Sabtu, 23 Juni 2018

RAMADHAN Yaa... RAMADHAN



OLeh   : Ustadz Ruly W. El Hamasyi

         💎M a T e R i💎

Umat muslim patut bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan sebab bulan tersebut merupakan bulan ampunan, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan Alquran, bulan kasih sayang, bulan kesabaran, bulan taubat, serta bulan pembebasan dari api neraka.

 Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh seluruh umat Muslim.

Rasulullah Saw. pernah bersabda (berdoa) seputar bulan Ramadhan, “Yaa Allah … Berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.

Perhatikanlah penyampaian Rasulullah SAW. berikut tentang kedatangan bulan Ramadhan di hadapan para sahabatnya.
“Ketika datang malam pertama di bulan Ramadhan, seluruh setan dibelenggu serta seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu neraka di tutup (dikunci), takada satupun pintu neraka yang terbuka. Kemudian setiap malam datang seorang penyeru, “Wahai orang-orang yang mencari kebaikan kemarilah! Wahai orang-orang yang mencari keburukan menyingkirlah! Hanya Allah lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka.” (HR At-Tirmidzi).

Pada riwayat lain, Rasulullah Saw. bersabda, “Sudah hadir kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan di dalam bulan Ramadhan untuk berpuasa. Pada bulan Ramadhan Allah membuka pintu langit, menutup pintu neraka, dan membelenggu semua setan. Di dalam bulan Ramadhan Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang diharamkan kebaikan malam itu maka ia sungguh telah diharamkan (dari kebaikan).” (HR. Nasa’i dan Baihaki).

Menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali hadits di atas sebagai sebuah dalil menyambut datangnya bulan Ramadhan yang digunakan setiap muslim untuk memberikan selamat kepada muslim yang lain. Artinya, setiap muslim sangat bergembira dengan diobralnya pahala dari Allah SWT berupa surga yang pintunya dibuka lebar-lebar secara khusus di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan dianalogikan sebagai tamu istimewa.

Setiap tamu istimewa wajib diperlakukan secara istimewa pula.

Tamu istimewa selayaknya disambut dengan sukacita serta memuliakannya.

Bayangkan di tempat tinggal kita kedatangan presiden. Presiden adalah pejabat tertinggi pada sebuah negara yang wajib disambut dengan penuh rasa hormat.

Dan menyiapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin.

Apalagi dengan menyambut Ramadhan.

Ramadhan lebih dari seorang presiden atau pejabat tinggi lainnya, sebab Ramadhan merupakan anugerah dari Allah Swt. yang nilainya sangat luar biasa.

Ramadhan adalah waktu yang bisa dijadikan sebagai kesempatan bagi muslim untuk menyiapkan masa depan baik dunia dan akhirat secara sekaligus.

Untuk itu agar muslim bisa meraihnya diperlukan persiapan yang paripurna.

🔷: Okeh inilah persiapan kita menyambut Ramdhan

◼Pertama, Persiapan Ruhiyah. Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut pausa. Aisyah pernah berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari).

◼Kedua, Persiapan Jasadiyah. Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan sya’ban ini mari persiapkan fisik seperti olah raga teratur, membersihkan rumah, makan-makanan yang sehat dan bergizi.

◼Ketiga, Persiapan Maliyah. Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

◼Keempat, Persiapan Fikriyah. Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata: “Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang akan kita lalui.

Wallahu a’lam bishawab


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Dian
Ustadz...apakah yang dimaksud dengan tingkatan ibadah dan apa sajakan perusak amal?

🌸 Jawab:
Tingkatan Ibadah adalah bagaimana kita memandang ibadah tersebut. Ada orang yang melaksanakan ibadah itu karena takut dosa, ada yang karena mengharap pahala, ada yang karena mencari Ridho Allah, ada yang karena mencintai Allah, itulah tingkatan ibadah dalam Islam.

Hal-hal yang merusak ibadah diantaranya adalah : Syirik, Riya', ujub, sum'ah, takabur, dan menjadi kafir (murtad), nifaq, menyebut nyebut sedekah, menyakiti hati orang yang disedekahi, memutus silaturrahim dan lain lainnya.

Wallahu a'lam bishawab.

0⃣2⃣ iSma
Mohon dijelaskan kembali tentang ini (point pertama persiapan ramadhan) ustadz. saya kurang faham.
Terimakasih

🌸Jawab:
Poin pertama tentang persiapan Ruhiyah ya, maksudnya disini bahwa secara mental kita persiapkan dengan cara memperbanyak puasa Sunnah sebelum Ramadhan dan juga terus memperbanyak sholat sunnah qiyamullail serta dzikir dzikir, dengan telah terbiasanya kita melakukan amalan puasa maka ruhiyah kita akan merasa telah terbiasa dan disaat melaksanakan puasa Ramadhan kita telah terlatih.

Wallahu a'lam bishawab.

0⃣3⃣ Yana
Ustadz bagaimana menyikapi diri agar d dalam diri tidak terbersit ujub?

🌸Jawab:
Agar tidak ada ujub didalam diri, maka kita harus menyadari bahwa amalan kita itu hanya karna Taufik dan hidayah dari Allah Azza Wajalla, tiada kekuatan kita selain dari Allah, dan menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak orang-orang yang lebih Sholeh dari kita, dan menyadari bahwa diakhirat kelak kita butuh begitu banyak pahala ( keridhoan Allah ) untuk meraih surga, selain itu kita juga jangan terlalu percaya diri dengan segala amalan kita, karena kita tak tahu amalan mana yang diterima Allah dan mana yang tertolak.

Mudah-mudahan dengan hal hal tersebut diatas akan menjadikan kita menjadi pribadi yang ikhlas terlepas dari ujub dan riya'.

Wallahu a'lam bishawab.


0⃣4⃣ Atin
Ustadz bagaimana jika ada seseorang yang beberapa tahun tidak pernah bayar hutang ramadhan kemudian dia menyadari kekhilafannya dan berniat bayar hutang tapi dia lupa berapa banyak hutangnya.

🌸Jawab:
Dikira-kira saja berapa jumlahnya, ambil jumlah yang tertinggi, sembari terus memohon ampun kepada Allah atas kelalaian kita dalam melaksanakan ibadah. Lebih baik berlebih daripada berkurang. Dan perbanyak juga puasa Sunnah, karena kita akan sangat membutuhkan ganjaran dari amalan amalan kita nantinya.

Wallahu a'lam bishawab.


Wassalamu'alaikum wr.wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar