Selasa, 31 Maret 2020

TERHINANYA SEORANG WANITA



OLeH  : Bunda Heradini Faizah, S.Psi

           💘M a T e R i💘

Vidio:

🌸PERNYATAAN PERANG!!!  MELAWAN PACARAN


Bahagia letaknya di hati, senang tampilan fisik.

Orang yang berpacaran terlihat senang tapi belum tentu bahagia.

Selama saya masih hidup, Sebagian atau Seluruhnya akan saya perjuangkan!!!

Selama saya masih hidup, saya akan keliling ke seluruh Nusantara untuk mengabarkan, bahwa Alloh membenci ini!!!
Bahwa Alloh tidak suka yang begini!!!
Dan kita bisa kena AZAB!!!

Tidak apa-apa kita mau dibilangin "CEMEN".

Bonny cuma bilangin cinta...cinta...cinta... Biarin!!! Ini masalah serius soalnya.

Saya datangin setiap sekolah!!!
Sekolah-sekolah di datangin!!!

Katakan: "Ayo yang masih PACARAN putus!!!"

Bahkan mengajak semua orang untuk benci sama Sikap dan Sifatnya BERPACARAN.

Wanita yang selalu dihinakan untuk menghancurkan peradaban suatu bangsa, HINA kan wanitanya!!!

Ter HINA nya seorang wanita ketika apa?

B E R P A C A R A N !!!

Ter HINA nya seorang wanita ketika apa?

Terbuka A U R A T nya!!!

Ter HINA nya seorang wanita ketika apa?

Jatuhnya dia terhadap Jurang KEMAKSIATAN!!!

@Ustadz Handy Bonny


Terhinanya seorang wanita kapan?
Ketika berpacaran.

Wanita selalu dihinakan untuk menghancurkan sebuah peradaban.
Hinakan wanita dengan cara ajak dia pacaran.
Itulah pintu gerbang bagi kehancuran wanita.
Pintu gerbang bagi kehancuran sebuah peradaban.

Ayo yang lagi pacaran, putus.
Sadari bahwa kalian bukan sedang dijaga.
Sadari bahwa kalian bukan sedang dalam masa mengenal satu sama lain.
Sadari bahwa kalian sedang dipermainkan atas nama cinta.
Diminta menyerahkan segalanya. Atas nama apa? CINTA...

🔷🌷🔷
Akhwati fillah penghuni room Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ.....

Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga.

Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i?

Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran.

Pada zaman ini, seringkali kita jumpai anak-anak sekolah yang sering bergandengan tangan dengan pacarnya. Akan berangkat sekolah, dijemput, pulang sekolahpun diantar, malam minggu ngedate, makan bareng. Hampir di semua jenjang pendidikan. Mulai dari anak SMP, SMA, Kuliah, bahkan anak SD pun sudah mulai dilanda demam pacaran.
Sampai-sampai ada yang manggil papa mama.
Bikin yang denger malu.

Begitulah keadaan kebanyakan anak muda saat ini, kecuali yang Alloh ﷻ jaga dengan rahmat-Nya.
Hal ini tidak mengherankan karena memang wanita adalah ujian umat ini.

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Cobaan yang paling berbahaya terhadap para lelaki sepeninggalanku adalah wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740, 2741)

Benar-benar wanita diuji dengan ini.

Istilah pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub.

Pacaran berarti bercintaan; berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Islam melarang berpacaran, berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis sebelum menikah karena sentuhan melahirkan gerakan otak, kemaluan dan nafsu.

Ini sesuai dengan pesan agama Islam dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ

“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Hukum pacaran dalam Islam merupakan hal terlarang dan haram. Karena Alloh ﷻ telah melarang untuk mendekati zina.
Mau tidak mau,  pacaran adalah pintu yang sangat dekat dengan perzinaan.

Efek dari pacaran inipun telah banyak diketahui banyak orang, bahkan sering ada pernikahan yang terjadi karena ‘kecelakaan’, hamil di luar nikah. Ngeri ya.
Iya kalau pasangan mau bertanggung jawab. Malah kebanyakan diminta menggugurkan kandungan.
Kan payah tuh.

Namun sayang seribu sayang, banyak orang tua yang membiarkan anaknya pacaran, atau bahkan ada yang malah menganjurkan, na’udzu billah.  mereka tidak malu kalau setiap malam minggu anaknya diajak keluar pacaran. Sampai tengah malam baru pulang

Padahal Alloh ﷻ berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا ﴿٣٢﴾

“dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa: 32)

🔷🌷🔷
Akhwati fillah.....
Ada yang membolehkan pacaran dengan batasan-batasan dibawah ini.
Batasan dalam berpacaran menurut hukum islam diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan kita kepada perbuatan zina, Di antara perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan tangan, berciuman, dan lain sebagainya.

2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya karena sudah ada hukum Islam nya.

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, karena mengakibatkan munculnya hawa nafsu.

4. Harus menjaga mata atau pandangan kita ke pandangan yang mengarah pada timbulnya hawa nafsu. Sebab mata kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang
sering membawa kepada perbuatan zina.

5. Menutup aurat Sangat diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya.

Dalam hadis dikatakan "bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina mata dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga, apa lagi masuk surga.”

Tapi mana mungkinlah orang pacaran bisa menahan diri.
Karena pasti ada syaiton yang menggoda.

Solusi yang terbaik adalah dengan menikah jika telah mampu untuk itu. Jika belum, maka dengan berpuasa.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاء

“Anak-anak muda, jika kalian telah mampu, segeralah menikah! Karena pernikahan membuat mata lebih bisa tertunduk, dan kemaluan lebih terjaga. Jika belum mampu, berpuasalah, karena puasa akan menjadi tamengnya.” (Muttafaqun ‘alaihi. Redaksi riwayat Muslim no. 1400.)

Akhwati fillah......
Jika kita tidak mau dihinakan, maka mulai sekarang, katakan tidak untuk pacaran.

Gaungkan semangat #indonesiatanpapacaran
Dimanapun antunna berada.
Agar apa? Kita sedang berjuang untuk memuliakan wanita.

Bagi kaum wanita, hendaknya menjaga diri dan hatinya dengan tidak mau pacaran,  dengan memakai hijab yang syar’i, karena ketika keluar dari rumah, mereka akan dibuntuti oleh setan. Setan-setan itu akan menghiasi mereka pada pandangan lelaki. Dan dari situlah panah-panah setan masuk kedalam hati melalui pandangannya.

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat, jika ia keluar (dari rumahnya) setan akan menghias-hiasinya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1173)

In syaa Allah ini yang bisa saya sampaikan dalam kajian malam ini.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Adhry ~ Makassar
1. Bagaiman jika ada yang ingin salaman dengan kita, tapi kita tidak ingin salaman. Dan akhirnya kita salaman dengan niat agar tidak mengecewakan orang tersebut, seperti seorang pejabat yang tidak mengerti bahwa kita tidak ingin berjabat tangan lagi.
Karena kita sudah Hijrah, cuman meraka masih menganggap bahwa kita masih bisa salaman sama yang muhrim.

2. Kadang kita sulit menghindar dari berjabat tangan dengan para pejabat dan teman lama yang dulu mengenal kita dengan baik sewaktu belum hijrah? Agar meraka tidak kecewa dan paham, harus bagaimana ustadzah?

🔷Jawab:
1. Pada awal hijrah memang kadang kita gamang, mau salaman apa tidak ya...
Namun dengan tekad bulat, mereka akan tahu bagaimana harus bersikap kepada kita.
Cukup tangkupkan tangan didepan dada, mereka sudah memahami.

2. Untuk pejabat, sekedar cerita. Dulu saya pernah bertemu dengan bapak Yusuf kalla. Waktu itu saya sebagai peserta lomba. Semua disalami hingga ke giliran saya, cukup menangkupkan tangan didepan dada, sambil memundurkan diri sedikit, beliau sudah paham dan tidak ada masalah dengan itu.

Begitu juga dengan teman-teman lama. Malah sambil guyonan bilang, bukan muhkrim-muhkrim.
Mereka paham. Meski dimasa lalu, hal-hal tersebut biasa. Salaman, tepuk-tepuk teman, main sama-sama.
Tapi makin kesini mereka makin paham.

🍓Tapi kadang ada ikhwan yang jahil ustadzah, mereka sengaja mau menyentuh tangan, apalagi penasaran. Atau ada yang BAPERAN begitu, sampai tidak mau ajak kita bicara.

🔷Kalau yang usil jangan panggil ikhwan. Emang dia saudara kita.
Panggil saja anak nakal.
Biarin saja. Itu salah satu godaan dalam proses hijrah.

Yang usil dibiarin.
Yang baperan dicuekin.
Toh masih banyak yang baik sama kita.
Masih banyak saudara-saudara yang mendukung penuh proses hijrah kita.

Yakin saja ya.

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum, 

Bagaimana caranya minta ampun kepada semua karena dulu sebenarnya inginnya tanpa pacaran, tapi karena status saya anak angkat, jadilah ada jeda untuk pacaran. Agar kami selaku orang tua punya qoulan tsaqila untuk melarang-larang anak-anak pacaran sebelum menikah?

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Waalaikum salam,

Beri contoh, kalau kita dulu juga tidak pacaran.
Kasih mereka contoh-contoh nyata juga. Itu tidak pacaran, nyatanya rumah tangga aman dan damai hingga kini dan lain-lain.

Beri kajian-kajian keislaman juga.
Ajak mereka untuk ikut.
Sejak kecil bilang kalau pacaran tidak boleh. Dilarang.
Niscaya ketika dewasa mereka akan tahu sendiri.

0⃣3⃣ Ayu ~ Klaten
Assalamu'alaykum,

Ustadzah, bagaimana sikap kita terhadap Ikhwan yang tiba-tiba chat ke kita. Apa kita balas atau kita diamkan saja, entar kalau tidak dibalas takutnya dikira sombong atau bagaimana padahal niat hati menjaga untuk tidak chatting?

Mohon penjelasan ustadzah.
Syukron jazilan

🔷Jawab:
Waalaikumsalam,

Dibalas sewajarnya saja.
Pakai bahasa-bahasa baku.
Sesuai kebutuhan
Nanti sana akan tahu sendiri bagaimana sikap kita dan bagaimana harus bersikap dengan kita.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Cinta sejati bukanlah cinta yang dibayangi dosa.

Cinta sejati adalah cinta yang Alloh ﷻ hadirkan dalam hati orang-orang yang Dia kehendaki
Orang yang taat pada ketentuan Alloh ﷻ.

Orang yang berusaha keras untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah dengan jalan penuh berkah. Bukan dengan jalan yang dimurkai Alloh ﷻ.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar