Selasa, 20 Juni 2017

Membangun Kepemimpinan Anak



OLeh : Bunda Ning

Sahabat ya dimuliakan Allah..malam ini kita akan mencoba belajar bersama berdiskusi..tentang *MEMBANGUN KEPEMIMPINAN ANAK*
🌸Menurut sahabat disini KEPEMIMPINAN yang seperti apa yang ada dalam gambaran sahabat semua..?
🌸Bisa dicontohkan kah ?
Kita samakan dahulu suhu dan frame tentang Sebuah pemimpin
Pemimpin menurut sahabat BS :
1. Mba Sri : Bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
2. Mba Hanny : Yang tidak semaunya sendiri
3. Uni Essy :Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.
4. Mba Husnul : Pemimpin. Dia yang memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Baik dirinya sendiri, maupun orang lain.
5. Mba chie : Yang bisa mengayomi
6. Mba Sofia : Seseorang yang mampu mengayomi dan
Setuju kah sahabat..
🌸Sebelum kita fokus kepemimpinan untuk sang buah hati kita kupas dulu tentang kepemimpinan disini ya..
🌸Bisa saya simpulkan ya dalam membangun kepemimpinan pada anak dibutuhkan anak yang :
1. Tangguh
2. Cerdas
3. Akhlak mulia atau budi baik (pekerti)
Walau tangguh dan cerdas tanpa akhlaq atau budi baik apalah artinya.
Saya contohkan ya orang yang tangguh dan cerdas tapi tidak memiliki akhlaq atau budi baik.
🌸Theodore John Kaczynski.
Seorang genius yang pernah dicatat dalam sejarah. Memiliki IQ 145 dan lulus dari Harvard University pada usia 14 tahun. Dan di usia 16 tahun sudah mendapatkan gelar doktornya. Sangat pintar membuat sirkuit bom yang tidak bisa dideteksi. Hingga akhirnya ia memilih keluar dari tempnya mengabdi dan menebar teror bom disana sini. Setelah tertangkap, diteliti, ternyata bagian otaknya yang bernama orbito frontalisnya mengecil dan menyebabkan kematangan emosinya terganggu.
🌸Theodore ini akhirnya mnjadi perusak dimana" dan membuat kekacauan karena tdk memiliki budi baik.
Ada lagi kisah yang lain:
🌸Ada seorang anak di Jakarta yang sangat cerdas. Masa SD hanya dilalui selama 4 tahun, masa SMP 2 tahun dan masa SMA 2 tahun. Langsung diterima di Fakultas Kedokteran. Sangat pintar namun emosinya kurang matang. Setelah ditelusuri penyebabnya ternyata karena sang ortu salah mengasuh dikarenakan belum punya ilmunya. Bahkan sang ayah mendapat predikat ‘ayah jahat’ karena sedikit anak nakal langsung diikat ke meja, di masukkan kamar mandi dsb. Padahal apa yang dilakukan ini adalah duplikasi dari pengasuhan sang kakek. Menyadari apa yang dulu dilakukan salah, sang kakekpun meminta maaf, begitu pula sang ayah. Alhamdulillah si anak cerdas yang menjadi dokter ini, kini juga menekuni belajar neuroscience bidang musik karena bakatnya menjadi musisi. Di bawah bimbingan salah satu profesor, sang dokter fokus belajar not-not musik yang mampu menstimulus neuron. Sang dokter cerdas ini tak lain adalah putra dr.amir zuhdi.
🌸Nah hayuu siapa yang suka marah sama anak sampai mngikat dan memasukan kedalam kamar mandi ? Seperti kisah di atas..
Tapi jangan salah ya.. Seorang trainer juga ada yang salah dalam mendidik walau paham akan ilmunya.. Tapi ternyata tidak sabar dalam menahan emosinya..
Seperti contoh kasus dibawah ini..
🌸Ada cerita di salah satu forum parenting seorang trainer.
Sang trainer menceritakan dulu ketika ananda masih kecil, bundanya sulit mengontrol emosi. Mudah marah, mudah berteriak. Ternyata hal ini berpengaruh pada kemampuan berbicara anak yang ditengarai ada bagian sel saraf di otaknya yang terputus. Selalu gagap saat bicara. Sampai dewasa dan lulus sma pun pengaruhnya juga belum hilang, jika gagapnya sudah berkurang, saat ini jusru bicaranya sangat cepat dan terkesan seperti oang marah". Menyadari kesalahan pengasuhan seperti ini, bundapun mempersering meminta maaf pada ananda dan membantunya menerapi bicara. Alhamdulillah ada banyak kemajuan yang layak disyukuri hingga kini ananda mengabdi sebagai seorang ustadz pasca lulus dari pondok pesantren ternama di negeri ini.
🌸💝 3 cerita diatas menjadi hikmah beharga bagi kita semua. Penting untuk punya bekal menjadi orang tua. Bukan sekedar karena anak adalah buah hati kita, tapi lebih dari itu. Karena anak adalah AMANAH yang mau atau tidak mau, siap atau tidak siap, HARUS KITA PERTANGGUNGJAWABKAN dihadapanNya.
Dan disinilah pentingnya pola asuh yang baik bagi tumbuh kembangnya anak.
Jika menjadi dokter ada sekolahnya.
Jika menjadi guru ada sekolahnya.
Jika menjadi enginer ada sekolahnya.
Namun untuk menjadi orang tua belum ada sekolahnya. Padahal menjadi orang tua bukanlah hal yang sederhana. Ini peristiwa peradaban ! Alhasil, pengasuhan pada ananda sering dilakukan asal-asalan. Apa yang dulu kita alami, di copy paste. Apa yang sering kita lihat, langsung dicontoh. Padahal tidak semua benar. Belum tentu semua tepat.
🌸Maka sangat disayangkan saat banyak orang tua yang mudah terbakar emosinya saat anak rewel. Banyak anak menjadi korban kekerasan, baik kekerasan fisik (dipukul, di jewer, dsb) maupun kekerasan verbal (labeling anak nakal, bentakan, hardikan, dsb).
🌸PENGASUHAN pada anak itu sebenarnya TERJADI DI WILAYAH NEURON (sel syaraf yang membangun otak)
Mengasuh anak logikanya seperti merajut. Pada usia 0-13 tahun proses tersambungnya neuron" yang ada di otak terjadi dengan sangat cepat. Pengasuhan sendiri adalah proses stimulasi otak anak yang sesuai dengan perkembangan otaknya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar NPP (Nuero Parenting Practitioner) Agar bisa tahu bagaimana mengoptimalkan pertumbuhannya dan mewaspadai apa yang bisa menghambat bahkan menghancurkannya.
🌸Memang belajar tumbuh kembang anak ini tidak bisa secara instans.
🌸Butuh proses untuk membangunnya.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Essy
Efek kekerasan ini tidak sederhana efeknya bagi anak terutama jika terjadi pada usia 0 – 13 tahun. Sangat mungkin terjadi Penurunan pertumbuhan sel saraf yang membangun otak (neuron)
Jika ini terjadi apakah bisa di perbaiki jika si orang tua baru sadar kesalahannya setelah anak dewasa...?
Jawab:
Unii Essy yang di rahmati Allah..
Dalam perkembangan pertumbuhan sel syaraf otak atau yang kita kenal dengan Neuron itu terdiri dari banyaknya sel" syaraf.. Neuron tersebut tumbuh sesuai dengan perkembangan usia.. Dalam hal ini perkembangan paling bagus untuk tumbuh kembang anak di usia 0 - 4 tahun.. Kemudian tahapan kedua 4-7 thn dan tahapan ke tiga 7 - 13/14 tahun.. Perkembangan 0 - 13/14 tahun masa tumbuh kembang anak sesuai tingkat usia.
Untuk membangun sinapsis antar neuron. Bayi yang baru lahir memiliki 100 milyar neuron. Nah sinapsis (hubungan) antar neuron tersebut terbangun melalui proses pengasuhan. Dia Akan terus tumbuh sampai usia 22 atau 24 tahun. Semakin banyak sambungan (sinaps), maka makin kreatif, makin banyak ide dan makin pintar.
Tetapi jika terlambat dalam pengasuhan..maksudnya usia ananda sudah beranjak dewasa brarti ada bbrp sambungan yg seharusnya bs berkembang untuk proses kreatifitas atau kecerdasan yang lain tetapi anak tidak mendapatkan itu... Tapi tidak mengapa tidak ada kata terlambat.. Jika ananda belum genap usia 24 tahun...Tetap saja anak diperkenalkan dengan hal" yang positif..walau perkembangan sel syarafnya tidakk terlalu cepat seperti usia 0-13 thn. Usia seperti itu anak juga sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak..bimbing terus terutama didalam ilmu" agama dalam hal ini akhlaq atau budi baik. Dan berikan nutrisi yang baik pula.
Wallahu a'lam..
0⃣2⃣ Nadia
Bagaimana cara agar lebih bisa mengendalikan diri saat anak berbuat salah jadi kita sebagai orangtua tidak langsung marah dengan cara membentak/memukul anak?
Jawab:
Bunda Nadia sholehah memang tidak mudah untuk bisa menahan emosi apalagi jika ada hal" yang tidak mengenakan di hati dengan ulah sang anak.. Memang perlu latihan untuk bisa menahan amarah..dalam hal ini adalah sabar.. Biasakan hati untuk tak lepas dari dzikir dan istighfar untuk melatih agar hati bisa sabar..
Disamping itu untuk meminimalisir agar kita tidak emosi terus menerus jika anak berbuat salah maka perlu adanya pengasuhan yang baik pada sang anak. Maksudnya jangan mempertajam untuk membahas tentang kesalahan anak terus menerus.. Tetapi alihkan ananda kepada sesuatu yang kira" punya nilai positif.. Munculkan terus hal lain yang positif tersebut daripada membahas kesalahan ananda terus dan apresiai hal positif yang sudahh dilakukan oleh anak. In sya Allah lambat laun hal positif ini karena terus menerus digali dan diapresiasi ananda akan sedikit menghilangkan kesalahannya..dan hati kita juga jadi terhindar dari amarahan karena sudah berkurang kesalahan" ananda..
Wallahu a'lam..
0⃣3⃣ iMa
Jadi seperti apa bunda cara mendidik anak secara benar,supaya tidak merugikan anak dan tidak merugikan orang tua?
Jawab:
Cara mendidik anak yang benar berdasarkan tumbuh kembangnya anak.. Dan masa pertumbuhan anak paling bagus di usia 0 - 4 thn dimana sel syaraf berkembang lebih pesat dan lebih cepat.. Untuk itu diusia tersebut sebaiknya anak diajarkan kepada sesuatu yang positif dan nilai" kehidupan..cara mengajarkannya sambil bermain. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam tumbuh kembang anak, sebagai berikut :
1. Nutrisi yang baik
2. Lingkungan yang baik
3. Pengalaman emosi
4. Rangsangan Rasional
5. Aktivitas fisik
Wallahu a'alam..
0⃣4⃣ Annisa
Cara mendidik anak yang baik bagaimana?
Terkadang ada anak yang keras kepala nah cara supaya mengubah keras kepala itu bagaimana?
Jawab:
Cara mendidik anak yang baik sama halnya dengan jawaban nomor 3 ya sayang..
Cara mengubah keras kepalanya adalah mengalihkan hal positif yang dimiliki sang anak.. Jangan dibahas dan dimunculkan terus keras kepalanya..alihkan dengan hal positif yang menonjol lainnya yang ada pada diri anak.. Dan berikan apresiasi dari hal positif tersebut. Jika anak terbiasa dimunculkan dengan hal posiitif nya terus lambat laun nanti sifat keras kepala akan bisa tertutupi..
Wallahu a'lam..
0⃣5⃣ Phity
1. Bagaimana mnghadapi anak usia 8 th yang dianggap sering berbohong?
2. Bagaimana cara melatih anak agar jujur dan tanggungjawab?
Jawab:
Pertanyaan 1 & 2 intinya sama ya anak harus jujur, tidak berbohong dan bertangung jawab..
Anak-anak memang tidak dilahirkan dengan kode moral. Moralitas adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh seorang anak dalam tumbuh kembangnya secara bertahap dari tahun ke tahun. Dan perilaku berbohong adalah salah satu dari tahapan tersebut.
Anak-anak adalah peniru yang sangat baik. Mereka meniru segala hal yang dilakukan oleh orang tua atau orang-orang dewasa di sekitarnya, atau dari televisi termasuk berbohong.
Ya, anak-anak belajar berbohong pertama kali dari orang tuanya. Disadari atau tidak, orang tua seringkali memberikan contoh yang salah dalam perilaku berbohong ini, sehingga anak-anak menirunya di kemudian hari.
Setiap orang tua tentunya merasa sedih dan kecewa bila melihat dan mendengar anaknya berbohong. Dan tidak jarang kita langsung merasa panik dan buru-buru men-judge anak “kamu bohong” atau “kamu pembohong”.
Yang harus kita lakukan adalah memahami perilaku tersebut sebagai tahapan perkembangan anak dan mencari solusinya agar tidak menjadi kebiasan di kemudian hari. Caranya :
🔹 Keteladanan dari orang tua
🔹 Menanamkan kejujuran sejak dini
🔹 Hindari memberi hukuman yang terlalu berat pada anak
🔹 Hargai setiap usaha yang dipakukan anak
🔹 Hindari dan jauhkan anak dari tontonan atau cerita-cerita bohong
🔹 Dengarkan anak saat mereka bicara
🔹 Berikan kepercayaan pada anak
Kita sebagai orang tua adalah role model utama bagi anak-anak kita. Karena kitalah yang paling sering berada di dekat mereka. Jadi kita harus berhati-hati tentang masalah berbohong ini. Jika kita sering berbohong, maka jangan salahkan anak bila kelak mereka ikut berbohong. Namun, bila kita membiasakan anak untuk jujur sejak kecil, maka insyaallah anak-anak pun akan menjadi anak yang jujur dan mudah untuk diarahkan.
Wallau a'lam
0⃣6⃣ Chie
Bagaimana menghadapi balita yg punya kreativitas tinggi. Jadi ada barang² dirumah dihancurkan lalu dirubah ke berbagai bentuk ini salah satu contoh dan setiap hari ada saja cerita baru. Sementara kita yang dewasa seringkali kurang bisa memahami maksud si anak. Takut sering loss emosi ssehingga pengaruh ke tumbuh kembang anak tersebut?
Jawab:
Mba Chie cinta ku.. Hihi.. Ini anak siapa ya..upz..🙊
Saat anak menginjak usia balita, dimana mereka baru bisa berjalan dan berlarian kesana-kemari. Mereka akan cenderung tak bisa diam dan menjadi hiperaktif atau kreative tinggi. Apa aja ingin dicoba dan dipegang, seolah anak-anak ini memiliki banyak energi dan tak pernah merasakan lelah. Kondisi ini amat sangat normal terjadi pada balita karena mereka baru saja menemukan kebahagiaan karena dapat berjalan dan ingin menjelajahi segala sesuatu.
Saat bayi sudah berubah menjadi seorang anak yang bisa berjalan dan berlarian di sekitar, dan ingin melakukan apa yang dia lihat maka sebagai orang tua, harus dituntut untuk bisa tetap menjaga dan membuatnya terlindungi tanpa menghilangkan keceriaannya dalam bereksplorasi. Saat anak sudah memasuki fase ini, ketelitian dan kesigapan orangtua dalam mengawasi balita dituntut untuk lebih extra. Namun mengarahkan keaktifannya pada sebuah kegiatan yang bermanfaat tentu akan bermanfaat banyak untuk stimulasi tumbuh kembangnya otak dan membantu anak untuk mengubah energi mereka menjadi kegiatan yang lebih produktif dan positif.
Contohnya : berolah raga, berenang, bermain diluar, menghafal qur'an sambil bermain dll.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Yama
Assalamu'alaikum ustadzah
Saya mau bertanya..
Yang di maksud penurunan pertumbuhan sel saraf otak itu seperti apa ya?
Apa menyangkut penurunan kecerdasan dalam otaknya.. ?
Apa bisa anak menjadi bodoh?
Jawab:
Bayi yang baru lahir memiliki 100 milyar neuron atau sel syaraf untuk pembentukan otak. Nah sinapsis (hubungan) antar neuron tersebut terbangun melalui proses pengasuhan. Dia Akan terus tumbuh sampai usia 22 atau 24 tahun. Semakin banyak sambungan (sinaps), maka makin kreatif, makin banyak ide dan makin pintar.
Otak bayi yang baru lahir terdiri dari 100 Milyar neuron !
Pada anak usia 0-3 tahun, 1 neuron mampu menyambung (sinaps) ke 15 ribu neuron lain. Usia 3-13 tahun, 1 neuron bisa menyambung ke 10 ribu neuron lain. Otak anak" bekerja 5X lebih banyak dari orang dewasa.
Ini tentu menjadi informasi berharga pada kita agar bisa mengoptimalkan rentang usia 0-13 tahun untuk mengoptimalkan terbangunnya sinaps yang lebih banyak pada otak ananda agar anak menjadi kreatif dan cerdas.
Usia 0 - 13 merupakan usia yang sangat penting untuk anak diajarkan segalanya yang bersifat positif terutama diajarkan anak untuk cerdas secara kognitif, emosi dan motorik..
Jika usia 0 - 13 terlewat dalam pola asuh tumbuh kembang anak yang baik maka ketika sel syaraf berkembang pesat anak tersebut tidak mendapatkan pembelajaran apa yang seharusnya dia dapat. Tapi bukan berarti hilang kecerdasannya.
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Sri
1. Bagaimana cara menghadapi anak yang Emosional ?
2. Apa sajakah Kiat" untuk mengarahkan karakter anak menjadi lebih baik?
3. Bagaimana cara mengendalikan Mood si anak yang Tidak menentu?
Jawab:
1⃣ Memang menghadapi anak yang emosional sangat menjengkelkan..karena menghadapi kondisi seperti ini orang tua harus mempunya tingkat kesabaran yang tinggi. Jangan alih-alih ingin menentramkan anak malah emosi orang tua jadi ikut terpancing bahkan sampai memberikan hukuman dan kekerasan pada anak.. Hal ini pertanda tidak baik untuk perkembangan sang anak..
Hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi anak emosional adalah :
Alihkan perhatian.
Cobalah mengalihkan perhatian anak pada hal-hal yang sekiranya menarik baginya.
Jangan pedulikan.
Biarkan saja anak mengumbar emosinya, toh ini tak akan bertahan lama. Namun, diam-diam, perhatikan tingkahnya agar jangan sampai ia menyakiti dirinya sendiri.
Pindah tempat.
Pindahkan anak dan ajaklah ia menikmati hal-hal lain di ruang berbeda.
Tawarkan makanan.
Terkadang kekesalan anak disebabkan oleh rasa laparnya. Cobalah menawari anak makanan kecil padat gizi dan menarik untuknya.
Ajak beristirahat.
Kekesalan anak dapat berawal dari rasa lelah yang amat sangat. Ajaklah anak tidur-tiduran di tempat yang nyaman sambil membacakan buku cerita menarik. Siapa tahu tidak lama setelahnya ia tertidur pulas.
Beri pelukan sayang.
Peluklah anak sambil mengusap-usap punggungnya. Pelukan membuat seseorang lebih tenang dan nyaman.
Berikan time off.
Anak biasanya diam-diam menyerap apa yang dirasakan seorang ibu. Jika ibunya dilanda rasa gundah atau kesal, perasaan ini dapat menularinya. Jika Anda merasa telah menulari anak perasaan negatif yang sama, cobalah silam sejenak dari hadapan anak hingga Anda dapat mengendalikan perasaan sendiri.
2⃣ Kiat untuk mengarahkan karakter anak menjadi lebih baik adalah :
Berikan Pendidikan Agama
Pendidikan Agama menjadi landasan paling penting dan utama dalam menumbuh kembangkan perkembangan anak. Ajarkan hal" yang biasa diajarkan oleh Rasulullah seperti jika ingin memulai sesuatu diawali dengan mngucapkan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah. Mengerjakan dengan tangan kanan, berempati, memberikan kasih sayang, dan hal" baik lainnya.
Kualitas input yang diterima
Anak dibawah usia 10 tahun belum memiliki pondasi kuat dalam prinsip hidup, cara berfikir, dan tingkah laku. Semua yang dilihat, didengat dan di rasa langsung diserap dan dijadikan dasar prinsip hidupnya..dan ini adalah tugas orangtua untu memilah dan memilih, memasukan input" yang baik kepada sang anak.
Anak adalah peniru baik
Seorang anak akan mencari sesosok figur dalam perkembangan hidupnya dan figur yang mudah dan di tiru pertama kali adalah orangtuanya. Untuk itu berikanlah contoh" yang baik kepada anak tentang hidup.
Berikan sistem reward
Anak biasanya akan merengek untuk minta sesuatu. Sikap orang tua harus memberikan apa yang diminta oleh sang anak jika anak tersebut diberikan tugas dahulu. Hal ini akan berdampak anak mnjadi tangguh dan kuat karena selalu bekerjakeras dahulu jika mnginginkan sesuatu.
Bangun tiga perilaku dasar dalam berkomunikasi yang baik
Seorang anak harus di didik dengan tiga perilaku dasar dalam komunikasi dan berhubungan baik dengan orang yaitu anak harus dikenalkan dengan ucapkan kata terima kasih, tolong dan maaf.. Sehingga anak akan bisa menghargai orang lain.
3⃣ Moody alias suasana hati seorang anak yang berubah-rubah adalah sesuatu hal yang wajar. Moody hampir dialami oleh setiap anak dan biasanya mulai terlihat diusia balita. Penyebab kecenderungan moody pada anak muncul karena anak belum terampil berkomunikasi apa yang muncul dalam pikiran dan perasaannya. Sementara emosi nya yang muncul begitu komplek. Dan juga berdasarkan nalar sehingga anak belum bisa melihat fakta dari berbagai sisi.
Kiat mengendalikan moody pada anak diantaranya yaitu :
Menggali penyebab sikap moody anak kenapa menurun. Biasanya sikap moody anak biasanya berpola dan berulang.
Memperbaiki sikap untuk menjadi pendengar, dan berempati dalam perasaannya dan jika sudah tenang bisa meminta penjelasan mengapa dia melakukan ini dan itu serta alasan yang logis dengan konsukeusinya.
Orang tua jangan lelah dan menyerah untuk mengenal karakter anak-anaknya.
0⃣9⃣ Mila
Anak didik mila kalau marah, naik ke pohon belimbing dan jika dikelas dia membanting meja.
Sempat mila tanya kenapa seperti itu dan dia cerita,
"Aku gak mau belajar, disiram oleh bapak dikamar mandi. Lalu kepala dipukul dengan gayung."
Beberapa bulan kemudian saat silaturahim ke rumahnya, saya hanya bertemu anak didik saya didalam, ayah nya sedang menjemput ibu nya di pabrik. Dan anak tersebut tidak bisa keluar dari rumah, karena dikunci oleh ayahnya dari luar.
Ya Allah ,,,
1. Apakah dampak dari prrilaku orang tua yang seperti itu?
2. Apakah orang yang seperti itu karena minimnya ilmu?
3. Tindakan apa yang tepat yang harus dilakukan seorang pendidik?
Jawab:
1. Dampak perilaku orang tua yang seperti digambarkan diatas maka anak akan mengalami gangguan emosi akibat kesalahan pengasuhan tersebut diantaranya:
🔹 Tidak patuh pada aturan
🔹 Tidak mampu mengendalikan keinginan
🔹 Mudah Marah
🔹 Minder/Murung/Tidak bersemangat
🔹 Mudah resah dan kesepian
2. Bisa jadi iya karena orang tua tersebut kurang paham bagaimana cara pengasuhan yang baik untuk tumbuh kembangnya anak.
3. Mungkin di sekolah bisa diadakan seminar parenting untuk para orang tua siswa dan juga ada tindakan spontan misalkan mendatangkan orang tua kesekolah atau bisa juga di datangi kerumahnya.. Bicarakan dari hati ke hati, ada masalah atau kesulitankah dalam menangani anak.. Komunikasi kan kepada orang tua tersebut.
1⃣0⃣ Ummu Lili
Rafika...anak saya berumur (3,5th) ini anak yang keras kepala...semuanya harus dituruti...kalau tidak dituruti senjata andalannya adalah menangis dengan keras sampai malu saya kalau nangis dihadapan banyak orang...kalau dirumah lagi tantrum saya kadang-kadang suka bentak...bagaimana cara menghadapi anak seperti anak saya bunda?
Bagaimana cara menenangkan denga lembut?
Kalau lagi nangis saya peluk pun tidak mau...nangisnya tambah keras,,
Jawab:
Ummu lili sholehah Temper tantrum wajar dialami anak-anak yang belum mampu menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan rasa frustrasinya, lantaran kehendak yang tak terpenuhi. Anak yang mengalaminya tidak bisa diam dan tenang. Ia menjadi keras kepala lalu menangis, berteriak, menjerit, memaki bahkan memukul dan menendang.
Tantrum normal terjadi pada anak usia 2-4 tahun. Pada usia tersebut keinginan anak bertambah banyak dan ia telah punya cukup kekuatan untuk menunjukkan eksistensinya, namun di lain sisi kemampuan komunikasinya belum memadai. Meski kerap menjadi momok bagi orang tua, disinilah orangtua seyogyanya punya kesabaran ekstra untuk menghadapinya.
Penanganan tantrum pada anak dilakukan sebelum, saat kejadian dan sesudahnya. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Karenanya orang tua disarankan sebisa mungkin meminimalkan keadaan yang dapat memicu rasa frustrasi atau amarah anak antara lain dengan menciptakan lingkungan yang aman sehingga anak dapat bereksplorasi tanpa mendapat larangan, mencegah anak bosan dengan memberinya ragam kegiatan, memberinya tugas atau kegiatan yang sesuai dengan perkembangan kemampuannya atau mengajak anak bercanda.
Orang tua juga harus meningkatkan level toleransinya untuk bisa memenuhi kebutuhan anak, periksa kembali sudah berapa kali Anda berkata “tidak” pada anak. Hindari bertengkar karena hal-hal kecil.
Jika temper tantrum sudah terjadi maka orang tua harus tenang. Sebelum mengendalikan anak, Anda harus mengendalikan diri sendiri dulu. Memukul atau memarahi anak hanya akan memperburuk keadaan. Cobalah untuk mengintervensi sebelum anak menjadi sulit dikendalikan, bicara dan coba tenangkan dia.
Sesudah redanya tantrum, beri pengertian pada anak bahwa ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan keinginannya bukan dengan menangis dan mengamuk. Beri pengertian padanya bahwa kemarahan merupakan perasaan yang dimiliki semua orang, lalu ajari dia cara mengungkapkannya secara baik. Demi mendidik anak, orang tua jangan pernah menyerah pada tantrum dalam kondisi apapun, jangan pula memberi hadiah apabila anak telah tenang dari tantrumnya.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Untuk menjadikan anak pemimpin tidak cukup hanya tangguh dan cerdas saja melainkan juga yang terpenting disini adalah berperilaku atau berakhlaq yang baik.
Setiap perilaku dihasilkan oleh proses pikir yang di hasilkan dari sel-sel syaraf (neuron) otak manusia. Perilaku yang baik dihasilkan oleh Neuron yang "berisi" kebaikan.
Maka...
Agar anak bisa menjadi pemimpin yang senantiasa berperilaku baik.....
Isilah "file-file" Neuron anak tersebut dengan kebaikan. Seperti melakukan perbuatan baik untuk orang lain.
Dan ketahuilah bahwa ketika melakukan perbuatan baik untuk orang lain sesungguhnya melakukan perbuatan baik untuk diri sendiri, karena sel-sel saraf (Neuron2) otak "terinstal" dengan kebaikan-kebaikan itu.
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai".
Wallahu a'lam bisshowwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar