Jumat, 18 Oktober 2019

MENGHIASI KEHIDUPAN DENGAN SUNNAH RASULULLAH ﷺ



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

       💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas kesehatan dan hidayah yang dikaruniakan kepada kita semua. Sholawat dan salam, semoga tercurah pada baginda Nabi Muhammad ﷺ.

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah terkait dengan Sunnah Rasulullah ﷺ.

🌷MENGHIASI KEHIDUPAN DENGAN SUNNAH RASULULLAH ﷺ

Begitu banyak amalan yang dicontohkan Rasulullah ﷺ pada umatnya. Amalan-amalan yang akan menambah kekuatan iman dan kedekatan kepada Alloh ﷻ. Amalan sunnah apabila dilaksanakan dengan istiqomah, akan melahirkan pribadi yang shalih dan kuat. Amalan-amalan sunnah ini juga bisa menjadi amunisi bagi seorang mukmin dalam menghadapi 'warna-warna' kehidupan yang suram dan kekuatan saat terjadinya musibah.

Menghidupkan sunnah Rasulullah ﷺ dalam kehidupan akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat terlebih jika orang lain mencontohnya dalam beramal shalih. Sabda Nabi:

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.“ (HR. Ibnu Majah)

Ada sangat banyak amalan-amalan sunnah yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Diantaranya shalat tahajjud, sholat berjamaah di masjid, tilawah qur'an, sholat dhuha, sedekah, menjaga wudhu, shaum sunnah dan istighfar. Amalan shalih ini akan diberi ganjaran sempurna oleh Alloh ﷻ. 

وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."
(QS. 3: 57)

Amalan-amalan shalih perlu didawamkan, atau diistiqomahkan agar mengakar kuat di jiwa dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Dengan amalan istiqomah inilah, Alloh ﷻ akan memberi ganjaran pahala yang lebih baik dari perhiasan dunia yaitu harta dan anak-anak.

Firman Alloh ﷻ:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan."
(QS. 18: 46)

Mengistiqomahkan semua amalan sunnah setiap hari mungkin 'sangat sulit'  untuk ukuran saat ini. Jarak kehidupan kita dengan Rasulullah ﷺ sudah sangat jauh. Sosok yang menjadi tauladan kehidupan semakin langka. Selain itu fitnah akhir zaman sungguh sangat berat hingga menghidupkan sunnah ibarat 'bara' api panas dalam genggaman. Sulit untuk selalu istiqomah dalam lautan amal shalih.

Namun ada baiknya untuk membuat skala prioritas dalam amal, sesuai dengan kesukaan hati dan ringannya anggota badan mengerjakannya, serta kemampuan materi yang dimiliki. Tentu saja tanpa mengabaikan amalan lainnya. Langkah ini semata-mata menjadikan suatu amalan sunnah yang melekat dalam hidupnya. Misal tilawah Qur'an. Jika kesukaan hatinya membaca Qur'an, maka istiqomahlah untuk membacanya, baik kualitas maupun kuantitasnya, sambil memaknai bacaan dan menghafalkannya. Semoga Alloh ﷻ menjadikannya ahlul Qur'an. 

Atau jika kesukaan hatinya puasa sunnah, maka istiqomahlah untuk selalu puasa dalam kondisi apapun, tidak tergoda hal-hal yang membatalkan puasa. Shaum sunnah juga banyak macamnya, puasa senin kamis, puasa daud, atau puasa puasa 3 hari di setiap bulan. Semoga Alloh ﷻ menjadikannya jadi ahlul shiyam.

Jika seseorang kesukaan hatinya melakukan sholat tahajjud atau qiyamullail, maka istiqomahlah dalam amalannya. Siapkan diri agar bisa melaksanakannya setiap hari, dalam kondisi 'selelah' atau 'sengantuk' apapun. Semoga Alloh ﷻ menjadikan jadi ahli tahajjud.

Tentu yang terbaik adalah menjadi ahli ibadah untuk seluruh amalan shalih jika diri kita kuat dan mampu bertahan dalam keistiqomahan. 

Semoga kita bisa menghiasi kehidupan sehari-hari dengan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ agar bisa menjadi bagian dari umat terbaik yang dilahirkan untuk zaman ini hingga kiamat kelak. Menjadi umat terbaik Rasulullah ﷺ yang memegang teguh sunnah-sunnahnya hinggal ajal menjemput. Tak perlu pujian dari  orang lain, juga tak perlu mendengar caciannya. Sebab generasi terbaik  adalah mereka yang tak pernah khawatir dan takut dengan celaan siapapun ketika ia menegakkan amalan-amalan sunnah Rasulullah ﷺ. Semoga dengan amalan-amalan itu juga bisa mengantarkan perjumpaan dengan kekasih Alloh ﷻ, manusia terbaik sepanjang masa yaitu Rasulullah Muhammad ﷺ.

Aamiin

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
       💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Pitria ~ Jambi
Assalamu'alaikum,

Ustadz terkadang keistiqomahan itu yang belum ada. Ingin istiqomah pada salah satu. Bagaimana menjaga keistiqomahannya ya, Ustadz?

🌸Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Agar bisa istiqomah dalam ibadah, misal tilawah, supaya bisa bertahan dalam keistiqomahan, tambah ilmu terkait dengan tilawah, misal tahsinnya dan pemahaman terkait maknanya. Yang membuat bosan terkadang, bacaan yang jelek dan tidak mengerti apa yang dibaca. Karena itu tambahkan ilmu agar tilawahnya bisa konsisten.

Untuk ibadah puasa, misalnya sebenarnya sama saja. Nikmati saja puasa sunnahnya, insyaAllah akan terbiasa, dan dapatkan ilmu terkait fadhilah-fadhilah puasa, itu akan jadi dorongan kuat untuk berpuasa sunnah.

 Wallahu'alam

0⃣2⃣ Eta ~ Makassar
Bagaimana jika hanya 1-2 sunnah Nabi Muhammad sallallahu alaihiwassalam yang bisa kita lakukan, sementara yang lain belum bisa. Apa kita sudah bisa disebut umat Nabi yang mengikuti sunnahnya?

🌸Jawab:
Selama kita masih bersyahadat dan mengikuti Rasulullah maka kita umat Nabi Muhammad. Jika mampunya menjalankan beberapa sunnah rasulullah, misal puasa, dhuha dan tilawah, tidak mengapa. Justru hal tersebut sudah luar biasa jika bisa didawamkan, istiqomah menjalankannya.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Yulianti ~ Jakarta Timur
Ustadz, apakah niat puasa sunnah ada rangkaian bacaan niatnya dan harus diucapkan, atau cukup niat berpuasa sunnah di dalam hati saja pak Ustadz? 

Terima kasih.

🌸Jawab:
Niat itu hakikatnya di hati, diucapkan dalam hati. Tidak perlu diucapkan. Jika pun diucapkan, selaras dengan isi hatinya tidak mengapa juga. Namun niat itu hakikatnya di hati.

Wallahu'alam

0⃣4⃣ Atin ~ Pekalongan
Ustadz, pernah kami bepergian ke luar kota selama beberapa hari. Salah satu teman selalu dijamak sholatnya padahal tersedia waktu sholat 5 waktu. Ketika ditanya kenapa harus dijamak, alasannya menghidupkan sunnah Rasulullah ketika safar boleh menjamak sholat.
Bagaimana menurut Ustadz?

🌸Jawab:
Kalau sholat dijamak, maknanya adalah ada rukshah (keringanan) dari Allah bagi yang safar (bepergian). Yaa itu hal biasa saja, karena sebenarnya itu wajib. Karena tidak dijamak pun ya, harus tetap sholat kan. Menghidupkan sunnah-sunnah nabi lebih kepada kebiasaan-kebiasaan Rasulullah dalam keseharian dan ibadah sunnah. Misal tahajjud, shaum sunnah, tilawah dan lain-lain.

Wallahu'alam

0⃣5⃣ Bunda Vina ~ Cianjur 
Ustadz, bagaimana cara menjaga istiqomah, sedangkan yang di contohkan baginda Rasulullah banyak sekali, mungkin yang kita lakukan baru beberapa saja sesuai kemampuan kita, dan yang di laksanakan belum semua sunnah-sunnahnya yang kita ikutin.

🌸 Jawab:
Sama dengan jawaban nomor 01 ya. Ibadah itu tidak usah dipaksakan, perlahan saja tetapi kontinyu.

Wallahu'alam

0⃣6⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikum Ustadz,

Bagaimana caranya supaya kita bisa menumbuhkan kata semangat dalam diri kita biar rajin taat dan istiqomah dalam menjalankan ibadah sunnah, terus kan aku suka pasang alarm buat sholat tahajud tapi kadang kalau lagi capek dan malas, alarm bunyi aku matiin alarmnya terus bilang begini nanti yah bentar lagilah Allah juga mengerti, Allah maaf dulu yah, aku suka bilang gitu, itu bagaimana yah, Ustadz?

Jangan panggil ibu yah, Ustadz, aku belum jadi ibu-ibu, kebiasaan soalnya.

Makasih Ustadz.

🌸Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Baiklah dinda, kakak atau teteh.
Yaa memang ibadah itu seperti riyadhoh (olahraga). Perlu latihan secara perlahan dan bertahap. Jika tahajjud bisa sekali dalam sebulan, tidak mengapa. Selanjutnya jadwalkan 2 kali sebulan, 3 kali sebulan dan sebagainya.

Hal yang sama berlaku untuk ibadah lainnya, semua perlu proses. Jangan sampai berlebihan karena dipaksa, malah jadi beban dan bosan sendiri. Perlahan saja sembari sedikit demi sedikit menambah porsi ibadah tersebut. Semoga bisa istiqomah dalam ibadahnya.

Wallahu'alam

🍓 Makasi Ustadz

0⃣7⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum,

1. Apa tips agar kita bisa selalu continue shaum sunnah dan tilawah Al quran? Alhamdulillah baru rutinin ba'da maghrib saja karena pagi-pagi sudah sibuk dengan rutinitas dan aktivitas untuk anak-anak dan suami?

2. Bagaimana caranya mengajak suami untuk mau sama-sama menghidupkan sunnah Nabi?

Terimakasih jawabannya.

🌸Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

1. Untuk tilawah, supaya bisa bertahan dalam keistiqomahan, tambah ilmu terkait dengan tilawah, misal tahsinnya dan pemahaman terkait maknanya. Yang membuat bosan terkadang, bacaan yang jelek dan tidak ngerti apa yang dibaca. Karena itu tambahkan ilmu agar tilawahnya bisa konsisten.
Untuk puasa juga sebenarnya sama saja. Ni'mati saja puasa sunnahnya, insyaAllah akan terbiasa, dan dapatkan ilmu terkait fadhilah-fadhilah puasa, itu akan jadi dorongan kuat untuk berpuasa sunnah.

2. Untuk keluarga, diajak saja terus-terusan, tidak usah dipaksa. Semoga suatu saat bisa bergabung ikut shaum sunnah.

Wallahu'alam

0⃣8⃣ Rahmah ~ Cisalak                 Bismillah,
Seseorang sakit tak sembuh-sembuh karena banyak amalannya, apakah ada amalan selain amalan sunnah ini? Afwan.

🌸Jawab:
Sakit karena banyak amalan? Kumaha teh maksudnya. Abdi belum ngartos. Harusnya orang yang banyak amal shalih akan sehat jiwanya, sehat hatinya dan sehat raganya. Karena Ibadah itu akan membawa kepada kesehatan jiwa dan raga.

Wallahu'alam

0⃣9⃣ Rani ~ Aceh
Assalammualaikum Ustadz,

Bagaimanakah menjaga keistiqomahan seorang muslimah, agar semangatnya belajar Islam tetap menyala, tetap semangat menuntut ilmu, tidak futur, di tengah amanah rutinitas yang sangat menguras energi baik fisik dan fikiran!

Jazakallah khair.

🌸Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Jika kelelahan dalam rutinitas itu diniatkan ibadah, insyaAllah itu akan jadi amal shalih. Niatkan saja dan pelihara agar dalam melaksanakan rutinitas itu, termuat kebaikan di dalamnya. Allah tidak membebani kita selain kesanggupan kita. Allah juga Maha Tahu kelemahan dan kekurangan kita. Adakalanya orang harus bekerja keras untuk kehidupannya, sehingga tak sempat mengikuti majlis-majlis kajian atau melaksanakan ibadah-ibadah sunnah.

Maka kerja dia untuk penghidupannya agar terjaga izzahnya (tidak meminta-minta dan berharap belas kasihan) adalah ibadah yang luar biasa. Mencari rizki yang halal dan penuh berkah adalah juga bagian ibadah yang dahsyat. Jadi, lakukan saja semampunya.

Wallahu'alam

🍓 Jazakallahu khairan katsiran Ustadz.

1⃣0⃣ Hesti ~Yogya     
Saya sebelum sedekah selalu berpikiran, kalau saya sedekah ini. Bagaimana dengan biaya kebutuhan puteri Saya, bagaimana kalau besok ada kebutuhan mendadak, bagaimana dan bagaimana, selalu menghantui. Apakah sedekah saya termasuk sedekah yang tidak ikhlas Tadz?

🌸Jawab:
Kekhawatiran dalam sedekah, itu bisikan syetan. Ikhlaskan saja, insyaAllah akan tenang jiwa dan lapang hati. Selalu yakinlah dengan rezeki dari Allah. Allah akan ganti itu dengan yang lebih baik. Sedekah bisa juga disesuaikan dengan kemampuan. Jika kita ada keperluan mendesak sekali, tidak mengapa didahulukan. Tapi sedekah adalah salah satu ibadah utama, yang mengundang rezeki.

Wallahu'alam

🍓 Jazaakallah khoir.

1⃣1⃣ iDha ~ Jakarta
Kalau sebelum sedekah yang ada di pikiran Saya, apakah yayasan ini sesuai aswaja, khawatir bukan. Bagaimana ya menghilangkan pikiran itu?

🌸Jawab:
Sedekah kepada siapa saja bisa. Sifatnya umum, cuma lebih baik sedekah itu kepada yang produktif menghasilkan pahala dan menolong umat Islam.

Misal sedekah kepada yayasan yatim piatu. Sedekah kepada penghafal qur'an, dan lain-lain. Untuk menghilangkan kekhawatiran, bisa saja cari latar belakangnya. Biar lebih nyaman menyalurkan infaq atau sedekahnya.

Wallahu'alam

🍓 Terima kasih Tadz jawabannya.

1⃣2⃣ Yuli ~ Jombang
Ustadz, misalkan bersedekah kepada yatim yang almarhum ayahnya orang kaya, tapi ibunya hanya ibu rumah tangga yang tidak bekerja, apakah ada nilainya?

🌸 Jawab:
Sedekah kepada siapapun tidak mengapa. Jikapun dia orang kaya, dan telah yatim, lalu kita sedekah padanya, insyaAllah tetap dapat nilai pahala dari Allah. Cuma sebaiknya kepada yang benar-benar membutuhkan saja.

🍓 Satu lagi Ustadz, jika berbagi makanan dengan bapak-bapak yang secara materi mampu, tapi biasanya membeli makanan karena tinggal terpisah dengan istrinya, apakah terhitung sedekah?
(Yang memberikan suami, istri hanya memasakkan saja).

🌸Iya benar... 
Segala pemberian kepada orang lain dengan ikhlas maka itu sedekah.

1⃣3⃣ Elok ~ Malang
Ustadz, Bagaimana caranya menghilangkan pikiran yang sering tiba-tiba muncul karena bersedekah, apakah itu termasuk riya? Meski hanya dalam pikiran saja.

🌸Jawab:
Pikiran tiba-tiba itu gangguan dari setan,   langsung  beristighfar saja. Jangan berpanjang-panjang dengan pikiran tersebut. Buang segera biar tak merusak amalan.

Wallahu a'lam

1⃣4⃣ Pipit ~ Jakarta
Sebenarnya sedekah yang benar-benar sampai habis-habisan bolehkah?
Misal beberapa hari kemudian sedekah tersebut diambil setengahnya. Dosakah?

Terima kasih.

🌸 Jawab:
Ibadah tidak boleh berlebihan. Allah tidak ingin, ibadah itu merepotkan kita atau malah memberatkan. Jangan kemudian, sedekah itu, malah membuat hidupnya susah. Atau ia sedekahkan semua hartanya, tapi karena kepepet, sedekahnya diambil lagi. Jadi aneh jadinya.

Rumus dalam sedekah, adalah memberikan dengan ikhlas pada orang yang membutuhkan tanpa berharap kembali lagi padanya. Tetapi, ada juga contoh sahabat yang bersedekah atau berinfaq seluruh hartanya, yaitu abu bakar. Ketika ia ditanya, apa yang tersisa padanya, ia menjawab, "Allah dan Rasul-Nya".  Karena memang Abu Bakar sudah menginfaqkan jiwa dan hartanya di jalan Allah untuk menegakkan Islam. Kita mungkin belum sanggup untuk melakukan demikian.

Wallahu'alam

🍓 Baik ustadz.... in syaa Allah.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Semoga kita istiqomah semua.

Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar