Sabtu, 23 Juni 2018

MEMAHAMI FASE EGOSENTRIS PADA ANAK



OLeh   : Bunda Nurhamida

           💎M a T e R i💎

🌸MEMAHAMI FASE EGOSENTRIS PADA ANAK

✔Apakah Fase Egosentris itu?
◼ Fase Egosentris adalah fase di mana anak menjadikan diri sendiri sebagai titik pusat pemikiran (perbuatan). Dalam memandang segala hal, anak akan berpusat pada diri sendiri dan menilai segalanya dari sudut diri sendiri.

◼ Fase Egosentris terjadi pada rentang 0-6 tahun dan umumnya berada pada usia tengah, seperti usia 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 tahun (penelitian Havighurst).

◼ Pada fase ini juga anak akan melalui periode sensitive ( masa peka) yakni masa-masa dalam perkembangan saat seseorang menjadi sangat responsive pada jenis-jenis pengalaman tertentu.

~ Usia 0-18 bulan: Pertumbuhan Otak mencapai 25%

~ Usia 18 bulan -4 tahun: Pertumbuhan Otak mencapai 50%

~ Usia 4—8 tahun: Pertumbuhan Otak mencapai 80%

~ Usia 8-18 tahun: Pertumbuhan Otak mencapai 100%

Semakin dini usia semakin mudah distimulasi, semakin bertambah usia makin lambat dalam merespon stimulasi.

✔Apa yang bisa dibaca dari grafik perkembangan tadi?
◼Setiap anak yang telah dibekali oleh Allah satu trilyun sel otak dengan kecepatan perkembangan yang sangat cepat dan luar biasa, akan mengalami masa-masa yang penting dan kritis yang akan mempengaruhi pembentukan karakter dan kepribadian anak kelak saat dewasa.

◼Fase Egosentris adalah fase yang menandai proses perubahan cara anak dalam memandang dirinya terhadap lingkungannya, baik terkait ranah afeksi, kognisi, dan psikomotor.

◼Pada rentang waktu 0-6 tahun yang juga ditandai dengan adanya masa peka, maka orang tua harus mempersiapkan diri dengan bekal ilmu pengasuhan anak yang cukup, utamanya yangberlandaskan tuntunan agama yang dianut. Dalam hal ini, sebagai muslim,kita mendapatkan bimbingan dan contoh yang sangat lengkap dan sempurna dari Sumber teladan kita Rasulullah SAW.

◼Apabila pada masa 0-6 tahun ini, fase egosentrisnya tidak dikelola dengan baik, maka akanmmempengaruhi perkembangan tiga ranah tadi, afektif, kognitif, dan psikomotoriknya.

◼Diantaranya perilaku mementingkan diri sendiri, tidak toleran, merendahkan orang lain, rendah diri, temperamental, tidak dapat mengambil keputusasn, mudah menyerah, dsbnya akan mudah ditemui pada mereka yang masa egosentrinya tidak dikelola dengan benar.

✔Apa yang terjadi pada saat Fase Egosentris?
◼Aspek Kognitif.

◼Pernahkah Bunda mengalami bertengkar dengan balitanya terkait gambar kucing? Dalam pandangan bunda, kucing itu berkaki empat, berbulu dan berekor. Tapi ananda menggambarnya seperti gambar ular berkaki tanpa ekor. Bunda katakan itu itu ular….nanda bilang,ini kucing. Apapun yang dikatakan ibunya, nanda tetap bertahan ituadalah kucing menurut pikirannya.

◼Pernahkan Bunda mencoba eksperimen berikut: Ambil dua batang pensil yang sama panjangnya. Lalu tunjukkan pada nanda, tanyakan, apakah pensilnya sama panjang ? Nanda pasti menjawab, iya. Lalu geserlah salah satu pensil ke arah kanan sehingga tidak lagi sejajar.

◼Tanyakan kembali, apakah pensilnya sama panjang? Nanda aka menggelengn.Lalu tanyakan, kalau begitu apa yang kamu lihat? Nanda akan menunjuk dan mengatakan pensil yang digeser lebih panjang. Percobaan lain bisa dengan menggunakan dua gelas air mineral, yang satu ditumpahkanke dalam mangkok. Anak akanmengatakan air dalam mangkok lebih banyak dari air yang ada dalam gelas. Mengapa demikian? Berdasarkan penelitian Piaget, anak melihat objekdari sudut pandangnya yang terbatas. Jarak pandangnya sangat pendek sehingga tidak bisa melihat objek secara utuh. Itulah sebabnya orang tua seringkali bertengakra dengan anak terkait perbedaan cara pandang dan keinginan. Orangtua seringkalli terjebak dalam memahami cara berpikir balita yang disamakan dengan cara berpikir orang dewasa.

✔Temuan di lapangan terkait Fase Egosentris
◼Bahasa: Anak usia 2,5 - 3,5 tahun kesulitan dalam menyampaikan ide atau keinginannya dengan menggunakan kalimat sederhana.

◼Nilai Moral: Anak usia 4 – 5,5 tahun tidak memahami dasar-dasar perilaku yang santun: memotong pembicaraan, memanggil guru dengan eh atau dengan menarik baju/jilbab, menyipratkan air ke muka guru atau teman, tidak mengetahui batasan mana boleh dan tidak boleh, mengambil makanan teman, mengejek teman, berbicara tidak pantas, menyerobot.

◼Nilai Agama: Anak usia 4 – 5,5 tahun sulit mengulang doa dan surat pendek

✔Apa yang terjadi pada saat Fase Egosentris?
◼Ranah Afektif

◼Selama masa awal kanak-kanak, emosi sangat kuat. Pada masa ini merupakan masa ketidakseimbangan, anak mudah meledak-ledak emosinya sehingga sering disebut mengalami temper tantrum sehingga  sulit diarahkan.

◼Sebab ledakan emosi bermacam macam seperti: amarah karena dilarang bermain atau harus berbagi, atau sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang.

◼Ranah Psikomotorik

◼Perkembangan fisik anak pada masa ini lebih lambat ketika masa bayi. Fisik mulai proporsional sehinga memudahkannya melakukan berbagai gerakan yang dapat melatih keterampilan tubuhnya.

◼Pada masa ini merupakan masa yang paling tepat untuk menstimulasi keterampilan tertentu.Mengapa? Karena pada masa ini, anak sering melakukan sesuatu berulang-ulang hingga mereka trampil, anak pada usia ini cenderung pemberani, tidak memiliki rasa takut mengalami sakit atau diejek teman,  dan anak pada usia muda ini mudah dan cepat belajar karena memiliki tubuh yang sangat lentur,memiliki keterampilan yang masih sedikit sehingga ketika ia belajar keterampilan yang baru, tidak mempengaruhi keterampilan yang sudah dikuasai sebelumnya.

◼Keterampilan yang bisa distimulasi adalah jenis keterampilan fisik dan motoric yang berdekatan dengan pemenuhan kebutuhan dirinya. Seperti berjalan dengan seimbang, dapat mengendalikan diri saat berlari, melempar-menangkap, dan menendang bola terarah, bisa menaiki an menuruni tangga dan mengkoordinasikan kepala, tangan dan kaki secara luwes.

◼Keterampilan motoric halus meliputi kemampuan makan dan minum menggunakan sendok dan gelas tanpa tumpah, membuka dan menutup retsleting, mengancing, meremas, menjumput, meronce, membuka dan menutup tutup botol, dan semua yang terkait keterampilan hidup.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

 0⃣1⃣Bund Ati
Ustadzah kalau anak suka sembunyi jika berbuat salah, dan bikin orang tua kebingungan nyari, bagaiimana solusinya ustadzah! Padahal kami tidak bermaksud memarahinya.
Maaf, melenceng dari materi.

🌷Jawab:
Harus dicari dulu penyebab anak ini bersikap demikian. Pernahkah satu kali saat ia berbuat salah, salah satu dari orang tuanya memarahinya dengan keras sehingga membuatnya ketakutan?

Jika demikian, boleh jadi itu sangat membekas di hatinya dan perlu waktu dan pendekatan tertentu untuk membuat anak meyakini bahwa saat ia berbuat salah tidak akan diperlakukan serupa lagi.

 Lakukan dialog dengan anak saat santai, atau ajak jalan berdua, ngobrol tentang hal-hal yang disukai anak, lalu selipkan pertanyaan, mengapa nanda memiliki kebiasaan bersembunyi saat berbuat salah.

 Jika anak menjawabnya, maka penanganan bisa dilanjutkan berdasarkan jawabannya.

0⃣2⃣ Lala
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bunda, bagaimna cara menghadapi anak dalam fase egosentris ini,? Karena kebetulan anak saya berusia 3,5 tahun dan sedang mengalami fase ini!

🌷Jawab:
Kenali ciri-ciri tadi yang saya share ya Mbak. Lalu coba cocokkan dengan nanda. Setelah itu, buat aturan yang disepakati ayah dan ibu terkait perilaku yang boleh dan tidak boleh. Ini penting untuk memberi batasan pada anak saat ia sedang meledak-ledak emosinya.

Misal, buatlah peraturan jadwal makan, jadwal mandi, tidur siang, nonto tv ( hanya film yang baik dan diizinkan untuk umur balita, durasi dalam satu hari hanya 1 jam saja termasuk penggunaan gadget).

Jadwal ini yang akan membatasi perilaku anak yang semaunya. Peraturan dilengkapi ganjaran dan hukuman. Jika patuh, anak akan mendapatkan haknya jika tidak patuh maka akan kehilangan haknya. Maka pikirkanlah jenis sanksi atau hukuman yang relevan dengan jenis kesalahan.

 Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah konsistensi dalam penerapan peraturan. Jika tidak konsisten, jangan salahkan jika anak akhirnya menjadi anak yang mudah melanggar aturan, tidak menghormati orang tua, dan perilaku tantrumnya tidak bisa dikendalikan.

Contoh penerapan aturan dengan sanksi:

Sudah jam 12, persiapan untuk makan siang.
Anak tidak boleh diberi snack atau buah dua  jam sebelum jam 12.  Mengapa demikian? Jika anak makan snack satu jam sebelum jam makan, perutnya masih kenyang, maka jadwal makan siang akan berantakan. Anak menolak, lalu ibu memaksa karena memang sudah jadwalnya. Ini bisa jadi pemicu anak tantrum. Mengapa? Ia marah karena masih kenyang kok disuruh makan siang. Lalu ibu jadi kesal karena merasa anak akan menjadi sakit kalau tidak makan siang, sehingga ia memaksa anak tetap makan. Yang terjadi, ibu yang marah dan tidak sabar berhadapan dengan anak yang marah karena merasa dipaksa.

Nah...para ibu. Kenalilah penyebab tantrumnya ya. Jangan-jangan bukan salah anak, tapi salah kita dalam mengelola anak.

0⃣3⃣ EVi
1. Saya mempunyai anak kembar sepasang. Dua-duanya mempunyai sifat egosentris yang berbeda-beda, bagaimana cara saya sebagai ibunya menyikapi perbedaan sifat mereka agar mereka tidak merasa dibedakan?

2. Apakah sifat egosentris anak bisa lenyap seiring perkembangan usia dan karakter anak?
Terimakasih jawabannya.

🌷Jawab:
1. Perbedaan karakter dan jenis kelamin akan mempengaruhi pola perilaku anak pada fase egosentris. Namun umumnya sama.isinya temper tantrum.

Bersikap adil adalah cara terbaik. Kenali penyebab masalah atau  keributan yang terjadi pada keduanya. Tanya keduanya tentang masalah yang sedang merek ributkan, jika tahu siapa yang salah, maka tengahi mereka. Jangan berpihak ya. Kadangkala anak yang menangis saat keributan terjadi belum tentu sebagai korban, tapi boleh jadi dia yang jadi sebab keributan tapi ia tidak mampu mengendalikan emosinya hingga ia tumpahkan dalam bentuk tangisan.

Pada kesempatan lain saat keduanya rukun selalu katakan bahwa bunda sayang keduanya. Keduanya sama istimewanya. Jika nanda mulai protes, misalnya bilang: bunda bohong. Bunda lebbh sayang abang daripada adik, tanyakan segera mengapa si adik berkata begitu? Telusuri, jika memang benar, maka segeralah perbaiki pendekatan tersebut, minta maaflah dan berjanji akan  adil.

2. Masa egosentris akan hilang ketika anak memasuki masa usia sekolah, 7 th ke atas.

0⃣4⃣ Winda
1. Bunda, anak saya yang pertama umur 32 bulan,  susah untuk berbagi makanan ataupun mainan dengan adiknya padahal sudah sering di kasih tahu.
bagaimana caranya agar dia mau berbagi?

2. Bagaimana mengatasi anak tantrum?

Jazakillah khairan.

🌷Jawab:
Jawaban untuk nomor 1 dan 2 ya...

Anak usia 32 bulan memang sedang masa egosentris menuju usia genap. Pada usia ini perilaku ananda sangat sulit, apa-apa maunya dituruti, tidak mau berbagi, mudah marah, dan lebih senang main sendiri.
Jika nanda tidak mau berbagi, langkah yang bisa dilakukan adalah:

1) Bunda katakan pada nanda, Nak, kamu belajar berbagi ya. Kue ini kamu bagi separuh untuk adik. Walau kamu marah,  Ibu tetap akan membagi kue ini dengan adikmu.

2) Jika nanda berteriak tidak mau dan menyembunyikan kue dalam genggamannya, ambil pergelangan tangan anak, lalu perlahan lepasnya kue dari genggamannya. Anak pasti akan mempertahankan. Tenaganya akan kuat, tetapi Bunda pasti lebih kuat tenaganya.  Namun dalam konteks ini, kita paksa anak untuk berbagi. Harus dipaksa. Karena memang pada usia egosentris tingkat kooperasi anak sangat rendah.

3) Setelah berhasil mengambil, bagilah menjadi sama besarnya dan berikan pada adiknya separuh, kakak separuh.
Biasanya si kakak akan menangis meraung-raung, melempar kembali kue yang diberikan, dan berusaha merebut kue yang sudahh dibagikan ke adik.
Dalam kondisi seperti ini tetap bersikap tenang. Angkat si kakak lalu dudukkan di tempat aman. Katakan pada nanda: Ibu tidak senang kamu bersikap pelit pada adik, Ibu juga tidak senang kamu melempar kue. Ibu juga tidak senang karena kamu tidak patuh pada aturan ibu. Sekarang karena kamu sudah bersikap tidak sopan dan tidak patuh, kamu duduk di sini dan tidak mendapatkan kue yang sudah kamu lempar.

Biasanya anak tetap akan menangis atau berteriak. Jika ia memukul Bunda cepat pegang tangannya agar ia tidak memukul ulang. Cegah anak menyakiti Bunda. Seringkali para ibu membiarkan perilaku marah anak ini walau sudah menjambak rambut ibunya, memukul, menendang, merengut kaca mata, bahkan meludahi. Perilaku marah ini harus dikendalikan.

Caranya, pegang tangannya, kunci tubuh anak dalam pelukan Bunda sehingga tidak memungkinkan ia melakukan gerakan yang menyakiti ibunya.

4) Lakukan cara ini setiap kali anak tantrum. Berikan sanksi dan konsisten dengan sanksi yang sudah diberikan.
Biasanya anak menangis seperti itu paling lama 1 jam. Setelah itu ia akan lemas, dan tertidur atau menyerah dengan aturan kita.

5) Jika anak sudah tenang, peluklah dengan kasih sayang, mengulang ucapan saat langkah ketiga: Ibu sayang kamu, apa yang ibu lakukan karena ibu menyayangi kamu. Ibu tidak ingin kamu menjadi anak yang pemarah, tidak suka berbagi, dan bersikap durhaka pada ibu.

Sekarang, kamu minta maaf pada ibu karena sikapmu tadi. Minta maaf pada adik. Lalu ambillah bagian kuemu, makanlah.
Kue dapat diberikan setelah anak memperlihatkan perbaikan sikap ya Bun.

6) Lakukan secara konsisten selama satu bulan (dan seterusnya ya Bun), insyaallah akan ada perbaikan perilaku. Anak akan berhenti berperilaku tantrum karena ia tahu, meski ia mengamuk, perilakunya tidak menghasilkan apa-apa.

0⃣5⃣ Novida
Apa saja tips mendampingi anak pada fase egosentris bund?

🌷Jawab:
Jawabannya sama dengan No 0⃣4⃣ ya...

Itu teknik menghadapi anak usia egosentris.
Prinsipnya:
1. Ada aturan main dalam keluarga yang dipatuhi bersama dan berdasarkan kesepakatan bersama. Lakukan diskusi keluarga secara berkala terkait pembuatan aturan.

2. Tetapkan ganjaran untuk anak yang patuh dan sanksi jika anak melanggar.

3. Lakukan dengan konsisten. Meski ayah dan ibu, harus patuh pada aturan dan menjadi contoh.

4. Lakukan evaluasi setelah satu bulan dan input dari evaluasi dapat digunakan untuk menyempurnakan aturan selanjutnya.

0⃣6⃣Mei
Saya punya dua anak, putri 5,10 dan putra 3,2.
Saat ini mereka sedang mengalami masa egosentris.
1. Bagaimana sikap yang harus lakukan untuk menghadapi kedua anak saya ketika berada dalam masa tersebut?

2. Jika kakak memiliki sesuatu, seringkali adik merebutnya, lebih baik apa yang saya lakukan?

🌷Jawab:
1. Tips untuk sikap ibu dan ayah dapat dilihat di jawaban no 0⃣4⃣ ya.
Bersikap tegas, adil, tenang, disiplin dan konsisten, menjadi kunci dalam mengelola masa egosentris ini.

Tambah pengetahuan orang tua tentang pola pengasuhan anak Islami.

Seringkali pengelolaan masa egosentris tidak berhasil karena orang tua bersikap tidak adil dan konsisten sehingga anak menganggap orang tua hanya bermain main dengan peraturan. Kalau sudah seperti ini, orang tua sendiri yang akan kesulitan dalam mengendalikan perilaku anak.

Bersabar dalam menghadapi perilaku tidak menyenangkan anak. Saat tantrum, anak cenderung bersikap agresif. Orang tua seringkali tidak tahan denga perilaku ini seperti menangis meraung raung, melempar barang, memukul dan menendang, atau bahkan mencelakai diri sendiri  denga membenturkan kepala ke tembok berulang-ulang, atau membantingkan tubuhnya ke lantai.
Seringkali orang tua akhirnya menyerah dan akhirnya memenuhi keinginan anak.

2. Bersikap adil pada keduanya dan tegas pada adik sambil mengajarkan cara meminjam mainan dari kakak yang dibenarkan. Pada situasi ini kita mengajarkan anak adab meminta izin. Lalu minta maaf pada kakak.

Pastikan dahulu siapa yang membuat masalah, tegurlah denga tegas bahwa sikap tersebut tidak dibenarkan dan tidak disukai ibu dan Allah (memasukkan unsur tauhid).
Minta anak memperbaiki perilakunya dengan mengembalikan mainan yang direbut dan meminta maaf.

0⃣7⃣ Ummu Hafshoh
Anak saya umur 3,5 tahun kalau ngomong itu kalau belum dijawab belum mau berhenti misal: mbah maem mbah maem mbah maem seperti itu kalau udah dijawab iya itu baru dieam. Nah susahnya kalau pas ada tamu anak sering seperti itu bund cara bijak menyikapi bagaimana ya?

2. Anak saya kalau buat kesalahan sering melarikan diri  misalnya numpahin gelas, bukan dikembalikan lagi tapi seperti pura -pura tidak tahu menghindar atau melarikan diri. Apakah anak seusia itu memang seperti itu bund?

🌷Jawab:
1. Perilaku seperti ini memang umum terjadi pada anak usia egosentris. Itu cara anak untuk bisa terpenuhi keinginannya.

Coba ditelusuri mengapa anak berperilaku demikian?
Apakah ada satu sikap di keluarga yang sering mengabaikan keinginannya?
Apakah ada kebiasaan yang tanpa disadari membentuk ananda berperilaku demikian? (Biasanya anak menemukan cara itu sangat efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkannya setelah beberapa kali kejadian).

Jika ingin menghentikan perilaku tersebut, maka perlu didukung oleh semua anggota keluarga, yakni memunculkan kebiasaan baru, saling memberi perhatian, tidak berlama-lama dalam memenuhi kebutuhan anak yang dasar, memperbaiki pola komunikasi dengan anak, membuat aturan baru di rumah yang disepakati dan dipatuhi semua anggota keluarga.

Hindari satu keadaan ayah dan ibu melarang tapi ada anggota keluarga lain yang pada saat yang sama mengizinkan. Ini boleh jadi salah satu sebab anak berperilaku tadi, bicara hal yang sama berulang-ulang. Polanya sama: ananda tahu, orang tua akan bosan dan merasa bising dengan permintaannya sehingga lalu dipenuhi.

Tanamkan pada anak, bahwa ia cukup satu kali mengatakan karena ayah dan ibu atau mbah mengerti. Jika terus diulang, misal mengatakan hal serupa lebih dari 3 x maka justru tidak akan dipenuhi.

Lakukan latihan ini selama satu bulan. Syaratnya konsisten ya.

Jika terjadi di depan tamu, minta izin pdada tamu untuk pamit sebentar sambil mengajak anak ke ruangan lain di rumah, katakan pada ananda bahwa ibu terganggu dengan sikapnya. Jadi berhenti bersikap merengek di depan tamu karena itu tidak sopan. Jika ananda mau sesuatu cukup satu kali bicara, jika ibu bilang nanti setelah tamu pulang, maka ananda harus belajar bersabar menunggu sampai tamu pulang. Berikan ananda aktivitas yang dapat mengasyikkannya beberapa saat agar ia tidak fokus pada keinginannya dan perasaan diabaikan karena ibu sedang menerima tamu.
Jika tamu sudah pulang, maka jangan lupa penuhi segera janjinya agar anak belajar, ternyata ketika aku bersikap sopan, ibu akan memenuhi keinginannya.

Jangan lupa iringi semuanya denga doa agar ananda lebih mudah menerima nasihat.

2. Perilaku melarikan diri dari tanggung jawab memang biasa terjadi pada anak usia dini. Bukan ia tidak mau bertanggung jawab melainkan memang anak belum tahu harus bersikap bagaimana jika menghadapi situasi tertentu. Tugas kita adalah mengajari dan membentuk perilaku yang baik.

Jika terjadi anak menumpahkan air (contoh saja, bisa apapun kejadiannya), maka segeralah ibu meminta anak untuk merapikannya. Jika gelasnya kaca sehingga pecahannya berhamburan, pastikan yang membersihkan harus orang dewasa. Saat kejadian, minta anak untuk tetap duduk dekat ibu yang membereskan kepingan gelas, sambil katakan: Lihat, karena adek tidak hati-hati, gelas ini jadi pecah. Coba kalau keinjak, bisa luka dan kaki adek sakit. Apa adek mau?
Sekarang ibu yang merapikan, karena ibu khawatir adek terluka, nanti kalau sudah lebih besar, adek yang harus merapikannya.

Jadikan situasi ini menjadi dialog membangun kesadaran anak bahwa ia harus hati-hati saat minum memakai gelas kaca.

Namun jika menggunakan gelas plastik, yang harus dilakukan adalah, mengajak anak untuk mengelap tumpahan air. Lakukan bersama ya Bun, hindari perilaku memerintah tanpa membantunya mencontohkan cara membersihkan tumpahan air dan menyimpan gelas plastiknya. Jadi beri tugas ananda sesuai kemampuannya. Ambilkan lap dan contohkan cara melapnya lalu minta ananda meneruskan.

Jika kabur, segera ajak anak kembali dan jangan izinkan anak untuk melakukan apapun kecuali sesudah mengeringkan lantai dari tumpahan air.

0⃣8⃣ Saptawati
Kebetulan saya baru mempunyai cucu, alhamdulillah baru berusia 10 bln, dah mulai belajar jalan, sangat aktif sekali, turun naik tangga, tempat tidur, saya selalu menyetel speker Al Qur'an, dan terkadang juga lagu-lagu islam.
Yang ingin saya tanyakan kira-kira pada usia berapa, untuk mengetahui ayat-ayat tersebut di tangkapnya, sia-siakah kalau tercampur hapalan dan lagu-lagu tersebut. Cucu saya perempuan.

Atau bagai mana cara memperdengarkannya?

Jazakillah khoir bund.

🌷Jawab:
Alhamdulillah sudah punya cucu ya Oma Sapta, semoga saya bisa segera menyusul.

Memperdengarkan murottal sangat baik untuk anak sejak dalam kandungan. Baik sekali jika cucu diperdengarkan setiap hari dengan bacaan Al Qur'an.
Fase belajar dengan mendengarkan pada anak usia dini berlangsung paling pesat dari usia 0-24 bln. Pada usia tersebut, anak sedang menyimpan informasi dalam memorinya yang akan ia panggil kembali saat anak mulai diajarkan menghapal dia dan surat pendek, yaitu saat anak sudah mulai bisa bicara.

Pada usia 2-6 thn juga tetap ada fase belajar anak melalui mendengarkan, namun tidak dalam porsi besar karena anak sudah mulai bereksplorasi dengan tubuhnya dan lingkungan.

Tidak masalah memperdengarkan lagu lagu Islam pada cucu Oma. Namun porsinya tidak lebih besar dari Al Qur'an. Secukupnya saja, karena kelak saat ia besar, tidak semua musik yang boleh ia dengar atau ia sukai.

0⃣9⃣ Ririn
Bunda, dimisalkan kita suruh anak kita mengaji dan menghafal Al Qur'an. Lalu dikasih imbalan mungkin, misalnya kalau hafal surah-surah juz 30 di kasih sepeda. Apa itu boleh?
Sementara saya juga pernah dengar jangan memberi hadiah apapun, ajari anak tentang ketulusan membaca dan menghafal Al Qur'an uran. Atau menurut ustadzah bagaimana? Maaf diluar topik.

🌷Jawab:
Setiap guru memiliki metoda dan pendapat tentang hal ini. Sah-sah saja karena pastinya mereka memiliki dasar pemikiran masing-masing.

Jika Bunda ingin ananda dapat menghapal juz 30, dan memberi hadiah pada ananda atas jerih payahnya, boleh saja. Namun, pada saat ananda sedang praktik menghapal, jangan sepedanya yavg sering disebut melainkan penekanan pada niat berbakti pada orang tua. Jika ananda dapat menghapal juz 30, ananda sudah termasuk golongan anak yang berbakti karena memenuhi harapan orang tua, Allah pasti sayang dan anak berbakti jaminannya surga. Karena ridha Allah sidah didapatkan dari ridha orang tuanya.

Dengan kalimat yang baik ini, insyaallah akan membentuk pola pikir anak bahwa menghapal Al Qur'an itu bagian dari berbakti pada orang tua.

Pada saat yang lain, ceritakan juga keutamaan para penghapal Al Qur'an, bagaimana kelak di akhirat, para penghapal Al Qur'an akan memahkotai orang tuanya denga mahkota cahaya. Juga kisah-kisah para hafizh lainnya yang dapat memotivasi anak.

Pemberian hadiah hanyalah satu usaha riil saja, karena anak pada usia dini tahapan berpikirnya masih konkrit. Penjelasan di atas sifatnya masih abstrak bagi anak, namun tetap harus diberikan untuk memberikan dasar pola berpikir tentang menghapal Al Qur'an. Hadiah (sepeda) adalah ganjaran yang paling dipahami anak sesuai dengan kemampuan berpikirnya.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Masa egosentris adalah masa penting bagi anak untuk mendapatkan gambaran cara mengendalikan diri terkait emosi dan perilaku. Pada masa ini anak belajar aturan yang harus dipatuhi dan resiko jika melanggar aturan. Juga belajar mempertahankan keinginan sebagai dasar kemampuan mempertahankan argumen saat ia tumbuh besar.

Sebagai orang tua, kita wajib berhati-hati dalam mengelola masa ini. Jika tidak sesuai makan akan mempengaruhi kemampuan anak dalam merespon lingkungannya di masa datang. Membuat peraturan yang disepakati dan dipatuhi bersama dapat membantu orang tua dalam mengelola masa ini. Bersikap adil dan konsisten adalah kunci keberhasilan dalam mendidik perilaku anak. Jangan lupa untuk selalu berdoa memohon pertolongan Allah agar anak senantiasa mudah menerima nasihat yang baik.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar