Jumat, 23 Juni 2017

Dan...Waktu Itu Pasti Tiba



OLeh : Ruly W. El Hamasyi

Bismillahirrahmanirrahim
Yuk, Mari kita baca doanya Nabi Musa;
(قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي * وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي * وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي * يَفْقَهُوا قَوْلِي)
[Surat Ta-Ha 25 - 28]
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkan untukku urusanku, dan lepaskanlah ikatan dari lidahku, hingga ia paham perkataanku".
Aamiin...
Ayyuhal akhwatifillah yang cantik akhlaknya. Para penghuni RAK kajian kita malam ini...
```Dan...Bila Waktunya Telah Tiba```
Semoga bukan Jodoh yang dinanti. Tapi kita diwajibkan merenung dulu pada malam ini🙏🏻
Akhwati Fillah....
Bila Waktu Telah Tiba
Adalah keniscayaan
Suatu sunatullah
Terkadang kita selalu menangis, menyesali sesuatu yang hilang...
Calon suami yang sudah hampir mengkhitbah
Suami yang sholih dan keren habis
Atau anak-anak yang kita cintai
Kita Lupa ya dengan suatu kepastian
Kita lupa dengan sunatullah kah
Simak berikut ini
*Satu Tangisan Berbeda Nilai..*
Daripada terus menangis mengingat seseorang yang telah melukai hati kita, lebih baik menangis mengingat kematian yang sudah pasti akan datang menghampiri kita…
Dua tangisan, sama berurai air mata namun berbeda nilai di mata Allah Ta'ala.
🔷🌟🔷
*Kematian*
Rasulullah pernah bertanya 2 hal kepada para sahabat:
1. Apakah sesuatu yang paling dekat dan yang paling jauh...?
2. Siapakah orang mukmin yang paling cerdas...?
*Yang paling dekat sekaligus yang paling jauh adalah Kematian. Paling dekat karena maut selalu berada di dekat kita, tidak tua tidak muda. Berapa banyak yang paginya masih berkumpul dengan kita siang atau sorenya sudah meninggalkan kita selamanya. Paling jauh, karena setelah memasuki kematian, tidak pernah ada orang yang kembali lagi ke rumahnya.*
_“Mukmin yang paling cerdik adalah yang paling banyak mengingat mati, dan paling baik persiapannya untuk mati. Itulah orang cerdik”._
[HR. Ibnu Majah)
Sungguh mari kita pahami hadits ini dengan penuh takut dan harap pada ALLAH...
Ayyuhal akhwati fillah yang respeknya tinggi pada sesama. In syaa ALLAH...
Kematian merupakan sebuah kepastian yang harus siap dihadapi oleh setiap orang. Kita tidak akan dapat melarikan diri dari al-maut, Allah ta’ala- berfirman:
_“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian.”_
(QS. Al Imran:185)
_“Di mana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”_
(QS. An-Nisa:78)
_“Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajalmu, dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).”_
(Al An’am: 02)
Ayyuhal Akhwati Fillah
Jika al-maut telah datang maka ia tidak akan menangguhkan kita untuk bertaubat. Dia tidak dapat diundur walau hanya sedetik pun.
Allah Ta’ala telah berfirman;
_“Maka apabila telah tiba waktu bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula memajukannya.”_
(QS. An-Nahl :61)
_Jangan sampai kita termasuk orang yang menyesal dan meminta kepada Allah:“Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun sebentar saja. Niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-Rasul.”_
(QS. Ibrahim : 44)
Astaghfirullahaladziim
🔷🌟🔷
Tahukah kamu apa yang akan terjadi pada dirimu di saat kematianmu...?
Secara medis maka proses kematian dapat digambarkan sebagai berikut:
🔹0 Menit : Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.
🔹1 Menit : Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
🔹3 Menit : Sel-sel otak tewas secara massal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
🔹4–5 Menit : Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
🔹7-9 Menit : Penghubung ke otak mulai mati.
🔹1–4 Jam : Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
🔹4–6 Jam : Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
🔹6 Jam : Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
🔹8 Jam : Suhu tubuh langsung menurun drastis.
🔹24–72 Jam : Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
🔹36–48 Jam : Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.
🔹3–5 Hari : Pembusukan mengakibatkan luka, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
Tubuh telah ditumbuhi ulat dan cacing, mengoyak kafan, memakan daging, masuk ke dalam tulang, mencerai-beraikan anggota tubuh, merobek sendi-sendi, melelehkan biji mata dan pipi.
🔹8–10 Hari : Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
🔹Beberapa Minggu : Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.
🔹Satu Bulan : Kulit mulai mencair.
🔹Satu Tahun : Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang belulang yang menyedihkan.
Apa lagi yg mau disombongkan sebenarnya...?
Rumah yang megah, pakaian yang indah, aroma wewangianmu, para pembantumu, dan keluagamu...?
_“Perbanyaklah kalian mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian.”_ [HR. At-Tirmidziy]
Kematian membuat hati bersedih, menjadikan mata menangis, perpisahan dengan orang-orang tercinta, penghilang segala kenikmatan dunia, pemutus segala angan-angan.
Apakah engkau merasa diperingatkan dan dinasehati olehnya, ketika ia mengambil dan mencabut kenikmatan-kenikmatan itu.
🔷🌟🔷
*Persiapan Menghadapi Mati*
Karena kematian adalah hak dan kepastian, maka seorang mukmin tidak sepantasnya untuk menjadikan dunia sebagai tempat tinggal dan merasa tenang di dalamnya. Sepatutnya dia dalam dunia ini bagaikan orang yang sedang melakukan perjalanan. _“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang pengembara”._
Ibnu Umar-radhiyallahu anhuma berkata;
_“Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu waktu pagi. Apabila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, dan masa hidupmu sebelum matimu.”_
(HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih)
```Boleh jadi tidur kita malam ini malam terakhirmu di dunia, engkau tidak bangun lagi setelahnya dan ketika bangun tahu-tahu engkau telah berada di dalam kubur.```
```Mengharap umurmu masih panjang, ternyata kematian sudah berada di ambang pintu. Janganlah merasa cukup dengan kebaikan yang ada pada dirimu dan merasa ujub dengannya.```
Astaghfirullahaladziim...
Astaghfirullahaladziim...
Astaghfirullahaladziim...
🔷🌟🔷
Persiapkanlah dirimu dalam menghadapinya.
Perbanyak bekalmu, karena perjalanan masihlah panjang.
Janganlah engkau terlena dengan angan-angan yang kosong lagi menipu.
Selayaknya kita bersiap-siap selagi masih berada di dunia ini.
*Siapkanlah bekal aqidah, iman, ibadah, dan akhlaq yang baik didasari ilmu wahyu dari Al-Qur’an dan sunnah. Itulah yang akan mempermudah jalan kita di alam kubur dan padang mahsyar.*
Para sahabat tidak begitu saja mengandalkan amal perbuatan mereka, mereka senantiasa merasa khawatir jangan sampai apa yang mereka lakukan itu masih belum diterima oleh Allah sehingga terus merasa kurang dalam beramal dan tidak henti-hentinya memohon ampunan kepada Allah.
Kita terkadang melewati suatu kuburan atau makam cuek saja.
Melihat yang sedang sekarat terlindas kendaraan kita tidak takut membayangkannya. Seolah olah itu takkan terjadi pada kita.
Tatkala Abu Hurairah berada di ambang kematian beliau menangis. Orang-orang bertanya, apa yang membuatmu menangis? Beliau menjawab: _“Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan dan banyaknya rintangan yang menghalang. Sementara saya tidak tahu akan dimasukkan ke neraka ataukah ke surga”._
🔷🌟🔷
Wahai saudaraku...
Apa yang telah kita kerjakan untuk mengisi hari ini?
Berapa banyak hari yang berlalu, berapa umur yang telah kita lewati?
Namun sedikit di antara kita yang menghitung diri. Kebanyakan kita membiarkan hari-harinya lewat, sedang dia tenggelam di dalam lautan kelalaian dan gelombang panjang angan-angan.
Perhatikanlah matahari yang terbit dan tenggelam. Sudahkah engkau renungkan hari yang kau lalaikan? Tanyakanlah, apa yang sudah engkau persembahkan untuk menyambut hari yang tidak bermanfaat harta dan anak-anak?
Amat banyak manusia yang tidak memiliki perhatian terhadap berlalunya waktu, padahal nafasmu wahai anak Adam sesuatu yang dihitung dan tertulis.
Seandainya kita mati kita dibiarkan begitu saja sungguh kematian adalah perkara yang menyenangkan. Namun ternyata apabila kita mati, kita akan dibangkitkan dan akan ditanya tentang segala sesuatu.
Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallambersabda; _“Tak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanyai tentang umurnya dimana ia habiskan; tentang ilmunya dalam perkara apa ia gunakan; hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia infaqkan; dan tentang jasadnya dimana ia gunakan.”_
[HR. At-Tirmidziy]
Janganlah kita termasuk orang yang meminta kepada Allah; _“Ya Rabbku kembalikanlah aku ke dunia, agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang aku tinggalkan.”_
Maka kita akan mendapatkan jawaban; _“Sekali-sekali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.”_
(QS. Al Mu’minun:99-100)
_“Bukankah ayat-ayatku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya...?”_
(QS. Al Mukminun :105)
Ayyuhal akhwati fillah
Semoga ini menjadi Renungan kita bersama..
الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
_“Kebenaran itu datang dari Rabb mu, maka janganlah sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu.”_
(Q.S Al-Baqarah : 147)
Demikianlah kajian materi hari ini. Barakallahulakum.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Aniek
1. Ustadz, apakah Allah pasti mengampuni dosa muslim?
2. Ustadz, pertanyaan itu, nanti apakah umur setelah baliq atau hanya umur saat muda saja?
🍓Jawab :
1. Sebagai manusia tentunya kita tidak pernah luput dari salah dan dosa. Begitu banyak maksiat dan dosa yang kita lakukan sampai-sampai surga itu terasa tidak pantas untuk kita pijaki. Namun janganlah berputus asa. Tidak peduli dosamu setinggi langit dan seluas bumi, Allah akan ampuni. Asalkan kamu tetap melakukan dua hal ini: memohon ampun kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
عن أنس رضي الله عنه یقول: (( قال الله تعالى: یا ابن آدم، إنك ما دعوتني قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم ورجوتني غفرت لك، على ما آان منك، ولا أبالي. یا ابن آدم، لو بلغت ذنوبك عنان السماء، ثم استغفرتني غفرت لك، یا ابن آدم، إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطایا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة )) رواه الترمذي وقال: حدیث حسن صحيح
Dari Anas bin Malik radhiallahu‘anhu dia berkata, aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda Allah subhanahu wata’ala berfirman; _”Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.”_
(HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih)
Hadist di atas menunjukkan betapa besarnya rahmat Allah SWT bagi hamba-Nya yang mau bertaubat, memohon dan mengharapkan ampunan-Nya. Karena dengan taubat itu, Allah SWT mengampuninya, sehingga terhapuslah dosa-dosa. Setelah bertaubat, tentunya jangan sampai kamu masuk ke dalam lubang yang sama ya.
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
_“Katakanlah: Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_
(QS Az Zumar: 53)
Allah itu sangat menyayangimu, dan Ia juga Maha Pengampun. Karena itu, bersegeralah menuju ampunan Allah SWT. Berdo’alah kepada Allah SWT dan beristighfar atas setiap kesalahan yang kamu lakukan. Dan janganlah kamu berbuat syirik. Sebab, Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa, kecuali satu hal: *syirik*.
Bersumber dari Abi Ishak Al-Anshari, Ibnu Abi Hatim dan At-Thabrani meriwayatkan bahwa seorang laki-laki menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata:
“Keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram”.
“Apa agamanya?” sabda Nabi SAW.
“Ia suka shalat dan mengesakan Allah” jawabnya.
“Suruhlah ia meninggalkan agamanya atau belilah agamanya!” kata Nabi SAW, lagi.
Kemudian orang tersebut melaksanakan perintah Rasul SAW, tetapi keponakannya itu menolak tawarannya, dan ia kembali kepada Nabi SAW.
“Saya dapati dia sangat sayang akan agamanya”
Kemudian turunlah firman Allah,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
_“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”_
(QS. An Nisa’: 48)
Dosa apa pun, selama kita mau bertaubat, memohon ampun dengan sebenar-benarnya, pasti Allah akan mengampuninya. Tetapi tidak dengan kesyirikan. Dan syirik itu dapat menghapus amal. Sebagaimana firman Allah SWT;
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
_“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”_
(Qs. Az Zumar: 65)
Wallahu a’lam bishawab.
2. Dosa dan Pahala dihitung ketika sudah masuk umur Baligh.
0⃣2⃣ Rizkiana
Bagaimanakah dengan orang kafir ketika sudah meninggal. Akankah mereka juga dihisab, disiksa kubur atau langsung masuk neraka. Adakah dalil yang mendukung?
🍓Jawab :
Salah satu keyakinan dalam Islam adalah orang kafir, meskipun suka berbuat baik ia akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Apalagi jika sudah kafir lantas memusuhi dan memerangi Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
_“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”_
(QS. Al Bayyinah: 6)
Dr. Zakir Naik pernah ditanya tentang prinsip tersebut. Karena yang bertanya adalah non muslim, ahli perbandingan agama itu pun menggunakan analogi untuk menjelaskannya.
“Saudara, jika kita mengikuti ujian. Misalnya; aku ujian ke perguruan tinggi ada enam ujian yang harus kuikuti: sains, matematika, bahasa Inggris, bahasa India, sejarah dan geografi, aku harus lulus semuanya. Jika aku mendapat nilai 100 dalam lima mata pelajaran tapi dalam satu pelajaran sains, aku mendapat nilai 20. Apakah aku akan lulus? Aku akan gagal” kata Dr Zakir Naik.
“Jadi sama seperti itu, persyaratan untuk pergi ke surga yang pertama kau harus memiliki iman, kemudian amal saleh, mengajak orang lain kepada kebenaran dan menasehati orang lain agar bersabar.”
Kau mungkin orang yang baik, kau mungkin bersedekah dan sebagainya, tapi jika kau tidak punya iman, jika kau tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, jika kau tidak menyembah Sang Pencipta yang sejati, kau gagal dalam ujiannya.
Jadi agar engkau lulus, kau harus lulus dalam keempat persyaratan ini:
Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, jangan menyembah berhala, tidak beriman kepada Tuhan yang salah.
Yang kedua, melakukan amal kebaikan.
Yang ketiga, mengajak orang lain dalam jalan kebenaran (dakwah).
Yang keempat, menasehati orang lain agar bersabar.
Jika kau tidak beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kau menyekutukanNya, maka kau tidak lulus dalam ujian akhirat. Kau gagal.
0⃣3⃣ Fadilah
Tiap-tiap orang akan merasakan kematian. Bagaimana jika seorang tersebut tidak merasakan kematian sama sekali di dalam hatinya? Bagaimana cara kita bilang kepadanya bahwa kematian pasti akan menjemput kita?
🍓Jawab :
Kita ambil Sejarah Abu Lahab yah...
“Jika Hati Sudah Dikunci Maka Tidak Ada Lagi yang Tersisa”
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa rosulillah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam.
Allahu Subhana wa Ta’ala berfirman;
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
_“(1)Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (2)Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. (3)Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.(4)Dan(begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. (5)Yang di lehernya ada tali dari sabut.”_
(QS. Al Lahab [111] : 1-5)
Adapun yang ingin kami ketengahkan kali ini adalah sebuah fawaid yang cukup menggugah hati kita. Insya Allah padanya banyak manfaat yang dapat kita tarik untuk diri kita.
Syaikh ‘Abdur Rohman bin Nashir As Sa’diy Rohimahullah di akhir tafsir Surat ini beliau mengatakan;
وعلى كل، ففي هذه السورة، آية باهرة من آيات الله، فإن الله أنزل هذه السورة، وأبو لهب وامرأته لم يهلكا، وأخبر أنهما سيعذبان في النار ولا بد، ومن لازم ذلك أنهما لا يسلمان، فوقع كما أخبر عالم الغيب والشهادة.
“Kesimpulannya, pada surat yang mulia ini terdapat ayat/tanda sangat jalas dari ayat-ayat/tanda-tanda kekuasaan Allah. Karena sesungguhnya Allah Subhana wa Ta’ala menurunkan surat ini ketika Abu Lahab dan istrinya belum binasa. Pada saat mereka berdua masih hidup Allah ‘Azza wa Jalla telah mengabarkan bahwa mereka berdua pasti akan di adzab di neraka. Konsekuensi dari hal itu adalah bahwa mereka berdua akan mati dalam keadaan tidak di atas Islam. Maka terjadilah yang terjadi sebagaimana yang dikabarkan Dzat Yang Maha Mengetahui Hal Yang Ghaib dan Tampak”.
Pada perkataan beliau Rohimahullah ini terdapat fawaid yang sangat teliti, diantaranya :
Pada Al-Qur’an terdapat tanda-tanda kekuasaaan Allah Subhana wa Ta’ala bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran darinya.
Sesuatu yang dikabarkan Allah Subhana wa Ta’ala pasti terjadi.
1. Jikalau hati seseorang telah dikunci mati oleh Allah Subhana wa Ta’ala dari cahaya iman maka kebinasaanlah (neraka) lah yang akan menunggu.
2. Jikalau hati telah ditutup dari hidayah Allah Tabaroka wa Ta’ala maka akal dan hatipun lebih sesat/lebih bodoh dari akal binatang ternak.
Hal ini bisa dengan jelas kita lihat. Surat yang mulia ini diturunkan di saat Abu Lahab dan istrinya masih hidup. Dan yang mereka berdua perjuangkan adalah mengganggu dakwah Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Mereka berusaha sekuat tenaganya dan daya upaya untuk membuktikan kepada orang lain bahwa Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berada di atas kebathilan.
Padahal jika mereka masih menggunakan akal mereka dengan sehat, untuk membuktikan klaim mereka yang menyatakan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berada di atas kesesatan gampang saja. Gampang karena di surat yang mulia mereka berdua telah ditetapkan masuk ke dalam neraka, jika hati mereka tidak dikunci Allah Azza wa Jalla apabila mereka masuk Islam dan mati di atas Islam maka terbuktilah Al Qur’an yang dibawa Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam tidak valid.
Namun demikianlah keadaan orang-orang yang hatinya telah dikunci Allah Subhana wa Ta’ala dan terbukti ayat Allah dalam surat yang mulia ini benar dan kabar yang dikabarkan juga benar-benar akan terjadi. Allah a’lam.
*Maka marilah kita pelihara hidayah Allah Subhana wa Ta’ala yang telah dianugrahkan Nya kepada kita agar hati kita tetap hidup sehingga mampu mengenali kebenaran dan mau mengikutinya.*
Allahumma amin.
0⃣4⃣ Anggun
Jika kita tim medis, diharuskan mempelajari mayat/cadaver lantas doa apa yang kita lantunkan untuk almarhum/almarhumah?
Kita juga tidak tahu apa dia islam atau bukan. Bagaimana menyikapinya?
🍓Jawab:
Untuk Mayat laki-laki bisa dengan mengenalinya via tanda bekas sujud di dahinya, atau telah di khitan. Untuk akhwat bila dia muslimah kan agak sulit memang tapi bisa dengan pakaian muslimahnya bila masih terpakai.
Lebih baik doakan saja semua dengan bacaan doa yang Rasul SAW ajarkan. Masalah tersampaikan pada mayit itu urusan ALLAH SWT.
0⃣5⃣ Mulifa
1. Bagaimana hukumnya jika kita bersedekah dengan uang yang diperoleh secara tidak halal?
Ada kasus misalnya, anak buah sering di kasih uang oleh atasannya tapi anak buahnya itu tahu uang itu diperoleh dari hasil menggelapkan dana perusahaan. Bagaimana seharusnya sikap yang di ambil oleh anak buah tersebut?
2. Satu lagi, jika ada seseorang yang tidak sholat tapi memang akhlaknya baik kepada sesama, hartanya melimpah suka bersedekah, apa itu bisa dikategorikan istidraj?
🍓Jawab :
1. Jangan di terima karena itu uang syubhat dan bisa jatuh pada Haram.
2. Bisa jadi ALLAH ingin segerakan ia dapat kenikmatan di dunia saja, tetapi di akhirat dia sengsara. Na'udzubillah.
Kita serahkan pada ALLAH saja, karena semua rahasia ada di tanganNya.
0⃣6⃣ Zee
Apa yang harus dilakukan oleh karyawan jika di pimpin oleh seorang manager yang ambisius, egois, dan suka menyalahkan bawahan. Tidak peduli dengan bawahan yang penting tujuan untuk kepentingan dirinya sendiri itu tercapai, walaupun karyawannya sengsara mati-matian...?
🍓Jawab :
Tegur dengan ahsan dan sembunyi-sembunyi. Doakan yang terbaik untuknya agar cepat sadar.
Sabarlah, tanpa engkau mendoakan keburukan untuknya, sebenarnya Allah sudah siapkan balasan yang setimpal untuknya atas semua kezhaliman yang pernah dia lakukan.
Tunggu saja. Sabar dulu. Lihat nanti...
Karena Setiap kedzholiman akan dibalas oleh Allah dengan kedzholiman yang serupa...
Ini baru di dunia, belum di akhirat...
Subhanallah...
Laa hawla wa laa quwwata Illa billahil'aliyyil'azhiim...
Tapi hati kadang tidak bisa sabar.
Kata-kata ini mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita atau mungkin diantara kita pernah ada yang mengatakannya..
```"Sabar itu ada batasnya"```
Itu salah besar.. kata-kata ini sebaiknya tidak kita katakan...
Bukankah ALLAH telah berfirman :
ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍْ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻭَﻻَ ﺗَﻨَﺎﺯَﻋُﻮﺍْ ﻓَﺘَﻔْﺸَﻠُﻮﺍْ ﻭَﺗَﺬْﻫَﺐَ ﺭِﻳﺤُﻜُﻢْ ﻭَﺍﺻْﺒِﺮُﻭﺍْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﴿٤٦
_“Dan bersabarlah. Sesungguhnya ALLAH beserta orang-orang yang sabar.”_ (QS.Al Anfaal:46)
Jika sabar itu ada batasnya, maka kita telah membatasi kebersamaan kita terhadap ALLAH SWT. Subhanallaahu wa ta’ala.
*Bukan ini kan yang kita mauu..!*
Pastinya kita semua ingin selalu bersama Allah di sepanjang waktu, maka dari itu, mari kita jadikan dan katakan:
*"Sabar itu Sepanjang Waktu"*
Agar kebersamaan kita terhadap ALLAH SWT. tak kan pernah ada batasnya.
ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻨَﺎ ﺃَﻻَّ ﻧَﺘَﻮَﻛَّﻞَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﻗَﺪْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﺳُﺒُﻠَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻨَﺼْﺒِﺮَﻥَّ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﺁﺫَﻳْﺘُﻤُﻮﻧَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻓَﻠْﻴَﺘَﻮَﻛَّﻞِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻮَﻛِّﻠُﻮﻥَ ﴿١٢
_“Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada ALLAH padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada ALLAH SWT. saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.”_
(QS.Ibrahim: 12)
Keep Hamasah wa istiqomah...
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
Setiap orang mengalami
Hari kemarin hanya tinggal kenangan
Hari ini kita berjuang
Hari esok kita tidak pernah tahu
Bye every one
Wassalamu'alaikum
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar