Jumat, 23 Juni 2017

Penantian Panjangku



OLeh : Bunda Fitrianingsih 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَلْحَمْدُلِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًايُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ ,
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغَىْ لِجَلاَلِ وِجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِك
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ ,
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, Allah SWT mempertemukan kita dalam suasana tawashaw bil haqq wa tawashaw bish-shabr. Suasana saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran. Juga dalam suasana tawashaw bil marhamah, suasana saling berwasiat dengan kasih sayang. Suasana tafaqquh fiddin, suasana menambah dan memperdalam pemahaman kita terhadap agama kita. Semoga Allah SWT memberikan manfaat dan keberkahan dalam pertemuan ini. Dan semoga kita semua senantiasa dalam lindungan, ‘inayah dan ri’ayah-Nya. Aamiin.
Jazakillah khoir *Trio BS* yang sudah mengizinkan saya untuk sama-sama belajar disini saling berbagi ilmu. Muuaach untuk Trio BS...Hanpiet cintaku, DinDin sayang, Dedek Wida tercinta.
Tidak ketinggalan Ibunya trio BS, Ibu Irna yang selalu ada dihati dan Kakak tercinta Bidan Nisa yang selalu mensupport.
Tidak ketinggalan sahabat-sahabat yang super yang ada di room BS ini yang haus akan ilmu. Masya Allah ruaar biasa semua, semoga Ilmu yang didapat di sini bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
Uhibbukum fillah...
🌸🌸🌸
Sahabat *BS* yang dimuliakan Allah. Malam ini kita akan berdiskusi, lagi-lagi tentang *Cinta*. Cinta yang entah dimana?
Kapan datangnya?
Dan seperti apa wujudnya?
Sampai batas penantian panjangku...
_Andai engkau tahu betapa ku mencarimu_
_Selalu menjadikanmu isi dalam doaku_
_Aku tahu tidak mudah menjadikan yang kau pinta_
_Aku pasrahkan hatiku, takdir akan menjawabnya_
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan panutan kita Muhammad SAW. Juga kepada seluruh keluarga beliau, sahabat beliau, dan semua orang yang mengikuti sunnah dan manhaj beliau, berjihad di jalannya, menghidupkan sunnahnya dan menyebarkannya. Dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan bagian dari shalawat dan salam tadi. Aamiin.
🌸🌸🌸
Banyak yang galau bertanya dan meminta *“Jodoh-ku datangnya kapan?”*
Segambreng status di jejaring sosial yang sebegitu resahnya menanti jodoh, malu jika ditanya; *‘kapan nikah?’* atau mulai jeoules dengan foto teman yang wara-wiri begitu mesrah duduk dipelaminan; *giliran gue kapan?* Ada juga yang nulis status di-akun facebook-nya; *Capeekkk…*
Terus di beranda ada upload-an foto-foto praweding dan nikahan hasil fotographer gitu. Terus kita kapan? *Ngomong sama tembok*.
Kapan ya...dia tiba..?
Sudah 1 abad nih eh 1 tahun, masih saja saya jomblo.
Bahkan adakah yang mempunyai pemikiran seperti hal dibawah ini :
“TIDAK DAPAT JODOH DI DUNIA PUN TAK APA-APA”
“SAYA SUDAH TUA, SIAPA YANG MAU SAMA SAYA COBA?”
“SEMUA COWOK ITU BR*NGSEK/SEMUA CEWEK ITU REMPONG”
“NYARI JODOH ITU SUSAH”
“MAU NIKAH ITU HARUS PUNYA BANYAK DUIT”
“JODOH SAYA HARUS YANG KRITERIANYA BEGINI-BEGITU, BEGINI-BEGITU”
“KALAU SAYA MENIKAH, TERUS KELUARGA SAYA GIMANA DOONG?! SIAPA YANG URUS ORANG TUA DAN ADIK SAYA?”
Dan banyak lagi status- status bertebaran para jomblokers.
Yang jofisah...adakah yang mempunyai pemikiran seperti di atas...?
Bahkan ada yang sampai tebar pesona dimana-mana, minta dikenalkan pada teman, pasrah saat dijodohkan oleh orang tua, membuka peluang laku dalam kontak jodoh di internet, sampai melakukan kajian-kajian khusus tentang jodoh.
Apa benar, berikhtiar mencari jodoh harus sekeras itu? Bukankah Allah telah memberikan setiap makhluknya pasangan, bahkan jauh sebelum dunia ini ada?
_“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”_
(Q.S. Yasin:36)
🌸🌸🌸
Pernikahan merupakan suatu akad untuk menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan hidup berkeluarga yang diridhoi oleh Allah SWT. Dari pengertian itu dapat kita ketahui bawasanya untuk menciptakan kehidupan keluarga yang bahagia, kemudian menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan, membangun rumah tangga yang tentram atas dasar cinta dan kasih sayang.
Siapa si yang tidak menginginkan menikah, pasti semuanya menginginkan…
TAPI dengan SIAPA...jodoh saja belum ada bahkan sampai harus menunggu lama...
Kisah percintaan yang dialami setiap insan manusia selalu unik dan berbeda-beda. Banyak yang bernasib mujur dan tidak sedikit pula yang kurang beruntung jika sudah bicara soal jodoh.
Banyak orang yang berharap untuk segera dipertemukan dengan jodohnya, namun kadang kala hingga diusia senja tidak pula kunjung mendapatkan jodoh. Biasanya, jodoh tidak kunjung datang itu akibat dari pribadi yang tidak mau berusaha dan berbenah diri untuk mencari alasan mengapa jodoh tidak juga menghampiri kita.
Padahal, sesuai dengan yang telah di janjikan oleh Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, artinya Allah memang telah mempersiapkan seseorang untuk dijodohkan dengan kita.
Lalu mengapa jodoh tidak kunjung datang?
Di mana pasangan yang telah Allah janjikan? Apakah Allah telah ingkar dengan janjinya?
Atau kita yang harus mengejar jodoh?
Tidak mungkin Allah ingkar, karena Allah Maha menepati janji. Jadi, seandainya jodoh itu tidak kunjung datang juga, mungkin saja ada yang salah dengan diri kita.
Jodoh merupakan suratan takdir yang telah ditentukan Allah sejak manusia lahir. Sehingga, sebagai manusia yang bertaqwa harusnya manusia berserah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang sholeh atau sholehah.
Jodoh itu memang benar-benar di tangan Allah. Artinya, kita tidak pernah tau kapan, dimana, bagaimana dan dengan siapa kita akan berjodoh.
Jodoh tidak kunjung hadir memang menjadi sebuah ujian tersendiri bagi mereka yang masih sendiri.
Jodoh itu adalah ujian. Ini adalah pemahaman penting yang mesti dimiliki oleh siapapun itu, baik yang sudah menikah apa lagi bagi yang belum menikah. .
_“Ada yang Allah kasih ujian jodohnya cepat, ada juga yang Allah kasih ujian jodohnya lama, bahkan ada juga yang Allah kasih ujian tidak bertemu sama sekali dengan jodohnya di dunia artinya lajang seumur hidup, banyak di sekitar kita yang seperti ini.”_
Jodoh itu adalah masalah takdir yang wajib diikhtiarkan. Seperti halnya rezeki yang mesti diusahakan, maka jodoh pun harus dijemput. Bagi siapapun, baik ikhwan maupun akhwat menjemput jodoh itu wajib. Ini pasti...!
Lalu, bagaimana ketika sudah maksimal berikhtiar, tapi jodoh tidak kunjung datang? Hhmmm...ada banyak sebab yang bisa kita evaluasi.
Yang utama kita harus yakin kepada Allah...Dan hilangkan pemikiran- pemikiran yang sudah saya sampaikan diawal. Kemudian kita juga harus mempunyai parameter konsep suatu pernikahan.
🌸🌸🌸
*Parameter Siap Menikah*
Apa parameter siap menikah kita...?
Parameter kesiapan seseorang menikah adalah siap menerima ketentuan Allah apapun tentang dirinya berkenaan dengan jodoh, apakah jodoh yang Allah kasih dalam waktu yang cepat, apakah jodoh yang Allah kasih sesuai dengan kriterianya maupun tidak sesuai, apakah jodoh yang Allah kasih dalam waktu yang lama atau mungkin Allah belum memberinya jodoh (pasangan hidup) di dunia.
Beberapa yang bisa kita lakukan dalam penantian panjangnya untuk mendapatkan jodoh diantaranya(#edisi pengalaman pribadi...):
🍀 Ini Murni Kehendak Allah SWT.
Point ini merupakan penegas bahwa Allah SWT itu memiliki seribu bahasa cinta dalam setiap kehendak-Nya. Setiap ada takdir yang tidak diharapkan keinginannya, kebaikan Allah terselip di baliknya. Dan, mungkin saja, ketika yang diharapkan terwujud, ada keburukan di baliknya.
Begitupun dengan urusan jodoh. Bila saat ini kamu belum juga mendapat jodoh padahal hati sudah rindu, maka yakinkan diri bahwa Allah tengah mengangkat derajatmu dengan ujian tertahannya jodohmu. Berbaik sangka lah kepada Allah. Allah bersama sangkaan hamba-Nya. Dan tetap sabar, tegar, tersenyum, dan terus berikhtiar mencari jodoh sampai titik darah penghabisan. Hehehe...
🍀 Pantaskan Dirimu!
Sudah menjadi fitrah bahwa yang baik itu untuk yang baik dan yang buruk itu untuk yang buruk. Dalam urusan jodoh, tanyakan pada dirimu sendiri, apakah kamu pantas mendapatkan jodoh yang baik sedangkan dirimu adalah pribadi yang tidak baik?
Pantaskah dirimu mendapatkan jodoh yang saleh/salehah sedangkan dirimu adalah sosok manusia yang belum saleh/salehah?
Sekali lagi pantaskan dirimu untuk mendapatkan jodoh yang baik...😔
Ngaca! Demikian orang Betawi bilang. Yupz, benar. Bercerminlah kepada cermin yang bersih. Lalu tanyakan padanya; “Apa iya diriku ini sudah baik dan saleh/salehah?” Jika jawabannya “YA”, tunggulah sebentar saja, jodohmu akan segera kunjung. Yakinkan ini!
Banyak kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan yang mungkin dengan kebaikan-kebaikan tersebut bisa saja malah memudahkan kita dipercepat mendapatkan jodoh.
🍀 Rubahlah Sikapmu, maka Allah akan Merubah Keadaanmu.
Hukum perubahan mengatakan bahwa, siapa,saja yang ingin mengalami perubahan nasib, dalam hal ini jodoh, maka berubahlah menjadi sosok yang baik. Rubahlah segala hal negatif yang melekat pada dirimu.
Jika kamu adalah orang pemarah, sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit marah, maka mulailah belajar untuk menahan amarah. Bukan tidak boleh marah. Tapi, marahlah pada tempatnya. Proporsional.
Jika kamu mudah kecewa, sedikit-sedikit kecewa, sedikit-sedikit kecewa, maka jadilah orang yang mampu memahami dan menerima situasi dan kondisi yang kurang besahabat denganmu. Bukan tidak boleh kecewa. Tapi kecewalah pada tempatnya. Proporsional.
Jika kamu egois, tidak mau memahami keadaan, maka jadilah sosok yang bisa legowo. Hilangkan egoismu! Egois itu sikap yang tidak bijaksana dalam membangun keluarga. Sekali lagi, jangan egois! Mengertilah dan pahamilah keadaan...!
Itu yang pernah saya lakukan dalam menanti penantian panjangku...
🍀 Berdoalah
Doa adalah senjata kaum muslimin yang ampuh. Banyak-banyaklah berdoa, karena doa akan bisa merubah takdir. Demikian sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya.
🍀 Serahkan Sepenuhnya kepada Allah.
Inilah point penting yang harus dimiliki oleh setiap jombloers. Delegasikan keinginanmu untuk mendapatkan jodoh terbaik kepada Allah saja. Allah yang sudah menetapkan siapa jodohmu, dan Allah Maha Mengetahui bahwa ada jodoh terpantas buatmu. Namun, jodoh yang Allah siapkan sesuai dengan keadaan dirimu sendiri
Jodoh kita tidak akan tertukar dengan orang lain, orang baik itu jodoh-nya lama, karena meraka-lah orang-orang pilihan, dibandingkan harus terburu-buru dalam menanti pasangan di pelaminan kita kelak. Tidak perlu mencari yang sempurna, tetapi dia mampu menyempurnakan kekurangan yang kita miliki, tidak perlu yang kaya raya seperti Sulaiman dan Bilqis atau Khadijah, tetapi carilah pasangan yang dia pandai bersyukur dengan rezeki yang Allah sudah berikan untuk menafkahi rumah tangga dan halal.
Cantik dan Rupawan itu mudah kita dapatkan, semua bisa kita beli dengan uang, tetapi yang indah akhlaknya, santun perangai-nya, hanya bisa dimiliki mereka yang memang mau berbenah diri dan memperbaiki akhlak-nya.
Kembalikan semuanya kepada pemilik cinta, Dia-lah yang akan menentukan mana yang terbaik untuk kita, Dia yang menghapus air mata ketika kita menangis, Dia yang akan menyanggah langkah kaki kita ketika lunglai untuk berjalan, melangkah dan menitih jalan hidup yang tidak semudah dengan rencana manusia.
Allah SWT adalah sebaik-baik yang membuat rencana untuk hamba-hambanya.
_Ubahlah takdirmu menjadi baik dengan Do'a dan Sedekah...!_
*JANGAN LELAH UNTUK BERBUAT KEBAIKAN*
_Gerakan hatimu untuk melakukan kebajikan, maka Allah akan menggerakan rezekiNya berdatangan menghampirimu._
Jodoh pun termasuk rezeki.
_"Karena sesungguhnya kesulitan ada kemudahan....."_
_"Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan....."_
(QS. Al Insyirah: 5-6)
🌸🌸🌸
Sekedar sharing ya, berbagi kisah...
Saya dulu target menikah di usia 28/29 tahun tapi ternyata Allah tidak mengizinkan saya menikah di usia tersebut...
Benar-benar galau waktu itu... Karena orang tua juga sudah menanyakan terus dan teman-teman juga sudah banyak yang meninggalkan saya dalam kesendirian karena mereka banyak yang sudah menikah...
Akhirnya saya lelah dan waktu itu yang saya pikirkan saya tidak mau dipusingkan lagi dengan yang namanya jodoh karena saya fikir jodoh akan datang dengan sendirinya ketika kita sudah pantas untuk menerimanya...
Saya harus berusaha memperbaiki diri lagi dengan doa-doa, ibadah dan hal-hal positif yang masih bisa saya lakukan..
Masya Allah...Setahun kemudian akhirnya sang pujangga hati dihadirkan untuk saya...
*Jodoh Pasti Bertemu.*
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Olif
Assalamualaikum ustadzah...
Kalau misalnya sudah menikah, terus “LDR”...termasuk penantian panjang bagian dari ujian tidak? Lantas harus bagaimana sebagai istri? Syukron.
 Jawab:
Wa'alaikumussalam wr.wb.
Mba Olif sayang...
Manusia memang selalu di uji. Ketika jodoh sudah hadir bukan berarti selsai. Pastinya akan menemukan ujian yang lain dan semua ini dalam rangka Allah sedang mengangkat derajat hambanya.
Adapun jika setelah menikah kemudian masih harus mengalami LDR bisa jadi Allah masih harus mnguji kesabaran suami istri tersebut. Untuk kondisi tersebut mungkin bisa dikomunikasikan dengan suami, jika memungkinkan suami untuk pindah bekerja atau istri yang harus mengikuti suaminya. Karena jika dibiarkan LDR ini untuk membentuk sebuah keluarga memang kurang ahsan. Sejatinya jika kita ingin menikah seharusnya memang harus bersama untuk menjaga hubungan suami istri dan juga untuk mendidik dan menjaga buah hati juga dibutuhkan kebersamaan agar sang anak mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan sesuai tumbuh kembang anak.
Kalaupun saat ini tidak memungkinkan melakukan seperti diatas, mungkin harus lebih kuat lagi doanya, minta yang terbaik untuk keluarganya. Intinya semua itu adalah *Komunikasi*.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Yeni
Ustadzah, bagaimana caranya mengetahui apakah seseorang itu jodoh kita atau bukan?
Jawab:
Siapapun jodoh kita, tidak begitu masalah karena memang kita tidak pernah tahu siapa sosok yang telah dipilihkan oleh Allah untuk mendampingi kita. Yang jadi masalah adalah penerimaan kita kepada sosok yang menjadi jodoh kita tersebut. Apakah hati kita menerimanya dengan ikhlas kemudian mensyukurinya dengan prasangka baik kepada Allah atau justru hati kita menolak dan mengingkarinya dengan prasangka buruk kepada-Nya?
Mungkin kelak jodoh kita bukanlah sosok yang selama ini menjadi dambaan dan pujaan hati. Mungkin jodoh kita bukanlah yang kita idam-idamkan. Mungkin jodoh kita bukanlah sosok yang mempunyai kesempurnaan fisik dan tidak sesuai dengan hati kita. Tapi pernahkan kita membayangkan bahwa ternyata dia adalah sosok manusia terbaik yang Allah anugerahkan kepada kita?
Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu amat baik bagi kita. Juga boleh jadi kita mencintai sesuatu padahal itu amat buruk bagi kita. Point penting adalah bukan bagaimana kita mencari jodoh yang sempurna untuk kita, tetapi bagaimana kita bisa mencintai jodoh yang tidak sempurna secara sempurna.
Dan jika kita ingin mengetahui sejauh mana jodoh kita maka kita bisa melihat diri kita sendiri. Diri kita adalah cerminan cinta kita.
Wallahu a'lam..
0⃣3⃣ Rafika
Ustadzah, apakah ada manusia didunia ini yang tidak mempunyai jodoh?
Jawab:
Mba Rafika yang dimuliakan Allah...
Tidak ada manusia yang tidak berjodoh, semua sudah ditentukan jodohnya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT berikut ini :
_“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”_
(QS. 30 : 21)
_“dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.”_
(QS.53:45)
_“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”_
(QS 51:49)
Kemudian jika ada orang bercerai, maka berarti ia belum bertemu jodohnya atau belum berjodoh. Walau sebelumnya mereka menikah bukan dengan jodoh yang sebenarnya. Mungkin mereka telah berusaha mencari jodoh masing-masing, tetapi karena berbagai faktor bisa saja mereka salah dalam memilih jodoh. Tugas mereka adalah menemukan jodoh yang sebenarnya, sehingga pernikahan selanjutnya dapat berlangsung langgeng.
Jika ada orang yang terlambat mendapatkan jodoh. Misalnya sampai dengan umur 40 tahun belum menikah, belum tentu ia tidak mempunyai jodoh. Bisa jadi jodoh akan datang di masa mendatang (ia akan menikah di masa mendatang). Atau bisa juga karena ia sendiri menolak untuk menikah (menemukan jodohnya) yang berarti ia merubah takdirnya dengan takdir yang lain. Hal ini bisa terjadi tentu saja atas izin Allah SWT.
Kemudian jika ada orang yang sampai matinya tidak menikah padahal ia ingin sekali untuk menikah, maka hal itu berarti Allah mentakdirkannya untuk menemukan jodohnya di akhirat, bukan di dunia.
Jadi jangan takut untuk tidak menemukan jodohnya ya, semua sudah ada pasangannya masing-masing.
Allah Yang Maha Kuasa memiliki berbagai takdir-Nya kepada manusia yang kadangkala sulit dimengerti dan diterima oleh manusia. Namun kita harus yakin bahwa takdir yang ditentukan Allah kepada kita pasti untuk kebaikan kita. Tugas kita sebagai manusia adalah berusaha untuk mencapai apa yang menurut kita baik. Sedang hasilnya kita kembalikan kepada takdir Allah. Suka atau tidak suka kita harus rela dengan takdir Allah SWT.
Itulah ciri orang yang beriman.
_“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”_
(QS. 2 : 216)
Wallahu’alam.
0⃣4⃣ Nida
Biasanya jodoh tidak kunjung datang itu akibat dari pribadi yang tidak mau berusaha dan berbenah diri untuk mencari alasan mengapa jodoh tidak juga menghampiri kita.
Padahal, sesuai dengan yang telah di janjikan oleh Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, artinya Allah memang telah mempersiapkan seseorang untuk dijodohkan dengan kita.
1. Lalu bagaimana menurut ustadzah, jika ada seseorang yang akhlaq dan imanya masih jauh dari kata baik nàmun mereka sudah menikah bahkan banyak yang dimulai dengan pacaran dulunya.
2. Kesalahan-kesalahan apa sajakah yang biasa terjadi sehingga memperlambat datangnya jodoh?
3. Jujur makin kesini, makin tahu ilmunya tentang pernikahan dan makin paham juga in syaa Allah. Tapi kenapa saya malah ada rasa takut untuk menikah ya ustadzah, terlebih dengan banyak ancaman yang khususnya untuk para istri. Sedikit-sedikit dilaknat, sedikit-sedikit dosa, nah bagaimana cara kita menyikapi ilmu yang kita dapatkan itu menjadi berkah bukan malah bumerang untuk diri kita sendiri. Mohon pencerahannya ustadzah.
Jawab:
1. _"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."_
(QS 24:26)
Allah sudah dengan jelas menggambarkan bagaimana jodoh kita. Dan semua itu tergantung kita mau-nya seperti apa. Diri kita adalah cerminan jodoh kita.
Jika ada seseorang yang akhlaq dan imannya masih jauh dari kata baik bahkan mungkin diawali denga berpacaran yang bukan merupakan tuntunan islam tetapi mereka dengan cepatnya sudah menikah maka hak itu adalah sudah takdirnya dan sesuai dengan ayat di atas jodohnya sama dengan apa yang sudah digambarkan dengan ayat di atas. Namun memang tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti pernah melakukan suatu kesalahan. Namun jika manusia tersebut ingin memperbaiki diri dan mau berubah kearah yang lebih baik lagi pastinya Allah akan mengampuninya dan mengangkat derajatnya kembali sehingga akhlaq dan imannya pun akan menjadi baik.
2. Salah satunya adalah yang biasa dialami kebanyakan akhwat, menolak jodoh tanpa alasan syar'i hal ini bisa jadi menimbulkan fitnah dan Allah pun akhirnya menunda jodoh berikutnya atau mungkin bisa juga masih punya target-target tertentu yang bisa menutupi diri untuk menerima jodoh. Atau diri yang terlalu santai hanya bisa menunggu, padahal jodohkan harus di cari dengan ikhtiar dan doa.
3. Masya Allah mba say sudah banyak ya memdapatkan ilmu tentang munaka'ad. Semoga ilmunya bisa diaplikasikan ya...Aamiin.
Dalam hal ini sebenarnya dikembalikan lagi ke tujuan awal kita untuk menikah. Banyak sudah kebaikan-kebaikan yang ada ketika kita menikah namun bukan berarti kita harus membatasi diri karena takut dilaknat atau melakukan dosa. Jadikan apa yang kita ketahui untuk bisa memperbaiki diri dan melakukan hal-hal yang positif. Dan semua itu tujuannya satu, hanya mengharapkan Ridho Allah. Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan dan Allah lah yang nanti akan menilai. Dan berdoa'alah untuk selalu dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik. Termasuk hal-hal apa saja yang bisa menimbulkan dosa.
Hilangkan rasa takut dan rasa was-was dari ilmu yang didapat karena itu adalah bisikan dari setan untuk menghancurkan manusia, jauhilah dan segeralah beristighfar.
Wallahu a'lam.
0⃣5⃣ Mila
Kemarin ada yang bilang ke mila, akhwat sekarang harus berani. Jangan menunggu saja, kalau perlu datangi ikhwan tersebut terus ajak nikah.
Apakah harus seperti itu ustadzah?
Bagaimana menurut ustadzah?
(Jujur saja mila tidak setuju)
Jawab:
Mba Mila yang di muliakan Allah. Sebenarnya akhwat meminang atau bahasa anak muda nya ngetekin itu boleh-boleh saja. Tapi biasanya untuk hal itu masih agak sedikit tabu. Jadi terasa asing dan terlihat jadi tidak ahsan perempuan yang minta duluan.
Namun jika akhwat yang meminang duluan juga harus di perhatikan adab-adab nya agar tidak menimbulkan fitnah. Dan Apa yang disampaikn mba mila diatas, akhwat harus berani dan langsung datangi kerumah ikhwannya jujur bunda sendiri kurang setuju. Hal ini akan menimbulkan fitnah.
Kenapa bunda sampaikan akhwat juga boleh meminang duluan karena hal ini juga pernah dilakukan oleh khodijah istri Rasulullah SAW. Beliau lah yang pertama kali meminang Rasulullah. Namun dengan cara-cara yang syar'i. Artinya, sebelumnya khodijah menyuruh karyawannya mengikuti gerak-gerik Rasulullah agar tahu akhlaq beliau dan setelah mengetahui akhlaq beliau memang baik baru memberanikan diri meminang Rasulullah SAW. Meminangnya pun khodijah melalui perantara yaitu melalui pamannya Rasulullah tidak langsung minta sndiri.
Dalam hal meminang ini jelas harus dengan syar'i pula yaitu harus melalui perantara, tidak boleh sendiri apalagi langsung ke rumah ikhwannya, itu sudah tidak ahsan. Pastinya nanti akan menimbulkan fitnah dan ada yang ketiga yaitu syetan yang siap menggoda kepada hal-hal yang tidak baik kearah perzinahan. Zina disini bukan saja zina sesungguhnya tapi zina hati dan bisa jadi nanti malah akhirnya berpacaran. Ini yang harus dihindari.
Wallahu a'lam.
0⃣6⃣ iiN
Kan dari tulisan ini bunda bilang, dulu target menikah umur 28/29 tapi belum juga dan akhirnya tidak ambil pusing masalah jodoh. Afwan bunda, apakah ikhtiar bunda pada umur sebelum 28 berbeda pas 1 tahun kemudian pas bertemu dengan pujangga hati.
Syukron ya bunda.
Jawab:
Iyya sangat berbeda. Waktu itu memang target bunda menikah sudah agak telat. Karena bunda sedang asyik bekerja (jangan di ikuti ya). Jadi belum kepikiran menikah dan karena masih senang bekerja. Untuk kedekatan kepada Allah terutama dalam do'a masih belum intens, seakan-akan memang belum butuh. Jauh beda setelah keinginan untuk menikah itu ada dan sampai menggebu-gebu dan puncaknya ketika mengalami kegagalan 2 kali dalam ta'aruf. Dari situ mungkin bunda disentil oleh Allah untuk intropeksi diri dari kesalahan-kesalahan yang pernah bunda lakukan. Dari situ juga bunda merasakan sangat dekat dengan Allah. Ingin rasanya setiap habis sholat berlama-lama berkomunikasi dengan Allah melalui doa. Dan waktu bunda pun dihabiskan untuk selain memperbanyak ibadah dan doa, juga dakwah, serta menghadiri majelis- majelis ilmu. Berusaha untuk melapangkan hati. Menerima apapun yang Allah hadirkan di hadapan diri ini. Masya Allah disaat-saat seperti itu jujur bunda merasakan ketenangan. Dan yang diingat hanya Allah, Allah dan Allah. Tidak memikirkan terus tentang jodoh tetapi berusaha untuk mencarinya.
Jadi memang beda sekali usahanya di usia sebelum menginginkan untuk menikah sampai keinginan menikah yang menggebu-gebu dan ada perasaan khawatir dan takut juga karena usia sudah mulai tua.
0⃣7⃣ Wandira
Kita pasti ingin memiliki suami/pasangan yang sholeh. Dimateri, Bunda katakan bahwa pasangan adalah cerminan diri kita. Pertanyaannya bagaimana bunda agar kita menjadi wanita Sholehah apa cukup dengan menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya? Atau ada hal lain lagi?
Syukron bunda.
 Jawab
Seperti yang bunda sampaikan di atas jika kita ingin mendapatkan pasangan yang sholeh/sholehah kita harus memantaskan diri kita dahulu. Apakah kita sudah sholeh/sholehah kah ? Karena sudah jelas firmannya di surat (24: 26). Sehingga jelas jodoh kita adalah cermin diri kita.
Untuk bisa menjadi sholehah sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan tidak hanya menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Banyak kebaikan-kebaikan yang bermanfaat yang bisa kita berikan bukan hanya untuk kita tapi untuk orang-orang yang ada di sekeliling kita terutama keluaga, tetangga, teman dan yang lainnya. Karena itu juga sudah menjadi tugas kita sebagai khalifah untuk melangitkan manusia. Dari kebaikan-kebaikan yang bermanfaat ini lah yang kita tebarkan bisa menjadi wasilah, menaikan derajaat ke sholehan kita.
In ahsantum ahsantum li anfusikum...
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ OLief
Bunda...terus bagaimana cara memanage rasa cemburu...?
Jawab:
Cara memanege Cemburu diantaranya:
1. Lihat Landasan cemburu, alasannya Syar'i kah atau sekedar mengada-ada...?
Inilah tips pertama jika anda dilanda rasa cemburu. Perhatikan dengan seksama, apakah cemburu yang timbul betul karena alasan yang sesuai dengan Islam atau cemburu yang hanya diada-adakan?
Contohnya, anda merasa cemburu kepada pasangan anda karena ia lebih perhatian kepada orang tuanya atau saudara-saudaranya dibandingkan dengan perhatiannya ia kepada anda. Lantas karena itu, suami atau istri dicegah untuk memberi kepada mertua atau saudara pasangan.
Jenis cemburu seperti ini merupakan cemburu yang dibuat-buat atau diada-adakan. Karena tidak ada salahnya jika pasangan juga memperhatikan ibu, mertua atau saudaranya saat ia menikah.
Contoh bentuk cemburu yang dibolehkan kepada pasangan saat ia misalnya menerima telpon secara sembunyi-sembunyi. Seakan menghindar atau menyembunyikan pesan pribadi atau malah memproteksi pesannya atau penampilannya berubah saat bertemu dengan seseorang.
2. Tetap Tenang, Berpikirlah Jernih
Cemburu pada pasangan bisa menyulut emosi kita sehingga hal itu menutupi akal pikiran kita untuk berpikir jernih.
Berpikir jernih sangat dibutuhkan disaat ingin menyelesaikan masalah. Apalagi jika hal yang dicemburui belum terbukti kebenarannya. Tersulut api cemburu tanpa melakukan klarifikasi dan duduk persoalan yang ada bisa menimbulkan dendam, panas di hati dan membuat anda marah. Dan pada akhirnya anda tidak mau mendengar alasan dari pasangan anda.
Pada ujungnya, persoalan tidak bisa diselesaikan karena hanya mengedepankan ego dan emosi semata. Maka disaat anda cemburu pada pasangan tetaplah tenang dan berpikir jernih dahulu.
Untuk melatih diri agar bisa berpikir jernih dan berpikir positif kepada pasangan, awali dengan dzikir mengingat kepada Allah. Insya Allah dzikir mengingat kepada Allah akan membuat hati dan pikiran anda menjadi tenang dan bisa berpikir dengan jernih.
3. Ingat Provokasi Setan
Rumah tangga yang harmonis merupakan sesuatu yang tidak disukai oleh setan. Mereka tidak akan suka dengan hubungan suami dan istri dalam rumah tangga yang bahagia.
Perlu diingat bahwa salah satu cara setan dalam merusak rumah tangga adalah dengan memprovokasi atau menggoda manusia untuk cemburu buta.
Setan sangat lihai dalam hal ini, bahkan di Al-Qur’an dikisahkan bahwa pada masa Nabi Sulaiman AS, sihir yang banyak pada waktu itu adalah sihir yang dipelajari untuk memisahkan pasangan suami istri.
Jika rasa cemburu menghampiri hati anda, maka sadarlah bahwa ia bagian dari provokasi setan. Mintalah perlindungan kepada Allah SWT untuk bisa melawan dan mencegah godaan setan tersebut.
4. Jangan Fokus pada Kekurangan Pasangan
Ini juga menjadi pintu masuknya cemburu diantara pasangan suami istri, yakni mereka hanya terfokus pada kekurangan pasangan. Sehingga mereka juga ingin seperti pasangan lain.
Begitu pula kebiasaan menyebut kelebihan orang lain dihadapan pasangan, semisal istri menyampaikan kekaguman atau pujian berlebih terhadap laki-laki lain. Hal ini walaupun kelihatannya baik, namun pada kenyataannya pria tidak suka hal tersebut. Karena ia merasa disaingi oleh yang lain atau ia merasa tidak mampu untuk melakukan hal itu.
5. Kembangkan Sikap Percaya Diri
Percaya diri merupakan sikap yang perlu dikembangkan dalam hidup berumah tangga untuk menghalau rasa cemburu. Percayalah bahwa anda layak untuk dicintai pasangan anda. Dengan sikap demikian, maka anda akan semakin optimis.
Rasa optimis yang tinggi akan memudahkan anda untuk menyayangi pasangan anda. Berhias dengan hiasan dan dandanan terbaik di hadapan pasangan anda. Dan pada akhirnya, ini juga menumbuhkan sikap saling percaya kepada pasangan anda.
Hubungan saling percaya satu sama lain antar pasangan akan meredakan sifat cemburu yang timbul.
6. Terbuka untuk Menyatakan Kecemburuan
Menyatakan kecemburuan dihadapan pasangan merupakan salah satu obat cemburu. Hendaknya saat menyampaikan rasa cemburu kepada pasangan dilakukan disaat anda sedang tidak dikuasi emosi atau ego.
Ungkapkan kepada pasangan anda dengan komunikasi yang baik. Keterbukaan dan saling komunikasi adalah kunci cara menghilangkan rasa cemburu.
Wallahu a'lam.
0⃣9⃣ Halimah
Cemburu yang bisa memasukan ke neraka cemburu yang bagaimana ya?
Jawab:
Cemburu itu baik jika ia masuk kategori cemburu yang memperbaiki keadaan keluarga. Namun, pada kenyataannya ada pula cemburu yang bisa menyebabkan masuk neraka. Cemburu buta bisa masuk dalam kategori ini.
Cemburu buta biasanya lahir tanpa adanya dugaan kuat dan hanya didasari pada pengamatan sesaat. Sehingga ia lupa untuk mengecek kebenaran hal atau peristiwa yang membuatnya cemburu.
Cemburu buta juga bisa muncul dari prasangka negatif atau hanya mengikuti perasaan saja. Oleh karena itu, cemburu buta ini sering melanda perempuan, karena psikologi perempuan dominan dengan perasaan dan emosi.
_“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”_
(Q. S. Al-Hujarat: 12)
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Berbicara tentang penantian memang selalu membuat resah. Ditambah lagi bila yang dinanti itu adalah jodoh. Memikirkannya saja bisa membuat seorang akhwat menjadi panas dingin.
Tapi, ketahuilah jodoh bukanlah sandal jepit yang sering dipakai dan bisa tertukar. Jodoh akan datang pada waktu dan pada orang yang tepat jadi jangan berkecil hati.
Menanti datangnya jodoh sebenarnya sesuatu yang mengasyikan. Janganlah hal ini dijadikan beban. Karena akan tiba saatnya kita akan tersenyum-senyum sendiri saat kita telah berhasil melewati masa ini.
Dan percayalah bahwa Allah SWT telah menetapkan segala sesuatu dengan sempurna bahkan dalam setiap detailnya. Allah SWT tidak pernah menguji seorang hamba di luar kemampuan yang dimiliki. Peliharalah terus prasangka baik kepada Allah dan yakin bahwa yang diberikan adalah yang terbaik untuk diri kita.
Perbaiki diri saja dengan hal-hal kebaikan seperti:
 Memperbanyak sholat
 Memperbaiki niat
 Menjaga hati
 Menjaga diri
 Memantaskan diri
 Membahagiakan orang tua
 Menpersiapkan mental
 Menikmati masa single
 Aktif mencari jodoh secara syar'i
Wallahu a'lam bisshowwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar