Sabtu, 23 Juni 2018

MENGHIASI DIRI DENGAN AKHLAK MULIA



OLeh   : Bunda Endria

           💘M a T e R i💘

Alhamdulillah...
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin,

Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya wal mursalin, Nabiyyina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsanin ila yaumiddin.

Asyhadu an laa ilaaha illallahu la syarikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abdu wa rasulullah.

Amma ba’du.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى ...

Marilah kita pada sore hari ini, memperbanyak rasa syukur kepada Allah yang telah melimpahkan banyak sekali karunia kepada kita baik yang kita sadari maupun yang kita tidak sadari.

Penjagaan Allah, kasih dan sayang Allah selalu meliputi diri kita. Bahkan diantara sebagian waktu penjagaanNya tidak kira sadari.
Selain ungkapan syukur yang dalam, hendaknya kita juga memohon ampun kepadaNya, dengan perbanyak istighfar kepada Allah serta bertaubat atas segala dosa dan kesalahan kita. Baik yang kita sadari ataupun tidak.

Sungguh ungkapan syukur dan juga permohonan ampun kepada Allah adalah diantara ahlaq yang utama terhadap Allah.
Namun perlu kita ketahui juga bahwa puncak dari ahlaq kepada Allah adalah mentauhidkanNya ...

Sebagai seorang Muslimah tidaklah cukup jika merasa sudah baik ketika sudah bisa rajin melaksanakan aktivitas ibadah. Karena ibadah tidak hanya fardiyah atau berdimensi pribadi saja.
Ibadah yang saya maksud diatas adalah terkait dengan Akhlaq Mulia. Atau Ahlaqul Karimah.

Seorang Muslimah harus mampu membangun kesholihan diri sendiri dan kesholihan sosial.

Akhlaq merupakan tabiat yang harus seseorang sebagai manifestasi keimanannya kepada Allah yang dengan mengamalkan ajaranNya baik dari Al Qur’an maupun dari Sunnah-sunnah  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم

Inilah dasar dari susunan ahlaq seorang Muslim yang harus dibangun pada dirinya.

Sebelum kita bahas apa hakikat ahlaq dan mengapa kita sebagai seorang muslimah harus berahlaq mulia ...

Berikut saya ingin share beberapa cuplikan kisah yang ‎ان شاء الٌله sudah cukup mengetuk hati kita untuk tergerak bebenah meneladani kemuliaan ahlaq  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dan Sahabat-sahabat beliau yang mulia.

🔹Pertama :
Yakni di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan bahwa seorang Arab Badui menarik mantel Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم hingga pinggiran mantel itu menimbulkan bekas di pundak beliau, kemudian orang itu berkata:

“Hai Muhammad, serahkanlah kepadaku dari harta Allah yang ada padamu!” Beliau menengok ke arah orang itu sambil tersenyum, lalu beliau memerintahkan agar permintaan orang tersebut dipenuhi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kaumnya menyiksa beliau, maka beliau berdo’a : “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

🔹 Kedua :
Cuplikan kisah yang kedua adalah  dari seorang Sahabat Rasulullah yang bernama Uwais al-Qarni.

Saat ia dilempari batu oleh anak-anak kecil, maka dia berkata : “Wahai saudara-saudaraku, jika memang tidak ada pilihan yang lain, maka bolehlah kalian melempari aku, tetapi dengan batu yang lebih kecil, agar betisku tidak berdarah sehingga menghalangiku untuk melaksanakan shalat.”

🔹 Ketiga :
Kisah ketiga adalah kisah Ibrahim bin Ardham keluar ke tengah lembah.

Dari lembah tersebut, dia berjumpa dengan seorang prajurit perang.

Kemudian dia bertanya : ”Dimanakah tempat yang baik?” Maka Ibrahim menunjuk ke arah kuburan. Tentara itu langsung memukul Ibrahim karena geram.

Namun, ketika ada seseorang yang memberi tahu bahwa orang yang dipukulnya itu adalah Ibrahim bin Adham, maka tentara tersebut memeluk tangan dan kaki Ibrahim, karena menyesali perbuatannya.

Lantas apa yang dilakukan oleh Ibrahim.

Ia berkata: “Ketika kepalaku dipukul, aku memohon surga kepada Allah untuk orang ini. Aku tahu bahwa aku diberi pahala karena pukulannya. Aku tidak ingin mendapatkan kebaikan karena orang itu, sedangkan dia mendapatkan akibat yang buruk dariku.”

MasyaAllah...

Demikian indahnya gambaran ahlaq yang mulia itu. Hingga setiap ketika kita mengetahui dari keteladan  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dan juga para sahabat beliau serta para salaf sholih yang dimuliakan Allah.

Tak jarang membuat hati kita begertar dan bahkan sampai menangis.

Lantas apa ibrah semua kisah keteladan akhlaq tersebut ?

Tentu itu semua harus menjadikan kita sebagai ilmu sekaligus sumber motivasi agar kita bisa mencapai keadaan diri yang memiliki akhlaq sebagaimana mereka.

Baik ... itu sekedar muqodimah saja.

InsyaAllah kita akan memasuki pokok bahasan utama.

Bab Ahlaq ...

Akan tetapi karena keterbatasan waktu, mungkin saya hanya akan menyapaikan point-point penting dari bab Ahlaq ini sebagai pengantar pemahaman saja. Karena jika kita harus bahas hingga detail jenis-jenis akhlaq tersebut maka pasti akan memerlukan waktu yang cukup lama.

🔹 Point Pertama :

Yakni perlunya kita sebagai seorang Muslimah, mengetahui apa alasan mengapa kita harus membangun pribadi dengan akhlaq yang mulia?

Karena dengan akhlaq mulia maka diri kita baru akan tergolong sebagai sebaik-baik manusia.

Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم bersabda,

‎إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR. Bukhari)

Sebaik-baik manusia dalam hadist di atas adalah tergantung akhlaqnya.

Jadi Akhlaq merupakan barometer untuk menilai kebaikan diri kita.

Bahkan, Nabi  صلى الله عليه وآله وسلم diutus ke bumi ini pun untuk menyempurnakan akhlak.

Nabi ‎ ‎سبحانه وتعالى diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia, terutama bagi kita hamba Allah yang beriman dan berusaha untuk terus bertaqwa.

Karena itu seharusnya kita terus bersemangat mengembangkan potensi-potensi keshalihan kita dari ilmu yang selalu kita cerap diantaranya adalah dengan terus memperbaiki dan mengembangkan kualitas akhlaq kita untuk menuju kepada Akhlaq yang dimiliki Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم.

Karena sumber rujukan ilmu akhlaq yang mulia adalah Al Qur’an dan As Sunnah.

🔹 Point Kedua :

Yakni masih dalam pembahasan sebab apa kita harus membekali diri kita dengan Akhlaq yang mulia ?

Karena dengan memiliki Akhlaq yang mulia akan menjadi sebab turunnya cinta Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى pada diri kita.

Suatu saat ketika  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ditanya ..

Siapakah diantara mereka hamba-hamba Allah ini yang lebih dicintai  oleh Allah ?
“Rasulullah menjawab, “Yaitu orang yang paling baik akhlak-nya.“
(HR.Tabrani)

🔹 Point Ketiga :

Dengan memiliki Akhlaq mulia maka kita memiliki peluang menjadi orang yang kelak termasuk dekat kedudukannya dengan  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Amir :

“Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda , “ Maukah kalian kuberitahu tentang orang yang paling kucintai dan paling dekat duduknya dengan aku nanti di hari kiamat ? “ Diulanginya perkataan itu dua kali tiga kali. Mereka menjawab : “Baiklah ya Rasulullah, Beliau bersabda , “Yaitu orang yang paling baik Ahlaqnya.” (HR.Ahmad)

🔹 Point Keempat :

Memiliki Akhlaq Mulia juga akan mendapatkan faedah bagi diri kita mendapati timbangan kebaikan yang berat kelak di akhirat.

“Tidak ada sesuatu yang paling berat timbangannya tentang orang mukmin nanti dihari kiamat , selain akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang perbuatannya keji dan rendah , dan sesungguhnya orang yang berakhlak luhur itu akan sampai ke derajat orang yang puasa dan sholat.“ (HR.Ahmad).

Jadi maksudnya adalaf bahwa seorang muslim yang benar sholat dan puasanya tentunya baik dan benar juga akhlaqnya , insyaallah.

Atau orang yang memiliki akhlaq yang mulia maka dia juga berarti sebagai pengamal sholat dan puasa yang benar.

MasyaAllah ...
Jika saja kita bisa seperti ini ya.

🔹 Point Kelima :

Ahlaq merupakan peluang besar bagi manusia untuk menduduki maqom yang tinggi disisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى ; atau jika sebaliknya, menjadi jebakan manusia hingga dirinya tergelincir pada jurang Neraka.

 Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda yang artinya :

“Sesungguhnya manusia dengan akhlaknya yang baik akan bisa mencapai derajat yang tinggi di akhirat dan tempat yang mulia, padahal ia lemah (kurang) dalam amal ibadahnya. Sesunggunya dia dengan akhlaqnya yang jelek itu akan sampai kepada derajat yang paling rendah di Neraka Jahanam.” (HR. Tabrani)

Dan juga sabda  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berikut :

“Sesungguhnya seorang muslim yang terpimpin akan mencapai derajat orang yang ahli puasa yang menegakan ayat-ayat Allah , lantaran akhlak-nya yang baik & wataknya (ahlaqnya) yang mulia.“ (HR.Ahmad)

🔹 Point Keenam :

Dengan Ahlaq Mulia kita akan mendapatkan keberuntungan yang besar...

Sebagaimana  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda :

“Sungguh beruntung orang yang mengikhlaskan hatinya kepada iman , menjadikan hatinya selamat, lidahnya benar, jiwanya tentram dan Akhlak - nya lurus." (HR. Ibnu Hibban)

🔹 Point Ketujuh :

Ahlaq Mulia berpotensi menjadi mesin pelebur dosa dan kesalahan kita. Sebagaimana hadist berikut ini :

“Akhlaq yang baik dapat menghapus kesalahan, bagaikan air yang menghancurkan tanah yang keras. Dan akhlaq yang jahat merusak amal, seperti cuka merusak manisnya madu.“ (HR. Baihaqi).

Dan masih banyak keutamaan-keutamaan dari memiliki akhlaq mulia.
Dengan beberapa point di atas semoga sudah cukup membuka hati kita untuk memberikan perhatian yang serius pada diri kita sendiri terutama dalam masalah AKHLAQ ini.

Kadang kita sebagai manusia tidak terlepas dari suatu kesalahan. Akan tetapi dengan sistem kontrol yang aktif terkait ahlaq ini kita akan menjadi manusia insyaAllah yang termasuk suka membersihkan diri. Yakni membersihkan dari dari suatu kesalahan dengan segera mengganti kesalahan tersebut dengan taubat serta memperbaiki diri, baik terkait dengan diri kita sendiri, dengan sesama kita dan juga dengan Allah ‎سبحانه وتعالى serta dengan  Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم .

Bahkan sebaiknya kita selalu mengaktifkan sistem kontrol akhlaq ini setiap saat dan dimana saja kita berada.

Sehingga setiap kesalahan akan terhapus dan berganti dengan kebaikan, dan yang sudah baik dari diri kita ‎ان شاء الٌله akan bertahan tetap baik.


Demikian kiranya materi kita sore ini. Mohon maaf jika pembahasan mungkin masih jauh dari tuntas.

Setidaknya semoga ada beberapa point yang bisa dicerna dan dijadikan sebagai bahan renungan teman-teman semua.

Billaahi taufiq wal hidayah.
Alhamdulillahi Robbil ‘alamiin.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum,

Jika memang tidak bisa menepati janji karena misal hp rusak apakah termasuk akhlaknya tidak baik atau bagaimana? 

Terima kasih

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Bismillah
Tentu harus dibedakan antara kejahilan seseorang hingga ia berprilaku buruk atau tidak menyenangkan atau merugikan yang diniatkan dengan kondisi yang membuat orang lain tidak nyaman yang tidak diniatkan.

Apabila diantara kita tidak meniatkan mendzalimi orang lain dan berbuat yang tidak semestinya tentu jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jatuhnya adalah musibah.

Musibah yang harus disikapi dengan akhlaq yang baik bagi diri kita dan juga seharusnya orang lain yang mendapat dampak tidak nyaman dari musibah tersebut.

Karena ini adalah ujian, ketetapan Allah yang telah diturunkan untuk menguji hambaNya, siapa diantara kita yang paling baik akhlaqnya dalam menghadapi ujian tersebut.
Buka Al Mulk : 2

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."

 ‎والله أعلم بالصواب


0⃣2⃣ Ruri
Assalamualaikum.
Kita wajib memaafkan orang yang bersalah dan meminta maaf kepada kita tapi terkadang kita tidak bisa melupakan perlakuan orang tersebut kepada kita, apa yang harus dilakukan agar pemberian maaf kita bisa ikhlas.

🌸Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 


 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saya kira banyak hal yang perlu dijelaskan dari pertanyaan ini. Diantaranya :

🔹 Pertama :
Perlunya kita mengimani janji-janji Allah bagi hambaNya yang mau memaafkan saudaranya yang telah benar-benar bersalah. Seperti yang Allah ungkapan dalam surat Ali Imran : 33 - 35

"Bahwa diantara manusia yang Allah janjikan Syurga adalah mereka yang memberi maaf suadaranya yang bersalah karena ingin mengharap ridho Allah."

🔹 Kedua :
Bersabar adalah ibadah hati yang memang tidak mudah dilakukan.

Akan tetapi bukan mustahil bisa menjadi tabiat seseorang muslim jika ia benar-benar memiliki dasar yang kuat untuk mencapainya dan juga kemauan yang tiada putus untuk menjadikan dirinya sebagai seorang penyabar.

Apa dasarnya ?
Yakni dasar iman yang kuat. Sehingga ketika suatu amal sudah didasari atas iman kepada Allah maka pelaksanaannya pasti akan lebih mudah daripada ia mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain (sebagai pengekor saja).

🔹 Ketiga :
Perlunya kita memahami bahwa seorang muslim bagi muslim yang lain hendaknya memberi banyak udzur atau memberi kesempatan saudara kita untuk mengajukan berbagai alasan, sehingga pada ujungnya kita akan  bisa menerima alasannya dan akhirnya kita pun memberi maaf kepadanya.

Inilah seharusnya yang harus kita didik pada diri kita. Toh Allah itu tidak tidur. Allah melihat apa yang kita lakukan yang terbaik untuk saudara kita.

Teguhlah dalam menggapai diridho Allah... karena ini adalah perkara yang akan berimbas pada kebaikan akhirat kita.

InsyaAllah dengan demikian kita akan terbiasa lembut hati kepada saudara kita. Dan akan menerima balasan yang timbangan berat dari sisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

"Akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan  akhirat." (HR.Athabrani)

Ketahuilah bahwa keramahan itu terpuji . Keramah – tamahan itu merupakan buah dari akhlak yang baik . Kebalikan dari keramah tamahan  adalah kata – kata kasar, kotor, kebengisan dan kekejaman.

Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم berkata kepada Aisyah,

“Barang siapa yang diberikan kepada nya keramahan, maka telah diberikan baginya kebaikan dunia dan akhirat. Barang siapa yang diharamkan bagi-nya keramahan , maka telah diharamkan bagi-nya kebaikan dunia dan akhirat.“ (Al Hadits)

Keramahan ini tentunya keramahan termasuk dalam bentuk kemurahan hati, penyabar dan pemaaf. Yang mana kesemua itu seharusnya dilakukan dengan hati yang ikhlas.

Jika tidak ikhlas percuma sayang. Amal kita sudah berat kita lakukan tetapi tidak akan ada nilainya di timbangan amal akhirat nanti.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣3⃣ Serra
Jika untuk bercanda apakah akhlak kita menjadi rusak atau bagaimana? 

Terima kasih.

🌸Jawab:

 ‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bercanda asal tidak mengandung kebohongan dan tidak juga terlalu sering, hanya untuk menghangatkan suasana saja insyaAllah tidak apa. Karena jika terlalu banyak tertawa akan mengeraskan hati.

 ‎والله أعلم بالصواب


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Sungguh indah akhlaq seorang Muslimah ketika dirinya mau tunduk dan patuh kepada SyariatNya. Tidak hanya indah dipandang sesamanya tetapi juga mulia dihadapan Robbnya.

Wahai Muslimah, seriuslah dalam memperbaiki akhlaqmu, karena dunia ini melalaikan. Banyak hal yang membuat manusia lupa terhadap ahlaqnya. Karena itu siagalah dalam setiap perbuatan. Tanyalah hatimu apa akibat suatu tindakan yang akan kau lakukan. Memang diri kita tak sempurna. Seribu kesalahan bisa jadi kita lakukan. Namun tidak ada waktu yang sia-sia jika kita rajin introspeksi diri. Semuanya itu tergantung pada iman. Jika imanmu tidak sekuat besi dan akhlaqmu tidak terpuji.   Bagaimanalah keadaanmu di akhirat nanti.

  ‎والله أعلم

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar