Selasa, 31 Maret 2020

FIRST LOVE



OLeH  : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

        💎M a T e R i💎

Sahabat-sahabatku jamaah BS yang dicintai Allah...

Siapa yang tidak mengenal kata CINTA? CINTA telah hadir sejak zaman nabi Adam diciptakan, dan kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya.

CINTA juga merupakan fitrah alami manusia dan tanpa keberadaan cinta, orang menyebutnya sebagai perasaan hampa. CINTA juga banyak memberikan inspirasi dan pengorbanan akan tetapi cinta jugalah yang kadang membawa kesengsaraan bagi mereka yang merasakannya.

Dalam kehidupan manusia cinta muncul dalam berbagai hal termasuk cinta kepada istri, anak, harta dan tahta dan sebagainya. Islam sebagai agama dan membawa rahmat Alloh ﷻ juga mengenal dan menghargai adanya cinta.

Naaah...
Bagaimana islam memandang cinta?
Btw...
Apa sih devinisi Cinta setahu kawan-kawan?

Sholehah...

Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain.

Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya.

Cinta dalam pandangan Islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Alloh ﷻ kepada seluruh makhluknya sehingga Alloh ﷻ menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan.

Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Alloh ﷻ karena hanya Alloh ﷻ lah yang Maha Sempurna dan Maha Pemilik Cinta.

Dalam pengertian lain, Islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan.

Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
Cinta adalah salah satu pokok kehidupan dan dalam Al Qur’an kata cinta juga disebutkan dengan berbagai sinonim atau persamaan kata.

Adapun ayat-ayat yang menyebutkan perihal cinta adalah sebagai berikut:

√ Al Imran ayat 14

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."

√ Al Imran ayat 92

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

√ Al Hujurat ayat  7

"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus."

√ Maryam ayat 96

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang."

√ Al Isra ayat 24

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”

√ Ar Rum ayat 21

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

√ Al Maidah ayat 54

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Alloh ﷻ akan mendatangkan suatu kaum yang Alloh ﷻ mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Alloh ﷻ, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Alloh ﷻ, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."

Cinta dalam islam sendiri adalah sesuatu yang suci dan hal ini disebutkan dalam beberapa pendapat ulama berikut ini:

√ Menurut Ibn Katsir

Ibn Katsir Rahimahullah menjelaskan maksud bahwa Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang sangat mencintai Allah”,  dan karena kecintaannya itu maka seseorang atau orang-orang beriman akan berusaha untuk menyempurnakan pengetahuannya tentang islam dan senantiasa mematuhi dan menjauhi larangannya serta senantiasa bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Alloh ﷻ.

√ Menurut Ibn Taimiyyah

Menurut perkataan Ibn Taimiyyah yaitu,  “Sesungguhnya orang-orang beriman yakni mereka mereka mencintai Alloh ﷻ lebih kecintaan orang-orang musyrik terhadap tuhan-tuhannya dan hal tersebut adalah karena orang-orang musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta atau mahabbah, sedangkan orang-orang beriman akan senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Alloh ﷻ adalah tulus tanpa mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya."

√ Menurut Ibn Qayyim al jauziyyah.

Sedangkan menurut Ibn Qayyim al-Jauziyyah, ada empat bentuk atau empat macam cinta kepada Alloh ﷻ, mencintai semua hal yang dicintai oleh Alloh ﷻ, mencintai sesuatu atau orang lain karena Alloh ﷻ dan mensejajarkan cinta sebagaimana kecintaannya kepada Alloh ﷻ.

🌸🌷🌸
Sahabat-sahabatku...

Cinta memang suatu perasaan yang tidak mungkin manusia untuk tidak merasakannya. Ada berbagai bentuk cinta dalam kehidupan manusia dan setiap bentuk cinta tersebut memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ini adalah bentuk-bentuk cinta menurut pandangan islam dan para ulama.

💎CINTA KEPADA ALLOH ﷻ

Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat Islam adalah cinta kepada Alloh ﷻ sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Alloh ﷻ akan merasa bahwa sebagai hamba-Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Alloh ﷻ. Maka dari itu, mencintai Alloh ﷻ adalah mutlak bagi setiap umat muslim.

Orang yang mencintai tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya, termasuk jika seorang mukmin mencintai Alloh ﷻ. Ia akan selalu berusaha untuk mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Alloh ﷻ dalam surat Al Baqarah ayat 165 berikut,

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS. al-Baqarah: 165)

Dan jika seseorang tidak lagi memiliki rasa cinta pada Alloh ﷻ apalagi ajarannya maka tertutuplah hatinya

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.  ali-Imran: 31)

💎CINTA TERHADAP ALAM SEKITAR

Setelah mencintai Alloh ﷻ yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Alloh ﷻ juga akan mencintai segala yang diciptakannya dan berusaha menjaganya.

Sebagaimana kita tahu bahwa Alloh ﷻ memerintahkan umatnya untuk senantiasa menhaga lingkungan sekitar dari kerusakan karena sesungguhnya Alloh ﷻ menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi yang akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan baik. Rasa cinta pada alam sekitar dapat diwududkan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyayangi tumbuhan serta menyayangi hewan. Perbuatan manusia menyakiti hewan atau tumbuhan serta merusak alam adalah hal yang dibenci Alloh ﷻ dan bukan merupakan rasa cinta yang ada dan ditanam dalam hati manusia.

💎CINTA TERHADAP SESAMA MANUSIA

Cinta adalah fitrah dan mencintai sesama manusia juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Alloh ﷻ. Dalam ajaran atau syaruat Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwujudan dari cinta kepada Alloh ﷻ. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Alloh ﷻ maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Alloh ﷻ juga menyebutkan dalam Alqur’an bahwa Alloh ﷻ menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi. Sebagaimana Alloh ﷻ berfirman dalam ayat berikut ini,

 “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al-Hujurat:13).

Pada dasarnya islam memandang rasa cinta sesama manusia adalah suatu fitrah dan wajar terjadi dan cinta tersebut dapat diwujudkan dengan saling tolong menolong dan menjalin suilaturahim.

Adapun Islam tidak membolehkan umatnya untuk menyalahgunakan cinta untuk hal-hal yang dilarang dalam agama misalnya fenomena pacaran sebelum nikah yang sudah menjadi budaya masyarakat saat ini.

Cinta yang semestinya dapat muncul apabila seseorang menikah dan berumah tangga atas dasar cinta kepada Alloh ﷻ.

Sedangkan cinta yang terkadang juga diselimuti nafsu justru dapat memberikan akibat yang tidak baik dan menjerumuskan pelakunya dalam perbuatan zina.

Agar dapat menghindari hal tersebut maka sebaiknya seorang senantiasa mencintai Alloh ﷻ diatas cinta lainnya karena cinta inilah yang akan membentenginya dari segala perbuatan maksiat.

Pada hakikatnya cinta adalah menyangkut kehidupan spiritual dan emosional seseorang dan cinta yang paling benar adanya adalah cinta kepada Alloh ﷻ.

Cinta sendiri dapat menjadi energi yang menggerakkan kehidupan manusia jika dilakukan dengan cara yang benar.

Setiap manusia yang hidup pasti akan memiliki rasa cinta. Rasa cinta adalah fitrah yang sudah wajar dimiliki dan merupakan anugerah Alloh ﷻ.

Tidak ada manusia yang ingin disakiti melainkan ingin mendapatkan rasa cinta yang mendalam dalam hidupnya.

Begitupun Alloh ﷻ memerintahkan manusia untuk terus memiliki rasa cinta dan kasih sayang antar sesama manusia dan khususnya sesama muslim agar terjalin rasa persaudaraan dan keluarga.

Yang menjadi berbeda adalah, tentang jatuh cinta kepada sesama manusia yaitu lawan jenis.

Jatuh cinta pada lawan jenis hendaknya dipahami, bahwa ada batasan-batasan tertentu dan tidak boleh sembarangan dalam menyatakan rasa cinta.

Hal ini karena islam memiliki batasan-batasan tertentu.
Jatuh cinta yang merupakan anugerah Alloh ﷻ sengaja Alloh ﷻ berikan agar manusia dapat melangsungkan kehidupannya di muka bumi sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, proses penciptaan manusia, hakikat penciptaan manusia, konsep manusia dalam Islam, dan hakikat manusia menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.

Perasaan jatuh cinta ini tentunya memiliki fungsi dan juga peranan yang sangat banyak.

Diantaranya adalah:

🔹Memberikan Rasa Kebahagiaan

Jatuh cinta memang memberikan rasa kebahagiaan. Untuk itulah, manusia membutuhkan rasa cinta agar dapat memberikan semangat dan kebahagiaan di dunia.

Rasa kebahagiaan tentu saja muncul jika manusia jatuh cinta secara benar bukan dalam rangka mengumbar hawa nafsu.

Rasa kebahagiaan di dunia tentu saja bukan sebagai tujuan utama atau tujuan yang hakiki dari kehidupan manusia.

Jatuh cinta hanya sebagai pemantik atau pengawal dalam proses kehidupan manusia.

Hal ini karena memang jatuh cinta dalam kehidupan manusia tidak akan selalu bahagia melanikan ada rasa suka, duka, dan netral dalam pergantiannya.
Begitupun jatuh cinta dalam Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.

🔹Mengawali Manusia Untuk Berkeluarga

Rasa jatuh cinta Alloh ﷻ berikan untuk manusia bisa berkeluarga dan menjalin hubungan yang halal antara suami dan istri.

Rasa jatuh cinta ini tentu sangat mendukung manusia untuk bisa mejalin hubungan atau berkomitmen dalam rumah tangga, karena cinta menyertainya.

Sebabnya bisa berbagai macam. Bisa karena aqidah atau agama, kecantikan, harta atau kekayaan, jabatan, kedudukan, atau latar belakang keluarga.

Hal ini bisa membuat semua manusia memiliki sebab awal untuk jatuh cinta.

🔹Terbentuk Keluarga yang Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Keluarga yang sakinah mawaddah dan wa rahmah tentu akan terbentuk jika suami istri satu sama lain bisa memiliki perasaan jatuh cinta.

Perasaan jatuh cinta hanya akan bisa muncul jika keduanya memiliki perasaan dan pandangan yang sama akan suatu hal dan mampu mengesampingkan perbedaan yang ada.

Jatuh cinta dalam Islam tentu saja bukan hanya berkaitan dengan perasaaan atau hawa nafsu semata.

Perasaan jatuh cinta dalam islam menuntut laki-laki dan perempuan tetap menjaga diri dan tidak tergoda oleh syetan yang selalu mengarahkan kepada kemaksiatan.

Karena jatuh cinta adalah hal yang fitrah dan menjadi lumrah bagi manusia, maka hal ini tentu tidak dilarang.

Jatuh cinta dalam pergaulan islam tentu saja diperbolehkan asalkan tidak dilarang dan mengganggu syariat Islam.

Melanggar syariat islam tentu saja menjadi jatuh cinta yang dilarang.

Berikut adalah syarat agar jatuh cinta dalam islam tidak melanggar syariat dan tidak menjadi hal yang diharamkan oleh Alloh ﷻ.

▪Tidak Mendekati Zina

“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra : 32)

Jangan sampai jatuh cinta kita menjadi arah pada mendekati zinah. Mendekati zinah tentunya adalah hal yang sangat dilarang dan diharamkan oleh Alloh ﷻ.

Untuk itu jangan sampai kita melakukan khalwat atau berdua-duaan dengan lawan jenis, walaupun dalam konteks kita sedang jatuh cinta. Karena balutan rasa jatuh cinta sangat mudah mendukung seseorang untuk melakukan hal-hal yang medekati perzinahan.

Mendekati zinah misalnya saja, memegang lawan jenis yang bukan mahram karena alasan cinta, berduaan di tempat yang sepi, berkata-kata yang tidak senonoh, dan juga melakukan sesuatu yang melampaui batas seperti membuka aurat bahkan hingga mendekati perzinahan.

▪Tidak Mengikuti Langkah-Langkah Syetan

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqaarah : 168-169)

Langkah-langkah syetan tentu saja adalah langkah-langkah yang mengarah pada penjerumusan.

Langkah-langkah syetan selalu dibalut oleh keindahan. Salah satu keindahan tersebut adalah adanya perasaan jatuh cinta.

Maka jangan sampai manusia terjerumus pada langkah-langkah syetan dan merasa terlena olehnya. Karena syetan selalu senang dengan hal-hal yang menjerumuskan dan menghancurkan manusia hingga pada kedosaan.
Mengarahkan Kepada Hal yang Halal.
Rasa jatuh cinta adalah hal yang bisa menjerumuskan jika kita tidak sadar.

Rasa jatuh cinta harus diarahkan pada cinta yang halal yaitu cinta yang mengarah kepada pernikahan dan balutan ridho Alloh ﷻ.

Rasa jatuh cinta tentu bisa mengantarkan kita kepada jodoh yang nantinya akan menemani kita.

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Alloh ﷻ yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Alloh ﷻ adalah pengawas atas kamu.” (QS. An Nisa : 1)

Untuk itu, jatuh cinta harus diarahkan pada hal yang menjadi keridhoan dan syariat islam yaitu pernikahan.

Jika memang tidak bisa menunju pernikahan atau menghalangi pernikahan maka kita harus berjaga-jaga dari perasaan tersebut.

Semoga kita selalu menjalankan syariat islam, dan merasakan jatuh cinta tanpa harus melanggar rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.

Sholehah... 
Februari katanya bulan kasih sayang.  Propaganda ini telah merasuki umat Islam khususnya anak muda. 

Semestinya dan sepantasnya umat Islam menjauhi hal ini.
Say No To Valentine Day's.
Mari sama sama kita dengung kan menolak hari valentine.

Untuk menyelamatkan Aqidah kita.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadzah,

1. Bagaimana caranya meraih cinta Alloh untuk menggapai cinta makhluknya, dalam hal ini suami dan anak-anak, karena anak-anak lebih cinta sama hpnya?

2. Bagaimana caranya bisa merasakan terikat dalam suasana dan proses sakinah mawadah rohmah amanah ghiyah ibadah dan rarbiyah utamanya dalam keluarga?

3. Kalau pas valietin banyak toko menjajakan coklat dengan diskon besar, bolehkah kita membelinya untuk dimakan sendiri, momennya mumpung diskon?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Meraih cinta Allah tentu dengan keta'atan kepada-Nya.

2. Saling memahami, itu yang harus lebih dulu ditanamkan, karena dari memahami itulah semua perbedaan akan bisa dimengerti oleh masing-masing pihak. 

Jangan pernah mengedepankan egoisme, dan merasa diri telah berbuat baik.  Jangan hanya memandang kejelekan pasangan, karena kita sendiri juga pasti punya kejelekan meski telah ikut kajian ustadz ini dan ustadz itu, merasa telah menjalankan sunnah dengan baik. 

3. Boleh asalkan memang karena ingin memakan makanan tersebut, bukan karena ingin ikut merayakan, yang tidak boleh adalah kita memfasilitasi seseorang berbuat kemungkaran.

Walallahu a'lam

0⃣2⃣ Tefarelian ~ Bekasi
1. Bagaimana caranya supaya kita berhenti terus-terus berdoa agar kita bisa dibersamakan dengan orang yang kita suka atau yang kita cinta, karena itu juga tidak terlalu baik? Karena susah rasanya kalau berhenti berharap bisa dibersamakan dengan dia.

2. Pertanyaan titipan bunda.
Kalau kita lawan orang tua itu iya dosa, tapi lebih besaran mana dosa kita terhadap orang tua tiri atau kandung?

🌸Jawab:
1. Ingin memilikinya kenapa? Apa karena kesholehannya atau hal duniawi? 

Berdoa untuk dijodohkan oleh Allah dengan seseorang itu boleh, dan tidak ada larangannya.  Tapi balik lagi, ingin bersamanya itu karena apa? Kalau hanya untuk urusan dunia, berfikir ulanglah kembali, tapi karena dia seorang yang sholeh, maka teruslah berdoa kepada Allah. Tapi jangan kecewa jika Allah tidak mengutus dia sebagai pendamping pada akhirnya, karena seperti yang kita tahu,  Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita.

2. Pada dasarnya jangan memandang besar kecilnya, tapi pandanglah dosanya. Mereka sama sama orang tua, yang diikat dalam pernikahan salah satu orang tua kita, baik itu ayah atau ibu.  Dan kedudukan mereka sama dimata Allah,  kenapa sama?

Contohnya dalam Islam tidak boleh menikahi anak tiri, sementara orang tua angkat boleh menikahi anak angkatnya. Jadi jangan membedakan orang tua kandung dan orang tua tiri. 

Jangan juga memandang besar kecilnya dosa melawan ke salah satu diantara keduanya

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Wita ~ Bandung
Salahkah bila mencintai orang tua suami dan anak dalam kondisi LUPA bahwa yang memberikan titipan mereka itu adalah Allah. Bagaimana cara agar istiqomah berfikir bahwa cintai Allah dulu lalu kita berikan titipan rasa cinta dari Allah itu kepada orang-orang disekitar kita?

🌸Jawab:
Tentu saja itu satu kesalahan yang fatal,  fatal kenapa? Karena sampai lupa kepada Allah. Itu sebuah kelalaian diri kita terhadap Allah Azza Wajalla. 

Bagaimana agar istiqomah, tentu menjaga itu semua dengan terus menta'atkan diri,  mensholehkan diri, terus mengilmui diri. 

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Yunita ~ Makassar
Assalamu alaikum,

Tadi dijelaskan bahwa sakinah dalam rumah tangga itu karena adanya rasa cinta antar suami istri.

Jika seorang istri merasa tidak jatuh cinta kepada suaminya, tapi suaminya sangat mencintai istrinya dan mereka menikah karena perjodohan.
Meski sudah berusaha supaya bisa jatuh cinta ke suami selama berumahtangga, tapi sulit.
Selama itu bertahan bersama karena niat ibadah semata dan pengabdian sebagai istri.

Apakah berdosa, jika si istri belum mampu mencintai tapi suami tidak menyadari itu?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bertahan karena ibadah,  karena Allah itu lebih mulia disisi Allah dibanding karena rasa Cinta kita kepada pribadi, apalagi mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai istri dengan ikhlas. 

Mengharap Ridho Allah lebih baik daripada cinta kepada pribadi seseorang. 

Jadi tidak dosa, malah itu sebuah kemulyaan jika itu benar benar murni karena Allah.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'alaikum,

Maaf mungkin tidak sesuai tema.

Misalnya kita sudah Ta'aruf+Nadzor tapi qadarallah tidak berjodoh.

Yang saya ingin tanyakan, Apakah dengan kita memutuskan untuk berteman itu salah? Atau stop tidak usah dilanjutkan berkomunikasi dengan alasan apapun?

Jazakillah khair.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Jangan membuka peluang untuk terjadinya fitnah. Laki-laki dan perempuan itu dilarang ikhtilat kecuali pada kondisi kondisi tertentu,  apalagi ini berteman,  tentu kalau berteman akan ada kedekatan kedekatan. 

Jadi kalau memang tidak ada jodoh, maka sebaiknya tutup pintu pintu fitnah tersebut.

Wallahu a'lam

💎Maaf, laki-laki tersebut beralasan ingin meyakinkan orang tua & keluarganya. Jadi dia tidak melepaskan wanita itu. Bagaimana hukumnya?

🌸Sebenarnya didalam Islam tidak ada alasan pembenaran untuk sesuatu yang dilarang,  didalam sholat saja laki-laki dan wanita itu dipisah, padahal itu sedang bertaqarub kepada Allah,  sama-sama menjalankan kewajiban. Tapi tetap terlarang. Apalagi dalam hal-hal lain. Boleh bercampur baurnya wanita dan laki-laki saat sholat hanya ditempat yang benar-benar ada kesulitan untuk memisahkannya seperti di tanah haram.

Jika memang dia ingin meyakinkan keluarganya.  Silakan jalin hubungan dengan keluarganya bukan dengan dia secara pribadi. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sahabat-sahabatku Jamaah BS yang dicintai Allah...

Islam adalah agama fitrah karena itulah Islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia.

Akan tetapi Islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga, dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.

Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.

Jagalah cintamu untuk orang yang pertama kali menyentuhmu didalam kehalalan. 

Jangan biarkan cinta melanglang Buana kepada hati yang tidak berhak, apalagi hanya kepada tukang gombal yang hanya mencintai karena hawa nafsunya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar