Selasa, 31 Maret 2020

MENTAL HEALTH SAAT BENCANA



OLeH: dr. Shylvana Adella

          💎M a T e R i💎

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuhu akhwatifillah

Yang dirahmati Alloh ﷻ...
Semoga malam ini kita dalam kondisi sehat semua ya.

Saya sangat senang kembali aktif di group ini,  group yang anggotanya sangat antusias dalam menggali ilmu.

Sholawat dan salam kita tujukan kepada Rasulullah ﷺ, dimana setiap dari kisahnya kita dapat mengambil hikmah, apalagi pada saat sekarang ini.

Akhwatifillah hari ini adakah informasi yang bermanfaat didapatkan mengenai covid19?

Berapa lama biasanya memakai hp dan melihat informasi di medsos?

💎 Yang pasti, lebih dari 2-3 jam dok pakai HP. Karena banyak kajian online sekarang.

💎Lebih dari 4 jam dok kalau ditotal dalam sehari.

Baik, lama seseorang menggunakan telepon pintar menurut penelitian lebih dari 4 jam sehari dapat menyebabkan kerusakan pada mata dan struktur tulang.

Yang lebih hebatnya mengganggu dari kesehatan mentalnya.

Nah materi kita malam ini mengenai menjaga kesehatan mental selama wabah ini terjadi.

Akhwatifillah...
Sudah lebih dari dua bulan ini kita terus dicekoki dengan berita mengenai pandemic global berupa virus corona atau yang disebut covid-19. Bertubi-tubi informasi yang kita dapatkan, dari berbagai media, baik media sosial maupun media elektronik.

Kita mengerti bahwa media yang kita gunakan untuk mendapatkan informasi ini belum semua menyaring berita ataupun informasi yang benar adanya atau bukan Hoax. Disaat bencana non alam ini terjadi tentu segala informasi tadi membuat kita cemas sampai merasakan suatu ketakutan. Walaupun kita telah mengetahui tentang UU ITE mengenai penyebaran berita yang tidak benar akan diberi sanksi namun kenyataan di lapangan tidak demikian.

Akhwatifillah...
Cerdaslah dalam mengambil ilmu dan serahkan segala urusan kepada yang memang ahlinya, jangan sampai kita yang bukan ahli membicarakan dan berdebat mengenai pandemic ini khususnya di group medsos yang kita punya.

Fenomena yang banyak terjadi dikalangan masyarakat sekarang, peningkatan jumlah pasien dengan diagnose dyspepsia (lambung), urtikaria (gatal–gatal), hipertensi (tekanan darah tinggi), anxiety (cemas gelisah) dari bulan Januari sampai ke bulan Maret signifikan meningkat, artinya jika kita lihat data profil kesehatan kota Banda Aceh (domisili saya), ternyata banyak pasien yang mengunjungi puskemas dengan keluhan yang mengarah pada psikosomatik alias penyakit ikutan yang disebabkan oleh gangguan dari psikologi pasien.

Mencermati data ini, akhwatifillah maka sudah seharusnya kita menjaga kesehatan mental kita selama wabah pandemic ini. Bagaimana caranya:

🔹1. Kurangi Penggunaan Media Elektronik Baik HP Ataupun TV

Sikap yang bijak dari kita dalam menjaga kesehatan mental kita adalah membatasi 1-2 jam saja membaca mengenai wabah ini, setelahnya hp atau media informasi lainnya dimatikan.

🔹2. Carilah Informasi Mengenai Wabah Ini Melalui Sumber Yang Jelas

Contohnya https://experience.arcgis.com/experience/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd untuk melihat sebaran pandemi ini seluruh dunia.
 https://www.covid19.go.id/ , http://gen.lib.rus.ec/ link ebook.

🔹3. Bersabar Dalam Menyebarkan Informasi

Sudah seharusnya kita mencari kebenaran dalam setiap informasi yang kita dapatkan, jangan ikut menyebarkan terror atau horror mengenai musibah ini, jagalah hati kita dan juga jagalah hati orang lain yang menerima informasi dari diri kita.

🔹4. Tetap Berkomunikasi Dengan Orang Lain, Terutama Keluarga Dekat

Selama physical distancing ini tentu kita mengalami kendala komunikasi, tidak bisa berkunjung kerumah keluarga, sahabat karib, tidak bisa menghadiri majelis ilmu yang selama ini menunjang kesehatan mental kita. Maka gunakan teknologi yang ada untuk tetap terkoneksi dengan dunia luar.

🔹5. Lakukan Hal Produktif Dan Positif

Olahraga 30 menit sampai satu jam dapat mengeluarkan hormone endorfine atau hormone bahagia kita dan mengeluarkan toksin (racun) yang ada didalam tubuh kita melalui keringat. Kegiatan positif dan produktif lainnya seperti berkebun, menanam tanaman yang dapat menunjang kehidupan kita sebulan sampai enam bulan kedepan, contohnya tanam cabe, sayuran, tomat, beternak ikan, ayam, bebek di area yang tidak luas rumah kita juga bisa. Merapikan rumah, membongkar isi lemari pakaian dan buku. Belajar bersama anak-anak. Membuat kegiatan harian bersama, dan lain sebagainya.

🔹6. Bersedekah

Ini juga cara yang manjur untuk tetap menjaga kesehatan mental kita baik, sedekah menyebabkan hati kita merasa senang dan lega, membantu orang lain membuat kita merasa berguna dan dibutuhkan.

Disaat inilah kita perbanyak sedekah, kita tidak tahu bagaimana masa depan kita nantinya, harta kita yang ada saat ini akan dipertanyakan oleh Alloh ﷻ kemana akan dibawa. Banyak yang sangat membutuhkan bantuan kita terutama tim medis yang menangani kasus covid-19 dan masyarakat yang terkena dampak langsung.

🔹7. Dekatkan Diri Kepada Alloh ﷻ

Akhwatifillah, Alloh ﷻ sedang menguji kita dengan wabah penyakit ini, kita sadari setiap penyakit ada obatnya. Setiap ujian pasti ada hikmah yang bisa kita peroleh.

Hidup di dunia ini hanyalah persiapan hidup yang sebenarnya di akhirat kelak, sedang musibah sebagai kasih sayang Alloh ﷻ bagi hamba-Nya yang beriman sejatinya adalah shortcut atau jalan pintas untuk menuju surganya dengan cara cepat. Misal meninggal karena wabah diberikan pahala mati syahid. Maka dalam ujian, Alloh ﷻ selalu memberkan khabar gembira untuk menumbuhkan harapan (roja').

”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya." (HR. Muslim)

Jadi sikap seorang muslim dalam menyikapi pendemi corona ini sudah sepatutnya bukanlah cemas dan panik, melainkan:

◼️1. Meyakini Semuanya Berasal Dari Alloh ﷻ. Maka Segala Ujian Dari Alloh ﷻ Pastilah Baik

‎عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “…dan sesungguhnya salah seorang mereka benar-benar merasa gembira karena mendapat cobaan, sebagaimana salah seorang mereka merasa senang karena memperoleh kelapangan.” (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)

◼️2. Harus Menjaga Alloh ﷻ

‎يَوْمًا، فَقَالَ: ((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari Saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

◼️3. Kembalikan Kepada Sebab Akibat. Kita Harus Berikhtiar

Bagian dari ikhtiar: dalam kasus ini berarti mengkarantina diri bagi yang sehat dan mengisolasi diri bagi yang sakit. Kalau yang mengalami gejala sebelumnya memang pernah kontak langsung (ketemu) dengan yang positif corona juga, maka harus diisolasi selama 14 hari meski gejalanya hilang. Karena tetap kemungkinan besar bisa menularkan jika terinfeksi tanpa gejala.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
      💎TaNYa JaWaB💎
       
0️⃣1️⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum dok,

Dalam musibah ini yakin akan kebenaran QS. At Taghabun: 1 dan QS. Al Isro: 44.
Yang intinya virus corona juga bertasbih pada Alloh. Kami yakin dengan hal ini, tapi masih bingung bagaimana cara mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ini agak susah ya han jawabnya, saya sebenarnya menghindari pertanyaan yang sudah bukan di bidang saya, takut salah jawab,  hehehhehee...

Tapi baik saya jawab juga sepengetahuan saya.

Intinya adalah tidak ada suatu kemudharatan pun yang akan menimpa kita tanpa seizin Alloh ﷻ, jadi yakinkan diri dengan surah tersebut, jangan stress dan panik, banyak baca informasi yang akan menambah pengetahuan tentang wabah ini dari sumber yang benar.

0️⃣2️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

Baiknya bagaimana meminimalisir penggunaan hp juga televisi dengan tipe orang yang cepat bosan di rumah.

Terima kasih.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Terkadang kita bosan karena kita kurang menargetkan atau kurang mencari sesuatu yang menarik untuk kita kerjakan.

√ Buatlah target harian dan mingguan. Kita belum tahu kapan akan berakhir wabah ini. Diperkirakan April dan Mei sebagai puncak pandemi di negara kita. Tentunya ini perlu persiapan kita menghadapinya. Target harian atau mingguan ini akan membuat kita lebih terarah ataupun waktu yang digunakan untuk gadget akan berkurang.

Contohnya bagi seorang ibu saatnya membereskan rumah yang dapat melibatkan setiap anggota keluarga, mengeluarkan keterampilan dalam memasak dimana dihari normal tidak tersalurkan, belajar bersama dengan anak-anak dan lain-lain.

√ Jika masih single, bisa bikin target belajar, misalnya belajar otodidak bahasa, ataupun keterampilan yang lain. Jadi buatlah jadwal kegiatan harian mulai dari setelah bangun sampai akan tidur kembali.

0⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Mba dokter,

Mohon penjelasan kalimat 'jagalah Allah'.

Matur nuwun.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Saya bukan ahli dalam mentafsirkan hadist, namun yang Saya pahami menjaga Allah itu termasuk mentaati perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan tidak melanggar aturan-Nya.

0️⃣4️⃣ Listina ~ Pekalongan
Mohon penjelasannya dok.
Hari ini anak saya baru pulang dari pondok, dia naik pesawat kemudian disambung naik travel sampai ke rumah.
Apa yang harus saya lakukan untuk anak saya dan bagaimana dengan saya sendiri, matur suwun.

🌸Jawab:
Assalammualaikum, mbak Listina, anaknya pulang mondok di daerah mana? Jika ananda pulang dari area redzone seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bogor, Sukabumi dan beberapa daerah lainnya, yang menjadi daerah dengan transmisi atau penyebaran lokal maka baiknya dikarantina mandiri dulu, sediakan kamar bagi ananda sendiri di dalam rumah, laporkan kepulangan ananda kepada petugas penanggulangan covid19 di Puskesmas sehingga bisa dipantau. Baiknya pihak keluarga juga membatasi mobilisasi atau kegiatan di luar rumah selama karantina ananda.

💎 Dari Sumbawa-Lombok dok.
Pesawat transit di bandara Juanda Surabaya dilanjut terbang ke bandara Adi Sucipto-Jogja, kalau travel ke Pekalongan.

0️⃣5️⃣ Cita ~ Rembang
Dok, suami kan kekeh mau silaturahim ke ibu di Semarang, padahal Semarang sudah red zone, apa yang harus saya lakukan sepulangnya beliau dari Semarang ya dok, anak kami 3 masih kecil-kecil.

Terima kasih.

🌸Jawab:
Memang sebaiknya kita menjaga physichal distancing sebagaimana yang dihimbau oleh pemerintah, namun jika tidak dapat dihindari untuk keluar, maka lakukan seperti perlakuan yang sudah ada SOP nya seperti, cuci tangan sebelum masuk rumah, langsung mandi, pakaian yang dibawa langsung dicuci. Jika ada keraguan mungkin diperjalanan ataupun di daerah yang dikunjungi akan tertular, maka lakukan karantina mandiri.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Kesehatan mental merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam setiap detik kehidupan kita, sehat jiwa akan sehat diri.

Pada saat yang tidak terprediksi ini maka gantungkan setiap asa hanya pada-Nya.

Jangan lupa matikan sejenak duniamu, menyendirilah sebentar, ambil nafas panjang dan katakan pada diri. Semua akan baik-baik saja.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar