Jumat, 23 Juni 2017

Dahsyatnya Pengaruh GADGET Terhadap Anak



OLeh : Bunda Nurhamida

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah kita bisa bertemu kembali dalam kajian malam ini.
Pada kesempatan ini saya ingin mengawali materi dengan cerita nyata, beberapa murid paud yang usianya antara 2-4 tahun.
Datang seorang ibu hendak menitipkan putra pertamanya kepada saya sambil mengeluh, kenapa ya Bun kok anakku belum bisa bicara seperti anak lainnya. Ia cuma bisa ngomong euh euh tapi tidak jelas.
Kalau mau apa-apa dia menarik baju saya terus nunjuk barang yang ia mau. Kalau saya lihat, anak-anak tetangga seusia anakku itu sudah pinter bicara.
Usia anak ibu (sebutlah ibu Fulan), 3,2 tahun. Koordinasi tubuhnya agak terhambat dan gerakan tubuhnya agak kaku. Lebih banyak bergerak tanpa kontrol dan tidak berbicara selain bunyi-bunyi yang tidak jelas.
Setelah ngobrol, saya tanya bagaimana kebiasaannya saat usia 1 tahun saat anak mulai beralih dari makanan lunak ke makanan padat? Ternyata anak ini masih makan nasi tim sampai usia 2 tahun. Saya tanya, anaknya suka main handphone tidak Bu? Jawabannya cukup mengejutkan saya: “Waaah...dia si’ pintar sekali Bun, umur setahun dia sudah bisa teleponan. Pencet pencet sendiri. Dia seneng sekali kalau lihat film yang di you tube Bun. Saya kasih saja tablet yang besaran biar dia leluasa”. Hmmmm....
"Berapa lama anak ibu ini main tabletnya sehari?" Tanya saya kemudian...
"Suka-suka dia sih Bun. Habis, dia suka mengamuk kalau tabletnya diambil,"
Kebiasaan tersebut berlanjut hingga usianya 3,2 tahun (saat ketemu saya).
Lalu ada lagi beberapa kisah yang mirip dengan Fulan. *Karena keasyikan dengan gadget, anak tidak sempat mendapatkan haknya untuk mengembangkan semua aspek yang seharusnya diasah dan dipupuk.*
Apa saja aspek tersebut?
🌸 *Gadget?*
Adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus yang selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru dengan tujuan membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
🌸 *Manfaat Gadget*
🔹 Mempermudah komunikasi yang disebabkan jarak yang berjauhan.
🔹 Mempermudah akses informasi yang dibutuhkan.
🔹 Mempermudah interaksi dengan masyarakat dunia melalui internet.
🔹 Memudahkan pekerjaan yang menggunakan teknologi informasi.
🔹 Menjadi media pengembangan kreativitas masyarakat.
🔹 Menjadi alat pemenuhan kebutuhan rekreasi.
🌸 *Kenali jenis gadget sesuai usia (dikutip dari tulisan Erin, Sds, Family Featured, 2013)*
*1. Bayi dan Balita*
Usia ini sangat tertarik dengan suara dan sinar, maka jangan heran mereka senang jika ada ponsel atau tablet PC di dekatnya. Tapi mereka juga punya keterbatasan fisik. Ter-ekspos suatu cahaya terlalu lama, termasuk cahaya dari layar komputer, berdampak negatif pada pengelihatan bayi dan anak balita.
_Batasilah waktu bermain mereka dengan produk elektronik seperti TV. Bahkan radiasi ponsel juga sebaiknya diminimalis. Disarankan orang tua jangan terlalu sering bermain ponsel dan tablet PC di dekat anak usia balita dan bayi._
Usia ini hanya pas dengan permainan ber-energi baterai, itu pun yang benar-benar aman.
*2. Pra sekolah dan Taman Kanak-kanak*
Anak usia ini sudah mulai pandai memainkan gestur jarinya, sehingga sangat tertarik dengan tablet PC dan gadget touchscreen lain. Respon layar sentuh memang menyenangkan mereka.
_Tapi mereka tetap butuh pengalaman memegang pensil, kertas, buku, aneka permainan dengan gunting, dan benda real lain, sebagai bagian dari proses belajar._
Gadget elektronik edukasi bisa sebagai pendukung sarana belajar saja dengan eReader seperti Franklin AnyBook Reader atau LeapFrog Tag Reader.
*3. Awal Sekolah Dasar*
Di usia ini anak-anak mulai siap dengan teknologi yang lebih serius. Mereka bisa mulai memakai iPad, PC, netbook, dan laptop. Yang patut diperhatikan adalah konten yang sesuai dengan usianya. Internet juga harus dibatasi, agar tidak menganggu waktu belajar dan bermain mereka di dunia nyata.
_Mulai edukasi mereka dengan cara-cara menjaga privasi, keamanan, dan etika berinternet._
Mereka mulai bisa diberi sedikit keleluasaan bermain games sesuai dengan rating usianya.
*4. Jelang remaja*
Usia ini sudah berhak memiliki akun Facebook dan ponselnya sendiri, terutama yang berusia di atas 13 tahun. Mereka juga sudah pantas memiliki tablet PC dan PC atau laptop sendiri. Jangan lupa untuk menginstal filter internet seperti Mobicip atau K9 Internet Protection untuk memblokir konten yang tidak sesuai.
_Walau sudah boleh bermain games dan berinternet serta memiliki privasi untuk itu, tetap usahakan untuk membatasi waktunya._
*5. Remaja*
Usia ini jelas sudah berhak memiliki semua perangkat elektroniknya sendiri. Baik itu ponsel, tablet, laptop, PC, konsol games, dan sejenisnya. Mereka juga membutuhkan lebih banyak kebebasan untuk berselancar di internet.
_Tetap monitor semua perilaku online-nya, sebab ancaman cybercrime dan cyberbully tetap ada._
🌸 *Seberapa besar manfaat gadget untuk anak? Bergantung pada usianya*
*1. Usia 2 s/d 7 tahun*
Anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa.
Pada masa ini adalah masa pertumbuhan dan pengembangan semua aspek dasar anak yang dibutuhkan bagi anak kelak saat memasuki usia sekolah mencakup aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, psikomotorik, social-emosi, dan seni.
*2. Usia 7 s/d 15 tahun*
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka dan mulai menggunakan nalarnya. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan.
Pada usia ini pula-lah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua. Anak mulai mengaplikasikan batasan yang diberikan orang tua.
Menggunakan gadget sesuai keperluan dengan penerapan nilai dan norma yang ketat. Penekanan bahwa informasi di internet tidak selamanya benar dan anak tetap memerlukan sumber belajar lain yakni buku.
🌸 *Masa Peka Anak menurut Maria Montessori (Sensitive Periods)*
Rentang waktu di mana seorang anak mengalami masa mudah dalam menerima stimulus-stimulus tertentu: Peka terhadap indera/persepsi, bahasa, gerakan-gerakan, keteraturan, benda/hal yang kecil, hubungan-hubungan sosial.
🌸 *Apa Kebutuhan Anak Usia Dini?*
Adalah terpenuhinya keadaan masa peka yang dilewatinya melalui orang tua dan lingkungan sehingga perkembangan fisik, afeksi, motorik, dan spiritualnya dapat berjalan secara utuh.
*🌸PERLUKAH GADGET UNTUK ANAK?*
Sabda Rosulullah SAW:
_"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi.”_
(HR. Bukhari)
Umar bin Khattab ra:
_"Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu.”_
🌸 *Bahaya Penggunaan Gadget*
*Kesehatan*
• Terpapar gelombang elektromagnetik/radio/radiasi hp yang dapat memicu kanker --> bersifat karsinogenik.
• Menurunkan daya tahan tubuh, mudah lelah, sakit kepala.
• Mempengaruhi kerja otak.
*Komunikasi*
• Anak yang terpapar gadget terus menerus akan mengalami keterlambatan bicara karena tidak terbiasa berkomunikasi dua arah.
• Memiliki kesulitan mengungkapkan ide dan perasaan secara verbal.
• Minimnya pengetahuan penggunaan bahasa dalam lingkungan yang bervariasi.
*Sosial*
• Terasing dengan lingkungan nyata.
• Menjadi individual, tidak peduli lingkungan.
• Kehilangan kemampuan berkomunikasi secara santun dengan sesama.
*Psikhis*
• Ketergantungan terhadap gadget.
• Perkembangan emosi yang tidak stabil, sulit mengendalikan perubahan emosi.
• Hilangnya hubungan emosional antar anggota keluarga/ masyarakat.
🌸 *Tips Penggunaan Gadget untuk Anak*
🔹 Berikan gadget pada anak sesuai kebutuhan, disarankan usia anak mulai 8 tahun.
🔹 Berikan batasan waktu penggunaan.
🔹 Penggunaan gadget selalu dalam pengawasan orang tua.
🔹 Matikan ponsel saat tidur dan jauhkan dari anak.
🔹 Letakkan gadget pada tempat yang aman dari jangkauan anak.
*Gunakan Gadget Pada Anak dengan Bijaksana*
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Wiwit
Assalamualaikum bunda. Wiwit mau tanya, bunda jelaskan tadi gadget mempengaruhi untuk anak-anak.
Apakah pengaruh besar juga bagi orang dewasa karena interaksi dengan gadget yang berlebih?
Terima kasih
🌷Jawab:
Kurang lebih sama ya mbak untuk orang dewasa. Bahkan dampaknya bisa lebih buruk karena ia berinteraksi dengan orang dewasa lainnya.
Pada orang dewasa, pengaruh yang nampak adalah ia menjadi soliter. Ia cenderung tidak peduli dengan sekeliling.
💎 Jadi anti sosial ya bunda?
🌷 Benar mbak.
Sudah banyak kecelakaan yang terjadi karena orang dewasa terlalu asyik bermain atau berinteraksi dengan gadget. Mungkin teman-teman di sini yang memiliki akses ke medsos, suka dapat kiriman video atau foto bagaimana nasib mereka yang terlalu asyik dengan gadget.
Itu yang terburuk. Membahayakan nyawanya sendiri.
```Pada saat orang dewasa menunjukkan sikap tidak peduli pada lingkungan, itu menjadi contoh buruk bagi anak- anak di sekelilingnya.```
Sebagai contoh, jika seorang ayah selalu sibuk dengan gadgetnya (entah mengurus pekerjaan atau bersosialisasi) dan sang ibu juga melakukan yang sama, siapakah yang akan memperhatikan anaknya?
Siapakah yang akan membantu anak berkembang sesuai dengan fitrahnya jika kedua orang tuanya sibuk dengan alat teknologi masa kini tersebut?
Karena tidak ingin terganggu kesenangannya, jalan termudah yang seringkali dilakukan orang tua adalah membelikan gadget untuk anak.
Pada dasarnya perilaku seperti ini hanya akan melahirkan generasi instan dan rapuh, cerdas dan kreatif namun tidak memiliki kemampuan sosial dan mempertahankan diri dalam kehidupan nyata.
Mungkin pernah mendengar ada kisah seorang pemuda di Cina beberapa tahun lalu, ia mengalami disorientasi. Ia tidak bisa lagi membedakan mana dunia maya dan mana dunia nyata. Kecanduan pada gadget memberikan dampak buruk yakni gangguan mental.
0⃣2⃣ iMa
Tahap usia berapa anak-anak boleh mainan gadget, melihat sekarang zamannya pada mainan gadget bunda, kadang kepaksa harus ikutin zaman!!
Terima kasih.
🌷Jawab:
Dalam penjelasan di atas, saudari Erin menuliskan jenis gadget apa untuk anak usia berapa. Pada dasarnya, selama orangtua dapat membatasi penggunaan gadget pada anak, gadget tidak akan membahayakan.
Pada usia di bawah 2 tahun sebaiknya anak seminim mungkin bersentuhan dengan gadget. Mengapa? Karena hingga usia 2 tahun, otak anak tengah berkembang sangat pesat hingga mencapai 50%. Pada periode ini, saat otak anak sedang melakukan sinapsis setelah adanya stimulasi dari orang tua. Sinapsis- sinapsis inilah yang menjadi akar kecerdasan anak seberapa banyak. Stimulasi diberikan sebanyak itulah sinapsis terjadi.
Jika yang dipapar pada anak hanyalah gadget: anak hanya mendapatkan stimulasi yang berkaitan dengan kognisinya saja. Tubuhnya tidak bergerak, jemarinya tidak terlatih, matanya hanya terfokus pada layar, yang jika terlalu lama membahayakan matanya karena efek cahaya yang berlebihan juga radiasi. Belum lagi gelombang elektromagnetik yang tidak baik bagi tubuh anak, panas yang ditimbulkan oleh baterai juga berbahaya bagi pertumbuhan sel-sel saraf anak.
```Silakan mengenalkan gadget pada anak usia 3 tahun tetapi hanya beberapa menit saja, maksimal 1 jam per hari.```
Penelitian 20 tahun lalu di Amerika, menyatakan anak yang terpapar dengan layar televisi atau laptop dalam sehari lebih dari 2 jam, akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Bayangkan jika anak anak kita dari usia sangat dini terpapar gadget dalam waktu lama?
Tidak heran banyak kasus yang terjadi seperti yang saya ceritakan pada awal kajian. Setelah konsul ke dokter tumbuh kembang, ternyata salah satu penyebab terlambat munculnya kemampuan berbicara pada Fulan adalah karena sejak usia dini sudah berinteraksi dengan gadget.
Fulan jarang diajak bicara, jarang diajak bermain dengan teman sebayanya, tidak sempat mendengarkan cerita ibu atau ayahnya, tidak sempat melatih motorik halusnya dan melatih tubuh dalam bergerak, dan banyak lagi efeknya.
💎 Na'udzubillah...
Jadi sebaiknya di usia 3 tahun ya, anak diperkenalkan gadget bunda...?
🌷 Iyya mbak...
Tapi harus dengan pengawasan dan aturan yang ketat, kuncinya di orang tua. Harus istiqomah menjalankan aturan yang sudah dibuat untuk putra putrinya.
💎 Iyya harus tegas juga ya bunda....nah, contoh buat peraturannya itu gimana bunda?
🌷 Kalau untuk anak balita, mulai 3 tahun tadi ya, maksimal 1 jam. Berikan sebagai reward saja. Jadi bukan suatu keharusan, misalnya; kalau adek mau patuh sama ibu dengan buang sampah pada tempatnya, mau belajar makan sendiri dan lain-lain yang ingin kita ajarkan, adek boleh main game (edukatif) 5 menit.
Kita buat aturan yang seperti ini sejak dini ya Bun agar anak tidak terbiasa di depan gadget lama-lama.
Tapi jika anak tidak menunjukkan sikap kooperatif, jangan diberikan ya. Katakan tidak ada main game kalau adek tidak ikut aturan.
Kembali ke pertanyaan mbak iMa, sebagai orang tua kita tidak perlu takut dengan gadget, selama kita dapat menggunakan nya dengan bijak ia malah akan bermanfaat. Tantangan untuk kita sebagai orang tua, apakah kita mampu secara konsisten untuk menerapkan aturan dalam penggunaannya? Butuh ilmu lagi “manajemen penggunaan gadget untuk anak”.
0⃣3⃣ Arlina
Diatas dikatakan pemberian gadget setelah usia 8 tahun. Tapi ada pula pendapat setelah 17 tahun, bagaimana menurut bunda?
🌷 Jawab:
Maksud dari pernyataan pemberian gadget setelah usia 8 tahun adalah pemberian yang dalam pengawasan. Semuanya masih dalam kontrol orang tua. Penggunaannya terbatas pada keperluan saja dan tidak untuk dimiliki secara pribadi. Kematangan dalam mengelola penggunaan gadget memang umumnya baru dicapai pada usia di atas 17 tahun karena sesuai dengan tahapan perkembangan.
Usia 17 tahun, remaja sudah dapat membedakan mana yang benar dan tidak, mana yang boleh dan tidak, yang berasal dari dirinya sendiri bukan karena perintah langsung orang tua. Nalarnya sudah berjalan, kemampuan mempertimbangkan baik buruk sudah matang serta mampu memprediksikan bahaya yang mungkin datang. Jadi tetap buat orang tua, berapapun usia anak, hal terpenting adalah menyiapkan mental dan kematangan berpikir-nya serta pembentukan akhlaqnya sehingga saat ia berinteraksi dengan gadget, itu tidak membahayakan dirinya.
0⃣4⃣ Rafika
Bunda bagaimana cara mencegah ketergantungan anak-anak pada gadget. Anak saya 4 tahun sudah mulai ketergantungan dengan gadget,saya berjualan online jadi setiap saat pegang hp. Kalau diluar rumah dia aktif berlari dan bermain bersama teman-temannya.
Kalau dirumah biasanya mulai main tab, saya alihkan dengan membaca buku, menggambar, buat prakarya tapi kalau sudah bosan balik lagi main tab!!!
🌷Jawab:
Ya Mbak Rafika...
Memang akan susah ya jika bundanya kerja dengan hp. Anak akan meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Apalagi memang usia 4 tahun adalah usia meniru. Kalau boleh saran, buatlah ruangan khusus buat Mbak Rafika sebagai tempat kerja dan jam kerjanya.
Dengan jam kerja dan ruang khusus ini (jika rumah tidak memiliki ruang ekstra, kita bisa gunakan ruang tamu sebagai tempat kerja) akan membatasi kita dalam berinteraksi dengan hp secara terus menerus di depan anak. Jadi pada saat jam kerja, bak bisa masuk ke ruang tamu. Sebelumnya, beritahu anak bahwa ini jam kerjanya ibu, jadi tidak bisa diganggu. Nanda main dulu sama mbak. Nanti jam segini, ibu bisa main sama nanda.
Berikan juga aturan berapa lama, ia boleh pegang hp dalam sehari. Jauhkan semua gadget dari jangkauan anak (persoalannya kita yang kerap tidak hati-hati menyimpannya sehingga anak mudah mengambil.
Jika anak merengek, ingatkan tentang aturannya biarkan ia menangis, abaikan saja. Ia akan menangis paling lama satu jam setelah itu ia akan lelah. Jika dalam satu jam kita bisa bertahan tidak memberikan gadgetnya, besok ia akan mencoba kembali dengan menangis.
Namun jika kita konsisten, tidak terpengaruh dengan tangisannya, In syaa Allah anak akan mengerti bahwa hp hanya dipakai jika ada izin dari ibunya.
💎 Saya dirumah tidak punya pembantu bunda, jadi saya yang mengurus anak sendirian. Sepertinya saya akan memakai cara memberi kesempatan main tab tapi dibatasi, bertahap. Sebenarnya anak saya suka sekali kalau diajak main kayak menggambar, membaca buku, masak-masakan, tapi kalau saya lagi repot misal beres-beres rumah, masak, jualan online pasti si kecil balik lagi main tab, saya jadi merasa bersalah.
🌷 Iya Mbak...
Memang kendalanya bagi ibu yang punya balita saat ini seperti ini. Karena gadget sudah tersedia. Zaman anak saya balita dulu, baru ada nintendo, hp baru hp biasa bukan smartphone. Saat saya masak, saya libatkan anak untuk bantu. Saya berikan ia sayuran dan pisau plastik. Jadi ia ikut sibuk. Saat saya cuci piring, saya kasih dia gelas dan piring plastik, suruh nyuci juga. Jadi ini persoalan teknis sebenarnya.
0⃣5⃣ Oktriani
Dizaman sekarang tugas-tugas dari sekolah banyak yang menggunakan laptop dan harus cari-cari di internet. Bagaimana sikap orang tua yang harus kita ambil?
🌷Jawab:
Untuk anak-anak yang sudah besar, dipersilakan menggunakan gadget atau laptop sesuai keperluan. Aturan main dan pengawasan tetap harus dilakukan karena pada anak usia sekolah, mereka belum mampu mengelola isi internet dengan bijak. Beri bimbingan cara browsing topik yang benar.
Dan beritahukan rambu-rambunya serta kemungkinan apa saja yang akan terjadi saat browsing serta sikap apa yang harus dilakukan misalnya ketika tiba-tiba ada iklan porno.
0⃣6⃣ Chie
Bunda, bagaimana dengan yang hidup dalam keluarga besar. Kadang orang tua sudah membatasi namun orang disekitar mengizinkan si anak bermain gadget dengan bebas!!
🌷Jawab:
Memang agak susah ya buat aturan main dalam keluarga besar. Aturan ayah dan ibu sudah bagus tapi nenek dan kakek tidak mendukung. Atau om dan tantenya. Tetapi, sekali lagi kembali pada orang tua. Mereka harus menjadi pasangan yang saling mendukung dan kuat dalam menerapkan aturan, In syaa Allah bisa. Caranya, sepakati dulu dalam keluarga inti aturan mainnya, setelah itu baru sampaikan pada anggota keluarga lainnya dengan meminta penghargaan dan dukungan agar upaya mendidik ananda bisa berhasil. Jadi meski ayah dan ibu tidak ada, nenek dan tantenya bisa menerapkan aturan yang sudah disepakati.
0⃣7⃣ Rianti
Bolehkah anak usia 4 tahun bermain game di hp, Jika boleh game seperti apa...?
Jazakillah.
🌷Jawab:
Boleh mbak, tapi aturannya tadi hanya beberapa menit tidak boleh lebih dari 1 jam. Ini hanya hp saja. Belum kalau dia nonton TV ya, itu juga harus dibatasi. Game yang boleh tentu game yang bersifat edukatif. Biasanya mudah diunduh. Misalnya game tentang mengenal warna dan bentuk, mencari jejak, menghitung jumlah benda, mewarnai gambar, atau game yang berkaitan dengan bahasa.
0⃣8⃣ iMroh
Bagaimana sikap orang tua ketika anaknya kecanduan gadget karena melihat teman mainnya yang menggunakan gadget? Kalau orang tuanya merebut gadget dari si anak, maka si anak sangat marah terhadap orang tuanya.
🌷Jawab:
Melarang anak saat bermain gadget dengan cara merebut, bukan cara yang dianjurkan. Karena akan memberi dampak lanjutan yakni anak akan meniru perilaku kasar tersebut.
Sebaiknya orang tua mengajak bicara anak, dialog, apa yang disukainya dari gadget, game apa saja yang sering dimainkan, lalu coba cari tahu apa sih isinya sampai anak sedemikian kecanduan. Jika sudah tahu, buatlah strategi untuk mencegah anak selalu dengan gadget.
Misalnya, usia berapa ya mbak?
Kalau sudah besar perlu dialog yang komunikatif agar tujuan tercapai. Kalau masih balita akan lebih mudah. Yang perlu dilakukan orangtua adalah bersikap sebagai pengontrol dan bos. Maksudnya, anak harus patuh dan taat pada aturan.
Bukan orangtua yang menyerah pada keinginan anak. Dalam masalah pembentukan watak dan disiplin anak, orang tualah leadernya. Kita yang menjadi batasan bagi anak. Pada dasarnya semua kembali kepada aturan dan konsistensi orang tua dalam menjalankannya.
0⃣9⃣ Titin
Apa yang harus ana sarankan pada anakku, agar bisa melarang anaknya yang sekarang sudah usia 3,1 tahun. Orang tuanya keduanya bekerja dan anak sama pembantu. Rencana mau dimasukkan sekolah paud islam terpadu bulan ini kalau tidak salah yang tidak jauh dari tempat kerja bundanya.
Apa yang harus kulakukan untuk menolong cucuku bunda...?
🌷Jawab:
Sarankan pada putrinya untuk ikut kajian parenting di kotanya ya Eyang. Kajian parenting sangat penting bagi pasangan muda yang bekerja. Dengan ilmu yang didapat di sana bisa dipraktikkan pada si kecil.
Lalu anjurkan untuk aktif dalam komite sekolah jika nanti cucu Eyang sudah sekolah, biasanya di sekolah islam terpadu ada wadahnya untuk para ibu muda.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Gadget tidak perlu dimusuhi atau ditakuti, jadikan ia kawan yang bermanfaat. Karena kita sudah hidup di zaman teknologi yang berkembang pesat.
Mari kita jaga diri kita dari pengaruh buruk gadget agar anak-anak dapat terhindar pula. Anak sangat mudah meniru karena ia peniru ulung. Berhati-hatilah dalam memperlakukan gadget di depan anak karena apa yang ia lihat itulah yang akan menjadi kebiasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar