Selasa, 20 Juni 2017

Semua Terserah Padamu



OLeh : Ustadz Meichal Kusumadiya Sambul

*بسم الله الرحمن الرحيم*
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar".
(الإسراء ؛ ٩)
Ada banyak pilihan hidup yang sudah di berikan الله untuk kita. Kita yang menentukan jalan yang akan kita lalui, tentang kebaikan atau akibat yang menjadikan kita terjatuh kelembah kehinaan.
*"Semua Kita yang Menentukan"*
Apakah kita menjadi seorang hamba yang akan menyesal di kemudian hari atau kita akan meraih kebahagiaan dan meninggalkan kegundahan hidup.
*إنّ هذاٱلقرءان*
Isyarat penekanan dari اللهsebagai jalan yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk kita.
*يهدىللّتى هى أقوم*
Jalan keluar yang tiada batas اللهberikan untuk kita.
Jika di antara kita yang belum menikah maka dekatkan diri kita dengan Al-Qur'an.
Jika di antara kita belum memiliki pekerjaan maka dekatkan diri dengan Al-Qur'an
Apapun hajat yang kita ingin capai, maka dekatkan diri kita dengan Al-Qur'an.
Bukan sebatas kabulnya hajat tetapi sakinah nya hati dan barokah nya masa depan hidup akan kita miliki.
وبشّرٱلمؤمنين ٱلّذين يعملون ٱلصّلحت أنّ لهم ٱجراكبيرا
🌸🌸🌸
Ketika الله عزوجل menegaskan kepada kita tentang ke Maha Besaran-Nya dan tentang keKuasaan-Nya kepada kita.
Dan الله عزوجل pun selalu menjelaskan kepada kita tentang ke Maha Lembutan-Nya, Maha Tunggal dan Maha Pengampun.
Maka yang harus kita perhatikan adalah cara kita menjadi seorang hamba. Harus benar-benar merendahkan diri kita dengan serendah-rendahnya, tanpa harus menTuhan diri kita terhadap dunia yang merasa bisa kita kendalikan.
*"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."*
*(الملك ؛ ١)*
تبرك ٱلذى بيده ٱلملك
"Maha Suci الله yang di tangan-Nyalah segala kerajaan"
وهوعلى كلّ شىْءٍقدير
"Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu"
Ingatlah, الله Maha Merajai dan Maha Menguasai
Pahamilah, الله Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak
Maka tak sepantasnya kita melalaikan semua nikmat yang الله عزوجل berikan.
Semangat menjadi hamba berTaqwa adalah cara kita bersyukur.
Semangat bersedekah
Semangat Tilawah Qur'an
Semangat menjaga waktu Sholat dan semangat 'amal ibadah lainnya adalah cara kita menyempurnakan amaliyah Taqwa kita.
wallahu'alam bishwab.
🌸🌸🌸
Insya Allah jika ibadah Sedekah, Tilawah Al-Qur'an, Dhuha, dan ibadah yang lainnya sudah di maksimalkan semua hajat yang kita harapkan *PASTI* di kabulkan الله عزوجل
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNya JaWab💘
0⃣1⃣ Neng
Masalah jodoh itu diserahkan, terserah kepada Allah karena jodoh itu tidak akan tertukar walaupun sempat pernah salah. Apakah hal itu bisa terjadi dalam kehidupan ini Ustadz...?
Bagaimana caranya kita bisa selalu tawadhu dan sabar dalam menanti jodoh kita, meski kita istilahnya sudah pasrah...?
Mohon penjelasannya Ustadz.
🏁Jawab:
Ada dua hal dalam memahami Takdir; ada Qodho ada Qodr.
Qodho: "ketetapan الله yang bisa kita rubah"
Qodr: "ketetapan الله yang tidak bisa di rubah"
Kematian, jodoh dan rizki bagian dari Qodho dan Qodr.
Berkaitan Jodoh, Qodr nya adalah waktu bukan tempat dan bentuknya.
Jika Qodho, tempat dan bentuknya kita yang menentukan.
Contoh; yang bernama fulan di tahun ini dan detik ini menikah itu adalah Qodr. Lalu berkaitan siapa orangnya dan tempatnya kita yang menentukan.
Baik buruknya pasangan hidup kita adalah kita yang menentukan. Itu yang di namakan Qodho hidup kita.
Tawadhu, sabar dan tawakkal kita dalam meraih hajat Jodoh yang terbaik yang kita inginkan adalah terletak kualitas 'amal Sholih dan Ibadah kita’.
🌟 Kalau waktunya adalah Qodr (yang tidak bisa diubah), bagaimana jika gak berusaha ustadz?
Masih tetap akan datang kah?
🏁Apakah kita ingin punya suami pemabuk dan ahli maksiat. Maka ikhtiarkan untuk selalu memperbaiki diri.
0⃣2⃣ Uky
Banyak yang bilang kalau jodoh kita adalah cerminan dari diri kita. Nah, misalnya jodoh kita mempunyai masa lalu yang buruk (misal: kawin cerai).
Apakah kita yang salah dalam memilih jodoh atau memang itu sudah takdir kita...?
🏁Jawab:
Jangan melihat masa lalu dari pasangan hidup kita, lihat sekarang di setiap perbaikan dirinya dan masa depan yang sedang akan di bangun rumah tangganya.
0⃣3⃣ Nurlela
Assalamualaikum.
Ustadz mohon bertanya.
Nasib itu bisa dirubah, sedangkan Takdir tidak bisa,, benarkah itu ustadz...?
Lalu bagaimana cara membedakan antara nasib dan takdir...?
🏁Jawab:
Nasib adalah sikap putus asa lalu jika Takdir adalah ketetapan الله yang sesuai dengan fitrah hidup kita.
🌟 Jadi sebenarnya nasib itu tidak ada ustadz?
Itu hanya kata untuk orang berputus asa saja?
🏁Iyya, betul.
0⃣5⃣ Nida
Ustadz mau bertanya, Bagaimana sebenarnya tanda-tanda seseorang itu adalah jodoh kita yang kita klik dan yakin dengannya...?
🏁Jawab:
Perhatikanlah melalui istikhoroh di waktu malam, Insya Allah lebih barokah bashiroh hati kita.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLosiNg STaTemenT💘
*Semoga Barokah*
"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(الملك ؛ ١)
Pernikahan adalah cara kita memandirikan hidup dan mendewasakan cara pandang atau struktur berfikir.
Pernikahan bukan bagaimana cara kita merencanakan hidup tetapi bagaimana cara kita semakin dekat dengan الله عزوجل.
Takdir menikah bukan karena kita punya 10 juta, 20 juta atau 100 juta tetapi الله عزوجل berkehendak atau tidak.
Menunggu, menjemput dan menjaga jodoh bukan perkara kita mampu atau tidak.
Tetapi perlu di tanya dengan diri kita masing-masing, bagaimana kedekatan kita dengan Al-Qur'an.
Sulit rasanya kita untuk berlatih kesabaran, membangun keyakinan dan memelihara kesempatan jika ikatan Hati dengan Al-Qur'an jauh.
Menunggu datangnya jodoh sama juga kita bersabar menanti Takdir.
Menjemput takdir sama juga kita menata keyakinan terhadap masa depan.
Menjaga jodoh sama juga kita memelihara kesempatan.
Ada 3 hal yang perlu di fahami, yaitu:
🔹Pertama, mempersiapkan Hati untuk di ikat dengan Al-Qur'an, bukan sekedar 1 Juz kita Tilawah Al Qur'an tetapi di kuatkan dengan menghafal Al Qur'an. Agar rumah tangga yang di bangun menjadi rumah tangga Qur'aniyah.
🔹Kedua, ikatkan Hati kita untuk membiasakan Shodaqoh untuk anak yatim dan kaum Dhu'afa lalu minta keberkahan dari doa mereka.
🔹Ketiga, jangan pernah satu detikpun kita melupakan orang tua kita, karena jika sudah menikah struktur kehidupan dan waktu yang dimiliki akan berubah. Maka berubahnya dimensi waktu kita jangan pernah kita melupakan orang tua apapun keadaannya.
Pahamilah, siapapun kita, tidak akan siap mengalami problematika kehidupan, maka sadarilah tidak ada yang lebih besar selain الله عزوجل, sebesar apapun masalah hidup kita.
Ampunan dan Cinta الله sangatlah luas, tidak ada alasan kita berputus asa, karena, janji الله sangatlah PASTI.
"Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah. Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
(الانفال ؛ ٢٩)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar