Sabtu, 23 Juni 2018

OSTEOPOROSIS



OLeh   : dr. Lilis Kurniah Rahmawati, M.A.R.S

         💎M a T e R i💎

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillah saya bisa mampir ke room yang insyaallah diridhoi oleh Allah
Yang saya sayangi seluruh keluarga Room Class Lansia.


🌷🌸🌷
🍓OSTEOPOROSIS

🔷Pengertian Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak.

🔷Penderita Osteoporosis di Indonesia

Di Indonesia penderita osteoporosis :
~ 23 persen wanita berusia 50-80 tahun
~ 53 persen wanita berusia 70-80 tahun

(berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2006)

Risiko wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan risiko pada pria.

🔷Apa Saja Gejala Osteoporosis?

Umumnya tidak ada tanda-tanda terjadinya osteoporosis di awal masa menurunnya kepadatan tulang.
Namun beberapa kondisi berikut dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis, antara lain sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, lebih sering mengalami cedera atau keretakan tulang.

Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan biasanya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau tulang pangkal paha.

🔷Faktor Risiko Berkembangnya Osteoporosis

Tulang Anda terus beregenerasi dari waktu ke waktu. Ini berarti tulang yang telah rapuh akan terganti dengan tulang baru. Saat masih kanak-kanak, tulang kita tumbuh dan mampu memperbarui diri dengan cepat.

Pada rentang usia 16-18 tahun, tulang perlahan-lahan akan berhenti tumbuh, sementara massa tulang akan terus bertambah hingga usia akhir 20-an. Namun proses ini melambat seiring dengan pertambahan usia manusia. Secara perlahan, kepadatan tulang akan makin berkurang dan proses ini dimulai sekitar umur 35 tahun.

Di Indonesia, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah pengidap osteoporosis di Indonesia.

Selain usia tua, berikut ini adalah beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya osteoporosis :

1. Adanya riwayat penyakit dalam anggota keluarga yang mengidap osteoporosis.

2. Sering mengonsumsi minuman keras dan merokok.

3. Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti  kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).

4. Malabsorpsi (ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan).

5. Pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang memengaruhi kekuatan tulang atau kadar hormon, seperti konsumsi prednisolon berkepanjangan.

6. Kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, seperti rheumatoid arthritis, penyakit paru obstruktif kronis atau COPD (chronic obstructive pulmonary disease), dan lain-lain.

🔷Mengurangi Risiko Terkena Osteoporosis

Semua orang dapat menjaga tulang mereka tetap sehat dan mengurangi risiko mengidap osteoporosis. Anda bisa mulai dengan menerapkan pola makan sehat disertai dengan melakukan olahraga secara teratur. Perbanyak pilihan makanan yang kaya akan kandungan vitamin D dan kalsium. Mulailah kurangi merokok hingga benar-benar bisa menghindari sepenuhnya dan kurangi mengonsumsi minuman keras.

🔷Mencegah Keretakan Tulang

Pengidap osteoporosis umumnya disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan demi mencegah keretakan tulang.

Bagi Anda yang telah didiagnosis mengidap osteoporosis, penting untuk menjaga diri agar tidak mengalami cedera atau mengalami keretakan tulang. Pengidap yang telah lanjut usia disarankan untuk menjalani pemeriksaan penglihatan dan pendengaran secara teratur. Ciptakan rumah dan lingkungan yang aman dengan memindahkan perabot yang membuat Anda berisiko untuk jatuh, terantuk, atau terbentur.

🔷Gejala Osteoporosis

Osteoporosis terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun tanpa diiringi gejala yang jelas. Kondisi ini biasanya baru terdeteksi setelah seseorang mengalami keretakan tulang.
Dengan osteoporosis, tulang menjadi keropos dan rentan untuk retak akibat berkurangnya kepadatan tulang.

Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terjadi keretakan tulang. Jika Anda merasakan sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang, ini bisa saja gejala osteoporosis.

Gejala osteoporosis yang dapat terlihat jelas adalah postur punggung bungkuk yang sering terlihat pada orang lanjut usia. Postur ini terjadi karena pengeroposan pada tulang belakang yang membuat tulang punggung sulit untuk menahan berat tubuh.

Cedera yang umum terjadi pada penderita osteoporosis adalah keretakan pada tulang punggung, tulang pangkal paha, dan pergelangan tangan.

Keretakan tulang pada orang lanjut usia bisa menjadi masalah serius, tergantung pada bagian tubuh manakah keretakan tersebut terjadi. Misalnya dalam kasus keretakan tulang pangkal paha, kebebasan bergerak bisa terhambat dan bahkan bisa berujung pada kelumpuhan permanen. Dalam kasus osteoporosis yang parah, batuk atau bersin ringan saja dapat menyebabkan keretakan pada tulang rusuk atau salah satu bagian dari tulang belakang.

🔷Penyebab Osteoporosis

Saat muda, tulang manusia beregenerasi dengan cepat serta berada dalam kondisi paling padat dan kuat. Namun seiring pertambahan usia, tulang lama tidak segera tergantikan dengan tulang baru dan tidak lagi bertumbuh. Hal ini membuat tulang secara perlahan menjadi lebih rapuh dari waktu ke waktu. Makin tua, kepadatan tulang Anda menjadi makin berkurang. Tulang menjadi melemah, keropos, dan lebih rentan retak.

🔷Penyebab Osteoporosis berdasarkan Jenis Kelamin

Perubahan kadar hormon dapat memengaruhi kepadatan tulang. Pada wanita, hormon estrogen dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Namun yang terjadi setelah menopause adalah penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang turut mengakibatkan penurunan kepadatan tulang secara drastis. Ini mengakibatkan wanita lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan pria, terutama jika memiliki kondisi berikut ini:

◼Tidak mengalami siklus menstruasi dalam waktu lama (lebih dari enam bulan)
◼Mengalami menopause dini (sebelum usia 45).
◼Menjalani histerektomi (operasi pengangkatan rahim) sebelum usia 45, terutama jika kedua ovarium juga diangkat.

Pengaruh hormon pada osteoporosis yang diidap pria tidak sesignifikan pada wanita. Meski demikian, diperkirakan tetap ada hubungan antara osteoporosis dengan hormon testosteron yang membantu menjaga tulang tetap kuat. Hal ini diindikasikan oleh risiko osteoporosis yang meningkat pada pria dengan kadar testosteron rendah walaupun pria terus memproduksi hormon testosteron hingga usia tua.

Dalam setengah kasus penderita pria, penyebab osteoporosis tidak diketahui dengan pasti sedangkan setengahnya bisa disebabkan oleh:

◼Mengonsumsi minuman keras berlebihan.
◼Konsumsi obat-obatan seperti glukokortikoid atau obat-obatan steroid selama lebih dari tiga bulan.
◼Kondisi yang menyebabkan kadar testosteron lebih rendah dari kadar normal (hipogonadisme).
◼Penyakit Kelenjar yang Dapat Memicu Osteoporosis.

Proses regenerasi tulang dipengaruhi oleh banyak hormon, maka jika Anda mengidap gangguan pada kelenjar penghasil hormon, Anda dapat lebih berisiko mengalami osteoporosis.

Berikut beberapa penyakit kelenjar yang dapat memicu osteoporosis:

~ Gangguan kelenjar adrenal, seperti sindrom Cushing.
~ Gangguan kelenjar pituitari.
~ Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
~ Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme).
~ Berkurangnya kadar hormon seks (estrogen dan testosteron).

🔷Faktor Penyebab Meningkatnya Risiko Osteoporosis

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya osteoporosis dan keretakan tulang :

◼Penderita gangguan makanan seperti anoreksia dan bulimia.
◼Konsumsi minuman keras secara berlebihan.
◼Merokok.
◼Riwayat orang tua yang pernah mengalami retak tulang pangkal paha atau mengidap osteoporosis.
◼Etnis asia atau kaukasia.
◼Ukuran tubuh yang lebih kecil menyebabkan berkurangnya kadar massa tulang yang berdampak kepada kepadatan tulang seiring bertambahnya usia.
◼Seorang yang pernah melalui operasi saluran pencernaan yang menyebabkan berkurangnya ukuran perut begitu juga serapan kalsium.
◼Kekurangan konsumsi kalsium
◼Malabsorpsi yaitu ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi di dalam makanan, seperti dalam penyakit Celiac dan penyakit Crohn.
◼Obat-obatan yang dikonsumsi, terutama yang berdampak pada kadar hormon seperti pengobatan kanker prostat dan penggunaan obat kortikosteroid.
◼Tidak berolahraga atau tidak aktif bergerak untuk jangka waktu lama.

🔷Diagnosis Osteoporosis

Penyakit osteoporosis kerap baru terdiagnosis setelah terjadi keretakan tulang. Pemeriksaan dengan rontgen atau sinar-X berguna untuk mengidentifikasi keretakan tulang, tapi bukanlah metode yang tepat untuk mengukur kepadatan tulang. Jika Anda berisiko tinggi terkena osteoporosis, Anda disarankan untuk memeriksa kepadatan tulang dengan pemindaian DEXA (absorpsiometri sinar X dengan energi ganda).

🔷Pengobatan Osteoporosis

Penanganan osteoporosis mengutamakan langkah-langkah untuk menghindari penderita jatuh maupun mengalami keretakan. Berikut ini adalah langkah-langkah awal yang disarankan bagi penderita osteoporosis, serta orang-orang lanjut usia, atau berisiko terhadap kondisi berikut ini.

Jaga tubuh Anda tetap bugar dan sehat dengan olahraga dan mengatur pola makan. Tubuh yang aktif dapat membantu Anda tetap bebas bergerak dan mengurangi risiko terjatuh serta mengalami keretakan tulang.
Berkonsultasilah dengan dokter jika Anda mulai sulit berjalan atau sulit berdiri dengan tegap. Dokter akan mendiskusikan tindakan pencegahan agar Anda tidak cedera saat beraktivitas. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan penyebab cedera seperti kualitas penglihatan, penggunaan obat-obatan, serta kekuatan otot dan keseimbangan.

🔷Mengenal Pengobatan untuk Osteoporosis

Jika tulang Anda mengalami keretakan atau Anda seorang penderita osteoporosis, Anda memerlukan penanganan yang dapat mengurangi risiko terjadinya keretakan yang lebih parah di masa mendatang.

Pilihan penanganan osteoporosis yang akan diberikan ditentukan berdasarkan usia, kepadatan tulang, dan faktor risiko keretakan.

Anda mungkin tidak memerlukan atau menginginkan obat-obatan untuk mengobati osteoporosis, tapi Anda tetap perlu menjaga tercukupinya kadar kalsium dan vitamin D. Dokter mungkin akan menyarankan perubahan pola makan dan konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan ini.

🔷Pilihan Penanganan Osteoporosis

Pengobatan yang dijalani pasien osteoporosis secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan yang bersifat nonhormon dan hormon.

A. Obat-obatan yang Bersifat Nonhormon
Pengobatan nonhormon meliputi pemberian kalsium dan suplemen vitamin D, bisphosphomate, dan strontium ranelate.

B. Obat-obatan yang Bersifat Hormon
Pengobatan hormon meliputi pemberian SERMs, terapi penggantian hormon, testosteron, hormon paratiroid, dan kalsitonin.

🔷Pencegahan Osteoporosis   

Kekuatan tulang dan tingkat potensi risiko terhadap osteoporosis ditentukan oleh gen Anda. Namun faktor gaya hidup seperti pola makan dan olahraga juga dapat berdampak kepada seberapa sehat kualitas tulang Anda. Pencegahan osteoporosis akan memberikan Anda infomasi tentang olahraga-olahraga sederhana yang dapat Anda lakukan.

✔Olahraga 2–3 jam tiap pekan

Penderita osteoporosis sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum melakukan olahraga untuk memastikan apakah aktivitas tersebut tepat untuk dilakukan. Setiap pekan, orang dewasa harus melakukan setidaknya sekitar 2- 3 jam olahraga dengan intensitas menengah, seperti bersepeda atau jalan cepat. Peregangan otot hendaknya dilakukan paling tidak 2-3 hari dalam seminggu, termasuk pada bahu, lengan, pinggang, tungkai, punggung, perut, dan dada.

✔Melatih kaki dan lutut

Latihan menggunakan beban dalam berat yang tidak berlebihan sangat penting untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membantu mencegah osteoporosis. Aktivitas menyangga beban adalah olahraga yang melatih kaki dan lutut Anda untuk menopang massa tubuh.
Olahraga seperti lari, melompat, menari, dan aerobik bermanfaat menguatkan otot, ligamen, dan sendi. Orang yang berusia di atas 60 tahun juga dapat memperkuat tulang mereka dengan olahraga, seperti jalan cepat atau bermain badminton berdurasi pendek. Saat berolahraga, gunakan sepatu yang mampu meminimalkan risiko cedera pada pergelangan kaki.

✔Latihan kekuatan tulang

Latihan ketahanan meliputi gerakan-gerakan seperti push-up, angkat berat, atau latihan angkat beban. Tarikan yang dilakukan otot tendon terhadap tulang dapat meningkatkan kekuatan tulang.

✔Menerapkan pola makan sehat

Jika gaya hidup atau pola makan membuat Anda kekurangan vitamin D, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin D. Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium yang diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. Vitamin D dapat ditemukan dalam kuning telur, susu kedelai, dan hati sapi.

Untuk orang dewasa, direkomendasikan untuk mengonsumsi 15 mikrogram vitamin D tiap hari.

Kalsium juga penting untuk menjaga kekuatan tulang. Kadar konsumsi minimal kalsium yang direkomendasikan tiap hari adalah 1000 miligram. Kalsium juga dapat ditemukan pada beberapa makanan, seperti tahu, tempe, kacang merah, dan ikan sardin.

✔Bersahabat dengan sinar matahari pagi

Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Usahakan agar kulit terkena sinar matahari selama paling tidak 10 menit sebelum menggunakan tabir surya. Lakukan ini di pagi hari sebelum jam 9. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium di dalam tubuh.

✔Menghentikan kebiasaan buruk

Berhenti merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol juga dapat melindungi Anda dari osteoporosis.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Bunda Deswati
Umur saya sudah 51 th. Saya kalau jalan cepat lelah terutama di lutut saya apalagi naik tangga terasa sekali sakitnya, kalau saya gerak-gerakkan ada bunyi seperti ketukan. Terus apa yang harus saya lakukan dok?
Terimakasih.

🌴Jawab:
Kemungkinan lututnya mbak Deswati mengalami :
~ Radang sendi atau osteoarthritis, atau
~ Rheumatoid arthritis atau sakit rematik, atau juga
~ Gejala osteoporosis.

Berat badan dan TB berapa mbak?
Sudah menopause atau belum?

Yang harus dilakukan :
1. Cek ke dokter ortopedi untuk dapat pengantar pemeriksaan rontgen lutut agar bisa dilihat apa yang terjadi di sendi lututnya.
Biasanya rongga sendi menyempit dan cairan sendinya sedikit.

2. Untuk pertolongan pertama biasanya diberikan obat anti radang dan antinyeri seperti melixicam dan methylprednisolon.
Juga obat untuk menambah produksi cairan sendi seperti glukosamin.

3. Bila sakitnya sangat nyeri biasanya di lakukan suntikan ke dalam sendi lututnya.

4. Bila tidak terlalu nyeri maka mbak bisa melakukan olah raga ringan spt jalan kaki atau jogging keliling rumah

5. Bisa juga dokter merekomendasikan untuk dilakukan fisioterapi untuk mengurangi nyeri.

🌷Terimakasih dok atas penjelasannya.
Ohh ya berat badan saya 69 kg dok, tinggi 151.

🌴Bunda bb idealnya 55 kg bund.
Jadi untuk mengurangi nyeri lututnya boleh diprogram untuk mengurangi berat badan juga.

🌷Iya dok saya sudah berusaha mengurangi bb tapi tidak turun-turun dok. Saat ini saya kurangi makanan karbo terutama nasi. Saya sudah menepouse dok.

🌴Menopause meningkatkan resiko osteoporosis.
Jadi sudah bisa dilakukan olahraga ringan secara teratur, kurangi kopi, pola makan kurangi karbo dan gula, istirahat cukup.

🌷Untuk obat itu bisa dibeli bebas atau harus periksa dulu dokter. Bisa tanya ke apoteker saja misal keluhan begitu. Apa harus periksa?

🌴Meloxicam dan methylprednisolon bisa bebas.
Tapi sebaiknya juga kontrol untuk kondisi lututnya ke dokter.

0⃣2⃣ Bund Sri
Umur saya 51 th. Jatuh 2 kali dari sepeda motor, yang 1 tulang punggung retak dak cetong , 1 bulan Alhamdulillah sudah bisa jalan, selang 2 tahun jatuh lagi dan kaki kiri patah tulang bawah lutut ini sudah 8 bulan .Dan mulai latihan jalan dengan lepas tongkat, tapi saya merasakan sakit di sekitar mata kaki bila kelamaan lepas tongkatnya. Dan kaki yang sehat lututnya terasa nyeri.

Terimakasih.

🌴Jawab:
Sakit di sekitar mata kaki bisa jadi karena efek dari patah tulang bawah lututnya bund.
Jadi sebaiknya dibantu dengan fisioterapi supaya berkurang nyerinya.

Kaki yang sehat lututnya terasa sakit karena menopang berat badan lebih berat dari pada kaki yang sakit.
Jadi rasa sakitnya bisa diberi obat penghilang nyeri dan juga dilakukan fisioterapi.
Sambil rutin dikontrol ke dokter ya bunda.

0⃣3⃣ Bund Kitty
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya sudah beberapa bulan ini nyeri punggung sampai ke pundak, dan sangat terasa setelah melakukan aktivitas duduk atau berjalan dalam waktu lama.

Apakah ini termasuk gejala osteoporosis?
Langkah apa untuk memastikannya?

🌴Jawab:
Ini bisa gejala osteoporosis atau bisa juga gejala HNP atau penjepitan syaraf di tulang belakang.

Untuk memastikannya harus dilakukan rontgen tulang belakang bunda.
Apakah ada penonjolan saraf dari tulang belakang bunda?
Bila tidak ada masalah dengan tulang belakang biasanya akan dilihat kepadatan tulangnya. Apakah sudah mengalami pengeroposan atau tidak.

🌷Jadi harus konsul ke dokter apa yaa dok?

🌴Ke dokter ortopedi juga bund.
Osteoporosis memang spesialisasinya dokter ortopedi.
Dan dibantu oleh dokter rehabilitasi mefis untuk pemberian fisioterapinya.

0⃣4⃣ Bunda Atin
1. Saya konsumsi obat hipertensi dan pengecer darah sudah hampir 5 th, apakah ini FC bisa jadi sebab osteoporosis juga?

2. Olahraga seperti apa yang bisa dilakukan oleh penderita stroke yang berjalannya saja pakai tongkat?

🌴Jawab:
1. Obat yang bisa meningkatkan resiko osteoporosis biasanya golongan kortikosteroid.
Obat hipertensi dan pengencer darah tidak terlalu berpengaruh pada kepadatan tulang.

2. Untuk penderita stroke olah raga ringan nya bisa sambil duduk.
Angkat kaki kiri kanan bergantian, atau meremas bola kasti dengan tangan bergantian.
Berjalan dengan tongkat di sekitar rumah saja yang tidak terlalu jauh.

🌷Mungkin juga dok, makanan apa yang sebaiknya di konsumsi oleh penderita penyakit seperti ini dok ? Usianya sekarang masih di bawah 40 th.

🌴 Makanan tidak terlalu berpengaruh banyak pada penyakit ini.
Jadi dijaga saja diet sehatnya.

0⃣5⃣ Bund Sri
Berpengaruhkah dengan minum obat terus menerus hampir 3 tahun?

🌴 Jawab:
Pengaruh obat hipertensi dan pengencer darah tidak terlalu signifikan ke kepadatan tulang.
Tapi pengaruhnya ke yang lain.
Biasanya mudah mengalami perdarahan dan lain-lain.

0⃣6⃣ Eyang Jenni
Dok, saya sudah histerektomi sebelum usia 30th lalu, indung telur juga sudah di angkat dua-duanya sejak usia 50, keluhan datang bertubi-tubi. Apalagi sekarang sudah di 63 th, semua yang tertulis di atas ada pada diri ini. Bagaimana ini, kemarin sejak jum'at hingga senin pagi saya tidak sadar kalau saya itu tidur terus, alhamdulillah senin sebelum subuh sudah bangun.

🌴 Jawab:
Saran saya buat ibu:
Cek up rutin untuk seluruh fungsi organ, agar bisa dikenali bila ada kelainan di organ tubuh kita.
Konsultasi ke dokter andrologi agar bisa memberi terapi hormon bila diperlukan.
Olah raga ringan teratur dan tetap berbahagia ya ibuu.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Penyakit degeneratif seperti hipertensi, osteoporosis, diabetes dan lain-lain sebetulnya berawal dari pola hidup kita sejak remaja bahkan anak-anak.

Sehingga untuk mendapatkan hidup sehat saat manula maka mulailah mengubah pola hidup kita menjadi lebih baik, kurangi karbo dan gula serta penggunaan minyak, olahraga yang teratur, manage stress, Say NO to alkohol dan rokok.

Untuk mendapatkan kualiras terbaik saat memasuki usia tua kita.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar