Jumat, 23 Juni 2017

Waspada Tipu Daya Syetan



OLeh : Bunda Endria Soediono

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jazakillah mbak Hanny...
Jazakillah mbak Mitha...
Bagaimana kabarnya ukhti cantik shalihah?
Semoga dalam keadaan baik dan dalam keimanan yang terus bertambah. Aamiin...
Baiklah, saya akan menyampaikan materinya karena bunda Endria sedang ada udzur...
*Mengenal Tipudaya Syetan*
‎ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Allah ‎ﷻ berfirman :
‎قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ( ) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
_”Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”_
(QS. Al A’raf : 16-17).
Rasulullah ﷺ bersabda; _“Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua."_
(HR. Bukhari dan Muslim).
Dari 2 dalil di atas tergambar sudah bagaimana Iblis dengan mengajak para pengikutnya telah berikrar dihadapan Allah ‎ﷻ bahwa mereka akan berusaha dengan segala daya upayanya untuk mengganggu manusia agar tersesat sebagaimana dirinya.
Berbagai macam godaan syetan (iblis dan para pengikutnya) akan terus menyerang manusia, baik yang belum beriman kepada Allah maupun yang telah beriman kepadaNya.
Godaan ini bisa dalam bentuk bisikan hati untuk mengucapkan kalimat kekufuran. Godaan syetan ini tidak hanya terjadi pada mukmin yang awam, bahkan semacam ini terjadi pada diri para Sahabat Rasulullah ﷺ.
🌷🔹🌷
Syaikhul Islam mengatakan;
‎وكثيرا ما تعرض للمؤمن شعبة من شعب النفاق ثم يتوب الله عليه . وقد يرد على قلبه بعض ما يوجب النفاق ويدفعه الله عنه . والمؤمن يبتلى بوساوس الشيطان وبوساوس الكفر التي يضيق بها صدره
_"Seringkali muncul dalam diri orang mukmin, salah satu diantara cabang kemunafikan, kemudian dia bertaubat kepada Allah. Terkadang terlintas dalam hati orang mukmin, kalimat kemunafikan, dan Allah menghilangkannya darinya. Orang mukmin diuji dengan was-was setan, bisikan kekufuran yang membuat sempit hatinya."_
Kemudian Syaikhul Islam juga menyebutkan sebuah riwayat dari para sahabat;
‎كما قال الصحابة : يا رسول الله إن أحدنا ليجد في نفسه ما لئن يخر من السماء إلى الأرض أحب إليه من أن يتكلم به فقال « ذلك صريح الإيمان »
Sebagaimana yang diutarakan para sahabat, _”Wahai Rasulullah, kami terkadang menjumpai lintasan pikiran pada diri kami, andaikan kami dijatuhkan dari langit lebih kami sukai daripada mengungkapkan lintasan pikiran itu”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkomentar; “Itu bukti adanya iman.”_
(HR. Muslim dan Abu Daud).
🌷🔹🌷
Bisikan syetan yang sering ditiupkan ke dalam hati manusia sering disebut dengan was-was. Was-was bisa muncul dari hal yang sangat sepele sampai kepada tingkat mengacaukan ibadah, bahkan bisa sampai mengacaukan urusan rumah tangga. Serta meliputi segala sisi kehidupan manusia yang mana tujuan intinya adalah agar manusia kufur kepada Allah ‎ﷻ dan mati dalam keadaan tidak beriman sehingga kelak akan menjadi teman syetan sebagai penghuni neraka.
Tentu fenomena ini harus menjadi perhatian kita semua, agar diri kita terhindar dari malapetaka akhirat yang sangat mengerikan itu. Oleh karena itu, perlu kita cermati apa saja yang menjadi sebab dan gejala dari tipu daya syetan itu. Dan apa pula rupa bentuk dari tipu daya atau godaan itu.
🌷🔹🌷
Jama'ah rohimakumullah.
Di atas sudah disebutkan bahwa godaan syetan itu bisa terjadi pada urusan yang besar, yakni terkait pelaksanaan ibadah murni hingga menyangkut amal perbuatan manusia yang sepele, pendek kata godaan tersebut meliputi segala amal manusia terutama yang diniatkan untuk mencari ridho Allah ‎ﷻ .
Jadi segala aspek kehidupan manusia selalu menjadi ladang sasaran (incaran) syetan untuk menyesatkan manusia.
Terkait adanya fakta bahwa manusia tidak pernah terlepas dari ancaman godaan syetan, maka setidaknya ada 3 hal yang perlu kita fahami supaya selalu terhindar dari godaan yang merugikan itu, yakni :
1. Kenali apa saja macam-macam godaan syetan...?
2. Kenali apa saja penyebab datangnya godaan syetan...?
3. Bagaimana mengatasinya jika godaan itu datang...?
1⃣ *Macam-macam(bentuk) Godaan Syetan*
Bentuk godaan syetan bisa diklasifikasikan dalam 2 kelompok :
1. Godaan yang sasarannya terhadap amal ibadah murni.
2. Godaan terhadap amal perbuatan umum.
Diantara contoh godaan terhadap amal ibadah murni adalah saat manusia melaksanakan ibadah wudhu.
Ada sebagian muslim merasa harus melakukan wudhu secara berulangkali, sholat terus diulang-ulang karena merasa tidak sah. Hal ini merupakan usaha syetan untuk menariknya pelan-pelan keluar dari Islam atau untuk tidak beribadah lagi. Untuk itu, rasa was-was ini harus dihilangkan dengan ruqyah dan minta bantuan seorang ustadz yang ahli agar membantunya mengeluarkan sumber gangguan tersebut.
Namun dalam kasus ini tidak harus selalu melalui bantuan seorang ustadz jika diri kita bisa melakukan ruqyah secara mandiri. Karena ruqyah mandiri akan lebih bermanfaat untuk menjaga kelangsungan diri kita dalam menjaga godaan selanjutnya.
Sedangkan godaan yang terkait saat manusia melakukan suatu amal perbuatan adalah sangat luas contohnya.
Pada prinsipnya segala bisikan yang dirasakan oleh manusia yang mengajak pada kekufuran dan pengingkaran terhadap Allah ‎ﷻ , Rasulullah ﷺ dan hukum-hukum yang diajarkan oleh Syariat Islam adalah suatu tipu daya syetan.
2⃣ *Sebab Munculnya Godaan Syetan*
‎وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
‎وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ
_”Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”_
_”Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk”._
(QS. Az Zukhruf : 36-37)
Ayat di atas merupakan suatu penjelasan utama apa yang menjadi penyebab manusia bisa terpedaya oleh tipuan syetan. Yakni karena manusia *berpaling dari ajaran Allah*; artinya bahwa ketika manusia lengah, tidak mau taat kepada Allah ‎ﷻ dan RasulNya maka berarti ia telah membuka pintu syetan untuk masuk ke dalam dirinya dan memperdaya hati dan pikirannya sehingga ia lemah dalam ibadah dan juga dalam menjalankan ketaatan terhadap hukum-hukum Allah.
Yang mendominasi pikirannya adalah apa yang dibisikkan oleh syetan kepada hatinya. Dan tidak jarang syetan membungkus suatu kemaksiatan dengan cover yang indah-indah atau seolah maksiat itu adalah sesuatu yang baik dan benar. Padahal jika hal tersebut bertentangan dengan ajaran Allah ‎ﷻ maka tetaplah ia berupa suatu kemaksiatan yang hanya akan menjerumuskan dirinya pada jurang kehancuran dunia dan akhirat.
3⃣ *Cara Mengatasi Munculnya Godaan Syetan*
1. Jika kita merasa bisikan itu muncul, maka jangan sampai kita mengucapkan atau mempraktekkannya.
Demikianlah sikap sahabat sebagaimana diceritakan dalam hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa pernah datang beberapa orang menghadap Rasulullah ﷺ . Mereka mengatakan;
‎إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِه، قَالَ: «وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟» قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ»
_”Kami menjumpai dalam diri kami lintasan yang sangat berat bagi kami untuk mengucapkannya”. Beliau bertanya kepada mereka; “Benar kalian menjumpai perasaan itu? Itu bukti adanya iman.”_
(HR. Muslim)
An-Nawawi menjelaskan;
‎معناه: استعظامكم الكلام به هو صريح الإيمان، فإن استعظام هذا وشدة الخوف منه ومن النطق به، فضلاً عن اعتقاده إنما يكون لمن استكمل الإيمان استكمالاً محققاً وانتفت عنه الريبة والشكوك
_”Makna hadist : kalian merasa berat untuk mengucapkannya merupakan bukti adanya iman. Karena dia merasa berat mengucapkan kalimat semacam ini, disertai perasaan sangat takut untuk mengucapkannya. Lebih-lebih dia yakini. Sikap semacam ini hanya ada pada orang yang imannya kokoh dan teruji, sehingga hilang darinya segala keraguan dan bimbang.”_
(Syarh Shahih Muslim, 2/154)
2. Segeralah kita minta perlindungan kepada Allah ‎ﷻ dari godaan syetan (dengan membaca ta’awudz, yakni : أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ )
Firman Allah ‎ﷻ yang artinya:
_Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”_
(QS. Al Mu'minuun : 97-98)
3. Jangan digubris, maksudnya jangan kita hiraukan bisikan atau lintasan pikiran yang kita curigai berasal dari tipu daya syetan.
Barangkali inilah senjata paling ampuh untuk melawan was-was syetan. Yakni dengan tidak memperdulikannya dan tidak menggubrisnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
‎يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا، مَنْ خَلَقَ كَذَا، حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
_"Setan mendatangi kalian dan membisikkan: ‘Siapa yang menciptakan ini? Siapa yang menciptakan itu? sampai akhirnya dia membisikkan; Siapa yang menciptakan Tuhanmu? jika sudah demikian, segeralah minta perlindungan kepada Allah dan berhenti (tidak memikirkannya)."_
(HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan;
‎أي عن الاسترسال معه في ذلك، بل يلجأ إلى الله في دفعه ويعلم أنه يريد إفساد دينه وعقله بهذه الوسوسة، فينبغي أن يجتهد في دفعها بالاشتغال بغيرها
_“Maksudnya, berhenti tidak terus menerus memikirkan lintasan pikiran itu. Namun dia pasrahkan kepada Allah untuk menghilangkannya. Dan dia sadari bahwa syetan hendak merusak agama dan pikirannya dengan bisikan semacam ini. Sehingga selayaknya dia berusaha menghilangkannya dengan menyibukkan diri memikirkan yang lainnya.”_
(Fathul Bari, 6/340).
🌷🔹🌷
Kesimpulan :
Kita sebagai seorang Mukmin harus waspada dan memiliki sumber kekuatan yang dapat menangkal segala bentuk tipu daya syetan. Diantara hal-hal prinsip yang harus kita perjuangkan adalah :
1. Upaya penguatan iman dan taqwa kepada Allah ‎ﷻ dan RasulNya. Ikhlas menjalankan syariat Islam.
2. Tidak pernah meninggalkan istighfar dan dzikir kepada Allah ‎ﷻ .
3. Lazimkan membaca Al Qur'an setiap hari.
4. Selalu mohon perlindungan kepada Allah ‎ﷻ dari segala godaan syetan.
5. Menjauhi pintu-pintu jeratan syetan.
6. Tidak membiasakan diri melakukan hal-hal yang membuat diri kita menjadi ragu.
Lakukan dan jalani hidup ini dengan mantap dan penuh keyakinan dengan bekal ILMU, IMAN & AMAL SHOLIH.
والله أعلم بالصواب
Akhir kata ...
Billaahi taufiq wal hidayah
Walhamdulillahi Robbil 'aalamiin
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Nurul
Saya pernah mengalami keraguan dalam sholat, jumlah rakaat bunda. Nah bagaimana caranya nih bunda, biar syetan tidak menggoda kita dalam hal ini?
Padahal sudah baca ta’awudz biar tidak digoda setan lagi.
 Jawab:
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Memang sebagaimana telah disebut dalam materi bahwa syetan selalu berusaha mengacaukan pikiran manusia dari hal yang sepele hingga urusan besar yakni yang terkait dengan pelaksanaan ibadah maghdoh, seperti sholat.
Jika sudah kacau pikiran kita saat sholat artinya kita tidak mungkin mengalami khusyu' didalam sholat tersebut. Sehingga bisa jadi pada akhirnya kia tidak mendapat pahala dari ibadah sholat kita.
Terus bagaimana nih caranya agar terhindar dari hal merugikan itu...?
Tentu harus melatih diri untuk terus fokus dan menjiwai niat yang ada didalam hati kita serta menjaganya baik dari sisi keihlasan maupun kekhusyu'annya.
Rasulullah ﷺ bersabda :
_“Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam.”_
(HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian semoga cukup menjawab pertanyaan ukhti Nurul.
‎والله أعلم بالصواب
0⃣2⃣ Rizkiana
Bagaimanakah godaan syetan yang terjadi ketika kita sedang tidur?
Mimpi burukkah? Misalnya, kita bertemu dengan orang yang meninggal dalam mimpi kita namun orang tersebut dapat berbicara, apakah itu juga gangguan syetan?
(Mitos, kalau bertemu orang yang sudah meninggal di dalam mimpi, tapi orang tersebut tidak berbicara, itu benar-benar katakanlah arwah orang meninggal itu).
Benar apa tidak?
Syukron
 Jawab:
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ya benar. Mimpi buruk adalah salah satu bentuk gangguan syetan saat kita tidur.
Mimpi bertemu orang yang sudah wafat dan berbicara dengannya tidak bisa disebut sebagai gangguan syetan saya rasa, jika tidak terdapat hal-hal yang menunjukkan ciri-ciri lain yang bisa dikatakan sebagai bentuk godaan syetan.
Misalnya, jika ngajak ngomongnya biasa-biasa saja ya itu tidak masalah bukan?
Kecuali jika sudah mau menyakiti misal mau mencekik dan lain-lain. Sehingga menimbulkan rasa takut atau tekanan mental yang berat hal itu sudah jelas bisa terindikasi godaan syetan.
‎والله أعلم بالصواب
0⃣3⃣ Fauziah
Jika kita dalam masa kelabilan memutuskan sesuatu, apa itu godaan syetan juga?
Seperti kita ingin kuliah di A, sudah mantap dari awal. Terus ada temen-teman membicarakan kuliah B. Dan di diri ada sebuah keraguan sama kuliah A.
Bagaimana caranya buat memastikan & mematangkan seperti tekad awal?
 Jawab:
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Setiap was-was tentu datangnya bisa dipastikan dari syetan.
Tetapi was-was atau keraguan yang dari syetan biasanya memiliki ciri yang muncul tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba saja ragu dan juga bersamaan dengan keraguan tersebut terdapat rasa gelisah yang menyertai.
Adapun pada kasus yang ditanyakan saya kira bukan termasuk dalam konteks was-was yang dimaksud sebagai godaan syetan. Karena perubahan pikiran dalam proses perjalanan pengambilan keputusan tersebut ada suatu kronologi serta penyebab yang jelas mengapa berubah dari pilihan A ke pilihan B (misalnya). Ini hanya proses pikir yang fluktuativitasnya terjadi karena suatu sebab yang rasional.
Kemudian pertanyaan selanjutnya bagaimana cara memastikan tekad agar kita tidak selalu dalam keraguan pada suatu urusan kita...?
1. Tanamkan prinsip bahwa *tinggalkan berbagai perasaan keraguan dan beralihlah pada perasaan yang membuat hati mantab dan teguh*.
2. Lakukan upaya istiqoroh, minta petunjuk kepada Allah baik diikuti dengan sholat maupun tidak. Maksudnya biasakan diri kita selalu melakukan mediasi dengan Allah, sebagai ajang komunikasi denganNya untuk bertanya tentang hal ini dan itu, minta ridhoNya serta bimbinganNya agar kita tidak salah pilih.
3. Setelah istiqoroh kembalikan hati pada sikap dan perbuatan yang sifatnya menjaga kondisi ruhiyah kita agar tetap dalam keadaan dekat dengan Allah ‎ﷻ .
Mungkin bisa dilakukan dengan dzikir kepada Allah dan selalu menjaga pikiran agar positive thinking. Ok.
‎والله أعلم بالصواب
0⃣4⃣ Aniek
Ustadzah...
Apakah ada musik yang islami?
Bolehkah muslim bermusik (selain rebana)?
Bolehkah muslim mengucapkan selamat ulang tahun/milad/birth day?
Jazzakillah khayrran.
 Jawab:
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Tentang musik ada perbedaan pendapat para ulama, tetapi sebagian besar mengaramkannya. Dan saya termasuk yang menghindari berhubungan dengan hal-hal yang berbau musik, bahkan seni yang tidak bermanfaat.
Adapun mengucapkan milad sebaiknya juga tidak menjadi kebiasaan kita agar tidak menjadi suatu pembenaran bagi yang lain sehingga kita termasuk telah melanggengkan sesuatu kebiasaan yang tidak diajarkan oleh syariat islam, atau bahkan yang termasuk tasyabuh. Tentu ini termasuk pelanggaran terhadap syariat islam.
Kita ingat saja bahwa yang wajib dan yang disunnahkan dari agama kita ini masih terlalu banyak yang mungkin belum bisa kita kerjakan. Kejar mumpung kita masih diberi sehat. Karena itu hindari perbuatan yang tidak jelas nilai pahalanya.
‎والله أعلم بالصواب
0⃣5⃣ Nada
Bunda, bagaimana kalau seorang Imam sholat tidak khusyu' dalam sholatnya, apakah si makmum juga tidak akan mendapat pahala sholatnya?
Dan apakah Imam tersebut berdosa atau bagaimana ya bunda?
Syukron.
 Jawab:
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Kebersamaan imam dan makmum dalam suatu ibadah jama'i termasuk dalam hal ini ibadah sholat adalah sebatas kebersamaan dalam pelaksanaan ritualnya saja. Adapun terkait besar kecilnya pahala yang diperoleh tentu bisa jadi berbeda.
Jika imam tidak khusyu' maka kita sebagai makmum tidak perlu ikut panik dan terbawa perasaan hingga kita juga kehilangan kekhusyu'an. Karena masing-masing sedang menghadap Allah dan Allah yang akan memberikan penerimaan ibadah masing-masing hambaNya.
Siapa yang paling ikhlas dan paling khusyu' maka ia lah yang akan mendapatkan pahala terbaik adalah bagi mereka terlepas dia seorang imam ataupun seorang makmum.
Walaupun kita juga tidak bisa menafikkan bahwa seorang imam adalah memiliki kesempatan untuk mendapatkan pahala yang paling banyak. Namun jika ia tidak khusyu' bisa jadi pahalanya kurang sempurna.
Jadi hikmahnya jika kita hanya menjadi makmum maka jangan kecil hati. Karena kita in syaa Allah juga punya peluang besar untuk mendapatkan pahala dari Allah ‎ﷻ jika kita ikhlas dan khusyu' dalam sholat kita.
‎والله أعلم بالصواب
0⃣6⃣ Aniek
Ustadzah saya ingin menanyakan tentang perceraian
1. Apakah taqlin talaq boleh diwakilkan
2. Apakah boleh menceraikan istri yang menuntut gaya hidup jetset sementara suaminya hanya pekerja biasa?
Karena saat suami jaya, istri sayang. Saat suami miskin istri tidak mengizinkan suaminya pulang ke rumah. Dan saat suaminya merantau istrinya jalan-jalan dengan mantan pacarnya.
Jazzakillah khayrran
 Jawab:
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
1. Sejujurnya saya tidak mendalami tentang fiqih perceraian. Akan tetapi In syaa Allah saya bantu menemukan jawaban dari pertanyaan ukhti dari narasumber yang In sya Allah shohih dalam memberi fatwa.
Berikut silahkan disimak...
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya :
• Pertanyaan :
Seorang suami pergi meninggalkan isterinya dalam waktu cukup lama, dan ia telah menjatuhkan talak tanpa memberitahukan kepada isterinya, apakah talak tersebut dianggap jatuh?
Jawaban :
Talak bisa dianggap jatuh setelah diucapkan oleh suami walaupun tidak disampaikan kepada isterinya.
Barangsiapa yang mengatakan : _“Saya menjatuhkan talak pada isteri saya”, maka pada saat itu talak telah dinyatakan jatuh baik dengan sepengetahuan isterinya atau tidak. Seandainya isterinya tidak mengetahui kecuali setelah tiga haid, maka seketika itu habislah masa iddahnya. Begitu juga seandainya seorang suami meninggal dunia dan isterinya baru mengetahui setelah habis masa iddah, maka ia tidak harus beriddah lagi sebab masa iddahnya sudah berlalu._
[Durus wa Fatawa Haramul Makky Syaikh Utsaimin, juz 3/232]
MEWAKILKAN DALAM MENTALAK ISTERI
• Pertanyaan :
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Saya pergi ke Iraq, sebelumnya telah terjadi percekcokan antara saya dengan isteri. Setelah tinggal di Iraq, saya berniat mentalaknya. Kemudian saya ingin mewakilkan untuk mentalaknya kepada salah seorang dari kerabat. Akan tetapi setelah saya berpikir secara masak, akhirnya saya ragu melakukan hal tersebut, setelah dua tahun saya kembali pulang, apakah talak tersebut dianggap jatuh sebab saya telah berniat ingin mentalaknya?
Jawaban :
Sebaiknya seseorang setiap mau mengerjakan sesuatu dipikirkan lebih dahulu resikonya, lebih-lebih dalam masalah talak. Dalam masalah ini penanya telah berniat untuk mewakilkan kepada salah satu kerabat untuk mentalak isterinya akan tetapi ia membatalkannya. Niat seperti itu tidak dianggap talak sebab talak dianggap jatuh setelah dilafazhkan baik dari suami atau orang yang diwakilkan. Dari pertanyaan yang disampaikan baik orang itu atau wakilnya belum melafazhkan talak. Sehingga dalam kondisi seperti ini talak belum dianggap jatuh. Dan setelah pulang tidak perlu suami tersebut mentalak isterinya boleh jadi percekcokan tersebut hilang setelah sekian lama berpisah. Barangsiapa yang berniat mentalak isterinya sementara niat tersebut belum dilafazhkan ke dalam ucapan atau tulisan, maka wanita tersebut masih menjadi isterinya yang sah.
[Fatawa Nurun Ala Darb, hal. 16]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Zaenal Abidin Syamsudin Lc, Penerbit Darul Haq]
Lebih lengkapnya silahkan baca sumbernya langsung.
Sumber: https://almanhaj.or.id/840-talak-hanya-diketahui-suami-send…
‎والله أعلم بالصواب
2. Pada prinsipnya otoritas menceraikan istri adalah mutlak ditangan suami.
Hukum menceraikan istri adalah boleh meskipun dibenci oleh Allah ‎ﷻ kecuali jika masuk dalam hal atau proses yang diharamkan, sehingga hukumnya jadi haram. Dan kondisi Anda tidak termasuk dalam kategori haram. Jadi jawabannya boleh.
Ada sebuah ulasan bagus untuk menjadi wacana kita.
Berikut ulasannya:
Dalam agama islam,; Pernikahan itu harus dipermudah dan perceraian itu harus dipersulit, namun sering kemajuan zaman yang terlihat disekeliling kita begitu sulit langkah untuk menikah, dimulai dari mahar, prosesi pernikahan semua itu membutuhkan beban biaya yang tidak sedikit. Namun anehnya sudah begitu susah payah untuk menikah begitu mudah pula untuk bercerai.
Alasan Boleh Menceraikan Istri Dalam Islam.
Suami menceraikan istri dalam syariat boleh saja namun harus ada alasan tertentu. Perceraian itu tidak baik dan jalan yang buruk, tidak disukai Allah, namun ini bisa saja menjadi pilihan terbaik jika sudah mengenai pada syarat “Alasan Boleh Menceraikan Istri Dalam Islam”.
Begitu pedulinya Islam memperhatikan hubungan sosial manusia terutama dalam hal pernikahan itulah hikmah adanya "Talaq" dimana umat islam masih memberikan peluang untuk kembali pada istri-suami jika sudah merasa nyaman.
a. Istri Durhaka
Adakalanya sifat otoriter tertanam dalam diri wanita namun tidak disadarinya, bahkan saat disadarkan pun tetap juga pada pendiriannya, berani menyuruh-nyuruh suami, menghardik suami dan melawan perkataan baik suami, hal ini juga termasuk dalam melakukan tindakan out tanpa seizin suami.
Jika seseorang merasakan hal demikian mendapati istri yang keras dan berani melawan boleh saja ia menceraikannya namun harus ada diberikan pembelajaran dan pendidikan dahulu, jika upaya yang dilakukan tidak berhasil maka boleh baginya untuk menceraikan karena jika tetap dipertahankan keduanya akan menuai dosa dan tidak sejahtera dalam berumah tangga.
b. Istri Murah Tangan
Alasan Boleh Menceraikan istri Dalam Islam yang kedua adalah istri yang murah tangan, maksudnya istri yang begitu mudah baginya dan sering ia lakukan bersalaman, berpelukan bahkan cipika pipi dengan laki-laki yang bukan mahram baginya. Bahkan Rasulullah menyarankan agar suami menceraikan istri seperti ini.
Hadis yang Diriwayatkan dari Abdullah Bin Abbas radhiAllahu Aanhu : _”Bahwa seorang laki-laki (ikhwan) datang menghadap Rasulullah lalu ia berkata; “Wahai Rasulullah, saya memiliki wanita (istri) yang perilakunya tidak menolak tangan dari orang yang menyentuh”. Maka Rasulullah SAW bersabda kepada laki-laki itu; “Ceraikanlah dia”._
(HR. An Nasa’i)
Istri yang kerap mengumbar aurat, memerlihatkan lekuk tubuh atau tidak menolak jika ada laki-laki menyentuhnya jelas dia bukan wanita sholehah, boleh menceraikan istri yang demikian namun tentunya harus ada peringatan terlebih dahulu dari sang suami.
c. Istri Pindah keyakinan
Adapun yang ketiga Alasan Boleh Menceraikan Istri Dalam Islam adalah istri yang pidah agama dari islam atau musryik. Boleh bagi suami menceraikannya jika istri tersebut tidak mau kembali lagi ke pangkuan islam, begitu pula istri yang berbuat kesyirikan, seperti melakukan praktek dukun, santet, teluh atau percaya dan beriman kepada hal-hal yang melanggar syariat islam.
Meskipun boleh diceraikan namun kembali lagi harus ada peringatan kepada sang istri untuk ia mau berubah. Mungkin saja sang istri bisa kembali lagi kepada jalan yang benar.
Patut kita ketahui bersama, bahwa istri yang sakit-sakitan, tidak cantik lagi atau penampilannya sudah menua itu bukanlah alasan untuk menceraikannya, dalam Islam poligami dihalalkan dan salah satu hikmahnya mengurangi angka perceraian. Adapun alasan lain seperti malas, sering keluar malam, suka mencuri uang suami dan lain-lain itu semua masuk pada kategori istri durhaka.
Sekali lagi diatas bukan pendapat pribadi saya. Akan tetapi saya setuju dengan pendapat tersebut diatas.
Adapun terkait dengan kasus yang diajukan, saya kira kondisinya sudah tidak kondusif seorang istri berperilaku seperti itu. Mengingat Islam mengajarkan bagaimana seharusnya ber-akhlaq mulia terhadap suami dan ini yang harus diutamakan. Oleh karena itu, jika seorang istri menyakiti atau merendahkan suami tentu sangat durhaka dan mendapat dosa.
Sikap kedurhakaan istri seperti itu tentu jika menurut paparan diatas adalah termasuk yang dibolehkan suami menceraikan istrinya. Namun tetap proses pendidikan suami sebagai imam dari istrinya harus dimunculkan terlebih dahulu sehingga upaya taqwa seorang suami kepada Allah ‎ﷻ dalam menjadikan istri (amanahnya) menjadi hamba yang sholihah sudah dilakukan.
Demikian semoga cukup menjelaskan bagi penanya ya.
‎والله أعلم بالصواب
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
‎بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
*Jagalah hati kita dengan dzikir, dimana saja dan kapan saja serta dalam aktivitas apa saja (kecuali yang dilarang). Karena dengan berdzikir, hati kita akan otomatis bersambung dalam mediasi dengan Allah ‎ﷻ sehingga jaminan penjagaanNya akan bisa membuat kita aman dari masuknya syetan kedalam hati.*
‎والله أعلم بالصواب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar