Selasa, 31 Maret 2020

RUSAKNYA JALAN



OLeH  : Ustadz Mukhtar Azizi

           💎M a T e R i💎

🌷RUSAKNYA JALAN

Keimanan dapat diibaratkan sebatang pohon yang memerlukan siraman pupuk dan penjagaan dari hama. Siraman iman ialah nasihat-nasihat agama, pupuknya adalah ibadah, dan hamanya yaitu segala perbuatan dosa. Hama atau perusak iman dapat berasal dari dirinya sendiri (intern) dan dari luar atau pengaruh lingkungan (ekstern).

Ada beberapa perbuatan yang dapat merusak Iman seorang Muslim:

🔹1. RIYA’ (PAMER)

Dikatakan Riya’ apabila seseorang berbuat baik, tetapi ditampakan buat orang lain dengan maksud agar orang lain memuji perbuatan tersebut. Riya’ dapat terjadi sebelum berbuat, ketika sedang berbuat, dan dapat pula sesudah berbuat. Sifat Riya’ dapat di ketahui melalui sikap, ucapan, maupun perbuatan itu sendiri.

Islam mengajarkan kepada kita agar dalam melakukan perbuatan baik didasari dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Ikhlas menurut Islam bukan berati tanpa pamrih. Di dalam Islam di tegaskan bahwa perbuatan baik yang dilakukan seseorang harus punya pamrih. Perbuatan yang dilakukan tanpa pamrih tidak ada nilainya. Menurut Islam hanya ada satu pamrih yang dibenarkan, yakni ingin mencari ridha Allah atau semata-mata menaati perintah-Nya. Dengan demikian ikhlas yang dimaksud dalam Islam murni hanya karena Allah SWT.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman: ”Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan orang yang menerima seperti orang menafkahkan hartanya karena Riya’ kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 246)

Selain itu Rasulullah SAW bersabda: ”Sesugguhnya segala perbuatan itu dinilai dari niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

🔹2. TAKABUR (SOMBONG)

Takabur atau sombong ialah suatu sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari pada dirinya. Orang yang takabur selalu memandang bahwa dirinya lebih baik, lebih benar, lebih pandai dan sebagainya dari pada orang lain. Oleh sebab itu, sifat ini termasuk akhlakul madzmumah atau akhlak yang tercela sehingga tidak disukai dalam pergaulan. Sifat atau sikap Takabur akan berdampak negatif bagi diri seseorang dan juga orang lain.

Sifat Takabur wajib dijauhi oleh setiap Muslim. Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 18-19).

🔹3. NIFAQ

Kata Nifaq berasal dari bahasa Arab dan merupakan ”Shigat isim mashdar” yang artinya berpura-pura atau bermuka dua. Kata kerjanya adalah ”naafaqa” yang mengandung arti berbuat pura-pura. Orang yang bermuka dua dan suka berbuat pura-pura di sebut Munafiq.

Secara garis besar munafiq dapat dibagi dua yakni yang berhubungan dengan I’tikad (aqidah) dan yang berhubungan dengan amaliah (perbuatan).

Munafiq yang berhubungan dengan aqidah yakni orang yang mengaku percaya adanya Allah SWT, tetapi sebenarnya hatinya tidak percaya. Allah SWT berfirman: ”Di antara manusia ada yang berkata: ’Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian’, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah: 8)

Kemudian Allah SWT menegaskan lagi dalam surah selanjutnya. Allah SWT berfirman: ”Mereka (orang-orang munafiq itu) hendak memperdayakan Allah dan orang-orang beriman, padahal mereka tidak memperdayakan melainkan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak sadar. Di hati-hati mereka ada penyakit, maka Allah tambah penyakit kepada mereka, dan adalah bagi mereka siksa yang pedih dengan sebab mereka telah berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 9-10)

Sedangkan yang di maksud Munafiq yang berhubungan dengan amaliah ialah yang berhubungan dengan perbuatan nyata dan terdapat dalam pergaulan hidup bermasyarakat.

Allah SWT berfirman: ”Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ’Kami telah beriman.’Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka menyatakan: ’Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.” (QS. Al-Baqarah: 14)

Ciri-ciri orang munafiq telah ditegaskan Rasulullah saw dalam sabdanya: ”Tanda-tanda munafiq ada tiga: apabila berbicara dusta, apabila berjanji ingkar dan apabila di percaya khianat.” (HR. Bukhari).

Sedangkan di alam akhirat, pelaku nifaq itu karena dianggap kafir yang jahat, tentu akan dicampakkan kedalam neraka Jahanam dan ia kekal di dalamnya. Allah SWT berfirman: ”Sesungguhnya orang-orang munafiq itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisa’:145)

🔹4. FASIQ

Kata Fasiq berasal dari bahasa Arab dan merupakan ”shigat Isim’ fa’il” yang artinya orang yang berbuat jahat atau orang yang berbuat maksiat. Fasiq adalah orang yang sebenarnya mengetahui perintah dan larangan Allah, tetapi dengan sengaja ia tidak mematuhinya. Orang fasiq itu pada awalnya termasuk orang yang beriman juga, tetapi karena imannya yang lemah, ia tidak mampu mempertahankan diri dari godaan setan dan akhirnya mengikuti semua ajakan setan.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang fasiq.” (QS. Al-Hasyr: 19)

Menurut kaidah Islam, kalau seseorang melakukan kejahatan dan kemaksiatan dengan senang dan bangga, tidak ada rasa menyesal dan rasa malu, maka orang tersebut sebenarnya bukan orang beriman tetapi adalah orang kafir.

Allah SWT berfirman: ”Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat yang turun itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadan kafir.” (QS. At-Taubah: 125)

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Eriska Novelita ~ Pangkal pinang
Assalamualaikum ustadz,

Tema hari ini tentang keimanan.

Seyogyanya, kita belajar adalah tatap muka, bagaimana jika untuk menambah keimanan kita belajar dari ustadz di youtube misal ustadz ady.

🌷Jawab:
wa'alaikum salam,

Media hanya sarana saja, tetapi tetap mencari kebenaran yang hakiki diperlukan.

0⃣2⃣ Ummu Nahwa ~ Boyolali
Assalamu'alaikum ustadz,

Ada beberapa perbuatan yang dapat merusak iman seseorang, diantaranya Riya'.
Sekarang kan banyak komunitas-komunitas salah satunya komunitas Sedekah Nasi Jum'at ya tadz, setiap kegiatan selalu di foto dan di upload di medsos tapi niatnya bukan pamer hanya sebagai laporan buat para donatur dan sarana buat mengajak orang-orang yang mau ikut Sedekah. Menurut ustadz itu baik apa tidak?

🌷Jawab:
Wa'alaikum salam,

Amal kebaikan, bukan riya'. Perkara riya' itu dalam melakukan keburukan.

0⃣3⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Tadz, yang masih selalu booming nich...

Bagaimana menyikapi, menghadapi, mengantisipasi dan apalah... Dengan orang, teman, saudara, rekan kerja yang sukanya bermuka dua atau bahkan bermuka sepuluh itu tadz?

🌷Jawab:
Wa'alaikum salam,

Berpositive dan do'akan ia agar hidayah sampai kepadanya.

0⃣4⃣ Han ~ Gresik
Tadz, terkait dengan Fasiq. Sebenarnya tahu kalau itu salah dan dosa, kenapa terus di ulangi dan diulangi lagi?
Tobat, ntar berbuat dosa lagi, tobat lagi...

Apa karena Alloh Maha Pengampun dan apa karena belum dapat hidayah ya tadz sehingga terus berbuat seperti itu?

Apa itu juga sudah termasuk hoby dengan menjahati orang, serasa puas begitu kalau sudah menjahati.

🌷Jawab:
Ini perangkap bisikan setan maka berlindung hanya kepada Allah dan dekat kepada-Nya

0⃣5⃣ Via ~ Aceh
Taubat yang seperti apa yang harus kita lakukan atas kemaksiatan itu, dan apa ada tanda Allah menerima taubat kita?

Terimakasih ustadz

🌷Jawab:
Tidak melakukan berbagai maksiat. Diterimanya tobat, sungguh-sungguh tidak mengulanginya kembali.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Jalan yang rusak akan pulih bila terjaga iman dan taqwa.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar