Kamis, 29 Juni 2017

Ruqyah Syariah



OLeh : Ustadz Farid Nu'man

*Hukum Ruqyah (Mantera atau Jampi) Dalam Islam*
_Oleh: Farid Nu’man Hasan_
*๐ŸŒทDefinisi Ruqyah*
Ar Ruqyah(ุงู„ุฑู‚ูŠุฉ) adalah mantera, guna-guna, jampi, dan jimat.
(Ahmad Warson Al Munawwir, Al Munawwir, Hal. 525. Pustaka Progressif)
Disebutkan Al ‘Azaim; jimat-jimat adalah ruqaa (jampi/mantera).
(Al Jauhari, Ash Shihah fil Lughah, 1/468. Mawqi’ Al Warraq. Lihat juga Al Fairuzabadi, Al Qamus Al Muhith, 3/259. Mawqi’ Al Warraq)
Al Laits mengatakan ‘Azimah (jimat)adalah bagian dari mantera (Ruqaa) yang dengannya menguatkan jin dan para arwah.
(Al Azhari, Tahdzbul Lughah, 1/202. Mawqi’ Al Warraq. Lihat juga Ibnu Manzhur Al Mishri, Lisanul ‘Arab, 12/399. Dar Shadir. Juga Az Zabidi, Tajul ‘Arus, Hal. 7817. Mawqi’ Al Warraq)
Demikian makna ruqyah. Ruqyah adalah ruqyah, walau pun dikatakan dia sebagai karya sastra, seni keindahan kata, namun tujuan dan fungsinya tidak berubah yakni untuk mengobati penyakit, menangkal, dan mengusir syetan. Dan, justru ruqyah sendiri juga bisa berfungsi sebagai kejahatan seperti guna-guna yang menggunakan jasa syetan juga.
Syaikh ‘Athiyah Shaqr Rahimahullah, Mufti Mesir pada zamannya menguraikan makna Ruqyah sebagai berikut:
_“Ar Ruqaa jamaknya adalah Ar Ruqyah yaitu kata-kata yang diucapkan manusia untuk mencegah keburukan atau menghilangkannya, mereka melindungi diri dengannya sampai mereka tidak tertimpa apa yang mereka benci, atau mereka mengobati dengannya orang sakit hingga sembuh dari penyakitnya.”_
(Fatawa Al Azhar, 7/376. Mawqi’ Wizarah Al Awqaf Al Mishriyah)
*๐ŸŒทDalil-Dalil Ruqyah*
Ruqyah pada umumnya adalah tidak boleh. Ini sesuai hadits:
ุฅِู†َّ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ูˆَุงู„ุชَّู…َุงุฆِู…َ ูˆَุงู„ุชِّูˆَู„َุฉَ ุดِุฑْูƒٌ
_“Sesungguhnya ruqyah, jimat, dan tiwalah (pelet), adalah syirik.”_
(HR. Abu Daud No. 3383, Ibnu Majah No.3530, Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3530)
Tapi tidak semua dilarang, dari ‘Auf bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:
ูƒู†ุง ู†ุฑู‚ูŠ ููŠ ุงู„ุฌุงู‡ู„ูŠุฉ، ูู‚ู„ู†ุง: ูŠุงุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ّู‡، ูƒูŠู ุชุฑู‰ ููŠ ุฐู„ูƒ؟ ูู‚ุงู„: "ุงุนุฑุถูˆุง ุนู„ูŠَّ ุฑู‚ุงูƒู…، ู„ุงุจุฃุณ ุจุงู„ุฑู‚ู‰ ู…ุง ู„ู… ุชูƒู† ุดุฑูƒุงً
_“Kami meruqyah pada masa jahiliyah, kami berkata: ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang itu?” Beliau bersabda: “Perlihatkan ruqyahmu padaku, tidak apa-apa selama tidak mengandung kesyirikan.”_
(HR. Abu Daud No.3886, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 1066)
Masih banyak hadits lainnya.
*๐ŸŒทMacam-Macam Ruqyah*
Kesimpulan, ruqyah (mantera/jampi) ada dua macam:
1. *Ruqyah Syirkiyah* yakni ruqyah yang mengandung kesyirikan, yaitu menggunakan kata-kata atau kalimat atau huruf-huruf tidak jelas, atau mengandung kekufuran, bukan bahasa Arab, baik dibacakan atau dituliskan dikertas, wadah, dan lainnya, bahkan pembacanya sendiri belum tentu tahu maknanya. Ini termasuk haram menurut ijma’ (aklamasi ulama), pelakunya tercela dan penggunanya berdosa besar, tetapi termasuk kategori syirk ashghar (syirik kecil). Ini semua harus ditinggalkan.
Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah:
ุจَู„ْ ุงู„ْู…َุฏْุญ ูِูŠ ุชَุฑْูƒ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุงู„ْู…ُุฑَุงุฏ ุจِู‡َุง ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุงู„َّุชِูŠ ู‡ِูŠَ ู…ِู†ْ ูƒَู„َุงู… ุงู„ْูƒُูَّุงุฑ ، ูˆَุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุงู„ْู…َุฌْู‡ُูˆู„َุฉ ، ูˆَุงู„َّุชِูŠ ุจِุบَูŠْุฑِ ุงู„ْุนَุฑَุจِูŠَّุฉ ، ูˆَู…َุง ู„َุง ูŠُุนْุฑَู ู…َุนْู†َุงู‡َุง ، ูَู‡َุฐِู‡ِ ู…َุฐْู…ُูˆู…َุฉ ู„ِุงุญْุชِู…َุงู„ِ ุฃَู†َّ ู…َุนْู†َุงู‡َุง ูƒُูْุฑ ، ุฃَูˆْ ู‚َุฑِูŠุจ ู…ِู†ْู‡ُ ، ุฃَูˆْ ู…َูƒْุฑُูˆู‡
_”Bahkan, adalah hal yang terpuji meninggalkan ruqyah, yakni ruqyah yang terbuat dari kata-kata orang kafir, majhul (tidak dikenal), bukan bahasa Arab, dan apa-apa yang tidak diketahui maknanya. Ini semua adalah tercela karena maknanya mengandung kekufuran, atau mendekatinya, atau makna yang dibenci.”_
(Syarh Shahih Muslim, 7/325. Mawqi’ Islam)
Berkata Imam Al Maziri Rahimahullah:
ูˆَู…َู†ْู‡ِูŠّ ุนَู†ْู‡َุง ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َุชْ ุจِุงู„ู„ُّุบَุฉِ ุงู„ْุนَุฌَู…ِูŠَّุฉ ، ุฃَูˆْ ุจِู…َุง ู„َุง ูŠُุฏْุฑَู‰ ู…َุนْู†َุงู‡ُ ، ู„ِุฌَูˆَุงุฒِ ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู† ูِูŠู‡ِ ูƒُูْุฑ .
_“Ruqyah yang dilarang adalah jika menggunakan bahasa selain Arab, atau yang tidak diketahui maknanya, yang boleh jadi mengandung kekufuran.”_ (Ibid)
Maka, ruqyah (mantera/jampi) yang menggunakan bahasa selain Arab, atau tidak jelas dan tidak diketahui makna kata-katanya, atau jelas mengandung kekufuran, maka semua ini haram. Walau pun menusia menilainya sebagai karya sastra tanah leluhur. Sungguh, masih banyak karya sastra lain yang sesuai dengan syariat, yang berisikan hikmah dan pelajaran tentang kehidupan, baik yang berupa cerpen, syair, atau novel. Ini lebih baik untuk dinikmati dan dikaji.
Ada pun jimat, Berikut Fatwa Lajnah Daimah kerajaan Saudi Arabia:
ู„ุฃู†ู‡ ู…ุดุฑูƒ ุฅุฐุง ูƒุงู† ูŠุนุชู‚ุฏ ุฃู† ุงู„ุชู…ุงุฆู… ุชู†ูุน ูˆุชุถุฑ، ุฃู…ุง ุฅู† ูƒุงู† ูŠุนุชู‚ุฏู‡ุง ู…ู† ุงู„ุฃุณุจุงุจ ูˆุงู„ู„ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ู†ุงูุน ุงู„ุถุงุฑ ูุชุนู„ูŠู‚ู‡ุง ู…ู† ุงู„ุดุฑูƒ ุงู„ุฃุตุบุฑ
_“Karena hal itu menjadikannya musyrik, jika dia meyakini bahwa jimat-jimat itu membawa manfaat dan mudharat, ada pun jika dia meyakininya sebagai sebab saja dan Allah yang memberikan manfaat atau mudharat, maka menggantungkan jimat adalah syirik kecil.”_
(Fatawa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts wal Ifta’ No. 181)
Tetapi dia bisa menjadi syirk akbar, berikut penjelasan Syaikh Shalih Fauzan Hafizhahullahi :
ูˆู…ุซู„ ุชุนู„ูŠู‚ ุงู„ุชู…ุงุฆู… ุฎูˆูุงَ ู…ู† ุงู„ุนูŠู† ูˆุบูŠุฑู‡ุง ، ุฅุฐุง ุงุนุชู‚ุฏ ุฃู† ู‡ุฐู‡ ุฃุณุจุงุจ ู„ุฑูุน ุงู„ุจู„ุงุก ุฃูˆ ุฏูุนู‡ ، ูู‡ุฐุง ุดุฑูƒ ุฃุตุบุฑ . ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ู„ู… ูŠุฌุนู„ ู‡ุฐู‡ ุฃุณุจุงุจุง . ุฃู…ุง ุฅู† ุงุนุชู‚ุฏ ุฃู†ู‡ุง ุชุฏูุน ุฃูˆ ุชุฑูุน ุงู„ุจู„ุงุก ุจู†ูุณู‡ุง ูู‡ุฐุง ุดุฑูƒ ุฃูƒุจุฑ ، ู„ุฃู†ู‡ ุชุนู„ู‚ ุจุบูŠุฑ ุงู„ู„ّู‡ .
_“Misalnya menggantungkan jimat lantaran khawatir atas kejahatan mata atau lainnya, jika dia meyakini jimat adalah sebab untuk menghilangkan atau menolak bala, maka ini syirik kecil karena Allah Ta’ala tidak pernah menjadikan jimat sebagai sebab. Ada pun jika dia meyakini bahwa jimat itu sendiri yang mencegah dan menghilangkan bala, maka ini syirik besar, karena dia telah bergantung kepada selain Allah.”_
(Kitabut Tauhid, Hal. 12. Mawqi’ Al Islam)
2. *Ruqyah Syar’iyyah* yaitu mantera/jampi yang menggunakan ayat Al Quran, Asmaul Husna, dzikir yang ma’tsur (berasal dari Rasulullah), dan doa-doa perlindungan, dan bebas dari muatan syirik, maka semua ini boleh. Sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam rekomendasikan kepada sahabatnya, Auf bin Malik Radhiallahu ‘Anhu.
Banyak sekali riwayat dalam Shahihain (Bukhari-Muslim) yang menyebutkan ruqyah dengan Al Quran; seperti dengan Al Fatihah, untuk orang yang kesengat gigitan hewan. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas ditiupkan ke dua telapak tangan lalu diusapkan ke wajah dan badan menjelang tidur. Membaca doa Allahumma adzhibil ba’sa dan seterusnya untuk orang sakit dan lainnya.
Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani Rahimahullah mengatakan:
ูˆَู‚َุฏْ ุฃَุฌْู…َุนَ ุงู„ْุนُู„َู…َุงุก ุนَู„َู‰ ุฌَูˆَุงุฒ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุนِู†ْุฏ ุงِุฌْุชِู…َุงุน ุซَู„َุงุซَุฉ ุดُุฑُูˆุท : ุฃَู†ْ ูŠَูƒُูˆู† ุจِูƒَู„َุงู…ِ ุงู„ู„َّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰ ุฃَูˆْ ุจِุฃَุณْู…َุงุฆِู‡ِ ูˆَุตِูَุงุชู‡ ، ูˆَุจِุงู„ู„ِّุณَุงู†ِ ุงู„ْุนَุฑَุจِูŠّ ุฃَูˆْ ุจِู…َุง ูŠُุนْุฑَู ู…َุนْู†َุงู‡ُ ู…ِู†ْ ุบَูŠْุฑู‡ ، ูˆَุฃَู†ْ ูŠَุนْุชَู‚ِุฏ ุฃَู†َّ ุงู„ุฑُّู‚ْูŠَุฉ ู„َุง ุชُุคْุซَุฑ ุจِุฐَุงุชِู‡َุง ุจَู„ْ ุจِุฐَุงุชِ ุงู„ู„َّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰ .
_“Ulama telah ijma’ bolehnya ruqyah jika memenuhi tiga syarat: 1. Menggunakan firman Allah Ta’ala atau dengan asma dan sifat-sifatNya. 2. Dengan lisan bahasa Arab atau dengan bahasa yang bisa diketahui maknanya selain bahasa Arab. 3. Meyakini bahwa ruqyah tidak mmberikan pengaruh dengan zatnya sendiri, tetapi Allah Ta’ala yang memberikan pengaruhnya.”_
(Fathul Bari, 10/195. Darul Fikr)
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
ูˆَุฃَู…َّุง ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุจِุขูŠَุงุชِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู† ، ูˆَุจِุงู„ْุฃَุฐْูƒَุงุฑِ ุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูَุฉ ، ูَู„َุง ู†َู‡ْูŠ ูِูŠู‡ِ ، ุจَู„ْ ู‡ُูˆَ ุณُู†َّุฉ . ูˆَู…ِู†ْู‡ُู…ْ ู…َู†ْ ู‚َุงู„َ ูِูŠ ุงู„ْุฌَู…ْุน ุจَูŠْู† ุงู„ْุญَุฏِูŠุซَูŠْู†ِ ุฅِู†َّ ุงู„ْู…َุฏْุญ ูِูŠ ุชَุฑْูƒ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ู„ِู„ْุฃَูْุถَู„ِูŠَّุฉِ ، ูˆَุจَูŠَุงู† ุงู„ุชَّูˆَูƒُّู„ . ูˆَุงَู„َّุฐِูŠ ูَุนَู„َ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ، ูˆَุฃَุฐِู†َ ูِูŠู‡َุง ู„ِุจَูŠَุงู†ِ ุงู„ْุฌَูˆَุงุฒ ، ู…َุนَ ุฃَู†َّ ุชَุฑْูƒู‡َุง ุฃَูْุถَู„ ، ูˆَุจِู‡َุฐَุง ู‚َุงู„َ ุงِุจْู† ุนَุจْุฏ ุงู„ْุจَุฑّ ، ูˆَุญَูƒَุงู‡ُ ุนَู…َّู†ْ ุญَูƒَุงู‡ُ . ูˆَุงู„ْู…ُุฎْุชَุงุฑ ุงู„ْุฃَูˆَّู„ ، ูˆَู‚َุฏْ ู†َู‚َู„ُูˆุง ุจِุงู„ْุฅِุฌْู…َุงุนِ ุนَู„َู‰ ุฌَูˆَุงุฒ ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุจِุงู„ْุขูŠَุงุชِ ، ูˆَุฃَุฐْูƒَุงุฑ ุงู„ู„َّู‡ ุชَุนَุงู„َู‰
_“Adapun ruqyah (jampi/mantera) dengan ayat-ayat Al Quran, dan dzikir-dzikir yang ma’ruf (dikenal), maka hal itu tidak dilarang, bahkan sunah. Di antara mereka ada yang mengatakan dalam mengkompromikan dua hadits (yang nampak bertentangan), sesungguhnya pujian untuk meninggalkan ruqyah menunjukkan afdhaliyah (hal yang lebih utama), dan kejelasan tawakkal. Dan, orang yang melakukan ruqyah dan diizinkannya hal itu menunjukkan kebolehannya tetapi itu meninggalkan hal yang lebih utama. Inilah yang dikatakan Ibnu Abdil Bar, dia menceritakan dari orang yang menceritakannya. Sikap yang dipilih adalah yang pertama. Mereka telah menukil tentang ijma bolehnya ruqyah dengan ayat-ayat dan kalimat dzikrullah Ta’ala.”_
(Syarh Shahih Muslim, 7/325)
Imam Al Maziri Rahimahullah mengatakan:
ุฌَู…ِูŠุน ุงู„ุฑُّู‚َู‰ ุฌَุงุฆِุฒَุฉ ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َุชْ ุจِูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ ، ุฃَูˆْ ุจِุฐِูƒْุฑِู‡ِ
_“Semua ruqyah adalah boleh jika berasal dari kitabullah atau dzikir.”_ (Ibid)
Imam Abul Abbas Al Anshari Al Qurthubi Rahimahullah dalam kitab syarahnya terhadap Shahih Muslim, menjelaskan –setelah memaparkan hadits-hadits tentang keringanan untuk melakukan ruqyah:
ุฏู„ูŠู„ٌ ุนู„ู‰ ุฃู† ุงู„ุฃุตู„ ููŠ ุงู„ุฑُّู‚ูŠ ูƒุงู† ู…ู…ู†ูˆุนًุง ، ูƒู…ุง ู‚ุฏ ุตุฑَّุญ ุจู‡ ุญูŠุซ ู‚ุงู„ : ู†ู‡ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู€ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู€ ุนู† ุงู„ุฑُّู‚ู‰ . ูˆุฅู†َّู…ุง ู†ู‡ู‰ ุนู†ู‡ ู…ุทู„ู‚ًุง ؛ ู„ุฃู†َّู‡ู… ูƒุงู†ูˆุง ูŠุฑู‚ูˆู† ููŠ ุงู„ุฌุงู‡ู„ูŠุฉ ุจِุฑُู‚ًู‰ ู‡ูˆ ุดุฑูƒٌ ، ูˆุจู…ุง ู„ุง ูŠูู‡ู… ، ูˆูƒุงู†ูˆุง ูŠุนุชู‚ุฏูˆู† : ุฃู† ุฐู„ูƒ ุงู„ุฑُّู‚ู‰ ูŠุคุซุฑ . ุซู… : ุฅู†ู‡ู… ู„ู…ุง ุฃุณู„ู…ูˆุง ูˆุฒุงู„ ุฐู„ูƒ ุนู†ู‡ู… ู†ู‡ุงู‡ู… ุงู„ู†ุจูŠ ู€ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู€ ุนู† ุฐู„ูƒ ุนู…ูˆู…ًุง ، ู„ูŠูƒูˆู† ุฃุจู„ุบ ููŠ ุงู„ู…ู†ุน ، ูˆุฃุณุฏُّ ู„ู„ุฐุฑูŠุนุฉ . ุซู… : ุฅู†ู‡ู… ู„ู…ุง ุณุฃู„ูˆู‡ ، ูˆุฃุฎุจุฑูˆู‡ : ุฃู†ู‡ู… ูŠู†ุชูุนูˆู† ุจุฐู„ูƒ ؛ ุฑุฎุต ู„ู‡ู… ููŠ ุจุนุถ ุฐู„ูƒ ، ูˆู‚ุงู„ : (( ุงุนุฑุถูˆุง ุนู„ูŠَّ ุฑู‚ุงูƒู… ، ู„ุง ุจุฃุณ ุจุงู„ุฑُّู‚ู‰ ู…ุง ู„ู… ูŠูƒู† ููŠู‡ ุดุฑูƒ ، ูุฌุงุฒุช ุงู„ุฑُّู‚ูŠุฉ ู…ู† ูƒู„ ุงู„ุขูุงุช ู…ู† ุงู„ุฃู…ุฑุงุถ ، ูˆุงู„ุฌุฑุงุญ ، ูˆุงู„ู‚ุฑูˆุญ ، ูˆุงู„ุญู…ุฉ ، ูˆุงู„ุนูŠู† ، ูˆุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ ؛ ุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุฑُّู‚ู‰ ุจู…ุง ูŠูู‡ู… ، ูˆู„ู… ูŠูƒู† ููŠู‡ ุดุฑูƒ ، ูˆู„ุง ุดูŠุก ู…ู…ู†ูˆุน . ูˆุฃูุถู„ ุฐู„ูƒ ، ูˆุฃู†ูุนู‡ : ู…ุง ูƒุงู† ุจุฃุณู…ุงุก ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆูƒู„ุงู…ู‡ ، ูˆูƒู„ุงู… ุงู„ู„ู‡ ุฑุณูˆู„ู‡ ู€ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู€ .
_“(Hadits ini) merupakan dalil bahwa pada dasarnya ruqyah itu terlarang, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagaimana riwayat: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang ruqyah.” Ini adalah larangan secara mutlak, karena dahulu mereka melakukan ruqyah ketika jahiliyah dengan berisi kesyirikan dan kata-kata yang tidak dimengerti, dan mereka meyakini bahwa ruqyah inilah yang memberikan pengaruh. Kemudian, ketika mereka masuk Islam yang seperti itu telah dihilangkan dari mereka, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang itu secara umum, agar larangan tersebut lebih kuat dan upaya pencegahan. Kemudian, ketika mereka menanyakannya dan mengabarkannya, bahwa mereka mendapatkan manfaat dari itu, maka mereka mendapat keringanan pada sebagian hal itu. Nabi bersabda: “Tunjukkan kepadaku ruqyah kalian, tidak apa-apa jika tidak terdapat syirik di dalamnya.” Maka beliau membolehkan ruqyah untuk setiap bentuk malapetaka seperti sakit, luka, bisul, demam, penyakit mata jahat, dan lainnya, jika ruqyah tersebut dengan kalimat yang bisa difahami dan tidak terdapat kesyirikan di dalamnya, dan tidak sesuatu yang terlarang. Yang paling utama dan bermanfaat adalah: ruqyah yang berasal dari asma Allah dan firmanNya, firman Allah dan ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”_
(Al Mufhim Lima Asykala ‘ Ala Talkhishi Kitabi Muslim, 18/65. Maktabah Misykah)
Imam Badruddin Al ‘Aini Rahimahullah menjelaskan:
ุฌูˆุงุฒ ุงู„ุฑู‚ูŠุฉ ุจุดูŠุก ู…ู† ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆูŠู„ุญู‚ ุจู‡ ู…ุง ูƒุงู† ู…ู† ุงู„ุฏุนูˆุงุช ุงู„ู…ุฃุซูˆุฑุฉ ุฃูˆ ู…ู…ุง ูŠุดุงุจู‡ู‡ุง ูˆู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุจุฃู„ูุงุธ ู…ู…ุง ู„ุง ูŠุนู„ู… ู…ุนู†ุงู‡ุง ู…ู† ุงู„ุฃู„ูุงุธ ุงู„ุบูŠุฑ ุงู„ุนุฑุจูŠุฉ ูˆููŠู‡ ุฎู„ุงู ูู‚ุงู„ ุงู„ุดุนุจูŠ ูˆู‚ุชุงุฏุฉ ูˆุณุนูŠุฏ ุจู† ุฌุจูŠุฑ ูˆุฌู…ุงุนุฉ ุขุฎุฑูˆู† ูŠูƒุฑู‡ ุงู„ุฑู‚ูŠ ูˆุงู„ูˆุงุฌุจ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุคู…ู† ุฃู† ูŠุชุฑูƒ ุฐู„ูƒ ุงุนุชุตุงู…ุง ุจุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆุชูˆูƒู„ุง ุนู„ูŠู‡ ูˆุซู‚ุฉ ุจู‡ ูˆุงู†ู‚ุทุงุนุง ุฅู„ูŠู‡
_“Bolehnya ruqyah dengan sesuatu dari Kitabullah, dan juga dengan doa-doa yang ma’tsur atau yang serupa dengan itu. Tidak boleh dengan lafaz-lafaz yang tidak diketahui maknanya, berupa lafaz yang bukan bahasa Arab. Di dalamnya terdapat perbedaan pendapat. Asy Sya’bi, Qatadah, Said bin Jubeir, dan segolongan lainnya mengatakan ruqyah adalah hal yang dibenci. Wajib bagi seorang mukmin untuk meninggalkannya sebagai upaya memegang teguh kepada Allah Ta’ala dan bertawakkal atasNya, percaya denganNya, dan memutuskan hubungan dengan ruqyah.”_
(‘Umdatul Qari, 18/303. Maktabah Misykah)
*Ruqyah Syar’iyyah Dengan Cara Ditulis Di Kertas atau Di Wadah atau Meminum Airnya*
Hal ini dibolehkan menurut jumhur (mayoritas) ulama, sejak zaman sahabat seperti Ibnu Abbas, Abu Qilabah, hingga tabi’in seperti Mujahid. Ada pun Ibrahim An Nakha’i memakruhkannya. Tetapi meruqyah dengan cara membaca adalah lebih afdhal, sebab itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan sahabatnya.
Berikut fatwa-fatwa para imam kaum muslimin:
1. Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhuma
Beliau adalah sahabat nabi yang dijuluki Hibrul Ummah, tintanya umat ini, karena kecerdasan dan keluasan ilmunya. Beliau mengatakan:
ุฅุฐุง ุนุณุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ูˆู„ุฏู‡ุง ุชูƒุชุจ ู‡ุงุชูŠู† ุงู„ุขูŠุชูŠู† ูˆุงู„ูƒู„ู…ุชูŠู† ููŠ ุตุญูŠูุฉ ุซู… ุชุบุณู„ ูˆุชุณู‚ู‰ ู…ู†ู‡ุง، ูˆู‡ูŠ: ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ุงู„ุญู„ูŠู… ุงู„ูƒุฑูŠู…، ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุณู…ูˆุงุช ูˆุฑุจ ุงู„ุงุฑุถ ูˆุฑุจ ุงู„ุนุฑุด ุงู„ุนุธูŠู… " ูƒุฃู†ู‡ู… ูŠูˆู… ูŠุฑูˆู†ู‡ุง ู„ู… ูŠู„ุจุซูˆุง ุฅู„ุง ุนุดูŠุฉ ุฃูˆ ุถุญุงู‡ุง " [ ุงู„ู†ุงุฒุนุงุช: 46 ]. " ูƒุฃู†ู‡ู… ูŠูˆู… ูŠุฑูˆู† ู…ุง ูŠูˆุนุฏูˆู† ู„ู… ูŠู„ุจุซูˆุง ุฅู„ุง ุณุงุนุฉ ู…ู† ู†ู‡ุงุฑ ุจู„ุงุบ ูู‡ู„ ูŠู‡ู„ูƒ ุฅู„ุง ุงู„ู‚ูˆู… ุงู„ูุงุณู‚ูˆู† "
_“Jika seorang wanita kesulitan ketika melahirkan, maka Anda tulis dua ayat berikut secara lengkap di lembaran, kemudian masukkan ke dalam air dan kucurkan kepada dia, yaitu kalimat: Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim Subhanallahi Rabbil ‘Arsyil ‘Azhim Al Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin. (Tiada Ilah Kecuali Allah yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya Arsy Yang Agung, Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam).”_
_”Ka’annahum yauma yaraunaha lam yalbatsu illa ‘asyiyyatan aw dhuhaha. (pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi.”_
(QS. An Nazi’at(79): 46)
_”Ka’annahum yauma yarauna maa yu’aduna lam yalbatsuu illa saa’atan min naharin balaagh. (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup.”_
(QS. Al Ahqaf (46): 35)
(Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, 16/222. Dar Ihya’ At Turats)
2. Imam Ibnu taimiyah Rahimahullah
Beliau mengatakan sebagai berikut:
ูَุตْู„ٌ ูˆَูŠَุฌُูˆุฒُ ุฃَู†ْ ูŠَูƒْุชُุจَ ู„ِู„ْู…ُุตَุงุจِ ูˆَุบَูŠْุฑِู‡ِ ู…ِู†ْ ุงู„ْู…َุฑْุถَู‰ ุดَูŠْุฆًุง ู…ِู†ْ ูƒِุชَุงุจِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฐِูƒْุฑُู‡ُ ุจِุงู„ْู…ِุฏَุงุฏِ ุงู„ْู…ُุจَุงุญِ ูˆَูŠُุบْุณَู„ُ ูˆَูŠُุณْู‚َู‰ ูƒَู…َุง ู†َุตَّ ุนَู„َู‰ ุฐَู„ِูƒَ ุฃَุญْู…َุฏ ูˆَุบَูŠْุฑُู‡ُ ู‚َุงู„َ ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ُ ุฃَุญْู…َุฏ : ู‚َุฑَุฃْุช ุนَู„َู‰ ุฃَุจِูŠ ุซِู†َุง ูŠَุนْู„َู‰ ุจْู†ُ ุนُุจَูŠْุฏٍ ؛ ุซِู†َุง ุณُูْูŠَุงู†ُ ؛ ุนَู†ْ ู…ُุญَู…َّุฏِ ุจْู†ِ ุฃَุจِูŠ ู„َูŠْู„َู‰ ุนَู†ْ ุงู„ْุญَูƒَู…ِ ؛ ุนَู†ْ ุณَุนِูŠุฏِ ุจْู†ِ ุฌُุจَูŠْุฑٍ ؛ ุนَู†ْ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ู‚َุงู„َ : ุฅุฐَุง ุนَุณِุฑَ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َุฑْุฃَุฉِ ูˆِู„َุงุฏَุชُู‡َุง ูَู„ْูŠَูƒْุชُุจْ : ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุญَู„ِูŠู…ُ ุงู„ْูƒَุฑِูŠู…ُ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َู‡َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุนَุดِูŠَّุฉً ุฃَูˆْ ุถُุญَุงู‡َุง } { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َ ู…َุง ูŠُูˆุนَุฏُูˆู†َ ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุณَุงุนَุฉً ู…ِู†ْ ู†َู‡َุงุฑٍ ุจَู„َุงุบٌ ูَู‡َู„ْ ูŠُู‡ْู„َูƒُ ุฅู„َّุง ุงู„ْู‚َูˆْู…ُ ุงู„ْูَุงุณِู‚ُูˆู†َ } . ู‚َุงู„َ ุฃَุจِูŠ : ุซِู†َุง ุฃَุณْูˆَุฏُ ุจْู†ُ ุนَุงู…ِุฑٍ ุจِุฅِุณْู†َุงุฏِู‡ِ ุจِู…َุนْู†َุงู‡ُ ูˆَู‚َุงู„َ : ูŠُูƒْุชَุจُ ูِูŠ ุฅู†َุงุกٍ ู†َุธِูŠูٍ ูَูŠُุณْู‚َู‰ ู‚َุงู„َ ุฃَุจِูŠ : ูˆَุฒَุงุฏَ ูِูŠู‡ِ ูˆَูƒِูŠุนٌ ูَุชُุณْู‚َู‰ ูˆَูŠُู†ْุถَุญُ ู…َุง ุฏُูˆู†َ ุณُุฑَّุชِู‡َุง ู‚َุงู„َ ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„َّู‡ِ : ุฑَุฃَูŠْุช ุฃَุจِูŠ ูŠَูƒْุชُุจُ ู„ِู„ْู…َุฑْุฃَุฉِ ูِูŠ ุฌَุงู…ٍ ุฃَูˆْ ุดَูŠْุกٍ ู†َุธِูŠูٍ . ูˆَู‚َุงู„َ ุฃَุจُูˆ ุนَู…ْุฑٍูˆ ู…ُุญَู…َّุฏُ ุจْู†ُ ุฃَุญْู…َุฏ ุจْู†ِ ุญَู…ْุฏَุงู†َ ุงู„ุญูŠุฑูŠ : ุฃَู†َุง ุงู„ْุญَุณَู†ُ ุจْู†ُ ุณُูْูŠَุงู†َ ุงู„ู†ุณูˆูŠ ؛ ุญَุฏَّุซَู†ِูŠ ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ُ ุฃَุญْู…َุฏ ุจْู†ِ ุดุจูˆูŠุฉ ؛ ุซِู†َุง ุนَู„ِูŠُّ ุจْู†ُ ุงู„ْุญَุณَู†ِ ุจْู†ِ ุดَู‚ِูŠู‚ٍ ؛ ุซِู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ُ ุงู„ْู…ُุจَุงุฑَูƒِ ؛ ุนَู†ْ ุณُูْูŠَุงู†َ ؛ ุนَู†ْ ุงุจْู†ِ ุฃَุจِูŠ ู„َูŠْู„َู‰ ؛ ุนَู†ْ ุงู„ْุญَูƒَู…ِ ؛ ุนَู†ْ ุณَุนِูŠุฏِ ุจْู†ِ ุฌُุจَูŠْุฑٍ ؛ ุนَู†ْ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ู‚َุงู„َ : ุฅุฐَุง ุนَุณِุฑَ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َุฑْุฃَุฉِ ูˆِู„َุงุฏُู‡َุง ูَู„ْูŠَูƒْุชُุจْ : ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุนَู„ِูŠُّ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ُ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุญَู„ِูŠู…ُ ุงู„ْูƒَุฑِูŠู…ُ ؛ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุชَุนَุงู„َู‰ ุฑَุจُّ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ ؛ ูˆَุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َู‡َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุนَุดِูŠَّุฉً ุฃَูˆْ ุถُุญَุงู‡َุง } { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َ ู…َุง ูŠُูˆุนَุฏُูˆู†َ ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุณَุงุนَุฉً ู…ِู†ْ ู†َู‡َุงุฑٍ ุจَู„َุงุบٌ ูَู‡َู„ْ ูŠُู‡ْู„َูƒُ ุฅู„َّุง ุงู„ْู‚َูˆْู…ُ ุงู„ْูَุงุณِู‚ُูˆู†َ } . ู‚َุงู„َ ุนَู„ِูŠٌّ : ูŠُูƒْุชَุจُ ูِูŠ ูƒุงุบุฏุฉ ูَูŠُุนَู„َّู‚ُ ุนَู„َู‰ ุนَุถُุฏِ ุงู„ْู…َุฑْุฃَุฉِ ู‚َุงู„َ ุนَู„ِูŠٌّ : ูˆَู‚َุฏْ ุฌَุฑَّุจْู†َุงู‡ُ ูَู„َู…ْ ู†َุฑَ ุดَูŠْุฆًุง ุฃَุนْุฌَุจَ ู…ِู†ْู‡ُ ูَุฅِุฐَุง ูˆَุถَุนَุชْ ุชُุญِู„ُّู‡ُ ุณَุฑِูŠุนًุง ุซُู…َّ ุชَุฌْุนَู„ُู‡ُ ูِูŠ ุฎِุฑْู‚َุฉٍ ุฃَูˆْ ุชُุญْุฑِู‚ُู‡ُ
_"Dibolehkan bagi orang yang sakit atau tertimpa lainnya, untuk dituliskan baginya sesuatu yang berasal dari Kitabullah dan Dzikrullah dengan menggunakan tinta yang dibolehkan (suci) kemudian dibasuhkan tulisan tersebut, lalu airnya diminumkan kepada si sakit, sebagaimana hal ini telah ditulis (dinashkan) oleh Imam Ahmad dan lainnya.”_
_”Abdullah bin Ahmad berkata; Aku membaca di depan bapakku: telah bercerita kepada kami Ya'la bin 'Ubaid telah bercerita kepada kami Sufyan, dari Muh. bin Abi Laila, dari Hakam, dari Said bin Jubeir dari Ibnu Abbas ia berkata: "Jika seorang ibu sulit melahirkan maka tulislah...”_
ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ุงู„ْุญَู„ِูŠู…ُ ุงู„ْูƒَุฑِูŠู…ُ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ
_“Dengan nama Allah, Tidak ada Illah selain Dia, Yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya ‘Arys yang Agung, segala puji bagi Allah Rabba semesta alam.”_
ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َู‡َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุนَุดِูŠَّุฉً ุฃَูˆْ ุถُุญَุงู‡َุง
_“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.”_
(QS. An-Naziat(79):46)
ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َ ู…َุง ูŠُูˆุนَุฏُูˆู†َ ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅู„َّุง ุณَุงุนَุฉً ู…ِู†ْ ู†َู‡َุงุฑٍ ุจَู„َุงุบٌ ูَู‡َู„ْ ูŠُู‡ْู„َูƒُ ุฅู„َّุง ุงู„ْู‚َูˆْู…ُ ุงู„ْูَุงุณِู‚ُูˆู†َ
_“Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.”_
(QS. Al-Ahqaf(46): 35)
_“Bapakku berkata: Telah meceritakan kepadaku Aswad bin 'Amir dengan sanadnya dan dengan maknanya dan dia berkata: Ditulis di dalam bejana yang bersih kemudian diminum. Bapakku berkata: Waki' menambahkannya: Diminum dan dipercikkan kecuali pusernya (ibu yang melahirkan), Abdullah berkata: Aku melihat bapakku menulis di gelas atau sesuatu yang bersih untuk seorang ibu (yang sulit melahirkan). Abu Amr Muham mad bin Ahmad bin Hamdan Al Hiri berkata: Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Sufyan An Nasawi, telah bercerita kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Syibawaih telah bercerita kepadaku Ali bin Hasan bin Syaqiq, telah bercerita kepadaku Abdullah bin Mubarak, dari Sufyan dari ibnu Abi Laila, dari Al hakam, dari Said bin Jubeir, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Jika seorang wanita sulit melahirkan maka tulislah:”_
(lalu disebutkan ayat-ayat seperti di atas)
_”Ali berkata: ditulis di atas kertas kemudian digantungkan pada anggota badan wanita (yang susah melahirkan). Ali berkata: Dan sungguh kami telah mencobanya, maka tidaklah kami melihat sesuatu yang lebih menakjubkan (hasilnya) dari padanya maka jika wanita tadi sudah melahirkan maka segeralah lepaskan, kemudian setelah itu sobeklah atau bakarlah."_
(Demikian fatwa Imam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Fatawa, 4/187. Maktabah Syamilah)
3. Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah
Beliau menyebutkan beberapa riwayat dari kaum salaf (terdahulu) kebolehan membaca atas menuliskan ayat Al Qur'an pada wadah lalu airnya dipercikkan kepada orang sakit. Berikut ini ucapannya:
ู‚َุงู„َ ุงู„ْุฎَู„ّุงู„ُ ุญَุฏّุซَู†ِูŠ ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„ّู‡ِ ุจْู†ُ ุฃَุญْู…َุฏَ : ู‚َุงู„َ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฃَุจِูŠ ูŠَูƒْุชُุจُ ู„ِู„ْู…َุฑْุฃَุฉِ ุฅุฐَุง ุนَุณُุฑَ ุนَู„َูŠْู‡َุง ูˆِู„َุงุฏَุชُู‡َุง ูِูŠ ุฌَุงู…ٍ ุฃَุจْูŠَุถَ ุฃَูˆْ ุดَูŠْุกٍ ู†َุธِูŠูٍ ูŠَูƒْุชُุจُ ุญَุฏِูŠุซَ ุงุจْู†ِ ุนَุจّุงุณٍ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ ู„َุง ุฅู„َู‡َ ุฅู„ّุง ุงู„ู„ّู‡ُ ุงู„ْุญَู„ِูŠู…ُ ุงู„ْูƒَุฑِูŠู…ُ ุณُุจْุญَุงู†َ ุงู„ู„ّู‡ِ ุฑَุจّ ุงู„ْุนَุฑْุดِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„ّู‡ِ ุฑَุจّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ { ูƒَุฃَู†ّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َ ู…َุง ูŠُูˆุนَุฏُูˆู†َ ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅِู„ّุง ุณَุงุนَุฉً ู…ِู†ْ ู†َู‡َุงุฑٍ ุจَู„َุงุบٌ } [ ุงู„ْุฃَุญْู‚َุงูُ 35 ] { ูƒَุฃَู†ّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َู‡َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง ุฅِู„ّุง ุนَุดِูŠّุฉً ุฃَูˆْ ุถُุญَุงู‡َุง } [ ุงู„ู†ّุงุฒِุนَุงุชُ 46 ] . ู‚َุงู„َ ุงู„ْุฎَู„ّุงู„ُ ุฃَู†ْุจَุฃَู†َุง ุฃَุจُูˆ ุจَูƒْุฑٍ ุงู„ْู…َุฑْูˆَุฒِูŠّ ุฃَู†ّ ุฃَุจَุง ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุฌَุงุกَู‡ُ ุฑَุฌُู„ٌ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฃَุจَุง ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุชَูƒْุชُุจُ ู„ِุงู…ْุฑَุฃَุฉٍ ู‚َุฏْ ุนَุณُุฑَ ุนَู„َูŠْู‡َุง ูˆَู„َุฏُู‡َุง ู…ُู†ْุฐُ ูŠَูˆْู…َูŠْู†ِ ؟ ูَู‚َุงู„َ ู‚ُู„ْ ู„َู‡ُ ูŠَุฌِูŠุกُ ุจِุฌَุงู…ٍ ูˆَุงุณِุนٍ ูˆَุฒَุนْูَุฑَุงู†ٍ ูˆَุฑَุฃَูŠْุชُู‡ُ ูŠَูƒْุชُุจُ ู„ِุบَูŠْุฑِ ูˆَุงุญِุฏٍ
_“Berkata Al Khalal: berkata kepadaku Abdullah bin Ahmad, katanya: Aku melihat ayahku menulis untuk wanita yang sulit melahirkan di sebuah wadah putih atau sesuatu yang bersih, dia menulis hadits Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhu:”_
_”Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim Subhanallahi Rabbil ‘Arsyil ‘Azhim Al Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin. (Tiada Ilah Kecuali Allah yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya Arsy Yang Agung, Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam)”_
_”Ka’annahum yauma yarauna maa yu’aduna lam yalbatsuu illa saa’atan min naharin balaagh. (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup.”_
(QS. Al Ahqaf(46): 35)
_”Ka’annahum yauma yaraunaha lam yalbatsu illa ‘asyiyyatan aw dhuhaha. (pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi.”_
(QS. An Nazi’at(79): 46)
Al Khalal mengatakan: mengabarkan kepadaku Abu Bakar Al Marwazi, bahwa ada seseorang datang kepada Abu Abdullah (Imam Ahmad), dan berkata: _“Wahai Abu Abdullah, kau menulis untuk wanita yang kesulitan melahirkan sejak dua hari yang lalu?”_ Dia menjawab: _“Katakan baginya, datanglah dengan wadah yang lebar dan minyak za’faran“_. Aku melihat dia menulis untuk lebih dari satu orang.
(Zaadul Ma’ad, 4/357. Muasasah Ar Risalah)
Beliau juga mengatakan:
ูˆَุฑَุฎّุตَ ุฌَู…َุงุนَุฉٌ ู…ِู†ْ ุงู„ุณّู„َูِ ูِูŠ ูƒِุชَุงุจَุฉِ ุจَุนْุถِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ูˆَุดُุฑْุจِู‡ِ ูˆَุฌَุนَู„َ ุฐَู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุงู„ุดّูَุงุกِ ุงู„ّุฐِูŠ ุฌَุนَู„َ ุงู„ู„ّู‡ ูِูŠู‡ِ . ูƒِุชَุงุจٌ ุขุฎَุฑُ ู„ِุฐَู„ِูƒَ ูŠُูƒْุชَุจُ ูِูŠ ุฅู†َุงุกٍ ู†َุธِูŠูٍ { ุฅِุฐَุง ุงู„ุณّู…َุงุกُ ุงู†ْุดَู‚ّุชْ ูˆَุฃَุฐِู†َุชْ ู„ِุฑَุจّู‡َุง ูˆَุญُู‚ّุชْ ูˆَุฅِุฐَุง ุงู„ْุฃَุฑْุถُ ู…ُุฏّุชْ ูˆَุฃَู„ْู‚َุชْ ู…َุง ูِูŠู‡َุง ูˆَุชَุฎَู„ّุชْ } [ ุงู„ِุงู†ْุดِู‚َุงู‚ُ 41 ] ูˆَุชَุดْุฑَุจُ ู…ِู†ْู‡ُ ุงู„ْุญَุงู…ِู„ُ ูˆَูŠُุฑَุดّ ุนَู„َู‰ ุจَุทْู†ِู‡َุง .
Segolongan kaum salaf memberikan keringanan dalam hal menuliskan sebagian dari ayat Al Quran dan meminumnya, dan menjadikannya sebagai obat yang Allah jadikan padanya. Untuk itu, dituliskan di bejana yang bersih:
_“Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.”_
(QS. Al Insyiqaq (84): 1-4)
Lalu diminumkan kepada orang hamil dan diusapkan ke perutnya.
(Ibid, 4/358)
4. Fatwa Lajnah Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiah wal Ifta
Fatwa ini ditanda tangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Mani’, Syaikh Abdurrazzaq ‘Afifi, dan Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Ghudyan.
ุงู„ุณุคุงู„ ุงู„ุซุงู†ูŠ ู…ู† ุงู„ูุชูˆู‰ ุฑู‚ู… (143):
ุณ : ุฅุฐุง ุทู„ุจ ุฑุฌู„ ุจู‡ ุฃู„ู… ุฑู‚ู‰، ูˆูƒุชุจ ู„ู‡ ุจุนุถ ุขูŠุงุช ู‚ุฑุขู†ูŠุฉ، ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฑุงู‚ูŠ: ุถุนู‡ุง ููŠ ู…ุงุก ูˆุงุดุฑุจู‡ุง ูู‡ู„ ูŠุฌูˆุฒ ุฃู… ู„ุง؟
ุฌ : ุณุจู‚ ุฃู† ุตุฏุฑ ู…ู† ุฏุงุฑ ุงู„ุฅูุชุงุก ุฌูˆุงุจ ุนู† ุณุคุงู„ ู…ู…ุงุซู„ ู„ู‡ุฐุง ุงู„ุณุคุงู„ ู‡ุฐุง ู†ุตู‡: ูƒุชุงุจุฉ ุดูŠุก ู…ู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ููŠ ุฌุงู… ุฃูˆ ูˆุฑู‚ุฉ ูˆุบุณู„ู‡ ูˆุดุฑุจู‡ ูŠุฌูˆุฒ؛ ู„ุนู…ูˆู… ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰: { ูˆَู†ُู†َุฒِّู„ُ ู…ِู†َ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ู…َุง ู‡ُูˆَ ุดِูَุงุกٌ ูˆَุฑَุญْู…َุฉٌ ู„ِู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ } ูุงู„ู‚ุฑุขู† ุดูุงุก ู„ู„ู‚ู„ูˆุจ ูˆุงู„ุฃุจุฏุงู†، ูˆู„ู…ุง ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุญุงูƒู… ููŠ [ุงู„ู…ุณุชุฏุฑูƒ] ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ููŠ [ุงู„ุณู†ู†] ุนู† ุงุจู† ู…ุณุนูˆุฏ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡: ุฃู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู‚ุงู„: « ุนู„ูŠูƒู… ุจุงู„ุดูุงุกูŠู† ุงู„ุนุณู„ ูˆุงู„ู‚ุฑุขู† » ูˆู…ุง ุฑูˆุงู‡ ุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ، ุนู† ุนู„ูŠ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡، ุนู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃู†ู‡ ู‚ุงู„: « ุฎูŠุฑ ุงู„ุฏูˆุงุก ุงู„ู‚ุฑุขู† » ูˆุฑูˆู‰ ุงุจู† ุงู„ุณู†ูŠ ุนู† ุงุจู† ุนุจุงุณ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุง: (ุฅุฐุง ุนุณุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ูˆู„ุงุฏุชู‡ุง ุฎุฐ ุฅู†ุงุกً ู†ุธูŠูًุง ูุงูƒุชุจ ุนู„ูŠู‡) { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َ ู…َุง ูŠُูˆุนَุฏُูˆู†َ } ุงู„ุขูŠุฉ ، ูˆ { ูƒَุฃَู†َّู‡ُู…ْ ูŠَูˆْู…َ ูŠَุฑَูˆْู†َู‡َุง ู„َู…ْ ูŠَู„ْุจَุซُูˆุง } ุงู„ุขูŠุฉ ، ูˆ { ู„َู‚َุฏْ ูƒَุงู†َ ูِูŠ ู‚َุตَุตِู‡ِู…ْ ุนِุจْุฑَุฉٌ ู„ِุฃُูˆู„ِูŠ ุงู„ْุฃَู„ْุจَุงุจِ } ุงู„ุขูŠุฉ ، ุซู… ูŠุบุณู„ู‡ ูˆุชุณู‚ู‰ ุงู„ู…ุฑุฃุฉ ู…ู†ู‡ ูˆุชู†ุถุญ ุนู„ู‰ ุจุทู†ู‡ุง ูˆููŠ ูˆุฌู‡ู‡ุง).
Pertanyaan kedua, fatwa No. 143:
“Jika seorang laki-laki yang meminta diruqyah sakitnya, dia dituliskan untuknya sebagian ayat-ayat Al Quran, dan si peruqyah berkata: “letakkan ini di air dan minumlah airnya,” bolehkah atau tidak?”
Jawab:
Dahulu pernah dijawab oleh Darul Ifta pertanyaan semisal, sebagai berikut: Tulisan sebagian ayat Al Quran pada wadah, atau lembaran, lalu dibasuhkannya air tersebut atau meminumnya, adalah boleh. Sesuai keumuman ayat: “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Isra (17): 82).
Al Quran adalah obat bagi hati dan badan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Hakim dalam Al Mustadrak dan Ibnu Majah dalam Sunannya, dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: _“Hendaklah kalian berobat dengan madu dan Al Quran.”_ Dan juga yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ali Radhiallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: _“Sebaik-baiknya obat adalah Al Quran”_.
Juga diriwayatkan oleh Ibnu As Sunni dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma: “Jika seorang wanita kesulitan melahirkan, ambil-lah wadah bersih dan tulis di atasnya: Ka’annahum yauma yaraunaha maa yu’adun.(Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka)”_. (QS. Al Ahqaf (46): 35), juga ayat: _”Ka’annahum yauma yaraunaha lam yalbatsu (pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia)”_. (QS. An Nazi’at (79): 46), juga ayat: _”Laqad kaana fi qashashihim ‘ibratul li ulil albab (Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal)”_. (QS. Yusuf (12): 111). Lalu dimandikan dan dikucurkan kewanita itu, dan dipercikkan ke perutnya dan wajahnya.
(Fatawa Lajnah Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiah wal Ifta, 1/245. Tahqiq: Ahmad bin Abdurraziq Ad Duwaisy)
Ulama lain yang menyatakan kebolehannya adalah
- Imam Abdul Hamid Asy Syarwani dan Imam Ibnul Qasim Al ‘Ibadi, Al Hawasyi, 7/34. Mawqi’ Ya’sub.
- Imam Ibnu Hajar Al Haitami A Makki, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj 27/456. Mawqi’ Islam.
- Imam Muhammad Al Khathib Asy Syarbini, Mughni Muhtaj Ila MA’rifatil Alfazh Al Minhaj, 11/132. Mawqi’ Al Islam.
- Imam Sulaiman bin ‘Umar bin Muhammad Al Bujairami, Hasyiyah ‘Alal Minhaj, 11/180.
Demikian. Wallahu A’lam
๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž
0⃣1⃣ Sinda
Dulu waktu kecil saya pernah melihat ada ustadz yang menulis tulisan arab di piring putih dengan spidol, lalu diberi air sehingga tulisan itu larut. Kemudian diminumkan ke orang.
Lalu, ada ustadz juga yang menulis tulisan arab di telur kampung, kata ustadznya kalau telurnya dimakan bisa membuat kuat dalam mengerjakan haji.
Nah...2 contoh tersebut termasuk ruqyah syar'i atau justru syirik ya?
Syukron jawabannya Ustadz
๐ŸŒบJawab:
Bismillah wal hamdulillah ..
Jika tulisan arab tersebut tidak memiliki makna apa pun, hanya kumpulan huruf, atau kalimat tidak jelas, maka ini haram, sebagaimana yang dikatakan Imam An Nawawi.
Jika itu adalah ayat atau doa-doa dari nabi, maka itu boleh menurut mayoritas ulama, berdasarkan riwayat Ali dan Ibnu Abbas, juga menjadi fatwa Imam Ahmad, Imam Syafi'i, Imam Ibnu Taimiyah, dan Imam Ibnul Qayyim. Namun sebagian ulama memakruhkan seperti Abdullah bin Mas'ud, Ibrahim An Nakha'i, dan lain-lain. Sebab, menurut mereka hal itu dapat melencengkan fungsi-fungsi Al-Qu’an dan membuka peluang terjadinya ruqyah syirkiyah.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Muhim Aifa
Assalamualaikum...
Afwan ustdz mau bertanya.
1. Bagaimana untuk meng-indikasi dalam diri kita ada jinnya?
2. Semisal dalam diri ada jinnya dan kita pakai ruqyah syariyah, jin itu susah banget keluar karena mungkin ada barang yang disimpan. Karena penasaran ingin tau barang itu di simpan dimana dan kita minta tolong sama orang indigo. Bolehkah kita minta tolong sama orang indigo...?
3. Bagaimana caranya kita terlepas dari jin nasab...?
๐ŸŒบJawab:
Wa'alaikumussalam ..
1. Ruqyah mandiri bisa dilakukan untuk mendeketksi, biasanya reaksinya ada dua jenis. Reaksi aktif seperti menjerit dan tubuh melakukan aksi-aksi tertentu. Reaksi pasif seperti menangis, badan panas, pusing, bahkan ngantuk.
2. Jangan, tapi mintalah seorang shalih untuk meruqyah, dan cari barang itu secara wajar lalu bakar.
3. Sama, dengan 1 dan 2
Wallahu a'lam
๐ŸŒด Afwan ustadz menanggapi tadi, kita mencari barangnya itu susah karena tidak tau tempatnya disimpan dan wujudnya kertas atau disebar untuk tau barang itu dimana kunci dari situ untuk lepas.
Ini sedikit cerita, kemarin ada orang indigo waktu dia liat foto, dia banyak cerita tentang orang yang ada dfto itu. Dan dia bilng kalau dirumah ada barang seperti kertas begitu yang disimpan orang difoto itu, tapi tidak memberi tau dimana tempatnya. Tapi kita susah nyarinya karena banyak perabot dan buku-buku. Waktu mencari malah dapat barang lain. Waktu diruqyah dan dbakar ada reaksi muntah. Nah seperti itu bagaimana? Boleh tidak ustadz kita percaya dengan orang indigo itu?
๐ŸŒบ Indigo sendiri tidak dikenal dalam Islam, kalau pun ada Islam mengenal firasat dan bashirah. Firasat pun tidak bisa diulang-ulang dan direncanakan, jika sudah diulang-ulang dan direncanakan maka itu sihir.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Citra
Ustadz boleh saya menanggapinya?
Sudah saya coba untuk melupakannya ustadz. Tetapi masih saja selalu teringat. Tolong beritahu saya ustadz bagaimana caranya. Terimakasih ustadz.
๐ŸŒบJawab:
Mujahadah/sungguh-sungguh, ini memang butuh waktu. Biasanya untuk hal-hal yang: istimewa, berkesan, menakutkan, menarik, wow effect, memang relatif lama sebab secara alamiah menempel di long term memory.
Ini bisa dibantu dengan wirid harian, banyak istighfar, tilawah, buat kesibukan yang mengalihkan, dan semisalnya.
Wallahu a'lam
๐ŸŒด Begini ustadz, saya 2 minggu ini merasa diri saya sangat berbeda dari sebelumnya. Ini terjadi ketika saya mendengar berita di tv tentang kesehatan. Dan entah kenapa tiba-tiba saya memikirkan hal tersebut sampai 2 minggu ini saya sering menangis ustadz. Apakah itu karena gangguan ustadz sehingga saya harus di ruqyah...?
Terimakasih ustadz.
Wassalamualaikum wr.wb.
๐ŸŒบWallahu A'lam, apakah itu sugesti atau psikis saja karena terbawa oleh berita tersebut, atau memang gangguan. Usul saya jalankan wirid-wirid harian saja, lalu lupakan apa yang kita lihat di tv tersebut.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Han
Ustadz, Bagaimana dengan orang yang di beri kelebihan untuk melihat hal-hal ghoib. Apakah itu bisa hilang ustadz?
Atau memang ada keturunan dan sebagainya?
Kan secara tidak langsung juga mengganggu dalam aktivitas sehari-hari karena bisa melihat hal ghoib tersebut.
๐ŸŒบJawab:
Bisa hilang, itu memang gangguan dan tidak normal. Baik memang dia yang menyengaja untuk itu dengan mengikuti ritual-ritual tertentu atau perguruan tertentu, atau memang diwariskan oleh orangtua atau kakek neneknya.
Ruqyah itu hanya P3K, yang penting adalah bagusnya tauhid, jauhnya dari syirik, amal ibadah yang benar, dan hindari hal-hal yang mengundang jin.
Wallahu a'lam
๐ŸŒด Jadi bisa hilang ya ustadz? Apakah bisa muncul lagi suatu saat?
๐ŸŒบTergantung dia nya, kalau dia kembali menyengaja berhubungan dengan jin atau memancing kembali mereka ya bisa balik lagi karena gangguan syetan itu 24 jam
๐ŸŒด Sudah melakukan ibadah dan lain-lain tetapi masih saja di perlihatkan juga, bagaimana ustadz? Apakah lingkungan juga mempengaruhi, misalnya: perkejaan yang berurusan dengan darah dan nyawa, Operasi, Membantu Persalinan dan lain-lain.
Atau memang faktor keturunan itu sangat kuat pengaruhnya ustadz?
Jazakallah.
๐ŸŒบFaktor keturunan bisa juga, jin akan mencari wadah jika nenek moyangnya sudah wafat, cucunya yang menjadi sasaran. Sebaigaimana janji Iblis akan mengganggu anak cucu adam.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Chie
Assalamu'alaikum ustadz. Ana mau bertanya:
1. Ruqyah syar'i apakah bisa dilakukan dalam jarak jauh. Misal melalui telpon atau mengirim audio/video.
2. Berapa kali kita harus melakukan ruqyah agar jin yang mengganggu bisa hilang?
3. Ada tetangga yang hamil setelah 7 bulan kandungan tiba-tiba hilang. Padahal malamnya baru usg. Nah, apakah dengan diruqyah bisa mengembalikan janin tersebut kerahim ustadz?
Jazakallahu khoir.
๐ŸŒบJawab:
Wa'alaikumussalam ..
1. Ini diperselisihkan ulama kontemporer. Tapi, jika jarak jauh dengan cara orang yang diruqyah mendengarkan suara melalui telefon ini tidak apa-apa. Tapi, kalau dengan cara "mengirim energi", telepati...ya jangan.
2. Tidak ada ukuran khusus.
3. Sebaiknya periksakan lagi ke dokter, termasuk ke dokter USGnya. Ruqyah jalan terakhir.
Wallahu a'lam
0⃣6⃣ Anita
Aslamualaikum wr.wb.
Saya sering sakit ustadz, dan dokterpun tidak tau penyakitnya apa. Saya sudah menjalankan ruqyah dan lain-lain. Tapi hasilnya nihil dan banyak yang bilang jika jin yang di dalam diri saya itu seperti sejenis buaya ustadz, katanya itu seperti peliharaan nenek moyang begitu, katanya untuk menjaga diri saya, apa yang harus saya lakukan ustadz? Sedangkan saya sendiri tidak percaya akan hal itu.
๐ŸŒบJawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
Memang jangan langsung dipercaya, apa indikatornya kalau diri kita ada jin buaya?
Kalau setelah medhical check up tidak ada apa-apa, berbaiksangkalah semoga memang tidak ada apa-apa.
Terus berdoa, wirid dan beristighfar.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Adinda
Kita kan di larang untuk meminta ruqyah ya ustadz. Bolehkah kalau kita mengadakan ruqyah massal?
๐ŸŒบJawab:
Tidak ada hadits tentang larangan meminta ruqyah
Ini jawaban saya atas pertanyaan sama tahun lalu;
Meminta ruqyah tidak apa-apa, bahkan Nabi sendiri memerintahkan sahabatnya untuk minta ruqyah.
1. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memerintah istri beliau ‘Aisyah untuk minta ruqyah karena pengaruh ‘ain (pandangan mata orang yang hasad):
ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُุง ู‚َุงู„َุชْ ูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุฃْู…ُุฑُู†ِูŠ ุฃَู†ْ ุฃَุณْุชَุฑْู‚ِูŠَ ู…ِู†َ ุงู„ْุนَูŠْู†ِ .
Dari ‘Aisyah Radhiallahu 'Anha berkata: “Aku pernah diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam agar aku minta ruqyah dari ‘ain.
(HR. Muslim)
2. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memerintah istri beliau Ummu Salamah Radhiallahu 'Anha:
ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู„ِุฌَุงุฑِูŠَุฉٍ ูِูŠ ุจَูŠْุชِ ุฃُู…ِّ ุณَู„َู…َุฉَ ุฒَูˆْุฌِ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฑَุฃَู‰ ุจِูˆَุฌْู‡ِู‡َุง ุณَูْุนَุฉً ูَู‚َุงู„َ ุจِู‡َุง ู†َุธْุฑَุฉٌ ูَุงุณْุชَุฑْู‚ُูˆุง ู„َู‡َุง ูŠَุนْู†ِูŠ ุจِูˆَุฌْู‡ِู‡َุง ุตُูْุฑَุฉً.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada seorang budak wanita di rumah Ummu Salamah istri Nabi, beliau melihat di wajahnya belang. Beliau bersabda: “Pada wajahnya pengaruh pandangan. Maka mintakanlah ruqyah untuk dia.” Yaitu di wajahnya belang kekuningan.
(HR. Muslim)
3. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memerintah shahabat beliau:
ุนَู†ْ ุนَู…ْุฑَุฉَ ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ู‚َุงู„َุชْ ุฏَุฎَู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูَุณَู…ِุนَ ุตَูˆْุชَ ุตَุจِูŠٍّ ูŠَุจْูƒِูŠ ูَู‚َุงู„َ ู…َุง ู„ِุตَุจِูŠِّูƒُู…ْ ู‡َุฐَุง ูŠَุจْูƒِูŠ ูَู‡َู„ุง ุงุณْุชَุฑْู‚َูŠْุชُู…ْ ู„َู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ْุนَูŠْู†ِ. ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ
Dari ‘Aisyah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam masuk, maka beliau mendengar suara anak kecil menangis, beliau berkata: “Kenapa anak kecil kalian ini menangis? Kenapakah kalian tidak memintakan ruqyah untuknya dari ‘ain. (HR. Ahmad)
Larangan meminta ruqyah tidak ada, yang ada adalah hadits tentang ada 70 ribu ummat Islam yang masuk surga tanpa hisab, dan orang yang minta ruqyah tidak termasuk golongan tersebut.
Ini maksudnya jika dia hanya bertawakal kepada ruqyah semata, bukan sekadar minta ruqyah. Jika sekadar minta ruqyah tidak apa-apa sebagaimana hadits-hadits di atas.
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Oktriani
Saya pernah ikut Ruqyah mandiri tapi harus mengikuti untuk beberapa waktu, selama melakukan Ruqyah saya juga merasakan ada sesuatu yang aneh dibadan saya misalnya pusing dan telinga sakit. Namun dari kejadian yang aneh itu saya malah merasa takut dan memutuskan untuk berhenti. Yang jadi pertanyaan saya, apakah berarti saya kalah sama setan yang ada di diri saya?
Syukron.
๐ŸŒบJawab:
Itu indikasi dengan reaksi pasif, sebaiknya dicoba terapi berkala saja.
0⃣9⃣ Eyang Yeni
Assalamualaikum...
Mau tanya ustazd, jika seseorang sulit atau tidak menikah, apakah bisa juga berasal dari gangguan setan/jin? Setiap kali ada yang mendekat, tidak merasa cocok di hati dan ketika ada yang cocok di hati tapi tidak bisa. Terus kalau mimpi buruk dan dalam mimpi tersebut terlihat wajah orang yang mau mencelakakan kita dan tidak sampai berhasil mencelakakan, apakah itu merupakan petunjuk bahwa orang tersebut berniat jahat atau bagaimana?
Syukron.
๐ŸŒบJawab:
Wa'alaikumussalam.
Lan yushibana illa maa kataballahu lana, tidak ada musibah yang menimpa kita kecuali sudah Allah tetapkan buat kita.
Tentu kita tidak selalu menjadikan jin sebagai "tersangka" dalam semua masalah, sebab itu juga berdampak negatif, yaitu hilangnya evaluasi diri. Jadi sebelum berpikir ke sana, sebaiknya kita berbenah diri dulu dan minta pertolongan kepada Allah agar diberikan jodoh yang tepat. Lambat asal tepat lebih baik dibanding cepat tapi tidak tepat akhirnya cerainya cepat.
Wallahu a'lam
1⃣0⃣ Tika
Apakah gangguan yang terjadi pada anak-anak suatu saat dapat terulang lagi? Sebenarnya apakah penyebab gangguan itu terjadi dan bagaimana membentenginya ke depannya agar tidak terkena gangguan lagi?
๐ŸŒบJawab:
Bisa terulang jika memang belum dihilangkan atau jika sudah dihilangkan dia balik lagi jika memang kita tidak membentangkan diri dengan tauhid yang bagus, akhirnya ruhiyah kita rapuh dan mudah dirasuki syetan.
Isi hari-hari dengan bacaan yang ma'tsur, tilawah, jangan pajang lukisan makhluk bernyawa, bersih-bersih rumah, berkumpul dengan orang shalih, hadir dalam ta'lim, banyak baca buku bermanfaat. Ini diantara cara pencegahannya.
Wallahu a'lam
๐ŸŒด Afwan...menanggapi ustadz.
Ini anaknya umur 6 tahun dan kemarin yang dilakukan adalah saya bacakan al fatihah, qulhu dan ayat kursi yang ditiupkan ke air dan saya minumkan. Kemudian saya bacakan al baqarah dan saya minta dia mengikutinya sedikit-sedikit.
Cara menghilangkannya itu bagaimana ya ustadz?
Orangtuanya atau harus dengan peruqyah?
Jazakallah ustadz
๐ŸŒบ Bisa juga orangtuanya, lakukan itu secara rutin.
1⃣1⃣ iMah
Ustadz, Contoh ruqyah mandiri yang syar'i seperti bagaimana...?
Apakah saat membaca Al-Qur'an atau dzikir pagi-petang bisa sekalian di niatkan sebagai obat ruqyah...?
๐ŸŒบJawab:
Baca Al Fatihah, Al Baqarah, atau 5 ayat pertama Al Baqarah, ayat kursi, 2 ayat akhirnya, 3 qul, a'udzu bikalimatillahi taammati min syarri maakhalaq
Atau bismillah laa yadhurru ma'asmihi syai'un fil ardhi walaa fis samaa wahuaa samii'ul 'aliim. Atau ayat apa saja boleh.
Membaca Al Quran secara rutin juga bisa termasuk ruqyah.
Wallahu a'lam
1⃣2⃣ Atik
Ustadz, Saya punya saudara ipar, Kakak suami, Sepertinya terkena gangguan. Kalau saya kesana hanya lebaran saja. Dia tidak pernah tidur di kamar. Tidur sambil duduk d kursi. Sepanjang hari cuma seorang diri sambil goyang-goyang badan terus setel musik dangdut kenceng banget. Kadang kalau berdiri/duduk suka mendelik dan ngomong sendiri dan masih banyak lagi. Belum di ruqyah. Soalnya beliau tidak mau keluar dari rumah. Berontak, marah dan lain-lain.
Bagaimana solusinya ya ustadz. Sedangkan kami jauh di Bekasi.
Jazakallah
๐ŸŒบJawab:
Bisa tanya ke psikiater juga, atau ruqyah.
1⃣3⃣ Citra
Ustadz, saya ingin bertanya lagi.
Saya punya adik ustadz. Nah dia memiliki sifat yang baik. Dia selalu menuruti perintah orangtua saya. Hormat dengan orangtua. Jika dia meiliki salah dan mebuat orangtua saya marah, dia selalu meinta maaf. Tetapi setelah dia kesurupan setahun yang lalu sifatnya berubah sekali ustadz. Jadi suka membentak orangtua saya. Ditambah dia juga jadi mudah melalaikan shalat ustadz.
Apakah masih ada jin yang tertinggal dalam dirinya ustadz?
Terimakasih ustadz.
๐ŸŒบJawab:
Bisa saja masih ada, belum semua keluar, deteksinya memang dengan ruqyah.
1⃣4⃣ Milla
Maaf ustadz...
Apakah seseorang itu bisa merasakan ada gangguan jin dalam dirinya dan apakah qorin dalam dirinya juga bisa meyesatkan?
๐ŸŒบJawab:
Ya, bisa merasakan, biasanya memang ada rasa yang tidak normal dalam dirinya, terasa ada yang mengendalikan, tidak betah ibadah, tidak nyaman di badan.
Qarin bisa menyesatkan bisa tidak, tergantung kitanya.
Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar