sampai sekarang saya masih terngiang-ngiang dengan lagu siraman rohani dan doa mereka (diwajibkan di sekolah ). Saya sudah nawaitu istighfar dengan sungguh-sungguh bila memory itu mulai menaridi kepala saya, bunda.
Apakah ketauhidan saya bermasalah?

Mohon pencerahannya bunda.

🌷Jawab:
Bismillah,

Kalau secara pasti saya tidak bisa mengatakan demikian bunda. Karena tauhid kepada Alloh ﷻ mana yang sempurna dan mana yang diterima-Nya itu tentu hanya Alloh ﷻ yang berhak menilai.

Akan tetapi saya hanya ingin memberi support kepada bunda agar tidak patah semangat. Karena selama bunda memilki keinginan dan kepedulian untuk menjaga keimanan dan ketauhidan bunda InsyaAllah berarti masih ada iman di dalam hati bunda. Hanya saja kondisi seperti yang bunda ceritakan diatas Sepertinya memang ada gangguan jin yang mereka terus berusaha memunculkan memory masa lalu bunda itu agar jiwa bunda tergoyah dan timbul perasaan ragu.

Ini jelas dari bisikan syetan. Karena itu jangan lagi bisikan seperti itu diikuti, tak perlu digubris. Ingat saja beberapa hal berikut:

1). Bahwa anti seorang muslimah yang beriman kepada Alloh ﷻ, hanya takut kepada Alloh ﷻ, dan hanya taat mengikuti apa yang menjadi perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya.

2). Tak perlu tanggapi bisikan hati yang mengajak pada kerguan-keraguan. Karena anti harus yakin, masa lalu anti sudah anti taubatkan kepada Alloh ﷻ dan anti sudah berubah saat ini, harus yakin bahwa Alloh ﷻ telah menerima taubat anti dan telah mengampuni anti. Jadi mengapa harus merasa tidak yakin kalau anti sudah diterima taubatnya. Bukankah Allah itu Al Ghafuurur Rahiim... Maha Mengampuni lagi Maha Penyayang.

Jadi jangan meragukan ke Maha Ampunan Alloh ﷻ itu.

Buang jauh-jauh bisikan syetan yang terus berusaha mengiang-ngiang dikepala anti. Semakin anti percaya pada bisikan itu maka akan semakin ragu anti dal beragama. Hal inilah yang bisa berbahaya karena bisa mengeluarkan anti dari islam, jika serba ragu dan tidak yakin.

3). Berdoalah kepada Allah minta agar dijauhkan dari segala bisikan syetan. Minta Perlindungan kepada-Nya. Minta dikuatkan iman. Dan diteguhkan dalam jalan kesholihan.

4). Rutinkan membaca dzikir pagi dan petang.

Terutama baca kalimat tauhid yang berbunyi:

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:
“Tidak ada illah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100x). Pagi dan sore.

InsyaAllah Alloh ﷻ akan lindungi dari syetan. Jika anti istiqomah melantunkan dzikir tersebut syetan yang ada di tubuh anti akan keluar dan tidak lagi berani mengganggu anti dengan bisikan-bisikan seperti itu.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣6⃣ Erni ~ Yogja
Ujian dari orang tua ada contohnya yaitu orang tua nabi Ibrohim as. Ujian dari istri ada tauladannya yaitu nabi ayub as. Ujian dari anak ada tauladannya nabi Lud as. Uijian dari saudara ada tauladannya nabi yusuf as. Ujian dari suami dan ayah angkat ada tauladannya Aisyah istri firaun dan nabi Musa as.

Pertanyaannya bagaimana sikap kita bila ujian datangnya dari mertua dan kakak ipar yang berupa rasa tak rela kenapa seluruh hal yang baik kami selalu terdepan?

Dan ujian dari orang tua angkat yang dekat dengan saya sekedar memastikan anak saya jangan sampai sukses dunia akhirat. Ayah angkat kebetulan dekat dengan saudara tiri yang merasa ibu saya telah merebut bapaknya.

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Bismillah

Intinya apa yang anti alami ini merupakan suatu ujian kehidupan yang cukup rumit ya ukhti...

🔸Ingat Beberapa Prinsip Berikut Ini :

1). Bahwa Alloh ﷻ itu Maha Baik jadi Alloh ﷻ tidak pernah sedikitpun bahkan sekalipun mendzalimi hamba-Nya. Karena itu apa saja yang menimpa diri kita maka itu pasti karena keselahan-kesalahan yang kita pernah perbuat masa lalu.

Karena itu pada point pertama ini sebaiknya kita tidak perlu banyak bertanya mengapa begini mengapa begitu...

Tetapi perbanyak memohon ampun kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى seperti yang dilakukan Nabi Yunus ‘alaihissalam yang diberikan ujian karena telah meninggalkan kaumnya (kurang bersabar). Naaah beliau kemudian mendzikirkan doa sekaligus pengakuan atas kesalahannya serta memohon ampun kepada Alloh ﷻ degan mengucapkan:

Laa ilaha ilaa Anta
Subhanaka inna kun’tu minadzaalimiin.

Coba dzikirkan lafadz doa dan istighfar tersebut. Semoga Alloh ﷻ mengangat ujian anti dengan-Nya.

2). Pahami bahwa ketika apa yang menimpa pada diri kita itu ujian maka kita harus yakin kalau Alloh ﷻ tidak akan meberikan ujian kepada seorang hamba lebih dari batas kemampuannya.

Jadi tetap husnudzon kepada Alloh ﷻ dan menjaga ketaatan kita pada perintah-Nya dan juga perintah-perintah Rasul-Nya. Sholihkan diri, jaga hati agar tetap sabar dan ikhlas menerima takdir.

Alloh ﷻ itu tidak tidur...
Setiap kebaikan yang berasal dari hati yang ikhlas pasti akan dibalas-Nya dengan kebaikan yang banyak.

3). Jadikan kesempitan yang anti alami ini menjadi peluang pahala dengan kesabaran anti.

Karena itu jangan terlalu bersedih menghadapinya.

Fokus saja pada perjuangan untuk mensholihkan diri. Jangan terus menerus dibawa hati apa yang anti alami, pasrahkan kepada Alloh ﷻ dan tawakal kepada-Nya.

InsyaAllah pertolongan Alloh ﷻ itu dekat. Mintalah pertolongan pada Alloh ﷻ dengan Sabar dan Sholat.

Wa Allahu Musta’aan.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Marilah kita kuatkan iman dengan ilmu dan amal sholih kita, karena selama kita hidup di dunia ini pasti ujian akan datang silih berganti.

Dengan iman dan amal sholih akan mendatangkan cinta-Nya. Jika Alloh ﷻ cinta kepada kita, apakah mungkin Dia akan membiarkan kita menahan beratnya ujian ini selamanya.

Pastilah pertolongan-Nya akan segera datang meringankan beban jiwa kita.

 ‎والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar