Jumat, 18 Oktober 2019

WANITA HEBAT



OLeH: Ibu Irnawati Syamsyuir Koto

          💘M a T e R i💘


Malam ini dan beberapa pertemuan berikutnya kita akan mencoba mengenali sosok-sosok wanita hebat dizaman Rasulullah SAW. Kita akan kembali membaca sejarah kehidupan para wanita wanita yang telah menancapkan namanya di kegemilangan Islam masa lalu.

Sahabatku.... 

Begitu mulianya wanita dalam Islam, sehingga didalam Al-Qur’an ada surah An-Nisa (wanita). Selain itu ada beberapa surah terkait wanita, seperti surah Maryam. Padahal Maryam bukan nabi atau rasul pada masa itu.

Selain itu Umar bin Khattab memerintahkan kepada wanita agar mempelajari surah An-Nur (cahaya), karena didalamnya terdapat pelajaran bagi wanita agar tetap bercahaya.

Dihadapan Allah kedudukan pria dengan wanita sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan.

Allah SWT berfirman: “Maka, Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain …’.” (QS. Ali Imran: 195)

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik…” (QS. An-Nahl: 97)

Wanita memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kaum pria.

Keistimewaan itu merupakan fitrah yang diberikan Allah yaitu: haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Maka berbahagialah wahai wanita karena Allah telah menciptakan kita ke bumi ini dengan keistimewaannya.

Rasulullah Saw pada masa hidupnya dikelilingi dan dibersamai oleh wanita-wanita hebat dan tangguh.

Bahkan saat ajal menjemput beliau bersama wanita hebat dan tangguh tersebut.

Karena sesungguhnya kesuksesan dakwah yang dilakukan Rasulullah Saw, ada peran serta wanita didalamnya.

Siapa saja wanita hebat dan tangguh yang ada di zaman Rasulullah bahkan dekat dengan beliau, hidup dengan beliau atau menjadi bagian dari sahabat beliau?

Untuk malam ini kita akan coba mengenal satu sosok yang Paling Berjasa didalam kehidupan Rasulullah SAW.

🔷🌷🔷
Ukhtyfillah....

Khalifah Umar bin Khattab juga pernah mengatakan, “Laki-laki sukses itu dilihat dari dua hal, yang pertama siapa ibunya dan yang kedua siapa istrinya.”

🌷AMINAH BINTI WAHAB

Ada yang pernah mendengar nama ini?

Aminah binti Wahab adalah Ibunda Rasulullah Muhammad Saw yang diutus Allah sebagai rahmat seluruh alam.

Cukuplah baginya kemuliaan dan kebanggaan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Allah Swt memilihnya sebagai ibu seorang Rasul mulia dan nabi yang terakhir.

Bunda Aminah menikah dengan ayahanda Abdullah.

Tidak terdapat keterangan mengenai lahirnya beliau, dan menurut sejarah ia meninggal pada tahun 577 ketika dalam perjalanan menuju Yatsrib untuk mengajak Nabi Muhammad mengunjungi pamannya dan melihat kuburan ayahnya.

Aminah dilahirkan di Mekkah. Ayah Aminah adalah pemimpin Bani Zuhrah, yang bernama Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Sedangkan ibu Aminah adalah Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddar bin Qushay.

Bunda Aminah adalah PEMIMPIN PARA IBU, karena ia ibu Nabi Muhammad SAW yang dipilih Allah SWT sebagai Rasul pembawa risalah untuk umat manusia hingga akhir zaman.

Baginda Muhammad lah penyeru kebenaran dan keadilan serta kebaikan berupa agama Islam.

Tak banyak sejarawan yang mengupas masa hidupnya, namun nama ini senantiasa semerbak bersama hembusan angin keindahan.

Perjalanannya yang indah nan suci telah mengukir perubahan besar perputaran zaman.

Siapa yang tak kenal Bani Hasyim; karena dari kabilah inilah Nabi SAW dilahirkan.

Siapa pula yang tak kenal Bani Zuhrah; sebuah kabilah yang pernah menyimpan wanita suci dan mulia, karena dari rahimnya lahir sebuah cahaya agung yang membawa pembaharuan besar di dunia ini, Aminah binti Wahab Ibunda Rasululllah SAW.

Mungkin sulit untuk diketahui kapan dan bagaimana kelahiran serta kehidupan Sayiddah Aminah sampai menjelang masa perkawinannya dengan Sayyid Abdullah, karena para sejarawan tidak banyak menceritakan masalah ini.

Namun yang jelas Wanita Arab waktu itu terbagi menjadi dua kelompok:

▪Kelompok Pertama, adalah wanita yang dikenal oleh kaum pria dan mereka pun mengenal kaum pria. Wanita semacam ini biasanya mempunyai keahlian dalam beberapa pekerjaan dan mereka pulalah yang memberi semangat kaum lelaki di saat terjadi peperangan. Para pemuda yang menikah dengan wanita semacam ini biasanya disebabkan melihat dan mendengar secara langsung.

▪Kelompok Kedua, adalah para wanita yang tidak dikenal oleh kaum pria dan mereka pun tidak mengenalnya selain kaum lelaki dari keluarga dekatnya sendiri. Para Pemuda Arab yang meminang wanita semacam ini disebabkan kemuliaan dan iffahnya (kesucian). Wanita semacam ini senantiasa menerima pujian dan sanjungan di setiap masa.

Kelompok kedua inilah Perumpamaan wanita semacam ini di mata manusia tak bisa disamakan, kecuali dengan mutiara yang tersimpan sehingga tidak sembarangan orang dapat mengotorinya.

Tak seorang pun mampu mengusik kemuliaan dan iffahnya, dari wanita semacam inilah bunga mawar Bani Zuhrah, Aminah binti Wahab.

Seorang wanita berhati mulia, pemimpin para ibu. Seorang ibu yang telah menganugerahkan anak tunggal yang mulia pembawa risalah yang lurus dan kekal, rasul yang bijak, pembawa hidayah.

Berkatalah Baginda Nabi Muhammad SAW tentang nasabnya:

“Allah telah memilih aku dari Kinanah, dan memilih Kinanah dari suku Quraisy bangsa Arab. Aku berasal dari keturunan orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik.”

Dengarlah sabdanya lagi:

“Allah memindahkan aku dari sulbi-sulbi yang baik ke rahim-rahim yang suci secara terpilih dan terdidik. Tiadalah bercabang dua, melainkan aku di bahagian yang terbaik.”

Bunda Aminah bukan cuma ibu seorang Rasul atau Nabi, tetapi juga wanita pengukir sejarah. Karena risalah yang dibawa putera tunggalnya sempurna, benar dan kekal sepanjang zaman. Suatu risalah yang bermaslahat bagi umat manusia.

Berkatalah Ibnu Ishaq tentang Bunda Aminah binti Wahab ini:

“Pada waktu itu ia merupakan gadis yang termulia nasab dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.”

Menurut penilaian Dr. Bint Syaati tentang Aminah ibunda Nabi Muhammad SAW yaitu:

“Masa kecilnya dimulai dari lingkungan paling mulia, dan asal keturunannya pun paling baik. Ia (Aminah) memiliki kebaikan nasab dan ketinggian asal keturunan yang dibanggakan dalam masyarakat aristokrasi (bangsawan) yang sangat membanggakan kemuliaan nenek moyang dan keturunannya.”

Aminah binti Wahab merupakan bunga yang indah di kalangan Quraisy serta menjadi puteri dari pemimpin bani Zuhrah. Pergaulannya senantiasa dalam penjagaan dan tertutup dari pandangan mata.

Terlindung dari pergaulan bebas sehingga sukar untuk dapat mengetahui jelas penampilannya atau gambaran fisikalnya.

Para sejarawan hampir tidak mengetahui kehidupannya kecuali sebagai gadis Quraisy yang paling mulia nasab dan kedudukannya di kalangan Quraisy.

Meski tersembunyi, baunya yang harum semerbak keluar dari rumah Bani Zuhrah dan menyebar ke segala penjuru Mekkah. Bau harumnya membangkitkan harapan mulia dalam jiwa para pemudanya yang menjauhi wanita-wanita lain yang terpandang dan dibicarakan orang.

🔷🌷🔷
Ibnu Saad, Thabrani, dan Abu Naim meriwayatkan bahwa Abdul Muthalib bercerita:

"Suatu saat kami sampai di negara Yaman saat perjalanan musim dingin, kami bertemu dengan seorang penganut kitab Zabur (Pendeta Yahudi) dia bertanya: "Kamu dari kabilah mana? Aku menjawab: "Dari Quraisy". Dari Quraisy mana? Kujawab: Bani Hasyim! Kemudian Pendeta itu berkata: Bolehkah aku melihat salah satu anggota tubuhmu? Boleh saja asal bukan aurat?. Kemudian Pendeta itu melihat kedua tanganku dan berkata: "Aku bersaksi bahwa di salah satu tanganmu terdapat Malaikat dan tangan yang satunya terdapat Kenabian, dan aku melihat hal ini pada Bani Zuhrah, bagaimana semua ini bisa terjadi? Aku menjawab: Tidak tahu?. Kemudian dia bertanya lagi: Apakah kamu mempunyai syaah? Apakah syaah itu? Tanyaku. “Istri!” Jawabnya. Kalau sekarang aku tidak beristri?” Ujar Abdul Muthalib. Kemudian Pendeta itu berkata: "Kalau engkau pulang kawinlah dengan salah satu wanita dari mereka?” Setelah pulang ke Mekkah Abdul Muthalib kawin dengan Hallah binti Uhaib bin Abdul Manaf. Dan mengawinkan anaknya Abdullah dengan Aminah binti Wahab. Setelah itu orang-orang Quraisy berkata: "Abdullah lebih beruntung dari Ayahnya?”

Baihaqi dan Abu Nuaim meriwayatkan dari Ibn Syihab, bahwa Abdullah bin Abdul Muthalib adalah lelaki yang tampan. Suatu saat dia keluar ke tempat wanita-wanita Quraisy, salah satu dari mereka berkata:

"Apakah di antara kalian ada yang mau kawin dengan pemuda ini? Sehingga nanti kejatuhan cahaya, karena aku melihat cahaya di antara kedua belah matanya?"

Zubair bin Bakar meriwayatkan, bahwa seorang paranormal wanita yang bernama Saudah binti Zuhrah bin Kilab berkata pada orang-orang Bani Zuhrah:

"Sesungguhnya di antara kalian terdapat seorang gadis yang akan melahirkan seorang Nabi, maka perlihatkanlah gadis-gadis kalian kepadaku". Kemudian para gadis Bani Zuhrah diperlihatkan satu per satu, hingga pada giliran Aminah. Di saat dia melihat Aminah, dia berkata: "Inilah wanita yang akan melahirkan seorang Nabi.”

Demikianlah keadaan gadis Bani Zuhrah ini, dia hanya berada di dalam rumahnya, bergaul dengan keluarga dekatnya. Karena dia hanya merasakan ketentraman dan kedamaian dengan rasa malu dan sifat iffah yang dimilikinya.

Akhirnya timbul dalam ingatan Abdul Muthalib kejadian-kejadian yang dialami saat pergi ke Yaman tentang Bani Zuhrah.

Maka timbullah niat mulianya. Maka dia bersama anaknya Abdullah bergegas menuju rumah keluarga Bani Zuhrah untuk menjalin kekeluargaan. Bagi keluarga Bani Zuhrah tidak ada alasan untuk menolak keinginan Abdul Muthalib, bahkan hal ini merupakan kehormatan baginya. Bani Zuhrah pun menerima lamaran Abdul Muthalib untuk menikahkan anaknya Abdullah dengan Aminah binti Wahab.

Bagaimana kelanjutannya??? 
Kita tunggu kisahnya dipertemuan berikutnya,  karena akan kepanjangan jika kita bahas malam ini,  ntar pada bobo semua.

Insyaa Allah kita coba mengulik lagi sejarah sejarah para sahabiyah.



🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
        💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Rahma ~ Cisalak
Bismillah...
Assalamu'alaykum wr.wb.

Apakah cara ta'aruf dimulai sejak orang tua Rasulullah?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam, 

Jika kita lihat sejarah-sejarah, maka ta'aruf memang adalah tradisi bangsa kelas atas, yang tak akan pacaran, demi menjaga harga diri masing-masing, juga nama baik suku masing-masing. Nah ternyata Islam memang sangat menghargai ummatnya.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Han ~ Gresik
Asaalamu'alaikum,

1. Bu, bagaimana dengan adanya yang beranggapan bahwa ibunda Nabi ini Kafir dan masuk Neraka. Hanya karena mereka melihat dari beberapa hadis yang sepotong dan pemahaman yang cupet tersebut. Benarkah beliau di Surga?

2. Apakah benar kedua orang tua baginda Nabi ini dihidupkan kembali?

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Wallahu a'lam, saya belum mempunyai referensi yang kuat untuk menentukan mana yang benar dari dalil yang diambil oleh masing-masing pendapat.

Tapi saya lebih condong pada pendapat bahwa orang tua Rasulullah berada disurga, karena Allah akan menjaga kesucian dari nasab seorang nabi dan Rasul,  dimasa sebelum kenabian Rasulullah masih ada orang-orang Hanif yang menjaga diri dan Imannya, masih ada para Ahli kitab. 

2. Semua manusia akan dihidupkan kembali nanti diakhirat, tanpa pandang bulu, mulai dari nabi Adam sampai orang yang terakhir menghembuskan nafas dihari kiamat nanti.

Wallahu a'lam


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Kita Lanjut Part 2 pekan depan yaa...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar