Sabtu, 23 Juni 2018

MENJADI KELUARGA ALLOH ﷻ... MAU?



OLeh  : Ustadz Cecep Hermawan

           💎M a T e R i💎

Alhamdulillah, Syukron Ukhti Moderator

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمدلله اللذي أنزل السكينة في قلوب المؤمنين ليزدادوا إيمانا مع إيمانهم،
أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
اللهم صلي وسلم على نبينا محمد وعلى آله و صحبه أجمعين أما بعد...

Alhamdulillah Sahabat Sholihah malam hari ini atas izin Alloh SWT kita semua bisa bersilaturahim kembali di group dalam kajian ilmu, bagaimana kabarnya? Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan keistiqomahan kepada kita semua untuk dapat meraih sebesar-besarnya keutamaan ilmu. Aamiin


Alhamdulillah tema malam hari ini yang akan disampaikan adalah,
"Menjadi Keluarga Alloh ﷻ , Mau...?"

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Keluarga diartikan, ke·lu·ar·ga  ; 1 ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah;  2 orang seisi rumah yang menjadi tanggungan;  3 (kaum -- )sanak saudara; kaum kerabat;  4 satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat;


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Wikipedia.com

Keberadaan keluarga dalam kehidupan kita merupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat berarti, karena tanpa adanya keluarga akan membuat hati kita merasa merana,

Begitulah ketika Nabi Adam Alayhissalaam diciptakan oleh Alloh SWT yang pada awalnya dalam keadaan sendirian, pun merasa dari waktu ke waktu kenikmatan yang telah Alloh SWT berikan masih terasa hampa, karena secara fitrah manusia memang tidak bisa hidup sendirian.

Adakah diantara sahabat yang saat ini sedang sendirian

Apa yang Sahabat Sholihah rasakan ketika hidup kita sendirian dan tidak ada yang menemani?

Begitulah perasaan Nabi Adam ketika ia sendirian, sampai pada waktunya Alloh SWT yang Maha Tahu apa yang tengah Nabi Adam rasakan akhirnya menciptakan Hawa sebagai teman pendamping hidupnya di surga.


Sahabat Sholihah, sebagai seorang anak tentu kadang merasa bahwa keberadaan Orangtua  dinilai biasa-biasa saat ini,

Tapi...  ternyata betapa hadirnya Orang tua kita sangat berarti ketika mereka jauh dari kita, atau ketika mereka sudah tiada. Allohumaa yarham yaa Alloh.

🌷🌸🌷
Sahabat Sholihah, bersyukurlah ketika saat ini kita yang masih diberikan kesempatan untuk bisa berbakti kepada orang tua kita. Karena Orang tua kita masih ada, tapi bagaimana caranya ketika Orang tua kita sudah tiada?

Bahkan bagaimana caranya kita meminta maaf kepada mereka atas segala khilaf dan dosa yang kita lakukan kepada mereka?

Bagi Sahabat Sholihah yang orang tuanya sudah tiada, tentu harapan kita bahwa di waktu yang lebih baik nanti kita bisa berkumpul kembali kelak di Jannah-Nya.

Dan semuanya akan benar-benar terwujud dan tidak ada cara lain kecuali dengan terus berikhtiar menjadi pribadi yang Sholih dan Sholihah, yang senantiasa mendo'akannya. Aamiin

Begitupun ketika kita sebagai Orang tua, hadirnya buah hati dalam kehidupan kita akan memberikan secercah kebahagiaan dalam setiap episode kehidupan ini.


Keberadaan seorang anak akan menjadi penenang jiwa, dan hiasan bagi pandangan kita.
Karena  Alloh tidak memberikan amanah seorang anak kepada kita semua,
Dan tidak semua yang ketika amanah anak itu kita dapatkan, mereka menjadi penyejuk dan penghias mata kita.

Keberadaan dan ketiadaan mereka (putra/i) akan sangat bermakna bagi kehidupan keluarga kita

Begitupun sebagai seorang istri atau suami, keberadaan seorang suami atau istri tentu juga akan sangat berarti dan dibutuhkan hadirnya ketika mereka sedang tidak bersama kita,

Ketika Alloh SWT memberikan amanah pasangan untuk kita semua, betapa hadirnya akan memberikan kebahagiaan bagi kehidupan kita semua.


Dan seterusnya keberadaan adik atau kakak, saudara handaitaulan dan lain-lain begitulah keberadaan Keluarga sangat dibutuhkan oleh kita semua, karena semua yang kita lakukan di dunia ini, seperti: belajar, bekerja, beribadah dan lain-lain tentu akan sangat bernilai tatkala hadirnya keluarga dalam kehidupan kita.

Seseorang dalam bekerja contohnya tentu akan merasa sangat bernilai apa yang dilakukan dalam hidupnya ketika adanya keluarga dibelakangnya,

Dan sebaliknya berbeda dengan seseorang yang ketika ia bekerja tidak ada keluarga yang berada dibelakangnya, tentu dari semangat dan motivasinya pun akan berbeda.


Begitulah keluarga bagi kita, hadirnya kadang membuat permasalahan muncul menguji kita, namun ketiadaannya merupakan petaka bagi kita, karena setiap apa yang kita lakukan akan terasa hampa bagi kehidupan kita.
Terasa hampa karena ketiadaan mereka dalam hidup kita.

🌷🌸🌷
Karenanya Sahabat Sholihah, betapa Nikmat Keluarga yang telah Alloh berikan kepada kita semua yang satu ini harus terus kita syukuri,

Walaupun kadang permasalahan muncul, karena berbedanya pendapat atau karakter yang kita miliki satu sama lainnya, berikanlah yang terbaik kepada mereka sebelum mereka benar-benar meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan mereka terlebih dahulu.

Namun sahabat sholihah, betapa banyak manusia saat ini yang begitu besar pengorbanannya semata-mata karena ingin membahagiakan keluarganya, sampai-sampai mereka rela menghalalkan segala cara demi membahagiakan keluarganya. Na'uudzu billaah


Pengorbanan yang dilakukan tidak pernah kenal lelah, segala upaya dilakukan demi keluarganya, namun ternyata mereka lupa bahwa kehidupan di dunia ini begitu singkat, mereka juga lupa bahwa kehidupan di dunia hanya sementara.

Kita merasa bangga di dunia ketika memiliki keluarga yang berprestasi, memiliki jabatan atau kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat, tanpa kita sadari bahwa semuanya akan pergi meninggalkan kita, prestasi, jabatan, kedudukan semuanya akan pergi karena semua itu hanya sekedar titipan saja yang sifatnya sementara.

Dan entah apakah keluarga kita di dunia ini akan tetap bersama-sama dengan kita kelak di Jannah-Nya???
Prestasi, jabatan dan kedudukan yang dibanggakan di dunia apakah akan menjadi penyelamat kelak di persidanga-Nya???

Karenanya seseorang yang sangat mendambakan hadirnya kebahagiaan keluarganya di dunia seharusnya juga menjadi motivasi  untuk bersama-sama dapat meraih kebahagiaan di akhirat kelak.

Namun, bagaimana caranya supaya kita benar-benar dapat mewujudkan memiliki keluarga yang tidak hanya mampu memberikan kebahagiaan di dunia tetapi juga di akhirat?

Islam merupakan ad diin yang mengatur seluruh aspek kehidupan, dengan memberikan petunjuk Al Qur'an dan  Sunnah Rasulullah Muhammad SAW bagaimana interaksi kita dalam keluarga, salah satunya adalah membimbing kita semua bagaimana membangun keluarga yang memiliki visi dan misi hidupnya untuk kebahagiaan dunia dan akhirat dengan senantiasa menjalani kehidupannya bersama Al Qur'an serta bimbingan uswah dan Qudwah Rasulullah Muhammad SAW.

Tidak hanya itu ternyata orang yang menjadikan hidupnya bersama Al Qur'an adalah orang-orang yang terpilih sebagai keluarga Alloh di dunia, Rosulullah SAW bersabda :

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Alloh mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rosulullah?” Rosul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Imam Al-Manawi rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah para penghafal Al-Qur’an yang mengamalkannya, mereka itu adalah kekasih Alloh yang dikhususkan dari kalangan manusia. Mereka dinamakan seperti itu sebagai bentuk penghormatan kepada mereka seperti penamaan Baitullah (rumah Allah).

Imam At-Tirmizi berkata, “Sesungguhnya keutamaan ini berlaku bagi para pembaca yang telah membersihkan hatinya dari sifat lalai dan menghilangkan dosa pada dirinya. Tidak termasuk orang khususnya kecuali bagi orang yang membersihkan dirinya dari dosa yang tampak maupun yang tersembunyi, lalu menghiasi dirinya dengan ketaatan. Maka ketika itu, dia termasuk orang-orang pilihan Alloh.”
(Faidhul Qadir, 3/87)

Tidak cukup hanya sekedar membaca agar bisa menjadi ahli Al-Qur'an. Akan tetapi dia harus mengamalkan dan menghormati hukum-hukumnya, serta berakhlak dengannya.

Tidakkah diantara kita menginginkan menjadi Keluarga Alloh yang terpilih?

Janganlah kita menunda-nundanya, marilah kita kuatkan komitmen kita menjadikan Al Quran sebagai panduan hidup kita semua dalam menjalani setiap episode kehidupan ini, sehingga kita benar-benar layak menjadi keluarga-Nya di dunia dan juga di akhirat. Aamiin

Jadikan keluarga kita semua sebagai washilah untuk menjadi keluarga Alloh di dunia dan di akhirat.

Tidakkah kita merindukan akan bersama-sama yang kita Cintai di dunia dan di akhirat kelak?
Maka sekali lagi janganlah kita menunda-nundanya sebelum semuanya terlambat, mari kita ajak keluarga kita, saudara kita, sahabat kita semua, supaya dapat menjadi bagian mendapatkan keutamaan dengan menjadi Ahlul Qur'an.


Demikian Sahabat Sholihah pemaparan awal untuk materi malam hari ini, supaya materi lebih berkembang, dipersilahkan bagi sahabat yang ingin menambahkan atau menyampaikan pengalamannya dalam membangun kebersamaan dengan keluarga tercintanya.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Evi
1. Dalam keluarga itu yang jadi pemimpin adalah suami, apabila suami kita lalai dalam mengingat Allah bahkan kita  sudah mengingatkan,menegur dengan baik tapi tidak ada tanda-tanda berubah bagaimana kita menyikapinya padahal suami sekaligus ayah akan menjadi contoh baik untuk anak-anaknya?

2. Adakah tips supaya keluarga kita senantiasa dalam naungan dan lindungan Allah?

3. Pertanyaan agak melenceng dari tema,
Apa yang kita lakukan sebagai kakak ipar ketika tahu adik ipar kita bertindak zholim dikarenakan sesuatu masalah dengan ibu mertua sampai menangis dan mengeluarkan sumpah serapah?

Terima kasih jawabannya.

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Evi

1. Benar Ukhti Evi bahwa seorang suami adalah pemimpin dalam keluarga, namun ternyata yang namanya pemimpin juga manusia yang tidak terlepas dari segala kekurangannya, kekurangan pasangan kita tentu kewajiban kita untuk saling mengingatkan, tanda-tanda perubahan tidak menjadi ukuran keberhasilan dalam mengingatkan seseorang, harus terus diingatkan walau kadang kita sudah merasa berusaha maksimal dan jangan lupa berdo'a, karena do'a adalah senjatanya orang yang beriman. Bagaimana caranya berdo'a? Berdo'a berarti meminta kepada Alloh dan Alloh mengajarkan kepada kita.
واستعينوا بالصبر و الصلوة

Dan memintalah pertolongan dengan Sabar dan Shalat.

Insyaa Alloh dengan dua amalan ini semoga Alloh membukakan hati pasangan kita semua. Aamiin

2. Supaya keluarga kita senantiasa dalam naungan dan lindungan Alloh, perbanyaklah Dzikir kepada Alloh, jadikanlah rumah kita tempat beribadah kepada-Nya, bersabarlah dalam menjadi Ahlul Qur'an, keluarga yang senantiasa menjalankan Al Qur'an dalam kehidupan kita, Insyaa Alloh sebagaimana janjiNya, Alloh akan menjadikan kita sebagai keluarga-Nya, kalau sudah menjadi keluarga-Nya Insyaa Alloh kita akan senantiasa berada dalam naungan dan lindungan Alloh SWT.

3. Adik ipar adalah bagian dari keluarga kita, karenanya sampaikanlah nasihat dengan baik, berikanlah empati kepadanya sehingga apa yang kita sampaikan akan di dengarkan olehnya.

Wallohu a'lamu bish showwaab

0⃣2⃣ Ninick
Assalamualaikum ustadz,
 
1. Bagaimana caranya mempertahankan keistiqomahan dalam membaca Al -Qur'an jadi adik saya kadang suka labil kadang seminggu rutin mengaji nanti dua minggu tidak ngaji, jadi naik turun terus kadang shalatnya tepat waktu kadang tidak, jadi kadang dia seperti adik saya yang biasanya kadang seperti orang lain begitu?

2. Lalu apakah boleh dilakukan ruqyah biar hawa hawa negatif yang ada di adik saya bisa pergi begitu ustadz?

🌷Jawab:
Wa'alaykumussalaam Ukhti Ninick

1. Alloh sangat menyukai amalan yang sedikit tapi rutin dilakukan, karenanya sebagai Kakak maka jangan bosan-bosan untuk mengingatkan, apalagi kalau satu rumah. Kalau adiknya perempuan ajak dengan baik-baik karena sesama perempuan biasanya mudah untuk saling memahami satu sama lain. Namun, kalau adiknya laki-laki harus ada peran Ayah atau Kakak laki-laki yang bisa membimbingnya dengan baik.

2. Mengenai Meruqyah, tidak semua sumber malasnya ibadah solusi nya Ruqyah. Khawatir secara psikologis ia merasa sebagai orang yang "sakit" yang harus disembuhkan. Banyaklah mendo'akannya dibantu dengan mengkondisikan lingkungan dengan iklim ibadah yang mendukung. In syaa Alloh, semoga Alloh membukakan keistiqomahan kita dan keluarga kita dalam beribadah kepada-Nya. Aamiin

Wallohu a'lamu bish showwaab

0⃣3⃣ Wati
Ustadz mohon bertanya,
Bagaimana cara menasehati adek yang keras kepala susah diatur. Soalnya saya punya adek yang begitu ustadz, hingga membuat saya marah.
Mohon tipsnya agar saya tidak selalu menegur dengan emosi ustadz, sekian terimakasih.

🌷Jawab:
Wa'alaykumussalaam warohmatullah wabarokaatuh Ukhti Wati,

Karakter setiap orang memang beda-beda, sudah disampaikan di pertanyaan sebelumnya, bahwa penanganan seseorang tergantung oleh siapa dan bagaimana cara penanganannya,

Kalau Adik Ukhti Wati seorang perempuan, seharusnya Ukhti Wati bisa lebih memahami sifat keperempuanannya, sehingga cara menanganinya sesuai dengan pengalaman dan seharusnya bisa diajak bicara dengan baik.
Namun, ketika adiknya laki-laki memang harus ditangani oleh laki-laki lagi, oleh Ayahnya atau kakak laki-laki yang bisa membimbingnya.
Kalau tetap tidak bisa, maka latihlah kita supaya bisa lebih peka atau empati terhadap apa yang sedang dibutuhkannya, ketika seseorang merasa hadirnya kita menjadi bagian dari solusinya maka In syaa Alloh nasihatnya akan mudah diterima. Semoga Alloh memberikan kemudahan dalam menghadapinya.
Aamiin

Wallohu a'lamu bish showwaab

0⃣4⃣ Yulianti
Assalamu'alaikum ustadz
1. Bagaimana dengan seorang yang membaca Al-Qur'an nya masih terbata bata namun dihatinya dia khusyu', apakah mendapat pahala yang sama seperti yang sudah lancar?

2. Dan apakah dia bisa menjadi keluarga Alloh ?

🌷Jawab:
Syukron Ukhti Yulianti
1. In syaa Alloh bagi yang terbata-bata membaca Al Quran ia sudah mendapatkan dua pahala di sisi Alloh, sebagaimana dalam hadits Rasulullah Saw di sampaikan

..... وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
(رواه البخاري ومسلموأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه)

Dari ‘Aisyah ra., Rosulullah saw.bersabda : "...... Dan orang yang terbata-bata membaca Al-Qur’an dan dia bersusah payah (untuk mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.”
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah)

2. Ketika dia bersungguh-sungguh dalam berikhtiar untuk meningkatkan terus kemampuannya, semoga Alloh menjadikannya sebagai keluarga-Nya. Aamiin

Wallohu a'lamu bish showwaab

0⃣5⃣ Saptawati
Suami saya, kalau soal sholat sangat tegas sekali baik sama istri maupun anak-anak.
Hanya saja sholatnya sekali kali jama'ah ke masjid, alasannya beliau selalu membaca hapalan surat suratnya selalu, diwaktu sholat sama ba'da sholat.

Saya selalu ingatkan : apa suami yang sholeh solat di rumah? jawabnya aku mengulang hapalanku saat sholat.

1. Pertanyaannya bagaimana dengan alasan suami saya tersebut ustadz?

🌷Jawab:
Syukron  Ukhti Saptawati
, Semoga suaminya tidak menjadi shalihah...

Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan seorang laki-laki untuk menunaikan shalat berjama'ah di masjid, kecuali ada Udzur Syar'i yang dibenarkan. Seperti sakit atau hujan besar dan lain-lain.

Kalaupun alasannya untuk mengulang hafalan, sampaikan saja kan bisa diulang-ulang juga di masjid. Dengan menjadi Imam di Masjid,

Biasanya kalau seorang laki-laki argumentasinya sudah terbantahkan biasanya In syaa Alloh akan menerimanya dengan baik, tapi tetap dengan melihat adab kepada seorang suami.
Ingatkah kisah Asiah ketika meyakinkan Fir'aun untuk membesarkan Musa kecil pada waktu itu, kenapa Fir'aun yang Diktator bisa menerima nasihat Asiah? Karena mampu meyakinkan argumentasi Fir'aun.

Wallohu a'lamu bish showwaab


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Alhamdulillah, Sahabat Sholihah dipenghujung kajian malam hari ini semoga Alloh SWT memberikan kesempatan yang terbaik kepada kita untuk terus berikhtiar dalam melayakkan diri menjadi Ahlul Qur'an, yang akan menjadi keluarga pilihan Alloh SWT. Aamiin

Mohon maaf apabila dalam penyampaian materi ada kata yang kurang berkenan, terimakasih atas partisipasinya. Semoga Alloh SWT menjadikan kajian pada malam hari ini sebagai amal sholih. Aamiin

 والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar:

Posting Komentar