Selasa, 20 Juni 2017

Emansipasi Wanita Dalam Pandangan Islam



OLeh : Dr. Sitaresmi S. Soekanto., M.Psi.T.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah alladzi hadana li hadza wama kunna linahtadiya laula an hadanallahu...wa asyhadu ‘ala illahaillalalahu wahdahu la syarikallah wa asyahdu anna muhammadarrasululllah wa ba’du.
Akhwatifillah rahimakumullah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, shalawat dan salam bagi baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat serta para pengikutnya yang istiqomah hingga akhir zaman, insya Allah kita termasuk di dalamnya. Pertama-tama kita simak ya point-point berikut ini:
```Ada Apa dengan Wanita...?```
*(Emansipasi Dalam Pandangan Islam)*
Oleh: Dr. SITARESMI S. SOEKANTO
*Wanita di Persimpangan Jalan*
🌺 Ada di Mana Dia...?(dahulu):
• Makhluk domestik
• Penyandang tugas reproduksi manusia
• “Konco wingking”
• “Suarga nunut ,neroko katut”
• “Das Dach ueber dem Kopf” (atap rumah senantiasa ada di atas kepala)
• Senantiasa di antara sumur, dapur dan kasur
🌺 Mau Kemana Dia...?:
• Kebebasan, kemerdekaan
• Kesetaraan gender
• Megatrends 2000 John Naisbitt dan Patricia Aburdene: ‘Abad 21 adalah abad kepemimpinan wanita’
• “Progressive lifestyle”
• “Women’s rights are human rights” (Hillary Clinton, di Konf wanita PBB di Beijing, Cina,1995)
🌺 Ada di Mana Dia (saat ini)...?
• Bebas menentukan orientasi seksual
• Bebas memilih tidak mau menjalankan fungsi reproduksi
• Bebas finansial dan hidup melajang
• Bebas mengaborsi bayinya jika tidak dikehendakinya
• Bebas menuntut suaminya jika dianggap memperkosanya, di saat ia tidak mau
• Bebas memilih menyusui atau tidak, mengasuh anak atau tidak
• Bebas dalam pergaulan, sekalipun sudah terikat pernikahan
• Bebas berkarir tanpa ”barrier”
• Memberikan kebebasan juga pada suami dan anak-anaknya
• Menjadi makhluk publik dalam pengertian yang seluas-luasnya
🌺 Imbasnya ke Dunia Islam
• Islam dianggap sebagai agama dan yang paling sering melakukan kekerasan terhadap wanita ( “Violence by religion”)
• Islam dianggap diskriminatif terhadap wanita
• Islam dituduh mengekang, menghambat dan memasung kebebasan wanita
• Islam di’stereotype’kan sebagai agama yang kolot, picik
• Para Ulama dianggap ‘mysoginis’ ( benci pada perempuan) dan ‘male biased’ (bias jender)
🌺 Emansipasi Dalam Islam?
• Banyak yang tidak memahami makna dan ‘history’ emansipasi.
• Islam agama sempurna (QS. 5:3) yang tidak membutuhkan imbuhan dari isme-isme buatan manusia
• Islam tidak mengenal emansipasi
• Harus dibedakan ‘Islamic values’ dengan ‘Cultural values’ di negeri-negeri muslim
• Para pelopor feminisme Islam di dunia Islam: Huda Sya’rawie (Mesir), Fatima Mernissi (Maroko), Fadia Faqir (Yordania), Rifat Hassan (Pakistan), Aminah Wadud (Saudi Arabia,kini tinggal di AS)
• Di Indonesia? Wardah Hafidz, Budi Munawwar Rahman,Ulil Abshar Abdalla (JIL) dan lain-lain.
🌺 Dampak Bagi Muslimah
• Diliputi kebingungan dan keraguan
• Seks bebas dan Napza merebak di kalangan remaja muslim
• Pendidikan seks tidak berada di tangan orang tua
• Mewabahnya homoseksualitas
• Runtuhnya sendi-sendi kemuliaan rumah tangga
• Tingginya tingkat aborsi dan nikah lintas agama
🌺 Bagaimana Islam Memandang Wanita?
• Makhluk dan hamba Allah yang setara di hadapan ALLAH (Q.S: 49:13, 33:35,9:71), “Innama nisaa’u syaqooiqur rijal”( Al Hadits)
• Dimuliakan Allah dengan kedudukannya sebagai ibu: ”Al Jannatu tahta aqdamil ummaahat”(Surga di bawah telapak kaki ibu)
• Memiliki hak dan kewajiban
• Memiliki tugas yang multidimensional
• Memiliki persamaan dan perbedaan dengan laki-laki (Q.S 3:13)
🌺 Dua Tipologi Wanita Islam Dalam Sirah Nabawiyah
πŸ”Ή Wanita Muhajirin:
• Berasal dari Mekkah
• Memiliki suami yang umumnya pedagang yang merantau
• Cenderung introvert,pemalu
• Berkonsentrasi pada area domestic
• Pola komunikasi dengan suami:’Top-down’
• Ibu rumah tangga yang cakap
• Sabar dan lembut dalam mendidik anak
πŸ”Ή Wanita Anshar:
• Berasal dari Madinah (dahulu Yatsrib).
• Memiliki suami yang umumnya petani kurma.
• Cenderung ekstrovert dan pemberani.
• Gemar menuntut ilmu dan berkarya pula di luar rumah.
• Pola hubungan dan komunikasi dengan suami mengandung kesetaraan.
🌺 Aktivitas Shahabiyah dalam Kehidupan
• Ibu Rumah Tangga
• Pendidik
• Akademisi
• Aktivis Sosial
• “Entrepreneur”
(Wirausaha)
• Medis dan Keperawatan
• Pengasuh Anak dan Ibu susu
• Penanggung jawab ‘Dapur Umum’ di setiap perang
• Ahli Kecantikan
• Aktivis Dakwah
• Aktivis Politik
🌺 Mutiara-Mutiara Bertaburan
• Ummahatul Mukminin: Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Ummu Salamah, Zainab binti Khuzaimah, Ramlah, Mariah, Shafiyyah, Zainab binti Jatsiyah, Juwairiyah dan Maimunnah.
• Putri-putri Nabi SAW: Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah Az Zahra.
• Shahabiyah-shabiyah: Ummu Sulaim, Rufaidah, As Syifa, Ummu Burdah, Ummu Syuraik, Ummu Aiman, Shafiyyah binti Abdul Muthalib dan lain-lain.
• Wanita-wanita mulia terdahulu sebelum masa Rasulullah SAW: Maryam ibunda Isa, Asiyah istri Fir’aun, Ummi Musa dan lain-lain.
🌺 Jadi, ada apa dengan Wanita?
• Bagi yang tidak memiliki “peta”,”guidance” memang berada di kegamangan dan persimpangan jalan
• Bagi muslimah yang memiliki pegangan jelas, Tidak ada apa-apa tuh (Insya Allah)
• Tidak perlu dipertentangkan tugas fitrah, domestik dengan tugas publik atau kemasyarakatan
• Islam memuliakan Wanita
• Hanya dalam Islam Wanita dapat menjadi manusia utuh (mutakamil)
🌺 Jadi...
• Ada di mana Anda...? Mau ke mana Anda...? Apakah Anda memiliki peta...?
• Profil Wanita mana yang anda pilih...?
🌺 So...
• It’s Up to You. There are many Choices for you
• And Now ,it’s time for you to make a Decision
• May Allah bless and guide u into the right way. Aamiin!
Wassalamualaikum wr.wb.
Jazakumullah Khairan Katsiran
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽTaNYa JaWaBπŸ’Ž
0⃣1⃣ Rafika
1. Bunda apakah hubungan homoseksualitas dengan emansipasi wanita?
2. Bolehkah wanita bekerja diluar rumah? Karena ada beberapa profesi yang membutuhkan tangan wanita seperti bidan, guru, perawat dan lain-lain.
Jawab:
1. Apa hubungannya homoseksualitas dengan emansipasi. Hubungannya adalah bagi sebagian perempuan yang tidak ingin dikalahkan oleh laki-laki mereka tidak mau menikah atau berhubungan dengan laki-laki karena itu berarti mereka kalah. Maka mereka memilih berhubungan dengan sesama perempuan, umumnya perempuan yang feminis liberal adalah para lesbi.
Bedanya konsep hubungan laki-laki dan perempuan dalam Islam adalah berdasarkan At ta'awun atau tolong menolong. Sedangkan konsep hubungan laki-laki dan perempuan dalam pandangan emansipasi atau feminisme adalah mugholabah atau saling mengalahkan.
Mengapa emansipasi tidak dikenal dalam Islam maka jawabannya tidak lain adalah karena Islam telah memberi kedudukan yang mulia pada perempuan.
Kalaupun ada perlakuan buruk terhadap perempuan maka hal itu lebih disebabkan karena nilai-nilai budaya setempat namun bukan karena ajaran Islamnya.
2. Selanjutnya apakah perempuan boleh bekerja diluar rumah.
Bila dilihat dari siroh di masa Rasulullah pun perempuan aktif dalam berbagai bidang termasuk bahkan ikut ke medan jihad.
Hanya tentu saja sebaiknya diperhatikan bidang-bidang yang sesuai dengan fitrah perempuan. Bila sudah menikah mendapatkan izin suami. Kemudian menutup aurat serta menjaga kesucian diri di tempatnya bekerja.
Ya ada lagi.
Oh ya juga harus menjaga keseimbangan dengan tugas di rumah tangganya terkait suami dan anak anaknya.
0⃣2⃣ iNdika
1. Ada wanita yang memilih untuk menjadi single atau hanya pacaran. Emansipasi wanita secara Islam atau kebablasan?
2. Bagaimana apabila bertukar peran, contoh begini laki-laki yang mengurus rumah tangga, sedangkan wanita mencari nafkah? Bolehkah ini disebut Emansipasi Wanita?
Jawab:
1. Indika, dalam pandangan Islam setiap orang dianjurkan menikah, karena merupakan sunnatullah dan sunnah Rasulullah. Bahkan Rasulullah mengatakan bahwa seburuk-buruk kematian adalah kematian dalam keadaan membujang.
Sementara pacaran atau berhubungan antara laki-laki dan perempuan diluar pernikahan adalah hal yang terlarang dalam Islam.
Maka jika ada yang berprinsip seperti itu boleh jadi ia telah terpengaruh oleh emansipasi Barat.
2. Selanjutnya pertanyaan yang kedua dari Indika.
Memang konsep Islam tentang laki-laki dan perempuan adalah tolong-menolong termasuk dalam rumah tangga namun Islam menggariskan dalam surat An-Nisa ayat 32 bahwa kewajiban mencari nafkah ada pada laki-laki.
Jika istri bisa juga mencari nafkah maka sifatnya hanya membantu.
Demikian pula istri adalah manager rumah tangga yang mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Jika suami ikut membantu mengurus rumah tangga dan mendidik anak maka sifatnya pun hanya membantu dan bukan mengambil alih tugas tersebut.
Boleh jadi laki-laki ada yang lebih banyak di rumah tapi harus dipastikan dia mencari nafkah misalnya, dia memiliki toko dirumah atau dia seorang penulis atau penterjemah yang bisa mengerjakan tugasnya di rumah.
Jadi apakah di dalam atau di luar rumah bagi laki-laki tetap saja iya harus mencari nafkah. Ini adalah pilar syariat yang harus ditegakkan.
Iyya, banyak perempuan yang tidak menyadari hal tersebut bisa jadi karena kurangnya ilmu agamanya atau pengaruh lingkungan dan teman-teman tempatnya bergaul.
Untuk itulah kita harus mendakwahi dan mengajak teman-teman kita yang belum memahami aturan Islam tentang peran perempuan.
0⃣3⃣ Han
Bunda, perkembangan zaman mendengungkan emansipasi sebagai penuntutan hak-hak saja tetapi mengesampingkan kewajiban yang menjadi konsekuensi dari hak-hak tersebut.
Bagaimana itu bisa menjadi trend di zaman sekarang!
Seolah merasa sudah benar saja.
Jazakillah bunda.
Jawab:
Han,,,
Kadang kalau yang di bilangi usia lebih dari kita itu kitanya malah yang remehkan or bahkan tidak di anggap, apalagi kalau sama saudara sendiri yang di bilangi, malah tidak di hiraukan.
Ya...memang demikian Han itu yang disebut dengan hambatan psikologis.
Untuk teman atau saudara yang seperti itu baiknya kita ajak menghadiri seminar yang diisi oleh para pakar. Atau kita hadiahi buku yang membahas tentang hal itu.
0⃣4⃣ Riska N.
Tugas wanita mulia disisi Allah SWT. Bagaimana hukumnya jika seorang ibu lebih memilih mengeleskan anaknya yang berusia 5 tahun untuk belajar membaca, menulis dan mengaji. Bukan Ummu adalah madrasah bagi anaknya...?
Jawab:
Memang benar Al Ummu madrasah atau Ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya.
Namun bukan berarti ia tidak boleh meminta bantuan pihak lain walaupun tentu saja dia tetap harus bertanggung jawab dan mengontrol pendidikan anaknya. Bisa jadi karena ia sendiri tidak cukup baik bacaan Qur’an nya atau tidak cukup mengerti metode pengajaran Al-Qur’an yang terbaik maka ia boleh meminta bantuan guru les tapi ia tetap harus mengawasi proses belajar anaknya, bahkan kalau perlu ia pun ikut belajar juga bersama anaknya.
0⃣5⃣ Rika
Membaca materi tadi jadi jelas dalam Islam emansipasi wanita sesuai dengan kodratnya yaitu tugas sebagai isteri dan ibu bagi anak-anak. Istilahnya jadi keduanya saja wanita sudah sangat mulia, betul begitu ya...?
Lalu bagaimana konsekuensinya mereka yang berkiprah dalam berbagai bidang yang tidak menutup kemungkinan, banyak minta izin suami tanpa didampingi mahram untuk keluar rumah karena tugasnya.
Jawab:
Iyya rika.
Dua tugas tersebut sebenarnya sudah berat.
Namun ada perempuan-perempuan hebat yang juga ingin berbagi peran di masyarakat misalnya sebagai dokter atau sebagai guru atau sebagai Daiyah maka itu berarti ia mendapatkan In syaa Allah tambahan-tambahan pahala dan Allah akan memberikan keberkahan berupa kemudahan-kemudahan dalam mendidik anak dan mengurus rumah tangganya. Oleh karena itu profesi pendidikan dan kesehatan adalah profesi yang dekat dengan fitrah perempuan.
Sebaiknya ketika perempuan juga aktif di luar rumah dia tidak berorientasi pada karir semata dan tidak boleh melanggar rambu-rambu syariat.
Itu adalah dua karakteristik utama yang dicontohkan dalam siroh.
0⃣6⃣ Dewi
Bunda Sita, apakah hanya 2 jenis wanita dimateri tadi yang sebaiknya di jadikan contoh...?
Jawab:
Bisa jadi kita merupakan perpaduan di antara keduanya.
0⃣7⃣ Rianti
Bagaimana dengan wanita full bekerja mencari nafkah dan suaminya dirumah full mengurusi anaknya dan tidak bekerja sama sekali...?
Jawab:
Di lingkungan saya banyak yang seperti itu. Hal tersebut bukanlah contoh yang sesuai dengan ajaran Islam. Bahwa tolong menolong memang diperbolehkan namun tidak diperbolehkan berganti peran.
Letak kehormatan laki-laki dalam pandangan Islam adalah pada tanggung jawabnya yakni terutama tanggung jawab mencari nafkah untuk keluarganya.
Kondisi tersebut tidak bisa dibenarkan.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
πŸ’ŽCLoSiNG STaTeMeNTπŸ’Ž
Tegakkan syariat pada dirimu dan keluargamu karena itu adalah jalan keselamatan.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸


Tidak ada komentar:

Posting Komentar